Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I
KREASI SULAM

1.Pendahuluan
Saat ini telah populer pemakaian sulaman untuk mempercanti k sebuah
produk. Peminat produk – produk bersulam pun semakin banyak, dari kaum
muda hingga tua.Berdasarkan penggunaan alatnya, sulaman dibagi menjadi
dua jenis, yaitu sulaman yang dikerjakan oleh mesin bordir dan sulaman yang
dikerjakan dengan tangan (sulaman tangan). Bahan yang digunakan untuk
menyulam dengan mesin bordir adalah benang bordir, sedangkan untuk
sulaman tangan bisa berupa benang, payet, pita, manik ataupun batu –
batuan.

Sulaman kombinasi yang dimaksud di buku ini adalah sulaman yang


dikerjakan dengan tangan (handmade) yang merupakan paduan dari sulam
benang, pita, payet, manik dan batu – batuan. Pengerjaannya membutuhkan
waktu yang lebih lama dibanding dengan sulaman mesin, tetapi memiliki
tampilan yang lebih indah. Oleh karena itu, harganya pun lebih mahal.
Sulaman ini juga dapat menambah keindahan sulaman mesin.

Aplikasi dari sulaman kombinasi dapat diterapkan pada pakaian, tas,


selop, jilbab, mukena, taplak meja, selendang, tempat ti su, hiasan dinding
dan ragam produk lain. Hasil yang indah pada beragam aplikasi tersebut
menjadikan sulaman sangat diminati . Keindahannya saling mendukung
setelah digabungkan.

Ketrampilan mengerjakan sulam kombinasi dapat dijadikan hobi untuk


mengisi waktu luang. Jika ditekuni bisa menjadi usaha guna menambah
penghasilan. Banyak usaha berbasis ketrampilan menyulam ini yang
bergabung dalam Kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) dan mampu
menyerap tenaga kerja, bahkan beberapa diantaranya mendapat penghargaan
Paramakarya dari pemerintah. Ini membukti kan bahwa industri ini
bermanfaat dan besar andilnya dalam peningkatan perekonomian.
2

Namun untuk tetap mampu bersaing, sebuah industri baik industri besar atau
kecil membutuhkan kreati vitas agar produk yang dihasilkan berkualitas,
canti k, dan dinamis. Buku ini mengetengahkan dasar – dasar kreati vitas.
Selanjutnya anda dapat mengembangkannya.

Desain pola di buku ini juga dapat menjadi bahan masukan untuk
mempercanti k barang – barang koleksi anda. Selain itu proses pengerjaannya
ti dak harus selesai dalam satu waktu sehingga dapat dilakukan oleh ibu
rumah tangga atau remaja putri di sela – sela kesibukan ruti nnya, mulai
praktekkan dari sekarang karena selain handmade, juga mudah dipelajari dan
ti dak membutuhkan biaya mahal.

1.2 Tips memilih Kain, Desain dan Warna

A. Menentukan kain yang dipakai


Pada dasarnya, semuai kain dapat digunakan untuk bahan sulam
kombinasi. Anda ti nggal menyesuaikan jenis sulamannya. Berikut ini
beberapa ti p memilih kain untuk menyesuaikan aplikasi sulaman pada
produk.
1. Busana pesta
Yang penti ng ditampilkan disini adalah keindahan dan kemewahan.
Anda dapat memilih ti le, brokat, tafeta, shantung, atau yang mengandung
sutera seperti rawsilk dan thaisilk. Kain – kain tersebut membutuhkan
perawatan ekstra, sebagian besar harus di dry clean agar keindahannya
tetap terjaga. Untuk pakaian wanita dapat diaplikasikan ornamen
sulaman. Untuk pria dapat menggunakan sulam benang yang sederhana.
Kecuali untuk pakaian penganti n pria dapat ditambah payet.
2. Busana sehari – hari
Harus diperhati kan disini adalah kenyamanan, ti dak mengganggu
akti vitas, serta mudah dan murah perawatannya. Bahan yang dapat
dipilih yaitu katun, kaos atau spandex. Sulaman dapat dipakai yang
sederhana tetapi canti k.
3. Pelengkap busana
3

Biasanya busana pesta wanita dewasa dilengkapi dengan tas atau


selop. Sebaiknya bahan dan sulaman yang dipilh sama atau serasi dengan
pakaian.
4. Pakaian anak – anak dan bayi
Pilih bahan yang nyaman dan sulaman yang sederhana agar ti dak
mengganggu geraknya kecuali untuk anak - anak yang mulai beranjak
remaja sebab mereka lebih mengutamakan penampilan. Oleh karena itu
dapat dipilih bahan – bahan yang lebih mewah.
5. Perlengkapan rumah tangga
Keindahan dan keserasian warna sangat diperhati kan disini. Anda
dapat memilih paduan dari berbagai macam bahan. Diutamakan yang
dapat dicuci dengan air karena kemungkinan cepat kotor.
6. Pernak – pernik
Aksesoris seperti kantong HP dan tas santai memiliki banyak bahan
pilihan bahan. Yang perlu diperhati kan yaitu kekuatan bahan yang
dipakai.

B. Menentukan desain
Desain sangat penti ng dalam proses membuat sulaman. Jika hanya
membuat baju untuk pribadi atau keluarga, anda dapat langsung
menentukan polanya. Bisa juga mencontoh pola – pola yang banyak
dipublikasikan pada buku – buku ketrampilan sulam. Namun jika untuk
dipasarkan anda harus menciptakan desain (pola) sendiri, bukan
menjiplak karya orang lain karena hal tersebut berhubungan dengan hak
cipta dan hukumn. Juga harus sesuai selera pasar. Oleh karena itu, anda
harus menentukan garis besar pola yang akan dibuat dan obyek yang akan
disulam.
Untuk menentukan desain yang menggunakan sulam pita, benang, payet,
manik dan batu harus memperti mbangkan terlebih dahulu tempat
aplikasinya seperti di busana, perlengkapan rumah atau aksesosis lain.
Jika untuk dipasarkan, desain tergantung target pasar. Seti ap daerah juga
memiliki kecenderungan moti f tertentu.

C. Perpaduan warna
Peran warna penti ng untuk sebuah hasil sulaman karena warnalah yang
terlihat dan memberikan kesan. Warna dapat memberikan rasa sejuk pada
4

mata atau dapat juga memberi kesan mewah. Warna terdiri atas satu jenis
warna dengan gradasinya atau paduan beberapa warna.

Warna dapat diklasifi kasikan menjadi lima. Berikut ini jenisnya :

1. Warna primer
Merupakan warna pokok. Tidak dapat dibentuk dari warna lain.
Disebut warna pokok karena warna tersebut dapat digunakan sebagai
pokok percampuran untuk warna – warna lain. Warna primer terdiri
atas biru, merah dan kuning.

2. Warna sekunder
Disebut juga warna kedua. Terbentuk dari percampuran dua warna
primer. Contohnya sebagi berikut :
- Jingga (oranye) hasil percampuran warna merah dan kuning
- Ungu (violet) hasil percampuran warna merah dan biru
- Hijau hasil percampuran warna kuning dan biru.

3. Warna intermediate
Merupakan warna perantara, yaitu warna yang ada diantara warna
primer dan sekunder pada lingkaran warna.
- Kuning hijau, yaitu warna yang ada diantara kuning dan hijau
- Kuning jingga, yaitu warna yang ada diantara merah dan jingga
- Merah jingga yaitu warna yang ada diantara merah dan jingga
- Merah ungu yaitu warna yang ada diantara merah dan ungu
- Biru vilet yaitu warna yang ada diantara biru dan ungu
- Biru hijau yaitu warna yang ada diantara biru dan hijau

4. Warna tersier
Merupakan warna keti ga hasil percampuran dari dua warna sekunder
- Cokelat kuning, percampuran warna jingga dan hijau
- Cokelat merah, percampuran jingga dan unggu
- Cokelat biru, yaitu percampuran warna hijau dan ungu

5. Warna kuarter
Merupakan warna hasil percampuran dari dua warna tersier
- Cokelat jingga atau orange kuarter, percampuran kuning tersier dan
merah tersier
- Cokelat hijau atau hijau kuarter, percampuran biru tersier dan
kuning tersier
- Cokelat ungu, percampuran merah tersier dan biru tersier
5

Menurut sifatnya, warna dapat dibagi sebagai berikut :


1. Warna panas
Warna – warna yang ada hubungannya dengan api atau matahari
(merah, jingga, ungu)
2. Warna dingin
Warna – warna yang ada hubungannya dengan air, laut serta langit
(hijau, biru dan ungu)
3. Warna pastel (warna ti nt)
Campuran warna primer dengan puti h sehingga warna menjadi lebih
muda. Contohnya sebagai berikut :
- Merah + puti h menjadi merah jambu
- Biru + puti h menjadi biru langit
- Kuning + puti h menjadi krem

4. Warna shade
Campuran warna primer dengan hitam sehingga warna menjadi lebih
tua. Contohnya berikut ini :
- Merah + hitam menjadi merah gelap
- Biru + hitam menjadi donker blaw (biru gelap)
- Kuning + hitam menjadi kuning kering
5. Warna thone
Warna primer dicampur abu – abu menjadi warna tanggung. Contohnya
sebagai berikut :
- Merah + abu – abu menjadi merah hati
- Biru + abu – abu menjadi biru suram
- Kuning + abu – abu menjadi hijau – kuning pupus

Panduan kriteria warna tersebut digunakan sebagai acuan dalam


menentukan warna, tetapi seti ap daerah mempunyai kekhasan warna. Jadi
dalam memproduksi sebuah produk ke daerah – daerah tertentu harus
terlebih dahulu memahami warna yang lazim dan disukai daerah tersebut.
Contohnya di Sumatera sebagian besar masyarakatnya lebih suka warna –
warna primer dan panas dengan moti f penuh. Di kota – kota pulau Jawa
masyarakatnya lebih menyukai warna yang dingin atau pastel. Di Jakarta
konsumennya sangat beragam sehingga warna dan desainnya variati f. Jadi
dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan warna dan moti f Anda harus
mengerti terlebih dahulu siapa yang ditargetkan akan memakainya.
6

1.3. Alat dan bahan


A. Alat
1. Perlengkapan untuk menggambar pola .
Berupa pensil kapur, perlengkapan menjiplak dengan karbon (karbon,
kaca, plasti k, jarum pentul, dan pulpen kosong) atau perlengkapan
menyablon (screen, pasta, pigmen dan triplek).

2. Pemidangan
Digunakan untuk memudahkan saat menyulam karena pemidangan
membuat permukaan bahan lebih kencang. Ada dua macam pemidangan
yaitu dari kayu dan dari plasti k berbentuk bulat. Pemidangan dari kayu
lebih kencang dibanding dari plasti k. Sebelum dipakai, pemidangan
dibungkus dengan peterban atau pita agar memidangnya lebih kencang
dan ti dak merusak bahan yang akan disulam.
3. Jarum
Ukuran jarum yang dipakai tergantung jenis sulaman yang akan dibuat
yaitu sulam benang, pita, payet atau manik.
4. Mata nenek
Alat bantu untuk memasukkan benang ke jarum.
5. Gunti ng

B. Bahan
1. Bahan (kain)
Dipilih sesuai dengan kebutuhan
2. Payet
Berbentuk batang, batang patah, piring, pasir dan daun
3. Manik – manik
Berbentuk diamond, bunga dan tabung
4. Batu – batuan
Ada batu – batuan asli dan ada yang sinteti s
5. Benang
Benang yang dipakai yaitu benang sulam, benang jahit katun, dan benang
nilon
6. Pita
Pita terdiri atas berbagai ukuran, seperti 1/8 inchi, ¼ inchi, ½ inchi, 1
inchi dan 11/2 inchi. Bahan dasarnya seperti sati n, organdi dan sutera.
Terdiri atas bermacam – macam warna.

7. Kertas desain (moti f )


Tempat untuk mencetak desain dari komputer atau hasil gambar tangan.
7

BAB II
Teknik – teknik sulam kombinasi

Sebelum mulai menyulam persiapkan dulu gambar desain sesuai


keinginan anda. Berikut ini ti ga cara membuat gambar desain :
1. Menggambar langsung diatas kain
Metode ini digunakan pada kain yang mudah digambar, seperti blacu dan
katun. Caranya, dengan langsung membuat desain gambar diatas kain
menggunakan pensil kapur.
2. Menjiplak dengan karton
Metode ini banyak digunakan karena mudah dan dapat dilakukan pada
berbagai jenis kain. Caranya, letakkan karbon diantara kain dan gambar.
8

Lapisi kertas dengan plasti k kaca. Selanjutnya jiplak dengan pulpen


kosong.
3. Menjiplak dengan metode sablon
Ini dilakukan jika bahan susah untuk digambar langsung atau dijiplak
dengan karbon, seperti bahan kaos, beludru, spandex. Metode sablon juga
digunakan saat menjiplak dalam jumlah besar.

Selanjutnya, sulam gambar desain anda dengan beragam sulam. Ikuti tahapan
– tahapannya berikut ini :

A. Teknik Sulam Payet, Manik dan Batu


1. Persiapan (awal)
a) Siapkan bahan polos yang sudah ada gambar desainnya atau bahan
yang hendak diikuti polanya seperti brokat.
b) Pilih benang jahit yang berwarna sama dengan bahan atau payetnya.
Masukkan benang pada lubang jarum secara langsung atau
menggunakan mata nenek. Ikat mati ujung benang.

Gam b ar Tu su k J e lu ju r

c) Tusukkan jarum dari bawah kain


d) Tarik benang hingga ujung dan buat simpul (mati kan) benang diatas
kain.
e) Pemasangan payet, manik atau batu siap dimulai.
9

2. Teknik – teknik sulam payet, manik dan batu


a. Tusuk jelujur
1) Lakukan tahap persiapan (awal).
2) Masukkan satu buah payet batang, manik atau batu ke jarum, tarik
sampai ujung benang.
3) Atur letak payet agar lurus atau sesuai pola lalu tusuk jarum ke kain
di ujung payet.
4) Keluarkan jarum di tempat payet kedua dipasang dengan mengatur
jaraknya dari payet pertama. Lakukan hal yang sama seperti payet
pertama, hanya saja benangnya ti dak perlu dimati kan.

b. Tusuk ti kam jejak


1) Lakukan tahap persiapan (awal).
2) Masukkan ti ga buah payet bentuk pasir ke jarum, lalu tarik sampai
ujung benang. Tusuk jarum ke bawah kain, di ujung payet terakhir.
3) Tusuk jarum kemabali keatas kain di sisi payet nomor dua.
4) Masukkan jarum ke lubang payet nomor ti ga.
5) Tarik benang agar letak payet rapi.
6) Masukkan ti ga payet berikutnya.
7) Lakukan hal yang sama seperti memasang payet sebelumnya.
10

Gambar Sulam Tikam


Jejak

c. Bentuk tabur
1) Lakukan tahap persiapan
(awal).
2) Masukkan satu buah
payet berbentuk piring, lalu tarik sampai ujung benang.
3) Masukkan satu buah payet pasir, letakkan diatas payet berbentuk
piring sebelumnya.
4) Tusuk jarum pada lubang payet bentuk pring. Rapikan dengan
menarik sisi benang dan mati kan di bawah kain.

d. Bentuk tumpuk
1) Lakukan tahap persiapan (awal).
2) Masukkan satu buah payet bentuk piring, lalu tarik sampai ujung
benang.
3) Tusuk jarum ke kain tepi payet, lalu tusukkan lagi keatas kain
melalui lubang payet.
11

4) Masukkan satu buah payet piring lagi, lalu tarik benang. Tumpukkan
payet kedua diatas payet pertama, tetapi ti dak sampai menutup
payet pertama.
5) Lakukan seperti langkah 3 dan seterusnya.
Gamb ar Bentu k Tu m pu k

e. Bentuk rantai
1) Lakukan tahap persiapan (awal).
2) Masukkan tujuh buah payet pasir, lalu tarik sampai ujung benang.
3) Tusuk jarum ke kain pada payet nomor empat.
4) Tarik benang hingga payet membentuk lengkungan.
5) Lakukan hal yang sama hingga membentuk rantai.

Gamb ar Be ntu k Rantai


12

f. Bentuk daun
1) Lakukan tahap persiapan (awal).
2) Keluarkan jarum dari ti ti k a. Masukkan ti ga buah payet batang
patah dan satu buah payet pasir. Tusuk di ti ti k b, lalu keluarkan di
ti ti k c.
3) Lakukan hal yang sama mengikuti pola.

Gambar Tusuk Daun


13

g. Bentuk bunga
1) Lakukan tahap persiapan (awal).
2) Masukkan satu buah payet piring, lalu tusuk jarum ke kain di tepi
payet bagian dalam. Pasang payet – payet bentuk piring lainnya.
3) Lakukan hal yang sama hingga membentuk lingkaran.
4) Tusuk jarum dari bawah kain di salah satu lubang payet bentuk
piring yang telah dipasang.
5) Masukkan satu buah payet pasir, lalu masukkan satu buah payet
piring.
6) Tusuk jarum ke kain di tepi payet bagian dalam lalu kuatkan dengan
menarik benangnya.
7) Lakukan hal yang sama sampai membentuk mahkota bunga.
8) Masukkan satu buah payet piring dan satu payet pasir, tarik hingga
ujung benang dengan posisi di tengah mahkota bunga.
9) Tusuk jarum ke lubang payet bentuk piring yang berada di tengah
lalu mati kan dibagian bawah kain.
14

Gamb ar
Tu su k Bun ga

h. Bunga mawar
1) Lakukan tahap persiapan
(awal).
2) Ambil payet muti ara dan jahit ke bahan dengan posisi payet di
bagian tengah.
3) Masukkan enam buah payet pasir atau mote kecil, jahit melingkari
payet muti ara.
4) Lakukan hal yang sama dengan cara menyusunnya seperti kelopak
bunga hingga hampir penuh.
5) Masukkan payet terakhir ke bagian dalam di ti ti k a. agar tersusun
seperti kelopak bunga.
15

Gam b ar Sulam Mawaar

i. Bunga rantai lepas


1) Lakukan tahap awal pemasangan payet.
2) Pasang payet muti ara sebagai fokus.
3) Masukkan 10 buah payet bentuk pasir tarik sampai ujung benang.
4) Tusuk jarum ke bawah kain di dekat ti ti k payet pertama.
5) Keluarkan di tengah barisan payet pasir yang telah membentuk
kelopak.
6) Masukkan dua buah payet muti ara berwarna emas.
7) Tusuk jarum di depan ujung kelopak.
8) Keluarkan jarum di tengah kelopak.
9) Masukkan payet muti ara di tengah kelopak lalu jahit.
10) Lakukan dengan cara yang sama untuk membuat kelopak –
kelopak lain.

j. Bunga moti f brokat


16

1) Lakukan tahap awal pemasangan payet. Bentuk bunga ini hanya


mengikuti bentuk brokat, sulaman diperkirakan terletak di pinggiran
bunga brokat.
2) Pasang payet piring, lalu tambahkan ti ga buah payet pasir, jahit ke
arah dalam.
3) Lakukan seterusnya hingga menutupi gambar. Untuk bagian dalam,
juga dapat dipasang payet muti ara atau batu – batuan.

k. Tusuk pipih
1) Lakukan tahap awal pemasangan payet.
2) Ambil payet pasir (dapat juga payet batang).
3) Jahit lurus dari pinggir pola ke pinggir pola seberangnya. Lakukan
hal yang sama hingga gambar tertutup payet.
Tusuk pipih dapat diatur mengikuti bentuk pola yang diinginkan.

l. Bentuk menjuntai panjang


1) Lakukan tahap awal pemasangan payet.
2) Bentuk bunga dengan cara memasang payet muti ara sebagai
sentralnya. Pasang payet muti ara yang lebih kecil di sekeliling payet
muti ara pertama.
3) Untuk memasang payet yang menjuntai, keluarkan jarum di bagian
yang akan dibuat menjuntai. Masukkan 20 payet pasir.
4) Masukkan satu buah payet jantung dan satu buah payet pasir.
5) Masukkan kembali jarum ke bawah payet bentuk jantung dan
keluarkan ke atas melalui bagian dalam payet jantung dengan payet
pasir terbawah sebagai penahan agar ti dak jauh.
6) Tarik hingga kuat dan mati kan benang di belakang kain.
Moti f payet seperti ini sering digunakan untuk ujung jilbab, tas dan
selendang.

m. Bentuk menjuntai anti ng


1) Lakukan tahap awal pemasangan payet.
2) Tusuk jarum dari bawah kain. Masukkan satu buah payet piring lalu
masukkan 10 buah payet pasir.
3) Masukkan satu buah payet muti ara, lalu masukkan kembali 10 buah
payet pasir.
4) Tusuk jarum ke tengah paye piring sehingga payet membentuk
lingkaran. Tarik hingga kuat dan mati kan benang di bawah kain.
17

B. Teknik Sulam Pita


1. Tahap persiapan (awal)
a) Siapkan kain yang sudah ada gambar desainnya.
b) Pasang pemidangan pada kain. Pasti kan gambar desain yang akan
disulam tepat pada permukaan pemidangan.
c) Pilih pita yang akan digunakan. Masukkan pita ke lubang jarum, lalu
tusuk lagi bagian atasnya agar ti dak mudah lepas.
d) Kain siap disulma.

Gambar Sulam Pita

2. Teknik – teknik sulam pita


a. Tusuk lurus (straight sti tch)
1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a. tarik jarum hingga ujung pita,
tusuk jarum di ti ti k b, lalu keluarkan di ti ti k c.
3) Lakukan hal yang sama sesuai gambar desain.
Dapat menggunakan pita organdi atau sati n ukuran 1/8 – 1/2 inchi

b. Tusuk tangkai (outlinee sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tarik hingga ujung pita.
Tusuk jarum di ti ti k b, lalu keluarkan di ti ti k c.
3) Lakukan hal yang sama sesuai pola.
Tusuk tangkai yang memakai pita terlihat besar hanya dipakai pada
desain – desain tertentu, seperti tangkai bunga tulip. Pita yang dipakai
biasanya ukuran 1/8 inchi.

c. Tusuk pipih (sati n sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tarik hingga ujung pita.
Tusuk jarum di ti ti k b, lalu keluarkan jarum keatas kain di ti ti k c.
18

3) Tusuk jarum ke bawah kain di ti ti k d, lakukan seperti sebelumnya,


susun rapi.
Tusuk pipih banyak dipakai untuk mengarsis atau memenuhi pola. Pita
yang dipakai biasanya sati n ukuran 1/8 inchi.

d. Tusuk rantai lepas (lazy daisy sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tusuk jarum ke bawah kain
di ti ti k b, lalu keluarkan jarum di ti ti k c sampai ujung pita.
3) Tusuk kembali jarum ke bawah kain.
Pita yang dapat digunakanadalah pita sati n atau organdi ukuran 1/8
inchi.

e. Tusuk simpul prancis (french knot)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain. Tarik jarum hingga ujung pita, lalu
lilitkan pita satu kali pada jarum.
3) Tusuk lagi jarum ke bawah kain.
4) Tarik pita ke bawah kain sampai pita habis dan terbentuk binti k bulat.
Pita yang dapat digunakanadalahpita sati n 1/8 inchi untuk hasil yang
bulat. Dapat pula dipakai pita organdi ¼ inchi untuk ukuran yang lebih
besar dan ti dak benar – benar bulat.

f. Tusuk tulang daun (leaf sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tarik hingga ujung pita dan
tusuk jarum ke bawah kain di ti ti k b, lalu keluarkan jarum dari bawah
kain di ti ti k c.
3) Tusuk ke bawah kain di ti ti k d. Keluarkan lagi dari bawah kain ke atas
di ti ti k e, lalu tarik hingga ujung pita.
4) Lakukan hal yang sama hingga gambar desain terisi penuh membentuk
tulang daun.
Pita yang dapat digunakan adalah pita sati n 1/8 inchi.

g. Tusuk lalat (fl y sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tarik hingga ujung pita. Tusuk
jarum di ti ti k b lalu keluarkandi ti ti k c. Tarik hingga ujung pita.
3) Tusuk ke bawah kain di ti tk d, lalu tarik hingga ujung pita.
Pita yang dapat digunakan adalah pita 1/8 inchi.
19

h. Tusuk cabang ranti ng (feather sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tarik jarum hingga ujung pita.
Tusuk jarum ke bawah di ti ti k b lalu keluarkandi ti ti k c.
3) Kaitkan sisa pita pada jarum hingga pita kencang. Tusuk jarum hingga
pita kencang. Tusuk jarum di ti ti k d, lalu keluarkan dan kaitkan sisa
pita pada jarum di ti ti k e.
4) Lakukan hal yang sama hingga gambar desain selesai disulam sesuai
moti f.

i. Tusuk anyam (woven fi lling sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b lalu
keluarkan di ti ti k c.
3) Tusuk jarum di ti ti k d dan keluarkan di ti ti k e. Lakukan hal yang sama
sesuai moti f garis verti kal.
4) Tusuk jarum dari bawah kain pada ti ti k x. Buat anyaman dengan cara
menyulam secara horizontal dengan berganti an memasukkan benang
yang verti kal.
5) Lakukan hal yang sama sehingga garis horizontal memenuhi moti f garis
verti kal.

Gambar Tusuk Anyam

j. Tusuk tulang ikan (fi shbone sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tarik jarum hingga ujung pita.
20

3) Tusuk jarum ke bawah di ti ti k b lalu keluarkan di ti ti k c. Tarik jarum


hingga benang kencang.
4) Tusuk jarum di bawah ti ti k a dn keluarkan di ti ti k d. Tarik jarum hingga
kencang.
5) Lakukan hal yang sama hingga gambar desain selesai disulam.
Pita yang dapat digunakan adalah pita sati n 1/8 inchi.

k. Tusuk mawar laba – laba (spiderweb rose)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Buat jaring – jaring seperti gambar memakai benang ( jaring yang
dibuat harus ganjil dapat berjumlah 5 sampai 9 jaring) dengan jari –
jari yang sama panjang.
3) Keluarkan jarum dari tengah jaring, lalu tarik hingga ujung benang.
4) Masukkan pita pada jaring secara berganti an (dari bawah, lalu ke atas
jaring)
5) Lakukan hingga jaring tertutup pita.
Jika lilitan pitanya ingin lebih halus, pita harus sedikit dipelinti r.
Sebaiknya memakai pita organdi 1/8 inchi atau ¼ inchi.

l. Tusuk fl anel (herringbone sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b lalu
keluarkan di ti ti k c.
3) Tusuk jarum di ti ti k d lalu keluarkan jarum di ti ti k e.
4) Tusuk jarum ke ti ti k f, lalu keluarkan ke ti ti k g. Lakukan hal yang sama
hingga seluruh gambar desain selesai dikerjakan.
Pita yang dapat digunakan adalah pita sati n 1/8 inchi.

m. Tusuk panjang pendek (long and short sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b lalu
keluarkan di ti ti k c.
3) Tusuk jarum di ti ti k d lalu keluarkan jarum di ti ti k e.
4) Lakukan hal yang sama mengikuti desain gambar.
5) Isi tengahnya dengan sulaman yang sama tapi beda warna.
Pita yang dapat digunakan adalah pita sati n 1/8 inchi.

n. Tusuk jelujur (running sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b.
3) Keluarkan jarum di ti ti k c lalu tusuk jarum di ti ti k d.
4) Lakukan hal yang sama mengikuti desain gambar yang dikendaki.
21

Pita yang dapat digunakan adalah pita sati n 1/8 inchi.

o. Tusuk selimut roda (pinwheel sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b lalu
keluarkan di ti ti k c. Kaitkan sisa benang pada jarum.
3) Lakukan hal yang sama sehingga membentuk lingkaran.
Pita yang dapat digunakan adalah pita sati n 1/8 inchi.

p. Tusuk yukiko (yukiko leaf sti stch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Buat tusuk tangkai untuk membuat batang (bisa juga menggunakan
benang).
3) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a. lewati bagian bawah tusuk
tangkai, lalu tusuk di ti ti k b.
4) Lakukan hal yang sama hingga gambar desain selesai dikerjakan.

Pita yang dapat digunakan adalah pita sati n 1/8 inchi.

q. Tusuk pita (ribbon sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tusuk di ti ti k b dengan
menembus pita. Tarik pita sampai ke ujung pita.
3) Tahan pita dengan ibu jari atau dengan alat bantu lain seperti jarum
atau sumpit agar simpul yang terbentuk ti dak ikut masuk ke bawah
kain.
Pita yang dapat digunakan adalah pita organdi dan sati n 1/8 inchi
atau ½ inchi.

r. Tusuk mawar terangkum (gathered rose)


1) Sediakan pita organdi ½ inchi dan ¼ inchi, masing – masing sepanjang
25 cm.
2) Satukan kedua dengan cara menjelujur memakai benang di bagian
bawah pertemuan kedua pita.
3) Tarik benang agar pita sedikit berkerut.
4) Jahit pita tersebut pada bahan dengan cara melingkar sedikit demi
sedikit sampai pita habis.
Untuk hasil yang indah, gunakan pita sati n 1/8 inchi dan pita organdi
1/4 inchi.

s. Tusuk mawar susun kelopak


22

1) Lakukan tahap awal menyulam.


2) Bagi lingkaran dalam menjadi empat bagian. Keluarkan jarum dari
bawah ti ti k a dan tusuk di ti ti k b untuk membentuk 1 kelopak. Buat
ti ga kelopak lagi yang sama secara melingkar.
3) Untuk lingkaran luar gunakan langkah yang sama seperti lingkaran
sebelumnya.
4) Lakukan hingga lingkaran penuh membentuk bunga mawar yang bulat.
Pita yang dapat digunakan adalah pita organdi 1 ichi atau 1/8 inchi.

t. Tusuk loop
1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Keluarkan jarum dari ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b untuk membentuk 1
kelopak.
3) Tarik jarum sisakan pita. Lakukan terus hingga membentuk lingkungan.
4) Buat kembali tusukan tersebut di lingkaran luar.
Pengerjaan hampir sama dengan mawar susun kelopak. Namun untuk
tusuk loop gunakan pita sati n 1/8 inchi.

u. Tusuk loop – daff odil


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Keluarkan jarum dari ti ti k a, tusuk jarum di sebelah ti ti k a, sisakan pita
hingga membentuk sebuah kelopak.
3) Keluarkan benang dari ujung kelopak menembus pita.
4) Lilitkan benang satu kali, lalu tusuk jarum mengenai jarum.
5) Lakukan seterusnya sesuai gambar desain.
Pita yang dapat digunakan adalah sati n 1/8 inchi.

v. Tusuk susun daun


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) keluarkan jarum dari ti ti k a, lalu tusuk di ti ti k b. Keluarkan jarum di
ti ti k c.
3) Dengan agak menyirip, tusuk jarum di ti ti k d, lalu keluarkan jarum di
ti ti k e.
4) Lakukan hal yang sama hingga gambar desain selesai disulam.
Hasil tusuk susun daun hampir sama dengan tusuk tulang ikan, tetapi
pengerjaannya lebih cepat. Pita yang digunakan adalah pita sati n 1/8
inchi.
23

w. Tusuk kuncup
1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) keluarkan jarum dari ti ti k a, lalu tusuk di ti ti k b, lalu tarik pita hingga
kencang.
3) Ganti benang, lalu keluarkan jarum dari ti ti k c.
4) Tusuk jarum di ti ti k d, keluarkan dari ti ti k e, tarik benang hingga
kencang.
5) Tusuk benang di ti ti k f, tarik lalu mati kan benang.

C. Teknik Sulam Benang


1. Persiapan (awal)
a. Masukkan benang ke lubang jarum, lalu buat buhul diujungnya.
b. Siapkan kain yang sudah ada gambar desainnya.
c. Pasang pemidangan pada kain. Pasti kan gambar desain yang akan
disulam tepat pada permukaan pemidangan.
d. Pilih benang sulam yang akan digunakan. Masukkan benang pada
lubang jarum.
e. Kain siap disulam.

Keunggulan sulam benang adalah mudah perawatannya, dapat


memperindah banyak produk dan hiasan perlengkapan bayi.

2. Teknik – teknik sulam benang


a. Tusuk lurus (straight sti tch)
1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a. tarik jarum hingga ujung
pita, tusuk jarum di ti ti k b, lalu keluarkan di ti ti k c.
3) Lakukan hal yang sama sesuai gambar desain.

b. Tusuk tangkai (outlinee sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tarik hingga ujung pita.
Tusuk jarum di ti ti k b, lalu keluarkan di ti ti k c.
3) Lakukan hal yang sama sesuai pola.
Tusuk tangkai benang dipakai hampir semua jenis sulaman.

c. Tusuk pipih (sati n sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tarik hingga ujung pita.
Tusuk jarum di ti ti k b, lalu keluarkan jarum keatas kain di ti ti k c.
3) Tusuk jarum ke bawah kain di ti ti k d, lakukan seperti sebelumnya,
susun rapi.
24

Tusuk ini sering dipakai untuk memenuhi pola dengan


mengarsirnya. Hasil hampir seperti bordir mesin.

d. Tusuk rantai lepas (lazy daisy sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tusuk jarum ke bawah
kain di ti ti k b, lalu keluarkan jarum di ti ti k c sampai ujung pita.
3) Tusuk kembali jarum ke bawah kain.

e. Tusuk simpul prancis (french knot)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain. Tarik jarum hingga ujung pita, lalu
lilitkan pita satu kali pada jarum.
3) Tusuk lagi jarum ke bawah kain.
4) Tarik pita ke bawah kain sampai pita habis dan terbentuk binti k
bulat.
Tusuk simpul prancis digunakan untuk membuat desain dengan satu
jenis tusukan dengan cara memenuhi pola atau membentuk
pinggiran pola.

f. Tusuk tulang daun (leaf sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tarik hingga ujung pita
dan tusuk jarum ke bawah kain di ti ti k b, lalu keluarkan jarum dari
bawah kain di ti ti k c.
3) Tusuk ke bawah kain di ti ti k d. Keluarkan lagi dari bawah kain ke
atas di ti ti k e, lalu tarik hingga ujung pita.
4) Lakukan hal yang sama hingga gambar desain terisi penuh
membentuk tulang daun.

g. Tusuk lalat (fl y sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tarik hingga ujung pita.
Tusuk jarum di ti ti k b lalu keluarkan di ti ti k c. Tarik hingga ujung
pita.
3) Tusuk ke bawah kain di ti tk d, lalu tarik hingga ujung pita.
h. Tusuk cabang ranti ng (feather sti tch)
1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tarik jarum hingga ujung
pita. Tusuk jarum ke bawah di ti ti k b lalu keluarkan di ti ti k c.
25

3) Kaitkan sisa pita pada jarum hingga pita kencang. Tusuk jarum
hingga pita kencang. Tusuk jarum di ti ti k d, lalu keluarkan dan
kaitkan sisa pita pada jarum di ti ti k e.
4) Lakukan hal yang sama hingga gambar desain selesai disulam sesuai
moti f.

i. Tusuk anyam (woven fi lling sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b lalu
keluarkan di ti ti k c.
3) Tusuk jarum di ti ti k d dan keluarkan di ti ti k e. Lakukan hal yang
sama sesuai moti f garis verti kal.
4) Tusuk jarum dari bawah kain pada ti ti k x. Buat anyaman dengan
cara menyulam secara horizontal dengan berganti an memasukkan
benang yang verti kal.
5) Lakukan hal yang sama sehingga garis horizontal memenuhi moti f
garis verti kal.

j. Tusuk tulang ikan (fi shbone sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tarik jarum hingga ujung
pita.
3) Tusuk jarum ke bawah di ti ti k b lalu keluarkan di ti ti k c. Tarik jarum
hingga benang kencang.
4) Tusuk jarum di bawah ti ti k a dn keluarkan di ti ti k d. Tarik jarum
hingga kencang.
5) Lakukan hal yang sama hingga gambar desain selesai disulam.

k. Tusuk mawar laba – laba (spiderweb rose)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Buat jaring – jaring seperti gambar memakai benang ( jaring yang
dibuat harus ganjil dapat berjumlah 5 sampai 9 jaring) dengan jari –
jari yang sama panjang.
3) Keluarkan jarum dari tengah jaring, lalu tarik hingga ujung benang.
4) Masukkan pita pada jaring secara berganti an (dari bawah, lalu ke
atas jaring)
5) Lakukan hingga jaring tertutup pita.

l. Tusuk fl anel (herringbone sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
26

2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b lalu


keluarkan di ti ti k c.
3) Tusuk jarum di ti ti k d lalu keluarkan jarum di ti ti k e.
4) Tusuk jarum ke ti ti k f, lalu keluarkan ke ti ti k g. Lakukan hal yang
sama hingga seluruh gambar desain selesai dikerjakan.

m. Tusuk panjang pendek (long and short sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b lalu
keluarkan di ti ti k c.
3) Tusuk jarum di ti ti k d lalu keluarkan jarum di ti ti k e.
4) Lakukan hal yang sama mengikuti desain gambar.
5) Isi tengahnya dengan sulaman yang sama tapi beda warna.

n. Tusuk jelujur (running sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b.
3) Keluarkan jarum di ti ti k c lalu tusuk jarum di ti ti k d.
4) Lakukan hal yang sama mengikuti desain gambar yang dikendaki.

o. Tusuk selimut roda (pinwheel sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b lalu
keluarkan di ti ti k c. Kaitkan sisa benang pada jarum.
3) Lakukan hal yang sama sehingga membentuk lingkaran.

p. Tusuk buhul (bullion knot) lurus


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tarik jarum hingga ujung
benang.
3) Tusuk jarum di ti ti k b dan kembali ke ti ti k a.
4) Lilitkan benang ke jarum 21 lilitan. Rapikan dan rapatkan lilitan.
5) Lepaskan jarum dari lilitan. Tarik benang hingga ujung lilitan
menyentuh kain.

q. Tusuk buhul (bullion knot) melingkar


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk di ti ti k b dan keluarkan
di dekat ti ti k a.
3) Lilitkan benang ke jarum. Rapikan dan rapatkan lilitan.
4) Lepaskan jarum dari lilitan. Tarik benang hingga ujung lilitan
menyentuh kain.
27

r. Tusuk buhul (bullion knot) variasi tusuk rantai


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di dalam bulllion, tusuk jarum di
bagian luar bullion lalu tarik jarum sampai benang kencang.

s. Tusuk buhul (bullion knot) bunga dengan simpul prancis ditengahnya


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Buat tusuk bulllion variasi tusuk rantai sebanyak lima buah (bentuk
bunga)
3) Buat tusuk simpul prancis ditengahnya.

t. Tusuk buhul (bullion knot) bunga dengan bullion lurus ditengahnya


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Buat tusuk bulllion lurus sebanyak dua buah sejajar berdampingan.
3) Buat tusuk bullion lurus sebanyak enam buah mengelilingi bullion
lurus dengan mengaturnya seperti kelopak bunga.
4) Tusukkan kelopak yang terakhir ke bagian dalam kelopak yang
pertama agar hasilnya bagus.

u. Tusuk buhul (bullion knot) bunga dengan bullion melingkar


ditengahnya
1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Buat tusuk bulllion lurus setengah lingkaran di tengah pola.
3) Buat lima tusuk bullion lurus mengelilingi tusuk bullion setengah
lingkaran dengan menyusunnya seperti kelopak bunga yang
tumpang ti ndih.
4) Buat lagi tusuk bullion lurus yang melingkari kelopak yang sudah
jadi dengan warna lain.

v. Tusuk buhul (bullion knot) bunga dua lapis bullion


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Buat lima tusuk bulllion melingkar.
3) Buat satu tusuk simpul prancis di tengah tusuk bullion melingkar.
4) Buat lima tusuk bullion variasi tusuk rantai di bagian bawah.

w. Tusuk balut (cast on sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b, dan
keluarkan di ti ti k a.
3) Lilitkan sisa benang ke jarum seperti tali pramuka sebanyak 10
lilitan, lalu tarik jarum hingga ujung benang.
28

4) Tarik benang hingga lilitan melengkung.


5) Tusuk jarum ke bawah kain disamping lilitan melengkung di sisi yang
berseberangan.
6) Buat lima kelopak lainnya melingkar dengan cara yang sama
menggunakan 14 lilitan.
7) Buat lagi delapan kelopak dengan cara yang sama melingkari
kelopak yang sudah jadi menggunakan 21 lilitan.

x. Tusuk silang (cross sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b,
keluarkan jarum dari ti ti k c. Tusuk jarum ke bawah kain din ti ti k d
ke ti ti k e.
3) Lakukan hal yang sama dengan arah berlawanan hingga membentuk
silang.

y. Tusuk benang bertenun (needleweaving sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b, lalu
keluarkan di ti ti k a.
3) Tarik benang di antara ti ti k a dan b ke ti ti k c dengan benang
pembantu.
4) Masukkan jarum ke bawah benang di ti ti k b.
5) Masukkan jarum ke bawah benang di ti ti k a.
6) Lakukan hal yang sama berganti an hingga gambar desain penuh, lalu
tusukkan jarum di ti ti k c.
7) Tarik benang pembantu.

z. Tusuk puti k (pisti l sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a lalu tarik jarum hingga ujung
benang.
3) Lilitkan benang ke jarum sebanyak dua lilitan.
4) Tusuk jarum di ti ti k b.

aa. Tusuk drizzle (cross sti tch)


1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Tusuk jarum dari bawah kain di ti ti k a, lalu tarik jarum hingga ujung
benang. Tusuk jarum disamping ti ti k a. lepaskan benang dari jarum.
3) Lilitkan benang seperti tali pramuka ke jarum sebanyak tujuh lilitan.
4) Masukkan kembali benang ke lubang jarum.
5) Tusuk jarum ke bawah kain, lalu tarik benang hingga rapi.
29

6) Lakukan hal yang sama untuk lima atau lebih tusuk drizzle hingga
membentuk bunga.

D. Teknik Korsase
a. Melati
1) Siapkan satu lembar pita organdi ukuran ¼ inchi dengan panjang 8,5
inchi.
2) Bagi pita menjadi 5 bagian. Dari pinggir kanan dan kiri beri jarak 0,5
inci sehingga ukuran pita setelah dikurangi bagian pinggirnya menjadi
7,5 inchi. Bagi lima sehingga masing – masing 1,5 inchi.
3) Jelujur bagian yang diberi tanda putus – putus dan ikuti arah tanda
panah sebagai arah benang.
4) Tarik benang hingga berkerut dan membentuk bunga.
5) Rapikan bagian bawahnya dengan dijahit.

b. Mawar tunggal
1) Siapkan satu lembar pita organdi ukuran ½ inchi dengan panjang 11
inchi.
2) Bagi pita menjadi lima bagian pinggiran pita kiri dan kanan masing –
masing 0,5 inchi.
3) Jelujur pita searah tanda panah A mengikuti garis putus – putus.
4) Tarik benang hingga berkerut dan membentuk bunga.
5) Rapikan bagian bawahnya dengan dijahit.

c. Mawar dua susun


1) Siapkan satu lembar pita organdi ukuran ½ inchi dengan panjang 11
inchi.
2) Bagi pita menjadi lima bagian pinggiran pita kiri dan kanan masing –
masing 0,5 inchi.
3) Jelujur pita searah tanda panah A mengikuti garis putus – putus.
4) Tarik benang hingga berkerut dan membentuk bunga.
5) Rapikan bagian bawahnya dengan dijahit.
6) Gunti ng satu lembar pita organdi 1 inchi sepanjang 8,5 inchi.
7) Bagi pita menjadi empat bagian. Lakukan hal yang sama seperti pita
sebelumnya.
8) Gabungkan kedua bunga dengan dijahit. Bunga yang lebih besar di
bagian bawah.

d. Mawar pom – pom


30

1) Siapkan satu lembar pita organdi ukuran ½ inchi dengan panjang 20


inchi.
2) Jelujur bagian bawah pita dari ujung satu ke ujung lainnya.
3) Tarik benang pelan – pelan agar berkerut.
4) Temukan ujung – ujung pita lalu rapikan bagian bawahnya dengan
dijahit.

e. Pensis
1) Siapkan dua lembar pita organdi ukuran 1.5 inchi sepanjang 6 inchi
untuk bunga besar, satu lembar pita organdi ukuran 1 inchi panjang 12
inchi untuk kelopak dan satu lembar pita organdi ukuran 1 inchi
panjang 3 inchi untuk bunga kecil.
2) Bentuk pita bunga besar seperti huruf V.
3) Jelujur bagian yang diberi tanda garis putus – putus pada pita bunga
besar. Tarik benang hingga berkerut dan membentuk bunga.
4) Jahit bagian bawah kelopak bunga besar agar rapi.
5) Bentuk menjadi seperti hutuf U pada pita bunga kecil.
6) Jelujur mengikuti garis putus – putus searah tanda panah. Tarik benang
hingga berkerut dan membentuk bunga.
7) Tekuk memanjang pita kelopak dengan bagian belakang lebih ti nggi
dari bagian depan.
8) Jelujur mengikuti garis putus – putus searah tanda panah. Tarik benang
hingga berkerut dan membentuk kelopak bunga.
9) Satukan bunga besar, bunga kecil dan kelopak dengan cara dijahit.

f. Kuncup
1) Siapkan satu lembar pita organdi ukuran 1 inchi dengan panjang 4
inchi.
2) Lipat pita, temukan kedua ujungnya. Jelujur bagian ujung pita.
3) Balik pita sehingga jahitan berada di dalam.
4) Jahit bagian bawah pita dengan cara dijelujur.
5) Tarik benang sehingga membentuk bunga, beri puti k di tengahnya lalu
jahit bagian bawah bunga.
6) Jahit bagian atas bunga dengan cara dijelujur. Tarik benang hingga
bunga menguncup.

g. Mawar besar
1) Siapkan empat lembar pita organdi ukuran 1 1/2 inchi dengan panjang
12 inchi.
31

2) Jelujur pita bagian tepi membentuk huruf U (mengikuti garis putus –


putus).
3) Tarik benang pelan – pelan agar berkerut.
4) Temukan ujung – ujung pita, lalu rapikan bagian bawahnya dengan
dijahit.
5) Lakukan hal yang sama dengan ti ga pita lain, lalu satukan. Tambahkan
puti k dengan cara dijahit. Rapikan bagian bawah bunga.

h. Mawar bergelung
1) Siapkan lima lembar pita organdi ukuran 1 1/2 inchi dengan panjang 6
inchi.
2) Tandai bagian tengah pita.
3) Gulung salah satu sisi pita dengan bantuan sumpit ke arah tengah, lalu
jahit bagian bawahnya.
4) Jelujur bagian bawah pita dari sisi yang lain ke arah tengah lalu tarik
benang.
5) Jahit puti k ke kelopak.
6) Lakukan hal yang sama pada keempat pita lainnya.
7) Gabung kelima kelopak dengan posisi pita yang bergelung berdekatan
sehingga membentuk satu kuntum bunga. Rapikan bagian bawah
dengan dijahit.

i. Mawar putar
1) Siapkan satu lembar pita organdi ukuran 1 inchi dengan panjang 10
inchi.
2) Tekuk bagian pangkal pita.
3) Putar sehingga membentuk pangkal bunga.
4) Jahit bagian bawah.
5) Tekuk ke arah luar, lalu putar berulang – ulang sampai pita habis. Jahit
bagian bawah bunga.

j. Gardenia
1) Siapkan lima lembar pita organdi ukuran 1 1/2 inchi dengan panjang 6
inchi.
2) Tandai bagian tengah pita.
3) Gulung salah satu sisi pita dengan bantuan sumpit ke arah tengah,lalu
jahit bagian bawahnya.
4) Lakukan tahap ti ga pada sisi pita yang lain. Jahit bagian bawahnya.
5) Lakukan hal yang sama dengan empat pita lain. Gabung dengan cara
dijahit.
32

Anda mungkin juga menyukai