Tugas Manajemen Perpajakan PPH Pasal 4
Tugas Manajemen Perpajakan PPH Pasal 4
A. Pasal 4 Ayat 1
Objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib
Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun,
termasuk:
1. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa
yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau
imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam
Undang-undang ini;
2. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan
penghargaan;
3. laba usaha;
4. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta
termasuk:
Terdiri dari:
1. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga
obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang
dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi;
Penjelasan mengenai Bunga Simpanan Koperasi:
Tarif
a. 0% untuk penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan
Rp 240.000,- per bulan
b. Koperasi Wajib membuat Bukti Potong PPh Pasal 4 Ayat 2
termasuk penghasilan dari bunga simpanan yang dikenakan tarif
0%
Saat Terutang dan Saat Pemotongan Oleh Koperasi
a. Yaitu Saat Pembayaran (pasal 3 PMK-112/PMK03/2010)
b. Koperasi Wajib membuat bukti potong PPh Pasal 4 ayat 2
termasuk penghasilan dari bunga simpanan yang dikenakan tarif
0%.
Saat Penyetoran dan Pelaporan
a. Saat Penyetoran: Tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak
berakhir.
b. Saat Pelaporan: Paling lama 20 hari setelah masa pajak berakhir.
c. Formulir Pelaporan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat 2 ada di PER-
53/PJ/2009
2. Penghasilan berupa hadiah undian;
3. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya;
4. penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau
bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan
tanah dan/atau bangunan;
Keterangan mengenai jasa konstruksi:
- Pajak yang dipotong dari hasil usaha jasa konstruksi yang
telah memiliki sertifikasi dibidang usaha jasa konstruksi
dikenakan PPH Pasal 4 ayat (2) Final, sementara bagi
mereka yang belum teregistrasi dalam LPJK dan otomatis
tidak memiliki SBU dan LPJK, maka pengenaan PPh atas
imbalan yang mereka terima bukan objek PPh Final Pasal 4
ayat (2) atas jasa konstruksi. Imbalan yang mereka terima
merupakan objek PPh Pasal 23.
5. penghasilan tertentu lainnya (misal penghasilan dari usaha orang
pribadi yang peredaran bruto tidak melebihi 4,8 Miliar dan dividen
OP pasal 17 ayat 2 huruf c).