Disusun Oleh :
Nama : Alexander Leo
NIS : 080912345678
Menyetujui,
Wali Kelas Pembimbing Perusahaan
Mengetahui,
Kepala SMKN 34 Jakarta
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Astra
Honda Motor. Laporan ini dibuat berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan selama
berada di perusahaan. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban penulis
selama PKL dan berfungsi sebagai acuan dalam ujian yang dilaksanakan setelah
melaksanakan PKL.
Pelaksanaan PKL dapat berjalan lancer karena adanya dukungan kerja sama
yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Ansyori Bunyamin, M.Pd selaku Kepala SMKN 34 Jakarta
2. Ibu Dra. Tatik Ningsih, M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubin
3. Bapak Syaiful selaku Pimpinan UPT. Balai Yasa Manggarai
4. Bapak Dwi Suroso selaku Pembimbing PKL di UPT. Balai Yasa Manggarai
5. Bapak Moh. Waluyo, S.Pd selaku Wali Kelas XI Teknik Pemesinan
6. Seluruh staff dan karyawan UPT. Balai Yasa Manggarai
7. Seluruh guru atas bimbingannya selama penulis belajar di SMKN 34 Jakarta
8. Teman-teman yang membantu hingga selesainya laporan PKL ini.
Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan
ini yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di masa
mendatang. Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan. Semoga laporan PKL dapat bermanfaat bagi semua pihak.
(Alexander Leo)
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan .................................................................. 2
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan ................................................................ 2
BAB II TENTANG PERUSAHAAN ................................................................... 4
A. Sejarah Perusahaan ...................................................................................... 4
B. Struktur Organisasi ...................................................................................... 6
C. Bagian Pekerjaan ......................................................................................... 7
1. Macam-Macam Tipe Bogie .................................................................... 7
a. Bogie Kereta Penumpang ................................................................... 7
I. Bogie Pensylvania ( K-2).......................................................... 7
II. Bogie Cradle ( K-3 ) ................................................................. 8
III. Bogie SIG atau NT-504 ............................................................ 8
IV. Bogie NT-11 ( K – 5 )............................................................... 9
V. Bogie Ferrostahl ( K-6 ) ............................................................ 9
VI. Bogie Gorlitz ( K-7 )................................................................. 10
VII. Bogie NT-60 ( K-8 ) ................................................................. 10
VIII. Bogie Bolsterless ( K-9 ) .......................................................... 11
b. Bogie Gerbong Barang ....................................................................... 12
I. Bogie Kuda Kepang .................................................................. 12
II. Bogie Ride Kontrol ................................................................... 12
III. Bogie Barber ............................................................................. 13
2. Penerapan K3 .......................................................................................... 14
3. Fasilitas UPT. Balai Yasa Manggarai ..................................................... 15
iv
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ........................... 16
A. Tempat dan Waktu PKL .............................................................................. 16
B. Bahan, Alat dan APD .................................................................................. 16
C. Laporan Kegiatan Harian ............................................................................. 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 23
A. Kesimpulan .................................................................................................. 23
B. Saran ............................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24
LAMPIRAN .......................................................................................................... 25
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran di SMK dirancang dengan pendekatan berbasis
kompetensi, pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis di
dunia kerja. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang
ditekankan untuk membekali peserta didik menguasai kompetensi secara tuntas
minimal sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang mencakup aspek
sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill).
Pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) adalah kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan di Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI) yang sesuai
dengan kompetensi keahlian yang dimiliki siswa, dalam upaya meningkatkan
mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal untuk
memasuki dunia kerja yang semakin ketat dalam persaingannya seperti saat ini.
Selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
banyak peralatan dengan teknologi baru yang diciptakan untuk menunjang
banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang menimbulkan perubahan
mendasar untuk menghasilkan sebuah produk, sehingga tenaga kerja dituntut
bukan hanya memiliki kemampuan tekni, tetapi juga harus lebih fleksibel dan
berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang
kompeten.
Setelah melaksanakan kegiatan PKL ini diharapkan siswa SMK Negeri
34 Jakarta dapat meningkatkan kompetensi keahliannya lebih profesional
sehingga sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja dan dapat memiliki
etos kerja yang sangat baik meliputi kehadiran yang rajin, disiplin waktu,
memiliki rasa tanggung jawab, mampu kerjasama dengan rekan kerja, dan
mempunyai inisiatif dalam bekerja.
1
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Pelaksanaan kegiatan PKL bertujuan untuk :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi keahlian yang
profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
pekerjaan.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match)
antara SMK dan Industri.
3. Meingkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
2
sikap peserta PKL dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas industri
tertentu.
e. Memberi kepuasan bagi DU/DI karena diakui ikut serta menentukan
masa depan bangsa melalui PKL.
3
BAB II
TENTANG PERUSAHAAN
4
Pada Balai Yasa seluas 2.000 × 500 meter ini, setiap harinya masuk
kereta-kereta api eksekutif dan KRL di balai yasa ini. Pengerjaannya dilakukan
oleh sekitar enam ratus pekerja setiap harinya, serta menelan biaya 60 - 150
juta rupiah untuk sekali perawatan. Perawatan kereta di balai yasa ini dimulai
dari pengecekan bodi dan bogie (dilakukan terpisah), perbaikan, pengukuran
kesetimbangan, uji coba, kemudian keluar pemeliharaan. Uji coba dilakukan di
rute Manggarai-Karawang, serta apabila berhasil, kereta itu boleh keluar.
Untuk memudahkan pengelolaan tugas pokok Balai Yasa Manggarai
sebagai berikut :
1. Melaksanakan perawatan secara periodic PA (Perawatan Akhir) maupun
perawatan non periodic PB (Perbaikan) pada kereta penumpang Maupun
Kereta Rel Listrik (KRL) agar dapat mendukung kebutuhan operasional.
2. Melaksanakan modifikasi, renopasi, dan rehabilitas kereta penumpang.
3. Membuat serta memperbaiki komponen kereta penumpang Kereta Rel
Listrik (KRL) dan gerbong untuk kelancaran operasi Kereta Api (KA),
antara lain remblok, pegas spiral, pegas daun dan suku cadang lain.
4. Perawatan bogi kereta dan Kereta Rel Listrik (KRL) dengan daur perawatan
setiap mencapai 250.000 KM.
Dan sampai saat ini tugas – tugas bengkel Balai Yasa Manggarai masih
berkisar pada pemeliharaan, perbaikan dan pembuatan sebagian suku cadang
kereta api.
5
B. Struktur Organisasi
Dalam suatu perusahaan, pembentukan suatu organisasi sangat
diperlukan dalam usaha untuk menjaga kelancaran dan untuk mencapai tujuan
perusahaan, struktur organisasi di bentuk dengan maksud agar setiap anggota
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien.
6
C. Bagian Pekerjaan
1. Macam – Macam Tipe Bogie
a. Bogie Kereta Penumpang
Di Indonesia terdapat beberapa jenis bogie yang dipakai. BOGIE
untuk kereta penumpang berbeda untuk kereta penumpang. Tipe bogie
yang digunakan pada kereta penumpang paling banyak. Setiap jenis
bogie mempunyai nama yang berupa nama pabrik, nama asal negara
pembuat atau seri dari suatu tipe bogie, namun di PT. Kereta Api
(persero) diberi nama berdasarkan bentuk dan ciri periuk gandar ( axle
box ) agar lebih dikenal yaitu K-2, K-3, K-4, dst.
I. Bogie Pensylvania ( K-2 )
Bogie jenis ini tinggal sedikit, yaitu pada kereta Kelas
Ekonomi lokal dan kereta bagasi ( B ) yang dibuat sekitar tahun
1954. Selain itu juga bogie ini juga masih dipakai di kereta inspeksi
Djoko Kendil dengan kode IW 38212. Bogie ini merupakan satu–
satunya jenis bogie yang menggunakan batang penghubung antara
periuk gandar yang satu dengan yang lainnya. Pegas primer
menggunakan pegas ulir sedangkan pegas sekunder menggunakan
pegas daun, tanpa peredam kejut (shock absorber).
7
II. Bogie Cradle ( K-3 )
Bogie ini masih beroperasi yaitu pada kereta ukur DINW-1
atau U25301 buatan tahun 1925 yang telah mengalami modifikasi
dari plain bearing menjadi roller bearing. Pegas premier
menggunakan pegas daun yang dikombinasikan dengan pegas ulir,
sedahkan pegas sekunder menggunakan pegas daun tanpa di
lengkapi peredam kejut.
8
IV. Bogie NT-11 ( K-5 )
Bogie NT-11 merupakan bogie dengan populasi terbanyak di
indonesia, dan digunakan pada kereta kelas eksekutif, bisnis, dan
ekonomi. Bogie ini menggunakan pegas ulir sebagai pegas primer
maupun sekunder, yang dilengkapi dengan peredam kejut arah
vertikal pada pemegasan sekunder. Kereta – kereta yang
menggunakan NT-11 diproduksi oleh berbagai pabrik dari
Yugoslavia, Hongaria, Jepang dan PT. INKA (Indonesia). Selama
ini dinilai bahwa bogie NT-11 merupakan bogie yang paling sesuai
dioperasikan pada kondisi jalan rel di Indonesia. Sekarang ini bogie
K-5 yang baru merupakan bogie TB-398 buatan PT.INKA yang
digunakan pada kereta-kereta ekonomi maupun eksekutif terbaru
produksi PT. INKA.
9
Gambar 2.7 Bogie K6
10
Gambar 2.9 Bogie K8
11
b. Bogie Gerbong Barang
Bogie gerbong barang dibuat lebih sederhana dibanding bogie
penumpang, yaitu hanya menggunakan satu tingkat pemegasan saja.
I. Bogie Kuda Kepang
Bogie kuda kepang merupakan bogie dengan rangka kaku
(konsruksi pelat) dengan bentuk mirip “kuda kepang“ yang
menggunakan pegas daun dengan link kaku tanpa ada batang ayun.
Bogie ini digunakan pada gerbong ketel ( KKW ), Gerbong pasir (
YYW), gerbong semen ( TTW ) dan gerbong terbuka ( KKBW )
yang dibuat sekitar tahun 1960 dari Rumania.
12
Gambar 2.12 Bogie Ride Control
13
2. Penerapan K3
Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan bebas
dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat menekan tingkat kecelakaan
kerja baik disebabkan kondisi lingkungan kerja yang berbahaya maupun
perbuatan tenaga kerja yang berbahaya serta dapat mengurangi penyakit
akibat kerja yang pada akhirnya meningkatkan produksi dan produktivitas.
Alat Pelindung Diri dan Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada umumnya terdiri dari:
1. Safety Helmet, berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.
2. Tali Keselamatan (Safety Belt), berfungsi sebagai alat pengaman ketika
menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa
(mobil, pesawat, alat berat, dan lain-lain).
3. Sepatu Karet (Sepatu Boot), berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur.
4. Sepatu Pelindung (Safety Shoes), berfungsi untuk mencegah kecelakaan
fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda
panas, cairan kimia, dan sebagainya.
5. Sarung Tangan, berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat
bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan.
6. Tali Pengaman (Safety Harness), berfungsi sebagai pengaman saat
bekerja di ketinggian.
7. Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff), berfungsi sebagai pelindung
telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
8. Kacamata Pengaman (Safety Glasses), berfungsi sebagai pelindung
mata ketika bekerja (misal mengelas).
9. Masker (Respirator), berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup
saat bekerja di tempat dengan kualitas udara yang buruk (misal
berdebu, beracun, berasap, dan sebagainya).
14
10. Pelindung Wajah (Face Shield), berfungsi sebagai pelindung wajah dari
percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).
11. Jas Hujan (Rain Coat), berfungsi melindungi diri dari percikan air saat
bekerja (misal bekerja pada saat hujan atau sedang mencuci alat).
Penggunaan Bangunan :
Los perawatan roda 24 x 65 M
Los Perawatan Kereta I 20 x 184 M
Los Perawatan Kereta II 18 X 146 M
Los Mesin Bubut dan Mesin – Mesin lain 20 x 134 M
Los Perawatan Bogi 12,5 x 146 M
Los Cat 38,5 x 193 M
Los Perawatan KRL 41,5 x 140 M
Los Tuangan 24 x 135 M
Los Tempaan dan Perawatan Pegas 45 x 48 M
15
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
16
C. Laporan Kegiatan Harian
1. Pemisahan Perangkat Roda Dari Frame Bogie
No Deskripsi Pekerjaan Alat Poin Penting
1 Naikan saklar utama untuk Crane pastikan crane berfungsi
menyalakan Alat Derek (crane) dengan baik
2 Kaitkan 4 buah pengait (clow), Clow, Sarung pastikan clow terkait
padasisi kiri dan kanan Bolster Tangan dengan baik
(dekat dudukan ol dumper)
3 Tempatkan bogie pada jagrak Crane pastikan posisi bogie
pembongkaran komponen bogie duduk pada jagrak
4 Pisahkan pegas dukung pada Sarung Tangan posisikan pallet pada
pallet tempat yang aman
5 Pisahkan Rem Block dan pen Sarung Tangan pastikan posisi remblok
tusuk dari sepatu pemblok pada tempatnya
6 Pisahkan Rubber Jurnal Spring Sarung Tangan pastikan posisi rubber
pada Pallet jurnal pada tempatnya
7 Matikan saklar utama setelah Crane pastikan Crane dalam
pemakaian Crane keadaan aman
17
4 Angkat Frame Bogie ke Bagian Carane pastikan clow terpasang
Pengecatan dengan baik
5 Angkat Bolster & Spring Plang Crane pastikan claw terpasang
Ke Bagian Perakitan dengan baik
6 Matikan mesin Katcher pastikan stop kontak
dalam keadaan off dan
matikan kran air yang
mensuplai ke torren
18
4. Perakitan Bolster Spring Plang Dan Frame Bogie
No Deskripsi Pekerjaan Alat Poin Penting
1 Bersihkan Bolster & Spring Mesin Cuci pastikan bolster dan
Plang dari sisa kotoran dan Steam spring plang dalam
karat keadaan sudah bersih
2 Periksa Bolster dan Spring spring plang & bolster
Plang dari korosi jika masih yang korosi dikirim dan
layak lakukan pengecatan direkondisi ke bagian
KOPL (konstruksi dan
pengelasan)
3 Periksa Bushing Spring Plang Sigmat untuk bushing yang tidak
jika masih layak lakukan layak, lakukan
pengecatan penggantian bushing
baru
4 Letakan Shim Pegas Ayun Sarung Tangn ketebalan maksimal shim
pada dudukan Spring Plang 12 mm
5 Letakan Pegas Ayun Luar dan Sarung Tangan pegas ayun luar dalam
Ayun Dalam diatas Shim diletakan diatas shim
spring plang yang telah
diuji harus sesuai dengan
jenis kereta
6 Letakan Tutup/ Topi pegas Sarung Tangan pastikan tutup dengan
diatas Pegas Ayun ukuran yang sama tebal
7 Normalkan kembali ketebalan Blander dan ketebalan plat gesek
Platgesek yang menempel di Mesin Las 10mm
Bolster
8 Cek kondisi stopper rubber dan stopper dan schamel
schamel yang sudah tidak layak
harus diganti dengan
yang baru
19
9 Angkat Bolster dan letakkan Crane pastikan Claw terpasang
diatas Spring Plang dengan baik pada saat
mengangkat
10 Angkat Frame dan lrtakan Crane cek kondisi hanger
diatas Bolster bracket pada frame
bogie, jika masih layak
maka gunakan kembali
11 Masupkan Tracker ke dalam Tracker pastikan antara lubang
lubang shock absorber untuk spring plang dengan
mengontrol lubang Hanger lubang hanger center
Bracket dan lubang pengunci
Spring Plang pada saat
pemasangan pin
12 Masupkan Baut mur & ring Kunci Ring Pass pastikan baut pengaman
Veer pengaman pada lubang 19 mm terpasang dengan baik
seling yang dirakit di Spring dan kencang
Plang
13 Masupkan Baut mur & ring Kunci Ring Pass pastikan baut sling
Veer pengaman pada lubang 46 mm terpasang dengan baik
seling yang di rakit di Spring dan kencang
Plang
14 Setelah Perakitan Frame, Crane pastikan posisi claw
Bolster & Spring Plang angkat terpasang dengan baik
ke bagian Stang Pengereman
20
pada frame
2 Angkat Remblok dan letakan Sarung Tangan pastikan pen tusuk
pada Brake Shoe lalu ikat Kulit, Palu terpasang dengan baik
menggunakan Pen tusuk lalu
dipukul dengan palu
3 Siapkan Roda Sarung Tangan disesuaikan jarak antara
Kulit as roda, untuk
mempermudah
penyetelan bogie
4 Angkat Rubber Jurnal Spring Sarung Tangan pastikan pemasangan
dan letakan pada Axle Box Kulit rubber jurnal dengan baik
5 Angkat Dudukan Pegas Sarung Tangan pastikan posisi dudukan
Dukung dan letakan diatas Kulit terpasang dengan baik
Rubber Jurnal
6 Angkat Shim/ Plat Pengganjal Sarung Tangan maksimal ketebalan shim
dan letakan di atas Rubber Kulit 13 mm
Jurnal
7 Angkat Pegas Dukung dan Sarung Tangan pastikan dengan baik
letakan di atas Shim Kulit pemasangan pegas
dukung
8 Angkat Tutup Pegas, dan Sarung Tangan pastikan posisi tutup
letakan diatas Pegas Dukung Kulit pegas dukung terpasang
dengan baik
9 Angkat Bogie dan letakan di Crane pastikan posisi jarak
atas perangkat roda antara as roda
disesuaikan untuk
memudahkan menyetel
21
6. Penyetelan Bogie K8 Pada Perangkat Roda
No Deskripsi Pekerjaan Alat Poin Penting
1 Pasang Rubber Bonded pada Mesin Driver pastikan baut terpasang
Frame Bogie Lalu Kunci dengan baik kuat, (Baut
dengan Baut mur uk. M 16 x 50)
2 Angkat Remblok dan letakan Sarung Tangan pastikan pen tusuk
pada Brake Shoe lalu ikat Kulit, Palu terpasang dengan baik
menggunakan Pen Tusuk lalu
pukul dengan palu
3 Siapkan Roda Sarung Tangan disesuaikan jarak antara
Kulit as roda, untuk
mempermudah
penyetelan bogie
4 Angkat Bogie dan letakan di Crane pastikan bogie terpasang
atas perangkat roda dengan baik ke roda
22
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari semua yang telah penulis sampaikan dalam laporan ini, penulis
mendapatkan banyak sekali pengalaman berharga yang mungkin hanya bisa
penulis dapatkan ditempat ini, penulis juga dapat mengambil kesimpulan dalam
melaksanakan pendidikan praktek kerja lapangan. Kesimpulan yang dapat
penulis ambil adalah :
1. Selama penulis melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) banyak hal-
hal yang bermanfaat antara lain, penulis dapat mengetahui bagaimana cara
membuat laporan kerja atau hal yang berkaitan dengan cara kerja
perusahaan secara teliti dan berkualitas.
2. Penulis kagum akan cara kerja para karyawan di bengkel dalam melakukan
pekerjaan dengan sungguh-sungguh dalam perawatan dan perbaikan bogie
kereta api.
3. Dilihat dari segi letaknya dan area bangunan UPT. Balai Yasa Manggarai,
terletak di belakang Stasiun Manggarai dan areanya ternyata sangat luas.
4. Bahwa didalam dunia kerja dan dunia industri tidak hanya dituntut kinerja
kita saja, tetapi juga cara berinteraksi kita dengan rekan kerja dan pimpinan.
B. Saran
Sebelum mengakhiri karya tulis ini, penulis memberikan saran-saran
yang mungkin dapat bermanfaat guna perkembangan dan kemajuan di UPT.
Balai Yasa Manggarai. Adapun saran-saran sebagai berikut:
1. Kedisplinan pada aturan perusahaan yang telah ditetapkan dan harus lebih
ditaati dan dilaksanakan.
2. Tetap selalu fokus dalam melakukan pekerjaan dalam kondisi apapun.
3. Lebih sadar akan pentingnya keselamatan kerja.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN
25