Anda di halaman 1dari 8

Pengenalan Bahan Perkerasan Jalan

2.2 Pengujian Berat Jenis


dan Penyerapan Agregat

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan berat jenis lepas (bulk), berat jenis kering - permukaan jenuh (saturated
surface dry = SSD), berat jenis semu (apparent) dan penyerapan dari agregat kasar, halus , dan filler.

1. Pendahuluan

Pengukuran berat jenis aggregat diperlukan untuk perencanaan campuran aggregat


dengan aspal, campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti dibanding
dengan perbandingan volume dan juga untuk menentukan banyaknya pori aggregat. Berat
jenis yang kecil akan mempunyai volume yang besar sehingga dengan berat yang sama
akan membutuhkan aspal yang banyak. Pengukuran hasil berat jenis agregat ini sering
dipakai untuk mengekspresikan nilai kerapatan/density agregat, di mana nilai kerapatan
agregat diperoleh dengan mengalikan nilai berat jenis agregat dengan kerapatan air pada
suhu standar yang dipakai untuk pengukuran.

Nilai Adalah perbandingan perubahan berat agregat karena penyerapan air oleh pori-pori
Penyerapan dengan berat agregat pada kondisi kering.

Macam  Berat Jenis Curah (Bulk Specific Gravity)


Berat Jenis  Berat Jenis Kering-Permukaan Jenuh (Saturated Surface Dry/SSD Specific Gravity)
 Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity)
 Berat Jenis Efektif

Berat Jenis Curah Adalah berat jenis yang diperhitungkan terhadap seluruh volume pori yang ada (volume
(Bulk Specific pori yang dapat diresapi oleh aspal, volume pori yang tidak dapat diresapi oleh aspal, atau
Gravity)
dapat dikatakan seluruh volume pori yang dapat dilewati air dan volume partikel).

Ilustrasi Berat Jenis Absorbed


Asphalt
Agregat Air Void

Aggregate Volume
(Bulk Specific Gravity)

Aggregate
Aggregate Volume
(Effective Specific Gravity)

Effective
asphalt Aggregate Volume
binder (Apparent Specific Gravity)

Volume of
Water
Pembeable Volume of water
Porosity permeable porosity not
filled with absorbed
asphalt

Berat Jenis Kering- Adalah berat jenis yang memperhitungkan volume pori yang hanya dapat diresapi oleh
Permukaan Jenuh aspal ditambah dengan volume partikel.
(SSD Specific
Gravity)

Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat


II- 8
Pengenalan Bahan Perkerasan Jalan

Berat Jenis Semu Adalah berat jenis yang memperhitungkan volume partikel saja tanpa memperhitungkan
(Apparent Specific volume pori yang dapat dilewati air.
Gravity)

Berat Jenis Efektif Merupakan nilai tengah dari berat jenis curah dan semu, terbentuk dari campuran partikel
kecuali pori-pori/rongga udara yang dapat menyerap aspal, yang selanjutnya akan terus
diperhitungkan dalam perencanaan campuran agregat dengan aspal.

2. Prosedur Pengujian untuk Agregat Kasar

Prosedur pengujian berdasarkan SNI 03-1969-1990 atau ASTM C 127-84

Peralatan  Keranjang kawat ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm (No. 6 atau No. 8) dengan kapasitas
kira-kira 5 kg.
 Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan. Tempat ini
harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap.
 Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1% pori berat contoh yang
ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.
 Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5)oC.
 Alat pemisah contoh.
 Saringan No. 4 (4,75 mm).

Benda Uji Agregat yang tertahan saringan No. 4 (4,75 mm), diperoleh dari alat pemisah contoh atau
cara perempat, sebanyak ± 3 kg untuk percobaan 1 buah sampel.

Langkah-langkah  Siapkan sampel


Pengujian  Cuci sampel untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang melekat pada
permukaan.
 Keringkan sampel dalam oven pada suhu 110oC sampai berat tetap.
 Dinginkan sampel pada suhu kamar selama 1 sampai 3 jam, kemudian timbang dengan
ketelitian 0,3 gram (Bk).
 Rendam sampel dalam air pada suhu kamar selama (24 ± 4) jam.
 Keluarkan sampel dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air pada
permukaan hilang (SSD), untuk butiran yang besar pengeringan harus satu persatu.
 Timbang sampel kering permukaan jenuh (Bj).
 Timbang sampel di dalam keranjang, goncangkan batunya untuk mengeluarkan udara
yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air (Ba). Ukur suhu air untuk penye-
suaian perhitungan kepada suhu standar (25oC).

Catatan Bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalam pekerjaan beton semen dimana
agregatnya digunakan pada keadaan kadar air aslinya maka tidak perlu dilakukan
pengeringan awal dengan oven. Banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian
butir-butir berat dan ringan.

Bahan semacam ini memberikan harga-harga berat jenis yang tidak tetap walaupun
pemeriksaan dilakukan dengan sangat hati-hati. Dalam hal ini beberapa pemeriksaan
ulangan diperlukan untuk mendapatkan harga rata-rata yang memuaskan.

Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat


II- 9
Pengenalan Bahan Perkerasan Jalan

Perhitungan dan 𝐵𝑘
Berat Jenis Bulk/Curah =
𝐵𝑗−𝐵𝑎
Pelaporan
𝐵𝑗
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh =
𝐵𝑗−𝐵𝑎

𝐵𝑘
Berat Jenis Semu =
𝐵𝑘−𝐵𝑎

𝐵𝑘
Penyerapan = × 100%
𝐵𝑗−𝐵𝑎

Keterangan :
Bk = Berat sampel kering oven (gram)
Bj = Berat sampel kering - permukaan jenuh (gram)
Ba = Berat uji kering - permukaan jenuh di dalam air (gram)

Semua nilai Berat Jenis dilaporkan dalam ketelitian 2 angka desimal di belakang koma.
Nilai Penyerapan dilaporkan dalam ketelitian 1 angka desimal di belakang koma.

3. Perbandingan dengan prosedur lain (Agregat Kasar)


 ASHTO T 85 – 88
 BS 812 : Part 2 : 1975

AASHTO T85-88 Sama halnya dengan di atas kecuali bahwa nilai berat jenis SSD dan penyerapan
didasarkan dengan waktu minimum perendaman agregat selama 15 jam. Namun,
perbedaan waktu itu tidak terlalu signifikan nilainya dengan perendaman (24 ± 4) jam.

BS 812 : Part 2 : Nama percobaan pada standar ini adalah Determination of relative densities dan water
1975 absorption. Pada bab ini ada 3 metoda yang digunakan pada agregat yang mempunyai
ukuran nominal tertentu, yaitu sebagai berikut:
1) Ukuran nominal butiran > 10 mm, menggunakan metode wire basket.
2) Ukuran nominal butiran antara 40 mm - 5 mm, menggunakan metoda gas jar.
3) Ukuran nominal butiran < 10 mm, menggunakan metoda piknometer atau gas jar.

Untuk percobaan yang memakai agregat kasar, kurang lebih menyamai ukuran nominal
butiran (1) dan (2), sedangkan (3) lebih mengarah kepada percobaan untuk agregat halus.
Prinsip percobaan yang digunakan pada (1) dan (2) kurang lebih sama halnya dengan yang
di atas.

4. Contoh Perhitungan untuk Agregat Kasar

Sampel
No. Pengukuran Indeks
(1) (2)
1. Berat Benda Uji di dalam Air Ba 737.76 gr 1746.84 gr
2. Berat Benda Uji SSD Bj 1265 gr 3000 gr
4. Berat Wadah 205.2 gr 271.5 gr
5. Berat Wadah + Benda Uji Kering Oven 1398.02 gr 3125.28 zgr
6. Berat Benda Uji Kering Oven Bk 1192.82 gr 2853.78 gr

Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat


II- 10
Pengenalan Bahan Perkerasan Jalan

Sampel
Nilai
No. Perhitungan
(1) (2) Rata-rata
½ [(1) + (2)]
Berat Jenis Bulk : Bk
2,26 2,28 2,27
1. B j  Ba
Bj
2. Berat Jenis SSD : 2,40 2,39 2,39
B j  Ba
Bk
3. Berat Jenis Semu : 2,62 2,58 2,60
B k  Ba
B j  Bk
4. Penyerapan :  100 % 6,1 % 5,1 % 5,6 %
Bk

5. Prosedur Pengujian untuk Agregat Halus

Prosedur pengujian berdasarkan ASTM C 128-84

Peralatan  Timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram.


 Piknometer dengan kapasitas 500 ml.
 Kerucut terpancung (cone), diameter bagian atas (40 ± 3) mm, diameter bagian
bawah (90 ± 3) mm dan tinggi (75 ± 3) mm dibuat dari logam tebal minimum 0,8
mm.
 Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340 ± 1) gram,
diameter permukaan penumbuk (25 ± 3) mm.
 Saringan No. 4
 Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memasang sampai (110 ± 5)oC.
 Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1oC
 Talam
 Bejana tempat air.
 Pompa hampa udara (vacum pump) atau tungku
 Air suling
 Desikator

Benda Uji Sampel berupa agregat yang lewat saringan No. 4, diperoleh dari alat pemisah contoh
atau cara perempat sebanyak + 1000 gram untuk 1 kali percobaan.

Langkah-langkah 1) Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110 ± 5)oC, sampai berat tetap.
Pengujian 2) Dinginkan pada suhu ruang, kemudiam rendam dalam air selama (24 ± 4) jam.
3) Buang air perendam hati-hati, jangan ada butiran yang hilang, tebarkan agregat
diatas talam, keringkan di udara panas dengan cara membalik-balikan benda uji.
4) Lakukan pengeringan sampai keadaan kering-permukaan jenuh/SSD.
5) Periksa keadaan SSD sampel dengan tes Cone.
6) Ambil kerucut terpancung dan batang penumbuknya. Letakkan kerucut dengan
diameter yang besar pada bagian bawah, pada alas rata yang tidak menyerap
air/alas besi. Masukkan sampel yang telah diperkirakan SSD ke dalam kerucut
sampai penuh dan menyembul. Padatkan dengan menjatuhkan batang penumbuk
setinggi + 5 mm sebanyak 25 kali. Tidak perlu menambahkan sampel kembali
setelah tumbukan terakhir. Angkat kerucut dan perhatikan keruntuhan yang terjadi.

Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat


II- 11
Pengenalan Bahan Perkerasan Jalan

7) Segera setelah tercapai keadaan kering-permukaan jenuh, masukan 500 gram benda
uji ke dalam piknometer yang telah ditimbang sebelumnya.
8) Periksa kembali bahwa selisih berat piknometer berisi sampel dengan berat
piknometer adalah 500 gram. Bila tidak maka untuk perhitungan, angka 500 harus
diganti dengan berat sampel yang tercatat.
9) Masukan air suling sampai mencapai 90% isi piknometer, putar, guncang, sampai
tidak terlihat gelembung udara di dalamnya.
10) Untuk mempercepat proses ini dapat digunakan pompa hampa udara, tetapi harus
diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terisap dapat dilakukan dengan mere-
bus piknometer.
11) Rendam piknometer yang telah berisi sampel ke dalam air dan ukur suhu air untuk
perhitungan kepada suhu standar 25oC. Sebaiknya didiamkan selama 1 hari.
12) Tambahkan air sampai tanda batas.
13) Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram (Bt).
14) Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110 ± 5 )oC sampai berat
tetap, kemudian dinginkan benda uji dalam desikator.
15) Setelah benda uji dingin kemudian timbanglah (Bk).
16) Tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu air guna penyesuaian
dengan suhu standar 25oC (B).

Catatan Jika pada pemeriksaan keadaan SSD ternyata sampel menjadi terlalu kering/melewati
kondisi SSD-nya, maka campurkan sampel kembali dengan beberapa ml air dan diamkan
pada wadah yang tertutup selama 30 menit. Kemudian ulangi tes Cone.

Bentuk keruntuhan
untuk kondisi
basah, SSD, sampai
dengan kering

𝐵𝑘
Perhitungan dan Berat Jenis Curah/Bulk =
(𝐵+500− 𝐵𝑡 )
Pelaporan
500
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh =
(𝐵+ 500− 𝐵𝑡 )

𝐵𝑘
Berat Jenis Semu =
(𝐵+𝐵𝑘 − 𝐵𝑡 )

(500− 𝐵𝑘 )
Penyerapan = × 100%
𝐵𝑘

Keterangan :
Bk = berat benda uji kering oven, (gram)
B = berat piknometer berisi air, (gram)
Bt = berat piknometer berisi benda uji dan air, (gram)
500 = berat benda uji dalam keadaan, (gram)

Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat


II- 12
Pengenalan Bahan Perkerasan Jalan

Semua nilai Berat Jenis dilaporkan dalam ketelitian 2 angka desimal di belakang koma.
Nilai Penyerapan dilaporkan dalam ketelitian 1 angka desimal di belakang koma.

6. Perbandingan dengan prosedur lain (Agregat Halus)


 SK SNI 03-1969-1990 / AASHTO T 84 - 88
 BS 812 : Part 2 : 1975

SK SNI 03-1969-  Sama halnya dengan di atas kecuali bahwa nilai berat jenis SSD dan penyerapan
1990 / AASHTO T 84 didasarkan dengan waktu minimum perendaman agregat selama 15 jam.
- 88  Tidak ada catatan untuk pemakaian berat SSD sampel selain sebesar 500 gram.

BS 812 : Part 2 :  Ukuran nominal butiran yang memakai cara sama halnya seperti di atas adalah
1975 untuk ukuran < 10 mm.
 Persiapan sampel dicuci dahulu untuk menghilangkan material yang lebih
halus/lolos saringan 0.075 mm. Material dicuci, kemudian lewatkan air cucian
dengan saringan 0.075 mm, ulangi beberapa kali sampai terlihat cukup bersih.
Pindahkan material yang tertahan di saringan 0.075 mm bersama dengan sampel,
kemudian sampel siap diuji.
 Waktu perendaman dan pengeringan di oven adalah (24 ± 0.5) jam.

7. Contoh Perhitungan Untuk Agregat Halus

Sampel
No. Pengukuran Indeks
(1) (2)
1. Berat Piknometer 142.8 gr 153.7 gr
2. Berat Piknometer + Benda Uji SSD 500 gr 642.8 gr 653.7 gr
4. Berat Piknometer + Benda Uji SSD + Air Bt 1124,88 gr 1130,92 gr
5. Berat Piknometer + Air B 819,69 gr 825,29 gr
6. Berat Wadah 205.2 gr 182.7 gr
7. Berat Wadah + Benda Uji Kering Oven 701.7 gr 680.1 gr
8. Berat Benda Uji Kering Oven Bk 496,5 gr 497,4 gr

Sampel Nilai
No. Perhitungan Rata-rata
(1) (2) ½ [(1) + (2)]

𝐵𝑘
Berat Jenis Bulk : 2,55 2,56 2,55
1. (𝐵+500− 𝐵𝑡 )

500
Berat Jenis SSD : 2,56 2,57 2,56
2. (𝐵+ 500− 𝐵𝑡 )

𝐵𝑘
Berat Jenis Semu : 2,59 2,59 2,59
3. (𝐵+𝐵𝑘 − 𝐵𝑡 )

(500− 𝐵𝑘 )
4. Penyerapan : × 100% 0,7 % 0,5% 0,6 %
𝐵𝑘

Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat


II- 13
Pengenalan Bahan Perkerasan Jalan

7. Gambar Alat

Piknometer
kapasitas 500 ml

Kerucut terpacung
dan batang
penumbuk

Oven dengan
Pengatur Suhu

Piknometer yang
telah terisi oleh
sampel

Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat


II- 14
Pengenalan Bahan Perkerasan Jalan

Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat


II- 15

Anda mungkin juga menyukai