Anda di halaman 1dari 101

Vol. 1, No.

2, 2013 ISSN 2338-7289


Vol. 1, No. 2, 2013 ISSN 2338-7289

Jurnal Bahasa dan Sastra


DEWAN REDAKSI

Ketua
Karnedi

Anggota
Arifah Bintarti
Siti Era Mardiani
Agus Riyanto
Sutartono
Sri Suharmini
Jan Hotman
Yana Mulyana
Zairulsyah

Alamat
Pusat Keilmuan - LPPM Universitas Terbuka, Jalan Cabe Raya, Ciputat, Tangerang, 15418,
Indonesia
Telepon : 021-7490941 pesawat 1208, Fax : 021-7490147
pk@ut.ac.id
Website : pk.ut.ac.id
Vol. 1, No. 2, 2013 ISSN 2338-7289

Jurnal Bahasa dan Sastra


PENTINGNYA PENERJEMAHAN DALAM UPAYA
176 - 187
PENYERAPAN INFORMASI BERBAHASA ASING
EKO PURWANTI
ANALISIS TEKS NARATIF DALAM
187 - 198
PENERJEMAHAN
A. FAULIDIA
ROMEO AND JULIET 198 - 218
ERWIN JOHANES
STRATEGI PENERJEMAHAN TEKS BUDAYA
DENGAN METODE YANG MEMBERI 218 - 237
PENEKANAN PADA BSU
MARIA GHOZALI
ANALISIS PENERJEMAHAN CERITA DALAM
BUKU CHICKEN SOUP FOR THE SOUL
BERJUDUL "EVERYBODY HAS A DREAM" 237 - 259
OLEH JACK CANFIELD & MARK VICTOR
HANSEN
KHOERIYAH
PENERJEMAHAN TEKS EKSPLANASI BIDANG
KESEHATAN BERJUDUL “CHEMICAL CAUSES
259 - 273
OF DIABETES: OVEREATING IS NOT THE ONLY
PROBLEM”
MARGARETH JANE
ABSTRAK

Eko Purwanti, Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, karya tulis ini berjudul
Pentingnya Penerjemahan Dalam Upaya Penyerapan Informasi Berbahasa Asing. Karya
tulis ini terdiri dari 12 halaman, penulis menggunakan 4 riset kepustakaan untuk
menguraikan pentingnya penerjemahan dalam usaha penyerapan informasi berbahasa
asing ke dalam bahasa Indonesia.

Dewasa ini usaha penerjemahan buku-buku dan ilmu pengetahuan serta teknologi di
Indonesia sangat di perlukan. Hal itu disebabkan sebagai negara berkembang Indonesia
ingin meningkatkan kemajuannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan jalan menerjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditulis
dalam bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia Sedangkan sebagian besar konsumen
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut sulit memperolehnya dari bahasa sumber
dengan baik. Penulis menggunakan teks laporan sebagai contoh penerjemahan teks dari
bahasa Inggris ke bahasa Indonesia beserta analisa nya. Selain itu penulis juga
menyebutkan jenis-jenis penerjemahan yang bisa digunakan dalam penyampaian pesan.
Dengan karya ilmiah ini di harapkan pembaca akan mengetahui pentingnya
penerjemahan dalam usaha penyerapan informasi berbahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia demi meningkatkan kemajuan bangsa.

BAB I

176
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan bernegara.
Setiap negara mempunyai budaya bahasa yang berbeda antara negara yang satu dengan
negara yang lain, di sinilah Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional berperan
sebagai bahasa pemersatu karena pada era ini banyaknya buku-buku ilmu pengetahuan,
teknologi, berita atau informasi yang di sajikan dalam bahasa Inggris. Hal ini tidak akan
menjadi masalah bagi pembaca yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
ibunda, tapi bagi pembaca yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa kedua
akan mengalami kesulitan dalam memahami buku-buku atau informasi tersebut. Di
sinilah penerjemahan memainkan peranannya sebagai penyampai pesan dari bahasa
sumber ke dalam bahasa sasaran.

B. Rumusan Masalah
Dalam usaha penyerapan informasi berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia,
penerjemahan memegang peranan penting untuk menyampaikan informasi yang
terkandung dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Jadi apakah pentingnya
penerjemahan dalam usaha penyerapan informasi berbahasa asing? dan jenis-jenis
penerjemahan apa sajakah yang dapat di gunakan dalam pengalihan pesan?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Karya Ilmiah


Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menjelaskan kepada pembaca
tentang pentingnya penerjemahan dalam usaha menyerap informasi dari bahasa asing ke
dalam bahasa Indonesia.

177
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada contoh teks laporan terjemahan yang akan di sampaikan, telah di gunakan
beberapa teknik menerjemahkan yang diterapkan dalam menerjemahkan sebuah teks
berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Teknik-teknik tersebut antara lain: Teknik
Harfiah(literal translation) misalnya climate system :: system iklim, greenhouse gases
:: gas rumah kaca, fossil fuels :: bahan bakar fosil ; Teknik Peminjaman Alamiah(
naturalized borrowing) misalnya expansion :: ekspansi, pattern of precipitation :: pola
presipitasi ;Teknik Peminjaman Murni(pure borrowing) misalnya geoengineering ::
geoengineering, UNFCCC :: UNFCCC ; Teknik Transposisi, misalnya United Nations
Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) :: Konvensi Kerangka Kerja
PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) ; Teknik Deskriptif misalnya 2007 Fourth
Assessment Report (AR4) by the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) ::
Fourth Assessment Report 2007 (AR4) oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan
Iklim (IPCC) ; Teknik Penambahan(addition) ; dan Teknik Eksplisitasi misalnya for
their highest :: pada emisi skenario tertinggi nya.

178
BAB III

METODE PENELITIAN

Riset kepustakaan telah di gunakan oleh penulis dalam menyusun karya ilmiah yang
berjudul Pentingnya Penerjemahan Dalam Usaha Penyerapan Informasi Berbahasa
Asing. Sebagai langkah pertama penulis melakukan analisa terhadap teks bahasa
sumber yang bertujuan untuk memahami makna dan struktur yang terkandung dalam
BSu kemudian dengan mengacu pada beberapa teknik penerjemahan penulis mencari
padanan kata, frasa dan klausa dari teks sumber ke dalam teks sasaran, sehingga teks
yang akan di terjemahkan dapat menyampaikan makna dari TSu ke dalam TSa tanpa
mengurangi makna yang terkandung dan juga tidak mengabaikan batas-batas kewajaran
serta kaidah penerjemahan yang berlaku agar penerjemahan tersebut mempunyai
keseimbangan atau makna komparatif antara teks sumber (TSu) dan teks sasaran(TSa).

179
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penerjemahan teks sumber ke bahasa Indonesia

Teks Sumber Teks Sasaran

Global warming is the rise in the average Pemanasan global adalah peningkatan suhu
temperature of Earth's atmosphere and oceans rata-rata atmosfer bumi dan lautan sejak akhir
since the late 19th century and its projected abad ke-19 dan hingga saat ini masih
continuation. Since the early 20th century, berkelanjutan. Sejak awal abad ke-20,
Earth's mean surface temperature has increased
rata-rata suhu permukaan bumi telah
by about 0.8 C (1.4 F), with about two-thirds of
meningkat sekitar 0,8 C (1.4 F), dengan
the increase occurring since 1980. Warming of
the climate system is unequivocal, and scientists sekitar dua-pertiga dari kenaikan terjadi sejak
are more than 90% certain that it is primarily tahun 1980. Pemanasan sistem iklim tidak
caused by increasing concentrations of seimbang, dan para ilmuwan 90% yakin
greenhouse gases produced by human activities bahwa pemanasan tersebut disebabkan oleh
such as the burning of fossil fuels and meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca
deforestation. These findings are recognized by yang dihasilkan oleh aktivitas manusia
the national science academies of all major seperti pembakaran bahan bakar fosil dan
industrialized nations. penggundulan hutan. Temuan ini diakui oleh
akademi sains nasional dari semua
negara-negara industri utama.

Climate model projections were summarized in Iklim model proyeksi diringkas dalam Fourth
the 2007 Fourth Assessment Report (AR4) by Assessment Report 2007 (AR4) oleh Panel
the Intergovernmental Panel on Climate Change Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim
(IPCC). They indicated that during the 21st (IPCC). Mereka menunjukkan bahwa pada
century the global surface temperature is likely
abad ke-21 suhu permukaan global
to rise a further 1.1 to 2.9 C (2 to 5.2 F) for their
kemungkinan akan meningkat 1,1 hingga 2,9
lowest emissions scenario and 2.4 to 6.4 C
(4.3 to 11.5 F) for their highest. The ranges of C (2-5,2 F) untuk emisi skenario terendah
these estimates arise from the use of models with dan 2,4-6,4 C (4,3-11,5 F) pada emisi
differing sensitivity to greenhouse gas skenario tertinggi nya . Kisaran perkiraan ini
concentrations. muncul dari penggunaan model dengan
kepekaan yang berbeda terhadap konsentrasi
gas rumah kaca.

180
Future warming and related changes will vary Pemanasan di masa mendatang dan
from region to region around the globe. The perubahan terkait akan bervariasi dari daerah
effects of an increase in global temperature ke daerah di seluruh dunia. Efek dari
include a rise in sea levels and a change in the kenaikan temperatur global termasuk naiknya
amount and pattern of precipitation, as well a
permukaan air laut dan perubahan jumlah dan
probable expansion of subtropical deserts.
pola presipitasi, serta ekspansi mungkin dari
Warming is expected to be strongest in the
Arctic and would be associated with the subtropis gurun. Pemanasan terkuat di
continuing retreat of glaciers, permafrost and sea jangkakan akan terjadi di Kutub Utara dan
ice. Other likely effects of the warming include a akan dikaitkan dengan pelongsoran gletser,
more frequent occurrence of extreme-weather lapisan es dan lautan es yang berkelanjutan.
events including heat waves, droughts and heavy Kemungkinan lain efek pemanasan ini
rainfall, ocean acidification and species diantaranya lebih sering terjadinya peristiwa
extinctions due to shifting temperature regimes. ekstrim cuaca termasuk gelombang panas,
Effects significant to humans include the threat kekeringan dan hujan deras, pengasaman laut
to food security from decreasing crop yields and dan kepunahan spesies akibat pergeseran
the loss of habitat from inundation.
rezim suhu. Efek signifikan untuk manusia
termasuk ancaman terhadap persediaan
pangan karena hasil panen yang menurun dan
hilangnya habitat dari genangan .

181
Proposed policy responses to global warming Tanggapan kebijakan yang diusulkan untuk
include mitigation by emissions reduction, memitigasi pemanasan global mencakup
adaptation to its effects, and possible future reduksi emisi, adaptasi terhadap dampaknya,
geoengineering. Most countries are parties to the dan kemungkinan geoengineering masa
United Nations Framework Convention on
depan. Sebagian besar negara merupakan
Climate Change (UNFCCC), whose ultimate
anggota dalam Konvensi Kerangka Kerja
objective is to prevent dangerous anthropogenic
(i.e., human-induced) climate change. Parties to PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC),
the UNFCCC have adopted a range of policies yang tujuan utamanya adalah untuk
designed to reduce greenhouse gas emissions and mencegah antropogenik yang berbahaya
to assist in adaptation to global warming. Parties (yaitu, yang disebabkan oleh manusia)
to the UNFCCC have agreed that deep cuts in perubahan iklim yang berbahaya. Pihak
emissions are required, and that future global UNFCCC telah mengadopsi berbagai
warming should be limited to below 2.0 C (3.6 F) kebijakan yang dirancang untuk mengurangi
relative to the pre-industrial level. Reports emisi gas rumah kaca dan untuk membantu
published in 2011 by the United Nations dalam beradaptasi terhadap pemanasan global.
Environment Programme and the International
Pihak UNFCCC telah sepakat bahwa
Energy Agency suggest that efforts as of the
pemotongan emisi sangat diperlukan, dan
early 21st century to reduce emissions may be
inadequate to meet the UNFCCC's 2 C target. pemanasan global di masa depan harus
dibatasi di bawah 2,0 C (3.6 F) relatif
terhadap tingkat pra-industri. Laporan yang
diterbitkan pada tahun 2011 oleh United
Nations Environment Programme dan Badan
Energi Internasional menunjukkan bahwa
upaya pada awal abad ke-21 untuk
mengurangi emisi menjadi 2 C seperti yang
di targetkan UNFCCC tidak akan terjadi.
The climate system can respond to changes in Sistem iklim dapat merespon perubahan
external forcings. External forcings can "push" pendorong eksternal. Pendorong eksternal
the climate in the direction of warming or dapat "mendorong" iklim ke arah pemanasan
cooling. Examples of external forcings include atau pendinginan. Contoh pendorong
changes in atmospheric composition (e.g.,
eksternal termasuk perubahan dalam
increased concentrations of greenhouse gases),
komposisi atmosfer (misalnya, peningkatan
solar luminosity, volcanic eruptions, and
variations in Earth's orbit around the Sun. Orbital konsentrasi gas rumah kaca), luminositas
cycles vary slowly over tens of thousands of matahari, letusan gunung berapi, dan variasi
years and at present are in an overall cooling dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari.
trend which would be expected to lead towards siklus Orbital bervariasi perlahan-lahan
an ice age, but the 20th century instrumental selama puluhan ribu tahun dan saat ini berada
temperature record shows a sudden rise in global dalam tren pendinginan yang secara
temperatures. keseluruhan yang di jangkakan akan menuju
zaman es, tetapi catatan suhu pada abad
ke-20 menunjukkan peningkatan suhu global
yang tinggi.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Global_warming di akses , 30 Maret 2013

182
4.2 Pembahasan

Teks Laporan diatas membahas tentang sebuah topic umum yang menggambarkan
sebuah fakta yaitu pemanasan global yang bertujuan menyampaikan informasi kepada
khalayak ramai tentang pemanasan global dan juga dampak yang mungkin akan terjadi
akibat dari pemanasan global tersebut. Selain itu teks tersebut juga menyebutkan
sebab-sebab apa saja yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global dan upaya apa
yang bisa kita lakukan guna memperlambat terjadinya pemanasan global.

Melalui contoh penerjemahan teks di atas kita bisa menyimpulkan bahwa penerjemahan
memegang peranan dalam penyebaran informasi atau berita tentang sebuah topic atau
hal-hal yang belum tentu bisa kita dapatkan dalam bahasa Indonesia.

Penerjemahan
Eugene A. Nida dan Charles R Taber, dalam buku mereka The Theory and Practice of
Translation, seperti yang di kutip oleh A.Widyamartaya dalam bukunya Seni
Menerjemahkan(1989:11)

Translating consist in reproducing in the receptor language the closest natural


equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly in
term of style

Menerjemahkan merupakan kegiatan menghasilkan kembali di dalam bahasa penerima


barang yang secara sedekat-dekatnya dan sewajarnya sepadan dengan pesan dalam
bahasa sumber, pertama-tama menyangkut maknanya dan kedua menyangkut gayanya.

Yang secara sederhananya menerjemahkan di definisikan sebagai memindahkan suatu


amanat dari bahasa sumber ke bahasa penerima (sasaran) dengan pertama-tama
mengungkapkan maknanya dan kedua mengungkapkan gaya bahasanya.

Dari pengertian di atas jelaslah pentingnya penerjemahan untuk mendapatkan informasi


yang tersaji dalam bahasa asing dan kemudian menerjemahkannya dalam bahasa
Indonesia sehingga dengan mudah bisa di serap dan di pahami oleh pembaca teks
sasaran.

Jenis-jenis Penerjemahan
Dalam menerjemahkan sebuah teks kita bisa menggunakan beberapa jenis
penerjemahan, yaitu:

1. Penerjemahan kata demi kata

183
Jenis penerjemahan yang terikat pada tataran kata. Penerjemah hanya mencari padanan
kata bahasa sumber ke bahasa sasaran, tanpa mengubah susunan katanya. Penerjemahan
jenis ini sebaiknya di hindari jika BSu dan BSa mempunyai tidak mempunyai struktur
kalimat yang sama.

2. Penerjemahan Bebas

Penerjemahan ini tidak terikat pada pencarian padanan kata atau kalimat, tetapi lebih
cenderung pada tataran paragraph atau wacana.

3. Penerjemahan Harfiah

Terletak antara penerjemahan kata demi kata dan penerjemahan bebas. Dalam
penerjemahan ini mula-mula di lakukan penerjemahan kata demi kata yang kemudian
oleh penerjemah di sesuaikan susunan katanya dalam kalimat sasaran.

4. Penerjemahan Dinamik

Penerjemahan yang dilakukan dengan cara mengalihkan dan mengungkapkan amanat


bahasa sumber menggunakan ungkapan-ungkapan yang lazim dalam bahasa sasaran.

5. Penerjemahan Pragmatik

Mengacu pada pengalihan amanat dengan mengutamakan ketepatan penyampaian


informasi dalam bahasa sasaran.

6. Penerjemahan Estetik-puitik

Memusatkan perhatian pada masalah penyampaian informasi, kesan, emosi dan


perasaan dengan mempertimbangkan keindahan bahasa sasaran.

7. Penerjemahan Etnografik

Menjelaskan konteks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.

8. Penerjemahan Linguistik

Berisi informasi linguistic yang implicit dalam bahasa sumber yang di jadikan eksplisit
dimana dalam perubahan bentuknya menggunakan transformasi balik dan analisis
komponen makna,

184
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan
1) Penerjemahan sangat penting dalam upaya penyerapan informasi
dan ilmu pengetahuan serta teknologi berbahasa asing ke dalam

185
bahasa Indonesia sehingga bisa di pahami oleh pembaca bahasa
sasaran untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.

2) Penerjemahan merupakan proses pengalihan amanat dari bahasa


sumber ke bahasa sasaran dengan mengungkapkan makna dan gaya
bahasanya.

3) Dalam menerjemahkan teks dalam bahasa sumber ke bahasa


sasaran kita bisa menggunakan beberapa jenis penerjemahan yang
bisa kita gunakan sesuai dengan struktur bahasa sumber.

II. Saran
Dalam usaha meningkatkan kemajuan bangsa kita hendaknya berusaha memperbanyak
membaca buku-buku ilmu pengetahuan dan juga informasi atau berita untuk menambah
wawasan kita. Dan dari pihak pemerintah hendaknya menggalakkan program
bimbingan dalam bidang penerjemahan sehingga usaha penerjemahan di Indonesia bisa
semakin berkembang.

DAFTAR PUSTAKA
Karnedi, (2011). Analisis Teks dalam Penerjemahan. Jakarta: Universitas Terbuka

186
Widyamartaya. A. (1989). Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius

Nababan, Rudolf M. (1999). Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

http://en.wikipedia.org/wiki/Global_warming - Wikipedia, The Free Encyclopedia

187
ANALISIS TEKS NARATIF DALAM
PENERJEMAHAN

OLEH

A. FAULIDIA
faulidia@ovi.com

SASTRA INGGRIS BIDANG MINAT


PENERJEMAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU


PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2013

188
ABSTRAK

Dalam karangan ilmiah ini akan diterangkan hal-hal mengenai hakikat penerjemahan,
tahap-tahap penerjemahan, dan proses-proses analisis teks naratif dalam penerjemahan. Dengan
informasi ini diharapkan, para pembaca dapat memahami dan mempraktekkan proses analisis
teks naratif sebelum diterjemahkan ke bahasa sasaran.

Kata kunci : teks, naratif, penerjemahan, analisis.

189
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai ilmu atau kajian, penerjemahan adalah ilmu yang membahas masalah produksi
terjemahan dan deskripsi terjemahan serta proses penerjemahan. Sebagai suatu proses,
penerjemahan adalah proses perubahan dari teks tertulis asli atau teks sumber (TSu) dalam
bahasa verbal asli atau bahasa sumber (BSu) menjadi teks tertulis atau teks sasaran (TSu) dalam
bahasa verbal yang berbeda (BSa).

Salah satu proses dalam kegiatan penerjemahan adalah menganalisis teks yang akan
diterjemahkan. Sebagaimana diketahui, teks dalam bahasa apapun, dalam konteks penerjemahan,
baik itu bahasa sumber maupun bahasa sasaran, dapat dikategorikan menjadi berbagai jenis
gaya pengungkapan. Salah satu jenis teks tersebut adalah teks naratif.

Teks naratif menyajikan serangkaian peristiwa yang disampaikan menurut urutan terjadinya
(kronologis). Teks naratif membantu kita menjelaskan suatu kejadian kepada orang lain, yaitu
kejadian yang perlu diingat. Dengan melakukan analisis pada teks naratif dalam proses
penerjemahan, diharapkan para pembaca dapat memahami secara mendalam maksud dari teks
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana proses analisis teks naratif sebelum diterjemahkan ke dalam
bahasa sasaran?

1.3 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menjabarkan

190
proses analisis teks naratif sebelum diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran.

1.4 Manfaat TP Bagi Pembaca

TP ini diharapkan dapat memberikan informasi berupa pengetahuan umum kepada para
pembaca. Serta dengan mengetahui proses analisis teks naratif dalam penerjemahan, pembaca
dapat memahami secara menyeluruh TSu tersebut dan dapat menginterpretasikannya secara
benar dalam bahasa sasaran.

191
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penerjemahan merupakan sebuah fenomena. Para ahli bahasa mencoba mengkaji penerjemahan
dari sudut pandang ilmiah. Mereka mencoba menjelaskan secara objektif tentang fenomena
penerjemahan itu. Namun, dapat dikatakan bahwa penerjemahan merupakan seni atau sebuah
keterampilan, dan oleh karena itu tidak memerlukan deskripsi objektif, ilmiah dan penjelasan.
Penerjemahan sebagai suatu proses merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan penerjemah
dalam mentransfer pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Menurut seorang ahli
(Darwish,1999), proses penerjemahan meliputi rangkaian/kumpulan kegiatan yang berhubungan
dengan penyelesaian tugas menerjemahkan..

Dalam dunia penerjemahan, yang paling penting justru tahap-tahap menerjemahkan, yang
dikemukakan oleh Bathgate (1981) yaitu, pertama, konsep tuning mengacu pada langkah atau
upaya awal yang harus dilakukan oleh seorang penerjemah dengan mencoba mengenali topik
teks yang diterjemahkan. Kedua, konsep analysis merupakan tahap memahami konstruksi teks.
Pada tahap ketiga, yaitu proses understanding, penerjemah dituntut untuk dapat menyatukan
kembali bagian-bagian teerpisah yang membentuk konstruksi kalimat dan hubungan
antarkalimat tersebut menjadi satu. Tahap selanjutnya, dalam proses menerjemahkan ini disebut
penggunaan istilah atau terminologi, yang harus dilakukan adalah mencari kata-kata atau
frasa-frasa kunci dalam teks, termasuk adanya kemungkinan implikasi makna tertentu.
Restructuring merupakan salah satu tahap yang paling penting bagi si penerjemah karena ia
harus merakit bagian-bagian tersebut di atas sehingga dapat diterima oleh pembaca sasaran. Jika
pada tahap sebelumnya dihasilkan sebuah draf terjemahan, maka tahap keenam ini yaitu
checking si penerjemah harus memeriksakan draf terjemahannya kepada orang lain sebagai
pembaca. Tahap terakhir yaitu discussion, dari serangkaian proses di atas adalah melakukan
diskusi dengan pakar di bidangnya untuk melihat apakah masih ada kekurangan dari produk
terjemahan tersebut.

Dalam TP ini, akan dibahas lebih mendalam tahap kedua dari proses penerjemahan yaitu
analysis. Seperti yang dikemukakan oleh Bathgate (1981) dan dikutip oleh Widyamartaya
(1989:40-41) Once the translator has attuned his mind to the framework of the text to be
translated, he will take Beach sentence in turn and split itu p into translatable units- words or
phrases. He will also establish the syntactic relations between the various elements of the
sentence. At some points in this phase (or the understanding or terminology phase), it may be
necessary to establish relations between elements in larger portions of the text, in the interest of
consistency, analisis dimaksudkan untuk mengidentifikasi struktur-struktur kalimat yang relatif
panjang dan rumit kemudian memecah-mecahnya menjadi komponen-komponen yang lebih
kecil seperti klausa dan frasa, bahkan kata sekalipun. Selain itu, penerjemah perlu juga melihat
hubungan antarbagian dalam teks yang bersangkutan. Menurut Michali (2000), proses analisis
teks juga meliputi identifikasi tentang maksud penulis teks, apakah bersifat deskripsi, naratif,

192
persuasif, dan lain-lain. Proses analisis ini menuntut pengetahuan bahasa dan wawasan si
penerjemah tentang teks yang diterjemahkan.

Bab III

METODE PENELITIAN

193
3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode metode kualitatif yang didasarkan pada
analisis tekstual yang melibatkan teks sumber dan teks sasaran serta mengadopsi salah satu
model teoretis penerjemahan, yaitu model komparatif (comparative model) dengan rumusan:
TSu ≈ TSa, atau TSa ≈ TSu.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi sebuah teks
naratif dari bahasa Inggris berjudul The Wolf and the Dog yang diambil dari internet.

3.3 Pemrosesan Data

Berdasarkan fungsinya dalam komunikasi secara tertulis, menurut Larson (1984, h.366), teks
naratif merupakan salah satu jenis teks (discourse genre). Teks naratif memiliki sejumlah
karakteristik. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis teks adalah membaca teks
tersebut, dengan tujuan untuk memahami isi bacaan dan untuk menganalisis teks dari sudut
pandang seorang penerjemah, yang tentu tidak sama dengan sudut pandang seorang ahli bahasa
atau seorang kritikus. Selanjutnya, menganalisisnya secara komprehensif dengan cara
mengidentifikasi aspek orientasi, tujuan komunikasi dan fungsi sosial, ciri-ciri linguistis, serta
tata organisasi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penerjemahan Teks Sumber ke Bahasa Indonesia

Teks Sumber Teks Sasaran

194
Once there was a wolf who was nearly dead with Pada suatu waktu ada seekor serigala yang
hunger. He was very thin, so that the outline of hampir mati kelaparan. Ia sangat kurus, sehingga
his bones could be seen clearly beneath his garis tulangnya terlihat jelas terbungkus bulu
thinning coat of hair. With hardly enough energy tipisnya. Dengan sedikit sisa energi untuk
to walk, the wolf had little hope of finding food. berjalan, serigala memiliki harapan kecil untuk
As he lay beneath a large tree, a dog out for a menemukan makanan. Saat ia berbaring di bawah
walk noticed him. Seeing how thin and sebuah pohon besar, seekor anjing yang
hungry-looking the wolf was, the dog felt sorry berjalan-jalan memperhatikannya. Melihat betapa
for him and said, "You are in terrible shape! You kurus dan kelaparannya serigala itu, si anjing
look as if you haven't eaten for many days." merasa kasihan padanya dan berkata, Astaga!
Kau terlihat seperti belum makan selama
berhari-hari.

"You're right," said the wolf. "I haven't eaten Kau benar, kata serigala. Aku belum makan
because you and your friends are doing such a karena kau dan temanmu melakukan pekerjaan
good job of guarding the sheep. Now I am so menjaga domba dengan baik. Sekarang aku tidak
weak that I have little hope of finding food. I memiliki harapan untuk menemukan makanan.
think I will surely die." Aku pikir aku pasti akan mati.

Then why not join us? Asked the dog. "I work Lalu mengapa tidak bergabung saja dengan kami?
regularly and I eat regularly. You could do the tanya si anjing. Aku bekerja dan makan secara
same. I will arrange it. You can help me and the teratur. Kau dapat melakukan hal yang sama.
other dogs guard the sheep. In that way, we won't Aku akan mengaturnya. Kau dapat membantuku
have to worry about your stealing the sheep any dan anjing-anjing lain menjaga domba. Dengan
more and you won't have to worry about going cara itu, kami tidak perlu khawatir kau akan
hungry any more. It's a good deal for both of us." mencuri domba lagi dan kau tidak perlu khawatir
akan kelaparan lagi. Ini kesepakatan yang bagus
untuk kita berdua.

The wolf thought it over for a few minutes and Si serigala memikirkan hal itu selama beberapa
then decided that the dog was right. So they went menit dan kemudian memutuskan bahwa si
off together toward the ranch house where the anjing benar. Jadi mereka pergi bersama ke
dog lived. But, as they were walking, the wolf rumah peternakan tempat si anjing tinggal. Tetapi,
noticed that the hair on a certain part of the dog's saat mereka berjalan, serigala melihat bulu di
neck was very thin. He was curious about this, bagian tertentu dari leher si anjing sangat tipis.
for the dog had such a beautiful coat every where Dia penasaran tentang hal ini, karena si anjing
else. Finally, he asked the dog about it. memiliki bulu yang indah di tempat lain.
Akhirnya, ia menanyakannya pada si anjing.

"Oh, don't worry about that," said the dog. "It's Oh, jangan khawatir tentang itu, kata si anjing.
the place where the collar rubs on my neck when Ini adalah tempat ban leher menggosok leherku
my master chains me up at night." saat tuanku merantaiku di malam hari.

"Chained up!" cried the wolf, "Do you mean that Dirantai! teriak si serigala, Maksudmu adalah
you are chained up at night? If I come to live kamu dirantai di malam hari? Jika aku tinggal
with you, will I be chained up at night too?" bersamamu, apakah aku akan dirantai juga pada
malam hari?
"That's right," answered the dog. "But, You'll get Ya. jawab anjing. Tapi, kau akan terbiasa dengan
used to it soon enough. I hardly think about it itu. Aku bahkan tidak pernah memikirkannya lagi.
anymore."

195
"But, if I am chained up, then I won't be able to Tapi, jika aku dirantai, maka aku tidak bisa
walk when I want to take a walk or to run where I berjalan ketika aku ingin berjalan-jalan atau
want to run," the wolf said. "If I come to live berlari kemana pun aku ingin. kata serigala. Jika
with you, I won't be free anymore." After saying aku ikut tinggal bersamamu, aku tidak akan
this, the wolf turned and ran away. merasa bebas lagi. Setelah mengatakan ini,
serigala berbalik dan berlari menjauh.
The dog called after the wolf, saying, "Wait! Si anjing yang berteriak memanggil serigala,
Come back! I may not be able to do everything I berkata, Tunggu! Kembalilah! Aku mungkin
want to do, but I'm healthy, well-fed, and I have a tidak bisa melakukan apapun yang ingin ku
warm place to sleep. You are too worried about lakukan, tapi aku sehat, cukup makan, dan aku
keeping alive to enjoy life. I'm more free than memiliki tempat yang hangat untuk tidur. Kau
you are." terlalu khawatir tentang menikmati hidup. Aku
lebih bebas daripada kau.

4.2 Pembahasan

Analisis teks naratif yang berjudul The Wolf and the Dog berhasil mengidentifikasi sejumlah
hal. Pertama, dari segi tujuan dan fungsi sosial teks, TSu tersebut menghibur pembaca dengan
sebuah cerita tentang pilihan yang diambil seekor serigala dan anjing dalam menikmati
hidupnya. Penulis TSu menempati posisi atau fungsi sosial sebagai orang ketiga (third person)
yang berada di luar alur cerita itu sendiri.

Dalam teks naratif di atas terdapat ciri-ciri gramatikal. Pertama, menggunakan kalimat past
tense seperit He was very thin,... Kedua, menggunakan relating verb/to be, seperti was dan
could. Ketiga, menggunakan thinking verb, seperti come, called. Selanjutnya terdapat kata
general and abstract noun, yaitu life, work. Yang kelima terdapat conjunction/transition seperti
and, after, if. Terakhir, menggunakan modality yaitu could.

Dilihat dari struktur teks, analisis TSu antara lain juga mengungkapkan bahwa teks naratif
tersebut mengikuti sebuah setting, yaitu latar belakang waktu (mulai pada suatu waktu) dan
tempat kejadian peristiwa (di bawah sebuah pohon besar dan dekat peternakan). Kemudian,
orientation, yaitu awal mula cerita tentang anjing yang melihat serigala dan kasihan padanya.
Ada juga complication, yaitu puncak konflik dalam cerita saat anjing menawarkan kesepakatan
kepada serigala yang menguntungkan mereka berdua. Lalu ada resolution yaitu penyelesaian
konflik di mana serigala setuju untuk ikut tinggal bersama anjing. Terakhir, reorientation, yaitu
serigala yang meninggalkan anjing karena tidak ingin dirantai seperti anjing.

Dari sisi penerjemahan, TSu telah diterjemahkan ke dalam BSa menjadi TSa yang tidak dibatasi
oleh bentuk atau pola kalimat TSu. Metode penerjemahan yang digunakan pada teks ini adalah
metode adaptasi yang lebih berorientasi pada BSa. Metode adaptasi atau saduran (Taryadi, 2003)
merupakan metode yang paling bebas, dan sering digunakan untuk menerjemahkan karya sastra.

196
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bagi proses penerjemahan, setiap teks dalam bahasa sumber dengan gaya tertentu, harus
disampaikan dalam bahasa sasaran dengan gaya pengungkapan yang sama dalam bahasa sumber.
Seorang penerjemah dituntut tidak hanya mampu mengenali bentuk-bentuk wacana dalam suatu
teks, namun ia juga harus mampu menerapkan pemahaman atas gaya penyampaian/wacana itu
ke dalam bahasa sasaran, dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu. Oleh karena itu, analisis
teks dapat membantu penerjemah dalam memahami isi teks sebelum teks tersebut
diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran.

5.2 Saran

Setiap penerjemah harus memiliki pengetahuan bahasa dan wawasan yang luas tentang teks
yang akan diterjemahkan.

197
DAFTAR PUSTAKA

Pramudibyanto, Hascaryo, et.al. Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan Komposisi.


Jakarta : Universitas Terbuka, 2011.

Karnedi. Analisis Teks dalam Penerjemahan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2011.

Karnedi dan Agus Riyanto. Teori Terjemahan: Sebuah Pengantar. Jakarta :


Universitas Terbuka, 2005.

Media Belajar Bahasa Inggris. www.belajarbahasainggris.us

198
ROMEO AND JULIET

ERWIN JOHANES

Erwin_Johanes@hotmail.com

S1 SASTRA INGGRIS PENERJEMAHAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA

Abstrak : Karya Ilmiah ini mempunyai tujuan melakukan penerjemahan teks dari TSU
(Teks Sumber) ke TSA (Teks Sasaran) dengan hasil penerjemahan yang berkualitas dan
akurat. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Kualitatif. Data yang
digunakan adalah Data Empiris. Proses data yang digunakan dengan cara mengubah
data yang sudah ada menjadi sebuah informasi. Analisis data yang digunakan adalah
dengan menggunakan analisis data teks Naratif.

Karya Ilmiah ini memberikan kontribusi maksimal kepada pembaca yang berupa
pencerahan konsep pemikiran dari pembaca akan fungsi penerjemahan teks Naratif dari
TSU ke TSA.

Kata-Kata Kunci : Penerjemahan, Teks Naratif, Romeo and Juliet, Teks Sumber, Teks
Sasaran.

199
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang pemilihan TSU Romeo dan Juliet

Romeo and Juliet adalah sebuah karya sastra luar biasa dari William Shakespeare.

Kisah sastra ini bercerita tentang kisah asmara dari dua orang muda-mudi yang adalah
tokoh utama dalam cerita ini, yaitu : Romeo and Juliet, yang mana mereka berasal dari
latar belakang keluarga yang berbeda dan saling bermusuhan satu sama lainnya.

Kisah cinta mereka harus melalui perjalanan panjang yang berliku-liku dan juga harus
melewati berbagai macam tantangan dan cobaan panjang.

Kisah kasih mereka juga harus melewati berbagai macam hal yang mengancam
keselamatan jiwa mereka.

Meskipun kisah sastra ini berakhir dengan kesedihan yang berupa kematian kedua tokoh
utamanya yaitu : Romeo and Juliet, namun kematian keduanya berbuah kepada
terciptanya suatu kedamaian dan mengakhiri perseteruan di antara kedua keluarga
mereka yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, yang akhirnya juga berdampak
pada terciptanya kedamaian di kota di mana mereka tinggal, yaitu : Kota Verona.

Kisah Romeo and Juliet ini dipilih karena alur ceritanya yang memiliki keunikan dan
kekhasan tersendiri, dengan lika-liku ceritanya yang memancing emosi pembacanya.

Kisah Romeo and Juliet ini juga dipilih karena memberikan penekanan akan perjuangan
sepasang kekasih yang menghasilkan terciptanya kedamaian di suatu kota walaupun
perjuangan tersebut mengakibatkan kematian mereka.

200
Penerjemahan TSu (Bahasa Inggris) ke TSa (Bahasa Indonesia) dilakukan dengan
menggunakan analisis teks Naratif sehingga pembaca bisa memiliki pemahaman konsep
yang jelas akan model penerjemahan teks yang digunakan dari TSu ke TSa.

1.2 Rumusan Masalah

Analisis penerjemahan berangkat dari satu langkah awal yaitu menganalisis TSu (Teks
Sumber) yang ada guna memahami pesan yang ingin disampaikan. Memahami pesan
saja tidak cukup karena banyak hal yang perlu dianalisis guna mendapatkan pesan yang
sesungguhnya tanpa meningglkan hal-hal penting yang harus disampaikan. Proses
penerjemahan yang ada harus memikirkan kesetiaan dan kebebasan terhadap TSu, serta
kesepadanan yang akan dipilih.

Proses penerjemahan harus mengetahui pembaca sasaran TSu dari bentuk TSu itu
sendiri, yaitu TSu yang berbentuk Naratif. Memahami bentuk TSu tsb akan
memudahkan proses penerjemahan dalam memahami gaya penulisan. Bentuk tulisan
juga akan berpengaruh pada pilihan kata.

Pengetahuan akan ranah (World) sangat penting dan menjadi penentu dalam menerima
atau menolak untuk menerjemahkan. Satu hal yang perlu ditambahkan adalah
pemahaman akan ranah itu harus dilihat dari dua sisi yaitu sisi TSu (Teks Sumber) dan
sisi TSa (Teks Sasaran).

1.3 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai adalah melakukan penerjemahan teks Naratif dari TSu
(Bahasa Inggris) ke TSa (Bahasa Indonesia), sehingga menghasilkan hasil
penerjemahan yang berkualitas dan akurat.

1.4 Manfaat TP bagi pembaca

201
Penerjemahan dari TSU tsb sangat bermanfaat bagi pembaca di Indonesia sebagai salah
satu bentuk komunikasi lintas budaya yang kompleks. TSU tsb dibangun dalam suatu
situasi dan budaya yang unik, hal ini membuat masyarakat pembaca di Indonesia bisa
melihat dengan jelas konsep yang situasi yang dipaparkan oleh teks tsb dalam situasi
budaya yang berbeda.

Penerjemahan dari TSU tsb juga dapat dianggap sebagai praktek budaya, sehingga
masyarakat pembaca di Indonesia bisa tahu dan mengenal berbagai subsistem yang
kompleks yang ada di negara sumber TSU tsb, seperti : subsistem sosial, bahasa, sastra,
ilmu pengetahuan, dan teknologi. Masing-masing subsistem ini berkaitan satu sama lain
membentuk suatu jejaring yang dibentuk berdasarkan logika budaya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan referensi dan pendapat dari Molina dan Albir dalam bukunya yang
berjudul Techniques of Translation, 2002, berikut ini akan diuraikan hal-hal yang
berhubungan dengan teori terjemahan dan teknik penerjemahan.

Uraian tentang teori terjemahan dan teknik penerjemahan

Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan dari TSU ke
TSA, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat.

202
Teknik-teknik penerjemahan yang relevan, di antaranya adalah sebagai berikut :
TSU (Teks Sumber) harus mengacu kepada TSA(Teks Sasaran).

Teknik penerjemahan memiliki lima karakteristik :

1. Teknik penerjemahan mempengaruhi hasil terjemahan.

2. Teknik diklasifikasikan dengan perbandingan pada teks BSu.

3. Teknik berada tataran mikro.

4. Teknik tidak saling berkaitan tetapi berdasarkan konteks tertentu.

5. Teknik bersifat fungsional.

Setiap pakar memiliki istilah tersendiri dalam menentukan suatu teknik penerjemahan, sehingga
cenderung tumpang tindih antara teknik dari seorang pakar satu dengan yang lainnya. Teknik
yang dimaksud sama namun memiliki istilah yang berbeda. Dalam hal keberagaman tentunya
hal ini bersifat positif, namun di sisi lain terkait penelitian akan menimbulkan kesulitan dalam
menentukan istilah suatu teknik tertentu. Oleh karena itu, dalam hal ini penulis menggunakan 18
teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir (Techniques of Translation,
2002, halaman 509-511). Selain untuk keseragaman, teknik yang dikemukakan Molina dan
Albir telah melalui penelitian kompleks dengan mengacu dan membandingkan dengan
teknik-teknik penerjemahan yang telah ada dari pakar penerjemahan sebelumnya.

Berikut 18 teknik penerjemahan tersebut :

1) Adaptasi (Adaptation)

Teknik ini dikenal dengan teknik adaptasi budaya. Teknik ini dilakukan dengan
mengganti unsur-unsur budaya yang ada BSU dengan unsur budaya yang mirip dan ada
pada BSA. Hal tersebut bisa dilakukan karena unsur budaya dalam BSU tidak
ditemukan dalam BSA, ataupun unsur budaya pada BSA tersebut lebih akrab bagi
pembaca sasaran. Teknik ini sama dengan teknik padanan budaya.

Contoh:

BSU BSA
as white as snow seputih kapas

2) Amplifikasi (Amplification)

Teknik penerjemahan dengan mengeksplisitkan atau memparafrase suatu informasi


yang implisit dalam BSU. Teknik ini sama dengan eksplisitasi, penambahan, parafrasa
eksklifatif. Catatan kaki merupakan bagian dari amplifikasi. Teknik reduksi adalah
kebalikan dari teknik ini.

203
Contoh:

BSU BSA
Ramadhan Bulan puasa kaum muslim

3) Peminjaman (Borrowing)

Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan meminjam kata atau ungkapan dari BSu.
Peminjaman itu bisa bersifat murni (pure borrowing) tanpa penyesuaian atau
peminjaman yang sudah dinaturalisasi (naturalized borrowing) dengan penyesuaian
pada ejaan ataupun pelafalan. Kamus resmi pada BSA menjadi tolok ukur apakah kata
atau ungkapan tersebut merupakan suatu pinjaman atau bukan.

Contoh:

BSU BSA Peminjaman


Mixer Mixer Murni
Mixer Mikser Alamiah

4) Kalke (Calque)

Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menerjemahkan frasa atau kata BSU
secara literal. Teknik ini serupa dengan teknik penerimaan (acceptation).

Contoh:

BSU BSA
Directorate General Direktorat Jendral

5) Kompensasi (Compensation)

Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menyampaikan pesan pada bagian lain
dari teks terjemahan. Hal ini dilakukan karena pengaruh stilistik (gaya) pada BSU tidak
bisa di terapkan pada BSA. Teknik ini sama dengan teknik konsepsi.

Contoh:

BSU BSA
A pair of scissors Sebuah gunting

6) Deskripsi (Description)

Teknik penerjemahan yang dilterapkan dengan menggantikan sebuah istilah atau


ungkapan dengan deskripsi bentuk dan fungsinya.

204
Contoh:

BSU BSA
panettone kue tradisional Italia yang dimakan pada saat Tahun Baru

7) Kreasi Diskursif (Discursive Creation)

Teknik penerjemahan dengan penggunaan padanan yang keluar konteks. Hal ini
dilakukan untuk menarik perhatian calon pembaca. Teknik ini serupa dengan teknik
proposal.

Contoh:

BSU BSA
The Godfather Sang Godfather

8) Padanan Lazim (Establish Equivalence)

Teknik dengan penggunaan istilah atau ungkapan yang sudah lazim (berdasarkan kamus
atau penggunaan sehari-hari). Teknik ini mirip dengan penerjemahan harfiah.

Contoh:

BSU BSA
Ambiguity Ambigu

9) Generalisasi (Generalisation)

Teknik ini menggunakan istilah yang lebih umum pada BSA untuk BSU yang lebih
spesifik. Hal tersebut dilakukan karena BSA tidak memiliki padanan yang spesifik.
Teknik ini serupa dengan teknik penerimaan (acceptation).

Contoh:

BSU BSA
Penthouse, mansion Tempat tinggal

10) Amplifikasi linguistik (linguistic amplification)

Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menambahkan unsur-unsur linguistik


dalam BSA. Teknik ini lazim diterapkan pada pengalihbahasaan konsekutif dan sulih
suara.

Contoh:

205
BSU BSA
No way De ninguna de las maneras (Spain)

11) Kompresi Linguistik (Linguistic Compression)

Teknik yang dilakukan dengan mensintesa unsur-unsur linguistik pada BSA. Teknik ini
merupakan kebalikan dari teknik amplifikasi linguistik. Teknik ini lazim digunakan
pada pengalihbahasaan simultan dan penerjemahan teks film.

Contoh:

BSU BSA
Yes so what? Y? (Spain)

12) Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)

Teknik yang dilakukan dengan cara menerjemahkan kata demi kata dan penerjemah
tidak mengaitkan dengan konteks.

Contoh:

BSU BSA
Killing two birds with one stone Membunuh dua burung dengan satu batu

13) Modulasi (Modulation)

Teknik penerjemahan yang diterapkan dengan mengubah sudut pandang, fokus atau
kategori kognitif dalam kaitannya dengan BSu. Perubahan sudut pandang tersebut dapat
bersifat leksikal atau struktural.

Contoh:

BSU BSA
Nobody doesnt like it Semua orang menyukainya

14) Partikularisasi (Particularisation)

Teknik penerjemahan dimana penerjemah menggunakan istilah yang lebih konkrit,


presisi atau spesifik, dari superordinat ke subordinat. Teknik ini merupakan kebalikan
dari teknik generalisasi.

206
Contoh:

BSU BSA
air transportation pesawat

15) Reduksi (Reduction)

Teknik yang diterapkan dengan penghilangan secara parsial, karena penghilangan


tersebut dianggap tidak menimbulkan distorsi makna. Dengan kata lain,
mengimplisitkan informasi yang eksplisit. Teknik ini kebalikan dari teknik amplifikasi.

Contoh:

BSU BSA
SBY the president of republic of Indonesia SBY

16) Subsitusi (Subsitution)

Teknik ini dilakukan dengan mengubah unsur-unsur linguistik dan paralinguistik


(intonasi atau isyarat). Contoh: Bahasa isyarat dalam bahasa Arab, yaitu dengan
menaruh tangan di dada diterjemahkan menjadi Terima kasih.

17) Transposisi (Transposition)

Teknik penerjemahan dimana penerjemah melakukan perubahan kategori gramatikal.


Teknik ini sama dengan teknik pergeseran kategori, struktur dan unit. Seperti kata
menjadi frasa.

Contoh:

BSU BSA
adept Sangat terampil

18) Variasi (Variation)

Teknik dengan mengganti elemen linguistik atau paralinguistik (intonasi, isyarat) yang
berdampak pada variasi linguistik.

Teori terjemahan ialah satu cabang linguistik yang menghuraikan aspek-aspek bahasa,
kebudayaan, dan komunikasi yang berperanan dalam amalan terjemahan.
Penterjemahan diartikan sebagai "penyalinan semula maklumat daripada bahasa sumber
ke dalam bahasa penerima dalam bentuk persamaan yang terdekat dan sejadi, pertama
dari segi makna dan kedua dari segi gayanya".

Pada suatu masa dahulu, jika seseorang mengetahui dua bahasa, dia dianggap boleh

207
menjadi penterjemah tanpa memerlukan pengetahuan lanjut.

Pendapat ini kini dianggap sangat jauh daripada kenyataan. Pakar-pakar dalam bidang
penterjemahan telah menghasilkan teori dan prinsip yang menjadikan pedoman bagi
para penterjemah. Seseorang yang ingin menjadi penterjemah yang baik kini diperlukan
memenuhi empat syarat utama seperti yang berikut:

1. Menguasai bahasa sumber secara mendalam: Keperluan ini dikehendaki untuk


membolehkan seseorang penterjemah mengetahui selok-belok keistimewaan dan
keganjilan bahasa sumber supaya dapat membezakan makna yang terkandung dalam
teks asal dan dengan itu, mentakrifkan maksudnya dengan tepat.
2. Mengetahui bahasa penerima: Mengikut pakar terjemahan hari ini, seseorang
penterjemah harus juga menguasai bahasa penerima dengan sama baik, jika bukan
dengan lebih baik.
3. Pengetahuan dalam bidang yang diterjemahkan: Untuk menjamin supaya makna atau
maklumat yang terkandung dalam teks asal dapat dipindahkan dengan tepat dan
sempurna daripada bahasa sumber ke dalam bahasa penerima, seseorang penterjemah
harus mengetahui dengan secukupnya bidang yang hendak diterjemahkan. Ini adalah
penting, bukan sahaja untuk penterjemahan teks-teks khusus dan teknik, tetapi juga
untuk penterjemahan karya-karya kesusasteraan.
4. Mengetahui teori dan amalan terjemahan: Pada suatu masa dahulu, penterjemahan
dianggap sebagai suatu tugas untuk mencari perkataan-perkataan padanan yang boleh
menggantikan perkataan-perkataan asal dalam bahasa sumbernya. Ini tidak lagi
dianggap benar kerana penterjemah juga bertanggungjawab untuk memindahkan idea,
maklumat dan gaya teks yang diterjemahkan. Ini bermaksud bahawa penterjemahan
perlu dibantu oleh ilmu pengetahuan yang mencukupi dalam bidang teori dan kaedah
terjemahan semasa menjalankan tugasnya.

Teori dan Praktek Penerjemahan

Konsep menerjemah mengungkapkan makna tuturan dari suatu bahasa ke bahasa lain
dengan memenuhi seluruh makna dan maksud tuturan itu.

Metode, Prosedur, dan Teknik Pengertian

Metode merupakan cara penerjemahan nas sumber secara keseluruhan.

Prosedur merupakan cara penerjemahan kalimat yang merupakan bagian dari nas
tersebut.

Teknik merupakan cara penerjemahan kata atau frase yang merupakan bagian dari
sebuah kalimat.

208
Catatan Teori Terjemahan

Menerjemah yaitu memindahkan bahasa, dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain.

Selain memperhatikan strukturnya, kita juga harus memperhatikan struktur di luar


bahasa.

Penerjemahan merupakan penggubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain /


perubahan dari satu bahasa ke bahasa yang lain.

Yang dimaksud bentuk bahasa adalah kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, maupun
wacana, baik dalam bentuk lisan maupun tulis. Bentuk tersebut disebut struktur lahir
bahasa.

Dalam bentuk penerjemahan bahasa, sumber diganti dengan bentuk bahasa sasaran.
Namun dalam penerjemahan yang memerlukan pengalihan makna dari bahasa sumber
ke dalam bahasa sasaran. Pengalihan itu dilakukan melalui struktur semantisnya. Itu
artinya maknanya yang dipertahankan. Makna bahasa sumber harus dapat disampaikan
dengan tepat melalui makna sasaran.

Jenis-jenis penerjemahan ada 2 yaitu :

1) Terjemahan harafiah

2) Terjemahan idiomatis

1) Penerjemahan harafiah

Penerjemahan harafiah yaitu penerjemahan berdasarkan bentuk yang berusaha


mengikuti bentuk bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Penerjemahan ini dilakukan
baris per baris yang sangat mutlak. Penerjemahan ini punya tujuan tertentu yaitu untuk
memenuhi ciri-ciri linguistik teks sumber, oleh sebab itu sangat berguna untuk studi
bahasa sumber. Artinya terjemahan harafiah baik digunakan untuk mempelajari bahasa.

2) Penerjemahan idiomatis

Penerjemahan idiomatis yaitu penerjemahan yang berusaha menyampaikan makna teks


sumber ke dalam bentuk bahasa sasaran yang wajar.

Penerjemahan harafiah yang biasanya baris per baris tidak merupakan penerjemahan
yang umum. Yang baik digunakan adalah membuat penerjemahan harafiah yang
disesuaikan.

Yang dimaksud disesuaikan adalah mengubah urutan dan gramatika bahasa sumber agar
menjadi jelas dalam bahasa sasaran tetapi unsur leksikalnya diterjemahkan secara

209
harafiah. Kadang-kadang leksikalnya diubah untuk memenuhi komunikasi sehingga
hasilnya kedengaran wajar.

Contoh hasil terjemahan harafiah:

saya mengikatnya di hati saya

Terjemahan harafiah yang wajar:

saya mengenangnya di hati saya atau Saya tidak bisa melupakannya

Penerjemahan idiomatis menggunakan bentuk bahasa sasaran yang wajar baik konstitusi
gramatikalnya, maupun pemilihan unsur leksikalnya. Penerjemahan ini tidak
kedengaran sebagai hasil terjemahan tetapi asli dalam bahasa sasaran. Penerjemahan
idiomatis yang baik sebenarnya merupakan gabungan pengalihan harafiah satuan
leksikal dan terjemahan makna teks itu .

Seorang penerjemah idiomatis sebagian dan di bagian lain kadang-kadang kembali


bentuk harafiah. Tentu harafiahnya adalah harafiah yang disesuaikan yang mendekati
idiomatis tetapi harus diperhatikan tidak terlalu bebas. Pada prinsipnya penerjemahan
hendaknya dapat menyampaikan amanat yang sama seperti amanat teks sumber dengan
cara melakukan pemilihan gramatika dan leksikal yang wajar. Akan tetapi dalam
penerjemahan kadang-kadang ada interfrensi dari bentuk bahasa sumber. Untuk
menghindari hal itu, seorang penerjemah harus membuat penyesuaian bentuk dalam
bahasa sasaran.

BAB III
METODE PENELITIAN

210
3.1 Metode

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang didasarkan pada
analisis tekstual yang melibatkan TSu (Teks Sumber) dan TSa (Teks Sasaran) dan
mengadopsi salah satu model teoretis penerjemahan, yaitu model komparatif
(comparative model) dengan rumusan : TSu -> TSa.

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan dalam metode
penelitian yaitu : Cara Ilmiah, Rasional, Empiris, dan Sistematis.

Makna kontekstual dalam TSU diterjemahkan demikian rupa sehingga baik isi maupun
bahasanya dapat diterima dan dipahami oleh pembaca.
Dalam metode kualitatif tersebut, penerjemah berupaya untuk melepaskan diri dari
keterikatan dengan struktur dan budaya TSU. Metode penerjemahan kualitatif juga
sangat memperhatikan efek yang ditimbulkan teks pada pembaca. Metode
penerjemahan kualitatif juga sangat memperhatikan efektivitas TSA. Perlu diingat
bahwa nilai kualitatif sebuah TSA kembali bergantung pada pembaca TSA. Dengan
kata lain, penjelasan yang efektif untuk satu kalangan belum tentu efektif bagi kalangan
lainnya.

Metode kualitatif dengan model komparatif adalah metode yang berupaya


menyampaikan isi atau pesan dalam TSU ke TSA secara lugas, wajar, tetap, serta
komunikatif sesuai dengan latar belakang pembaca TSA
Bentuk TSU dapat saja diabaikan dan isi diformulasikan dengan sedemikian rupa guna
mempermudah pembaca TSA memahami makna TSU. Pengertian metode kualitatif
yang komunikatif akan sangat berkaitan dengan latar belakang budaya, pendidikan,
pengalaman, serta usia pembaca TSA.

3.2 Data

Jenis teks yang dipilih adalah Teks Naratif, karena bertujuan untuk menceritakan
serangkaian kisah dan peristiwa pada masa lalu atau pada zaman dahulu kala yang
berupa kegiatan (Activity) dari para tokoh utama yang ada di dalam kisah tsb.

Jenis teks Naratif juga dipilih agar supaya pembaca mempunyai pemahaman konsep
yang benar akan fungsi penerjemahan teks Naratif dari TSu (Teks Sumber) ke TSa
(Teks Sasaran).

Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang
mempunyai kriteria tertentu yaitu valid dan cukup akurat. Data yang terkumpul sebelum
diketahui validitasnya dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas. Data

211
dikatan valid apabila data tersebut reliable dan obyektif tetapi data yang reliable belum
tentu valid juga data yang obyektif belum tentu valid. Tujuan penelitian ada 3 macam
yaitu; sifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Secara umum data yang telah
diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah.

3.3 Pemrosesan data

Pemrosesan data (Inggris: data processing) adalah jenis pemrosesan yang dapat
mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Setelah diolah, data ini biasanya
mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan
rapi.

Ada beberapa tahap yang harus dijalankan dalam memproses sebuah Tsu sebelum
diterjemahkan, yaitu :

A.Pra Penerjemahan

Dalam bagian ini ada 2 tahapan yang harus dilakukan, yaitu :

a.Persiapan

b. Analisis, terdiri dari 2 tahapan, yaitu : pengetahuan linguistik dan strategi membaca.

Strategi membaca dibagi lagi menjadi 3 tahapan, yaitu : Scanning, Skimming, dan
Membaca secara analitis.

B. Proses Penerjemahan

Dalam bagian ini ada 3 tahapan yang harus dilakukan, yaitu :

a.Pengalihan

b. Pembuatan Draft

c. Pengolahan Kembali Draft

212
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penerjemahan TSU (Bahasa Inggris) ke TSA (Bahasa Indonesia)


Teks Sumber Teks Sasaran

213
This story takes place in Verona, Italy ? where Kisah ini berawal di kota Verona, Italia di
two families are fighting. The families are mana ada perseteruan di antara dua keluarga.
named the Montagues and Capulets and they Nama kedua keluarga tersebut adalah keluarga
have hated one another for a long time. At the Montagues dan keluarga Capulets dan kedua
beginning of the story the Prince of Verona keluarga tersebut telah saling membenci satu
warns both families that anyone caught sama lain dalam waktu yang lama. Di awal
fighting in the streets of Verona will be cerita Pangeran Verona memperingatkan kedua
sentenced to death. keluarga tersebut bahwa siapapun yang
tertangkap berkelahi di jalanan kota Verona
akan dihukum mati.

One of the main characters is named Romeo Salah satu tokoh utama dalam kisah ini
Montague. Romeo is usually peaceful and bernama Romeo Montague. Dia adalah
interested more in love than in fighting. At the seorang yang lebih menyukai perdamaian dan
beginning of story Romeo tells his cousin cinta daripada perseteruan. Di awal kisah ini
Benvolio and his friend Mercutio that he is Romeo memberitahukan kepada sepupunya
sick with love for a girl who wont love him yang bernama Benvolio dan temannya
back. Benvolio and Mercutio encourage him to Mercutio bahwa Romeo merindukan seorang
forget about her and go with them to a costume gadis yang setia mencintainya. Benvolio dan
party a the house of Capulet. They know it will Mercutio menyarankan Romeo untuk
be dangerous because they are Montagues, but melupakan gadis tersebut dan sebaiknya
they think it will be fun. Romeo bergabung bersama Benvolio dan
Mercutio untuk menonton pesta busana di
rumah keluarga Capulet. Mereka tahu bahwa
hal itu sangat berbahaya, tapi mereka rasa itu
akan sangat menyenangkan.

Old Capulet has one daughter named Juliet. He Bapak Capulet yang tua memiliki seorang anak
is hoping Juliet will agree to marry Count Paris gadis yang bernama Juliet. Capulet berharap
and is excited for them to spend time together Juluet setuju untuk menikah dengan Count
at the party. Capulet wants his party to be a Paris dan Capulet mengundang mereka untuk
happy place for love to blossom. When his bersama-sama menghadiri pesta busana.
nephew, Tybalt, tells him that there are Capulet ingin pesta busana tersebut menjadi
Montagues at the party, Capulet demands that sebuah tempat yang tepat dan cocok untuk
Tybalt leave them alone to enjoy the party. berseminya perasaan cinta kasih di antara
Juliet dan Count Paris. Ketika keponakan
Capulet, Tybalt, memberitahukan kepada
Capulet bahwa ada beberapa orang dari
keluarga Montague yang hadir di pesta busana
tersebut, Capulet meminta Tybalt untuk
membiarkan beberapa orang dari keluarga
Montague tersebut untuk hadir dan menikmati
pesta busana tesebut.

While Romeo is at the party he meets Juliet.


He falls instantly in love with her and is sad to Ketika Romeo hadir di pesta busana tersebut
hear that she is the daughter of his familys dia bertemu dengan Juliet. Romeo langsung
enemy. Romeo decides to risk his life and jatuh cinta dengan Juliet tapi Romeo sedih
sneaks to Juliets bedroom window to speak karena ternyata Juliet adalah anak dari
with her. While he watches and listens to Juliet, keluarga Capulet yang adalah musuh dari
Romeo learns that she is in love with him too. keluarga Romeo yaitu keluarga Montagues.
They speak at the window and make plans to Romeo mempertaruhkan nyawanya dan nekat
secretly get married even though their families untuk masuk ke jendela kamar tidur Juliet
are enemies. The next day Romeo and Juliet go hanya untuk berbicara dengan Juliet. Ketika
to Friar Lawrence who agrees to marry them. Romeo melihat dan mendengar perkataan
Friar Lawrence hopes their marriage will help Juliet, Romeo tahu bahwa Juliet juga mencintai
to bring peace to the families. Romeo. Mereka berdua berbicara di jendela
kamar tidur Juliet dan mereka berdua membuat
suatu rencana rahasia untuk menikah walaupun
akan ditentang oleh kedua kedua mereka yang
saling berseteru satu sama lain. Keesokan
harinya Romeo dan Juliet pergi berkunjung ke
Friar Lawrence yang setuju untuk menikahi
mereka berdua. Friar Lawrence berharap
Romeo dan Juliet akan mendamaikan
perseteruan kedua keluarga mereka yang sudah
sekian lama berseteru yaitu keluarga
Montagues dan keluarga Capulets.

On the way home from the wedding, Tybalt,


who is still angry that the Montagues came to Dalam perjalanan pulang ke rumah dari acara
the Capulet party, challenges Romeo to a duel pesta pernikahan, Tybalt, yang masih marah
in the street. Romeo refuses to fight him. dan tersinggung karena beberapa orang dari
Mercutio agrees to fight Tybalt instead. Romeo keluarga Montagues yang datang dan
tries to stop the fight and accidentally gets in menghadiri pesta Capulet, menantang Romeo
the way. Tybalt stabs Mercutio and Mercutio untuk berkelahi di jalanan kota Verona. Romeo
dies. Romeo is so angry and sad the Mercutio menolak untuk berkelahi dengan Tybalt.
is dead that he agrees to fight Tybalt and then Sebaliknya Mercutio setuju untuk berkelahi
kills him. Benvolio begs Romeo to run away dengan Tybalt. Romeo berusaha untuk
from Verona so that the Prince of Verona cant menghentikan perkelahian tersebut dan
sentence him to death. celakanya Romeo terlibat dalam perkelahian
tersebut. Tybalt menusuk Mercutio dan
Mercutio meninggal. Romeo menjadi sangat
marah dan sangat sedih akan kematian
Mercutio dan Romeo berjanji akan membalas
kematian Mercutio dengan cara berkelahi
dengan Tybalt dan membunuhnya. Benvolio
memohon kepada Romeo untuk kabur dari
kota Verona sehingga Pangeran Verona tidak
dapat menghukum mati Romeo.

Juliet is sad to hear of her cousins death, but Juliet menjadi sedih mendengar berita
she is even more sad to hear that her husband kematian sepupunya, tapi Juliet menjadi lebih
Romeo must leave Verona. She has another sedih lagi mendengar berita yang mengabarkan
problem, too. Her father is forcing her to marry bahwa suaminya Romeo harus meninggalkan
Count Paris. She goes to Friar Lawrence for kota Verona. Juliet juga mempunyai masalah
advice. Friar Lawrence gives Juliet a special lain, yaitu ayah Juliet memaksa Juliet untuk
type of poison. The poison will make her fall menikah dengan Count Paris. Kemudian Juliet
into a very deep sleep, but everyone will think berkunjung ke Friar Lawrence untuk meminta
she is dead. Friar Lawrence plans to send a nasehat. Friar Lawrence memberikan Juliet
message to Romeo so that he can come back to sejenis racun khusus. Racun tersebut akan
Verona and meet Juliet when she wakes up in membuat Juliet tertidur pulas dalam waktu
her familys tomb. Then they can leave Verona yang lama, orang lain akan menganggap Juliet
and be together. sudah meninggal. Friar Lawrence berencana
untuk mengirimkan pesan kepada Romeo
sehingga Romeo dapat kembali ke kota Verona
dan bertemu dengan Juliet ketika Juliet
terbangun di pemakaman keluarga Juliet.
Kemudian Romeo dan Juliet dapat pergi
meninggalkan kota Verona dan hidup
selamanya bersama-sama.

Juliet mengikuti dan melaksanakan rencana


Juliet follows her part of the plan, but tersebut dengan hati-hati, namun suatu hal
something goes very wrong. Friar Lawrences yang tidak terduga terjadi di luar rencana
message never makes it to Romeo. Instead, tersebut. Pesan dari Friar Lawrence tidak
Romeo hears that Juliet is dead. Romeo returns pernah sampai kepada Romeo. Sebaliknya
to Verona with a very strong poison. He goes Romeo mendengar kabar bahwa Juliet sudah
to Juliet in the tomb, drinks the poison, and meninggal. Romeo kembali ke kota Verona
dies. When Juliet wakes up she finds Romeo dengan membawa sebuah racun dengan kadar
laying next to her. She is so sad that she takes sangat tinggi. Romeo pergi menghampiri Juliet
his dagger and kills herself. di pemakaman keluarga Juliet, kemudian
Romeo meminum racun yang dibawanya, dan
akhirnya Romeo meninggal. Ketika Juliet
terbangun dari tidur pulasnya yang lama, Juliet
melihat dan menemukan Romeo terbaring di
sampingnya. Juliet menjadi sangat sedih
sehingga kemudian Juliet mengambil pisau
belati dan melakukan bunuh diri.

Kisah ini adalah sebuah kisah tragedi karena


This story is a tragedy because the ending is so kisahnya berakhir dengan kesedihan. Ada satu
sad. There is one good thing that comes of hal positif dari kisah kematian Romeo dan
Romeo and Juliets deaths. When the Juliet. Ketika keluarga Montagues dan
Montagues and the Capulets learn what keluarga Capulets belajar dan memahami
happened with their children they agree to end tentang peristiwa yang terjadi dengan
the years of fighting. The Prince of Verona anak-anak dari keluarga mereka yaitu, Romeo
hopes the the story of Romeo and Juliet will dan Juliet, akhirnya keluarga Montagues dan
help to keep Verona a peaceful place. keluarga Capulets setuju untuk mengakhiri
perseteruan mereka yang telah sekian lama
berlangsung bertahun-tahun. Pangeran Verona
berharap kisah Romeo dan Juliet akan
membantu terciptanya selalu perdamaian di
kota Verona.

214
4.2 Pembahasan-Analisis Terjemahan-Teori Terjemahan-Aspek Terjemahan.

Paragraf 1: The families are named the Montagues and Capulets and they have hated
one, tidak diterjemahkan menjadi kedua keluarga tsb diberi nama Montagues dan
Capulets, tapi diterjemahkan menjadi nama kedua keluarga tsb adalah Montagues dan
Capulets, pada paragraf ini struktur gramatikal Tsu dipadankan sedekat mungkin
dengan struktur gramatikal Tsa, sehingga penerjemahan dilakukan secara harfiah.

Paragraf 2 : He is sick with love for a girl who wont love him back, tidak diterjemahkan
menjadi dia menderita sakit yang disebabkan karena ulah perbuatan seorang gadis yang
menolak cintanya, tapi diterjemahkan menjadi dia merindukan seorang gadis yang mau
mencintai dia apa adanya. Di sini juga dipergunakan penerjemahan secara harfiah.

Paragraf 3 : Capulet wants his party to be a happy place for love to blossom,
diterjemahkan menjadi Capulet ingin pestanya menjadi tempat untuk perasaan cinta
yang bersemi. Di sini terlihat bahwa Paragraf 3 diterjemahkan dengan menggunakan
penerjemahan setia, yaitu penerjemahan yang setia pada pola Tsu sehingga makna
kontekstual dari TSu tercipta kembali dalam Tsa.

Paragraf 4 : Friar Lawrence hopes their marriage will help to bring peace to the families,
tidakditerjemahkan menjadi Friar Lawrence berharap pernikahan mereka akan
membawa perdamaian untuk keluarga mereka,tapi lebih tepat diterjemahkan menjadi
akan mendamaikan perseteruan kedua keluarga mereka. Pada paragraf 4 ini
dipergunakan jenis penerjemahan semantis, yang lebih mengutamakan nilai keindahan
dan kewajaran serta lebih memperhatikan makna yang terkandung di dalam Tsu.

Paragraf 5 : Dalam penerjemahan paragraf 4 ini dipergunakan jenis penerjemahan kata


per kata, di mana susunan kata pada Tsu dipertahankan dan kata demi kata
diterjemahkan satu per satu ke Tsa dengan makna yang paling umum di luar konteks.

Paragraf 6 : Dalam penerjemahan paragraf 5 ini jenis penerjemahan yang digunakan


adalah juga jenis penerjemahan kata per kata, di mana susunan kata per kata pada Tsu
dipertahankan sedemikian rupa dan kata per kata tsb diterjemahkan satu per satu ke Tsa
dengan menggunakan makna yang paling umum di luar konteks.

Paragraf 7 : Juliet follows her part of the plan, but something goes very wrong, tidak

215
diterjemahkan menjadi Juliet mengikuti rencananya tsb tetapi terjadi sesuatu hal yang
keluar dari rencananya, namun diterjemahkan menjadi suatu hal yang tidak terduga
terjadi di luar rencana tsb. Di sini terlihat jelas bahwa paragraf 7 diterjemahkan dengan
menggunakan jenis penerjemahan harfiah.

Paragraf 8 : There is one good thing that comes of Romeo and Juliets deaths, tidak
diterjemahkan menjadi ada satu hal baik dari kisah kematian Romeo dan Juliet, tapi
diterjemahkan menjadi ada satu hal positif dari kisah kematian Romeo dan Juliet. Di
sini terlihat bahwa paragraf 8 menggunakan jenis penerjemahan semantis, yaitu jenis
penerjemahan yang mempertahankan nilai keindahan dan kewajaran serta lebih
memperhatikan makna yang terkandung di dalam TSu.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Kisah ROMEO AND JULIET

Pembaca mendapatkan pemahaman konsep pemikiran yang maksimal dari teks Naratif
yang ada, serta mendapatkan pencerahan dari hasil penerjemahan dari teks Naratif tsb.

Pembaca juga mendapatkan pemahaman konsep tujuan dari penulisan karya ilmiah tsb,
yaitu : mendapatkan hasil penerjemahan teks Naratif yang berkualitas dan akurat dalam

216
penerjemahan teks dari TSu (Bahasa Inggris) ke TSa (Bahasa Indonesia).

Penerjemahan yang sesuai dengan budaya sasaran dari TSa tsb menciptakan terjadinya
komunikasi yang melintasi batas-batas bahasa dan budaya.

Teks Naratif tsb mampu menjalankan fungsinya sebagai media komunikasi secara
tertulis sehingga dapat dipahami dengan benar oleh para pembacanya.

Pembaca menjadi terhibur dengan serangkaian peristiwa (main-line event) yang terjadi
pada masa lampau (time/illucotionary function).

Pembaca menjadi paham akan peran yang dimainkan oleh dua orang tokoh utama serta
sejumlah komponen yang ada, seperti : peserta/pelaku, waktu, dan tempat yang adalah
merupakan satu kesatuan dalam Teks Naratif. Alur cerita (plot structure) yang terjalin
dalam kisah tsb juga berbentuk stimulus-respons (stimulus response).

DAFTAR PUSTAKA

Molina & Albir. 2002. Techniques of Translation. London: John Benjamin Publishing.

217
218
STRATEGIPENERJEMAHAN TEKS BUDAYA DENGAN METODE
YANG MEMBERI PENEKANAN PADA BSU

Maria Ghozali[1]

Abstrak

Seiring dengan perkembangan era globalisasi, bahasa sebagai sebuah bentuk budaya
menjadi suatu alat yang sangat penting dalam komunikasi global. Artinya untuk dapat
melakukan komunikasi antar manusia yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa
yang berbeda membutuhkan suatu medium agar komunikasi tersebut dapat berlangsung
efektif dan dipahami. Oleh karena itu penerjemahan digunakan sebagai salah satu medium
komunikasi lintas budaya, dimana keberhasilan terhadap penerjemahan bahasa tersebut
bergantung pada kemampuan analisa teks oleh penerjemah dalam melakukan mediasi
hubungan yang rumit antar faktor-faktor dalam komunikasi tersebut. ini penerjemahannya
lebih ditekankan pada Bahasa Sumber (BSu), untuk itu denganmengetahui strategi
penerjemahan pada teks budaya diharapkanpenggunaan metode penerjemahan yang
memberi penekanan pada Bsu dengan metode penerjemahan semantik dapat menjadi solusi
dalam penerjemahan teks budaya.

Kata Kunci:strategipenerjemahan,penerjemahan teks, budaya, metode bsu.

Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan era globalisasi, bahasa sebagai sebuah bentuk budaya
menjadi suatu alat yang sangat penting dalam komunikasi global. Menurut Finocchiaro
(1974: 3) definisi bahasa sebagai berikut Language is system of arbitrary, vocal symbols
which permits all people ini a given culture, or other people who have learned the system of
that culture, to communicate or to interact. Sifat arbiter dalam bahasa menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan langsung antara simbol dan objek rujukan. Sedangkan budaya menurut
Treffy (2002 : 191) adalah ide, adat-istiadat dan seni kelompok sosial tertentu, sebuah
peradaban tertentu berdasarkan pemahaman yang berkembang.

219
Menurut Nord (1997 : 1) bahwa manusia dalam melakukan komunikasi memerlukan suatu
medium tertentu yang berada dalam suatu situasi yang dibatasi ruang dan waktu. Artinya
untuk dapat melakukan komunikasi antar manusia yang memiliki latar belakang budaya dan
bahasa yang berbeda membutuhkan suatu medium agar komunikasi tersebut dapat
berlangsung efektif dan dipahami. Oleh karena itu penerjemahan digunakan sebagai salah
satu medium komunikasi lintas budaya, dimana keberhasilan terhadap penerjemahan bahasa
tersebut bergantung pada kemampuan analisa teks oleh penerjemah dalam melakukan
mediasi hubungan yang rumit antar faktor-faktor dalam komunikasi tersebut.

Dalam melakukan penerjemahan teks budaya, penerjemah dapat melakukan beberapa


metode penerjemahan yang pada akhirnya harus terikat pada sistem nilai dan budaya di
lingkup masyarakat sekitar. Dalam penerjemahan, penerjemah memberikan ekspektasi atau
harapan normatif dan kognitif pada semua pihak yang berkepentingan sebagai hasil dari
pengolahan penerjemah terhadap semua aspek dalam sistem terjemahan, misalnya hasil
terjemahan dengan prinsip-prinsip penerjemahan, atau antara sistem terjemahan dan sistem
sosial lainnya (Hermans 1999 : 142).

Dalam kenyataannya, ditemukan beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang tidak
memiliki padanan terjemahannya dalam bahasa Inggris sehingga penerjemah perlu
memberikan penjelasan tambahan terkait kata-kata tersebut dalam penerjemahannya
sehingga dapat dipahami. Ketidakpadanan terjemahan ini disebabkan oleh perbedaan cara
pandang antara bangsa Indonesia dan bangsa Inggris yang terwujud dalam kebudayaannya
masing-masing. Oleh karena itu dalam karya ilmiah ini penulis mencoba melakukan
Strategi Penerjemahan Teks Budaya dengan Metode yang Memberi Penekanan pada
BSu[2].

Tujuan Karya Ilmiah ini adalah (1)mengetahui bagaimana strategipenerjemahan pada teks
budaya (2) mengetahui bagaimana penggunaan metode penerjemahan yang memberi
penekanan pada BSudapat menjadi solusi dalam penerjemahan budaya. Dalam karya ilmiah
ini, artikel yang digunakan dibatasi hanya pada artikel dengan jenis teks deskriptif.

Kerangka Dasar Teori

Pengertian Teks dan Jenis-jenisnya

Hatim dan Mason (1997 : 224) mengartikan teks sebagai a set of mutually relevant
communication functions that hang together (texture) and are construted (structure) in such
a way as to respond to a particular context and thus achieve an overall rethorical purpose.
Selain itu, Hatim dan Mason (1997 : 14) juga memaparkan bahwa terdapat tiga unsur utama
yang dijadikan asumsi dasar dalam menguji sifat komunikasi secara tertulis melalui tugas
penerjemahan yaitu : (1) teks (text); (2) para pengguna teks (users), seperti penulis,

220
pembaca dan penerjemah serta (3) konteks (context).

Menurut Larson (1984) terdapat tujuh jenis teks yaitu (1) teks naratif, (2) teks
prosedur, (3) teks deskripsi, (4) teks laporan, (5) teks eksplanasi, (6) teks eksposisi, dan (7)
teks diskusi. Pada teks deskripsi berisi pernyataan-pernyataan tentang sesuatu (state
proposition), yaitu relasi antara topic (sesuatu yang dibicarakan) dan comment (informasi
seputar topik itu sendiri) serta bukan tentang sebuah peristiwa (event proposition), yaitu
relasi sesuatu dengan peristiwa yang dikenal case role. Teks deskripsi bertujuan untuk
memberi penjelasan tentang sesuatu benda, seperti sebuah tempat, seorang tokoh, seekor
hewan, budaya, dan lain-lain melalui penggunaan orang ketiga (third person). Teks
deskripsi juga memiliki fungsi sosial, yaitu menjelaskan sebuah topik melalui sejumlah
pernyataan (statement).

Struktur atau tata organisasi teks deskripsi lebih berorientasi pada konsep
topic-comments (Larson 1984 : 366). Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :

Contrast(n)

221
222
Proses Penerjemahan

Machali (2000) menyebutkan bahwa ada tiga alasan perlunya analisis dilakukan
sebelum dilakukannya proses menerjemahkan. Pertama, untuk mengetahui maksud
pengarang menulis artikel itu. Kedua, untuk mengetahui bagaimana penulis teks
menyampaikan maksudnya tersebut. Ketiga, untuk mengetahui bagaimana teks
mewujudkan gaya penulisan tersebut. Sedangkan pakar lain yang juga mengemukakan
proses menerjemahkan adalah Larson (1984) dengan skema sebagai berikut :

BAHASA SUMBER (Bsu) BAHASA SASARAN (BSa)

223
Strategi Penerjemahan Budaya

Larson (1984) mengemukakan bahwa sebelum melakukan penerjemahan kata-kata


budaya, penerjemah hendaknya memperhatikan hubungan bentuk dan fungsi-fungsi
kata-kata itu dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran dengan empat kemungkinan.
Pertama, kata-kata yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama dalam kedua bahasa. Kedua,
kata-kata itu memiliki bentuk yang sama tetapi fungsinya berbeda. Ketiga, kata-kata itu
memiliki fungsi yang sama tetapi bentuknya berbeda. Keempat, kata-kata yang baik bentuk
maupun fungsinya berbeda.

Berdasarkan empat kemungkinan itu, ada tiga cara menerjemahkan kata-kata


budaya. Pertama, penerjemah dapat memberikan padanan kata dengan kata yang bersifat
generik dengan tambahan penjelasan berkaitan dengan (1) bentuknya, (2) fungsinya, (3)
bentuk dan fungsi serta (4) perbandingannya.

Kedua, penerjemah dapat memberikan penjelasan terhadap kata budaya asing


dengan cara berikut ini : (1) memberikan penjelasan terhadap kata asing itu sesuai dengan
golongan atau kelompok penjelasnya, (2) Menjelaskan bentuk, fungsi, atau keduanya.

Ketiga, penerjemah dapat mengganti kata budaya yang tidak ditemukan dalam
bahasa sasaran dengan kata budaya yang ada. Newman (1988) berpendapat bahwa
penerjemahan kata budaya yang tidak ditemukan dalam budaya lain dapat dilakukan dengan
cara berikut ini : (1) Melakukan transfer kata budaya bahasa sumber ke dalama bahasa
sasaran, (2) melakukan naturalisasi, (3) memberikan padanan budaya dengan cara
mencarikan unsur budaya yang sebanding, (4) memberikan padanan fungsi yaitu
mencarikan padanan yang memiliki fungsi yang sama, (5) menambahkan penjelasan
tambahan pada padanan terjemahnya, atau dikenal sebagai padanan deskriptif, (6)
memberikan padanan yang memiliki makna yang sama (sinomim) dalam bahasa sasarannya,
(7) menerjemahkan kata budaya itu secara langsung, (8) melakukan transposisi, yaitu
menjelaskan dengan padanan makna yang sebaliknya, (9) melakukan modulasi, yaitu
memberikan penyesuaian, memperbaiki, atau mengatur kembali makna bahasa sasaran
sesuai dengan kata budaya bahasa sumbernya, (10) memberikan kata budaya yang sudah
terdahulu dikenal dalam bahasa sasaran, (11) memberikan kata pengganti sebagai
kompensasi terhadap padanan yang tidak ada tersebut, (12) melakukan reduksi dan ekspansi
makna, (13) melakukan para frasa terhadap unsur yang ada dalam bahasa sasaran, (14)
melakukan pencatatan terhadap unsur unik bahasa sumber dalam bahasa sasaran baik secara

224
langsung maupun dalam bentuk catatan kaki atau catatan akhir dan (15) melakukan
penambahan kata atau penjelasan tambahan dalam bentuk catatan kaki atau catatan akhir.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah penerjemahan
dengan metode yang memberikan penekanan pada BSu. Penulis akan melakukan
penerjemahan budaya dari artikel yang menggunakan teks Bahasa Indonesia sebagai bahasa
sumber (BSu) ke teks Bahasa Inggris sebagai bahasa sasaran (BSa).

Metode penerjemahan menurut Newmark (1988) adalah teori V diagram yaitu :

Penekanan pada BSu Penekanan pada BSa

Penerjemahan kata per kata Adaptasi

Penerjemahan harfiah Penerjemahan bebas

Penerjemahan setia Penerjemahan idiomatis

Penerjemahan semantis Penerjemahan komunikatif

Newmark (1988) dengan tegas menyatakan bahwa hanya metode penerjemahan


semantis dan komunikatif yang memenuhi dua tujuan utama dari penerjemahan yaitu
ketepatan dan kehematan. Dalam karya ilmiah ini karena penerjemahannya lebih ditekankan
pada BSu, maka metode penerjemahan yang digunakan adalah penerjemahan semantis
dimana nilai keindahan dan kewajaran serta makna yang terkandung di dalam BSu lebih
diperhatikan. Karena setiap bahasa berbeda dan berbeda pula penutur bahasa dalam
memandang sesuatu, maka timbul keragaman dalam mengungkapkan suatu hal. Keragaman
itu tidak hanya terjadi pada bahasa yang berbeda, tetapi pada bahasa yang sama karena
penutur bahasa dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya (Swoyer,
2007). Oleh sebab itu penerjemah harus benar-benar memahami kondisi itu, artinya
penerjemah harus mampu mengubah logika BSu ke logika BSa agar dapat diterima.

225
Hasil Penelitian

Contoh artikel budaya yang akan penulis terjemahkan adalah artikel yang berjudul : Mitoni,
Rangkaian Upacara Siklus Hidup Manusia Jawa[3].

Penerjemahan pada Paragraf 1 :

TSu TSa
Dalam tradisi Jawa, mitoni merupakan In the Javanese tradition, mitoni is a
rangkaian upacara siklus hidup yang life cycle ritual which is still being
sampai saat ini masih dilakukan oleh practiced by the majority of Javanese
sebagian masyarakat Jawa. Kata mitoni society until now. The word mitoni
berasal dari kata 'am' (awalan am originates from the word am (prefix
menunjukkan kata kerja) + '7' (pitu) am indicates verb) + 7 (pitu) which
yang berarti suatu kegiatan yang means an activity starting on the 7th
dilakukan pada hitungan ke-7. Upacara count. The mitoni ceremony is a
mitoni ini merupakan suatu adat tradition or a ritual ceremony held
kebiasaan atau suatu upacara yang during the seventh month of a
dilakukan pada bulan ke-7 masa womans first pregnancy with the
kehamilan pertama seorang perempuan objective to ensure the embryo in the
dengan tujuan agar embrio dalam womb and the pregnant mother be
kandungan dan ibu yang mengandung blessed with safety.
senantiasa memperoleh keselamatan.

Pada paragraf 1, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan


menggunakan kata serapan tanpa modifikasi yang terdapat pada kata mitoni dan pitu.

Penerjemahan pada Paragraf 2

TSu TSa

226
Upacara-upacara yang dilakukan The ceremonies performed during the
dalam masa kehamilan, yaitu siraman, pregnancy period, like siraman (holy
memasukkan telor ayam kampung ke bathing), placing chicken egg inside
dalam kain calon ibu oleh sang suami, the clothes of the mother-to-be by her
ganti busana, memasukkan kelapa husband, changing dresses, putting in
gading muda, memutus lawe/lilitan young ivory coconut, cutting the
benang/janur, memecahkan periuk dan cords of yarn (lawe) and coconut
gayung, minum jamu sorongan, dan leaves (janur), breaking the periuk
nyolong endhog, pada hakekatnya ialah and gayung, drinking herbal drinks (
upacara peralihan yang dipercaya jamu) sorongan, and stealingegg, are
sebagai sarana untuk menghilangkan basically a transition ritual believed to
petaka, yaitu semacam inisiasi yang be a means to eliminate disasters; a
menunjukkan bahwa upacara-upacara kind of initiation which suggests these
itu merupakan penghayatan ceremonies are the manifestation of
unsur-unsur kepercayaan lama. ancient faith elements.

Pada paragraf 2, ada 3 strategi penerjemahan yang digunakan yaitu pertama, strategi dengan
menggunakan kata serapan dengan modifikasi yang terdapat pada kata siraman (holy
bathing) dan janur (coconut leaves).Kedua, strategi dengan menggunakan padanan
deskriptif pada kata siraman, janur, jamudan endhog.Ketiga, strategi dengan menggunakan
kata serapan tanpa modifikasi pada kata lawe, periuk, gayung, dansorongan.

Penerjemahan pada Paragraf 3

TSu TSa
Selain itu, terdapat suatu aspek Apart from that, there are aspects of
solidaritas primordial terutama adalah primordial solidarity, particularly in
adat istiadat yang secara turun temurun the way of life which has been
dilestarikan oleh kelompok sosialnya. preserved from generation to
Mengabaikan adat istiadat akan generation by the social groups.
mengakibatkan celaan dan nama buruk Ignoring it will result in censure and
bagi keluarga yang bersangkutan di bad name for the concerned family in
mata kelompok sosial masyarakatnya. the eyes of the community social
group.

Pada paragraf 3, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi penerjemahan


dengan menggunakan penerjemahan resmi pada kata primordial karena kata primordial
sudah merupakan padanan yang diterima luas dan dipakai secara resmi.

227
Penerjemahan pada Paragraf 4

TSu TSa
Mitoni tidak dapat diselenggarakan Mitoni cannot be performed at any
sewaktu-waktu, biasanya memilih hari ordinary day, usually a commonly
yang dianggap baik untuk considered good day is chosen to
menyelenggarakan upacara mitoni. perform a mitoni ceremony. The good
Hari baik untuk upacara mitoni adalah day for a mitoni ceremony is Tuesday
hari Selasa (Senin siang sampai malam) (Monday afternoon until evening) or
atau Sabtu (Jumat siang sampai malam) Saturday (Friday afternoon until
dan diselenggarakan pada waktu siang evening) and performed on day time
atau sore hari. or in the afternoon.

Pada paragraf 4, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan


menggunakan kata serapan tanpa modifikasi yang terdapat pada kata mitoni.

Penerjemahan pada Paragraf 5

TSu TSa
Sedangkan tempat untuk While the place to perform this
menyelenggarakan upacara biasanya ceremony is usually in front of a
dipilih di depan suatu tempat yang chosen area commonly referred to as
biasa disebut dengan pasren, yaitu pasren , the senthong tengah. Pasren
senthong tengah. Pasren erat sekali is tied closely with the farmers as a
dengan kaum petani sebagai tempat shrine to worship Dewi Sri, the
untuk memuja Dewi Sri, dewi padi. goddess of rice. Since most families
Karena kebanyakan masyarakat nowadays do not build senthong
sekarang tidak mempunyai senthong, anymore, the mitoni ceremony usually
maka upacara mitoni biasanya takes place in the family room or any
diselenggarakan di ruang keluarga atau other room with sufficient space to
ruang yang mempunyai luas yang hold the ceremony.
cukup untuk menyelenggarakan
upacara.

Pada paragraf 5, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan


menggunakan kata serapan tanpa modifikasi yang terdapat pada kata mitoni, pasren dan
senthong tengah.

Penerjemahan pada Paragraf 6

228
TSu TSa
Secara teknis, penyelenggaraan Technically, this ceremony is led by a
upacara ini dilaksanakan oleh dukun shaman or a member of the family
atau anggota keluarga yang dianggap considered as the eldest. The presence
sebagai yang tertua. Kehadiran dukun of the shaman is considered as
ini lebih bersifat seremonial, dalam arti ceremonial, in the sense of preparing
mempersiapkan dan melaksanakan and performing the prenatal ceremony.
upacara-upacara kehamilan.

Pada paragraf 6, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan


menggunakan pola umum-khusus pada kata dukun, dimana dalam kebudayaan eropa orang
yang ahli dalam hal mistik secara umum disebut shaman dan secara hiponim terdiri dari
medicine man, wizard, witch, medicaster dan quacksalver.

Penerjemahan pada Paragraf 7

TSu TSa
Serangkaian upacara yang The series of ceremony performed
diselenggarakan pada upacara mitoni during a mitoni ritual are as follows,
adalah sebagai berikut, Siraman atau Siraman or holy bathing is a
mandi merupakan simbol upacara ceremony to symbolize a statement of
sebagai pernyataan tanda pembersihan self-cleansing, both physically and
diri, baik fisik maupun jiwa. mentally. This symbolically cleansing
Pembersihan secara simbolis ini is aimed at freeing the mother to-be of
bertujuan membebaskan calon ibu dari sins, so that during birth giving in the
dosa-dosa sehingga kalau kelak si future, she has no moral burden and
calon ibu melahirkan anak tidak her delivery process will run smoothly.
mempunyai beban moral sehingga The siramanceremony is held in the
proses kelahirannya menjadi lancar. bath room and led by the shaman or a
Upacara siraman dilakukan di kamar member of the family who is
mandi dan dipimpin oleh dukun atau considered as the eldest.
anggota keluarga yang dianggap
sebagai yang tertua.

Pada paragraf 7, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan


menggunakan kata serapan dengan modifikasi yang terdapat pada kata siraman. Sedangkan
untuk kata dukun menggunakan strategi dengan menggunakan pola umum-khusus.

Penerjemahan pada Paragraf 8

229
TSu TSa
Upacara memasukkan telor ayam The ceremony of putting chicken egg
kampung ke dalam kain (sarung) si inside the sarong of the mother-to-be
calon ibu oleh sang suami melalui on top of her belly by the husband;
perut dari atas perut lalu telur dilepas the egg is then released to break. This
sehingga pecah. Upacara ini ceremony is conducted in the place of
dilaksanakan di tempat siraman siraman (bath room) to symbolize
(kamar mandi) sebagai simbol harapan hope that the baby will be borne
agar bayi lahir dengan mudah tanpa easily without difficulties.
aral melintang.

Pada paragraf 8, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan


menggunakan kata serapan dengan modifikasi yang terdapat pada kata siraman. Untuk kata
sarung menggunakan strategi naturalisasi karena dengan proses penyesuaian fonologi dan
morfologis lebih diterima dalam Bsa.

Penerjemahan pada Paragraf 9

TSu TSa
Upacara brojolan atau memasukkan Brojolanceremonyorpushing a pair
sepasang kelapa gading muda yang ofyoung ivory coconutscarved with
telah digambari Kamajaya dan Dewi the drawing of Kamajayaand Dewi
Ratih atau Arjuna dan Sembadra ke RatihorArjunaandSembadrainto the
dalam sarung dari atas perut calon ibu sarong of the mother-to-be, from the
ke bawah. Makna simbolis dari top of her belly down. The symbolic
upacara ini adalah agar kelak bayi lahir meaning of this ceremony is wishing
dengan mudah tanpa kesulitan.Upacara for the baby to be borne easily
brojolan dilakukan di depan senthong without difficulties. Brojolan
tengah atau pasren oleh nenek calon ceremony is performed in front of
bayi (ibu dari ibu si bayi) dan diterima senthong tengah or pasren by the
oleh nenek besan. Kedua kelapa itu grand mother of the baby (the mother
lalu ditidurkan di atas tempat tidur of the babys mother) and received by
layaknya menidurkan bayi. the mother of the father-to-be. Both
coconuts will be laid down on the bed
like putting a baby to sleep.

Pada paragraf 9, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan


menggunakan kata serapan tanpa modifikasi yang terdapat pada kata brojolan, senthong
tengah dan pasren. Untuk kata sarungyang diterjemahkan menjadi sarongmenggunakan

230
strategi naturalisasi karena dengan proses penyesuaian fonologi dan morfologis lebih
diterima dalam Bsa.

Penerjemahan pada Paragraf 10

TSu TSa
Secara simbolis gambar Kamajaya dan The image of Kamajaya and Dewi
Dewi Ratih atau Arjuna dan Sembadra Ratih or Arjuna and Sembadra
melambangkan kalau si bayi lahir akan symbolizes that the baby will be
elok rupawan dan memiliki sifat-sifat borne beautiful and posseses noble
luhur seperti tokoh yang digambarkan virtues like the characters depicted.
tersebut. Kamajaya dan Dewi Ratih Kamajaya and Dewi Ratih or Arjuna
atau Arjuna dan Sembadra merupakan and Sembadra are the ideal figures of
tokoh ideal orang Jawa. the Javanese people.

Pada paragraf 10, strategi penerjemahan yang digunakan adalah menggunakan strategi
naturalisasi pada kata orang jawa yang diterjemahkan menjadi javanese peoplekarena
dengan proses penyesuaian fonologi dan morfologis lebih diterima dalam Bsa.

Penerjemahan pada Paragraf 11

TSu TSa

231
Upacara ganti busana dilakukan Dressing up ceremony is the
dengan jenis kain sebanyak 7 (tujuh) mother-to-be will try on 7(seven)
buah dengan motif kain yang berbeda. different types of sarung cloth
Motif kain dan kemben yang akan withdifferent kinds of pattern. The
dipakai dipilih yang terbaik dengan best pattern of sarung and kemben
harapan agar kelak si bayi juga cloth will be chosen in the hope that
memiliki kebaikan-kebaikan yang the baby will possess virtues depicted
tersirat dalam lambang kain. Motif in the cloth symbols. The patterns are
kain tersebut adalah sidomukti sidomukti (symbolizing happiness),
(melambangkan kebahagiaan), sidoluhur (symbolizing nobility),
sidoluhur (melambangkan kemuliaan), truntum (symbolizing the virtue of
truntum (melambangkan agar goodness will always be upheld
nilai-nilai kebaikan selalu dipegang firmly), parangkusuma (symbolizing
teguh), parangkusuma (melambangkan the struggle to keep living), semen
perjuangan untuk tetap hidup), semen rama (symbolizing the love between
rama (melambangkan agar cinta kedua the parents who will soon become the
orangtua yang sebentar lagi menjadi father-mother will last
bapak-ibu tetap bertahan forever/unbreakable), udan riris (
selma-lamanya/tidak terceraikan), symbolizing the hope that the
udan riris (melambangkan harapan presence of the child-to-be in the
agar kehadiran dalam masyarakat anak society will always be accepted
yang akan lahir selalu menyenangkan), happily ), cakar ayam (symbolizing
cakar ayam (melambangkan agar anak the child-to-be will be self-sufficient
yang akan lahir kelak dapat mandiri in meeting his/her needs in life). The
dalam memenuhi kebutuhan most suitable cloth for the
hidupnya). Kain terakhir yang tercocok mother-to-be happens to be the cloth
adalah kain dari bahan lurik bermotif of lurik with lasem pattern and
lasem dengan kemben motif dringin. kemben with dringin pattern. This
Upacara ini dilakukan di senthong ceremony is performed in senthong
tengah. tengah.

Pada paragraf 11, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan
menggunakan kata serapan tanpa modifikasi yang terdapat pada kata kemben, sidomukti,
sidoluhur, parangkusuma, semen rama, udan riris, cakar ayam, luri, lasem dan senthong
tengah. Sedangkan pada kata kain menggunakan pola khusus ke umum, dimana kain
merupakan kata umum dengansalah satu hiponimnya adalah sarung.

Penerjemahan pada Paragraf 12

TSu TSa

232
Upacara memutus lilitan janur/lawe The ceremony of cutting the cords of
yang dilingkarkan di perut calon ibu. janur/lawe wrapped around the belly
Janur/lawe dapat diganti dengan daun of the mother-to-be. Janur/lawe can
kelapa atau janur. Lilitan ini harus be replaced with coconut leaves or
diputus oleh calon ayah dengan janur. The cords have to be cut by the
maksud agar kelahiran bayi lancar. father-to-be in the hope for smooth
delivery of the baby.

Pada paragraf 12, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan
menggunakan kata serapan tanpa modifikasi yang terdapat pada kata janur dan lawe.

Pada Paragraf 13

TSu TSa
Upacara memecahkan periuk dan The ceremony of breaking periuk and
gayung yang terbuat dari tempurung gayung made from coconut shell (
kelapa (siwur). Maksudnya adalah siwur). Is meant to give sawab (prayer
memberi sawab (doa dan puji and salvation praise) for the mother in
keselamatan) agar nanti kalau si ibu case she becomes pregnant again, the
masih mengandung lagi, kelahirannya birth will be smooth.
juga tetap mudah.

Pada paragraf 13, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan
menggunakan kata serapan tanpa modifikasi yang terdapat pada kata periuk, gayung, siwur
dan sawab.

Penerjemahan pada Paragraf 14

TSu TSa
Upacara minum jamu sorongan, The ceremony of drinking jamu
melambangkan agar anak yang sorongan, symbolizes the hope that
dikandung itu akan mudah dilahirkan the baby in the womb will be borne
seperti didorong (disurung). easily as if being pushed (disurung).

Pada paragraf 14, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan
menggunakan kata serapan tanpa modifikasi yang terdapat pada kata jamu, sorongandan
disurung.

233
Penerjemahan pada Paragraf 15

TSu TSa
Upacara nyolong endhog, The ceremony of stealing endhog,
melambangkan agar kelahiran anak symbolizes the birth of the child being
cepat dan lancar secepat pencuri yang fast and smooth like a thief who runs
lari membawa curiannya. Upacara ini away with his loots. This ceremony is
dilaksanakan oleh calon ayah dengan carried out by the father-to-be by
mengambil telur dan membawanya lari taking a chicken egg and taking it
dengan cepat mengelilingi kampung. around the village by running fast.

Pada paragraf 15, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan
menggunakan kata serapan tanpa modifikasi yang terdapat pada kata nyolong endhog.

Penerjemahan pada Paragraf 16

TSu TSa
Dengan dilaksanakannya seluruh By completing the whole ceremonies
upacara tersebut di atas, upacara mitoni mentioned above, the mitoni ritual is
dianggap selesai ditandai dengan doa consideredfinalised marked by a mass
yang dipimpin oleh dukun dengan prayerledby theshaman who will
mengelilingi selamatan. Selamatan circle around the selamatan food.
atau sesajian sebagian dibawa pulang People coming to the ritual may take
oleh yang menghadiri atau parts of the selamatan food or
meramaikan upacara tersebut. offerings home.

Pada paragraf 16, strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan
menggunakan kata serapan tanpa modifikasi yang terdapat pada kata mitonidan selamatan,
sedangkan pada kata dukunstrategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi dengan
menggunakan pola umum-khusus.

Kesimpulan

Budaya dari Bahasa Sumber (Bsu) dengan Bahasa Sasaran (Bsa) tentunya memiliki

234
perbedaan oleh karena itu Dalam melakukan penerjemahan teks budaya diperlukan strategi
penerjemahan yang dapat dipahami oleh usersebagai berikut strategi penerjemahan dengan
menggunakan padanan deskriptif, penerjemahan dengan menggunakan padanan budaya,
penerjemahan dengan pola umum-khusus, penerjemahan kata serapan dengan modifikasi
maupun tanpa modifikasi, penerjemahan dengan modifikasi ciri dan bentuk, penerjemahan
transposisi, penerjemahan dengan modifikasi pernyataan fungsi, penerjemahan dengan
pentransferan maupun penerjemahan dengan modifikasi bentuk dan fungsi.

Penggunaan metode penerjemahan yang memberi penekanan pada BSu dapat


menjadi solusi dalam penerjemahan teks budaya khususnya dengan metode penerjamahan
semantis karena setiap bahasa berbeda dan berbeda pula penutur bahasa dalam memandang
sesuatu dan timbul keragaman dalam mengungkapkan suatu hal, sehingga penerjemah harus
mampu mengubah logika BSu ke logika BSa agar dapat diterima.

Untuk kedepannya diharapkan strategi penerjemahan dan metode penerjemahan


yang memberi penekanan pada Bsu ini dapat digunakan untuk analisa teks jenis lainnya
seperti teks naratif, teks prosedur, teks laporan, teks eksplanasi, teks eksposisi, dan teks
diskusi.

Daftar Pustaka

Budiman dkk, Rahmat, 2011. Teori dan Masalah Penerjemahan. Jakarta :


Universitas Terbuka.

Karnedi,2011. Analisis Teks dalam Penerjemahan. Jakarta : Universitas Terbuka.

235
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:3HUxsYA2SoIJ:ojs.acade
mypublisher.com/index.php/jltr/article/download/0105735737/2186+finnoc
hiaro+Language+is+system+of+arbitrary&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id
[September 2010]

Machali, Rochayah, 2000. Pedoman Bagi Penerjemahan. Jakarta : Grasindo.

Newmark, Peter, 1988. A Text Book of Translation. Newyork : Prentice Hall.

Nord, C, 1997. Text Analysis in Translation : Theory, Method and Didactic


Application of a Model for Translation-oriented Text Analysis. Amsterdam :
Rodopi.

Hatim, Basil dan Jeremy Munday, 2004. Translation : An Advance Resource Book.
New York : Routledge.

Larson, Mildred, 1984. Meaning Based Translation : A Guide to Cross-language


Equivalence. Lenham : University Press of America.

Hermans, Theo, 1999. Translation in Systems : Descriptive and System-Oriented


Approaches Explained. Manchester : St. Jerome Publishing.

http://oase.kompas.com/read/2011/12/15/14080152/Mitoni.Rangkaian.Upacara.Siklus.Hidup.M
anusia.Jawa [15 Desember 2011]

[1] Mahasiswa Program S1 Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Terbuka. Email: maria.syamsudin@gmail.com

236
[2]Metode Penerjemahan yang memberi penekanan pada BSu (Bahasa Sumber) merupakan
bagian dari diagram V yang dipopulerkan oleh Newmark (1988)

[3]http://oase.kompas.com/read/2011/12/15/14080152/Mitoni.Rangkaian.Upacara.Siklus.Hidup.Manusia.Jawa

237
KARYA ILMIAH

ANALISIS PENERJEMAHAN CERITA DALAM BUKU CHICKEN


SOUP FOR THE SOUL BERJUDUL EVERYBODY HAS A DREAM
OLEH

JACK CANFIELD & MARK VICTOR HANSEN

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi S1 Sastra Inggris

Bidang Minat Penerjemahan Jurusan Bahasa dan Sastra

FISIP Universitas Terbuka

Disusun oleh:

Nama : KHOERIYAH

NIM : 015952997

Pokjar : Purwokerto

Masa Ujian : 20013.1

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH PURWOKERTO

UNIVERSITAS TERBUKA

2013

KATA PENGANTAR

238
Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi S1
Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan Jurusan Bahasa dan Sastra, dengan judul Analisis
Penerjemahan Cerita Dalam Buku Chicken Soup For The Soul Berjudul Everybody Has A
Dream Oleh Jack Canfield & Mark Victor Hansen. Dengan tugas ini kami diharapkan mampu
untuk menganalisa permasalahan yang terkait dengan penerjemahan teks naratif.Dalam
penyelesaian karya ilmiah ini kami banyak mengalami kesulitan disebabkan oleh kurangnya
ilmu yang menunjang, namun berkat bimbingan, bantuan dan arahan dari berbagai pihak ,
akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bp. Dr.Karnedi, M.A. selaku pembimbing penulisan karil pada Tuton UT website.

2. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Terbuka yang telah memberikan ilmu
pengetahuan.

3. Orang tua dan keluarga kami tercinta yang banyak memberikan motivasi dan
dorongan serta bantuan baik secara moril maupun spiritual.

4. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan karya ilmiah ini baik
secara langsung maupun tidak langsung, semoga amal baik Bapak/Ibu mendapatkan
balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kesalahan dan
kekuranganya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif,
guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik di masa yang akan datang. Mudah-mudahan karya
ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita Amin.

Bandung, 18 Mei 2013

KHOERIYAH

Nim:015952997

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

239
KATA PENGANTAR..ii

DAFTAR ISIiii

ABSTRAKiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalahan..1

1.2 Identifikasi Masalah2

1.3 Tujuan..........................................2

1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Penerjemahan.3

2.2 Metode Terjemahan..4

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Proses Penerjemahan............6

3.2 Teks Naratif Dalam Bahasa Sumber....................6

3.3 Pemprosesan Data................................................................................................8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penerjemahan teks sumber ke bahasa Indonesia dan penjelasan........9

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.........14

5.2 Saran14

DAFTAR PUSTAKA..15

ABSTRAK

240
Karya ilmiah yang berjudul Analisis Terjemahan Cerita Dalam Buku Chicken Soup For The
Soul Berjudul Everybody Has A Dream ini membahas tentang bagaimana cara menanganalisis
penerjemahan sebuah teks naratif yang banyak terdapat pada buku-buku cerita, tentu saja
penerjemahan English Indonesia tidak terbatas pada buku saja.

Penerjemahan akan sangat bermanfaat pada kehidupan kita sehari-hari. Bahasa adalah salah
satu unsur terpenting dari budaya. Proses penerjemahan akan sangat membantu pemahaman
lintas budaya karena penerjemahan akan membuka banyak wawasan budaya bangsa lain yang
sebelumnya masih belum diketahui. Dengan begitu akan lebih mudah bagi kita untuk melihat
sisi positif dari kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa lain.

Penulis melakukan riset dari berbagai informasi dan media internet untuk menjabarkan tentang
manfaat penerjemahan bahasa inggris bagi masyarakan Indonesia. Dari penjabaran tersebut
menunjukan betapa pentingnya penerjemahan bagi masyarakat Indonesia, mengingat bahasa
Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan hampir di semua negara.

Kata kunci: Analisis teks dalam penerjemahan, teks naratif

241
iv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di dunia ini terdapat sekitar 300 juta lebih orang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa kedua dan lebih dari 100 juta orang yang fasih menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa asing. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa resmi maupun bahasa setengah resmi di
lebih dari 70 negara.

Lebih dari dua per tiga ilmu pengetahuan dunia ditulis dalam bahasa Inggris dan lebih dari 80%
penyedia informasi elektronik di seluruh dunia berbentuk dalam bahasa Inggris serta 50 juta
pelajar belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing pada sekolah dasar di hampir seluruh negara.

Bahasa Inggris adalah bahasa utama pada buku-buku, majalah, koran, bandara, periklanan,
bisnis, obat-obatan, tehnologi, diplomasi, olahraga, konferensi, akademik dan lain sebagainya.

Penerjemahan Inggris Indonesia merupakan sesuatu yang penting di zaman sekarang ini karena
bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang dipergunakan secara luas.
Penerjemahan Inggris Indonesia tentu tidak mudah mengingat bahasa Inggris bukan merupakan
bahasa asli ataupun bahasa ke dua bagi kita melainkan bahasa asing.

Disinilah pentingnya upaya meningkatkan penerjemahan bahasa Inggris pada masyarakan di


Indonesia mengingat betapa pentingnya bahasa Inggris bagi negara Indonesia sendiri. Dengan
menerjemahkan karya-karya asing ke dalam Bahasa Indonesia paling tidak negara kita tidak
akan jauh ketinggalan dari negara-negara lainya yang sudah memasyarakatkan bahasa Inggris.

Kenyataan menunjukan bahwa sebagian besar buku acuan yang digunakan

242
dalam lingkungan perguruan tinggi di Indonesia masih ditulis dalam bahasa asing

(bahasa Inggris) tetapi kemampuan membaca teks dari masyarakat Indonesia masih kurang
memadai.

Dari berbagai macam teks (naratif, prosedur, deskripsi, laporan, eksplanasi, eksposisi dan
diskusi) teks terjemahan naratif adalah teks yang lebih mudah untuk diterima dan dipahami
karena, teks naratif sering ditemukan dalam buku cerita, mitos, fabel dan cerita rakyat. Dan
cerita-cerita tersebut adalah cerita yang lebih disukai oleh masyarakat Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Melihat semua hal yang melatarbelakangi masalah penerjemahan bahasa Inggris yang ada pada
masyarakat Indonesia maka penulis menarik beberapa masalah dengan berdasarkan kepada:
1. Bagaimana melakukan analisis teks dalam penerjemahan?
2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam penerjemahan teks naratif?
3. Bagaimana menerapkan strategi penerjemahan yang tepat dalam upaya
meningkatkan kualitas suatu teks karya terjemahan?

1.3 Tujuan

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan:

1. Untuk menambah wawasan para penerjemah tentang bagaimana melakukan analisis teks
dalam penerjemahan

2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang mungkin dihadapi oleh para penerjemah
dalam menerjemahkan teks naratif

3. Untuk memberikan panduan kepada para penerjemah dalam menerapkan strategi

243
penerjemahan yang tepat dalam upaya meningkatkan kualitas suatu teks karya terjemahan.

1.4 Manfaat penulisan

Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah:

1. Sebagai bahan acuan bagi para penerjemah yang akan melakukan penerjemahan atau
menganalisa suatu teks terjemahan.

2. Memberikan pemecahan terhadap penyebab kesalahan-kesalahan dalam menerjemahan.

3. Untuk memberikan pengetahuan seluk beluk tentang penerjemahan bahasa Inggris yang
baik dan benar.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Penerjemahan

Penerjemahan dalam bahasa Indonesia berasal dari terjemah yang memiliki bentuk tuturan lain
yaitu: penerjemahan, terjemahan, dan penerjemah. (Amalia, 2007:15).

244
Dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Bahasa Indonesia pengertian penerjemahan yaitu proses,
cara, dan perbuatan menerjemahkan, dan terjemahan berarti salinan bahasa atau alih bahasa
(dari suatu bahasa ke bahasa lain), sedangkan penerjemah berarti orang yang
mengalihbahasakan atau juru terjemah.

Pendapat senada juga diberikan oleh Amalia (2007:15) bahwa penerjemahan berkaitan dengan
kegiatan, proses dan hasil menerjemahkan, adapun terjemahan adalah sebuah teks dalam bahasa
tertentu dalam bahasa dan kualitas penulisan yang hampir sama dengan teks sumber, dibuat
untuk menyampaikan pesan yang sama kepada kategori pembaca yang sama dan bertujuan sama
dengan teks sumbernya, sedangkan penerjemah adalah orang yang melakukan penerjemahan.

Menurut Larson (1984) seperti yang dikutip oleh Simatupang (1999:1), menerjemahkan
merupakan (suatu proses mengubah) suatu bentuk bahasa menjadi bentuk bahasa lain.Dalam
konteks ini, maka muncul dua pengertian bahasa sumber (source language), selanjutnya
disingkat dengan Basu dan bahasa sasaran (target laguage) selanjutnya desebut bahasa sasaran.

Sementara Bell (1991:5) memberi batasan tentang terjemahan sebagai berikut: Translation is
the expression in another language (or target language) of what has been expressed in another,
source language, preserving semantic and stylistic equivalent

(Terjemahan merupakan ungkapan dalam bahasa lain (atau bahasa sasaran) mengenai apa yang
telah diungkapkan dalam bahasa lain, yaitu bahasa sumber, dengan cara mempertahankan
padanan makna (semantic equivalent) dan padanan gaya bahasa (stylistic equivalent)

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsep padanan (equivalent)
merupakan salah satu aspek terpenting dalam penerjemahan. Definisi lain diungkapkan oleh
Nida dan Taber (1969) seperti yang dikutip oleh Simatupang (ibid) mengatakan bahwa
sesungguhnya menerjemahkan dari Basu ke dalam Basa berada pada tataran kata, kelompok
kata (frase), kalimat, alinea,

kumpulan beberapa alinea atau teks yang tergabung dalam sebuah konsep yang mereka sebut
form atau surface structure.

Akan tetapi, perlu dicatat bahwa sepadan bukan berarti sama. Karena menurut Hoed, B.
(1993:1): Kesepadanan adalah keserupaan pesan yang diterima, di pihak satu oleh penerima

245
dalam bahasa sumber dan pihak lain oleh penerima dalam bahasa penerima itu berarti bahwa
kesepadanan diukur tidak hanya dengan makna unsur bahasa yang bersangkutan, tetapi dengan
pemahaman suatu terjemahan oleh penerima dalam bahasa penerima.

Menerjemahkan pada hakekatnya merupakan suatu proses mengalihkan makna (meaning) dari
bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Oleh karena itu, yang harus dilakukan oleh seorang
penerjemah adalah mencoba menangkap seluruh makna dalam teks yang diterjemahkanya, dan
kemudian menyatakan makna tersdebut dengan bahasanya sendiri ke dalam bahasa sasaran.

2.2 Metode Terjemahan

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah metode diartikan sebagai cara yang
teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan (2005:740). Berkaitan dengan batasan istilah

metode penerjemah (Tramslation Method), Molina dan Albir (2002: 507) menyatakan bahwa

Translation method refers to the way of a particular translation process that is carried out in
terms of the translators objjective, ie., a global optionthat effects the whole texts. Dari batasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penerjemah lebih cenderung pada sebuah cara yang
digunakan oleh penerjemah dalam proses penerjemahan yang sesuai dengan tujuanya, misalnya

sebuah opsi global penerjemahan yang mempengaruhi hasil terjemahan. Artinya hasil
terjemahan teks sangat ditentukan oleh metode penerjemahan karena maksud, tujuan, dan
kehendak akan berpengaruh terhadap hasil penerjemahan teks secara keseluruhan. Hal tersebut
diperkuat oleh

pendapat Newmark dalam Ordudary (2007:1) yang menyatakan: While translation methods

relate to whole texts, translation procedures are usedfor sentences and the smaller units of
language.

Dilihat dari orientasinya terhadap bahasa sumber, terjemahan dapat diklasifikasikan:

1. Penerjemahan Adaptasi (Saduran).

Adaptasi (adaptation) oleh Newmark (1988:46) disebut dengan metode

246
penerjemahan yang paling bebas (the freest form of translation) dan paling dekat dengan Bsa.
Teknik ini dikenal dengan teknik adaptasi budaya. Teknik ini dilakukan dengan mengganti
unsur-unsur budaya yang ada BSu dengan unsur budaya yang mirip dan ada pada BSa. Hal
tersebut bisa dilakukan karena unsur budaya dalam BSu tidak ditemukan dalam BSa, ataupun
unsur budaya pada BSa tersebut lebih akrab bagi pembaca sasaran. Teknik ini sama dengan
teknik padanan budaya,
contoh: BSu: as white as snow BSa: seputih kapas

karena kapas dikenal baik di Indonesia, tidak demikian halnya dengan salju, karena salju tidak
dikenal dalam bahasa sasaran.

2. Penerjemahan Idiomatik

Larson dalam Choliludin (2006:23) mengatakan bahwa terjemahan idiomatik (idiomatic


translation) menggunakan bentuk alamiah dalam teks Bsa-nya, sesuai dengan konstruksi
gramatikalnya dan pilihan leksikalnya. Terjemahan yang benar-benar idiomatik tidak tampak
seperti hasil terjemahan. Hasil terjemahannya seolah-olah seperti hasil tulisan langsung dari
penutur asli. Maka seorang penerjemah yang baik akan mencoba menerjemahkan teks secara
idiomatik. Newmark (1988:47) menambahkan bahwa penerjemahan idiomatik mereproduksi
pesan dalam teks Bsa dengan ungkapan yang lebih alamiah dan akrab daripada teks Bsu.
Contoh: BSu: Youre cheery mood BSa: Kamu kelihatan ceria
8. Penerjemahan Komunikatif
Menurut Newmark (1988:47), penerjemahan komunikatif (communicative translation) berupaya
untuk menerjemahkan makna kontekstual dalam teks Bsu, baik aspek kebahasaan maupun
aspek isinya, agar dapat diterima dan dimengerti oleh pembaca.Contoh dari metode
penerjemahan ini adalah penerjemahan kata spine dalam frase thorns spines in old reef
sediments. Jika kata tersebut diterjemahkan oleh seorang ahli biologi, maka padanannya adalah
spina (istilah teknis Latin), tetapi jika diterjemahkan untuk mimbar pembaca yang lebih umum,
maka kata itu diterjemahkan menjadi duri.

247
5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Proses Penerjemahan

Proses menerjemahkan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang
sedang melakukan kegiatan penerjemahan teks dari bahasa sumber (BSu) ke BSa. Menurut
(Newmark, 1988, h. 19-38) kegiatan penerjemahan aka melalui empat tingkatan atau tahapan
yaitu:

1. Pada tataran teks sumber (textual level), penerjemah mencari padanan klausa dan frase
(secara gramatika) TSu dalam TSa. Unsur-unsur leksikal dalam TSu diterjemahkan ke
dalam TSa dengan memperhatikan makna yang tepat dalam konteks kalimat yang
bersangkutan. Pada tataran teks, penerjemah dari bahasa sumber ke bahasa sasaran
dilakukan secara harfiah.

2. Pada tataran referensi (referential level), penerjemahan dilakukan dengan mengacu pada
dunia nyata dalam TSu yang berupa objek dan peristiwa secara nyata atau imajiner.

3. Pada tataran kohesif (cohesive level), proses penerjemahan dilakukan dengan


mengenalisisstruktur melalui penggunaan kata penghubung antarkalimat dan suara hati
(mood) teks.

4. Pada tataran kewajaran (level of naturalness), terjemahan dalam bahasa sasaran dilihat
apakah mudah dipahami serta sudah sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam
bahasa sasaran atau belum. Hasil terjemahan seharusnya tidak lagi terbaca sebagai sebuah
terjemahan.

Praktik ke empat proses penerjemahan tersebut dapat digabung menjadi satu pada saat kegiatan
penerjemahan dilakukan.

3.2 Teks Naratif Dalam Bahasa Sumber

248
Everybody Has A Dream

Some years ago I took an on assignment in a southern county to work with people on public
welfare. What I wanted to do was show that everybody has a capacity to be self-sufficient and
all we have to do is ti activate them. I asked the county to pick a group of people who were on
public welfare, people from different racial groups and different familiy constellations. I would
then see them as a group or three hours every Friday. I also asked for a little petty cash to work
with as I needed it.

The first thing I said after I shook hands with everybody was, I would like to know what

your dreams are.Everybody looked at me as if I were kind of wacky.

Dreams? We dont have dreams.

I said,Well, when you were a kid what happened?

Wasnt there something you wanted to do?

One woman said to me, I dont know what you can do with dreams. The rats are eating my kids.

Oh I said.Thats terriblle. No, of course, you are very much involved with the rats and your kids.
How can that be helped?

Well, I could use a new screen door because there are holes in my screen door.

I asked, Is there anybody around here who knows how to fix a screen door?

There was a man in the group, and he said, A long time ago I used to do

things like that but now I have a terrible bad back, but Ill try.

I told him I had some money if he would go to the store and buy some screening and go and fix
the ladys screen door?

Yes, Ill try.

The next week, when the group was seated, I said to the woman,Well, is your screen door fixed?

Oh, yes,she said.

249
Then we can start dreaming, cant we? She sort of smiled at me.

I said to the man who did the work, How do you feel?

He said,Well, you know, its a very funny thing.Im beginning to feel a lot better.

That helped the group to begin to dream. These seemingly small successes allowed the group to
see that dreams were not insane.These small steps began to get people to see and feel that
something really could happen

I began to ask other people about their dreams. One woman shared that she always wanted to be
a secretary.I said,Well, what stands in your way? (Thats always my nextquestion.)

She said,I have six kids, and I dont have anyone to take care of them while Im away.

Lets find out,I said. Is there anybody in this group who would take care of six kids for a day or
two a week while this woman gets some training here at the community college?

One woman said I got kids, too, but I could do that.

Lets do it,I said. So a plan was created and the woman went to school.

Everyone found something. The man who put in the screen door became a

handyman.The woman who took in the children became a licensed foster care person. In 12
weeks I had all these people off public welfare. Ive not only done that one, Ive done it many
times.

Virginia Satir

3.3 Pemprosesan Data

Berdasarkan fungsinya dalam komunikasi secara tertulis, menurut Larson (1984, h.336) teks
naratif (narrative discourse) merupakan salah satu jenis teks (discourse genre). Teks yang
dimaksud memiliki sejumlah karakteristik yang nerhubungan dengan orientasi, tujuan
komunikasi dan fungsi sosial, ciri-ciri linguistik, serta tata organisasi.

Terkait dengan aspek orientasi (person orientasi), penulis teks memosisikan dirinya sebagai
orang ketiga (third person), yaitu pihak yang berada di luar cerita . Ia tidak menjadi bagian dari
cerita dengan semua tokoh yang terlibat di dalamnya atau dengan peristiwa yang sedang

250
diceritakan. Sebaliknya, penulis teks mungkin saja berperan sebagai orang pertama (first person),
yaitu tokoh yang berperan dalam sebuah cerita. Dalam kasus yang disebutkan terakhir, teks
naratif mempunyai dua fungsi, baik sebagai penulis teks (writer) maupun sebagai orang pertama
atau sebagai tokoh yang dalam cerita penulis menyebut dirinya sebagai aku atau saya dan
sejenisnya.

Tujuan penulis dalam menulis teks naratif adalah menghibur pembaca dan bercerita atau
menggambarkan serangkaian peristiwa (main-line event) yang terjadi pada masa lampau
(time/illucotionaryfunction). Bentuk bahasa yang digunakan adalah bentuk lampau. Dalam
bahasa Ingris ini dikenal dengan istilah past tense. Teks tersebut menceritakan serangkaian
peristiwa berupa tindakan dan biasanya diperankan oleh orang ketiga atau orang pertama.
Sejumlah komponen seperti,

peserta/pelaku, waktu dan tempat merupakan kesatuan dalam teks naratif. Alur cerita (plot
structure) pada teks naratif berbentuk stimulus-respon (stimulis response).

Dalam beberapa literatur, teks naratif dibagi lagi menjadi dua: (1) narrative dan (2) recount.
Ditinjau dari sisis dan tempat kejadian sebuaah peristiwa, narrative dan recount bersifat
kronoligis. Keduanya memiliki kesamaan, yaitu menceritakan sesuatu yang terjadi pada masa
lampau. Oleh karena itu, jenis kalimat yang sering digunakan adalah past tense yang dalam
bahasa Inggris mengacu pada tiga jenis kalimat yaitu: simple past tense, simple past continuous
tense atau past perfect tense.

Perbedaan antara keduanya terletak pada bentuk genre masing-masing. Teks naratif sering
ditemukan dalam bentuk buku cerita (story book), mitos (myth), fabel (fable), dan cerita rakyat

(Folklore). Sementara itu, teks recount sering kali berbentuk atau catatan harian seorang tokoh.
Perbadaan yang lain dapat dilihat dari struktur teks. Narrative lebih mengutamakan konflik antar
tokoh/peserta, apakan konflok secara alamiah, konflik sosial, atau secara psikologis. Recount
jusdru lebih menekankan setangkaian peristiwa yang terjadi pada masa lampau sebagai struktur
dasar.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

251
4.1 Hasil Penerjemahan Teks Sumber ke Bahasa Indonesia

Paragraf 1
Teks Sumber Teks Sasaran

Everybody Has A Dream Setiap Orang Mempunyai Mimpi


Some years ago I took an on assignment in a Beberapa tahun yang lalu saya mengambil tugas di
southern county to work with people on public wilayah selatan untuk bekerja dengan masyarakat
welfare. What I wanted to do was show that di bidang kesejahteraan umum. Apa yang ingin
everybody has a capacity to be self-sufficient and saya lakukan adalah menunjukan bahwa setiap
all we have to do is to activate them. I asked the orang mempunyai kapasitas menjadi cukup diri dan
county to pick a group of people who were on semua yang kita lakukan adalah untuk
public welfare, people from different racial groups mengaktifkan mereka. Saya meminta pada wilayah
and different familiy constellations. I would then tersebut untuk membuat kelompok orang yang
see them as a group or three hours every Friday. I berada pada kesejahteraan umum, masyarakat dari
also asked it. for a little petty cash to work with as kelompok yang berbeda ras dan konstalasi yang
I needed it. berbeda. Kemudian saya akan melihat mereka
sebagai sebuah kelompok untuk 3 jam setiap hari
Jumat. Saya juga bisa meminta uang cuma-cuma
untuk bekerja kalau saya membutuhkan- nya.

Dari hasil terjemahan teks di atas, pada kalimat terakhir for a litle petty cash diterjemahkan
menjadi bisa meminta uang cuma-cuma. Terjemahan ini kontruksi gramatikal bahasa sumber
dikontroversikan ke dalam padananya dalam bahasa sasaran yang kata-katanya diterjemahkan di
luar konteks. Proses penerjemahan ini apabila mengikuti bahasa sumber yang menggunakan
teknik terjemahan harfiah maka akan dihasilkan terjemahan yang kadang membingungkan (tak
bermakna), sedangkan pada

252
kalimat needed it diterjemahkan menjadi membutuhkanya. Kata it tersebut mengacu pada kata
for a little petty cash.

Paragraf 2
Teks Sumber Teks Sasaran
The first thing I said after I shook hands with Hal utama yang saya katakan setelah saya berjabat
everybody was, I would like to know what your tangan dengan semua orang adalah, Saya ingin
dreams are.Everybody looked at me as if I were mengetahui apa mimpi anda. Semua orang
kind of wacky. memandang saya seakan-akan mereka menganggap
Dreams? We dont have dreams. saya sinting.
I said,Well, when you were a kid what happened? Mimpi? Kami tidak mempunyai mimpi.
Saya berkata, Baiklah, ketika anda masih kecil apa
Wasnt there something you wanted to do? yang terjadi?
Bukankah ada sesuatu yang anda ingin lakukan?

Pada TSu I were kind of wacky diterjemahkan pada TSa menjadi seakan-akan mereke
menganggap saya sinting disini penerjemah menggunakan teknik penambahan kata mereka
mengaggap yang tidak terdapat pada TSu, penambahan tersebut untuk memperjelas makna isi
teks bagi pembaca TSa karena jika I were kind of wacky diterjemahkan secara kata demi kata (
word by word) menjadi .Saya semacam sinting.

253
10

Paragraf 3
Teks Sumber Teks Sasaran
One woman said to me, I dont know what you can Seorang perempuan berkata padaku, Saya tidak
do with dreams. The rats are eating my kids. tahu apa yang dapat anda lakukan dengan mimpi
Oh I said.Thats terriblle. No, of course, you are itu. Waktuku telah kuhabiskan untuk mengurus
very much involved with the rats and your kids. anak-anaku.
How can that be helped? Oh, Kataku, Itu mengerikan. Tidak, tentu saja
Well, I could use a new screen door because there anda sangat melibatkan kesibukan anda dengan
are holes in my screen door. anak-anak anda.Bagaimana hal itu dapat tertolong?
I asked, Is there anybody around here who knows Baiklah, Saya dapat menggunakan sebuah papan
how to fix a screen door? pintu yang baru karena ada beberapa lubang di
papan pintuku.
Saya bertanya, Apakan ada seseorang di sekitar
sini yang tahu bagaimana untuk memperbaiki
sebuah papan pintu?

Hasil terjemahan TSa The rats are eating my kids adalah waktuku telah kuhabiskan untuk
mengurus anak-anaku. Terjemahan ini menggunakan metode simantis (semantic translation)
yaitu terjemahan yang lebih memperhitungkan unsur estetika teks bahasa sumber dan kratif
dalam batas kewajaran.

254
11

Paragraf 4
Teks Sumber Teks Sasaran
There was a man in the group, and he said, A long Ada seorang pria dalam kelompok, dan ia berkata,
time ago I used to do things like that but now I Dahulu saya pernah mengerjakan
have a terrible bad back, but Ill try. pekerjaan itu akan tetapi sekarang saya mempunyai
I told him I had some money if he would go to the penyakit punggung yang parah, namun saya akan
store and buy some screening and go and fix the mencobanya. Saya berkata padanya, saya
ladys screen door? mempunyai uang jika ia mau pergi ke toko untuk
Yes, Ill try. membeli beberapa papan dan kemudian perbaiki
papan pintu punya perempuan itu. Apa anda kira
anda dapat melakukanya?
Ya, akan saya coba

Kata dalam TSu a terrible bad back diterjemahkan dalam TSa menjadi penyakit punggung yang
parah, kalimat ini adalah kalimat idiom. Pronomina he adalah pronomina yang di artikan dia
yang mengacu pada a man in the group, begitu juga kata him mengacu pada kalimat yang sama
yaitu a man in the group.

Paragraf 5
Teks Sumber Teks Sasaran
I began to ask other people about their dreams. One Saya mulai bertanya kepada orang lain tentang
woman shared that she always wanted to be a mimpi mereka.
secretary.I said,Well, what stands in your way? Seorang perempuan berbagi cerita bahwa ia selalu
(Thats always my nextquestion.) menginginkan untuk menjadi seorang sekretaris.
She said,I have six kids, and I dont have anyone to Baiklah, apa yang menghalangi pendirian anda?
take care of them while Im away. Kataku. (Itu yang selalu saya tanyakan berikutnya).
Katanya, Saya mempunyai 6 (enam) orang anak
dan saya tidak mempunyai seseorang untuk
menjaga mereka ketika saya pergi.

Dari kutipan TSu dan TSa di atas terlihat bahwa dalam kalimat What stands in your way?
diterjemahka menjadi Apa yang menghalangi pendirian anda? Teknik terjemahan tersebut
manggunakan teknik

adaptasi yaitu metode untuk mengalihkan budaya BaSu ke dalam budaya BaSa sehingga
konteka akan

255
mudah dipahami oleh pembaca teks sasaran.

12

Paragraf 6
Teks Sumber Teks Sasaran
Lets find out,I said. Is there anybody in this group Mari kita cari pemecahanya, Kataku. Apakah ada
who would take care of six kids for a day or two a seseorang di kelompok ini yang mau menjaga 6
week while this woman gets some training here at (enam) orang anak untuk satu atau dua hari dalam
the community college? satu minggu ketika perempuan ini belajar disini di
One woman said I got kids, too, but I could do that. perguruan tinggi?
Lets do it,I said. So a plan was created and the Seorang perempuan berkata Saya juga mempunyai
woman went to school. anak, namun saya dapat melakukanya.
Mari kita lakukan sesuatu, Kata saya. Jadi sebuah
rencara telah di rancang dan perempuan tersebut
dapat pergi ke sekolah.

Pada paragraf ini penerjemah tidak mengalami kesulitan untuk memahami TSa. Penerjemahan
ini menggunakan teknik setia (faithful translation) yaitu penerjemah berupaya semampu
mungkin untuk setia kepada maksud penulis dalam bentuk teks TSu.

Paragraf 8
Teks Sumber Teks Sasaran
Everyone found something. The man who put in Semua orang telah menemukan apa yang mereka
the screen door became a handyman.The woman impikan. Pria yang memperbaiki papan pintu
who took in the children became a licensed foster menjadi seorang tukang kayu. Perempuan yang
care person. In 12 weeks I had all these people off menjaga anak menjadi seorang pengasuh anak
public welfare. Ive not only done that one, Ive done yang resmi. Dalam waktu 12 (dua belas) Minggu
it many times. saya dapat menyelesaikan semua permasalahan
Virginia Satir dalam masyarakat kesejahteraan umum. Saya tidak
hanya menyelesaikanya permasalahan itu, namun
saya telah menyelesaikan beberapa permasalahan.
Virginia Satir.

Pada TSu Everyone found something. Diterjemahkan menjadi semua orang telah menemukan
apa yang mereka impikan. Teknik penerjemahan ini menggunakan teknik penambahan (
addition/contextual conditioning). Penembahan tersebut dimaksudkan untuk memperjelas
makna pada pembaca teks BaSa, sehingga hasil terjemahan akan mudah dipahami.

13

BAB V

256
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran tersebut di atas, kesimpulan yang diperoleh dari karya ilmiah ini adalah
bahwa berbekal wawasan yang luas seorang penerjemah akan mempermudah dalam melakukan
analisis teks dalam penerjemahan. Yang dimaksudkan wawasan luas disini adalah seorang
penerjemah sudah mampu menerapkan teknik-teknik dan strategi serta panduan yang ada dalam
penerjemahan. Disamping itu seorang penerjemah juga harus mampu menelusuri teks
terjemahan sehingga teks tersebut dapat diterjemahkan dengan wajar dan dapat diterima dan
dipahami oleh pembaca teks sasaran. Pemahaman dan konsep laras bahasa yang memadai dalam
penerjemahan teks naratif merupakan suatu hal yang tidak boleh diabaikan. Pada dasarnya
penerjemahan yang baik dan benar adalah penerjemahan yang sesuai dengan keinginan
keterbacaan masyarakat.

5.2 Saran

1. Uuntuk meningkatkan mutu pengajaran penerjemahan perlu diteliti tehnik penerjemahan


mana yang mendukung kemampuan dalam menterjemahkan yang lebih baik.

2. Perlu adanya dukungan dari pemerintah dan pihak-pihak lain yang terkait di dalamnya
demi kemajuan dalam bidang penerjemahan.

3. Untuk memasyarakatkan penerjemahan di negara Indonesia, pemerintah seyogyanya


menambah jumlah sekolah atau lembaga-lembaga yang mengajarkan tentang penerjemahan.

257
14

DAFTAR PUSTAKA

Karnedi, dan Riyanto, A. (2007). Teori Terjemahan Sebuah Pengantar. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Karnedi, (2011). Analisis Teks Dalam Penerjemahan. Jakarta: Universitas Terbuka

Yulia Nursetyawathie, dkk, (2011). Penyuntingan Teks Terjemahan. Jakarta: Universitas


Terbuka.

The TESOL Training Centre, (2012).Teach English Worldwide. Singapura: TheTesol Training
Sentre.

Jack Canfield & Mark Victor Hansen, (1993). Chicken Soup For The Soul. New York. Health
Communications, Inc.

http://en.wikipedia.org Wikipedia. Diakses bulan Maret 2013

258
15

Email: yahrikho@gmail.com

259
PENERJEMAHAN
[ANNOTATION:

BY 'UT-TERBUKA'
ON '2013-09-06T20:32:00'
NOTE: 'PENERJEMAHAN TEKS EKSPLANASI BIDANG KESEHATAN BERJUUDUL KE
BAHASA INDONESIA'] TEKS EKSPLANASI BIDANG KESEHATAN

BERJUDUL

CHEMICAL CAUSES OF DIABETES:

OVEREATING IS NOT THE ONLY PROBLEM

KE BAHASA INDONESIA

Oleh

Nama: Margareth Jane Tanos

NIM: 016501787
[ANNOTATION:

BY 'UT-TERBUKA'
ON '2013-09-06T20:34:00'
NOTE: 'Cantumkan nama prodi, jurusan, fakultas, UT dan tahun']

Program Studi: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan: Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan

Universitas Terbuka

Tahun 2013.1

DAFTAR ISI

ABSTRAK
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. METODE PENELITIAN

260
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK
[ANNOTATION:

BY 'DELL'
ON '2013-04-26T15:33:00'
NOTE: 'Belum ada halaman judul!']

[ANNOTATION:

BY 'UT-TERBUKA'
ON '2013-09-06T20:34:00'
NOTE: 'delete']

Semakin banyak orang mengidap penyakit diabetes di dunia. Secara umum, penyebab dari
penyakit yang dapat menyebabkan kematian adalah karena pola hidup si penderita, terutama
cara makan yang kurang baik atau gizi baik yang minim dalam makanan yang dikonsumsi,
kelebihan, serta kurangnya si penderita bergerak badan atau berolahraga.

Tulisan ini mengulas tentang adanya interaksi kimia dari berbagai zat metal yang
mempengaruhi cara kerja pancreas, sehingga timbul suatu kesimpulan bahwa bukan hanya
makan berlebihan dengan kualitas yang kurang baik dan kurangnya olahraga yang
menyebabkan penyakit diabetes.

Tujuan dari penulisan artikel ini sudah jelas, yaitu supaya ada pengertian yang lebih terbuka
luas mengenai faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi terbentuknya penyakit diabetes.
Tujuan pemilihan serta penerjemahan artikel ini, adalah agar semakin banyak orang dari bangsa
Indonesia, yang sudah diketahui sebagai negara pengidap penyakit diabetes dengan nomor urut
3 diseluruh dunia, semakin banyak mengetahui tentang penyakit ini serta memiliki kesadaran
untuk melakukan segala upaya untuk mencegah dan menanggulanginya.

261
BAB I. PENDAHULUAN

1. 1.1Latar Belakang
[ANNOTATION:

BY 'UT-TERBUKA'
ON '2013-05-10T00:18:00'
NOTE: 'Latar belakakng tidak cukup hanya 1 paragraf']

Teks sumber yang dipilih oleh penulis adalah teks sumber jenis eksplanasi. Latar Belakang
pemilihan teks sumber jenis eksplanasi
[ANNOTATION:

BY 'DELL'
ON '2013-04-26T15:34:00'
NOTE: 'Apa jenis TSu yang Anda gunakan? Jelaskan.']adalah karena sangat memudahkan
untuk pembaca mendapatkan informasi edukatif dari jenis eksplanasi
[ANNOTATION:

BY 'UT-TERBUKA'
ON '2013-05-13T09:54:00'
NOTE: 'jenis eksplanasi sebagai teks sumber;'
NOTE: 'Yang lain sesuaikan.'] sebagai teks sumber, khususnya untuk bidang kesehatan.

Selain itu, sesuai karakteristiknya, teks sumber dengan jenis teks eksplanasi
[ANNOTATION:

BY 'DELL'
ON '2013-05-11T01:59:00'
NOTE: 'Apa jenis TSu yang Anda gunakan? Jelaskan.']biasanya berfungsi untuk membuka
wawasan serta memicu pembaca untuk berpikir dengan analisa sebab-akibat, khususnya dalam
membaca teks ini sehubungan dengan kesehatan, serta timbulnya keinginan untuk mencari
informasi lain yang berkaitan.

1. 1.2Rumusan Masalah
[ANNOTATION:

BY 'DELL'
ON '2013-04-26T15:34:00'
NOTE: 'Rumusan masalah lebih kepada masalah-masalah penerjemahan TSu tsb.']

Karena Teks Eksplanasi merupakan teks mengenai paramedis, maka didalam teks sumber
[ANNOTATION:

262
BY 'UT-TERBUKA'
ON '2013-09-06T20:38:00'
NOTE: 'teks sumber (huruf kecil);'
NOTE: 'yang lain sesuiakan.']terdapat istilah-istilah medis yang terkadang tidak dapat
ditemukan padanan untuk kata tersebut dalam bahasa Indonesia sehingga kata dalam Bahasa
Sumber yang dipergunakan, dan dicetak miring (italic).

1. 1.3Tujuan (objective)
[ANNOTATION:

BY 'DELL'
ON '2013-04-26T15:35:00'
NOTE: 'idem']

Tujuan penerjemahan teks sumber


[ANNOTATION:

BY 'UT-TERBUKA'
ON '2013-09-06T20:39:00'
NOTE: 'idem'] ini bagi penulis adalah untuk semakin memperkaya bidang penerjemahan
kesehatan dan menemukan dan mendapatkan perbandingan kosakata yang semakin luas.

1. 1.4Manfaat TP bagi para pembaca


[ANNOTATION:

BY 'DELL'
ON '2013-04-26T15:35:00'
NOTE: 'idem']

Agar pembaca dapat mengadakan suatu perbandingan antara teks sumber dan teks Sasaran dan
melihat bagaimana penyampaian topik dalam Bahasa Sumber mempunyai gambaran mengenai
hal-hal khusus atau tidak umum yang dapat menyebabkan penyakit diabetes dan bahkan
penyakit-penyakit regeneratif lainnya.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


[ANNOTATION:

BY 'DELL'

263
ON '2013-04-26T15:36:00'
NOTE: 'Referensi apa yang Anda gunakan?']
● -.Teknik-teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan teks1:

● .Tahap 1. Sebelum menerjemahkan:

Pemilihan serta pemahaman teks sumber; penulis membaca serta berusaha memahami paragraf
demi paragraf untuk mendapatkan makna pusat serta sasaran penulis teks sumber dalam
menyampaikan paragraf tersebut, demikian seterusnya sehingga dapat menyimpulkan apa yang
menjadi sasaran dari seluruh tulisan yang dibuat oleh penulis .

● .Tahap 2. Selama menerjemahkan:

Penerjemahan dilakukan per paragrafnya, dengan berusaha sedapat mungkin menggunakan


metode penerjemahan semantic translation method agar pembaca dapat menyerap pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis.

● .Tahap 3. Setelah menerjemahkan:

Penyuntingan dilakukan untuk memastikan diperolehnya pengertian akan permasalahan yang


disampaikan sesuai dengan yang dimaksud oleh penulis.

● -.Adapun jenis penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan teks2:

Dipandang dari sudut pandang media penyampaian pesan, maka penerjemahan yang dilakukan
adalah penerjemahan antarbahasa, lalu jika dipandang dari bidang yang melatari teks maka
penerjemahan ini adalah penerjemahan nonsastra berupa teks kesehatan. Dari sudut pandang
keperluan, teks diterjemahkan dengan penerjemahan non pragmatis, serta tentunya merupakan
penerjemahan tulis.

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode metode kualitatif yang didasarkan pada analisis tekstual yang melibatkan teks
sumber dan teks sasaran serta mengadopsi salah satu model teoretis penerjemahan, yaitu model
komparatif (comparative model) dengan rumusan: TSu TSa, atau TSa TSu.3

3.2 Data berupa jenis teks eksplanasi


[ANNOTATION:

264
BY 'DELL'
ON '2013-04-26T15:36:00'
NOTE: 'Jelaskan kenapa termasuk jenis teks eksplanasi?']yang terkait dengan bidang ilmu
kesehatan; karena sesuai dengan Modul 7 pada Buku Materi Pokok BING 4320 Analisis Teks
dalam Penerjemahan oleh Karnedi, dinyatakan bahwa teks eksplanasi merupakan salah satu
jenis teks (genre) yang menceritakan sebuah proses yang berkatian dengan fenomena alam,
sosial, dan kultural. Data dalam teks sumber memaparkan tentang proses yang berkaitan dengan
fenomena alam (tubuh manusia dan suatu penyakit yang melanda tubuh manusia), sosial (cara
hidup manusia yang kurang baik) serta kultural (makanan dan gaya hidup yang buruk).

3.3 Pemrosesan data:

1.Pengalihan:

Bentuk TSa sama dengan bentuk TSu.

2.Pembuatan Draft:

Seperti terlampir

3.Pengolahan Kembali Draft

Seperti terlampir

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penerjemahan teks sumber ke bahasa Indonesia.

Chemical Causes of Diabetes: Overeating Is Not the Only Problem/

Penyebab Kimia dari Diabetes: Kelebihan Makan Bukanlah Satu-satunya Masalah

teks sumber Draft Teks Sasaran Teks Sasaran Sesudah Pengolahan

265
Penyebab Kimia dari Diabetes:
Chemical Causes of Diabetes: Penyebab Kimia dari Diabetes:
Kelebihan Makan Bukanlah
Overeating Is Not the Only Kelebihan Makan Bukanlah
Satu-satunya Masalah
Problem Satu-satunya Masalah
Oleh:Marc Sircus Ac., OMD
by: Mark Sircus Ac., OMD Oleh:Marc Sircus Ac., OMD
(NaturalNews) Ilmu pengetahuan
(NaturalNews) Ilmu pengetahuan
medis telah menemukan betapa
(NaturalNews) Medical science has medis telah menemukan betapa
sensitifnya penerima insulin terhadap
discovered how sensitive the sensitifnya penerima insulin terhadap
keracunan kimia. Kelompok metal
insulin receptor sites are to keracunan kimia. Kelompok metal
seperti misalnya cadmium, merkuri,
chemical poisoning. Metals such as seperti misalnya cadmium, merkuri,
arsenic, besi, fluoride dan
cadmium, mercury, arsenic, lead, arsenic, besi, fluoride dan aluminum
kemungkinan aluminum memainkan
fluoride and possibly aluminum kemungkinan memainkan peran
peran dalam pengrusakan sel beta
may play a role in the actual dalam pengrusakan sel beta dengan
dengan cara menstimulasi suatu
destruction of beta cells through cara menstimulasi suatu reaksi
reaksi auto-imun terhadap metal
stimulating an auto-immune auto-imun terhadap metal tersebut
tersebut sesudah terikat dengan
reaction to them after they have sesudah terikat dengan sel-sel ini
sel-sel ini dalam pancreas.
bonded to these cells in the dalam pancreas. Penyebabnya adalah
Penyebabnya adalah karena merkuri
pancreas. It is because mercury and karena merkuri dan zat besi
dan zat besi menggabungkan diri
lead attach themselves at highly menggabungkan diri pada simpul
pada simpul protein yang sangat
vulnerable junctures of proteins that protein yang sangat rentan sehingga
rentan sehingga mendapatkan
they find their great capacity to berkapasitas besar untuk
kapasitas besar untuk menyebabkan
provoke morphological changes in menyebabkan perubahan- perubahan
perubahan-perubahan morfologis
the body. Changes in pancreatic morfologis dalam tubuh. Perubahan
dalam tubuh. Perubahan fungsi pank
function are among the fungsi pancreas dapat diobservasi
reas termasuk mekanisme pathogen
pathogenetic mechanisms diantara mekanisme pathogen selama
yang dapat diobservasi selama waktu
observable during lead intoxication. waktu pencemaran zat besi.
pencemaran zat besi.
Analisis
[ANNOTATION:

BY 'DELL'
ON '2013-05-01T10:14:00'
NOTE: 'Jangan membatasi unitm terjemahan hanya pada tataran kata; coba gunakan unit terjemahan pada tataran
kalimat dengan demikian akan banyak fenomena penerjemahan yang dapat Anda beri penjelasan; '
NOTE: 'Jngan lupa memberikan alasan kenapa diterjemahkan seperti itu.']:
- .Tema artikel ini adalah: Penyebab penyakit diabetes melitus bukanlah hanyalah karena makan berlebih saja.
- .TSu versus TSa: adanya istilah-istilah dalam Bahasa Sumber yang tunggal yang dapat dimengerti secara
langsung oleh pengguna BSu yang dalam Bahasa Sasaran harus menggunakan kata pengganti yang lebih mudah
dimengerti secara awam oleh pengguna BSa, misalnya lead intoxication vs pencemaran zat besi.
- .Perubahan dari Draft Teks Sasaran sehingga menjadi Teks Sasaran Sesudah Pengolahan terlihat pada akhir
paragraf yang menunjukkan bahwa penerjemahan kata demi kata tidak sesuai karena memberikan arti yang salah.
(perubahan fungsi pankreas termasuk mekanisme pathogen yang dapat diobservasi, artinya tidak semua
mekanisme pathogen dapat diobservasi selama terjadinya pencemaran zat besi).
- .Alasan untuk melakukan penerjemahan dengan cara ini adalah memberikan introduksi kepada pembaca untuk
mengerti dasar penulisan artikel dalam bahasa Indonesia yang umum.
- .Argumen (ground): Hasil penelitian menunjukkan pengrusakan sel beta oleh kelompok metal seperti misalnya
cadmium, merkuri, arsenic, besi, fluoride dan aluminum. Sel beta adalah sel yang memproduksi insulin dalam
pankreasi
The following is an excerpt from Yang berikut merupakan cuplikan Yang berikut ini merupakan cuplikan
the Book "Survival Medicine for dari buku Ketahanan Pengobatan dari buku Ketahanan Pengobatan
the 21st Century" by Dr. Mark untuk Abad ke-21 oleh Dr. Mark untuk Abad ke-21 oleh Dr. Mark
Sircus. Sircus. Sircus.
"The development of
Pengembangan diabetes mellitus Pengembangan diabetes mellitus yang
insulin-dependent diabetes mellitus
yang tergantung pada insulin bergantung pada insulin diperkirakan
is thought to be dependent on the
diperkirakan akan tergantung pada akan bergantung pada interaksi
interaction of environmental agents
interaksi agen-agen di sekeliling sel agen-agen di sekeliling sel beta
with the pancreatic beta cells." -
beta pancreas. Universitas Calgary. pancreas. Universitas Calgary.
University of Calgary.

266
Analisis:
- .Kalimat ini berupa hipotesa, karena menyatakan suatu pemikiran yang belum teruji dan/atau terbukti
kebenarannya.
- .TSu versus TSa sesudah pengolahan: kata yang benar adalah bergantung, karena pengertian tergantung lebih
cocok untuk kata kerja/verb depends daripada adjective dependent.
- .Paragraf ini menjadi jembatan antara tema artikel dengan isi artikel.
- .Argumen (ground): Pengembangan diabetes mellitus yang tergantung pada insulin diperkirakan akan
tergantung pada interaksi agen-agen di sekeliling sel beta pancreas (zat-zat atau agen-agen di sekeliling sel beta
pankreas mempengaruhi kualitas insulin pada pengembangan diabetes melitus).
Ditemukannya zat besi dihubungkan
Ditemukannya zat besi dihubungkan
dengan risiko hipertensi yang lebih
Lead exposure has been associated dengan risiko hipertensi yang lebih
tinggi, serta terbentuknya faktor
with an increased risk of tinggi, serta terbentuknya faktor
resiko penyakit ginjal yang pasti.
hypertension, and is a resiko penyakit ginjal yang pasti.
Namun belum diketahui dengan pasti
well-established risk factor for Namun belum diketahui dengan pasti
apakah zat besi mempengaruhi
kidney disease. Whether lead apakah zat besi mempengaruhi
tekanan darah secara tidak langsung
affects blood pressure indirectly tekanan darah secara tidak langsung
melalui perubahan dalam fungsi
through alterations in kidney melalui perubahan dalam fungsi
ginjal atau melalui efek-efek yang
function or via more direct effects ginjal atau melalui efek-efek yang
lebih berhubungan langsung dengan
on the vasculature or neurologic lebih berhubungan langsung dengan
tekanan darah nadi atau syaraf. Para
blood pressure control is unknown tekanan darah nadi atau syaraf. Para
Peneliti di Harvard Medical School
though. Researchers at Harvard Peneliti di Harvard Medical School
menyatakan, Penemuan-penemuan
Medical School state, "Our findings menyatakan, Penemuan-penemuan
kami mendukung hipotesa bahwa
support the hypothesis that kami mendukung hipotesa bahwa
akumulasi zat besi tingkat rendah
long-term low-level lead akumulasi zat besi tingkat rendah
untuk jangka waktu lama (yang
accumulation (estimated by tibia untuk jangka waktu lama (yang
diperkirakan oleh nilai kandungan zat
bone lead) is associated with an diperkirakan oleh zat besi tulang
besi dalam tulang kering)
increased risk of declining renal kering) berhubungan dengan
berhubungan dengan bertambahnya
function particularly among bertambahnya resiko menurunnya
resiko menurunnya fungsi ginjal
diabetics or hypertensives, fungsi ginjal secara khusus pada
secara khusus pada penderita diabetes
populations already at risk for penderita diabetes atau hipertensi,
atau hipertensi, yaitu populasi
impaired renal function." populasi yang sudah beresiko fungsi
-populasi yang sudah beresiko fungsi
ginjalnya terganggu.
ginjalnya terganggu.
Analisis:
- .TSu versus TSa: dalam BSa perlu adanya kata penghubung untuk menegaskan arti seperti misalnya yaitu, dsb.
- .estimated by tibia bone lead vs yang diperkirakan oleh zat besi tulang kering vs yang diperkirakan oleh nilai
kandungan zat besi dalam tulang kering: adanya keperluan untuk menambahkan kata-katanilai kandungan untuk
memperjelas arti penerjemahan (tidak terdapat satu kata pengganti dari kata tibia dalam Bsa).
- .Argumen (ground): ditemukannya hubungan zat besi dengan risiko hipertensi yang lebih tinggi, serta
terbentuknya faktor resiko penyakit ginjal yang pasti.

267
Cadmium adalah polutan yang
Cadmium is a widespread Cadmium adalah polusi lingkungan
mencemari lingkungan secara luas
environmental pollutant that secara luas yang berakumulasi dalam
yang berakumulasi dalam pankreas
accumulates in the pancreas and pankreas dan mengerahkan efek
dan mengerahkan efek diabetogenik
exerts diabetogenic effects in diabetogenik pada hewan. Dalam
pada hewan. Dalam suatu studi antar
animals. In a large cross-sectional suatu studi antar bidang, tingkat
bidang, tingkat cadmium dalam urin
study, urinary cadmium levels are cadmium dalam urin terlihat secara
terlihat secara signifikan serta
significantly and dose-dependently signifikan serta berhubungan dengan
berhubungan dengan gula darah
associated with both impaired gula darah puasa dan diabetes yang
puasa dan diabetes yang terganggu.
fasting glucose and diabetes. terganggu. Jejak perpindahan sulfur
Jejak perpindahan sulfur dalam tubuh
Transsulfuration pathways in the dalam tubuh merupakan kebutuhan
merupakan kebutuhan dasar untuk
body are fundamental for life. dasar untuk hidup. Apabila merkuri
hidup. Apabila merkuri memblokir
When mercury blocks thiol groups memblokir kelompok thiol, protein
kelompok thiol, protein dalam sel
cellular proteins lose their reactive dalam sel kehilangan zat reaktifnya,
kehilangan zat reaktifnya, dan
properties, lose their ability to carry dan kehilangan untuk melaksanakan
kehilangan untuk melaksanakan
out their routine function. Insulin fungsi rutinnya. Insulin memiliki tiga
fungsi rutinnya. Insulin memiliki tiga
has three sulfur-containing hubungan silang yang mengandung
hubungan silang yang mengandung
cross-linkages and the insulin sulfur dan penerima insulin memiliki
sulfur dan penerima insulin memiliki
receptor has a tyrosine ikatan sulfur yang mengandung tiroid
ikatan sulfur yang mengandung tiroid
kinase-containing sulfur bond, kinase, yang merupakan ikatan yang
kinase, yang merupakan ikatan yang
which are the preferred targets for diinginkan oleh merkuri dan zat besi.
menjadi target merkuri dan zat besi.
binding by both mercury and lead. Apabila merkuri terlampir pada salah
Apabila merkuri menggabungkan diri
Should mercury attach to one of satu dari ketiga ikatan sulfur ini,
pada salah satu dari ketiga ikatan
these three sulfur bonds it will merkuri ini akan mengganggu fungsi
sulfur ini, merkuri ini akan
interfere with the normal biological biologis normal dari molekul insulin.
mengganggu fungsi biologis normal
function of the insulin molecule. Merkuri, yang dalam banyak kasus
dari molekul insulin. Merkuri, yang
Mercury, many times more toxic lebih beracun daripada zat besi,
dalam banyak kasus lebih beracun
than lead, is so dangerous exactly sangat berbahaya karena
daripada zat besi, sangat berbahaya
because it is collapsing/damaging menjatuhkan/ menghancurkan
karena menjatuhkan/ menghancurkan
critical sulfur-containing hubungan silang yang mengandung
hubungan silang yang mengandung
cross-linkages which change the sulfur hang mengubah geometri dari
sulfur yang mengubah geometri dari
geometry of both insulin receptor baik penerima insulin maupun insulin
baik penerima insulin maupun insulin
sites and insulin itself. itu sendiri.
itu sendiri.
Analisis:
- .TSa draft versus TSa sesudah pengolahan data: lebih tepat digunakan istilah polutan.
- .Penggunaan kata menggabungkan diri digunakan untuk menggambarkan karakteristik dari sel merkuri dan sel
lain pada umumnya, yang cenderung akan bergabung untuk membentuk jaringan.
- .Argumen (ground): zat-zat metal, terutama merkuri karena merusak insulin yang mengurai gula dalam darah
menjadi tenaga.
Iklan memberitahu kepada anak-anak Iklan mengatakan kepada anak-anak
"Commercials tell children that bahwa makanan cepat saji/junk food bahwa makanan cepat saji/junk food
junk food is good food -- the latest adalah makanan yang baik pesan adalah makanan yang baik pesan
message from an industry that paling mutakhir dari suatu industri paling mutakhir dari suatu industri
spends $10 billion a year marketing yang menghabiskan 10 milyar dolar yang menghabiskan 10 milyar dolar
to children." - New York Times Amerika per tahun untuk pemasaran Amerika per tahun untuk pemasaran
bagi anak-anak. New York Times. bagi anak-anak. New York Times.
Makanan tidak dipertimbangkan Makanan tidak dianggap sampah (
Food is not considered junk just
sebagai sampah (junk food) hanya junk food) hanya karena kandungan
because of high fat or sugar content,
karena kandungan lemak atau gula lemak atau gula yang tinggi, ada
there is a long list of poisonous
yang tinggi, ada daftar bahan kimia daftar bahan kimia yang panjang yang
chemicals used by the food industry
yang panjang yang digunakan oleh digunakan oleh industri makanan
that are striking people down. And
industri makanan yang menghantam yang menghantam para konsumen.
there are many serious nutritional
para konsumen. Dan terdapat banyak Dan ada banyak kekurangan nutrisi
deficiencies in today's food that
kekurangan nutrisi yang parah dalam yang parah dalam makanan sekarang
diminish the body's capacity to deal
makanan sekarang ini yang mengikis ini yang mengikis kemampuan tubuh
safely with these chemicals and
kemampuan tubuh untuk menangani untuk mengalahkan metal kimia dan
heavy metals -- with magnesium
metal kimia dan metal berat lainnya metal berat lainnya secara aman
and selenium deficiencies at the top
secara aman terutama dengan terutama dengan kekurangan
of the list.
kekurangan magnesium dan selenium. magnesium dan selenium.

268
Analisis:
- .TSu versus TSa versus TSa hasil pengolahan:
1. considered diterjemahkan menjadi dipertimbangkan , namun dalam TSa hasil pengolahan, kata dianggap lebih
tepat untuk konotasi negatif karena tidak ada yang perlu dipertimbangkan untuk sesuatu yang merusak.
2. penggunaan kata mengalahkan lebih tepat untuk menggambarkan adanya peperangan untuk mengalahkan sifat
buruk zat metal dalam tubuh.
3. penggantian kata terdapat dengan ada untuk pemenuhan kelugasan Bsa.
- .Argumen (ground): banyaknya usaha yang dilakukan untuk mensukseskan promosi makanan cepat saji sebagai
makanan yang baik yang sesungguhnya merupakan hal yang sebaliknya yaitu makanan yang sama sekali tidak
sehat.
Arsenik bertindak sebagai perangsang
pertumbuhan pada ayam zat ini dapat
Arsenik bertindak sebagai perangsang
"Arsenic acts as a growth stimulant lebih cepat mengembangkan daging
pertumbuhan pada ayam lebih cepat
in chickens -- develops the meat ayam dan sejak ditemukannya
mengembangkan ayam dan sejak
faster -- and since then, the poultry teknologi ini, industri ayam potong
ditemukannya hal itu, industri ayam
industry has gone wild using this telah menggunakan zat ini secara
potong telah menggunakan zat ini
ingredient," says Donald Herman, a tidak terkendali, kata Donald Herman,
tanpa kendali, kata Donald Herman,
Mississippi agricultural consultant seorang konsultan pertanian dari
seorang konsultan pertanian dari
and former Environmental Mississippi dan seorang mantan
Mississippi dan seorang mantan
Protection Agency researcher who periset Agen Perlindungan
periset Agen Perlindungan
has studied this use of arsenic for a Lingkungan yang telah mempelajari
Lingkungan yang telah mempelajari
decade. At mean levels of chicken kegunaan arsenik ini selama satu
kegunaan arsenik ini selama satu
consumption (60 g/person/day), decade. Pada tingkatan konsumsi
decade. Pada tingkatan konsumsi
people may ingest 1.38-5.24 ayam yang tinggi (60 g/orang/hari),
ayam yang tinggi (60 g/orang/hari),
micrograms/day of inorganic pengonsumsi dapat menelan
pengonsumsi dapat menelan
arsenic from chicken alone. At the 1.38-5.24 microgram/hari dari arsenik
1.38-5.24 microgram/hari dari arsenik
99th percentile of chicken anorganik hanya dari ayam saja.
anorganik hanya dari ayam saja.
consumption (350 g chicken/day), Dalam 99% konsumsi ayam potong
Dalam 99% konsumsi ayam potong
people may ingest 21.13-30.59 350 gram ayam/hari), pengonsumsi
350 gram ayam/hari), pengonsumsi
micrograms inorganic arsenic/day dapat menelan 21.13-30.59
dapat menelan 21.13-30.59
and 32.50-47.07 micrograms total microgram arsenik organik per hari
microgram arsenik organik per hari
arsenic/day from chicken. This can dan secara total 32.50-47.07
dan secara total 32.50-47.07
lead to prostate cancers. It can also microgram dari ayam. Zat arsenik ini
microgram dari ayam. Hal ini dapat
cause neurological, cardiovascular, adalah penyebab kanker prostat, dan
juga menyebabkan abnormalitas
gastrointestinal, and immune zat ini dapat juga menyebabkan
syaraf, kardiovascular,
system abnormalities. The feeding terjadinya syaraf yang tidak normal,
gastrointestinal, dan system
of arsenic to chickens in the United kardiovascular, gastrointestinal, dan
kekebalan tubuh. Pemberian arsenik
States releases hundreds of tons of system kekebalan tubuh yang tidak
untuk ayam di America Serikat
arsenic into the environment every normal. Pemberian arsenik untuk
melepaskan beratus ton arsenik pada
year in the form of poultry manure, ayam di Amerika Serikat melepaskan
lingkungan setiap tahunnya dalam
which is spread on fields as beratus-ratus ton arsenik pada
bentuk kotoran ayam, yang
fertilizer. lingkungan setiap tahunnya dalam
disebarkan diladang sebagai pupuk.
bentuk kotoran ayam, yang tersebar
diladang sebagai pupuk.
Analisis:
- .TSu versus TSa draft versus TSa sesudah pengolahan:
develops the meat faster -> lebih cepat mengembangkan ayam -> zat ini dapat lebih cepat mengembangkan
daging ayam
Dalam TSa sesudah pengolahan ada penambahan kata yang lebih memperjelas pengertian frase bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia
- .Argumen (ground): ditemukannya zat paling membahayakan untuk tubuh manusia, yaitu zat arsenikii dalam
ayam potong.

269
Para peneliti dari Departemen Medis
Para peneliti dari Departemen Medis
Internal, National Taiwan University,
Internal, National Taiwan University,
Researchers from the Department menemukan, Hubungan antara
menemukan, Hubungan antara
of Internal Medicine, National adanya penampakan arsenik dengan
adanya penampakan arsenik dengan
Taiwan University Hospital found, diabetes melitus adalah suatu
diabetes melitus adalah suatu
"The association between arsenic penemuan yang relatif baru. Sampai
penemuan yang relatif baru. Sampai
exposure and diabetes mellitus is a saat ini, ada enam laporan
saat ini, ada enam laporan
relatively new finding. Up to now, epidemiologis yang menghubungkan
epidemiologis yang menghubungkan
there are six epidemiologic reports diabetes melitus dengan penampakan
diabetes melitus dengan penampakan
linking diabetes mellitus with arsenik dari sumber-sumber
arsenik dari sumber-sumber
arsenic exposure from lingkungan dan pekerjaan. Dua
lingkungan dan pekerjaan. Dua
environmental and occupational laporan di Taiwan yang dilakukan
laporan di Taiwan yang dilakukan
sources. Two reports in Taiwan terhadap penyakit blackfoot --
terhadap penyakit blackfoot --
carried out in the blackfoot disease penyakit endemis yang ditemukan
penyakit endemis yang ditemukan
-- hyperendemic villages, one pada dua desa, yang satu bersifat
pada dua desa, yang satu bersifat
cross-sectional and one prospective hanya tampak pada permukaan dan
pada permukaan dan yang satu lagi
follow-up of the same cohort -- yang satu lagi sebagai tindak lanjut
tindak lanjut prospektif dari golongan
indicate that arsenic exposure from prospektif dari golongan yang sama
yang sama mengindikasi bahwa
drinking artesian well water is mengindikasi bahwa penampakan
penampakan arsenik dari air minum
associated with prevalence and arsenik dari air minum dari sumur
dari sumur artesis berhubungan
incidence of diabetes mellitus in a artesis berhubungan dengan
dengan banyaknya kejadian
dose-responsive pattern. banyaknya kejadian terbentuknya
terbentuknya penyakit diabetes
penyakit diabetes melitus dalam pola
melitus dalam pola sesuai dosis.
sesuai dosis.
Analisis:
- .Argumen (ground): Adanya keraguan apakah arsenik terkait dengan terjadinya diabetes melitus.
Observasi terhadap hubungan antara Observasi terhadap hubungan antara
The observation of the relation penampakan arsenik dengan diabetes penampakan arsenik dengan diabetes
between arsenic exposure and melitus selanjutnya didukung oleh melitus selanjutnya didukung oleh
diabetes mellitus is further studi yang dilaksanakan di Swedia studi yang dilaksanakan di Swedia
supported by studies carried out in dan Bangladesh. Di Swedia, analisa dan Bangladesh. Di Swedia, analisa
Sweden and Bangladesh. In pengendalian kasus terhadap jumlah pengendalian kasus terhadap jumlah
Sweden, case-control analyses of kematian pekerja yang melelehkan kematian pekerja yang melelehkan
death records of copper smelters tembaga dan pengrajin gelas/kaca tembaga dan pengrajin gelas/kaca
and glass workers revealed a trend menyingkapkan suatu kecenderungan menyingkapkan suatu kecenderungan
of increasing diabetes mellitus with kenaikan diabetes melitus dengan kenaikan diabetes melitus dengan
increasing arsenic exposure from kenaikan penampakan arsenik kenaikan penampakan arsenik melalui
inhalation. In Bangladesh, melalui pernafasan. Di Bangladesh, pernafasan. Di Bangladesh,
prevalence of diabetes mellitus banyaknya kejadian diabetes melitus banyaknya kejadian diabetes melitus
among arsenic-exposed subjects diantara subyek penampakan arsenik diantara subyek penampakan arsenik
with keratosis was about five times dengan keratosis terjadi lima kali dengan keratosis terjadi lima kali
higher than unexposed subjects." lebih tinggi daripada dengan subyek lebih tinggi daripada dengan subyek
yang tidak tampak. yang tidak tampak.
Analisis:
- .Konklusi dari artikel ini: Hasil penelitian menemukan hubungan langsung antara kenaikan arsenik (dalam hal
ini zat metal) dengan kenaikan penderita diabetes melitus di Swedia dan Bangladesh, menyimpulkan bahwa
arsenik memang berhubungan langsung dengan diabetes melitus.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis menyimpulkan bahwa informasi yang hendak disampaikan oleh penulis TSu adalah
informasi yang cukup penting untuk disampaikan juga kepada masyarakat Indonesia karena saat
ini Indonesia menduduki peringkat ke-empat dari segi jumlah penderita diabetes melitus di

270
dunia, serta menempati peringkat ketiga untuk jumlah kematian yang disebabkan karena
penyakit diabetes melitus.

Meskipun memang pola hidup adalah faktor terpenting yang dapat mengendalikan kenaikan dan
penurunan gula dalam darah pada penderita diabetes melitus, namun faktor-faktor eksternal
yang sepertinya tidak berhubungan secara langsung dengan pola atau gaya hidup penderita
diabetes melitus hendaknya juga mendapat perhatian paramedis sehingga dapat juga menolong
mengurangi faktor kenaikan/penurunan gula darah secara drastis seperti yang lazim dialami
penderita diabetes, karena dapat menjadi peringatan bagi penderita dalam mengelola
faktor-faktor eksternal tersebut.

Saran penulis adalah agar semakin banyak tulisan serupa tulisan ini dibuat untuk semakin
teredukasinya masyarakat luas pada umumnya serta masyarakat Indonesia khususnya. Selain itu,
kiranya penerjemahan teks-teks serupa yaitu teks eksplanasi dapat dilakukan dengan
memproyeksikan pembaca senantiasa sebagai pihak yang ingin diberitahu atau belum memiliki
pengetahuan tentang bidang yang dibahas, sehingga penerjemahan hal-hal yang dalam TSu
disampaikan secara singkat dan dapat segera dimengerti dilakukan dengan frase yang lebih
panjang dengan menggunakan kata penghubung seperti sebagai, ialah, adalah, yaitu, dan
sebagainya, ataupun menggunakan pengulangan frase, misalnya yang satu.... dan yang satu
lagi...., untuk memastikan pembaca TSa mengerti dengan tepat apa yang hendak disampaikan
dalam TSu.

DAFTAR PUSTAKA
[ANNOTATION:

BY 'DELL'
ON '2013-05-01T10:15:00'
NOTE: 'Lihat Pedoman Karil NonFKIP
pada situs web UT Online tentang ']
[ANNOTATION:

271
BY 'UT-TERBUKA'
ON '2013-09-06T20:43:00'
NOTE: 'Belum diperbaiki!']
[ANNOTATION:

BY 'Tanos-Santoso, Margareth J /C'


ON '2013-05-13T11:30:00'
NOTE: 'Format sudah diperbaiki sesuai
anjuran Bapak, dapat terlihat bila di review
(final)']

Rahmat Budiman, dkk., (2011). Teori dan Masalah Penerjemahan. Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka
[ANNOTATION:

BY 'UT-TERBUKA'
ON '2013-05-10T00:20:00'
NOTE: 'Rahmat B., dkk.( 2011). Teori dan Masalah Penerjemahan. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka.'
NOTE: 'Yang lain sesuaikan!']

Yulia Nursetyawathie, dkk., (2011). Penyuntingan Teks Terjemahan. Jakarta: Penerbit


Universitas Terbuka

Karnedi, (2011). Analisis Teks dalam Penerjemahan. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/414-tahun-2030-prevalensi-diabetes-me
litus-di-indonesia-mencapai-213-juta-orang.html

http://melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=963_Indonesia,-Peringkat-Keempa
t-Jumlah-Penderita-Diabetes-Melitus-Terbanyak-di-Dunia

272
http://uuu.sederet.com/translate.php

http://en.wikipedia.org/wiki/English_language

http://id.prmob.net/pankreas/sel-beta/gula-darah-245584.html

http://www.berbagaihal.com/2011/05/zat-beracun-yang-paling-berbahaya-bagi.html

1Rahmat Budiman, dkk., (2011). Teori dan Masalah Penerjemahan. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka, hal. 2.7.

2Rahmat Budiman, dkk., (2011). Teori dan Masalah Penerjemahan. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka, hal. 2.8.

3Williams, J. & Chesterman, A. (2002). The MAP: A Beginners Guide to Doing Research in
Translation Studies. Manchester: St. Jerome Publishing.

ihttp://www.blogdokter.net/tag/sel-beta/

iihttp://www.berbagaihal.com/2011/05/zat-beracun-yang-paling-berbahaya-bagi.html

273

Anda mungkin juga menyukai