Jl Merpati No 62 Lamongan
Telp 0322 321522 – 321527
Fax 0322 321527
email :
rsinashrulummah@gmail.com
rsinashrulummah@yahoo.com
RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN
Jl Merpati No 62 Lamongan
Telp 0322 321522 – 321527
Fax 0322 321527
email :
rsinashrulummah@gmail.com
rsinashrulummah@yahoo.com
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN
NOMOR : 1891 / SK / DIR / IV / 2015
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN ANALISIS MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAK (AMKD)
RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan
akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Lamongan
Pada Tanggal : 5 April
2015
Direktur
Keputusan Direktur Tentang Pemberlakuan Panduan Analisa modus Kegagalan dan Dampak
(AMKD) / FMEA
Daftar Isi......................................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan............................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II Definisi....................................................................................................................2
BAB III Ruang Lingkup........................................................................................................3
BAB IV Tata Laksana............................................................................................................4
A. Tahap I Menentukan Topik yang beresiko tinggi.........................................4
B. Tahap II Memntuk Tim FMEA.....................................................................6
C. Tahap III Menggambarkan proses................................................................7
D. Tahap IV Analisa Hazard.............................................................................9
a). Level Dampak.........................................................................................10
b). Level Probabalitas..................................................................................10
c). Hazard Score...........................................................................................11
E. Tahap V Implementasi dan monitoring hasil dari redesign........................11
BAB V Dokumentasi..........................................................................................................13
BAB VI Penutup..................................................................................................................14
Daftar Pustaka..........................................................................................................................15
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rohmat dan hidayahNya, sehingga Buku Panduan Analisa modus Kegagalan dan Dampak
(AMKD) / FMEA RSI Nashrul Ummah Lamongan ini dapat terwujud.
Dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien, dan mencegah kejadian buruk
yang akan terjadi serta meningkatkan keselanatan pasien merupakan sebuah kewajiban dari
organisasi rumah sakit. Mencegah dari kejadian buruk yang akan terjadi harus dilakukan agar
tidak terjadi yang nantinya bisa merugikan pasien dan rumah sakit.
Buku Panduan Analisa modus Kegagalan dan Dampak (AMKD) / FMEA ini disusun
berdasarkan Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012, Joint Commission International dan
referensi lainnya. Diharapkan, panduan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan
kegiatan dalam mencegah kejadian buruk atau kejadian yang tidak diinginkan untuk upaya
peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien RSI Nashrul Ummah Lamongan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang stinggi-tingginya kami sampaikan kepada
semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung terhadap penyusunan Buku
Panduan Analisa modus Kegagalan dan Dampak (AMKD) / FMEA ini.
Semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuh langkah menuju keselamatan rumah sakit adalah upaya untuk
menggerakkan program keselamatan pasien di RSI Nashrul Ummah Lamongan.
Berdasarkan langkah ke enam dari tujuh langkah tersebut yaitu rumah sakit
mengembangkan kebijakan yang mencakup insiden yang terjadi dan minimum satu kali
pertahun melakukan Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) untuk proses risiko
tinggi.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka Panitia PMKP RSI Nashrul Ummah
Lamongan menyusun panduan FMEA (Failure Mode Effect and Analysis) sebagai tool
untuk penilaian risiko pada proses yang belum dilakukan, sedang dilakukan dan
proses baru dengan pendekatan proaktif.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Buku panduan ini sebagai dasar bagi Panitia PMKP RSI Nashrul Ummah
Lamongan untuk meningkatkan mutu layanan RS melalui kegiatan redesain
proses pelayanan untuk menganalisis modus kegagalan dan dampaknya
2. Tujuan Khusus
a. Pedoman dalam melaksanakan 5 langkah melakukan Analisis Modus
Kegagalan dan Dampak
b. Panduan dalam menentukan proses-proses pelayanan yang mempunyai
resiko tinggi terjadi error.
c. Panduan dalam perbaikan sistem (re-desain proses) terhadap proses-proses
pelayanan yang mempunyai resiko tinggi terjadi error.
Sedangkan definisi Hazard (menurut Baktiyar, 2009) adalah suatu keadaan yang dapat
mengakibatkan cedera (injury) atau kerusakan (damage) baik manusia, lingkungan maupun
benda.
Barrier menurut Dr. Luwiharsih, MSc adalah penghalang atau kontrol untuk mencegah
terjadinya bahaya
PSA test ordered Draw sample Analyze Sample Report to Physician Result filled (CPRS)
1 2 3 4 5
PSA test ordered Draw sample Analyze Sample Report to Physician Result filled (CPRS)
Sub Proses Sub Proses Sub Proses Sub Proses Sub Proses
Order written ID Patient Review order A. Report Telephone
Enteredin CPRS Select proper tube/equip Centrifuge Specimen received Visit set up
Received lab Draw blood Verify Result given
Label blood Calibration
in Run OC
Run Sample
F. Report result
G. Enter in
CPRS
Dari hasil pemetaan diatas, dipilih Analyza Sample untuk di cari Modus kegagalannya.
Langkahnya sama, yaitu dijabarkan kembali pada alur sub proses secara terperinci.
Sehingga nantinya ada 8 (A-G seperti pada Oval Hijau) alur yang di jabarkan kembali.
Dan pada kotak Biru (Report Result) diskoring pada Skoring Hazar pada form AMKD
(Analisis Modus Kegagalan dan Dampak)
Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan
Wrong Test orderedEquip Broken Inst not Mechanical error Computer crash
QC result
Order Not ReceivedWrong speed calibrated Tech. error Result entered for wrong Pt
unacceptable
Specimen not clotted Bad calibrated stored Computer interface error
No Power Result not entered
Setelah modus kegagalan sudah didapat, maka ditentukan dengan Hazard Score pada
form AMKD seperti dibawah :
b) Level Probabilitas
Untuk setiap skor Hazard dengan skor ≥ 8, maka dianalisa lebih lanjut dengan Pohon
Keputusan (Decision Tree).
Apabila dari analisa Pohon Keputusan berakhir pada STOP, maka tidak perlu lagi
meneruskan pencarian akar masalah untuk Hazard ini karena berarti hazard tersebut
tidak prioritas. Sedangkan hazard yang berakhir pada titik hijau sebagaimana gambar
diatas, maka perlu ditindaklanjuti sebagai langkah ke 5 pada form AMKD
E. Tahap V. Implementasi dan Monitoring hasil dari redesign proses (Action dan
Outcame Measure)
Tentukan apakah potensi penyebab modus kegagalan akan di kontrol, eliminasi,
terima
Demikianlah panduan ini disusun sebagai pedoman dalam menjalankan layanan pasien
yang aman, khususnya dalam rangka mencegah kesalahan identifikasi pasien. Panduan ini
masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu panduan akan ditinjau kembali setiap 2 sampai 3
tahun sesuai dengan tuntutan layanan dan standar akreditasi baik Akreditasi Nasional 2012
maupun standar Internasional.
1. Daud A. 2008, Workshop Keselamatan Pasien dan Manajemen resiko Klinis di Rumah
Sakit : Cegah Cedera Melalui Implementasi Keselamatan Pasien Dengan Redesain
Proses (Analisa HFMEA), IMR, Jakarta.
2. Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2012. Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi,
IMR, Jakarta.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Panduan Nasional Keselamatan pasien
Rumah Sakit-Edisi 2. Depkes, Jakarta.
4. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS), 2008. Pedoman Pelaporan
Insiden Keselamatan Pasien (IKP)-Edisi 2. KKP-RS, Jakarta.
5. Buku FMEA, JCI Edisi Ke-3.