Membuat Untuk Dwnload
Membuat Untuk Dwnload
KELAS X
KELAS XI
KELAS XII
Minggu, 07 September 2014
KOMPETENSI INTI
3. Memahami ,menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika
litosfer.
Pengertian Litosfer
a Barisfer, yaitu lapisan inti bumi merupakan bahan padat yang tersusun dari
lapisan nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi).
Jari-jari ± 3.470 km dan batas luarnya ada kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi.
b Lapisan Pengantara, yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km.
Berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm3.
lapisan pengantara disebut juga asthenosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.
c Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara dengan ketebalan 1.200 km. Berat jenisnya rata-rata 2,8
gr/cm2.
J:
Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan
Al2O3. dalam lapisan ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang
terdapat di daratan benua. Lapisan sial juga disebut lapisan kerak bersifat padat dan kaku berketebalan rata-rata ± 35 km.
Kerak dibagi menjadi dua bagian :
Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada
bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua.
Kerak Samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-
batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.
Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa
SiO2 dan MgO. Lapisan ini memp[unyai berta jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan
magnesium, yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan
mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Batuan Beku
Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin menjadi
padat. Berdasarkan tempat pendinginannya,
ada tiga macam batuan beku.
Batuan Sedimen
Bila batuan beku lapuk, maka bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut air, angin atau
es lalu diendapkan di tempat lain.
Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama
kelamaan menjadi keras karena proses pembatuan.
Dilihat dari perantaranya atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
Dilihat dari tempat pengendapannya ada tiga macam batuan sedimen, yaitu :
Batuan Metamorf
Batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari
batuan beku atau batuan sedimen. Perubahan itu dapat terjadi karena bermacam-macam
sebab, antara lain sebagai berikut.;
Suhu tinggi.
Suhu tinggi bersal dari magmam, sebab batuan itu berdekatan dengan dapur
magma, sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak.
Contohnya : marmer dari batu kapur, dan antrasit dari batu bara.
Tekanan Tinggi
Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-endapan yang tebal sekali di
atasnya,
contoh batu pasir dari pasir
2. Tenaga Geologi
Tenaga Geologi dapat diartikan sebagai tenaga pembentuk dan pengubah bentuk muka bumi
yang yang terdiri atas tenaga endogen dan eskogen.
Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi meliputi:
Tektonisme,
vulkanisme, dan
gempa bumi .
Tektonisme
Tektonisme merupakan tenaga yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan letak
lapisan permukaan bumi secara vertikal atau horisontal.
Gejala yang tampak dari aktivitas ini biasa disebut dengan dislokasi, yaitu
pergeseran lapisan kulit bumi secara paksa.
Gerakan tektonisme dibedakan menjadi dua, yaitu Epirogenesa dan orogenesa
Gerak Epirogenesa adalah gerak yang berupa pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lambat, berlangsung dalam
waktu yang lama, dan meliputi wilayah yang luas. Gerak ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
Epirogenesapositif dan
Epirogenesa negatif.
Epirogenesa positif adalah gerak yang menyebabkan terjadinya penurunan di muka bumi. Penurunan ini terjadi karena
adanya penambahan beban,
misalnya banyaknya sedimentasi pada suatu daerah cekungan.
Epirogenesa negatif adalah gerak yang menyebabkan pengangkatan lapisan kulit bumi. Hal ini terjadi karena adanya
pengurangan beban ,
misalnya lapisan es mencair. Pengangkatan ini menyebabkan permukaan laut tampak turun.
Gerak orogenesa adalah gerak yang berupa pergeseran lapisan bumi yang sangat cepat
meliputi daerah yang sangat sempit.
Gerak orogenesa menyebabkan adanya tekanan secara horisontal dan vertikal pada kulit
bumi. Gerakan ini menimbulkan bentukan muka bumi berupa lipatan dan patahan.
Gambar :
Retakan
akibat
Tenaga
Tektonisme
Berbagai bentuk muka bumi yang terjadi akibat patahan yaitu sebagai berikut.:
Graben, disebut juga Slenk, yaitu tanah turun berupa depresi yang terbenytuk karena terjadinya
patahan sehingga blok batuan mengalami penurunan.
Horst, yaitu tanah naik yang terjadi apabila bagian di antara p[atahan mengalami pengangkatan
sehingga lebih tinggi dari daerah sekitarnya.
Vulkanisme
Vulkanisme adalah gejala atau peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari
dalam litosfer dan menyusup ke lapisan yang lebih atas yang disebut intrusi magma
atau plutonisme.
Apabila magma tersebut naik sampai ke permukaan bumi disebut proses ekstrusi magma.
Bentuk-bentuk muka bumi khususnya di daratan tidaklah sama. Untuk lebih jelasnya perhatikan materi berikut ini !
Gunung
Gunung mempunyai bentuk seperti kerucut. Pada sisi lereng gunung terdapat jurang-jurang yang merupakan jalan air atau lava
menuju ke lembah. Kebanyakan gunung di Indonesia adalah gunung berapi.
Proses pembentukan gunung api dikenal dengan istilah vulkanisme. Gunung api terbentuk oleh proses intrusi dan ekstrusi
magma dari lapisan kulit bumi. Setelah sampai dipermukaan bumi, magma yang keluar kemudian membeku dan membentuk
timbunan. Magma keluar ke permukaan bumi melalui letusan atau erupsi gunung api. Apabila erupsi sering terjadi, magma akan
membentuk lapisan timbunan yang membuat gunung api semakin tinggi.
Gmb. G. Hawai
Intrusi Magma
Magma dari dari dalam bumi dapat mengalir menyusup di bawah permukaan bumi.
Setelah membeku, penyusupan magma ini membentuk kenampakan sebagai berikut.:
Batolit adalah batuan beku yang terbentuk dalam dapur magma.
Lakolit adalah batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya menyerupai lensa cembung.
Sill adalah sisipan magma yang membeku pada dua lapisan litosfer yang membentuk lapisan tipis dan lebar.
Diatrema adalah batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan litosfer.
Ekstrusi magma
Ekstrusi gunung api terjadi apabila magma keluar kepermukaan bumi akibat tekanan dari dalam bumi. Aktivitas ini
menimbulkan letusan (erupsi) pada gunung api.
Dilihat dari bentuk lubang keluarnya magma, terdapat tiga macam erupsi sebagai berikut.
Erupsi linear : magma keluar melalui pecahan kulit bumi sehingga membentuk deretan gunung api , misalnya gunung api
laki atau Laki Spleet di Islandia yang panjang nya retakan 30 km
Erupsi areal : magma sangat dekat letaknya pada permukaan bumi , membakar atapnya dan melelehkan pada
permukaan bumi. Terdapat di Colombia, Yellow Stone national Park Ethiopia
Erupsi sentral : magma keluar melaui sebuah lubang dan membentuk gunung tersendiri letaknya mis. Maona loa
Krakatau, Vesuvius
Proses erupsi sentral dapat mengakibatkan tiga macam bentuk gunung api, yaitu :
Berdasarkan kekuatan letusan dan kandungan material yang dikeluarkan, erupsi gunung api dibadakan menjadi dua, yaitu :
Erupsi Eksplosif, adalah erupsi yang menyebabkan ledakan akibat tekanan gas magmatis yang sangat kuat. Material yang
dikeluarkan bersifat padat dan cair.
Erupsi Efusif, adalah erupsi yang tidak menimbulkan ledakan, karena tekanan gas kurang kuat. Materi yang dikeluarkan adalah
material cair atau sebagian besar lava dan sedikit material padat yang berukuran kecil.
Berdasarkan kekentalan magma, tekanan gas, kedalaman dapur magma, dan material yang
dikeluarkan, letusan gunung api dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
Letusan tipe Hawai
Tipe ini terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke
segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai.
Contoh: gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawai.
Material yang dikeluarkan saat gunung api meletus bermacam-macam. Material tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis.
Selain di atas, gunung api juga melihatkan tanda setelah meletus (Pascavulkanik), diantaranya :
a Munculnya ekshalasi atau sumber gas, contohnya di Dieng, Jawa Tengah.
b Keluarnya mata air panas, contohnya di Cilemati, Jawa Barat.
c Mata air makdani, yaitu mata air panas yang mengandung mineral seperti belerang. Contohnya di Maribaya (Jawa Barat), Batu
Raden dan Dieng (Jawa Tengah)
d Geyser, yaitu mata air panas yang disemburkan ke udara. Ketinggian geyser dapat mencapai 70m. contoh di Irlandia dan
Yellowstone Park (Amerika Serikat).
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari
dalam.
Dilihat dari intensitasnya, ada dua macam gempa :
Macroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa menggunakan alat.
Microseisme, yaitu gempa yang intensitasnya kecil sekali dan hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat perekam.
Hal ikhwal mengenai gempa bumi nin perlu diselidiki agar akibat yang ditimbulkannya dapat diramalkan dan upaya
penanggulangannya dapat dilakukan.
Ilmu yang mempelajari gempa bumi, gelombang-gelombang seismik serta perambatannya disebut seismologi.
Dalam kajian seismologi ini diperlukan berbagai alat. Salah satu alat yang terpenting adalah
seismograf atau alat untuk mencatat gempa.
Gambar : Seismograf
Gempa bumi adalah sentakan pada kerak bumi yang dirasakan sebagai getaran akibat kekuatan gelombang secara vertikal dan
horizontal yang terjadi karena aktivitas tektonisme, vulkanisme, atau runtuhnya permukaan bumi.
a Gempa tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran kerak bumi atau tektonisme. Aktivitas tektonisme yang
sering menimbulkan terjadinya gempa, yaiotu tektonik yang menyebabkan dislokasi atau patahan.
Pergeseran kerak bumi di sepanjang bidang patahan menimbulkan goncangan yang kemudian merambat ke segala arah
melalui materi-materi penyusun bumi. Apabila goncangan tersebut meramba melalui permukaan bumi dapat membinasakn
semua yang tidak tahan menahan goncangan tersebut.
b. Gempa vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena adanya aktivitas vulkanisme, baik sebelum, pada saat, atau sesudah
letusan.
Magma yang keluar melalui pipa –pipa gunung api bergerak bersama dengan batuan penyusun tubuh gunung api. Getaran
akibat pergerakan tersebut diteruskan ke segala arah melalaui materi penyusun kerak bumi. Oleh karena itu, sebelum terjadi
letusan gunung api terasa adanya gempa bumi terlebih dahulu.
c. Gempa runtuhan
Gempa ini disebut juga gempa terban adalah gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan misalnya di dalam gua atau
daerah tambang atau tanah longsor. Getaran yang ditimbulkan akibat gempa runtuhan tidak selalu hebat, tetapi hanya meliputi
daerah sekitar runtuhan.
Untuk lebih memahami tentang gempa bumi , berikut ini antara lain Istilah-istilah penting dalam ilmu tentang gempa (seismlogi)
a Hiposentrum adalah sumber atau pusat gempa dalam gempa bumi yang dapat berbentuk garis atau titik. Dari situlah asal
mula gelombang primer (longitudinal) dngan gerakan merapat dan merenggang yang dirambatkan dengan kecepatan 7 – 14
km/detik, kemudian diikuti oleh gelombang sekunder (tranversal), yaitu gerakan naik dan turun yang dirambatkan dengan
kecepatan 4 – 7 km/detik.
b Episentrum adalah garis atau titik di permukaan bumi yang tegak lurus terhadap hiposentrum. Dari tempat itulah getaran
gelombang gempa pertama kali dirasakan kemudian dirambatkan ke segala arah secara mendatar sehingga menjadi sumber
gelombang permukaan.
c Makroseisme adalah daerah di sekitar episentrum yang menderita kerusakan hebat akibat getaran gelombang gempa.
d Pleistoseista adalah garis pada peta yang membatasi makroseisme.
e Isoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan tingkat kerusakan yang sama akibat
gempa.
f Homoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gelombang gempa pada waktu
yang sama
Gambar : Proses Gempa Tsunami
Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi terutama diperankan oleh dinamika atmosfer serta organisme
hidup (biosfer). Tenaga eksogen biasannya bersifat merusak.
Tenaga ini dibedakan menjadi 4, yaitu :
pelapukan,
pengikisan/erosi,
pengangkutan dan
sedimentasi/pengendapan.
Pelapukan
Pelapukan adalah rusaknya batuan dari butiran besar menjadi butiran kecil bahkan halus dengan tanpa mengubah susunan
fisiknya (mekanis), dengan mengubah susunan kimawinya (kimia) atau karena tumbuhan, hewan dan manusia (biologis)
Pelapukan mekanik disebut juga pelapukan fisik adalah peristiwa pemecahan batuan menjadi fragmen-fragmen yang lebih
kecil karena pengaruh tenaga fisik pada batuan tersebut. Batuan tersebut dapat hancur karena pengaruh sinar matahari atau
perubahan temperatur tanpa ada perubahan susunan kimiawinya.
Pelapukan kimiawi adalah proses perusakan atau penghancuran batu-batuan sekaligus mengubah susunan kimiawinya.
Oleh karena itu, palapukan ini sering disebut juga dengan dekomposisi karena batuan tersebut tidak hanya mengalami
perubahan fisik, tetapi juga mengalami perubahan komposisi (susunan kimiawi). Pelapukan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi
iklim, tumbuh-tumbuhan dan binatang.
Pelapukan biologis adalah proses pengrusakan atau penghancuran batu-batuan yang disebabkan oleh kegiatan organisme
baik tumbauhan maupun hewan, misalnya akar pohon, rayap, dan semut yang masuk ke dalam celah-celah batuan.
Erosi/pengikisan
Erosi atau pengikisan adalah proses lepasnya butiran-butiran batuan dari batuan induknya karena gesekan, tumbukan, atau
graviasi akibat adanya tenaga di permukaan bumi, misalnya air dan angin. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan
erosi tidak sama antara satu tempat dengan tempat yang lain.
Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap erosi di daerah tropis basah, yaitu :
o tenaga aliran permukaan,
o di daerah gurun oleh tenaga angin, dan
o di daerah pantai oleh tenaga gelombang laut.
Abrasi oleh gelombang laut antara lain dapat menyebabkan terbentuknya tanjung dan teluk.
Deflasi adalah erosi yang disebabkan oleh tenaga angin dengan hasil tenaga bentukannyaantara lain berupa batu jamur.
Eksarasi adalah erosi yang disebabkan oleh es (erosi glasial) dengan bentukannya berupa palung yang menyerupai huruf U
dan pada akhirnya dapat berubah menjadi fyord.
Pengangkutan adalah proses pemindahan butiran batuan yang lepas dari satu tempat ke tempat lain oleh tenaga dan media
pengangkut seperti air, es, dan gaya gravitasi.
Sedimentasi
Sedimentasi terjadi karena kecepatan tenaga dan media pengangkut materi erosi berkurang
sehingga material yang dibawanya mengendap. Sedimentasi dapat terjadi di daratan, di danau, di
sungai, atau di muara sungai.
a Sedimen marine adalah segala material hasil abrasi yang diangkut dan diendapkan di daerah pantai.
Contoh bentukan alam hasil sedimen marine yaitu gosong.
Gosong adalah timbunan pasir di pantai sebagai hasil pengikisan oleh air laut.
Gosong yang menghubungkan pulau karang dengan pulau utama dinamakan tombolo.
b Sedimen flufial adalah segala material yang diangkut dan diendapkan oleh tenaga sungai.
Oleh karena itu, tempat pengendapannya antara lain di dasar sungai, danau, dan muara sungai.
Contoh bentukan alam hasil sedimen fluvial yaitu delta.
Delta adalah deposit lumpur, pasir, atau kerikil yang mengendap di muara sungai.
c Sedimen eolis adalah segala material yang diangkut dan diendapkan oleh tenaga sngin.
Contoh bentukan alam hasil sedimen eolis adalah yaitu dune.
Dune adalah bukit pasir rendah di daerah pantai.
Material yang terbawa erosi setelah menempuh jarak ertentu akan di endapkan, karena tenaga erosi semakin berkurang. Semua
hasil pelapukan batu-batuan yang diendapkan lama kelamaan menjadi batuan sedimen.
Batuan sedimen dapat dikelompokkan bardasrkan tenaga alam yang mengangkutnay dan tempat pengendapannya sebagai
berikut.
Pengertian Tanah :
Tanah adalah kumpulan dari benda alam dipermukaan bumi yang tersusun dalam horison –
horison , terdiri dari campuran bahan mineral organik , air, udara dan merupakan media
tumbuhnya tanaman.
Tanah dapat diartikan sebagai akibat bekerjanya gaya- gaya alam (natural body) yang
terbentuk dan berkembang alam (Natural material) di permukaan bumi. Hal ini diakibatkan
adanya pengaruh berbagai faktor alam di permukaan bumi sehingga dapat digunakan sebagai
penumbuh tanaman.
Lahan adalah permukaan daratan dengan kekayaan benda- benda padat , cair dan gas .
Lahan juga dapat diartikan suatu kawasan yang mempunyai sifat- sifat yang sama seperti jenis
tanah topografi dan drainase serta dapat digunakan untuk tujuan tertentu
contoh : lahan sawah, tegalan, pekarangan, dan lahan pasang surut.
s = f (i, o,r,bi,w)
Organisme Akumulasi bahan organik, daur ( cyclus ) unsur hara, dan pembentukan
struktur tanah yang stabil sangat mempengaruhi jenis dan proses pembentukan tanah.
Unsur N dapat diikat tanah dalam udara oleh mikroorganisme yang hidup dalam tanah
dan bersimbiosa dengan tanaman.
Bahan Induk Tanah yang terdapat di permukaan Bumi sebagian memperlihatkan sifat-sifat (
terutama sifat kimia ) yang sama dengan induknya, Sifat-sifat bahan induk yang masih terlihat,
misalnya tanah-tanah berstruktur pasir merupakan akibat dari bahan induk yang
kandungan pasirnya tinggi
Topografi : Topografi suatu daerah juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan tanah, yaitu
dapat mempercepat atau memperlambat pengaruh iklim
Waktu : Lamanya waktu juga berperan dalam pembentukan tanah.
Bahan induk yang mengalami pelapukan dan pengembangan tanah tentunya membutuhkan waktu
yang cukup untuk membentuk tanah. Proses pembentukan tanah yang terus berlangsung, bahan induk
tanah akan berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
F. Struktur Tanah merupakan susunan yang terdapat pada Horison A, dan B meliputi : unsur remah
(crumb) ,gumpal (Platelke), keping (block), kubus gumpal (subangular block), prismatik (prismatic) ,
bertiang (columner)
H. Pengolahan Tanah
Erosi Tanah
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa erosi adalah proses lepasnya butiran-butiran batuan dari
batuan induknya terutama oleh pengaruh air. Erosi oleh air ini mengakibatkan kerusakan dengan
tingkat yang berbeda-beda.
Erosi Percikan (splash erosion)
Erosi percikan adalh proses pengikisan tanah akibat adanya percikan, terutama oleh air hujan atau air
sungai. Proses erosi terjadi pada saat percikan air mengenai tanah dan membawa partikel-partikel
tanah tersebut ke tempat lain untuk diendapkan.
Erosi Lembar (sheet erosion)
Erosi lembar adalah proses pengikisan lapisan tanah yang letaknya paling atas dan sangat tipis. Erosi ini
biasanya terjadipada tanah yang telah dibajak sehingga lapisan tanah yang subur menjadi hilang.
Erosi Alur
Erosi alur adalah erosi yang terjadi pada permukaan tanah yang miring sehingga terbentuk aliran-aliran
kecil. Erosi ini terjadi karena erosi lembar bekerja secara terus menerus.
Erosi Parit (gully erosion)
Erosi parit terjadi apabila aliran-aliran kecil akibat erosi alur berkumpul menjadi aliran yang lebih
besar. Oleh karena itu, aliran airnya pun menjadi lebih deras dan proses erosinya semakin besar.
Bentukan alam yang dihasilkan oleh erosi ini antara lain jurang-jurang yang dalam dengan lereng
curam.
Peranan air dalam erosi tanah sangat ini jelas begitu dominan, terlebih-lebih di Indinesia yang
merupakan daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi.
Erosi selalu dimulai dari erosi yang ringan, yaitu percikan, lalu erosi lembar, diteruskan dengan erosi
alur, dan akhirnya erosi parit sehingga merusakkan lapisan di muka bumi ini.
Berbagai erosi di atas dapat terjadi antara lain karena faktor-faktor sebagai berikut:
a Curah hujanh yang tinggi .
b Vegetasi penutup lahan yang kurang dikarenakan alam atau akibat pengelolaan yang kurang tepat oleh
manusia.
c Kemiringan lereng
d Tata guna lahan yang kurang tepat.
Ket :
BBD : Batuan Beku Dalam BSO : Batuan Sedimen Organis
BBG : Batuan Beku Gang BMK : Batuan Metamorf Kontak
BBL : Batuan Beku Luar BMD : Batuan Metamorf Dynamo
BSK : Batuan Sedimen Klastik BMP : Batuan Pneumatolitis Kontak
BSC : Batuan Sedimen Chemis
III. Berikan tanda panah sesuai dengan gambar di bawah ini
1. Bentuk muka bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen terdapat di bawah ini, kecuali .........
a. Gempa bumi
b. Air hujan
c. Orogenetik
d. Vulkanisme
e. Tektonik
2. Lapisan tanah yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya akibat patahan lapisan tanah sekitarnya
adalah .........
a. Slenk
b. Horst
c. Flexur
d. Graben
e. Tanah bungkuk
3. Peristiwa menyusupnya magma diantara batuan tetapi tidak dapat mencapai permukaan bumi yaitu : .........
a. Ekstrusi magma
b. Diatrema
c. Efusif
d. Erupsi magma
e. Intrusi magma
4. Pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan susunan kimia disebabkan oleh ......... kecuali
a. Gelombang air laut
b. Perubahan suhu
c. Daya erosi
d. Air hujan didaerah kars
e.Pengikisan batuan didaerah pegunungan.
8. Pusat gempa yang terletak pada perut bumi dikenal denan sebutan ..............
a. Episentrum
b. Makroseisme
c. Hiposentrum
d. Homoseista
e. Pleistoseista
10. Batuan yang berasal dari magma yang mengalir keluar kelubang diatrema dan membeku disana menjadi
batuan kristal adalah ......
a. Batuan beku korok
b. Batuanbeku luar
c. Batuan beku dalam
d. Sedimen
e. Batuan Metamorf
11. Adanya batu pualam menunjukkan bahwa jenis batuan tersebut adalah :.....
a. Metamorf
b. Sedimen
c. Batholit
d. Batuan beku dalam
e. Ontosol
12. Proses penyusupan magma pada lapisan tanah yang lebih atas disebut ......
a. Ekstrusi
b. Intrusi
c. Infiltrasi
d. Eksharasi
e. Eksplosif
13.Proses penelanjangan atau pengelupasan batuan akibat pengaruh pelapukan , erosi dan gerakan tanah disebut
...........
a. Stack
b. stump
c. Denudasi
d. Abrasi
e. Deflasi
16. Bahan yang dikeluarkan gunung api yang berupa gas beracun yang terjadi di Kawah Si Nila disebut ....
a. Efflata
b. Lava
c. Ekshalasi
d. Diatrema
e. Strato
17. Peristiwa penghancuran massa batuan baik secara fisik, kimia dan organik disebut ....
a. Weathering
b. Denudasi
c. Abrasi
d. Erosian
e. Deflasi
18. Jika dari suatu stasiun gempa, tercatat gelombang P yang pertama terjadi pukul 05.36.12 WIB dan gelombang S
pertama yang tercatat pukul 05.42.42 WIB, jarak episentral pada kejadian gempa tersebut adalah .....
a. 3.500 km
b. 4.000 km
c. 4.500 km
d. 5.000 km
e. 5.500 km
19. Jika 2 buah lempeng litosfera saling bergesekan karena ada gerak horisontal maka pada bidang batasnya akan
ditemui ........
a. Patahan
b. Sesar
c. Gunung api
d. Horst
e. Graben
20.Gambar disamping merupakan kenampakan permukaan bumi berupa ......
a. Gunung api
b. Dome
c. Leher vulkanik
d. Kaldera
e. Erupsi areal
21. Peristiwa menyusupnya magma diantara lapisan batuan tetapi tidak dapat mencapai permukaan bumi yaitu :
a. Siil
b. Dike
c. Batolit
d. Lakolit
e. Diatrema
22. Gempa bumi yang terjadi di daerah patahan dinamakan gempa ........
a. Runtuhan
b. Vulkanik
c. Tektonik
d. Menengah
e. Akibat orografik
23. Proses pengikisan air laut oleh gelombang pada daerah tepi pantai disebut.........
a. Erosi
b. Tsunami
c. Abrasi
d. Deflasi
e. Korosi
24.Proses penelanjangan atau pengelupasan batuan akibat pengaruh pelapukan , erosi dan gerakan tanah disebut
...........
a. Stack
b. stump
c. Denudasi
d. Abrasi
e. Deflasi
2. Daerah Tumpang Malang setiap 1 hektar mempunyai kondisi lahan dan system pertanian sebagai berikut :
Nilai factor curah hujan = 185
Nilai factor panjang lereng = 1,41
Nilai factor erodibilitas = 0,38
Nilai tindakan konservasi tanah : a
Nilai factor pengelolaan tanaman = 0,119
Nilai factor Crop rotation = 1.b
Nilai factor Countor farming = 0,75
Tentukan berapa ton besarnya erosi dalam satu hektar setiap tahun dengan konservasi ?
Tentukan berapa ton besarnya erosi dalam satu hektar setiap tahun dengan konservasi ?
3. Jelaskan usaha mengurangi erosi tanah dengan cara mekanik, chemis dan vegetasi ?
4. Jelaskan mengapa di Indonesia masih ada jenis tanah yang berwarna merah ?
Pedosfer
Kompetensi Dasar:
3.1.Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan
litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.
Indikator:
2. Profil Tanah
Profil Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan induk tanah.
Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison sebagai berikut: O-A-E-B-C-
R. Solum Tanah terdiri dari : O-A-E-B, lapisan tanah atas meliputi: O-A, dan lapisan tanah bawah : E-B
b. Tekstur
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif dalam persen (%) antara fraksi-fraksi pasir, debu dan
liat. Tekstur erat hubungannya dengan plastisitas,permeabilitas, keras dan kemudahan, kesuburan dan
produktivitas tanah pada daerah geografis tertentu (Hakim et al, 1986).
Pembagian ukuran fraksi-fraksi tanah (tekstur) menurut sistem Departemen Pertanian Amerika Serikat
(USDA) Tahun 1938 seperti tabel dibawah ini:
Tabel Tekstur Tanah Berdasarkan USDA
c. Struktur
Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh
Keterangan:
T = tanah o = organisme t = topografi
f = faktor b = bahan induk w = waktu
i = iklim
1. Organisme
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam
hal-hal sebagai berikut.
a) Membuat proses pelapukan, baik pelapukan organik maupun pelapukankimiawi. Pelapukan
organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhlukhidup (hewan dan tumbuhan),
sedangkan pelapukan kimiawi adalahpelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut
olehair.
b) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkandan menyisakan daun-daunan
dan ranting-ranting yang menumpuk dipermukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan
bantuanjasad renik atau mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
c) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadidi daerah beriklim sedang
seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutandapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat
membentuk tanah hutandengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah
berwarnahitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akarakardan sisa-sisa
rumput.
d) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruhterhadap sifat-sifat tanah.
Contoh, jenis cemara akan memberi unsur-unsurkimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah,
akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah
pohon jati.
2. Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf.
Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalamipelapukan dan menjadi
tanah.
3. Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu:
a. Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses
pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.
b. Curah hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian
tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
4. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi,
sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.
b. Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam.
5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang
terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak
mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk
1. Regosol. Tanah regosol berciri-ciri: berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan
berbahan organik sedikit. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija (seperti jagung), tembakau,
dan buah-buahan. Jenis tanah ini banyak terdapat di P. Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.
2. Latosol. Tanah latosol berciri-ciri: berwarna merah hingga kuning, kandungan bahan
organik sedang, dan bersifat asam. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa,
karet, kopi, dll. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa,
Minahasa, dan Papua.
d. Tanah Podzol
Tanah ini terbentuk akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzol
bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah sampai kuning. Tanah ini baik untuk
tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra,
Jabar, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua.
Gambar Tanah podzol
e. Tanah Laterit
Tanah laterit adala tanah hasil ‘pencucian’ sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus.
Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur. Warna
tanah ini kekuningan sampai merah. Tanah ini baik untuk kelapa dan jambu mete. Tanah jenis ini banyak
terdapat di Jawa Tengah, Lampung, Jabar, Kal-Bar, dan Sulawesi Tenggara.
Tanah laterit
f. Tanah Litosol
Tanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru terbentuk
sehingga butirannya besar. Ciri-ciri tanah ini yaitu miskin unsur hara dan mineralnya masih terikat pada
butiran yang besar. Tanah litosol kurang subur sehingga hanya cocok bagi tanaman-tanaman besar di
hutan. Tanah litosol banya terdapat di P. Sumatra, Jawa Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Maluku
selatan, dan Papua.
g. Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan hasil pelapukan batuan kapur (gamping). Tanah ini terbagi jadi dua jenis.
1. Renzina. Tanah ini merupakan hasil pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah
hujan tinggi. Ciri tanah ini yaitu berwarna hitam dan miskin zat hara. Tanah renzina banyak
terdapat di daerah berkapur seperti Gunung Kidul (Yogyakarta).
2. Mediteran, merupakan hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna
tanah ini kemerahan sampai coklat. Tanah jenis ini meski kurang subur namun cocok untuk
tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete.
h. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku
serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Sepertinya jenis tanah ini dijumpai di
mana-mana
Petunjuk kerja:
1. Amalitah gambar di bawah ini dengan seksama!
2. Diskusikan pertanyaan dari soal dibawah ini
3. Kerjakan dalam lembar diskusi selama 30 menit
4. Presentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas
agak Gambar 2: Daerah Malang bagian timur
Kab. Malang (Kec. Ampelgading, Kec. Wajak,
Kec. Poncokusumo, Kec. Tirtoyudo dan Kec.
Dampit)
Pertanyaan:
1. Identifikasi jenis tanah yang ada pada daerah gambar 1 dan gambar 2? Jelaskan mengapa jenis tanah
tersebut terdapat di daerah itu?
2. Sebutkan potensi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dari dua jenis tanah tersebut?
3. Sebutkan dan jelaskan dampak negatif yang dilakukan oleh masyarakat terhadap pemanfaatan jenis
tanah di daerah tersebut?
4. Bagaimana saran menurut kelompok Anda, untuk menjaga kelestarian potensi jenis tanah di daerah
Malang?
3. Di antara golongan tanah, ada tanah muda, dewasa, tua dan tanah sangat tua. Pembagian tanah ini
didasarkan pada .....
a. Tingkat kesuburan tanah d. Kesulitan mengelola tanah
b. Unsur tanah e. Klasifikasi tanah
c. Warna tanah
5. Sisa-sisa tanaman dan bahan organik tanah hasil dekomposisi serasah akan membentuk tanah pada
horison .....
a. Horison A d. Horison E
b. Horison B e. Horison O
c. Horison C
6. Berikut ini merupakan dampak erosi di daerah terkena erosi (daerah bawah) yaitu .....
a. Penurunan produktifitas tanah d. Polusi sedimen
b. Struktur tanah menjadi rusak e. Kualitas tanaman menurun
c. Kehilangan unsur hara
7. Tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi disebut .....
a. Tanah kapur d. Tanah organosol
b. Tanah vulkanik/andosol e. Tanah laterit
c. Tanah pasir
11. Gumpalan-gumpalan kecil dari butiran-butiran tanah terjadi karena butir- butir pasir, debu dan liat
terikat satu sama lain oleh perekat seperti bahan organik disebut .....
a. Struktur tanah d. Solum tanah
b. Tekstur tanah e. Tanah organik
c. Permeabilitas
12. Tanah hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah dan banyak terdapat di daerah Sumatra bagian
Timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat dan selatan, serta Papua utara dan selatan disebut
tanah .....
a. Tanah kapur d. Tanah andosol
b. Tanah aluvial e. Tanah gambut
c. Tanah podzol
13. Suatu tanah tersusun atas 50% lempung, 40% pasir, dan 10% debu, maka tanah tersebut termasuk
dalam tekstur (gambar pada slide) .....
a. Lempung berdebu d. Lempung bergeluh
b. Lempung geluh berpasir e. Geluh lempung berdebu
c. Lempung
15. Kemampuan tanah untuk meloloskan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah disebut....
a. Tekstur tanah d. Zona pencucian tanah
b. Struktur tanah e. Permeabilitas tanah
c. Solum tanah
17. Potensi ekonomi sumber daya lahan tanah vulkanis yaitu .....
a. Tanahnya kurang subur d. Kaya gamping
b. Kaya bahan organik e. Dapat ditanami pohon jati
c. Kaya pasir besi
18. Proses terkelupasnya partikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga air hujan, disebut .....
a. Splash erosion d. Sheet erosion
b. Riil erosion e. Erosi angin
c. Gully erosion
19. Perkembangan lanjut dari erosi alur dan penampang melintangnya berbentuk V atau U disebut .....
a. Splash erosion d. Sheet erosion
b. Riil erosion e. Erosi angin
c. Gully erosion
20. Langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kestabilan tanah di daerah miring dan mengurangi tingkat
erosi tanah yaitu .....
a. Terasmiring d. Heavy rotation
b. Harvest moon e.Countour farming
c. Crop circle
2. Uji Kompetensi
1. A
2. C
3. A
4. C
5. E
6. D
7. B
8. B
9. B
10. C
11. A
12. B
13. C
14. B
15. E
16. D
17. C
18. A
19. C
20. E
DAFTAR PUSTAKA
Anjayani, Eni dan Haryanto, Tri. 2009. Geografi untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Asdak, Chay. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Endarto, Danang, dkk. 2009. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Hakim, N.Dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.. Lampung: Universitas Lampung.
Juarti. 2011. Konservasi Lahan dan Air. Malang: Jurusan Geografi Universitas Negeri Malang.
Madjid, Abdul. 2011. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Palembang: Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
Suhendar, Soleh. 2008. Pedosfer. Jakarta: Bahan Modul.
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
GEOGRAFI
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2014 (15)
o ▼ September (14)
MENGEVALUASI TINDAKAN YANG TEPAT DALAM PELESTARIAN...
Kearifan Lokal
SEBARAN KERAGAMAN BUDAYA
DINAMIKA DAN MASALAH KEPENDUDUKAN
POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA
SEBARAN BARANG TAMBANG INDONESIA
MENGANALISIS SEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA ...
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HI...
ATMOSFER
DINAMIKA PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP...
MENGENAL BUMI
PENELITIAN GEOGRAFI
Pengetahuan Dasar Geografi
o ► Agustus (1)