dalam 2 tahap, yaitu pada tahap kontruksi dan tahap operasi. Sedangkan untuk
mengukur besaran dampak lalu lintas yang terjadi adalah membandingkan kondisi
dengan dan tanpa proyek pembangunan Pasar kenteng , serta membandingkan
kondisi jika tidak melakukan sesuatu (do nothing) dengan melakukan
sesuatu (do something) dalam rangka mengurangi dampak lalu lintas.
Pada tahap konstruksi, dampak lalu lintas yang diprakirakan muncul dari
rencana pembangunan Pasar kenteng adalah berupa gangguan kelancaran lalu
lintas, gangguan keselamatan lalu lintas, dan kerusakan jalan. Dampak lalu lintas
tersebut diprediksi diakibatkan oleh kegiatan pengangkutan material bangunan
dan tanah dari pembangunan fasilitas Pasar kenteng disepanjang jalan masuk.
Adapun rincian prakiraan dampak lalu lintas tersebut sebagai berikut :
Selain gangguan kelancaran lalu lintas, prakiraan dampak lalu lintas lainnya
adalah gangguan keselamatan lalu lintas dari ceceran tanah yang mengakibatkan
jalan menjadi licin dan meningkatnya konflik lalu lintas dari kendaraan material
yang keluar masuk dari/ke lokasi proyek (lihat gambar 4.3 dan gambar 4.4).
Keterangan :
Prakiraan dampak lalu lintas yang lain adalah kerusakan ruas jalan di sekitar
lokasi proyek, karena lokasinya berada di Jl. Raya Pasar Kenteng, Kembang,
Nangulan. Ruas Jalan Raya Pasar Kenteng adalah jalan kolektor yang berada di
kabupaten kulon progo dengan status Jalan provinsi, dengan MST (Muatan
Sumbu Terberat) adalah 8 ton. Untuk mendukung hal tersebut maka kendaraan
truk yang digunakan adalah 5 ton, sehingga diperkirakan tidak terjadi kerusakan
jalan, karena dari matriks angka ekivalen (E) beban sumbu kendaraan, kendaraan
dengan tonase 5 ton memiliki daya rusak hanya 0,141 X.
Pada tahap operasi timbulnya dampak lalu lintas diprediksi diakibatkan oleh
aktivitas kendaraan pedagang dan pengunjung yang keluar dan masuk pasar.
Selain itu, angkutan barang yang mengangkut barang dagangan pedagang di
Pasar kenteng pada pagi hari juga berpotensi menimbulkan masalah. Oleh karena
itu, diperlukan ruang parkir dan tempat bongkar muat yang mencukupi. Guna
mengurangi gangguan saat pengoperasian Pasar kenteng, dibutuhkan
manajemen dan pengaturan sirkulasi kendaraan yang keluar dan masuk lokasi
Pasar kenteng. Prakiraan dampak lalu lintas yang muncul adalah gangguan
kelancaran dan keselamatan lalu lintas.
Berdasarkan hasil interpolasi dari tabel di atas, ruang parkir pada Pasar
kenteng dengan luas area 6.195 m2 yang dibutuhkan sebanyak 172 srp (satuan
ruang parkir). Selanjutnya, dengan perbandingan jenis moda yang digunakan
oleh pengunjung dan pedangan Pasar kenteng didapat persentase moda sepeda
motor sebesar 81,79 %, kendaraan ringan sebesar 17,66 %, dan kendaraan berat
Tabel 4.2. Perbandingan Antara Kapasitas dan Volume Parkir Pasar Manis
Jenis Kendaraan Kapasitas Parkir Volume Parkir
Sepeda Motor 150 277
Kendaraan Ringan 21 10
Kendaraan Berat 0 1
Kendaraan Tidak Bermotor 0 45
Total 171 333
Sumber : Hasil Analisis
Tabel 4.3. Perbandingan Nilai V/C Rasio Eksisting dengan Tahap Operasi
Eksisting Tahap Operasi
Waktu Volume Kapasitas Derajat Volume Kapasitas Derajat
(smp/jam) (smp/jam) Kejenuhan (smp/jam) (smp/jam) Kejenuhan
06.00 -
07.00 1300 2670 0,487 1300 2629 0,495
06.15 -
07.15 1365 2670 0,511 1365 2629 0,519
06.30 -
07.30 1401 2670 0,525 1401 2629 0,533
06.45 -
07.45 1365 2670 0,511 1365 2629 0,519
07.00 -
Pagi
Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui bahwa, pada tahap operasi nilai
derajat kejenuhan pada ruas jalan raya pasar kenteng meningkat sebesar 2 %
yaitu dengan nilai rata – rata 0,459. Hal ini disebabkan karena menurunnya nilai
kapasitas ruas jalan raya pasar kenteng akibat parkir di badan jalan ( on street
parking).
Dari tabel di atas, dampak dari bangkitan yang terjadi di Ruas Jl. Raya pasar
kenteng menyebabkan volume lalu lintas naik rata – rata 9 %. Sehingga, nilai
derajat kejenuhan tertinggi mencapai 0,621 pada jam 12.30 – 13.30 WIB. Pada
tahap ini, berdasarkan nilai derajat kejenuhannya, ruas jalan raya pasar
kenteng dapat dikategorikan dalam mendekati bermasalah.
Tabel 4.6. Kinerja di Pintu Masuk Pasar kenteng (analisis simpang tak
bersinyal)
Tundaan Peluang Antrian
Waktu DS
(detik/smp) (%)
Pagi 0,683 10,91 19 – 39
Siang 0,593 9,74 15 – 31
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terjadi 10 (sepuluh) titik konflik crossing,
4 (empat) titik konflik merging, dan 4 (empat) titik konflik diverging. Hal ini
membutuhkan adanya penanganan sebagai upaya pengurangan titik-titik konflik
lalu lintas.