Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hipertensi adalah salah satu penyakit yang umumnya dijumpai di masyarakat, dan
merupakan penyakit yang terkait dengan sistem kardiovaskuler. Hipertensi memang bukan
penyakit menular, namun kita juga tidak bisa menganggapnya sepele, selayaknya kita harus
senantiasa waspada. Gangguan kardiovaskuler seperti darah tinggi atau hiperrtensi dan penyakit
jantung koroner dan penyakt jantung lainnya sudah banyak di temukan di Indonesia, salah satu
yaitu hipertensi yang sudah banyak menyerang usia lanjut. Hipertensi yang menyerang usia
lanjut disebut “The Silent Killer” atau pembunuh secara diam-diam karena pada penderita
hipertensi gejalanya tidak dirasakan saat tekanan darah meningkat.Hipertensi merupakan
dimana suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang gejalanya berkelanjutan pada
organ tubuh sehingga lebih berat kerusakan yang terjadi seperti jantung koroner, penyakit
stroke serta penyempitan ventrikel kiri/bilik kiri (Brownson, Patrick & James, 2007).

Hidroterapi merupakan suatu metode yang dapat menurunkan tekanan darah jika
digunakan secara rutin. Jenis hidroterapi antara lain adalah merendam kaki dengan air hangat
dan garam secara alamiah dan fisiologis air hangat berdampak bagi tubuh terutama pada
pembuluh darah akan melancarkan sirkulasi darah dan adanya faktor pembebanan didalam air
lagament yang menguatkan sendi-sendi tubuh dan akan menguatkan otot-otot. Terapi rendam
kaki air hangat adalah salah satu jenis terapi hidroterapi secara langsung selain hidroterapi
secara langsung yaitu terapi dalam bentuk cair, kolam panas dan dingin. Sedangkan hidroterapi
secara tidak langsung adalah dengan steam, sauna,dll.

Penurunan tekanan darah dapat dilakukan dengan hidroterapi rendam hangat.


Hidroterapi rendam hangat berfungsi untuk mengurangi stres, merelaksasi tubuh, menurutkan
kekentalan darah, menurunkan ketegangan otot, meningkatkan permeabilitas kapiler
mengurangi atau mencegah spasme otot, melebarkan pembuluh darah

B. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tekanan darah sebelum dan sesudah
dilakukan hidroterapi air hangat.
BAB II
HUKUM-HUKUM FISIKA

 Hukum hidrostatis
Tekanan hidrostatis disemua titik yang berada dalam satu bidang datar dan satu jenis zat cair berada
dalam keadaan seimbang.
 Hukum Pascal
Tekanan yang dikenakan pada suatu jenis zat cair akan diteruskan kemana-mana kesegala arah
dengan sama rata.
 Hukum Archimedes
Sebuah benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan mendapat gaya ke atas sebesar berat zat cair
yang dipindahkan oleh benda tersebut.
BAB III

APLIKASI KLINIS

Lansia mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh diantaranya pada sistem kardiovaskuler pada lansia
dapat terjadi peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Hipertensi jika tidak ditangani dapat
mengakibatkan komplikasi seperti stroke, gagal jantung dan gagal ginjal.

Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah yaitu
hidroterapi menggunakan modalitas air hangat.

Metodologi hidroterapi air hangat :

 Menggunakan metode penelitian pre-eksperimental dengan mengambil sampel 35 responden.


 Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dan analisa yang digunakan
yaitu uji wilcoxon.
 Pengukuran tekanan menggunakan spigmomanometer air raksa dan stetoskop.

Hasil penelitian :

 Jenis kelamin perempuan lebih banyak menderita hipertensi dibanding laki-laki akibat variasi
hormon setelah menopause. Dan lanjut usia tua lebih banyak menderita hipertensi
dibandingkan lanjut usia karena semakin meningkatnya usia seseorang maka pengaturan
metabolisme zat kapur terganggu sehingga banyak zat kapur beredar dalam darah
menyebabkan hipertensi.
 Sebelum dilakukan hidroterapi air hangat didapat nilai minimum sistolik tekanan darah 140
mmHg dan nilai maksimum 190 mmHg dengan median 150 mmHg. Dan nilai tekanan darah
diastolik minimum 70 mmHg, maksimum 100 mmHg dan mediannya 90 mmHg. Maka dapat
disimpulkan bahwa responden menderita hipertensi.
 Setelah dilakukan hidroterapi air hangat selama 15 menit dengan suhu air 40oC, nilai minimum
sistolik 120 mmHg maksimum 170 mmHg dengan median 140 mmHg, dan nilai tekanan darah
diastolik minimum 70 mmHg maksimum 90 mmHg dan mediannya 70 mmHg.
 Pada saat hidroterapi air hangat terjadi penurunan tekanan darah karena hidroterapi air hangat
mengakibatkan pelebaran pembuluh darah yang mempengaruhi tekanan arteri pada sinus
kortikus dan arkus aorta kemudian dapat merangsang sistem saraf parasimpatik yang
mengakibatkan penurunan output jantung dan vasodilasi pembuluh darah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

Hidroterapi merupakan suatu metode yang ampuh untuk menurunkan tekanan darah jika di gunakan
secara rutin. Ada pengaruh signifikan terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi jika mereka
merendam kakinya dengan air hangat 2 kali sehari di pagi dan sore hari selama 10 menit

REKOMENDASI

Di harapkan agar masyarakat rutin melakukan terapi ini scara mandiri dikarenakan terapi ini sangat
mudah dan tidak memiliki efek samping, serta harapkan adanya tindak lanjut untuk melakukan
penelitian dengan menggunakan variabel lainnya sehingga dapat menghasilkan penelitian yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai