BAB I
KREASI SULAM
1.Pendahuluan
Saat ini telah populer pemakaian sulaman untuk mempercanti k sebuah
produk. Peminat produk – produk bersulam pun semakin banyak, dari kaum
muda hingga tua.Berdasarkan penggunaan alatnya, sulaman dibagi menjadi
dua jenis, yaitu sulaman yang dikerjakan oleh mesin bordir dan sulaman yang
dikerjakan dengan tangan (sulaman tangan). Bahan yang digunakan untuk
menyulam dengan mesin bordir adalah benang bordir, sedangkan untuk
sulaman tangan bisa berupa benang, payet, pita, manik ataupun batu –
batuan.
Namun untuk tetap mampu bersaing, sebuah industri baik industri besar atau
kecil membutuhkan kreati vitas agar produk yang dihasilkan berkualitas,
canti k, dan dinamis. Buku ini mengetengahkan dasar – dasar kreati vitas.
Selanjutnya anda dapat mengembangkannya.
Desain pola di buku ini juga dapat menjadi bahan masukan untuk
mempercanti k barang – barang koleksi anda. Selain itu proses pengerjaannya
ti dak harus selesai dalam satu waktu sehingga dapat dilakukan oleh ibu
rumah tangga atau remaja putri di sela – sela kesibukan ruti nnya, mulai
praktekkan dari sekarang karena selain handmade, juga mudah dipelajari dan
ti dak membutuhkan biaya mahal.
B. Menentukan desain
Desain sangat penti ng dalam proses membuat sulaman. Jika hanya
membuat baju untuk pribadi atau keluarga, anda dapat langsung
menentukan polanya. Bisa juga mencontoh pola – pola yang banyak
dipublikasikan pada buku – buku ketrampilan sulam. Namun jika untuk
dipasarkan anda harus menciptakan desain (pola) sendiri, bukan
menjiplak karya orang lain karena hal tersebut berhubungan dengan hak
cipta dan hukumn. Juga harus sesuai selera pasar. Oleh karena itu, anda
harus menentukan garis besar pola yang akan dibuat dan obyek yang akan
disulam.
Untuk menentukan desain yang menggunakan sulam pita, benang, payet,
manik dan batu harus memperti mbangkan terlebih dahulu tempat
aplikasinya seperti di busana, perlengkapan rumah atau aksesosis lain.
Jika untuk dipasarkan, desain tergantung target pasar. Seti ap daerah juga
memiliki kecenderungan moti f tertentu.
C. Perpaduan warna
Peran warna penti ng untuk sebuah hasil sulaman karena warnalah yang
terlihat dan memberikan kesan. Warna dapat memberikan rasa sejuk pada
4
mata atau dapat juga memberi kesan mewah. Warna terdiri atas satu jenis
warna dengan gradasinya atau paduan beberapa warna.
1. Warna primer
Merupakan warna pokok. Tidak dapat dibentuk dari warna lain.
Disebut warna pokok karena warna tersebut dapat digunakan sebagai
pokok percampuran untuk warna – warna lain. Warna primer terdiri
atas biru, merah dan kuning.
2. Warna sekunder
Disebut juga warna kedua. Terbentuk dari percampuran dua warna
primer. Contohnya sebagi berikut :
- Jingga (oranye) hasil percampuran warna merah dan kuning
- Ungu (violet) hasil percampuran warna merah dan biru
- Hijau hasil percampuran warna kuning dan biru.
3. Warna intermediate
Merupakan warna perantara, yaitu warna yang ada diantara warna
primer dan sekunder pada lingkaran warna.
- Kuning hijau, yaitu warna yang ada diantara kuning dan hijau
- Kuning jingga, yaitu warna yang ada diantara merah dan jingga
- Merah jingga yaitu warna yang ada diantara merah dan jingga
- Merah ungu yaitu warna yang ada diantara merah dan ungu
- Biru vilet yaitu warna yang ada diantara biru dan ungu
- Biru hijau yaitu warna yang ada diantara biru dan hijau
4. Warna tersier
Merupakan warna keti ga hasil percampuran dari dua warna sekunder
- Cokelat kuning, percampuran warna jingga dan hijau
- Cokelat merah, percampuran jingga dan unggu
- Cokelat biru, yaitu percampuran warna hijau dan ungu
5. Warna kuarter
Merupakan warna hasil percampuran dari dua warna tersier
- Cokelat jingga atau orange kuarter, percampuran kuning tersier dan
merah tersier
- Cokelat hijau atau hijau kuarter, percampuran biru tersier dan
kuning tersier
- Cokelat ungu, percampuran merah tersier dan biru tersier
5
4. Warna shade
Campuran warna primer dengan hitam sehingga warna menjadi lebih
tua. Contohnya berikut ini :
- Merah + hitam menjadi merah gelap
- Biru + hitam menjadi donker blaw (biru gelap)
- Kuning + hitam menjadi kuning kering
5. Warna thone
Warna primer dicampur abu – abu menjadi warna tanggung. Contohnya
sebagai berikut :
- Merah + abu – abu menjadi merah hati
- Biru + abu – abu menjadi biru suram
- Kuning + abu – abu menjadi hijau – kuning pupus
2. Pemidangan
Digunakan untuk memudahkan saat menyulam karena pemidangan
membuat permukaan bahan lebih kencang. Ada dua macam pemidangan
yaitu dari kayu dan dari plasti k berbentuk bulat. Pemidangan dari kayu
lebih kencang dibanding dari plasti k. Sebelum dipakai, pemidangan
dibungkus dengan peterban atau pita agar memidangnya lebih kencang
dan ti dak merusak bahan yang akan disulam.
3. Jarum
Ukuran jarum yang dipakai tergantung jenis sulaman yang akan dibuat
yaitu sulam benang, pita, payet atau manik.
4. Mata nenek
Alat bantu untuk memasukkan benang ke jarum.
5. Gunti ng
B. Bahan
1. Bahan (kain)
Dipilih sesuai dengan kebutuhan
2. Payet
Berbentuk batang, batang patah, piring, pasir dan daun
3. Manik – manik
Berbentuk diamond, bunga dan tabung
4. Batu – batuan
Ada batu – batuan asli dan ada yang sinteti s
5. Benang
Benang yang dipakai yaitu benang sulam, benang jahit katun, dan benang
nilon
6. Pita
Pita terdiri atas berbagai ukuran, seperti 1/8 inchi, ¼ inchi, ½ inchi, 1
inchi dan 11/2 inchi. Bahan dasarnya seperti sati n, organdi dan sutera.
Terdiri atas bermacam – macam warna.
BAB II
Teknik – teknik sulam kombinasi
Selanjutnya, sulam gambar desain anda dengan beragam sulam. Ikuti tahapan
– tahapannya berikut ini :
Gam b ar Tu su k J e lu ju r
c. Bentuk tabur
1) Lakukan tahap persiapan
(awal).
2) Masukkan satu buah
payet berbentuk piring, lalu tarik sampai ujung benang.
3) Masukkan satu buah payet pasir, letakkan diatas payet berbentuk
piring sebelumnya.
4) Tusuk jarum pada lubang payet bentuk pring. Rapikan dengan
menarik sisi benang dan mati kan di bawah kain.
d. Bentuk tumpuk
1) Lakukan tahap persiapan (awal).
2) Masukkan satu buah payet bentuk piring, lalu tarik sampai ujung
benang.
3) Tusuk jarum ke kain tepi payet, lalu tusukkan lagi keatas kain
melalui lubang payet.
11
4) Masukkan satu buah payet piring lagi, lalu tarik benang. Tumpukkan
payet kedua diatas payet pertama, tetapi ti dak sampai menutup
payet pertama.
5) Lakukan seperti langkah 3 dan seterusnya.
Gamb ar Bentu k Tu m pu k
e. Bentuk rantai
1) Lakukan tahap persiapan (awal).
2) Masukkan tujuh buah payet pasir, lalu tarik sampai ujung benang.
3) Tusuk jarum ke kain pada payet nomor empat.
4) Tarik benang hingga payet membentuk lengkungan.
5) Lakukan hal yang sama hingga membentuk rantai.
f. Bentuk daun
1) Lakukan tahap persiapan (awal).
2) Keluarkan jarum dari ti ti k a. Masukkan ti ga buah payet batang
patah dan satu buah payet pasir. Tusuk di ti ti k b, lalu keluarkan di
ti ti k c.
3) Lakukan hal yang sama mengikuti pola.
g. Bentuk bunga
1) Lakukan tahap persiapan (awal).
2) Masukkan satu buah payet piring, lalu tusuk jarum ke kain di tepi
payet bagian dalam. Pasang payet – payet bentuk piring lainnya.
3) Lakukan hal yang sama hingga membentuk lingkaran.
4) Tusuk jarum dari bawah kain di salah satu lubang payet bentuk
piring yang telah dipasang.
5) Masukkan satu buah payet pasir, lalu masukkan satu buah payet
piring.
6) Tusuk jarum ke kain di tepi payet bagian dalam lalu kuatkan dengan
menarik benangnya.
7) Lakukan hal yang sama sampai membentuk mahkota bunga.
8) Masukkan satu buah payet piring dan satu payet pasir, tarik hingga
ujung benang dengan posisi di tengah mahkota bunga.
9) Tusuk jarum ke lubang payet bentuk piring yang berada di tengah
lalu mati kan dibagian bawah kain.
14
Gamb ar
Tu su k Bun ga
h. Bunga mawar
1) Lakukan tahap persiapan
(awal).
2) Ambil payet muti ara dan jahit ke bahan dengan posisi payet di
bagian tengah.
3) Masukkan enam buah payet pasir atau mote kecil, jahit melingkari
payet muti ara.
4) Lakukan hal yang sama dengan cara menyusunnya seperti kelopak
bunga hingga hampir penuh.
5) Masukkan payet terakhir ke bagian dalam di ti ti k a. agar tersusun
seperti kelopak bunga.
15
k. Tusuk pipih
1) Lakukan tahap awal pemasangan payet.
2) Ambil payet pasir (dapat juga payet batang).
3) Jahit lurus dari pinggir pola ke pinggir pola seberangnya. Lakukan
hal yang sama hingga gambar tertutup payet.
Tusuk pipih dapat diatur mengikuti bentuk pola yang diinginkan.
t. Tusuk loop
1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) Keluarkan jarum dari ti ti k a, tusuk jarum di ti ti k b untuk membentuk 1
kelopak.
3) Tarik jarum sisakan pita. Lakukan terus hingga membentuk lingkungan.
4) Buat kembali tusukan tersebut di lingkaran luar.
Pengerjaan hampir sama dengan mawar susun kelopak. Namun untuk
tusuk loop gunakan pita sati n 1/8 inchi.
w. Tusuk kuncup
1) Lakukan tahap awal menyulam.
2) keluarkan jarum dari ti ti k a, lalu tusuk di ti ti k b, lalu tarik pita hingga
kencang.
3) Ganti benang, lalu keluarkan jarum dari ti ti k c.
4) Tusuk jarum di ti ti k d, keluarkan dari ti ti k e, tarik benang hingga
kencang.
5) Tusuk benang di ti ti k f, tarik lalu mati kan benang.
3) Kaitkan sisa pita pada jarum hingga pita kencang. Tusuk jarum
hingga pita kencang. Tusuk jarum di ti ti k d, lalu keluarkan dan
kaitkan sisa pita pada jarum di ti ti k e.
4) Lakukan hal yang sama hingga gambar desain selesai disulam sesuai
moti f.
6) Lakukan hal yang sama untuk lima atau lebih tusuk drizzle hingga
membentuk bunga.
D. Teknik Korsase
a. Melati
1) Siapkan satu lembar pita organdi ukuran ¼ inchi dengan panjang 8,5
inchi.
2) Bagi pita menjadi 5 bagian. Dari pinggir kanan dan kiri beri jarak 0,5
inci sehingga ukuran pita setelah dikurangi bagian pinggirnya menjadi
7,5 inchi. Bagi lima sehingga masing – masing 1,5 inchi.
3) Jelujur bagian yang diberi tanda putus – putus dan ikuti arah tanda
panah sebagai arah benang.
4) Tarik benang hingga berkerut dan membentuk bunga.
5) Rapikan bagian bawahnya dengan dijahit.
b. Mawar tunggal
1) Siapkan satu lembar pita organdi ukuran ½ inchi dengan panjang 11
inchi.
2) Bagi pita menjadi lima bagian pinggiran pita kiri dan kanan masing –
masing 0,5 inchi.
3) Jelujur pita searah tanda panah A mengikuti garis putus – putus.
4) Tarik benang hingga berkerut dan membentuk bunga.
5) Rapikan bagian bawahnya dengan dijahit.
e. Pensis
1) Siapkan dua lembar pita organdi ukuran 1.5 inchi sepanjang 6 inchi
untuk bunga besar, satu lembar pita organdi ukuran 1 inchi panjang 12
inchi untuk kelopak dan satu lembar pita organdi ukuran 1 inchi
panjang 3 inchi untuk bunga kecil.
2) Bentuk pita bunga besar seperti huruf V.
3) Jelujur bagian yang diberi tanda garis putus – putus pada pita bunga
besar. Tarik benang hingga berkerut dan membentuk bunga.
4) Jahit bagian bawah kelopak bunga besar agar rapi.
5) Bentuk menjadi seperti hutuf U pada pita bunga kecil.
6) Jelujur mengikuti garis putus – putus searah tanda panah. Tarik benang
hingga berkerut dan membentuk bunga.
7) Tekuk memanjang pita kelopak dengan bagian belakang lebih ti nggi
dari bagian depan.
8) Jelujur mengikuti garis putus – putus searah tanda panah. Tarik benang
hingga berkerut dan membentuk kelopak bunga.
9) Satukan bunga besar, bunga kecil dan kelopak dengan cara dijahit.
f. Kuncup
1) Siapkan satu lembar pita organdi ukuran 1 inchi dengan panjang 4
inchi.
2) Lipat pita, temukan kedua ujungnya. Jelujur bagian ujung pita.
3) Balik pita sehingga jahitan berada di dalam.
4) Jahit bagian bawah pita dengan cara dijelujur.
5) Tarik benang sehingga membentuk bunga, beri puti k di tengahnya lalu
jahit bagian bawah bunga.
6) Jahit bagian atas bunga dengan cara dijelujur. Tarik benang hingga
bunga menguncup.
g. Mawar besar
1) Siapkan empat lembar pita organdi ukuran 1 1/2 inchi dengan panjang
12 inchi.
31
h. Mawar bergelung
1) Siapkan lima lembar pita organdi ukuran 1 1/2 inchi dengan panjang 6
inchi.
2) Tandai bagian tengah pita.
3) Gulung salah satu sisi pita dengan bantuan sumpit ke arah tengah, lalu
jahit bagian bawahnya.
4) Jelujur bagian bawah pita dari sisi yang lain ke arah tengah lalu tarik
benang.
5) Jahit puti k ke kelopak.
6) Lakukan hal yang sama pada keempat pita lainnya.
7) Gabung kelima kelopak dengan posisi pita yang bergelung berdekatan
sehingga membentuk satu kuntum bunga. Rapikan bagian bawah
dengan dijahit.
i. Mawar putar
1) Siapkan satu lembar pita organdi ukuran 1 inchi dengan panjang 10
inchi.
2) Tekuk bagian pangkal pita.
3) Putar sehingga membentuk pangkal bunga.
4) Jahit bagian bawah.
5) Tekuk ke arah luar, lalu putar berulang – ulang sampai pita habis. Jahit
bagian bawah bunga.
j. Gardenia
1) Siapkan lima lembar pita organdi ukuran 1 1/2 inchi dengan panjang 6
inchi.
2) Tandai bagian tengah pita.
3) Gulung salah satu sisi pita dengan bantuan sumpit ke arah tengah,lalu
jahit bagian bawahnya.
4) Lakukan tahap ti ga pada sisi pita yang lain. Jahit bagian bawahnya.
5) Lakukan hal yang sama dengan empat pita lain. Gabung dengan cara
dijahit.
32