Perkembangan Kesusastraan Prancis Pada Abad Ke-19: Konteks Sejarah
Perkembangan Kesusastraan Prancis Pada Abad Ke-19: Konteks Sejarah
Konteks Sejarah
Jika sebelumnya setiap abad di Prancis dikenal dengan berbagai julukan,
seperti Grand Siècle pada abad ke-17 atau Siècle de Lumiere pada abad ke-18, pada
abad-19, terdapat perkembangan dan kemajuan dalam berbagai macam aspek serta
situasi-situasi yang kompleks sehingga tidak dapat diberi julukan khusus.
Pada abad ini, pergantian pemerintahan telah dilaksanakan beberapa kali.
Awalnya, Prancis menganut pemerintahan Konsulat (1799-1804) dengan Napoléon
Bonaparte sebagai Konsul Pertama. Kemudian pada tahun 1804, ia mengangkat
dirinya sendiri menjadi kaisar. Selanjutnya, bentuk pemerintahan yang dianut Prancis
merupakan monarki konstitusional atau La Restauration Louis XVIII dan Charles X
(1814-1830), lalu dilanjutkan oleh pemerintahan Louis-Philippe d’Orléans pada
pemerintahannya yang dikenal dengan sebutan Monarchie de Juillet, ia menerapkan
kebijakan-kebijakan konservatif, ia juga mendorong persahabatan dengan Britania
dan mendukung upaya perluasan wilayah jajahan.
Pada akhirnya, Deuxième Republique pun lahir pada tahun 1848 dengan Louis
Napoléon Bonaparte yang menjabat sebagai presiden dan kemudian menobatkan diri
sebagai kaisar pada 1851 dengan nama Napoléon III. Pada awalnya, kinerja
pemerintahan ini dinilai sangat baik karena telah menyediakan wadah untuk aspirasi
masyarakat. Namun, lambat-laun kepemerintahannya berubah menjadi terlalu otoriter,
kebebasan individu dan pers dibatasi. Setelah kekalahan Louis-Napoléon (Napoelon
III) pada Perang Prancis-Prusia pada tahun 1870, ia diasingkan dan lahirlah bentuk
pemerintahan republik parlementer di Prancis yang disebut La Troisième République
atau Republik Ketiga. Pemerintahan Republik ini di pimpin oleh Adolphe Thiers.
Peristiwa-peristiwa yang kompleks dalam bidang-bidang politik maupun
sosial telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai hal, salah satunya
adalah dalam kesusastraan. Perkembangan sastra pada abad ini dipengaruhi oleh
pendidikan yang berjalan lebih baik dibanding abad-abad sebelumnya, kebijakan
mengenai wajib sekolah, pendidikan gratis telah membantu memberantas buta huruf
di kalangan masyarakatnya. Selanjutnya, persebaran di Prancis juga semakin
membaik karena telah sampai ke perpustakaan dan sekolah di daerah-daerah yang
sebelumnya terkucilkan.