Anda di halaman 1dari 12

Mini Riset Ikatan Kimia

Bola-Bola Kimia (BOKIM) Sebagai Alat Peraga Kimia Pokok Bahasan


Struktur/Bentuk Molekul

Dosen Pengampu : Ricky Andy Syahputra

Disusun oleh :

Kelompok 5

Nama Anggota : Shabra Arifa / 4161131033

Sofia andini manurung /

Rizka Rahmadani /

Kelas : Kimia Dik. C 2016

Jurusan : Kimia

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur atas Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas
Rahmat dan Hidayat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang berjudul
“Bola-Bola Kimia (BOKIM) Sebagai Alat Peraga Kimia Pokok Bahasan Struktur/Bentuk
Molekul” dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Mini Riset Mata Kuliah Ikatan Kimia Tahun
Ajaran 2019.

Penulis menyadari bahwa dalam makalh ini masih jauh dari kategori sempurna, oleh karena
itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran dan kritik membangun demi
kesempurnaan sehingga dapat diterima oleh masyarakat banyak dan dapat dipergunakan dengan
baik.

Penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan baik lisan maupun tulisan dalam menyelesaikan tugas ini.

Medan, 22 Mei 2019

Tim Penulis
JUDUL : Bola-Bola Kimia (BOKIM) Sebagai Alat Peraga Kimia Pokok Bahasan
Struktur/Bentuk Molekul

TUJUAN :

1. Mempermudah penyampaian konsep jumlah Pasangan Elektron Ikatan (PEI) dan


Pasangan Elektron Bebas (PEB) berdasarkan struktur lewis
2. Mempermudah penyampaian konsep geometri dan bentuk molekul berdasarkan teori
VSEPR

TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN :

Pembuatan alat peraga bola-bola kimia pada pokok bahasan Struktur/Bentuk Molekul ini
kami laksanakan di Gg. Melati Jl. Gurilla No.06, Sei Kera Hilir I, Kecamatan Medan Perjuangan,
Kota Medan. Waktu pelaksanaan pembuatan alat peraga ini pada hari sabtu tanggal 11 Mei 2019
tepatnya pada pukul 13.00-15.00 WIB.

ALAT DAN BAHAN

1. Perkakas
Perkakas yang digunakan dalam membuat Bola-Bola Kimia adalah gunting dan Cutter.

2. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat Bola-Bola Kimia adalah: Bola plastik
mainan anak-anak, lem fox, lidi, spidol, kertas kardus dan HVS.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN:

Langkah-langkah pembuatan Bola-Bola Kimia sebagai berikut:

1. Potong lidi sepanjang 10 cm (banyaknya sesuai jumlah bola yang akan dibuat).
Kemudian diruncingi bagian ujungnya.
2. Tandai pola sebagai tempat pasangan elektron bebas dan pasangan pasangan elektron
ikatan (sesuai dengan notasi VSEPR yang akan dibuat) pada bola dengan menggunakan
spidol. Dan lobangi bola sebagai pengikat pasangan elektron ikatan dan pasangan
elektron bebas (dapat juga dilobangi dengan lidi yang telah diruncingkan). Untuk
pasangan elektron ikatan jumlah lobang satu untuk satu pasangan elektron ikatan,
sedangkan untuk pasangan elektron bebas jumlah lobang yang dibuat sebanyak 2 untuk
satu pasangan elektron bebas.

3. Tempelkan atau masukkan lidi kedalam bola yang telah dilobangi, lidi yang dimasukkan
secukupnya agar ikatan antar bola menjadi ketat dan tidak longgar.
4. Gunting kardus bekas membentuk pola daun dan lapisi dengan kertas HVS kira-kira
selebar 4 cm. Dan beri tanda elektron (digunakan sebagai elektron bebas)

5. Gabungkan bola-bola sesuai notasi VSEPR (Contoh AX4, AX3E, dan AX2E2). Jika
terdapat elektron bebas tambahkan potongan kertas sebagai PEB.

Bentuk Molekul Tetrahedron Bentuk Molekul Piramida Segitiga


Bentuk Molekul Planar Bentuk V

PEMBAHASAN :

Teori Tolakan pasangan elektron (VSEPR) akan menjelaskan susunan elektron dalam
suatu atom yang berikatan. Posisi elektron ini akan mempengaruhi bentuk geometri
molekulnya.Geometri (bentuk) molekul adalah gambaran tentang susunan atom-atom dalam
molekul berdasarkan susunan ruang pasangan elektron atom dalam pusat dalam molekul,
pasangan elektron ini baik yang berikatan maupun yang bebas.

Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pain Repulsion) yaitu teori tolak menolak
pasangan – pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat. Teori ini menekankan pada kekuatan
tolak menolak diantara pasangan - pasangan elektron pada atom pusat urutan kekuatannya adalah
sebagai berikut :

Pasangan Elektron Ikatan (PEI) ; Pasangan Elektron Bebas (PEB), sehingga kekuatan tolakan
antara PEI vs PEI< PEI vsPEB < PEB vs PEB.
Dapat dijelaskan bahwa apabila dalam membentuk ikatan terdapat 2 pasang elektron,
maka bentuk molekul yang stabil adalah linear, hal ini karena pada molekul tersebut tolakan
minimum terjadi pada sudut 1800. Sedangkan apabila terdapat 3 pasang elektron tolakan
minimum terjadi apabila sudut ikatan yang dibentuk adalah 1200, atau dengan kata lain bentuk
molekul yang terbentuk adalah segitiga. Untuk menggambarkan bentuk molekul tersebut
gunakan malam dan lidi atau atau jarum pentol (yg berwarna). Bentuk linear dibentuk dengan
cara buatlah bentuk bola dan ambilah 2 jarum. Tancapkan jarum pada bola yang terbuat dari

malam, apbila ada 2 pasang maka bentuk yang stabil adalah linear.

Jika terdapat 3 pasang elektron ikatan maka ambilah 3 jarum dan bentuk molekul yang
stabil adalah segitiga sama sisi.
Untuk molekul yang terbentuk dengan 4 pasang elektron, bentuk molekul yang terbentuk
adalah tetrahedral, hal ini karena apabila pada 3 pasang elektron bentuknya adalah segitiga, dan
apabila terdapat 1 pasang lagi ditambahkan, 1 pasang elektron tersebut akan masuk dari atas atau
bawah sehingga membentuk tetrahedral dengan susut ikatan 109,50. Dengan bentuk tetrahedral
ini tolakan yang kan terjadi pada molekul akan minimum. Hal ini ditampilkan pada dalam
gambar berikut ini

Pada pembentukan molekul dengan 5 pasang maka bentuk tetrahedral (4 pasang elektron)
ditambahkan 1 pasang elektron dari arah atas atau bawah sehingga akan terbentuk trigonal
bipiramida (tolakan anatar pasangan elektron mimimum), begitipula untuk pembentuka molekul
dengan 6 pasang dapat dijelaskan dengan bentuk trigonal bipiramida (5 pasang elektron)
ditambah dengan pasang elektron dari arah (sumbu) horisontal sehingga akan membentuk
oktahedral(tolakan pasanga elektron miminum)

Pengaruh PEB pada bentuk melekul dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel VII. 2. Berbagai kemungkinan bentuk molekul berdasarkan PEI dan PEB
Jumlah Jumlah Jumlah
Elektron Pasangan Pasangan Susunan Ruang
Bentuk Molekul
yang Elektron Elektron Elektron
Ada Berikatan Bebas
2 2 0 Linear Linear
3 3 0 Segitiga sama sisi Segitiga datar
4 4 0 Tetrahedral
4 3 1 Tetrahedron Segitiga piramidal
4 2 2 Huruf 'V'
5 5 0 Segitiga bipiramidal
Tetrahedral tak simetris
5 4 1 Bipiramidal
(bidang 4)
Trigonal
5 3 2 Huruf 'T'
5 2 3 Linear
6 6 0 Oktahedral
6 5 1 Segiempat Bipiramidal
Oktahedron
6 4 2 Segiempat datar
6 2 4 Linear

Pengaruh PEB dapat dijelaskan sebagi berikut :


Bandingkan Bentuk Molekul CH4 , NH3 dan H2O
 Bentuk Molekul CH4
Atom Pusatnya adalah atom C
Elektron Valensi dari C =4
Ada 4 x 1 elektron dari atom H =4
Jumlah 8 elektron
PEI = 4, PEB = 0, sehingga pasangan elektron = 4
Bentuk dasar : Tetrahedral
Bentuk Molekul : Tetrahedral

 Bentuk Molekul NH3


Atom Pusatnya adalah atom N
Elektron Valensi dari N =5
Ada 3 x 1 elektron dari atom H =3
Jumlah 8 elektron
PEI = 3, PEB = 1, sehingga pasangan elektron = 4
Bentuk dasar : Tetrahedral, karena ada 1 PEB sehingga ada satu ikatan yang tidak terlihat
(imajiner), sehingga :
Bentuk Molekul : Segitiga piramidal
 Bentuk Molekul H2O
Atom Pusatnya adalah atom O
Elektron Valensi dari O =6
Ada 3 x 1 elektron dari atom H =2
Jumlah 8 elektron
PEI = 2, PEB = 2, sehingga pasangan elektron = 4
Bentuk dasar : Tetrahedral, karena ada 2 PEB sehingga ada dua ikatan yang tidak terlihat
(imajiner), sehingga
Bentuk Molekul : Bentuk V

Dengan demikian bentuk molekul dari H2O bukan linear tetapi bentuk V karena bentuk
dasar dari pembentukan H2O adalah tetrahedral, karena ada 2 PEB yang menyebabkan 2 ikatan
tidak terlihat (pada tetrahedral ada 4 ikatan), maka bentuk molekul dari H2O adalah bentuk V.

KESIMPULAN :

1. Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pain Repulsion) yaitu teori tolak menolak
pasangan – pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat. Teori ini menekankan pada
kekuatan tolak menolak diantara pasangan - pasangan elektron pada atom pusat.
Pasangan Elektron Ikatan (PEI) ; Pasangan Elektron Bebas (PEB), sehingga kekuatan
tolakan antara PEI vs PEI< PEI vsPEB < PEB vs PEB. Dengn adanya alat perga ini dapat
empermudah penyampaian konsep jumlah Pasangan Elektron Ikatan (PEI) dan Pasangan
Elektron Bebas (PEB) berdasarkan struktur lewis
2. Dengan adanya alat peraga yang dibuat akan lebih mudah menyampaikan materi VSEPR
dan akan lebih mudah dipahami. Karena materi VSEPR lebih mengarah ke 3D harus
dinyatakan dan dijelaskan dalam bentuk yang mudah dipahami dengan itu kami membuat
alat peraga kimia untuk struktur molekul.

Anda mungkin juga menyukai