Bakti Soerarso,
Mulyarjo, Widodo Ario Kentjono, Haryono Kusuma
BATASAN
Semua tumor jinak maupun ganas yang berasal dari rongga hidung dan/atau sinus
paranasal.
PATOLOGI
Urutan asal tumor menurut kekerapan:
1. Sinus maksila
2. Rongga hidung
3. Sel-sel etmoid
4. Sinus frontal
5. Sinus sfenoid
- Tumor jinak
Dari jinak lunak: fibroma, neurofibroma, meningioma.
Dari jaringan tulang: osteoma, giant cell tumor, dispasia fibrosa, ossifying
fibrome.
Odontogenik: kista-kista gigi, ameloblastoma.
- Tumor ganas
1
Dari epitel: karsinoma sel skuamosa, limfoepitelioma, karsinoma sel basal,
silindroma, dsb.
Dari jaringan ikat: fibrosarkoma, rabdomiosarkoma.
Dari jaringan tulang/tulang rawan: osteosarkoma, kondrosarkoma.
GEJALA KLINIK
Gejala dini tidak khas, pada stadium lanjut tergantung asal tumor dan arah perluasannya.
- Gejala hidung
Buntu hidung unilateral dan progresif, terutama pada tumor di rongga hidung. Buntu
bilateral bila terjadi pendesakan ke sisi lainnya. Sekret hidung bervariasi. Purulen dan
berbau bila ada infeksi. Sekret yang bercampur darah atau adanya epistaksis
menunjukkan kemungkinan keganasan. Rasa nyeri di sekitar hidung dapat
diakibatkan oleh gangguan ventilasi sinus. Sedangkan rasa nyeri terus-menerus dan
progresif umumnya akibat infiltrasi tumor ganas.
Sel-sel etmoid.
- Masuk ke orbita melalui lamina papirasea, mendesak bola mata, terjdi diplopi,
dan penurunan visus.
- Pendesakan ke arah depan menyebabkan benjolan pada pangkal hidung.
Sinus frontal
- Pendesakan ke depan menyebabkan benjolan pada dahi.
2
- Ke orbita menyebabkan diplopi, gangguan visus.
Sinus sfenoid
- Pertumbuhan ke arah nasofaring, benjolan terlihat pada rinoskopi posterior (RP).
- Pendesakan ke retrobulbair, menyebabkan prostrusio bulbi dan penurunan visus,
dan gangguan gerakan bola mata.
DIAGNOSIS
3
TERAPI
Radiasi:
- Dilakukan bila operasi kurang radikal atau residif.
- Pra bedah pada tumor yang radio sensitif (misal: tumor sangat besar/inoperable,
metastasis jauh, kombinasi dengan radiasi).
DAFTAR PUSTAKA
1. Miller RH. Neoplasms of the nose and paranasal sinuses. In: Ballenger JJ. Ed.
Diseases of the Nose, Throat, Ear, Head and Neck. 14th ed. Philadelphia, London:
Lea & Febiger, 1991: 109-18.
2. Krespi YP, Levine TM. Tumors of the nose and paranasal sinuses. In: Paparella
NN, Shumrick DD, Stuckman JL, Meyerhoff WL, eds. Otolaryngology 3rd ed.
4
Vol. III, Head and Neck.. Philadelphia, London, Toronto, WB Saunders, Co,
1991:1938-58.
3. Myers EN, Carrau RL. Neoplasms of the nose and paranasal sinuses. In: Bailey
BJ and Pillsburry III HC. Eds. Head and Neck surgery – Otolaryngology Vol. II
Philadelphia: JB Lippincott Company. 1993:1091-109.
4. Lane M, Donovan DT. Neoplasms of the head and neck. In: Calabresi P, Schein
PS. Eds. Medical Oncology. 2nd ed New York: Mc Graw Hill, Inc. 1993:565-92.