Makalah Kelompok 1
Makalah Kelompok 1
Disusun oleh :
Dosen Pengampu
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Berkat-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakekat Manusia Dalam Pandangan Islam ”
dengan baik. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam yang diampu oleh Ustadz Irham Muhammad Azama, Lc., M.A.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu semua jenis saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.
Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan tambahan
bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan penyusunan ......................................................................................... 1
1.3 Rumusan masalah ........................................................................................... 1
BAB 3 PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 13
3.2 Saran .............................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
Manusia berasal dari kata sansekerta yaitu manu dan Latin yaitu mens yang
artinya berfikir atau berakal budi.
1. Plato
Berpendapat bahwa manusia adalah dualisme yang artinya jiwa dan
tubuh terpisah
2. Aristoteles
Berpendapat bahwa manusia adalah monoisme yang artinya tubuh,
jiwa, pikiran, dan perasaan adalah satu.
3. St. Thomas Aquinas
Berpendapat bahwa manusia adalah pribadi dengan tubuh, jiwa,
pikiran, dan perasaan adalah yang paling sempurna dalam seluruh
alam.
b. Hakekat manusia
1. Hakekat manusia secara umum
Hakekat manusia adalah ciri – ciri karakteristik manusia, yang secara
prinsipil membedakan manusia dari hewan dan makhluk Allah SWT
lainnya.
Hakekat manusia merupakan masalah yang sangat rumit. Salah satu
pandangan filsafat mengatakan bahwa manusia adalah makhluk
“monodualis” : Jiwa-raga (Notonagoro, 1986). Dari aspek jiwa,
2
manusia memiliki cipta, rasa, dan karsa sehingga dalam tingkah
lakunya ia mampu mempertimbangkan betul-salah, baik-buruk,
menerima atau menolak terhadap sesuatu yang dihadapi.
2. Hakekat manusia dalam Islam
Hakekat manusia dalam islam yakni sebagai makhluk yang beribadah
kepada Allah SWT, seperti dalam surat Adz-Dzariyat ayat 6.
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.”
Dalam ayat diatas dapat kita artikan yaitu istilah khalifah dalam ayat
tersebut memiliki makna sebagai penerus ajaran Allah SWT dan pemakmur dan
pengelola bumi beserta isinya.
3
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal”
Dari dalil diatas bisa dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang
dalam hidupnya membutuhkan manusia dan hal lain diluar dirinya untuk
mengembangkan potensi yg ada dalam dirinya agar dapat menjadi bagian dari
lingkungan sosial dan masyarakatnya.
1. Kejadian Adam
Diciptakan dari tanah (penciptaan Nabi Adam AS) adalah surat Al-Anbiya
ayat 30, Al-Insan ayat 1, Nuh ayat14 dan 17, Fatir ayat 11, As-Sofat ayat 11, Al-
Hijr ayat 26 (tentang penciptaan manusia pertama dari tanah).
Artinya : “Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang
Dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”
2. Kejadian Hawa
Diciptakan dari tulang rusuk adam (penciptaan hawa) adalah surat An-Nisa
ayat 1, Al-A’raf ayat 189, dan Az-Zumar ayat 6 (tentang penciptaan hawa).
4
Artinya : “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.”
3. Kejadian Isa
Diciptakan melalui seorang Ibu dengan proses kehamilan tanpa ayah, baik
secara hukum maupun secara biologis (penciptaan Nabi Isa) adalah surat Maryam
ayat 19-22, Ali-Imran ayat 59 (tentang penciptaan Isa).
5
(13) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim).
(14) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Sebagaimana fitrah manusia yang sejak lahir sudah membawa potensi dapat
mendidik dan dapat di didik. Itulah yang menjadi salah satu ciri yang fundamental
dari profil dan gambaran manusia, karena di didik dan mendidik adalah khusus
yang hanya terdapat dalam dunia pendidikan. Karena memiliki potensi itulah
yang menyebabkan manusia memiliki predikat makhluk yang mulia.
Ini merupakan indikasi bahwa manusia yang baru lahir pun bukanlah wujud
yang hampa nilai atau hampa warna. Potensi-potensi naluri dan kecenderungan
tersebut menjadikan fitrah manusia sejak awalnya telah memiliki kesiapan dan
kecenderungan berkembang menjadi makhluk religius, makhluk berbudaya, serta
makhluk etik dan humoris.
6
2. Surat Al-A’la, yang menerangkan bahwa Allah telah mendidik kita
semuanya, mulai dari menciptakan, menyempurnakan, penciptaan,
memberikan batasan kemampuan potensial sampai memberikan petunjuk
jalan hidup yang semestinya.
3. Surat Al-Baqarah ayat 31-38, yang mengisahkan tentang pelantikan Adam
sebagai kholifah dengan kelengkapan dasar, potensi, pengarahan serta
bimbingan yang diberikan oleh Allah kepada manusia agar mampu
melaksanakan tugas-tugas hidupnya dengan penuh tanggungjawab.
Menurut Ibnu Taimiyah potensi dasar manusia dibuat oleh Allah atas dasar
naluri dan kecenderungan tauhid, yaitu naluri kepatuhan dan mengabdi kepada
Allah tanpa ada kemusyrikan. Sesungguhnya semua makhluk selain Allah adalah
fakir yang membutuhkan segala sesuatu yang bermanfaat dan menolak sesuatu
yang mudharat. Kemanfaatan untuk hidup adalah suatu kenikmatan dan
kemudharatan merupakan penyakit dan adzab, maka wajib bagi manusia
7
berlindung pada pemilik segalanya baik dalam meminta, mencintai dan berdo’a
karena selain Dia adalah merupakan kemusyrikan.
Dalam ayat diatas menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat berkeluh kesah
ketika tertimpa musibah. Selain itu manusia juga memiliki sifat kikir atau biasa
disebut dengan pelit.
2. Lemah
Manusia merupakan makhluk yang lemah fisik dan lemah (dalam
melawan) hawa nafsu, seperti dalam surat Ar-Rum ayat 54
8
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”
Kezaliman dan kebodohan yang tertera dalam ayat diatas disebabkan karena
pertumpahan darah dan ulah manusia itu sendiri yang tidak merawat bumi dan
seisinya sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
4. Tidak Adil
Sifat tidak adil ini sulit untuk dihilangkan terhadap kehidupan sehari-hari.
Kaum Madyan yang tidak berlaku adil, diadzab oleh Allah SWT dalam firmannya
Manusia merupakan makhluk Allah SWT yang berbeda dari makhluk lainnya
maka dari itu manusia memiliki sifat yang beragam, seperti :
9
3. Memiliki moral dan aturan
Manusia memiliki moral atau etika dalam tingkah lakunya.
4. Kemampuan bertanggung jawab
Manusia memiliki rasa tanggung jawab kepada Allah SWT, masyarakat,
maupun diri sendiri.
5. Rasa kebebasan
Manusia memiliki sifat yang bebas sesuai dengan kodrat manusia.
6. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
(lintas disiplin: rasional, afektif, sosial, religi)
Setiap manusia pastinya memiliki hak dan kewajiban, hak akan diperoleh
setelah kewajiban terpenuhi.
7. Kemampuan menghayati kebahagiaan (usaha, norma, takdir)
Setiap manusia Sudah selayaknya memiliki kebahagiannya dengan apa
yang ia peroleh melalui hal yang baik. Maka dari itu sifat kebahagiaan ini
merupakan salah satu sifat yang ada.
1. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik,
ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Firman Allah:
10
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.”(QS. At-Tin: 4)
Seperti kita ketahui bersama dari segi bentuk manusia memang yang paling
baik, contohnya manusia diberi tangan, kaki yang sempurna dan manusia bisa
berdiri tegak. Dan diberi postur wajah yang proporsional.
Artinya : ”Apakah kalian mengakui Aku sebagai Tuhan kalian? (para ruh itu
menjawab) ya, kami akui (kami saksikan) Engkau adalah Tuhan kami.”(QS. Al-
A’raf: 172)
Artinya :“Tidaklah Aku jadikan jin dan manuisa, kecuali untuk mengabdi kepada-
Ku.”(QS. Az-Zariyat: 56)
Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan untuk mengabdi
kepada Allah SWT atau beribadah kepada-Nya. Beribadah artinya kita
menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangan-Nya.
11
4. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah-Nya di bumi. Hal itu
dinyatakan Allah dalam firman-Nya. Di dalam surat Al-Baqarah: 30
dinyatakan bahwa Allah mennciptakan manusia utuk menjadi khalifah-
Nya di bumi. Perkataan menjadi khalifah dalam ayat tersebut mengandung
makna bahwa Allah menjadikan manusia wakil atau pemegang kekuasaan-
Nya mengurus dunia dengan jalan melaksanakan segala yang diridhai-Nya
dimuka bumi ini.
Artinya :“Dan katakan bahwa kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Barang
siapa yang mau beriman hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang tidak
ingin beriman, biarlah ia kafir.”(QS. Al-Kahfi: 29)
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna
dibandingkan makhluk Allah lainnya. Manusia pertama yang diciptakan oleh
Allah adalah Adam yang diciptakan dengan tanah. Setelah Adam diciptakan,
Allah juga menciptakan Hawa untuk mendampingi Adam, setelah mereka
disatukan lalu mereka mempunyai keturunan, dari situlah asal usul manusia itu
terjadi. Tentunya sebagai makhluk Allah manusia mempunyai hakekat, hakekat
manusia itu sendiri adalah yang membedakan manusia dengan makhluk Allah
lainnya. Dalam Islam pun dijelaskan bahwa manusia merupakan khalifah di bumi
ini yaitu sebagai pengelola dan pengatur bumi beserta isinya. Walaupun manusia
adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lain, manusia juga
mempunyai kelemahan. Meskipun mempunyai kelemahan namun kelemahan itu
dapat ditutupi dengan kelebihan yang manusia miliki.
3.2 Saran
Diharapkan pembaca dapat memahami hakekat manusia dalam Islam
dengan baik, sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
suska.ac.id/index.php/JNSI/article/download/78-94/3070&ved=2ahUKEwjt-
e321qngAhWaiHAKHXa2BK4QFjAAegQIBhAB&usg=AOvVaw3UfxOniWwd
uAk4P7Xf7XfO), diakses tanggal 6 Feb 2019
15