Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia
Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2015
Kromatografi Cair Vakum
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa gas ataupun
cair dan fasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu
kromatografi.
berapa jam bahkan ½ hari. Hal ini jelas kurang menguntungkan, maka
ternyata efisiensi pemisahan menjadi turun dan hal ini dapat diatasi
memerlukan tekanan yang tinggi agar laju alir menjadi besar. Sekarang
kondisi vakum, sehingga lebih cepat dan evisien, alat ini disebut
B. Rumusan Masalah
menggunakan KVC.
1. Maksud
menggunakan KVC.
2. Tujuan
menggunakan KVC.
D. Prinsip Praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
untuk mempercepat aliran fase gerak dari atas ke bawah. Metode ini
sering digunakan untuk fraksinasi awal dari suatu ekstrak non polar
kromatografi kolom vakum cair, oleh karena itu syarat utama adalah
(Helfman, 1983).
di antara dua fasa, fasa gerak yang membawa cuplikan dan fasa diam
yang menahan cuplikan secara selektif. Bila fasa gerak berupa gas,
disebut kromatografi gas, dan sebaliknya kalau fasa gerak berupa zat
1978).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
2. Bahan
B. Prosedur Kerja
maksimum.
pengumpulan fraksi.
BAB IV
A. HASIL PRAKTIKUM
(KCV).
B. PEMBAHASAN
yaitu fase diam dan fase gerak. Salah satu contoh kromatografi adalah
dari kedua kromatografi ini yaitu pada proses kromatografi gas itu
vakum cair sampel itu dipaksa atau dihisap dengan menggunakan silang
di dalam kolom kromatografi. Pada mulanya silika gel masih belum aktif,
heksana lalu dipanaskan pada suhu diatas 45 oC. Namun, pada percobaan
ini tidak dilakukan pemanasan. Ada dua cara melapisi kolom dengan silika
gel yaitu proses basah dan proses kering. Proses basah yaitu silika gel
maka diperoleh silika gel yang padat pada kolom. Yang kedua proses
kering yaitu memasukkan silika gel yang dalam bentuk padat langsung
silika gel dilakukan dengan cara proses basah. Pada saat silika gel
kepolarannya, yaitu n-heksana merupakan non polar dan silika gel polar.
kepolarannya dari non polar, sedikit polar, semi polar, agak polar sampai
100% polar, hal ini dikarenakan didalam sampel itu terdapat senyawa
dan sampai nanti pelarut semipolar dicampur dengan pelarut polar dengan
perbandingan tertentu. Sampel atau fraksi yang turun itu sesuai dengan
heksana (non polar) maka fraksi yang akan turun adalah senyawa non
polar, sedangkan senyawa polar tidak turun karena tidak larut dengan
pelarut n-heksana. Sebelum fraksi itu diturunkan, kita akan melihat pita-
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Skema kerja
Dimasukkan ekstrak