PROCESS
SKRIPSI
MANAJEMEN OPERASIONAL
Disusun oleh :
MUSLIHAT
5551150045
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2019
i
BAB I
PENDAHULUAN
peningkatan kualitas merupakan tuntutan bagi setiap perusahaan dengan tujuan agar
mungkin yang tercermin dari tingkat kepuasan pelanggan diantaranya yaitu dengan
perusahaan. Kualitas sebuah produk atau jasa diakui sebagai salah satu yang
dijadikan ukuran puas atau tidaknya pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
1
Kualitas jasa akan lebih sulit diukur dibandingkan dengan kualitas
komponen yang nyata. Para pengguna jasa seperti halnya para pengguna produk
umumnya mempunyai sejumlah fitur dalam pikiran mereka yang membentuk dasar
perbandingan antara berbagai alternatif yang ada, kekurangan satu fitur dari jasa
tersebut akan membuat suatu jasa tidak lagi dipertimbangkan (Heizer & Render,
2009).
perusahaan jasa pengiriman yang lainnya tidaklah sama, karena dalam menghadapi
memberikan fasilitas pelayanan pengiriman barang dari suatu tempat asal ke tempat
menjadi lebih tinggi. Kepuasan pelanggan tergantung pada layanan yang diberikan.
apakah jasa yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan pelanggan, apakah pelayanan
2
yang diterima oleh pelanggan mampu memuaskan kebutuhan pelanggan atau
mengecewakan.
(Asperindo), pada kuartal pertama tahun 2017 volume jasa pengiriman telah
tumbuh sekitar 14,7%. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, terjadi peningkatan
intensitas perdagangan 5,7 kali lipat (iDEA dan Taylor Nelson Sofres).
Zalora, Tokopedia, Shopee, JD.ID dan masih banyak lagi telah memberikan
beberapa waktu belakangan. Peran e-commerce terhadap jasa pengiriman juga tidak
terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat yang menyukai sistem belanja
online dengan waktu pengiriman yang cepat serta efektif dan efisien.
berkembang dengan kondisi persaingan antar provider yang semakin ketat. Salah
satu yang dapat digunakan untuk melihat kontestasi antar penyedia layanan jasa
pengiriman adalah melalui hasil survei Top Brand Award pada tahun 2018.
Indikator hasil survei berasal dari tiga kategori, yaitu top of mind share, top of
3
Grafik 1.1 kontestasi antar penyedia jasa pengiriman
2018
waktu dua tahun untuk menjadi salah satu perusahaan jasa pengiriman express
terbaik di Indonesia. J&T Express pernah meraih penghargaan Top Brand Award
pada tahun 2018 untuk kategori courir service. Penghargaan tersebut dilakukan
Penghargaan yang diraih tersebut berdasarkan Survey Index Fase 2 yang dilakukan
Hingga saat ini J&T Express telah menjangkau seluruh Indonesia dengan
1.300 drop point (kantor cabang), 55 gateaway (gudang penyimpanan), lebih dari
4
700 armada, lebih dari 15.000 sumber daya manusia dan telah resmi menjadi agen
Garuda Cargo dan Citilink Cargo. Pengiriman J&T Express mencapai rata-rata 200
ribu paket per hari, dan mencapai nilai tertinggi 250 paket pada saat high season,
serta terus bertumbuh lebih dari 20% per hari (detikfinance, 2017)
Berdasarkan fakta yang telah diuraikan diatas, maka penulis memilih J&T
Express sebagai studi kasus dalam penelitian ini serta berdasarkan latar belakang
diatas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan
judul “Analisis Kualitas Operasi Jasa Pada Perusahaan J&T Express Dengan
akan diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai kualitas operasi jasa pada
5
perusahaan jasa pengiriman J&T Express. Dengan didasari perumusan masalah
Express?
upaya untuk meningkatkan kualitas operasi jasa pada perusahaan J&T Express?
sebagai berikut :
segi keilmuan dan bagi peneliti yang lain dapat digunakan sebagai bahan
tema penelitian yang sama. Bagi perusahaan, penelitian ini diharpakan dapat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan, memuat definisi, konsep serta proposisi yang telah disusun rapih. Di
bawah ini beberapa landasan teori yang digunakan dalam penelitian, diantaranya:
2.1.1 Kualitas
Kualitas telah menjadi salah satu aspek penting dalam persaingan di pasar
berkelanjutan pada aktivitas bisnis yang terfokus pada konsumen, yakni meliputi
keseluruhan organisasi dan penekanan pada fleksibilitas dan kualitas. Karena itu,
2010).
kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang
maupun tersembunyi.
7
a. Juran, mendefinisikan kualitas secara sederhana sebagai “kesesuaian untuk
perusahaan dalam empat hal, yaitu: (a) biaya dan pangsa pasar: kualitas
memiliki tanggung jawab yang besar atas segala akibat pemakaian barang
maupun jasa; dan (d) implikasi internasional: dalam era teknologi, kualitas
Secara faktual, kualitas adalah konsep yang cukup sulit untuk dipahami dan
disepakati. Dewasa ini kata kualitas mempunyai beragam interpretasi, tidak dapat
8
a. Kesesuaian dengan kecocokan/tuntutan.
a. Transcendental Approach
didapat dari eksposur berulang kali. Sudut pandang ini biasanya diterapkan
dalam dunia seni. Misalnya, seni musik, seni drama, seni tari dan seni rupa.
b. Product Based-Approach
9
atribut yang dimiliki produk. Contoh atribut spesifik untuk sebuah sepeda
dari perspektif ini adalah tidak bisa menjelaskan perbedaan dalam selera,
c. Used Based-Approach
berbeda satu sama lain, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama
berkualitas baik oleh individu tertentu belum tentu dinilai sama oleh orang
lain.
d. Manufacturing Based-Approach
operasi yang disusun secara internal. Jadi, yang menentukan kualitas adalah
produk/jasa.
10
e. Value Based-Approach
Ancangan ini memandang kualitas dari aspek nilai dan harga. Kualitas
dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas
paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi yang
paling bernilai adalah barang atau jasa yang paling tepat dibeli.
Jasa adalah sebuah aktivitas, suatu manfaat atau kepuasan yang dapat
Sebagai salah satu bentuk produk, jasa juga didefinisikan secara berbeda-
beda, (Tjiptono & Chandra, 2016) merangkum definisi jasa menurut para pakar,
diantaranya:
a. Johns, menjeleskan konsep jasa secara garis besar mengacu pada tiga
sebuah sistem. Dalam perspektif ini, setiap bisnis jasa dipandang sebagai
sebuah sistem yang terdiri dari dua komonen utama : (1) operasi jasa
11
c. Gummesson, mendefinisikan jasa sebagai “something wich can be bough
and sold but which you cannot drop on your feel”. Definisi ini menekankan
bahwa jasa bisa dipertukarkan namun kerap kali sulit dialami atau dirasakan
secara fisik.
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang
karyawan jasa dan/atau sumber daya fisik atau barang dan/atau sistem
penting dalam pelayanan jasa yang harus diamati dengan baik karena kondisi cepat
a. Tidak berwujud, Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu
obyek, alat, material atau benda, maka jasa justru merupakan perbuatan,
12
artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba
dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.
kepada pihak lainnya, maka dia akan tetap merupakan bagian jasa tersebut.
d. Mudah lenyap, berarti jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama,
tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang diwaktu akan datang, dijual
Tidak hanya produk dalam bentuk barang saja yang perlu memperhatikan
kualitas. Tetapi, produk jasa juga menganggap bahwa kualitas sangatlah penting.
Kualitas jasa berbeda dengan kualitas barang, karena jasa berhubungan langsung
Menurut Wolkins dalam (Tjiptono & Chandra, 2016) bahwa dalam rangka
menciptakan gaya manajemen dan lingkungan yang kondusif bagi organisasi jasa
13
mengimplementasikan enam prinsip utama yang berlaku bagi perusahaan
a. Kepemimpinan
berdampak kecil.
b. Pendidikan
pendidikan tersebut antara lain konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat
c. Perencanaan strategik
d. Review
14
e. Komunikasi
stakeholder.
prestaasinya harus diakui. Dengan cara seperti ini maka motivasi, semangat
kerja, rasa bangga dan rasa memiliki setiap anggota organisasi dapat
loyalitas pelanggan.
atau pelengkap.
15
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification) merupakan
e. Daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
ekonomis penggunaan.
diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses
g. Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indra, misalnya bentuk
a. Reliabilitas, meliputi dua aspek utama, yaitu konsistensi kinerja dan sifat
secara benar sejak awal, memenuhi janjinya secara akurat dan andal
16
b. Responsivitas atau daya tanggap, yaitu kesediaan dan kesiapan para
kontak. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa mudah dijangkau, waktu
dalam bahasa yang mudah mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran
jasa/layanan yang ditawarkan, biaya jasa trade-off antara jasa dan biaya,
17
g. Kredibilitas, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencangkup
Dengan demikian, terdapat liima deimensi utama yang disusun sesuai urutan
disepakati.
18
mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian
masalah pelanggan.
karyawan.
Selain Parasuraman, Zeithmal dan Berry, masih ada beberapa pakar lainnya
yang juga berusaha merumuskan dimensi kualitas jasa. Johnston & Silvestro (1990)
terhadap kualitas jasa. Akan tetapi, apabila faktor ini ditingkatkan terus
19
b. Quality-Enhancing Factors, yakni atribut-atribut jasa yang apabila tingkat
apabila kinerjanya sudah mencapai tingkat rendah tertentu tidak ada dampak
negatif signifikan.
c. Dual-Threshold Factors, yaitu atribut-atribut jasa yang bila tidak ada atau
20
2.1.4 Logistik
Saat ini, ada banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang logistik. Yaitu
perusahaan yang menyediakan jasa pengiriman barang atau produk untuk dikirim
penyimpanan barang dan jasa mulai dari titik asal ke titik tujuan konsumen guna
masalah transportasi, pergudangan, dan persediaan barang yang akan dikirim atau
dalam mengantisipasi kebutuhan dan keinginan akan barang dan jasa yang
agar dapat sampai ke tangan konsumen secara tepat waktu sehingga terjadi
Apakah paket tiba di lokasi tujuan sesuai pada waktu yang telah dijanjikan.
21
Timeline juga mengacu pada waktu yang dibutuhkan antara penempatan
pengiriman sesuai dengan apa yang dipesan oleh pelangan. Ini termasuk
layanan yang ditawarkan kepada pelanggan, dimana tujuan utamanya adalah untuk
Service (TQS) adalah sebagai sistem manajemen stategik dan integratif yang
22
proses organisasi, agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan, dan
harapan pelanggan.
bekerja.
persyaratan pelanggan.
23
Mengoreksi dan memperbaiki sendiri ketika terjadi kesalahan dalam
tinggi.
tindakan untuk mengambil sebuah keputusan. Metode AHP digunakan untuk dapat
dan memilih yang terbaik ketika pengambil keputusan mempunyai tujuan atau
kriteria multipel, yang mana merupakan dasar dari keputusan tersebut. Dalam
setiap kasus, pengambil keputusan akan memilih alternatif yang paling memenuhi
kriterianya. AHP adalah sebuah proses untuk mengembangkan satu nilai numerik
untuk memeringkat setiap alternatif keputusan, berdasarkan pada sejauh mana tiap-
24
kemampuan untuk memecah masalah yang multi obyektif dan multi kriteria yang
berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
pengambilan keputusan.
Beberapa contoh penerapan AHP antara lain dalam membuat suatu set
menemukan satu set alternatif, alokasi sumber daya, menentukan kebutuhan atau
25
b. Aksioma Homogenitas, aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang
dibandingkan tidak berbeda terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil
Proses matematis umum yang terlibat dalam AHP adalah untuk menetapkan
preferensi disetiap tingkat hierarkis ini. Pertama, kita menentukan secara matematis
kriteria tertentu. Kedua, tetapkanlah secara matematis preferensi untuk kriteria. Dan
yang ketiga, kedua set preferensi ini digabungkan yang secara matematis
26
menggunakan sebuah skala preferensi (preference scale), yang menetapkan
Sama-sama disukai 1
Sama-sama disukai hingga lebih sedikit disukai 2
Sedikit lebih disukai 3
Sedikit lebih disukai hingga lebih disukai 4
Lebih disukai 5
Lebih disukai hingga sangat lebih disukai 6
Sangat lebih disukai 7
Sangat lebih disukai hingga luar biasa lebih disukai 8
Luar biasa lebih disukai 9
(syintheszation).
27
Langkah berikutnya adalah untuk merata-rata nilai dalam setiap
baris. Pada titik ini, kita mengubah nilai fraksional dalam matriks
menjadi desimal.
matriks preferensi.
c. Memeringkat kriteria
atau bobot dari kriteria, yaitu memeringkat kriteria dari yang paling penting
lawan satu.
28
yang dapat kita jadikan sebagai alternatif pengambilan keputusan dari
e. Konsistensi AHP
respon tersebut, penting agar respon tersebut valid dan konsisten. Yaitu, satu
CI. Jika tidak memenuhi syarat nilai CR < 0,100 maka penilaian harus
prinsip dasar dalam proses penyusunan model hierarki analitik dalam AHP,
meliputi:
a. Decomposition
yang saling berhubungan, dalam bentuk struktur hirarki seperti tampak pada
29
garnbar 2.1. Suatu hirarki keputusan disebut complete jika semua elemen
pada suatu tingkat memiliki hubungan terhadap semua elemen yang ada
Tujuan
Alternatif 1 Alternatif N
b. Comparative Judgement
30
skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan tingkat
c. Synthesis of Priority
Sintesa adalah tahap untuk mendapatkan bobot bagi setiap elemen hierarki
d. Logical Consistency
memiliki dua makna, yang pertama adalah bahwa obyek-obyek yang serupa
Dasar atau acuan yang berupa teori atau temuan melalui hasil berbagai
pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan
Oleh karena itu, peneliti melakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil
31
penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan kualitas operasi jasa, serta
penelitian. Metode ini akan digunakan sebagai acuan dalam penghitungan hasil
terdahulu yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini kedalam bentuk tabel.
32
Sugih Jasa Pengiriman Quality 0,417 artinya konsumen
Arijanto, & Paket Berdasarkan (Servqual) tidak puas terhadap
Gita Hasil Pengukuran pelayanan jasa PT.X.
Permata Menggunakan Hal ini disebabkan oleh
Liansari Metode Service manajemen yang tidak
(2014) Quality ( Servqual ) memahami ekspektasi
Di PT.X konsumen, spesifikasi
kual itas jasa, dan
penyampaian jasa.
Dewi Hajar Analisis Metode 1) Kriteria kerjasama
& Satria Pengambilan Fuzzy menempati urutan
Perdana Keputusan Pemilihan AHP bobot tertinggi
Arifin Perusahaan Penyedia sebesar 0.28
(2015) 3PL di Pekanbaru 2) Alternatif
pengiriman barang
terbaik adalah POS
Indoensia
menempati peringkat
pertama dari total
bobot 2.85
dilanjutkan JNE
2.66, Indah Cargo
2.54. Sedangkan
TIKI dan Pahala
Express menempati
urutan yang sama
dan terakhir dengan
bobot yang sama
yaitu 2.46
33
Bonang Pemilihan Jasa Analytical 1) Perusahaan yang
Waspadadi Pengiriman Produk Hierarchy lebih fokus pada
Ligar & Pada E-Commerce Process orientasi pelanggan
Lintang Menggunakan (AHP) menjadi
Yuniar Analytical Hierarchy rekomendasi
Banowosari Process (AHP) terbaik.
(2017) 2) Untuk pengiriman
produk fotografi,
JNE merupakan
pilihan terbaik
dibandingkan
alternatif lainnya.
praktek Total Quality Service yang terdiri dari transportasi, peralatan layanan,
34
Quality Service . Alat analisis yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy
2016.
tindakan yang dapat dilaksanakan oleh pihak perusahaan J&T Express dalam
rangka meningkatkan kualitas operasi jasa. Uraian di atas dapat dijabarkan dalam
Kriteria Alternatif
Dimensi Kualitas Praktek TQS
Analytical Hierarchy
Process (AHP)
Kriteria prioritas
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2013). Dalam
penelitan ini, data yang dikuantitatifkan adalah kriteria dan alternif keputusan
yang paling efisien. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah situasi, perilaku,
dan budaya di dalam organisasi, termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja,
dan pranata. Dalam penelitian ini, Action Research digunakan oleh pihak
yang sedang dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan pada hasil yang
36
3.2.1 Populasi
generalisasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu
(Sugiyono, 2013).
elemen yang berbentuk peristiwa, sutu hal atau orang yang memiliki karakteristik
yang serupa dengan obyek atau subyek penelitian, yang dijadikan sebagai pusat
penelitian oleh seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta
penelitian.
adalah seluruh komponen di perusahaan jasa pengiriman J&T Express yang sesuai
yang dianggap memiliki pengetahuan dan paham terhadap apa yang sedang diteliti.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena adanya keterbatasan seperti keterbatasan dana,
37
tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(Sugiyono, 2013).
Menurut Augusty dalam (Anisa, 2017) sampel adalah subset dari populasi,
terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak
populasi. Oleh karena itu, dibentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut
sampel. Dengan meneliti sampel, seorang peneliti dapat menarik kesimpulan yang
Sampling adalah tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya
dengan tujuan atau masalah penelitian). Elemen populasi yang dipilih sebagai
berdasarkan pertimbangan.
pembobotan adalah seorang ahli (expert). Yang dimaksud ahli (expert) disini adalah
mengenai jasa pengiriman. Dalam konteks ini, sampel yang akan diambil dalam
penelitian yaitu sebanyak 4 responden ahli yang terdiri dari pihak pengelola
38
perusahaan jasa pengiriman J&T Express, diantaranya yaitu Top Manajer, Midle
Manager dan low Manager, serta satu orang akademisi yang akan
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil survey di
Data sekunder berupa studi literatur dan data lain yang berkaitan dengan
topik penelitian yaitu kualitas operasi jasa dengan menggunakan metode AHP
diperoleh dari buku, jurnal, artikel, internet, serta literatur-literatur atau tulisan-
39
3.5.1 Metode Wawancara
dilakukan dengan pihak pengelola perusahaan jasa pengiriman J&T Express, yaitu
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
pihak pengelola perusahaan jasa pengiriman J&T Express, diantaranya yaitu Top
Manager, Midle Manager dan low Manager, serta satu orang akademisi yang
dianggap paham dengan penelitian yang sedang dilakukan dan mampu mengisi
40
3.5.3 Metode Studi Pustaka
teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur baik buku, jurnal, majalah, koran
atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik, fokus atau variabel penelitian.
Beberapa literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku, jurnal nasional
kualitas pelayanan sebagai ukuran atau kriteria yang membantu perusahaan J&T
Express dalam menganalisis kualitas operasi jasa, serta praktek Total Quality
Service sebagai alternatif yang digunakan untuk menentukan kualitas operasi jasa,
41
Dimensi kualitas pelayanan pada jasa pengiriman barang J&T Express,
42
memahami pelanggan, maka dibutuhkan komunikasi yang baik antara
pelayanan kepada pelanggan yang terbebas dari bahaya, resiko dan keragu-
Praktek Total Quality Service (TQS) pada jasa pengiriman barang J&T
43
digunakan untuk mempermudah proses operasi seperti input resi,
kerapihan serta pengunakan seragam kerja yang tepat sesuai hari kerja.
pada paket, apabila alamat kurang lengkap maka kurir akan menghubungi
pihak penerima, namun apabila tidak dapat dihubungi maka paket akan
paket yang mudah pecah. Oleh karena itu, pihak perusahaan biasanya
44
mencantumkan keterangan barang apa yang ada di dalam paket tersebut.
Selain itu perusahaan J&T menetapkan beberapa barang yang tidak dapat
penerima yang tepat sesuai jadwal sasaran atau sebelum jadwal sasaran.
(Yuniar et al, 2014). Estimasi waktu yang digunakan oleh perusahaan J&T
berakhirnya jam kerja maka akan diantar ke tempat tujuan pada hari itu
juga. Untuk memastikan hal tersebut dapat berjalan sesuai standar operasi,
menetapkan standar packing berupa plastik yang tidak mudah rusak, plastik
buble untuk melindungi isi paket yang mudah pecah, serta kardus yang tebal
barang) dengan nomor resi yang benar (Yuniar et al, 2014). Untuk
45
meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan jasa
46
meningkatkan pelayanan dan mempermudah akses pelanggan dalam
l. Jaminan ganti rugi, adanya pemberian ganti rugi atau Money Back Guaranty
(MBG) pada setiap kerusakan barang yang dikirim ataupun kehilangan yang
kerugian yang dialami oleh pelanggan. Apabila ada paket yang hilang atau
persis, atau jika tidak ada maka akan diganti dengan uang ganti rugi seharga
barang tersebut.
47
m. Kerahasiaan, kemampuan perusahaan dalam menjaga amanat dari
luar serta menjaga keamanan dokumen yang bersifat privasi dan internal
atas suatu hak yang akan di klaim, dimana proses tersebut harus melalui
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP adalah sebuah proses menghitung nilai
yang diberikan kepada responden untuk mengetahui pembobotan setiap unsur pada
setiap tingkatan dalam hirarki. Data kuesioner yang diperoleh dari responden
1. Penyusunan Hirarki
strategi serta dinamik menjadi sebuah bagian-bagian kecil dan tertata dalam
48
suatu hierarki sehingga mampu membantu dalam pengambilan keputusan
diberi nilai sesuai dengan tingkat kepentingannya berupa nilai numerik yang
level pertama, sub kriteria dan akhirnya alternatif. Persoalan yang akan
penelitian ini, susunan hierarki yang dimaksud akan tersusun menjadi tiga
operasi jasa; Kedua adalah level 1, yaitu: dimensi kualitas yang terdiri dari
49
diprioritaskan, terdiri dari transportasi, peralatan layanan, penampilan
2. Penentuan prioritas
preferensi antar unsur. Hubungan antar unsur dari setiap tingkatan hierarki
terhadap setiap unsur pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam konteks ini,
unsur pada tingkat yang lebih tinggi tersebut berfungsi sebagai suatu kriteria
50
disebut sifat (property). Hasil dari proses pembedaan ini adalah suatu vektor
Intensitas
Keterangan Penjelasan
kepentingan
Dua elemen mempunyai
Kedua elemen sama
1 pengaruh yang sama besar
pentingnya
terhadap tujuan
Pengalaman dan penilaian
Elemen yang satu sedikit
lebih sedikit menyokong
3 lebih penting dari elemen
satu elemen dibandingkan
yang lain
elemen yang lain
Pengalaman dan penilaian
Elemen yang satu lebih
sangat mendukung satu
5 penting dari elemen yang
elemen dibandingkan
lain
dengan elemen yang lain
Satu elemen jelas lebih Satu elemen yang kuat
7 mutlak penting dari elemen didukung dan dominan
yang lain terlihat dalam praktek
Bukti yang mendukung
elemen yang satu terhadap
Satu elemen mutlak lebih
elemen lain dan memiliki
9 penting daripada elemen
tingkat penegasan
yang lain
tertinggi yang mungkin
menguatkan
Nilai-nilai antara dua nilai Nilai diberikan bila ada
2,4,6,8 pertimbangan yang dua kompromi diantara
berdekatan dua pilihan
tiap tingkat. Langkah terakhir adalah dengan memberi bobot setiap vektor
51
pertama lalu dari level tepat dibawahnya (kriteria), ambil unsur-unsur yang
akan dibandingkan (misalnya ada tiga kriteria, yaitu K1, K2 dan K3).
pertanyaan ini harus mencerminkan tata hubungan yang tepat antara unsur-
unsur di suatu level dengan sebuah unsur yang ada di level atasnya.
Goal K1 K2 K3
K1
K2
K3
unsur pertama dari suatu pasangan (unsur disebelah kiri matriks) dengan
unsur yang kedua (unsur dibaris puncak) dan taksir nilai numeriknya dari
52
level hirarki baik kuantitatif dan kualitatif dapat dibandingkan sesuatu
prioritas.
Langkah I :
Langkah II :
Wi = aij wj (I,j=1,2,…,n)
1
∑𝑎𝑗=1 𝑎𝑖𝑗 𝑤𝑗 (𝑖, 𝑗 = 1,2, … , 𝑛)
𝑛
Langkah III:
Bila perkalian ajj baik akan cenderung untuk dekat dengan nisbah wi/wj.
1
Wi = λmax ∑𝑛𝑗=1 𝑎𝑖𝑗 𝑤𝑗 (𝑖. 𝑗 = 1,2, … , 𝑛)
53
Pengolahan Horisontal
VA = VB = Vektor antara
54
𝐶𝐼
𝐶𝑅 =
𝑅𝐼
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
RI 0,00 0,00 0,58 0,9 1,12 1,2 1,32 1,41 1 1,5 1,51 1,5 1,56
Pengolahan Vertikal
Untuk : p = 1,2,…,r
r = 1,2,...,s
Keterangan:
NPpq = nilai prioritas pengaruh unsur ke-p pada tingkat ke-q terhadap
sasaran utama
tidak adanya syarat konsistensi mutlak. Dengan model AHP (Analytical Hierarchy
55
banyak kriteria. Berdasarkan kondisi ini maka decision maker dapat menyatakan
dari satu matriks itu sendiri didasarkan atas eigen value maksimum. Thomas L.
Saaty (2008) telah membuktikan bahwa indes konsistensi dari matriks berordo n
n = Orde matriks
yaitu perbandingan indeks konsistensi dengan nilai Random Indeks (RI) yang
didapatkan dari suatu eksperimen oleh Oak Ridge National Laboratory kemudin
dikembangkan oleh Wharton School. Nilai ini bergantung pada ordo matriks n.
56
Daftar Pustaka
Aini , Y., & Andari, E. (2016). Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pasien Berobat Di Puskesmas Pembantu Desa Pasir Utama. Jurnal Ilmiah
Cano Ekonomos, Vol. 5 No. 1 .
Anisa, R. N. (2017). Penerapan Total Quality Service Pada Jasa Pelayanan
Kesehatan Dengan Pendekatan Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus
Pada RSUD dr. Dradjat Prawiranegara). Skripsi Ekonomi Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
detikfinance. (2017). Diambil kembali dari http://m.detik.com
Ding , J. F. (2010). Critical factors influencing customer value for global shipping
carrier-based logistics service providers using Fuzzy AHP approach.
African Journal of Business Management, Vol. 4 No. 7.
Heizer, J., & Render, B. (2009). Operations Management (Edisi 9 ed.). Jakarta:
Salemba Empat. hal 326.
Ho, J. S., Teik, D. O., Tiffany, F., Kok, L. F., & Teh, T. Y. (2012). Logistic Service
Quality among Courier Services in Malaysia. International Conference on
Economics, Business Innovation, vol.38 .
Japarianto , E. (2018). Pengaruh Logistics Service Quality Terhadap Customer
Retention Dengan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening
Pada Industri Ekspedisi Laut Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran,
Vol. 12, No. 1, 25─32 . doi:10.9744
Khoirunnisaa. (2014). Kualitas Layanan Terpadu (Total Quality Service) Pada
Perguruan Tinggi. Vol. 1, No. 1, 107-108.
Liga, B. W., & Banowosari , L. Y. (2017). Pemilihan Jasa Pengiriman Produk Pada
E-Commerce Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Vol 11
No 08.
Munizu , M. (2010). Praktik Total Quality Management (TQM) Dan Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Telkom Tbk. Cabang
Makassar). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.12, No. 2, 185-194.
Pasigai , M. A. (2009). Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Pada Kantor Samsat Kabupaten Luwu Utara. Jurnal Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan, Vol. 1 No. 2 .
57
Pebakirang, S. A., Sutrisno, A., & Neyland, J. (2017). Penerapan Metode Ahp
(Analytical Hierarchy Process) Untuk Pemilihan Supplier Suku Cadang Di
Pltd Bitung. Jurnal Online Poros Teknik Mesin, vol. 6, No. 1.
Perdana, A. S. (2015). Analisis Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Gula Rafinasi
Dengan Pendekatan Scor Model. Skripsi Ekonomi Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Saaty, T. L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process.
international journal Service Science, Vol 1 No 1.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta. hal 12-199.
Taylor, B. W. (2014). Sains Manajemen (introduction to management science) (11
ed.). (D. Angelica, Penerj.) Jakarta: Salemba Empat. hal 449-456.
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2016). Service, Quality dan Satisfaction. (4, Penyunt.)
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Walangare, D., Delima, R., & Restyandito. (2012). Sistem Prediksi Pertandingan
Sepak Bola Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Jurnal
informatika, Vol. 8, No. 2.
Yuniar, S. S., Arijanto, S., & Liansari, G. P. (2014). Usulan Perbaikan Kualitas
Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil Pengukuran
Menggunakan Metode Service Quality ( Servqual ) Di PT.X. Jurnal Online
Institut Teknologi Nasional, Vol. 2 No. 2.
58