Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN DASAR

“SOP Manajemen Stress”

OLEH KELOMPOK 2

Kelas : 1C

Melia Engla Putri (183110260)

Muhammad Fadhan Jonaf (183110261)

Prettyssa Nandelto (183110266)

Septri Annisa Azmi (183110272)

Tasya Aulia Putri (183110275)

Yola Fadila (183110279)

Dosen Pembimbing:

Reflita,S.Kp,M.Kes

D-III Keperawatan Padang

Poltekkes Kemenkes Padang

2018/2019
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF
NO DILAKUKAN

PROSEDUR YA TIDAK

1. PERSIAPAN :

a. Menyiapkan lingkungan yang memungkinkan


melakukan kegitan relaksasi progresif.
b. Menjelaskan teknik dasar prosedur yang akan
dilakukan dengan cermat agar bisa dimengerti
oleh pasien (gunakan otak kanan yang bersifat
menerima).
c. Menjelaskan lama waktu relaksasi progresif
yang efektif (10-20 menit).
d. Meminta kepada pasien untuk berdiri,
melepaskan alas kaki, mememosisikan badan
senyaman mungkin dan tidak saling
bersentuhan dengan anggota tubuh yang lain
serta benda yang ada disekitar.
2. PROSES RELAKSASI PROGRESIF
a. Meminta pasien untuk memejamkan mata
dengan lembut dan perlahan-lahan.

b. Meminta pasien untuk menarik napas dalam


dan menghembuskan napas dengan panjang.

c. Meminta kepada pasien untuk : menarik


napas dalam :
1. Kepala : kerutkan dahi, kedip-kedipkan mata,
dan bibir dimonyongkan atau tarik ke
belakang. Rasakan ketegangan pada bagian
tersebut, tahan selama 5 detik, hembuskan
napas perlahan dan kendurkan secara
perlahan, katakan dalam hati “ relaks dan
pergi” .
2. Leher : tekan kepala ke belakang,
anggukan kepala ke arah dada, putar kepala
ke bahu kanan, putar kepala ke bahu kiri.
Rasakan ketegangan pada bagian tersebut,
tahan selama 5 detik, hembuskan napas
perlahan dan kendurkan secara perlahan,
katakan dalam hati “ relaks dan pergi” .
3. Bahu dan lengan : tahan lengan dan
mengepal, kemudian kepalkan tangan
bengkokkan lengan, pada siku, kencangkan
lengan sambil tetap mengepalkan tangan,
tahan 5 detik, hembuskan napas perlahan
sambil mengendurkan dan katakn dalam hati
relaks dan pergi” .

4. Bahu dan lengan : tahan lengan dan


mengepal, kemudian kepalkan tangan
bengkokkan lengan, pada siku, kencangkan
lengan sambil tetap mengepalkan tangan,
tahan 5 detik, hembuskan napas perlahan
sambil mengendurkan dan katakn dalam hati
relaks dan pergi.

5. Dada : tarik napas dalam dan kencangkan


otot-otot dada dan tahan 5 detik, hembuskan
napas secara perlahan sambil katakan dalam
hati “ relaks dan pergi.

6. Punggung : lengkungkan punggung ke


belakang sambil menari napas dalam dan
tekan lambung keluar, tahan 5
detik, hembuskan napas secara perlahan
sambil katakan dalam hati “ relaks dan pergi

7. Perut : kencangakan perut, tekean keluar dan


tarik ke dalam, tahan 5 detik, hembuskan
napas secara perlahan sambil katakan dalam
hati “ relaks dan pergi”

8. Paha dan kaki : kencangkan paha, tekan tumit


ke lantai, kencangkan otot kaki di bawah
lutut, tekuk jari kaki ke bawah seolah-olah
menyentuh telapak kaki, angkat jari kaki ke
atas seolah-olah menyentuh lutut, tahan 5
detik, hembuskan napas secara perlahan
sambil katakan dalam hati “ relaks dan
pergi” .

3. TERMINASI
a. Mengeksplorasi perasaaan pasien

b. Berdiskusi tentang umpan balik dengan


pasien

c. Melakukan kontak : topik, waktu dan tempat,


untuk kegiatan selanjutnya / terminasi jangka
panjang.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TEKNIK RELAKSASI VISUALISAS

NO PROSEDUR DILAKUKAN

YA TIDAK

1. PERSIAPAN
a. Menyiapkan kondisi
lingkungan yang nyaman untuk
melakukan kegiatan relaksasi
visualisasi
b.Menjelaskan prinsip dan
prosedur yang akan dilakukan
dengan cermat agar dimengerti
pasien (gunakan otak kanan
yang bersifat menerima)
c. Menjelaskan lama waktu
relaksasi visualisasi yang
efektif (10-30menit).
d. Meminta kepada pasien untuk
memosisikan badan senyaman
mungkin, tidak saling
bersentuhan dengan anggota
badan lain serta benda disekitar
serta fokus, dan tenang.
2. PROSES
a. Meminta pasien untuk
menutup mata dengan lembut
dan perlahan.
b. Meminta pasien untuk
menarik nafas dalam kemudian
hembuskan dengan panjang.
(minimal 3 kali)
c. Meminta pasien untuk
mengamati tubuhnya,
menemukan ketegangan pada
otot tertentu kemudian
kendurkan otot tersebut.
d. Terapis menghitung dari
hitungan ketiga sampai satu.
Pada hitungan kedua ajak
pasien untuk bersiap-siap
menuju “ tempat
pengasingan” atau “ tempat
kedamaian” yang
menenangkan dan
menyenangkan dan pada
hitungan ke-1 ajak pasien
menuju tempat tersebut.
e. Meminta pasien untuk
merasakan rumput/pasir yang
diinjak. Angin semilir yang
sejuk di tempat tersebut
f. Meminta pasien untuk melihat
latar depan, hamparan
pegunungan, awan tipis yang
menyelimuti, mentari yang
menyinari danau/laut, burung
yang beterbangan, pepohonan
yang hijau, bunga-bunga yang
mekar, lebah yang menghisap
sari bunga.
g. Meminta pasien untuk
mendengarkan bunyi
pepohonan diterpa angin,
burung yang berkicau, lebah
madu yang mendengung, dan
air yang bergemericik.
h. Gunakan distorsi waktu,
seakan-akan pasien telah
berada disana selama 1jam atau
lebih
i. Minta pada pasien untuk
menggunakan penguatan dan
mengulangi (repetitif) seperti :
“ saya dapat rileks kapan saja,
saya hidup rukun dan damai,
kedamaian ada dalam diri
saya.”
j. Terapis menghitung dari 3 ke
1. Pada hitungan ke-1 minta
pasien untuk merasakan relaks
dan minta untuk membuka
mata secara perlahan-lahan dan
tetap merasakan relaks.
3. TERMINASI
a. Mengeksplorasi keadaan pasien
b. Berdiskusi tentang umpan
balik dengan pasien
c. Melakukan kontrak : waktu dan
tempat untuk kegiatan
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai