Anda di halaman 1dari 15

Prediksi dampak lalu lintas dari pembangunan Pasar kenteng diklasifikasikan

dalam 2 tahap, yaitu pada tahap kontruksi dan tahap operasi. Sedangkan untuk
mengukur besaran dampak lalu lintas yang terjadi adalah membandingkan kondisi
dengan dan tanpa proyek pembangunan Pasar kenteng , serta membandingkan
kondisi jika tidak melakukan sesuatu (do nothing) dengan melakukan
sesuatu (do something) dalam rangka mengurangi dampak lalu lintas.

4.1. TAHAP KONSTRUKSI

Pada tahap konstruksi, dampak lalu lintas yang diprakirakan muncul dari
rencana pembangunan Pasar kenteng adalah berupa gangguan kelancaran lalu
lintas, gangguan keselamatan lalu lintas, dan kerusakan jalan. Dampak lalu lintas
tersebut diprediksi diakibatkan oleh kegiatan pengangkutan material bangunan
dan tanah dari pembangunan fasilitas Pasar kenteng disepanjang jalan masuk.
Adapun rincian prakiraan dampak lalu lintas tersebut sebagai berikut :

4.1.1. Dampak Kelancaran Lalu Lintas

Gangguan kelancaran lalu lintas tersebut yang pertama adalah


pengangkutan material bangunan. Proses pembangunan Pasar kenteng Tahap I
dilakukan dengan menggunakan lahan yang sebelumnya merupakan Gedung
pasar kenteng sebelumnya dengan luas bangunan 1.500 m 2. Oleh karena itu pada
pembangunan Pasar kenteng Tahap I dilakukan pembongkaran bangunan lama

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 1
yang kemudian baru bisa dilakukan proses pembangunan gedung baru. Gedung
baru Pasar kenteng Tahap I mempunyai luas bangunan sebesar 1.850 m 2 dengan
ukuran 50 x 37 m dan mempunyai 2 lantai.

Gambar 4.1. Rencana Tampak depan Pasar kenteng Tahap I

Kegiatan di atas yang diprakirakan akan membangkitkan bahan material


adalah pembongkaran gedung lama dan pembangunan gedung baru Pasar
kenteng. Dari hasil inventarisasi jumlah luasan lantai bangunan Gedung pasar
kenteng yang lama sebesar 1.500 m 2. Diasumsikan tiap m2 bangunan terdiri dari
2,5 m3 material, maka jumlah material yang berasal dari pembongkaran
bangunan lama menjadi 1.500 m 2 x 2,5 m3 = 3.750 m3. Kemudian pembangunan
gedung baru Pasar kenteng Tahap I dengan luasan lantai sebesar 1.850 m 2
diasumsikan membutuhkan material sebanyak 2,5 m 3 tiap m2. Sehingga, jumlah
kebutuhan material untuk pembangunan gedung baru Pasar kenteng Tahap I
menjadi 1.850 m2 x 2,5 m3 = 4.625 m3. Total jumlah material yang keluar dan
masuk lokasi proyek sebesar 3.750 m3 x 4.625 m3 = 8.375 m3. Apabila material
tersebut diangkut dengan truk kapasitas 5 m 3, maka bangkitan lalu lintas truk
yang terjadi sekitar 1.675 truk selama proyek berlangsung. Bila jadwal
pelaksanaan pembangunan akan selesai selama 6 bulan atau 180 hari, maka
bangkitan truk per hari sekitar 9 truk atau 1-2 truk/jam (jam kerja 6 jam/hari).

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 2
Dari hasil analisis tersebut, tidak akan menganggu kelancaran lalu lintas secara
signifikan, karena hanya menambah volume sekitar 2.4 smp/jam terhadap
kapasitas jalan, akan tetapi kondisi ini tetap akan dilakukan pengelolaan untuk
meminimalkan dampak lalu lintas.

Gambar 4.2. Contoh Angkutan Material dengan Kapasitas 5 m3 / 5 ton

4.1.2. Dampak Keselamatan Lalu Lintas

Selain gangguan kelancaran lalu lintas, prakiraan dampak lalu lintas lainnya
adalah gangguan keselamatan lalu lintas dari ceceran tanah yang mengakibatkan
jalan menjadi licin dan meningkatnya konflik lalu lintas dari kendaraan material
yang keluar masuk dari/ke lokasi proyek (lihat gambar 4.3 dan gambar 4.4).

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 3
Gambar 4.3. Ilustrasi Ceceran Material di Sekitar Lokasi Proyek

Pada saat konstruksi diprakirakan untuk pembangunan Gedung Pasar


kenteng Tahap I dan Tahap II sirkulasi kendaraan proyek yang keluar dan masuk
lokasi akan berdampak langsung bagi kondisi lalu lintas pada ruas Jalan.
Kemudian, Untuk meminimalkan konflik keselamatan lalu lintas ini harus dikelola
untuk meminimalkan konflik yang terjadi.

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 4
Gambar 4.4. Ilustrasi Konflik Tahap Konstruksi

Keterangan :

Konflik Crossing (berpotongan)

Konflik Merging (bergabung)

Konflik Diverging (berpisah)

4.1.3. Dampak Kondisi Jalan

Prakiraan dampak lalu lintas yang lain adalah kerusakan ruas jalan di sekitar
lokasi proyek, karena lokasinya berada di Jl. Raya Pasar Kenteng, Kembang,
Nangulan. Ruas Jalan Raya Pasar Kenteng adalah jalan kolektor yang berada di
kabupaten kulon progo dengan status Jalan provinsi, dengan MST (Muatan
Sumbu Terberat) adalah 8 ton. Untuk mendukung hal tersebut maka kendaraan
truk yang digunakan adalah 5 ton, sehingga diperkirakan tidak terjadi kerusakan
jalan, karena dari matriks angka ekivalen (E) beban sumbu kendaraan, kendaraan
dengan tonase 5 ton memiliki daya rusak hanya 0,141 X.

4.2. TAHAP OPERASI

Pada tahap operasi timbulnya dampak lalu lintas diprediksi diakibatkan oleh
aktivitas kendaraan pedagang dan pengunjung yang keluar dan masuk pasar.
Selain itu, angkutan barang yang mengangkut barang dagangan pedagang di
Pasar kenteng pada pagi hari juga berpotensi menimbulkan masalah. Oleh karena
itu, diperlukan ruang parkir dan tempat bongkar muat yang mencukupi. Guna
mengurangi gangguan saat pengoperasian Pasar kenteng, dibutuhkan
manajemen dan pengaturan sirkulasi kendaraan yang keluar dan masuk lokasi
Pasar kenteng. Prakiraan dampak lalu lintas yang muncul adalah gangguan
kelancaran dan keselamatan lalu lintas.

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 5
4.2.1. Dampak Kelancaran Lalu Lintas Akibat Parkir

Apabila semua kendaraan pengunjung Pasar kenteng tidak mampu


ditampung di tempat parkir, maka mengakibatkan sebagian mereka akan
memarkir kendaraannya di luar lokasi pasar atau di badan jalan (on street
parking). Hal ini tentunya akan berdampak terhadap berkurangnya kapasitas ruas
jalan di Jalan Karanglewas. Selain dapat mempengaruhi atau mengurangi kinerja
ruas jalan, kondisi ini dapat mempengaruhi kinerja simpang yang berdekatan
dengan lokasi, yaitu Simpang Pasar kenteng dan Simpang Omnia.
Dalam hal untuk memberikan pelayanan kepada para pengunjung, pihak
pemrakarsa Pasar kenteng merencanakan menyediakan tempat parkir dengan
kapasitas parkir mobil sebanyak 21 unit dan sepeda motor sebanyak 150 unit.
Luasan total rencana area parkir di lokasi Pasar kenteng sebesar 354,3 m 2.
Untuk melihat daya tampung kapasitas parkir Pasar kenteng yang
direncanakan memiliki luasan lahan sebesar 0,61 ha ( 6.195 m2), dapat dihitung
dengan mengacu pada Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir
dari Dirjen Perhubungan Darat dengan menggunakan interpolasi pada tabel di
bawah ini.

Tabel 4.1.Kebutuhan Ruang Parkir Untuk Pasar


Luas Area Total
50 75 100 150 200 300 400 500 1000
(100m2)
Kebutuhan (SRP) 160 185 240 300 520 750 970 1200 2300
Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Berdasarkan hasil interpolasi dari tabel di atas, ruang parkir pada Pasar
kenteng dengan luas area 6.195 m2 yang dibutuhkan sebanyak 172 srp (satuan
ruang parkir). Selanjutnya, dengan perbandingan jenis moda yang digunakan
oleh pengunjung dan pedangan Pasar kenteng didapat persentase moda sepeda
motor sebesar 81,79 %, kendaraan ringan sebesar 17,66 %, dan kendaraan berat

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 6
0,25 %. Sehingga didapatkan jumlah ruang parkir yang dibutuhkan untuk sepeda
motor sebanyak 141 unit, kendaraan ringan 30 unit dan kendaraan berat 1 unit.
Melihat dari standar dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di atas
maka ketersediaan area parkir sudah mencukupi dan sesuai dengan peraturan di
atas. Namun demikian, perlu dilakukan perbandingan antara kapasitas dan
volume parkir pada tahap operasi. Volume parkir yang melebihi kapasitas dapat
mengakibatkan menurunnya kinerja ruas jalan tersebut karena menggunakan
bahu jalan sebagai tempat parkir. Oleh karena itu diperlukan analisis berdasarkan
hasil survei parkir kondisi eksisting.
Berdasarkan hasil survei aktivitas parkir pada bab sebelumnya, jam puncak
parkir terjadi pada pukul 08.00 – 09.00 WIB dengan jumlah kendaraan adalah
277 sepeda motor, 10 kendaraan ringan, 1 kendaraan berat, dan 45 kendaraan
tidak bermotor. Durasi parkir pada jam puncak untuk sepeda motor sebesar 1,97
jam, kendaraan ringan sebesar 0,74 jam, kendaraan berat sebesar 2 jam, dan
kendaraan tidak bermotor sebesar 1,87 jam.

Tabel 4.2. Perbandingan Antara Kapasitas dan Volume Parkir Pasar Manis
Jenis Kendaraan Kapasitas Parkir Volume Parkir
Sepeda Motor 150 277
Kendaraan Ringan 21 10
Kendaraan Berat 0 1
Kendaraan Tidak Bermotor 0 45
Total 171 333
Sumber : Hasil Analisis

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada jam terpadat


kapasitas parkir untuk sepeda motor tidak mampu menampung volume parkir
sepeda motor. Selain itu, ruang parkir untuk kendaraan tidak bermotor tidak
tersedia. Namun, kapasitas parkir untuk kendaraan ringan sudah lebih dari cukup
untuk menampung volume kendaraan ringan. Maka dapat disimpulkan bahwa
untuk sisa kendaraan yang tidak dapat tertampung di dalam area parkir adalah :

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 7
127 sepeda motor, 1 kendaraan berat dan 45 kendaraan tidak bermotor, dan
menggunakan bahu jalan sebagai ruang untuk parkir.
Hasil analisis nilai derajat kejenuhan ruas jalan Jend Gatot Subroto pada
tahap operasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3. Perbandingan Nilai V/C Rasio Eksisting dengan Tahap Operasi
Eksisting Tahap Operasi
Waktu Volume Kapasitas Derajat Volume Kapasitas Derajat
(smp/jam) (smp/jam) Kejenuhan (smp/jam) (smp/jam) Kejenuhan
06.00 -
07.00 1300 2670 0,487 1300 2629 0,495
06.15 -
07.15 1365 2670 0,511 1365 2629 0,519
06.30 -
07.30 1401 2670 0,525 1401 2629 0,533
06.45 -
07.45 1365 2670 0,511 1365 2629 0,519
07.00 -
Pagi

08.00 1281 2670 0,480 1281 2629 0,487


07.15 -
08.15 1206 2670 0,452 1206 2629 0,459
07.30 -
08.30 1135 2670 0,425 1135 2629 0,432
07.45 -
08.45 1068 2670 0,400 1068 2629 0,406
08.00 -
09.00 993 2670 0,372 993 2629 0,378
10.00 -
11.00 669 2499 0,268 669 2461 0,272
10.15 -
11.15 712 2499 0,285 712 2461 0,289
10.30 -
11.30 773 2499 0,309 773 2461 0,314
10.45 -
11.45 841 2499 0,336 841 2461 0,342
11.00 -
Siang

12.00 901 2499 0,361 901 2461 0,366


11.15 -
12.15 998 2499 0,399 998 2461 0,406
11.30 -
12.30 1096 2499 0,439 1096 2461 0,445
11.45 -
12.45 1232 2584 0,477 1232 2545 0,484
12.00 -
13.00 1378 2584 0,533 1378 2545 0,541
15.00 -
Sore

16.00 1229 2840 0,433 1229 2797 0,439


15.15 -
16.15 1309 2840 0,461 1309 2797 0,468
15.30 - 1385 2840 0,488 1385 2797 0,495
16.30

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 8
Eksisting Tahap Operasi
Waktu Volume Kapasitas Derajat Volume Kapasitas Derajat
(smp/jam) (smp/jam) Kejenuhan (smp/jam) (smp/jam) Kejenuhan
15.45 -
16.45 1476 2840 0,520 1476 2797 0,528
16.00 -
17.00 1543 2840 0,543 1543 2797 0,552
16.15 -
17.15 1555 2840 0,547 1555 2797 0,556
16.30 -
17.30 1572 2755 0,570 1572 2713 0,579
16.45 -
17.45 1528 2755 0,555 1528 2713 0,563
17.00 -
18.00 1456 2755 0,529 1456 2713 0,537
Sumber : Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui bahwa, pada tahap operasi nilai
derajat kejenuhan pada ruas jalan raya pasar kenteng meningkat sebesar 2 %
yaitu dengan nilai rata – rata 0,459. Hal ini disebabkan karena menurunnya nilai
kapasitas ruas jalan raya pasar kenteng akibat parkir di badan jalan ( on street
parking).

4.2.2. Dampak Kelancaran Lalu Lintas, Akibat Bangkitan Lalu Lintas


Kendaraan Pengunjung

Bangkitan perjalanan dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah lalu lintas


yang dibangkitkan oleh suatu tata guna lahan per satuan waktu. Untuk
menentukan besarnya bangkitann perjalanan digunakan pendekatan empiris
antara faktor – faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan dan karakteristik
yang dihasilkan.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam menentukan jumlah bangkitan
yaitu, jumlah maksimum kendaraan parkir pada lokasi yang tersedia di Pasar
kenteng. Dimana jumlahnya yaitu 326 sepeda motor/jam, 12 kendaraan
ringan/jam, dan 1 kendaraan berat/jam. Durasi parkir maksimum per kendaraan

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 9
yaitu 1,97 jam/sepeda motor, 0,74 jam/kendaraan ringan, dan 2 jam/kendaraan
berat. Maka, dapat dihitung besarnya bangkitan sebagai berikut :
1. Sepeda Motor
Gmax = g x M
= 60 / (1,97 x 60) x 326
= 165,42 dibulatkan 165 sepeda motor
2. Kendaraan Ringan
Gmax = g x M
= 60 / (0,74 x 60) x 12
= 15,89 dibulatkan 16 kendaraan ringan
3. Kendaraan Berat
Gmax = g x M
= 60 / (2 x 60) x 1
= 0,58 dibulatkan 1 kendaraan berat
Dengan :
M = Jumlah ruang parkir
g = Durasi maksimum; g = 60 / Ts (menit/jam)
Pada saat beroperasi Pasar Manis diprakirakan akan membangkitkan lalu lintas
sebesar 165 sepeda motor /jam, 16 kendaraan ringan/jam, dan 1 kendaraan
berat/jam.

a. Dampak di ruas Jalan Karanglewas


Hal ini akan mempengaruhi kinerja Jalan Karanglewas yang dapat ditunjukkan
dari kenaikan V/C rasio jalan tersebut, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 10
Tabel 4.4. Perbandingan V/C Ratio Akibat Bangkitan Di Jalan raya pasar
kenteng (Kondisi Do Nothing)
Eksisting Tahap Operasi
Waktu Volume Kapasitas Derajat Volume Kapasitas Derajat
(smp/jam) (smp/jam) Kejenuhan (smp/jam) (smp/jam) Kejenuhan
06.00 -
07.00 1300 2670 0,487 1384 2629 0,526
06.15 -
07.15 1365 2670 0,511 1449 2629 0,551
06.30 -
07.30 1401 2670 0,525 1484 2629 0,565
06.45 -
07.45 1365 2670 0,511 1449 2629 0,551
07.00 -
Pagi

08.00 1281 2670 0,480 1364 2629 0,519


07.15 -
08.15 1206 2670 0,452 1289 2629 0,490
07.30 -
08.30 1135 2670 0,425 1218 2629 0,463
07.45 -
08.45 1068 2670 0,400 1152 2629 0,438
08.00 -
09.00 993 2670 0,372 1076 2629 0,409
10.00 -
11.00 669 2499 0,268 752 2461 0,306
10.15 -
11.15 712 2499 0,285 796 2461 0,323
10.30 -
11.30 773 2499 0,309 857 2461 0,348
10.45 -
11.45 841 2499 0,336 924 2461 0,376
11.00 -
12.00 901 2499 0,361 985 2461 0,400
11.15 -
12.15 998 2499 0,399 1082 2461 0,439
11.30 -
Siang

12.30 1096 2499 0,439 1180 2461 0,479


11.45 -
12.45 1232 2584 0,477 1315 2545 0,517
12.00 -
13.00 1378 2584 0,533 1461 2545 0,574
12.15 -
13.15 1488 2670 0,557 1571 2629 0,598
12.30 -
13.30 1549 2670 0,580 1632 2629 0,621
12.45 -
13.45 1524 2670 0,571 1608 2629 0,612
13.00 -
14.00 1471 2670 0,551 1554 2629 0,591
15.00 -
Sore

16.00 1229 2840 0,433 1312 2803 0,468


15.15 -
16.15 1309 2840 0,461 1392 2804 0,496
15.30 - 1385 2840 0,488 1468 2805 0,523
16.30

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 11
15.45 -
16.45 1476 2840 0,520 1559 2806 0,556
16.00 -
17.00 1543 2840 0,543 1626 2807 0,579
16.15 -
17.15 1555 2840 0,547 1638 2807 0,584
16.30 -
17.30 1572 2755 0,570 1655 2724 0,607
16.45 -
17.45 1528 2755 0,555 1611 2725 0,591
17.00 -
18.00 1456 2755 0,529 1540 2726 0,565
Sumber : Hasil Analisis

Dari tabel di atas, dampak dari bangkitan yang terjadi di Ruas Jl. Raya pasar
kenteng menyebabkan volume lalu lintas naik rata – rata 9 %. Sehingga, nilai
derajat kejenuhan tertinggi mencapai 0,621 pada jam 12.30 – 13.30 WIB. Pada
tahap ini, berdasarkan nilai derajat kejenuhannya, ruas jalan raya pasar
kenteng dapat dikategorikan dalam mendekati bermasalah.

b. Dampak di Simpang 4 Pasar kenteng


Bangkitan/tarikan yang ditimbulkan dari beroperasinya Pasar kenteng akan
mempunyai dampak secara langsung dengan kinerja Simpang 4 Pasar
kenteng karena lokasinya sangat dekat dengan Pasar kenteng. Selain itu,
Simpang 4 Pasar kenteng juga direncanakan sebagai akses keluar untuk
kendaraan parkir di lokasi Pasar kenteng. Hasil analisis dampak bangkitan
pada simpang 4 pasar kenteng dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.5. Perbandingan Kinerja Tahap Operasi (bangkitan/tarikan perjalanan)


Di Simpang Pasar kenteng
Eksisting Tahap Operasi
Waktu Volume Derajat Tundaan Peluang Volume Derajat Tundaan Peluang
(smp/jam) kejenuhan (det/smp) Antrian (%) (smp/jam) kejenuhan (det/smp) Antrian (%)
Pagi 2494 0,865 14,57 30 - 59 2598 0,907 15,66 33 - 65
Siang 2079 0,608 10,49 15 - 33 2181 0,651 10,99 18 - 36
Sore 1860 0,554 10,02 13 - 28 1963 0,594 10,4 15 - 31
Sumber : Hasil Analisis

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 12
Pada kondisi dengan adanya proyek derajat kejenuhan pada Simpang 4 Pasar
kenteng mengalami kenaikan sebesar 6 %. Pada jam puncak pagi hari, nilai
derajat kejenuhan mencapai 0,907. Pada angka ini, Simpang 4 Pasar kenteng
dapat dikategorikan bermasalah. Selain itu, tundaan dan peluang antrian juga
meningkat. Hal ini diakibatkan karena meningkatnya volume lalu lintas
bangkitan pasar kenteng.

4.2.3. Gangguan Kelancaran Lalu Lintas Berupa Tundaan dan


Hambatan

Diperkirakan gangguan Kelancaran Lalu Lintas berupa tundaan dan


hambatan ini dapat terjadi di pintu keluar/masuk Pasar kenteng yang
direncanakan memiliki lebar 14 meter, dan lebar jalan Karanglewas masih 7
meter. Dari analisis yang dilakukan terhadap jalan keluar/masuk Pasar kenteng
pada saat beroperasi, prediksi besarnya tundaan dan hambatan di Pintu Masuk
Pasar kenteng dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Gambar 4.5. Gambar Penampang Pintu Masuk Pasar Manis

Tabel 4.6. Kinerja di Pintu Masuk Pasar kenteng (analisis simpang tak
bersinyal)
Tundaan Peluang Antrian
Waktu DS
(detik/smp) (%)
Pagi 0,683 10,91 19 – 39
Siang 0,593 9,74 15 – 31

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 13
Sore 0,624 10,11 16 – 34
Sumber : Hasil Analisis

Dari analisis tabel di atas, di pintu keluar/masuk Pasar kenteng terjadi


dampak lalu lintas cukup signifikan terutama di waktu pagi hari terhadap
peningkatan derajat kejenuhan yaitu sebesar 0,683 dan tundaan lalu lintas
sebesar 10,91 detik per smp. Kondisi tersebut perlu dilakukan penanganan dan
menjadi perhatian.

4.2.4. Dampak Keselamatan Lalu Lintas

Gangguan keselamatan lalu lintas timbul dari aktivitas kendaraan pengunjung


yang keluar masuk pasar, sehingga menimbulkan konflik dengan lalu lintas yang
melintas di Jalan raya pasar kenteng dan Simpang 4 Pasar kenteng. Gangguan
yang signifikan adalah pergerakan yang memotong jalan (crossing), apalagi jika
keluar masuk kendaraan pengunjung menghadap ke Jalan raya pasar kenteng.
Ilustrasi konflik tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.6. Ilustrasi Konflik Tahap Operasi Pasar kenteng

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 14
Keterangan :

Konflik Crossing (berpotongan)

Konflik Merging (bergabung)

Konflik Diverging (berpisah)

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terjadi 10 (sepuluh) titik konflik crossing,
4 (empat) titik konflik merging, dan 4 (empat) titik konflik diverging. Hal ini
membutuhkan adanya penanganan sebagai upaya pengurangan titik-titik konflik
lalu lintas.

Analisis Dampak Lalu Lintas Pasar Manis


IV – 15

Anda mungkin juga menyukai