Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TUKDANA
Jln. Raya Lajer – Tukdana Kec. Tukdana - Indramayu 45276
Email: puskesmas.tukdana@gmail.com

Nomor : Indramayu, 27 Maret 2019

Sifat : Kepada Yth.

Perihal : Undangan sosialisasi Seluruh karyawan Puskesmas

Tukdana

Dengan Hormat,

Berdasarkan hasil Keselamatan pasien mengundang seluruh karyawan Puskesmas Tukdana untuk dapat

hadir dalam acara “Sosialisasi Hasil Workshop Keselamatan pasien” yang akan dilaksanakan pada :

Hari / tanggal : Sabtu, 10 Juni 2017

Pukul : 09:00 s/d selesai

Tempat :Aula Puskesmas Tukdana

Demikian surat undangan ini kami buat, mohon kehadirannya untuk tepat waktu. Terimakasih

Kepala UPTD Puskesmas Tukdana

H. Nuradi,SKM,.MM
NIP. 19670706 199003 1 022
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TUKDANA
Jln. Raya Lajer – Tukdana Kec. Tukdana - Indramayu 45272
Email: puskesmas.tukdana@gmail.com

Sosialisasi Hasil Workshop Keselamatan pasien

TANGGAL : Rabu, 27 Maret 2017


Pukul : 09:00 s/d selesai
NOTULEN
PERTEMUAN
Tempat : Aula Puskesmas Tukdana
Pemimpin Rapat : Wakil menejemen mutu
Penyaji Materi : drg. Firdaus Taufik
Jumlah Undangan : 60 undangan
Jumlah yang hadir : 60 undangan
SusunanAcara 1. Absensi
2. Pembukaan
3. Sambutan dari Wakil menejemen mutu
4. Pembahasan hasil workshop Keselamatan pasien
5. Kesimpulan
6. Penutup

Pembahasan 1. Pembukaan
Sambutan wakil menejemen mutu
Keselamatan pasien adalah suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan
mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure mode). FMEA digunakan
untuk mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab dari suatu masalah
kualitas. Suatu mode kegagalan adalah apa saja yang termasuk dalam
kecacatan/kegagalan dalam desain, kondisi diluar batas spesifikasi yang telah
ditetapkan,
FMEA dapat dilakukan dgn cara : Mengenali dan mengevaluasi kegagalan potensi
suatu produk dan efeknya. Mengidentifikasi tindakan yang bisa menghilangkan
atau mengurangi kesempatan dari kegagalan potensi terjadi. Pencatatan proses
(document the process). Kegunaan FMEA adalah sebagai berikut : Ketika
diperlukan tindakan preventive / pencegahan sebelum masalah terjadi. Ketika
ingin mengetahui / mendata alat deteksi yang ada jika terjadi kegagalan.
Pemakaian proses baru Perubahan / pergantian komponen peralatan Pemindahan
komponen atau proses ke arah baru Sedangkan manfaat FMEA adalah sebagai
berikut : Hemat biaya. Karena sistematis maka penyelesaiannya tertuju pada
potensial causes (penyebab yang potential) sebuah kegagalan / kesalahan. Hemat
waktu ,karena lebih tepat pada sasaran. Terdapat dua penggunaan FMEA yaitu
dalam bidang desain (FMEA Desain) dan dalam proses (FMEA Proses).
Pengurutan dari bentuk kegagalan proses potensial menggunakan risk priority
number (RPN) .
Nomor Prioritas Resiko (Risk Priority Number (RPN) : Merupakan angka
prioritas resiko yang didapatkan dari perkalian Severity, Occurrence, dan
Detection RPN = S * O * D
Tindakan yang direkomendasikan (Recommended Action) : Setelah bentuk
kegagalan diatur sesuai peringkat RPNnya, maka tindakan perbaukan harus segera
dilakukan terhadap bentuk kegagalan dengan nilai RPN tertinggi. Penanggung
jawab Tindakan yang Direkomendasikan (Responsibility (for the Recommended
Action)) : Mendokumentasikan nama dan departemen penanggung jawab tindakan
perbaikan tersebut serta target waktu penyelesaian. Tindakan yang Diambil
(Action Taken) : Setelah tindakan diimplementasikan, dokumentasikan secara
singkat uraian tindakan tersebut serta tanggal effektifnya. Hasil RPN (Resulting
RPN) : Setelah tindakan perbaikkan diidentifikasi, perkiraan dan rekam
Occurrence, Severity, dan Detection baru yang dihasilkan serta hitung RPN yang
baru. Jika tidak ada tindakan lebih lanjut diambil maka beri catatan mengenai hal
tersebut. Tindak Lanjut (Follow Up) : Dokumentasi proses FMEA ini akan
menjadi dokumen hidup dimana akan dilakukan perbaikan terus menerus sesuai
kebutuhan perusahaan.

Rencana Tindak lanjut membuat tim peningkatan mutu keselamatan pasien dan
pokja FMEA

Kesimpulan Bahwa untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien perlu dilakukan FMEA
minimal pada satu kasus untuk upaya mengurangi kemungkinan terjadinya suatu
insiden/ untuk mengidentifikasi modus kegagalan (kegagalan proses) yang
berpotensi terjadi kemudian, mengidentifikasi dampak yang mungkin timbul
diikuti analisis akar masalah,sebelum melakukan redisain proses untuk
meminimalisir risiko modus kegagalan/dampaknya kepada pasien.
FMEA merupakan proses pro-aktif untuk memperbaiki kinerja dengan
mencegah potensi kegagalan sebelum terjadi sehingga akhirnya meningkatkan
keselamatan pasien.

Pemimpin rapat Notulis

( ) ( )
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TUKDANA
Jl.Raya Gantar KM. 01 Tukdana-Indramayu Kode Pos 45264
Telp. (0234) Email: puskemasTukdana@yahoo.com

Hari / Tanggal :

Nama Pertemuan :

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

19 19

20 20

21 21

22 22
23 23

24 24

25 25

26 26

27 27

28 28

29 29

30 30

31 31

32 32

33 33

34 34

35 35

36 36

37 37

38 38

39 39

40 40

41 41

42 42

43 43

44 44

45 45

46 46

47 47

48 48

49 49

50 50

51 51

52 52
53 53

54 54

55 55

56 56

57 57

58 58

59 59

60 60
DOKUMENTASI KEGIATAN

HARI/ TANGGAL : Sabtu, 10 Juni 2017


NAMA PERTEMUAN : Sosialisasi Hasil Workshop FMEA

Ketua FMEA melakukan pembacaan materi dan menjelaskan cara


Tim PMKP melakukan sosialisasi penghitungan RPN
hasil workshop FMEA

Materi Sosialiasi FMEA


Menjelaskan Struktur organisasi TIM
PMKP

Suasana di aula baru Puskesmas bersama seluruh kariawan dalam menghadiri sosialisasi hasil workshop
Keselamatan pasien dan FMEA

Anda mungkin juga menyukai