Analisis Swot RSU Haji Surabaya-1
Analisis Swot RSU Haji Surabaya-1
Dosen Pembimbing :
Duwi Basuki M.Kep
Di susun oleh :
KELOMPOK 2
Kelas/Semester : 3D/VI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, tuntunan serta hidayahNya kepada penulis dalam
menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka sudah sewajarnya pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Dr. M. Sajidin, M. Kep, selaku ketua STIKES BINA SEHAT PPNI Kab. Mojokerto
2. Ana Zakiyah M. Kep, selaku ketua Program studi S1 Ilmu Keperawatan
3. Duwi Basuki M.Kep selaku dosen Mata kuliah Manajemen Keperawatan.
4. Rekan-rekan kelompok 2 kelas 3D S1 Ilmu Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI
Kab.Mojokerto.
5. Orang tua dan pihak yang telah membantu
Semoga mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Makalah tentang
managemen keperawatan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan bagi kami pada khususnya. Dan kami juga menyadari masih ada
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
akan kami terima dengan senang hati.
Tim Penyusun
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui profil dari RSU HAJI Surabaya.
b. Dapat menganalisis dengan analisa SWOT RSU HAJI Surabaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kelas RS :B
Negara : Indonesia
Telp : 031-592-4000
Fax : 031-594-7890
E-mail : rshaji@jatimprov.go.id
Website : rsuhajisurabaya@gmail.com
3
2.2 Definisi
RSU Haji Surabaya adalah rumah sakit umum yang melayani semua golongan
masyarakat, semua agama dan semua tingkat sosio ekonomi. Dengan motto menebar
salam dan senyum dalam pelayanan, kami senantiasa mengutamakan keinginan dan
kebutuhan pelanggan.
Tersedia jenis pelayanan dan fasilitas rumah sakit yang kami miliki, seperti tenaga
medis, alat medis, akomodasi dan lain sebagainya. Dengan sejumlah dokter yang
professional dibidangnya serta peralatan yang memadai, maka kami siap memberikan
pelayanan semaksimal mungkin sesuai kebutuhan pelanggan.
Kami telah membuat komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan prima serta
kepuasan pelanggan.
Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya adalah rumah sakit milik pemerintah
Provinsi Jawa Timur yang didirikan berkenaan peristiwa yang menimpa para Jamaah
Haji Indonesia di terowongan Mina pada tahun 1990.
Dengan adanya bantuan dana dari Pemerintah Arab Saudi dan dilanjutkan dengan
biaya dari Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, berhasil dibangun gedung beserta
fasilitasnya dan resmi dibuka pada 17 April 1993, sebagai RSU Tipe C dengan Surat
Keputusan Gubernur nomor 136 tahun 1997. Pada tahun 1998 berkembang menjadi RSU
tipe B Non Pendidikan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor
1006/Menkes/SK/IX/1998 pada tanggal 21 September 1998. Dan pada tanggal 30
Oktober 2008 sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor
1003/Menkes/SK/X/2008, RSU Haji berubah status menjadi RSU Tipe B Pendidikan dan
pada tahun 2008 juga Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur tanggal 30
Desember 2008 nomor 118/441/KPTS/013/2008 Rumah sakit Umum Haji Surabaya
ditetapkan sebagai rumah sakit dengan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
RSU Haji Surabaya ini memiliki 293 tempat tidur perawatan, ditunjang dengan alat
medis canggih dan dokter spesialis senior di Kota Surabaya. Melayani semua lapisan
masyarakat umum dengan motto "Menebar Salam dan Senyum dalam Pelayanan".
Dengan fasilitas yang tersedia, RSU Haji telah ikut mendidik mehasiswa kedokteran dan
menyelenggarakan postgraduate training untuk dokter dari RS se-Jawa Timur.
4
2.4 Visi, Misi RSU Haji Surabaya
Visi
Rumah Sakit Pilihan Masyarakat, Prima dan Islami dalam Pelayanan yang
berstandar Internasional, didukung Pendidikan dan Penelitian yang Berkualitas
Misi
Motto
Nilai
1. Jujur : Benar dalam pikiran, ucapan dan perbuatan baik kepada pelanggan
maupun kepada sesama pegawai
2. Amanah : Mampu menjaga rahasia pasien yang sudah dipercayakan kepada
petugas kesehatan kecuali untuk kepentingan hukum
3. Kerjasama : saling tolong menolong antara sesama petugas maupun dengan
pelanggan dan tidak saling merugikan
5
2.5 Struktur Organisasi
6
2.8 JAJARAN DIREKSI RSU HAJI SURABAYA
1. Dr. drg. Sri Agustina Ariandani, M.Kes (Direktur Utama RSU Haji Surabaya.
2. dr. Endang Prabawati, M.Kes (Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan
3. drg. Ansarul Fahrudda, MKes (Wakil Direktur Penunjang Medik dan Diklit RSU
Haji
4. Sugeng Harijanto, SKM., MPH (Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSU Haji
2.9 Penghargaan
dengan lulus tingkat PARIPURNA diberikan oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah
Sakit) kepada RSU Haji Surabaya pada tanggal 13 Agustus 2018 dijakarta dengan
TOP 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun
nomor 065/21510/031.2/2017
7
4. Nominasi Terbaik Kelompok Budaya Kerja (KBK) tingkat Provinsi. RSU Haji
5. Penghargaan Kompetisi Budaya Kerja (KBK) tingkat Provinsi. RSU Haji Surabaya
Berhasil Meraih Penghargaan Kompetisi Budaya Kerja (KBK) tingkat Provinsi Jawa
6. Penghargaan Kompetisi Budaya Kerja (KBK) tingkat Nasional. Pada Tahap KBK
Gubernur Jawa Timur Tahun 2016 nomor 002.6/16644/041/2016, RSU Haji Surabaya
Pemerintah.
8
Berwujud
a. Memiliki Gedung Rumah Sakit digunakan untuk operasional pelayanan
kesehatan
b. Memiliki Alat Kesehatan yang digunakan untuk menegakkan diagnosa
terhadap pasien
c. Memiliki sumber daya manusia perawat yang profesional di bidangnya
masing-masing
d. Memiliki Dokter spesialis sesuai kompetensinya
e. Memiliki Infrastruktur yang sangat bagus.
Tak berwujud
1. Lulus Akreditasi Paripurna tahun 2018
2. Lulus ISO 9001:2008 tahun 2013
1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Rawat Inap Graha Nur Afiyah
5. Medical Check Up
6. Intensive Care Unit (ICU)
7. Bedah Sentral
8. Home Care
9. Ambulance
2.13 Penunjang
1. Hemodialisa
2. Lab Patologi Klinik
3. Lab Patologi Anatomi
4. Radiologi
5. Rehabilitasi Medik
9
2.14 Kumpulan Sumber daya yg memiliki keunggulan, keunggulan bersaing dan daya
saing laba diatas rata-rata :
1. Memiliki Dokter Spesialis 10 penyakit terbanyak
Misalnya : Paru, Interna, Jantung, Syaraf, Obgyn, Bedah Umum, Bedah Ortopedi,
Bedah plastik, Bedah Syaraf, THT, Gigi dan mulut, Mata dll.
2. Memiliki Fasilitas Kamar yang memenuhi standart RS
3. Memiliki Gedung IGD yang sangat bagus dan pelayanannya prima
10
BAB III
ANALISA SWOT
1. Strenghts (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
11
2. Weakness (kelemahan
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
3. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi.
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi bisnis itu
sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan
sekitar
4. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat
menggangu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
Keterangan :
1) Sel A : Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa
berkembang lebih cepat
2) Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan.
Disini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang
merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari
luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah
peluang.
12
3) Sel C : Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan
peluang dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada
situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun
tidak dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau
memaksakan menggarap peluang itu (investasi)
4) Sel D : Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel
karena merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan
ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan
membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus
diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga
tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
b. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif
melalui perhitungan analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan
Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya.
1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah
total perkalian skor dan bobot (c = a×b) pada setiap faktor S-W-O-T
2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan
faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi
nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y)
selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada
kuadran.
13
Keterangan :
14
3.1.5 Teknik dalam Analisis SWOT
Teknik analisis SWOT dapat dibedakan atas tiga tahap. Teknik yang dimaksud
adalah:
15
a) Nilai daya tarik (attractiveness) yang dinyatakan dengan tinggi
dan rendah
b) Nilai kemungkinan keberhasilan (succces probability) yang
dinyatakan dengan tinggi dan rendah.
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
3) Melakukan analisis hambatan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis hambatan yang dihadapi oleh
organisasi, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai
Sama halnya dengan kesempatan, biasanya unsur-unsur yang
akan dinilai merupakan hal-hal yang baru bagi organisasi. Misalnya
perubahan kebijakan pemerintah, perubahan keadaan sosial ekonomi
penduduk, perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain
sebgaainya.
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yag akan dinilai
Nilai yanng diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua
macam sebagai berikut:
a) Nilai kemungkinan munculnya hambatan (probability of
occurance) yang dinyatakan dengan sering dan jarang
b) Nilai seriusnya hambatan (seriousness) yang dinyatakan dengan
serius dan tidak
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesipulan haisl penilaian
16
3.2 Analisis Swot Rumah Sakit Umum Haji Surabaya
1. Mengidentifikasi variabel yang berhubungan dengan RSU Haji Surabaya, baik
variabel yang mendukung mengancam maupun yang dibutuhkannya. Dari variabel
yang ada lalu dikelompokan variabel ini berasal yaitu internal dan ekternal.
INTERNAL
No VARIABEL DIMENSI
17
2. Mengkhasifikasi variabel tersebut termasuk dalam SWOT
No VARIABEL DIMENSI
KEKUATAN
1 SDM a. Sumber daya manusia banyak
b. Pendidikan pegawai beragama
c. Pelatihan yang memadai
KELEMAHAN
1 SDM -
2 Lokasi Akses -
3 Organisasi a. Budaya kerja dan orgaisasi
4 Fasilitas pelayanan a. Tidak banyak pelayanan 24 jam
PELUANG
1 Ekonomi a. nilai tukar mata uang rupiah terhdap mata uang
asing
4 Politik
ANCAMAN
1 Ekonomi a. nilai pajak yang ditetapkan provinsi
18
3. Menentukan bobot variabel yang ditentukan
No VARIABEL DINAMIS BOBOT
KEKUATAN
1 SDM a. Sumber daya manusia banyak
b. Pendidikan pegawai beragama
c. Pelatihan yang memadai
KELEMAHAN
1 SDM -
2 Lokasi Akses -
3 Organisasi a. Budaya kerja dan orgaisasi
4 Fasilitas pelayanan a. Tidak banyak pelayanan 24 jam
JUMAH
19
4 Politik a. kebijakan provinsi tentang adanya RSU
haji
ANCAMAN
1 Ekonomi a. nilai pajak yang ditetapkan provinsi
20
4. Menentukan Skala, Dengan :
Skala 1 = Sangat Tidak Penting
Skala 2 = tidak penting
Skala 3 = penting
Skala 4 = sangat penting
Skala
No. Variabel Dimensi Bobot 1 2 3 4
1 2 3 4
KEKUATAN
1 3
1. SDM a. Sumber daya manusia 0,75 v
banyak 1 1
b. Pendidikan pegawai 0,75 v
beragama
2. Lokasi Akses c. Pelatihan yang 0,50 3 ⱱ2
memadai
ⱱ
a. Terletak di jalan 0,50 3 3
3. Organisasi manyar kertoadi no.01 v
b. dekat dengan 0.50
pemukiman warga
21
Skala
No. Variabel Dimensi Bobot 1 2 3 4
1 2 3 4
Organisasi a. Budaya kerja dan 0,50
organisasi
PELUANG v
1
. Ekonomi a. Nilai tukar mata uang 0,10 v
rupiah terhadap mata 3
uang asing
2 v
. Sosial a. Pro dan kontra 0,50 v
masyarakat terhadap 2 1
keberadaan rumah sakit
3 V
. Budaya a. Budaya masyarakat 0,50 v
yang selalu ingin hidup
sehat
4
. Politik a. kebijakan provinsi 0,75 v
tentang adanya RSU
haji 3 4
ANCAMAN V
1 1 2 v 2
. Ekonomi a. nilai pajak yang 0,50 v
ditetapkan provinsi
22
5. Mengitung skor yaitu dengan cara mengkalikan skala dengan bobot
Faktor Internal
TOTAL
17,27
23
Faktor Eksternal
Opportunity
NO Weight
Faktor Weight Rating
. score
Nilai tukar mata uang rupiah terhadap
1. 0,10 2 0,2
mata uang asing
Pro dan kontra masyarakat terhadap
2. 0,50 3 1,5
keberadaan rumah sakit
TOTAL 6,7
Weight
NO Faktor Weight Rating
score
Threat
Total 10,5
24
6. Membuat matriks dari jumlah masing-masing S.W.O.T agar mengetahui dimana
posisi dari RSU Haji Surabaya
7. Setelah diketahui posisi RSU Haji Surabaya, selanjutnya adalah analisis posisi O-T
25
Kuadran II (positif,ngatif)
Positif ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversivikasi
strateegi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah
tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan
untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya,
organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya. Oleh
karena itu, analisis rekomendasi dan saran untuk RSU Haji Surabaya antara lain :
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
RSU Haji Surabaya adalah rumah sakit umum yang melayani semua golongan
masyarakat, semua agama dan semua tingkat sosio ekonomi. Dengan motto menebar
salam dan senyum dalam pelayanan, kami senantiasa mengutamakan keinginan dan
kebutuhan pelanggan.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats).
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analsis internal dan eksternal pada
table, seperti dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebgai berikut:
4.2 Saran
Saran dari penulis untuk RSU Haji Surabaya yaitu : Meminimalkan kelemahan
yang ada supaya pelayanan bisa berjalan dengan maksimal agar tidak berada pada
kuadran 3 dan 4
27
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Dwi. 2018. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Sidoarjo: Indomedika Pustaka.
Hidayat. Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Surabaya: Salemba
Medika.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Medika Salemba.
28