Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS ALASAN MIGRASI MASUK DI KOTA MUARADUA KABUPATEN OKU

SELATAN SETELAH PEMEKARAN WILAYAH


Monanisa1
Bambang Bemby Soebyakto2
Lili Erina3

1. Mahasiswa Magister Kependudukan Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya


2. Dosen Pembimbing Pertama Magister Kependudukan Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya
3. Dosen Pembimbing Kedua Magister Kependudukan Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya
Jalan Padang Selasa No.524, Bukit Besar Palembang 3013

E-mail: monanisa3@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini membahas tentang Analisis alasan Migrasi masuk di Kota Muaradua Kabupaten OKU
Selatan setelah pemekaran wilayah. Banyaknya warga yang melakukan migrasi masuk di Kota Muaradua
Kabupaten OKU Selatan dari tahun ke tahun jumlahnya selalu meningkat, dengan berbagai alasan yang membuat
para migrant memilih daerah pemekaran sebagai tempat untuk mencari penghidupan yang lebih baik serta
mencari pengalaman bekerja di kota tujuan. Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
alasan paling dominan yang mempengaruhi migran melakukan migrasi masuk di Kecamatan Muaradua
Kabupaten OKU Selatan setelah pemekaran wilayah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis cluster. Data yang dipergunakan adalah data laporan kependudukan yang didapat dari kantor kelurahan
Muaradua tahun 2011, dengan objek penelitian warga pendatang yang sudah lama bermigrasi, mengusai
informasi penting tentang alasan pindah dari daerah asal serta bertempat tinggal di Kecamatan Muaradua
Kabupaten OKU Selatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel bermigrasi masuk yang paling
dominan adalah variabel pendapatan sebanyak 24 orang dan variabel pekerjaan sebanyak 34 orang. Sedangkan
pada variable yang melakukan migrasi masuk beralasan usia sebanyak 5 orang, beralasan pengetahuan dan
keterampilan sebanyak 10 orang, beralasan status perkawinan sebanyak 6 orang, beralasan tingkat pendidikan
sebanyak 2 orang, beralasan kepemilikan lahan sebanyak 5 orang.

Kata Kunci :Jumlah migrant masuk, Karekteristik alasan migran, Muaradua OKU Selatan

PENDAHULUAN Pemekaran tersebut adalah hasil aspirasi


masyarakat yang memiliki visi terhadap kemajuan
Pembangunan daerah sebagai bagian dan kemakmuran, guna meningkatkan
integral dari pembangunan nasional dilaksanakan perkembangan wilayah dan pemerataan
berdasarkan prinsip otonomi daerah dan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan
pengaturan sumber daya nasional, yang masyarakat Kabupaten OKU. Kabupaten OKU
memberikan kesempatan bagi peningkatan memiliki wilayah yang luas dan sumber daya alam
demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan yang kaya. Pertumbuhan penduduk yang semakin
kesejahteraan masyarakat. Penyelenggaraan meningkat mendorong masyarakat untuk
pemerintah daerah sebagai subsistem pemerintah melaksanakan aktivitas ekonomi, untuk memenuhi
negara untuk meningkatkan daya guna dan hasil kebutuhannya guna mencapai kesejahteraan.
guna penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan Kabupaten OKU awalnya terdiri dari 3
masyarakat, sebagai daerah otonom, daerah wilayah, Pembantu Bupati Wilayah 1 (satu) eks
mempunyai kewenangan dan tanggung jawab Kewedanan Baturaja, Pembantu Bupati Wilayah II
menyelenggarakan kepentingan masyarakat (dua) eks Kewedanan Komering Ulu dengan ibu
berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, dan Kota Martapura, Pembantu Bupati Wilayah III (tiga)
pertanggungjawaban kepada masyarakat (UU Eks Kewedanan Muaradua dengan Ibu Kota
No.32, 2004). Muaradua.
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Dalam perkembangannya, pada tahun 2004
adalah salah satu dari Kabupaten yang dimekarkan. Kabupaten OKU Selatan terbentuk menjadi
Kabupaten pemekaran, tahun 2011 dengan jumlah antara berbagai daerah. Oleh itu pengarahan
penduduk menjadi 169.356 jiwa. Menurut Tarmizi penduduk cenderung ke kota yang memiliki
(77:2012) Migrasi bersama-sama dengan kekuatan yang relatif diharapkan dapat memenuhi
perubahan fertilitas dan mortalitas akan pamrih ekonominya.
mempengaruhi jumlah komposisi dan pertumbuhan Arus migrasi seringkali mengakibatkan
penduduk. dampak negatif di kota besar. Permintaan terhadap
Tabel 1.jumlah penduduk OKU Selatan tahun kesempatan kerja, fasilitas infrastruktur dan
2011. pelayanan kota seperti: komunikasi, sekolah, rumah
sakit, air, penerangan dan listrik cenderung
No. Golongan Perempuan Laki- Total meningkat.
laki Untuk mengatasi permasalahan tersebut
1. Tenaga 3.893 jiwa 1.711 5.604 telah diadakan usaha untuk membatasi arus migrasi
kerja jiwa jiwa masuk ke kota dan menciptakan lapangan kerja di
2. Angkatan 107.545 61.811 169.356 daerah asal. Namun hal ini seringkali tidak berhasil
kerja jiwa jiwa jiwa karena kurangnya pemahaman tentang alasan
Sumber : BPS Oku Selatan 2011. orang berpindah, ada orang yang berpindah ke kota
sebagai tahap akhir setelah berpindah beberapa kali
Pemekaran wilayah menyeluruh ke kota lain dan ada yang berpindah hanya untuk
menyebabkan perubahan struktur ekonomi, yaitu sementara waktu.
meliputi: pembagian luas wilayah administrasi Derajat pembangunan dan pertumbuhan
5.849,89 km atau 549.394 Ha, sumber daya, ekonomi daerah atau negara yang berbeda antara
infrastruktur dan lingkungan sosial ekonomi satu dengan lainnya dapat menjadi salah satu faktor
wilayah, serta sektor pemerintah. pendorong bagi masyarakat (tenaga kerja) untuk
bermigrasi ke daerah atau negara lain yang lebih
Tabel 2. Nama Kecamatan di OKU Selatan menguntungkan secara ekonomis. Pada umumnya
migrasi tenaga kerja berasal dari lokasi yang
No. Kecamatan memiliki kelebihan tenaga kerja dan yang
berpenghasilan rendah menuju lokasi yang
1. Banding Agung kekurangan tenaga kerja atau yang mampu
2. Buay Pemaca memberikan upah lebih tinggi (Bandiono dan Alihar
3. Buay Runjung dalam Puspitasari, 2010).
4. Buay Sandang Aji Migrasi yang dilakukan para migran
5. Kisam Tinggi mempunyai cara untuk meningkatkan mutu
6. Mekakau Ilir kehidupannya. Para migran berpendapat
7. Muaradua kesempatan kerja di pasar tenaga kerja kota lebih
8. Muaradua Kisam tinggi dibanding pasar tenaga kerja desa. Dalam hal
9. Pulau Beringin ini yang dimaksud dengan pasar tenaga kerja kota
10. Simpang dapat didefinisikan sebagai lapangan usaha tenaga
kerja (Reksahadiprodjo dalam Puspita, 2010).
Faktor menarik yang terjadi dari Banyak studi mengenai migrasi
pemekaran wilayah adalah para migran yang masuk menunjukkan bahwa alasan migrasi terutama
dengan berbagai maksud dan tujuan. Kondisi sosial karena alasan ekonomi, yaitu adanya kesempatan
ekonomi di daerah asal yang tidak memungkinkan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan
untuk memenuhi kebutuhan hidup, mendorong atau pendapatan yang lebih besar (Tjiptoherjanto
mobilisasi penduduk dengan tujuan mempunyai dalam Dina, 2008). Tingkat gaji atau upah yang
nilai dengan kefaedahan yang lebih tinggi di daerah diperoleh di daerah asal belum dapat menjamin
tujuan. Salah satu cara yang baik dilakukan untuk kesejahteraan migran dan keluarganya.
mengatasi kesenjangan kesempatan ekonomi Perbedaan tingkat upah di kabupaten
adalah dengan migrasi. Pertumbuhan penduduk pemekaran dirasa jauh lebih besar tersebut
besar diikuti persebaran yang tidak merata antar mendorong penduduk bermigrasi ke daerah
daerah dan perekonomian yang cenderung pemekaran untuk mencukupi kebutuhan yang
terkonsentrasi di perkotaan mendorong semakin beraneka ragam. Penduduk baru akan
masyarakat untuk bermigrasi. memutuskan untuk melakukan migrasi, jika
Lee (1996), Todaro (1995) dan Titus penghasilan bersih di daerah tujuan melebihi
(1982) berpendapat, bahwa motivasi utama untuk penghasilan bersih yang tersedia di daerah asal
berpindah adalah motif ekonomi, motif yang mana (Todaro dalam Puspitasari 2010).
berkembang karena adanya ketimpangan ekonomi
Banyaknya perantau atau migrasi masuk kendala-kendala tradisional yang
khususnya di Kota Muaradua Kabupaten OKU terkandung dalam organisasi-organisasi
Selatan menimbulkan dampak positif dan negatif sosial yang sebelumnya mengekang
baik bagi daerah asal maupun daerah mereka.
tujuan.sehingga dapat disimpulkan bahwa 2. Faktor-faktor fisik, termasuk pengaruh
antusiasme penduduk melakukan migrasi masuk di iklim dan bencana meteorologis, seperti
Kota Muaradua Kabupaten OKU Selatan setelah banjir dan kekeringan.
pemekaran wilayah begitu besar. 3. Faktor-faktor demografi, termasuk
Arus migrasi yang dilakukan sebagian penurunan tingkat kematian yang
besar penduduk pendatang menarik untuk diamati kemudian mempercepat laju pertumbuhan
dan dikaji mengingat fenomena tersebut hanya penduduk suatu tempat.
terjadi di negara-negara berkembang khususnya di 4. Faktor-faktor kultural, termasuk
Asia yang masih jarang diteliti. Ada beberapa alasan pembinaan kelestarian hubungan keluarga
dipilihnya lokasi tersebut, berdasarkan pengamatan besar yang berada pada tempat tujuan
sementara peneliti bahwa Kecamatan Muaradua, migrasi.
LPPnya hanya sebesar 1,44 persen tetapi 5. Faktor-faktor komunikasi, termasuk
distribusinya terbesar. Ini berarti kecamatan ini kualitas seluruh sarana transportasi, sistem
merupakan kecamatan sudah maju (memiliki pendidikan yang cenderung berorientasi
karakteristik perkotaan) lebih awal sehingga pada kehidupan kota dan dampak-dampak
berbanding lurus dengan kepadatan penduduknya modernisasi yang ditimbulkan oleh media
yakni sebesar 151 orang per kilo meter persegi. massa atau media elektronik.
Hal-hal diatas yang berkaitan dengan Beberapa faktor ekonomis yang
faktor-faktor yang mempengaruhi minat penduduk mempengaruhi keinginan seseorang melakukan
desa melakukan migrasi masuk mendorong migrasi, Oleh Lee, 1966; Todaro, 1979, sebagaimana
ALASAN dikemukakan Mantra (1992) dikutip oleh Khotijah
MIGRASI MASUK DI KOTA MUARADUA (2008), dikatakan bahwa motivasi utama
KABUPATEN OKU SELATAN SETELAH PEMEKARAN seseorang untuk pindah adalah motif ekonomi.
WILAYA Kondisi ini terjadi karena adanya ketimpangan
ekonomi antar berbagai daerah, khususnya antara
TINJUAN PUSTAKA desa dan kota. Hal ini dirasakan menjadi
pertimbangan rasional, dimana mobilitas ke daerah
Teori Migrasi oleh Todaro tujuan mempunyai dua harapan yaitu :
1. Memperoleh pekerjaan, dan
Todaro (dalam puspita 2010) menerapkan 2. Memperoleh pendapatan yang lebih
model spesifik ekonomi migrasi di negara sedang tinggi daripada yang diperoleh dari
berkembang. Dasar pemikiran todaro adalah dalam daerah asal.
pengambilan keputusan untuk bermigrasi dengan Dapat merujuk pada teori yang dikemukan
mengutamakan pendapatan maxsimum yang akan oleh Ravenstein (1985) mengungkapkan tentang
diperoleh migran dari suatu periode tertentu. perilaku mobilisasi penduduk (migrasi) yang
Pengukuran pendapatan dapat diperoleh dari disebut dengan hukum-hukum migrasi berkenaan
migrasi berdasarkan perbedaan pendapatan nyata sampai sekarang, ini juga didukung oleh Todaro
dan di perkotaan dan pedesaan. (dalam puspitasari : 2010) mengatakan, seseorang
Todaro (dalam khodijah 2008) menyatakan akan memutuskan untuk bermigrasi atau tidak
migrasi merupakan suatu proses yang sangat tergantung dari present value dari pendapatan yang
selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri- dapat diperoleh dari migrasi itu positif atau negatif.
ciri ekonomi, sosial, pendidikan dan demografi Menurut dia pula bahwa orang tersebut
tertentu, maka pengaruhnya terhadap faktor- ingin bermigrasi perlu dilihat secara spesifik
faktor ekonomi dan non ekonomi dari masing- menurut karekteristik dari calon migran ( yaitu :
masing individu juga bervariasi. Variasi tersebut pengetahuan dan keterampilan, umur, jenis kelamin,
tidak hanya terdapat pada arus migrasi antar pemilikan modal, dan lain-lain yang relevan) karena
wilayah pada negara yang sama, tetapi juga migrasi tingkat pendapatan dan probabilita akan sangat
antar negara. dipengaruhi oleh karekteristik tersebut.
Beberapa faktor non ekonomis yang Todaro mengasumsikan bahwa faktor
mempengaruhi keinginan seseorang melakukan ekonomi merupakan faktor yang dominan sebagai
migrasi adalah : pendorong orang untuk migrasi. Dan faktor lain
1. faktor-faktor sosial, termasuk keinginan yang menyebabkan orang bermigrasi yaitu umur,
para migran untuk melepaskan dari
pendidikan dan status perkawinan para migran seseorang melakukan migrasi dapat disebabkan
(Purnomo, didit: 2009). oleh berbagai macam faktor. Menurut Lee:1976,
Todaro juga (1998) merumuskan suatu dalam ada empat faktor yang perlu diperhatikan
model migrasi yang dikenal dengan expected Income dalam studi migarsi penduduk, yaitu :
Model of Rural-Urban Migration. Model ini berawal 1. Faktor-faktor daerah asal
dari asumsi bahwa keputusan pertama utnuk 2. Faktor-faktor yang terdapat pada
bermigrasi merupakan fenomena ekonomi yang daerah tujuan
menggambarkan tanggapan migran terhadap 3. Rintangan antara
perbedaan pendapatan yang diharapkan didaerah 4. Faktor-faktor individual.
tujuan. Oleh karena itu, keputusan seseorang untuk
melakukan migrasi juga merupakan keputusan
rasional yang didasarkan pada penghasilan yang
diharapkan (expected income). Model dasar migrasi Rintangan Antara -0+-0+-0+
adalah - 0+0+-0 O -+ 0+ 0-
MIGt = +-0+-0-+0 +0-+0-
f{PINCt,f( WUt/(r+1)t,( WRt/(r+1)t)),Zt,et}.....(1) - + -

Dimana :
Daerah Asal Daerah Tujuan
MIGt : tingkat migrasi desa kota
PINCt : peluang pendapatan seorang migran Gambar 1, faktor-faktor yang Terdapat didaerah
disektor pekerjaan modern di kota, Asal Daerah Tujuan serta rintangan
Antara
dimana : PINCt = AKT (1-Ut-1), 0 < PINCt< 1 .....(2)Ut-1
Ada 2 faktor yang selalu terdapat di daerah
AKT : tingkat pertumbuhan angkatan kerja di sektor asal maupun tujuan yang selalu terkait dengan
modern di kota. perpindahan penduduk, yaitu faktor positif dan
Ut : tingkat penggangguran dikota waktu t. negatif. Pada masing-masing daerah terdapat
( WUt/(r+1)t : upah nyata didaerah tujuan pada faktor-faktor yang menahan seseorang untuk tidak
tingkat discont tertentu pada waktu t. meninggalkan daerahnya atau menarik orang untuk
( WRt/(r+1)t : upah nyata di daerah asal pada pindah ke daerah tersebut (faktor +), dan ada pula
tingkat discont tertentu pada waktu t. faktor-faktor yang memaksa mereka untuk
Zt : faktor lain. meninggalkan daerah tersebut (faktor-). Selain itu
et : error term. ada pula faktor-faktor yang tidak mempengaruhi
penduduk untuk melakukan migrasi (faktor o).
Asumsi dasar dari model ini adalah para migrasi Diantara keempat faktor tersebut, faktor individu
selalu mempertimbangkan dan membandingkan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam
pasar kerja di daerah asal dan daerah tujuan. pengambilan keputusan untuk migrasi.
Apabila pasar kerja di daerah tujuan lebih besar
dari daerah asal dan kemungkinan mendapatkan Penilaian positif atau negatif terhadap suatu
keuntungan yang lebih besar di daerah tujuan maka daerah tergantung kepada individu itu sendiri.
keputusannya adalah melakukan migrasi. Model Besarnya jumlah pendatang untuk menetap pada
migrasi Todaro menyatakan juga bahwa keputusan suatu daerah dipengaruhi besarnya faktor penarik
migrasi tidak hanya ditentukan oleh berapa upah (pull factor) daerah tersebut bagi pendatang.
yang diterima seandainya migrasi dilakukan, tetapi Semakin maju kondisi sosial ekonomi suatu daerah
memperhitungkan juga berapa besar peluang untuk akan menciptakan berbagai faktor penarik, seperti
mendapatkan pekerjaan. Dengan demikian upah perkembangan industri, perdagangan, pendidikan,
yang besar belum tentu menarik pekerja untuk perumahan, dan transfortasi. Kondisi ini diminati
bermigrasi, sebaliknya upah yang relatif rendah oleh penduduk daerah yang berharap dapat
akan cukup menarik calon migran jika peluang memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Pada sisi
untuk mendapatkan pekerjaan relatif besar lain, setiap daerah mempunyai faktor pendorong
( Todaro, 1998). (push factor) yang menyebabkan sejumlah
penduduk migrasi ke luar daerahnya. Faktor
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Migrasi pendorong itu antara lain kesempatan kerja yang
terbatas jumlah dan jenisnya, saran dan prasarana
Dalam keputusan bermigrasi selalu pendidikan yang kurang memadai, fasilitas
terkandung keinginan untuk memperbaiki salah perumahan dan kondisi lingkungan yang kurang
satu aspek kehidupan, sehingga keputusan baik.
Dalam uraian lain para ahli mengelompokkan Terdapat 4 karakteristik dasar dalam migrasi desa-
berdasarkan kekuatan daya dorong dan daya tarik kota menurut Todaro, yaitu :
dari suatu daerah, yang selanjutnya disebut faktor 1. Dorongan utama migrasi adalah
pendorong dan faktor penarik. pertimbangan ekonomi yang rasional
terdapat keuntungan (benefits) dan
Rozy Munir dalam buku-buku dasar demografi kerugian (costs) baik financial maupun
menyatakan bahwa yang tergolong faktor psikologik.
pendorong adalah : 2. Keputusan migrasi lebih bergantung
kepada harapan (expected) daripada
1. Makin berkurangnya sumber-sumber alam perbedaan upah riil sesungguhnya yang
2. Menyempitnya lahan pekerjaaan di tempat terdapat di desa dan di kota, di mana
asal kemungkinan akan harapan ini bergantung
3. Adanya tekanan-tekanan dan diskriminasi kepada interaksi antara 2 variabel yaitu
politik, agama atau suku perbedaan upah sesungguhnya antara desa
4. Tidak cocok lagi dengan budaya/adaptasi dan kota dan kemungkinan berhasilnya
daerah asal seseorang mendapatkan pekerjaan di kota.
5. Alasan pekerjaan atau perkawinan yang 3. Kemungkinan seseorang mendapatkan
menyebabkan tidak berkembangnya karir pekerjaan di kota berbanding terbalik
pribadi dengan tingkat pengangguran yang
6. Bencana alam. terdapat di kota itu.
4. Tingkat migrasi melebihi tingkat
Teori-teori migrasi pertumbuhan lapangan kerja di kota
bukanlah suatu kemungkinan, akan tetapi
Ada beberapa teori tentang migrasi, yaitu teori
logis dan telah terjadi begitu pula besarnya
dorong-tarik dari Everett S.Lee yang telah diuraikan
perbedaan upah antara desa dengan kota.
dimuka, teori gravitasi dari revenstain, teori
ekonomi dari todero dan juga teori berantai. Tingginya tingkat pengangguran di kota suatu
Revenstein disebut juga sebagai bapak migrasi. Ia hal yang tidak dapat dielakkan. Hal ini disebabkan
adalah orang yang mengembangkan teori gravitasi oleh ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi
dan teorinya terkenal hingga saat ini yang disebut yang terdapat di desa dan di kota.
hukum-hukum migrasi. Hukum hukum tersebut
adalah : Bagaimana proses migrasi ini terjadi menurut
pandangan teori berantai. Menurut teori ini bahwa
1. Semakin jauh jarak, semakin berkurang berlangsungnya proses migrasi di suatu dearah
volume migran. tidak terlepas dari kaitannya dengan eksistensi
2. Setiap arus migrasi yang benar sebagai famili atau kawan yang telah tinggal terlebih dahulu
penggantinya. di daerah itu. Migrasi pemula sebagai pionir ini
3. Adanya perbedaan desa dengan kota akan akan menarik penduduk dari daerah asal yang
mengakibatkan timbulnya migrasi. mengakibatkan timbulnya pola migrasi berantai
4. Wanita cenderung bermigrasi ke daerah- (chain migration).
daerah yang dekat letaknya.
5. Kemajuan teknologi akan meningkatkan Karekteristik Migran
intensitas migrasi.
6. Motif utama migrasi adalah ekonomi. Karekteristik migran dapat dibagi menjadi
Todaro mengembangkan teori migrasi yang tiga kategori, yaitu karekteristik demografi,
dikenal teori income harapan Todaro pendidikan dan ekonomi (Todaro, 1998) :
mengasumsikan bahwa keputusan migrasi adalah
merupakan fenomena ekonomi yang rasional. a. Karekteristik Demografi
Postulat yang dikemukakan oleh todaro
sebagaimana dikutip sunarto bahwa seseorang Ciri demografi, yaitu ciri yang
masih mempunyai harapan untuk mendapatkan memperlihatkan unsur kelompok umur dan jenis
income yang lebih tinggi dari pada upah di sektor kelamin dari migran, menurut Todaro (dalam
pertanian. Alasannya adalah bahwa di kota terdapat Taryono,dkk : 2009) , migran umumnya terdiri dari
bermacam-macam pekerjaan, sehingga dapat pemuda berumur 15 hingga 24 tahun. Serta secara
memilih salah satu yang dapat memberi harapan kelamin kebanyakan dari mereka adalah wanita dan
income lebih tinggi. belum berkeluarga.
b. Karekteristik Pendidikan masuk yang dikembangkan yaitu berdasarkan
karekteristik usia, pendapatan, pekerjaan,
Beberapa hasil penelitian menunjukkan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan, status
adanya korelasi yang nyata antara taraf pendidikan perkawinan, dan kepemilikan lahan. Pendekatan
yang diselesaikan dengan kemungkinan atau penelitian ini menggunakan survey lapangan,
dorongan personal untuk melakukan migrasi penelitian diarahkan untuk menjawab tujuan
(propensity to migrate). Mereka yang bersekolah penelitian yaitu menganalisa alasan paling dominan
lebih tinggi, kemungkinan untuk bermigrasi lebih migrasi masuk di Kota Muara Dua Kabupaten OKU
besar. Kondisi ini disebabkan oleh perolehan Selatan.
kesempatan kerja sangat ditentukan oleh tingkat
pendidikan. Menurut Todaro (Taryono, dkk : 2009) Populasi
Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar
kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan dan Populasi adalah keseluruhan subjek
semakin kuat keinginan untuk melakukan migrasi. peneliti (Arikunto,2006:130). Suatu populasi
merupakan suatu daerah yang sangat luas dengan
c. Karekteristik Ekonomi jumlah populasi yang sangat banyak, untuk
memudahkan dalam mengadakan penelitian atau
Selama beberapa tahun terakhir persentase mencari data perlu membatasi daerah sehingga
terbesar para migran adalah mereka yang miskin, menjadi sempit, asalkan mempunyai sifat-sifat yang
tidak memiliki tanah, tidak memiliki keahlian dan sama dan dapat mewakili seluruh populasi yang ada
yang tidak memiliki kesempatan untuk maju di dalam wilayah tertentu.
daerah asalnya. Para migran dari daerah pedesaan, Berdasarkan pendapatan diatas maka yang
baik laki-laki maupun perempuan dengan segala menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
status sosial ekonomi (mayoritas berasal dari keseluruhan penduduk pendatang, dapat dilihat
golongan miskin) sengaja pindah secara permanen pada tabel 1.3 Jumlah Penduduk Pendatang tahun
untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan 2011 di kota Muaradua Kabupaten OKU Selatan.
melepaskan diri dari belenggu kemiskinan di
daerah-daerah pedesaan. Sampel
Dapat merujuk pada teori yang dikemukan
oleh Ravenstein (1985) mengungkapkan tentang Studi ini menggunakan teknik penarikan
perilaku mobilisasi penduduk (migrasi) yang sampel untuk bahan studi dengan alasan bahwa
disebut dengan hukum-hukum migrasi berkenaan peneliti tidak mungkin untuk mengamati seluruh
sampai sekarang, ini juga didukung oleh Todaro anggota populasi, dan juga sampel penggunaan ini
(dalam Puspitasari : 2010) mengatakan, seseorang sangat berguna untuk menghemat waktu, biaya, dan
akan memutuskan untuk bermigrasi atau tidak tenaga.
tergantung dari present value dari pendapatan yang Sebelum dilakukan pengambilan sampel,
dapat diperoleh dari migrasi itu positif atau negatif. tentunya jumlah populasi telah diperhitungkan
Menurut dia pula bahwa orang tersebut terlebih dahulu. Adapun penentuan jumlah sampel
ingin bermigrasi perlu dilihat secara spesifik yang diambil dalam studi ini ditentukan dengan
menurut karekteristik dari calon migran ( yaitu menggunakan formula :
:pengetahuan dan keterampilan, umur, jenis kelamin,
pemilikan modal, dan lain-lain yang relevan) karena
tingkat pendapatan dan probabilita akan sangat N = jumlah populasi
dipengaruhi oleh karekteristik tersebut. Z = variabel normal
Todaro mengasumsikan bahwa faktor d = besar toleransi penyimpangan
ekonomi merupakan faktor yang dominan sebagai p = Proporsi populasi (Sugiarto)
pendorong orang untuk migrasi. Dan faktor lain
yang menyebabkan orang bermigrasi yaitu umur, Dalam studi ini, tingkat kepercayaan yang
pendidikan dan status perkawinan para migran diambil adalah 95 persen sehingga nilai Z yang
(Purnomo: 2009). didapat adalah 1,96, dengan besarnya toleransi
penyimpangan 5 persen. Oleh karena proporsi
METODE populasi dalam studi ini tidak diketahui sebelum
dilakukannya analisis, maka rumus ukuran sampel
Penelitian ini meneliti mengenai alasan ini menggunakan nilai p = 0,5, sebab menurut
para migran melakukan migrasi masuk. Lokasi Sugiarto, jumlah sampel ini dapat diperoleh jika
penelitian di Kota Muaradua Kabupaten OKU nilai p = 0,5.
Selatan Sumatera Selatan, karekteristik migran
Maka dari itu, ukuran sampel yang pertimbangan atau kriteria tertentu. Sampel yang di
dibutuhkan dengan populasi jumlah penduduk ambil sebagai nara sumber wawancara langsung,
sebesar 917 jiwa (Sugiarto, 60:2001). cukup mewakili saja yaitu 12 responden.

Kriteria Inklusi
a. Informan yang bermigrasi lebih dari 2 tahun.
b. Informan yang beralasan karena faktor
pekerjaan.
n = 86
c. Mengetahui keadaan daerah tujuan.
Pengambilan masing-masing sampel
d. Mampu berkomunikasi dengan baik.
menggunakan proporsional stratified random
e. Bersedia diwawancara.
sampling, yaitu populasi dibagi atas beberapa
bagian (subpopulasi) pada setiap kecamatan/desa
Jenis dan Sumber Data
berdasarkan jumlah migrasi yang berada pada
daerah tersebut.
Jenis data
Subpopulasi = 86
917
1. Data Primer
= 0,093
Data primer yaitu data atau sumber
informan yang langsung berasal dari yang
Subsampel = 0,093 x jumlah penduduk pendatang
mempunyai wewenang dan bertanggung jawab
ditiap kelurahan/desa.
terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini data
Tabel 3 primer diperoleh dari kuesioner.
Populasi dan Sampel 2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang
N Kelurahan / Jumlah Jumla didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam
o Desa penduduk Subsamp h sumber lainnya yang terdiri dokumen-dokumen
pendatang el Sampe resmi dari berbagai instansi pemerintahan kota
l Muaradua kabupaten OKU Selatan. Data sekunder
1. Pasar 75 0,093 x 75 8 juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi dari
Muaradua =6,9 = 7 berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-
2. Kisau 78 0,093 x 78 7 badan resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-
=7 hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories dan
3. Batu Belang 1 0,093 x 1 1 sebagainya.
Jaya = 1
Sumber Data
4. Pancur 15 0,093 x 15 1
Pungah =1
Setiap data dalam penelitian ini diperoleh
5. Bumi Agung 748 0,093 x 8 dari pihak-pihak yang terkait dengan fenomena
Gedung 748 8 migrasi masuk di Kota Muaradua Kabupaten OKU
lepihan =69,5= 8 Selatan. Jadi, sumber data dalam penelitian ini
Gunung tiga 70 8 berasal dari:
suka banjar -
Sukaraja II 5 Informan
Pendagan 8
Mehanggin 8 Pemilihan informan dilaksanakan dengan
Pelangki 8 cara purposive dengan alasan karena informan
Batu belang 8 dianggap relevan dan kompeten. Informan yang
II akan diwawancarai terdiri dari beberapa penduduk
Datar yang melakukan migran masuk di Kota Muaradua
Jumlah 917 86 Kabupaten OKU Selatan.
Sumber : hasil analisis 2014.
Tehnik Pengumpulan data
Kemudian untuk analisis kualitatifnya
dilakukan pemilihan informan dari sampel Pengumpulan data merupakan langkah
responden yang ditemui di desa/ kelurahan masing- yang penting dalam penelitian, karena itu seorang
masing dengan purposive sampling, yaitu teknik peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
pengambilan sampel sumber data dengan agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan
data adalah prosedur yang sistematis dan standar mempermudah pada saat analisis data dan juga
unutk memperoleh data yang diperlukan. mempercepat pada entry-data.
1. Observasi Langsung
Observasi langsung adalah cara pengambilan 2. Editing (pengeditan data)
data menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan
keperluan tersebut. Dalam kegiatan sehari- isian formulir atau kuesioner.
hari, kita selalu menggunakan mata untuk
mengamati sesuatu. Observasi ini digunakan 3. Proccessing (pemasukkan data)
untuk penelitian yang telah direncanakan
secara sistematis tentang alasan migrasi Memperoleh data agar dapat dianalisis yaitu dengan
masuk di kota Muaradua kabupaten OKU cara men-entry (memasukkan) data dari kuesioner
Selatan setelah pemekaran wilayah. ke paket program komputer SPSS for window.
Tujuan menggunakan metode ini untuk
mencatat hal-hal, prilaku, perkembangan, 4. Cleaning (pembersihan data)
dan sebagainya tentang alasan migrasi
masuk di kota Muardua Kabupaten OKU Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang
Selatan setelah pemekaran Wilayah. sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak.
Observasi langsung juga dapat memperoleh
data dari subjek baik yang tidak dapat Metode Analisis Data
berkomunikasi secara verbal atau yang tak
mau berkomunikasi secara verbal. Untuk menganalisis data dalam penelitian
2. Wawancara ini menggunakan dua pendekatan, yaitu
Wawancara adalah proses memperoleh pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
keterangan untuk tujuan dengan cara tanya Metode campuran, menurut Creswell (2013 : 304)
jawab, sambil bertatap muka antara si penelitian dengan metode campuran yakni,
penanya dengan si penjawab dengan menerapkan kombinasi dua pendekatan sekaligus
menggunakan alat yang dinamakan interview (kualitatif dan kuantitatif).
guide (panduan wawancara). Tahap identifikasi melalui pendekatan
Tujuan penulis menggunakan metode ini, kuantitatif, yaitu melakukan studi pendahuluan
untuk memperoleh data secara jelas dan dengan cara memberikan kuesioner yang akan di isi
kongkret tentang alasan migrasi masuk di oleh responden. Kemudian di analisys melalui
kota Muaradua kabupaten OKU Selatan cluster analysis ini digunakan untuk mengetahui
setelah pemekaran wilayah. alasan migrasi masuk yang paling mendominasi.
3. Dokumentasi Kemudian
Dokumantasi adalah setiap bahan baik Pendekatan identifikasi melalui kualitatif,
berupa karangan, memo, pengumuman, digunakan untuk menganalisis alasan-alasan
instruksi, majalah, buletin, pernyataan, migrasi masuk dari setiap karakteristik calon
aturan suatu lembaga masyarakat, dan berita migran (seperti, usia, pengetahuan dan
yang disiarkan kepada media massa. keterampilan, status perkawinan, pendapatan,
Dari uraian di atas maka metode pekerjaan, tingkat pendidikan, dan kepemilikan
dokumentasi adalah pengumpulan data lahan) melalui gambaran atau penjelasan verbal
dengan meneliti catatan-catatan penting terhadap informasi, gambar skema dan lain-lain
yang sangat erat hubungannya dengan objek berkenaan dengan alasan migrasi masuk.
penelitian. Digunakan metode ini untuk Penelitian dirancang dengan menggunakan
memperoleh data secara jelas dan konkret metode kualitatif dan kuantitatif dibantu program
tentang alasan migrasi masuk di kota SPSS ( Stratistical Product and Service Solutions).
Muaradua kabupaten OKU Selatan setelah Dalam analisis data dilakukan tabulasi
pemekaran wilayah. silang dengan sebaran frekuensi untuk mengetahui
faktor mana yang paling dominan mempengaruhi
Teknik Pengolahan Data alasan migrasi masuk diwilayah kota Muaradua
Kabupaten OKU Selatan setelah pemekaran. Data
1. Coding(pengkodean data) yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari
catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto,
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf dokumen berupa laporan, dan sebagainya.
menjadi data berbentuk angka/bilangan untuk Pada tahap analisis ini akan dijelaskan
mengenai prinsip dasar analisis yang akan
digunakan. Teknik analisis yang dipakai sebagai responden berstatus menikah yaitu sebesar 65,12
upaya dalam pencapaian tujuan adalah cluster persen, dan 34,88 persen lainnya berstatus
analysis, penggunaan analisis ini dianggap sebagai lajang/lainnya. Dengan status lajang responden
alat yang tepat untuk menganalisa data dalam berharap, dapat menemukan pekerjaan yang lebih
penelitian ini, karena solusi cluster secara layak dengan pendapatan yang lebih tinggi yaitu,
keseluruhan bergantung pada variabel-variabel dengan migrasi ke kota untuk mendapatkan
yang digunakan sebagai dasar untuk menilai pengalaman baru.
kesamaan. Penambahan atau pengurangan variabel- Sedangkan responden yang sudah
variabel yang relevan dapat mempengaruhi berstatus menikah/lainnya melakukan migrasi
substansi hasil analisis cluster kemudian masuk, bertujuan untuk mencukupi kebutuhan.
dilanjutkan dengan analisis deskriftif kualitatif. Sebagian besar yaitu 33 persen telah mempunyai
Cluster analisis, merupakan teknik pekerjaan sebelum melakukan migrasi sebagai
multivariat yang mempunyai tujuan utama untuk buruh pabrik, karyawan swasta, petani dan
mengelompokan objek-objek berdasarkan pedagang. Namun, responden lebih tertarik
karakteristik yang dimiliki. Metode ini dapat melakukan migrasi masuk karena, melihat
diartikan sebagai usaha untuk mengukur tingkat pendapatan yang dihasilkan dari pekerjaan di
yang paling dominan antara variabel. tempat tujuan jauh lebih baik daripada di daerah
Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu asal. Selain itu, responden masih tetap bisa kembali
tehnik yang menggambarkan dan ke daerah asal mereka dengan membawa hasil
menginterpretasikan arti data-data yang telah pekerjaan yang telah didapatkannya di tempat
terkumpul dengan memberikan perhatian dan tujuan.
merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang Responden yang memiliki lahan di daerah
diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh tujuan sebesar 59,30 persen, dengan status
gambaran secara umum dan menyeluruh tentang kepemilikan lahan kebanyakan milik keluarga, yang
keadaan sebenarnya. berfungsi sebagai sawah/ladang,
Menurut Nazir bahwa tujuan deskriptif ini bangunan/pekarangan, sedangkan yang tidak
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau memiliki lahan sebesar 40,70 persen. Oleh karena
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat itu para responden memilih untuk berusaha sendiri
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan mencari pekerjaan yang lebih baik untuk
antar fenomena yang diselidiki. mencukupi kebutuhan hidupnya didaerah tujuan.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya
HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa penelitian ini adalah alasan migrasi masuk
berdasarkan variabel karekteristik usia,
Hasil pengetahuan dan keterampilan, status perkawinan,
pendapatan per bulan, lapangan pekerjaan asal dan
Deskripsi Responden tujuan, tingkat pendidikan, dan kepemilikan lahan
dari responden yang diamati. Hasil dari penelitian
Sebagian besar responden berjenis kelamin tersebut, akan menjawab tujuan penelitian ini yaitu
perempuan sebanyak 52 orang atau 60,5 persen menganalisis alasan yang paling dominan dalam
dan 34 orang atau 39,5 persen berjenis kelamin melakukan migrasi masuk di Kota Muaradua
laki-laki. Para responden datang dari berbagai Kabupaten OKU Selatan.
daerah, misalnya Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Terdapat 86 responden yang dipilih untuk
OKU induk, Kabupaten OKI, Kabupaten Magelang, mewakili perilaku para migran yang mengadu nasib
Bandung, Kabupaten Pati, Sumatera Barat dan di Kota Muaradua Kabupaten OKU Selatan. Para
berbagai tempat lainnya. Sebanyak 83,72 persen responden yang terpilih adalah mereka yang
responden berusia 25-40 tahun. Hal ini merantau di Kota Muaradua Kabupaten OKU
dimungkinkan mengingat usia mereka pada rentang Selatan yang memenuhi kriteria sebagai migran
tersebut merupakan usia produktif. Selain itu, masuk. Untuk mendapatkan hasil di atas,
mereka juga mempunyai motif untuk memperoleh menggunakan program SPSS dengan metode cluster
pekerjaan dengan tingkat upah yang lebih baik dan analysis. Secara ringkas, profilnya dapat dilihat pada
sesuai daripada yang diperoleh di daerah asal. Tabel 4.
Dilihat dari tingkat pendidikan, responden
sebagian besar merupakan tamatan diploma dan
sarjana sebesar 33,72 persen. Dari hasil tersebut
dapat disebutkan bahwa kebanyakan responden
mempunyai tingkat pendidikan yang cukup tinggi.
Dilihat dari status perkawinan, sebagian besar
Tabel. 4 Cluster Analisis
Latar Belakang Sosial Ekonomi Demografi
Responden Teknik analisis yang dipakai sebagai upaya
dalam pencapaian tujuan adalah cluster analysis.
No Deskripsi Jumlah Persen Cluster analisis merupakan teknik multivariat yang
(%) mempunyai tujuan utama untuk mengelompokkan
1. Usia Responden objek-objek berdasarkan karakteristik yang
20 sampai 29 34 34 dimiliki. Penggunaan analisis ini dianggap sebagai
tahun alat yang tepat untuk menganalisa data dalam
30 sampai 39 43 43 penelitian ini, karena solusi cluster secara
tahun keseluruhan bergantung pada variabel-variabel
40 sampai 49 8 8 yang digunakan sebagai dasar untuk menilai
tahun kesamaan. Penambahan atau pengurangan variabel-
Lebih dari 50 1 1 variabel yang relevan dapat mempengaruhi
2. Pengetahuan dan substansi hasil analisis cluster kemudian
keterampilan dilanjutkan dengan analisis deskriftif kualitatif.
Ada 32 32
Tidak ada 54 54 Cluster Analysis
3. Status perkawinan Jumlah Percen
Lajang 14 14 Variabel Responden t
Menikah /Sudah 72 72 Usia 5 5,8
Pernah Menikah. pengetahuan dan
4. Pendapatan keterampilan
10 11,6
5 5
Kurang dari status perkawinan 6 7,0
Rp.500.000,00 Pendapatan
18 18 24 27,9
Rp. 500.000,00 Pekerjaan 34 39,5
sampai
Rp.2.000.000,00 tingkat pendidikan 2 2,3
63 63
Lebih dari kepemilikan lahan 5 5,8
Rp.2.000.000,00
Total
Pekerjaan di daerah asal 86 100,0
5. 28 28
Mempunyai Sumber : diolah dari data primer
pekerjaan
Belum /.Tidak 58 58 Dilihat dari tabel di atas, diketahui bahwa
Punya Pekerjaan semua variabel mempunyai pengaruh terhadap
6. Pendidikan 15 15 alasan responden melakukan migrasi masuk.
Tidak tamat SD 17 17 Variabel yang mempunyai pengaruh paling kuat
Tamat SD 2 2
Tidak tamat SMP 5 5 responden 34 orang dan mempunyai pengaruh
Tamat SMP 3 3
Tidak tamat SMA 15 15 dengan jumlah responden 24 orang dan mempunyai
Tamat SMA 29 29 pengaruh sebesar 27,9 persen terhadap alasan
Sdt (Diploma dan bermigrasi, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
sarjana) faktor yang lain.
7. Kepemilikan Lahan
Mempunyai 51 51 Descriptive Statistics
lahan di daerah
Maxim Std.
tujuan N Minimum um Mean Deviation
Tidak 35 35 Pendapatan 3870
15000 3251599,
mempunyai utama 84 50000,00 238,
000,00 41226
lahan di daerah skrg 0952
tujuan. umur ketika 31,7
86 20,00 50,00 6,20137
migrasi 326
Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi masuk di Valid N (listwise) 84
Kota Muaradua Kabupaten OKU Selatan.
Sumber : diolah dari data primer
Final Cluster Centers sebanyak 83,72 persen, 41+ tahun sebanyak 6,98
Cluster persen. Alasan usia dipilih menjadi alasan utama
dalam melakukan migrasi masuk di kota Muaradua
1 2 3 kabupaten OKU Selatan diperoleh infomasi
Zscore: sebanyak 5 orang dari 86 informan atau 5,8 persen
Pendapatan 2,29521 -,30050 -,22214 dari 100 persen. Mereka beranggapan usia
utama skrg merupakan faktor pendukung melakukan migrasi
Zscore: usia masuk karena usia yang masih produktif dapat
-,26147 -,55446 1,30629
ketika migrasi melakukan pekerjaan secara baik dan bisa
Sumber : diolah dari data primer mendapatkan upah yang tinggi.

Cluster 1 Alasan Pengetahuan dan Keterampilan


Usia migran = 31,7326 0,26147 *
6,20137 = 30,11 Untuk mendapatkan pekerja migran yang
Pendapatan = 3870238,0+ 2,29521* professional membutuhkan pendidikan dan
3251599,4 = 1.133.334 keterampilan. Menurut Todaro ( Micheal P.Todaro,
Uraian: Cluster 1 adalah kelompok karekteristik 2000 : 396 dikutip dalam harini : 2012) setidaknya
migran variabel usia. Usia sekitar 30 an ada dua variabel yang mempengaruhi seseorang
berpendapatan + Rp. 1 juta. untuk mendapat pendidikan dan keterampilan yang
memadai guna mendapatkan SDM handal yakni
Cluster 2 pertama, selisih pendapatan atau upah. Artinya
Usia migran = 31,7326 0,55446 * dengan mendapatkan pendidikan dan keterampilan
6,20137 = 28,29 yang memadai akan mendapat pekerjaan-
Pendapatan = 3870238,0 0,30050* pekerjaan di sektor modern dengan penghasilan
3251599,4 = 2.893.132 besar. Sebaliknya, seseorang akan mendapatkan
Uraian: Cluster 2 adalah kelompok karekteristik pekerjaan nonmodern dengan pendapatan kecil jika
migran variabel usia. Usia sekitar 28 an pendidikan dan keterampilannya tidak memadai.
berpendapatan + Rp. 2,8 juta. Secara ekonomis, dengan kondisi perekonomian
yang relatif rendah di daerah asal mendorong
Cluster 3 informan untuk mempunyai pengetahuan
Usia migran = 31,7326 + 1,30629 * keterampilan sebagai bekalnya menuju daerah
6,20137 = 38,70 tujuan dengan harapan mendapat upah yang lebih
Pendapatan = 3870238,0 0,22214* tinggi terhadap keterampilan yang dimilikinya.
3251599,4 = 3.147.927
Uraian: Cluster 2 adalah kelompok karekteristik Alasan Status Perkawinan
migran variabel usia. Usia sekitar 38 ke atas
berpendapatan + Rp. 3 juta. Berdasarkan hasil cluster analisis,
diperoleh data dari 86 informan sebesar 6 orang
Number of Cases in each Cluster memilih status perkawinan menjadi alasan utama
dalam melakukan migrasi masuk. Maka
karekteristik ini tidak menunjukkan pengaruh yang
Cluster 1 9,000 signifikan dalam alasan melakukan migran masuk.
2 51,000 Semakin tinggi migran yang sudah/pernah menikah
3 24,000 akan semakin kecil probabilitas tenaga kerja untuk
Valid 84,000 melakukan migran masuk, begitu juga sebaliknya.
Missing Hal ini disebabkan karena mereka mempunyai
2,000 anggapan bahwa dengan status perkawinan yang
sudah menikah atau sudah janda/duda berarti
mereka mempunyai tanggungan keluarga sehingga
ikatan kekeluargaan/kekerabatan dengan orang-
Analisis Deskriptif
orang yang disayangi di daerah asal menjadi
Alasan Usia
untuk menetap di daerah tujuan.
Berdasarkan hasil survei primer di
lapangan diketahui bahwa kelompok usia migran
antara 24 tahun sebanyak 9,30 persen, 25- 40 tahun
Alasan Pendapatan Alasan Kepemilikan Lahan

Salah satu penyebab alasan penduduk yang Dari hasil cluster analisis yang dilakukan
melakukan migrasi di daerah pemekaran adalah terhadap status kepemilikan lahan diperoleh hasil
mengharapkan pendapatan di daerah tujuan lebih bahwa faktor ini mempunyai pengaruh yang rendah
tinggi dari daerah asal. Pendapatan Rata-rata terhadap alasan penduduk melakukan migrasi
migran di Kecamatan Muaradua Kabupaten OKU masuk. Menurut penduduk yang melakukan migrasi
Selatan dapat dilihat bahwa 80% penduduk yang masuk masih banyak yang berstatus menyewa,
melakukan migran berusia 30 tahun kebanyakan penduduk yang melakukan migrasi
berpenghasilan rata-rata+Rp.1.000.000, reponden masuk tidak memperdulikan keadaan atau kondisi
usia 28 tahun berpenghasilan +Rp.2.800.000, dan lahanyang mereka sewa. Apalagi menurut
untuk usia 38 tahun ke atas berpenghasilan+Rp. pengamatan, di Kabupaten OKU Selatan ini banyak
3.000.000. sekali penduduk pendatang yaitu para pedagang
Sesuai dengan model migrasi Todaro dalam temporer (boro) yang hanya tinggal sementara
(didit : 2009) yang melandaskan pada asumsi waktu karena memiliki usaha di kawasan
bahwa migrasi dari desa ke kota pada dasarnya perdagangan maupun di pasar yang terletak tak
merupakan suatu fenomena ekonomi, dimana jauh dari tempat tinggal. Adapun penduduk
terdapat perbedaan penghasilan yang diharapkan pendatang yang mempunyai lahan sendiri, bagi
daripada penghasilan aktual antara desa-kota. mereka tidak dijadikan alasan utama dalam
Todaro juga mengemukakan (Dikutip melakukan migrasi masuk.
dalam saptana, sinuraya : 2004) bahwa keputusan
seseorang untuk melakukan migrasi merupakan Pembahasan
respon dari harapan untuk memperoleh
kesempatan kerja dan pendapatan yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian diatas tabel 1
didapatkan bahwa jumlah responden yang memilih
Alasan Pekerjaan melakukan migrasi masuk karena alasan usia
sejumlah 5 responden (5,81%), alasan
Menurut data primer yang diperoleh dari pengetahuan dan keterampilan 10 responden
hasil kuesioner diperoleh hasil bahwa alasan yang (11,6%), alasan pendapatan sejumlah 24
paling dominan dipengaruhi karena alasan responden ( 27,9% ), alasan pekerjaan sejumlah
pekerjaan. Ada dua alasan individu melakukan 34 responden (39,6%) dan alasan tingkat
migrasi : pendidikan sejumlah 2 responden (2,3%) dan
a. Harapan (expecting) untuk mendapatkan alasan karena kepemilikan lahan sejumlah 5 (5,8%).
pekerjaan dikota. Dina Villantina (2008) dengan judul
b. Harapan untuk memperoleh pendapatan yang Faktor-faktor yang
lebih tinggi. Besarnya harapan diukur dari Mempengaruhi Minat Migrasi ke Kecamatan
perbedaan upah riil antara desa dan kota dan . Salah Satu faktor utama pendorong
kemungkinan mendapatkan pekerjaan yang ada di penduduk melakukan migrasi adalah karena faktor
kota (Sukirno, dalam listyarini : 2010). pendapatan dan pekerjaan, yang mengharapkan
upah lebih tinggi di daerah sekarang daripada
Alasan Pendidikan daerah asal.

Dari hasil analisis kuantitatif yang Alasan migrasi masuk yang paling dominan
dilakukan diperoleh hasil bahwa karekteristik DiKecamatan Muaradua Kabupaten OKU
pendidikan mempunyai pengaruh yang rendah Selatan.
terhadap alasan penduduk yang melakukan migrasi
masuk ke daerah pemekaran. Hal ini dapat Berdasarkan perhitungan/analisis
diartikan bahwa menurut persepsi masyarakat kuantitatif program SPSS metode cluster analysis
bahwa faktor pendidikan tidak mempengaruhi dan hasil temuan analisis kualitatif keadaan di
kualitas penghasilan besar atau kecilnya rupiah lapangan dapat diketahui kesamaan hasil, yaitu
yang didapat. Karena masyarakat merasa terdapat 2 (dua) alasan yang paling dominan yang
pendidikan tinggi cocok untuk orang-orang yang paling kuat dalam mempengaruhi alasan
mempunyai jabatan saja. Walaupun pada
kenyataannya pendidikan merupakan faktor utama ahui bahwa pengaruh
dalam memenuhi syarat untuk mencari pekerjaan kedua alasan tersebut terhadap alasan migrasi
yang diinginkan. masuk di Kota Muaradua Kabupaten OKU Selatan
adalah sebagai berikut :
sebelumnya tidak/belum bekerja di daerah
Alasan pendapatan asal.
Memiliki jumlah responden sebanyak 24
orang dan mempunyai pengaruh sebesar SIMPULAN DAN SARAN
27,9 persen maka variabel ini
menunjukkan alasan yang cukup kuat Simpulan
untuk melakukan migrasi masuk.
Responden yang beralasan migrasi masuk Berdasarkan penelitian yang telah
1 kali lebih tinggi untuk responden yang dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berpendapatan tinggi dibandingkan berikut :
responden yang berpendapatan rendah. 1. Dari hasil analisis cluster dengan jumlah sampel
Adapun tanda koefisien (+) menunjukkan sebanyak 86 responden didapatkan karena
semakin tinggi upah akan semakin besar alasan usia sejumlah 5 responden (5,81%),
probabilitas tenaga kerja untuk ke kota karena alasan pengetahuan dan keterampilan
sebagai migran, begitu juga sebaliknya. sejumlah 10 responden (11,6%), karena alasan
Hal ini sesuai dengan teori Todaro yang status perkawinan sejumlah 6 responden
mengatakan bahwa terdapat perbedaan (7,0%), karena alasan pendapatan sejumlah24
tingkat upah antara desa dan kota. Para responden (27,9%), karena alasan pekerjaan
migran memprediksikan bahwa sejumlah 34 responden (39,6%) dan karena
pendapatan yang diharapkan di kota akan alasan tingkat pendidikan sejumlah 2
lebih banyak. Faktor yang paling dominan responden (2,3%), dan karena alasan
yang mempengaruhi seseorang untuk kepemilikan lahan sejumlah 5 responden
bermigrasi adalah sulitnya memperoleh (5,8%).
pendapatan di daerah asal dan
kemungkinan untuk memperoleh 2. Berdasarkan program SPSS metode cluster
pendapatan yang lebih baik di daerah analysis alasan migrasi masuk yang paling
tujuan. dominan adalah variabel pendapatan dan
Sama halnya teori yang Ravenstein yang variabel pekerjaan.
mengatakan bahwa motif ekonomi
merupakan pendorong utama seseorang 3. Sebagian besar responden tidak memiliki
melakukan migrasi, semakin tinggi pekerjaan di daerah asal. Dengan melakukan
pendapatan seseorang, semakin tinggi migrasi masuk, responden berharap dapat
frekuensi mobilitas orang tersebut. Dimana mempunyai pekerjaan dengan penghasilan yang
ada peningkatan pendapatan perkapita dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.
akan mengakibatkan pertumbuhan
ekonomi yang selanjutnya berakibat pada Saran
peningkatan kesempatan kerja.
Alasan Pekerjaan Bagi pemerintah
Memiliki jumlah responden sebanyak 34 a) Kiranya penelitian ini dapat menjadi bahan
dan mempunyai pengaruh sebesar 39,5 rujukan dalam mengungkap alasan migrasi
persen, variabel ini menunjukkan pengaruh masuk setelah pemekaran wilayah, Khususnya
yang paling kuat untuk melakukan migrasi untuk Pemerintah Kabupaten OKU Selatan
masuk. Responden yang melakukan migrasi agar lebih gigih dan tanggap dalam merespon
masuk yang memiliki pekerjaan di daerah permasalahan yang ada di setiap wilayah.
asal 0,199 kali lebih rendah dibandingkan b) Pemekaran wilayah menyebabkan perubahan
responden yang tidak/belum punya struktur ekonomi Kabupaten OKU Selatan
pekerjaan di daerah asal. secara keseluruhan, yang meliputi: pembagian
Hal ini sesuai dengan teori Rozi Munir yang luas wilayah administrasi 5.849,89 km atau
mengatakan ada faktor pendorong 549.394 Ha, sumber daya, infrastruktur dan
danfaktor penarik migrasi. Dengan adanya lingkungan sosial ekonomi wilayah, serta
otonomi daerah khususnya di Kabupaten sektor pemerintah. Dengan luas wilayah
OKU Selatan yang merupakan daerah tersebut diharapkan pemerintah dapat
pemekaran wilayah, sehingga penduduk memberikan 2 persen lahan yang diupayakan
merasa mempunyai kesempatan untuk untuk masyarakat yang dikelola secara
memasuki lapangan pekerjaan ditempat bersama.
tujuan migrasi yang dapat memberikan
daya tarik untuk para migran yang
Bagi Masyarakat Puspitasari, Wulan ayu.2010. Analisis Faktor-Faktor
yang mempengaruhi Minat Migrasi Sirkuler
a) Bersedia memelihara dan menjaga segala Ke Kabupaten Semarang. Skripsi S1 FE
bentuk sarana dan prasarana yang disediakan UNDIP: Semarang
dan menggunakannya secara arif bijaksana
sehingga kedepannya masyarakat OKU Selatan Saptana, Sinuraya. 2005. Migrasi Tenaga Kerja
dapat lebih maju dan makmur setelah Pedesaan dan Pola pemanfaatannya. Pusat
pemekaran wilayah. Analisis Sosek Dan Kebijakan Pertanian,
b) Dengan adanya pemekaran daerah di OKU Badan Litbang Pertanian: Jawa Barat
Selatan tentunya banyak penduduk pendatang
yang mencoba keberuntungan di daerah Tarmizi, Nurlina. 2012. Ekonomi Ketenagakerjaan.
tersebut, diharapkan penduduk asli dapat Universitas Sriwijaya. Unsri Press:
bersahabat dengan penduduk pendatang yang Palembang
tujuannya demi kerukunan antar masyarakat.
Taryono, dkk. 2009. Studi Tentang Migrasi dan
DAFTAR PUSTAKA Implikasinya terhadap Kemiskinan di
Kabupaten Pelalawan. Jurnal ekonomi :
Atik, Nuraini. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Universitas Riau
mempengaruhi minat migrasi sirkuler
menginap/mondok (studi kasus Kabupaten Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Boyolali). Skripsi S1 (tidak dipublikasikan) Otonomi Daerah
FE UNDIP: Semarang
Ravenstein. 1985. Teori Migrasi. Yogyakarta : Pusat
Creswell, Jhon. 2012. Research design pendekatan Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah
kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Jogyakarta : Mada
Penerbit Pustaka Pelajar
Rozy Munir. 1981. Dasar-dasar Demografi. Jakarta :
Dina Villantina. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi
Mempengaruhi Minat Migrasi ke Kecamatan Universitas Diponegoro
. Skripsi S1 (tidak
dipublikasikan) FE UNDIP: Semarang Todaro. 1992. Pengembangan Ekonomi di Dunia 3.
Kajian migrasi internal di negara sedang
Harini, Setiyasi. 2012. Pentingnya Pembekalan berkembang. Pusat penelitian
Tentang Komunikasi Antar budaya Bagi Calon kependudukan, UGM, Yogyakarta. Diunduh
Pekerja Migran di Technopark Ganesha 03 maret 2013 dari
Sukowati Sragen. Jurnal komunikasi Massa http://eprints.ugm.ac.id/5019/1/04105244
Vol.5 No.1 Universitas Slamet Riyadi: 0051.pdf
Surakarta

Khotijah, siti.2008. Analisis faktor Pendorong


Migrasi Warga Klaten ke Jakarta.Tesis :
Universitas Diponogoro Semarang

Listyarini, Nikmah. 2008. Faktor-faktor Individual


yang Mempengaruhi minat migrasi Tenaga
Kerja Wanita Kabupaten Pati Jawa Tengah ke
Malaysia : Tesis

Lee. Everett.S. 1976. Teori Migrasi. Yogyakarta :


Pusat Penelitian Kependudukan Universitas
Gadjah Mada

Purnomo, Didit. 2009. Fenomena migrasi tenaga


kerja dan perannya bagi pembangunan
daerah asal: Studi empiris di Kabupaten
Wonogiri. Jurnal Ekonomi Pembangunan,
Vol.10, No.1, Juni 2009, hal. 84 102

Anda mungkin juga menyukai