1625 3666 1 PB PDF
1625 3666 1 PB PDF
ABSTRAK
Berpikir dapat diartikan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan. Proses berpikir merupakan proses kompleks
dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi di olah.
Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang
berfungsi secara khusus. Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model
pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau
pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran.
Model pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi
pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki
kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli
dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep, dan
menggunakan simbol verbal dan visual.
Kata kunci: Proses berpikir, model pembelajaran pemrosesan informasi
yang sudah dimiliki siswa. Kelemahan- Hubungan antara pengenalan pola dan
nya adalah betapa sulit mengakses perhatian merupakan sebuah topic yang
informasi yang tersimpan di dalamnya. banyak diperdebatkan. Beberapa teoretikus
Fakta bahwa psikologi kognitif sering mengklaim bahwa kita hanya dapat
kali disebut sebagai pemrosesan informasi mengenali satu pola dalam satu waktu.
pada manusia (human information pro- Mereka berpendapat bahwa perhatian
cessing) mencerminkan bahwa pendekatan bertindak sebagai penyaring (filter) yang
pemrosesan informasi dominan dipakai oleh menentukan pola mana yang akan dikenali
para psikologi kognitif. Perolehan informasi, dan yang tidak ketika kita mendapati pola-
penyimpanan informasi, mendapatkan kem- pola yang datang bersamaan. Selain itu juga
bali informasi, dan penggunaan informasi beberapa teoritikus berpendapat bahwa pola
terdiri atas sejumlah tahapan yang terpisah. yang datang bersamaan dapat dikenali,
Pendekatan pemrosesan informasi mencaoba tetapi hanya beberapa saja pola pengenalan
mengidentifikasi apa yang terjadi tahapan yang akan diingat, sedangkan beberapa yang
ini (Haber, 1969). lain akan dilupakan segera. Oleh karena itu,
Pendekatan tahapan ini dipengaruhi pandangan ini menyatakan bahwa atensi
oleh metafora computer di mana seseorang menyeleksi pola-pola yang akan diingat.
memasukkan, menyimpan, dan mendapa- Karena pandangan yang paling popular
tkan kembali data dari komputer. adalah yang menyatakan bahwa kedua
Penyimpanan Sensoris (Sensory Store): pandangan di atas adalah benar tergantung
Bagian memori yang selama sepersekian situasinya.
detik memegang informasi sensori yang Penyaringan informasi membatasi
belum dianalisis dan memberi kesempatan jumlah materi yang akan dimasukan ke
bagi analisis tambahan yang mengikuti dalam memori. Memori disajikan dalam
terhentinya stimulus. Penyim-panan gambar Tahap-Tahap Model Pemrosesan
Sensoris (Sensory Store) jug menyediakan Informasi dalam bentuk memori jangka
penyimpanan singkat bagi informasi dalam pendek dan memori jangka panjang. Kita
bentuk sensori aslinya. Informasi pada menggunakan Memori Jangka Pendek atau
penyimpanan sensori akan hilang pada akhir Short Term Memory (STM), misalnya saat
jangka waktu tersebut kecuali informasi kita mengingat nomor telepon yang kita
tersebut dapat diiden-tifikasi selama tahap putar. Memori bentuk ini dibatasi baik
pengenalan pola (pattern recognition). dalam jumlah informasi yang dapat
Penyaring (Filter): Bagian dari ditangkap (kapasitas) maupun lamanya
perhatian dimana beberapa infomasi informasi tersebut dapat bertahan (durasi).
perceptual di halangi (disaring) dan tidak Durasi STM yang terbatas diilus-
dikenali, sedangkan beberapa informasi trasikan dalam kejadian dimana kita dengan
yang lain menerima perhatian dan kemudian mudah melupakan nomor telepon jika kita
dikenali. Tahap Seleksi: Tahap mengikuti tidak mengulang secara verbal. Memori
pengenalan pola dan menentukan informasi Jangka Panjang atau Long Term Memory
mana yang akan diingat oleh seseorang. (LTM) tidak memiliki dua keterbatasan yang
Memori Jangka Pendek (Short Term dimiliki STM. Jumlah informasi yang dapat
Memory atau STM): Memori yang memiliki ditangkap LTM tidak terbatas dan kasus
kapasitas terbatas dan hanya berlangsung melupakan kejadian yang relatif lambat.
selama 20-30 detik dalam keberadaannya. Pemrosesan Bottom-Up yaitu Aliran infor-
Memori Jangka Panjang (Long Term masi dari penyimpanan sensoris menuju
Memory atau LTM): Memori yang tidak memori jangka panjang dan Pemrosesan
memiliki batasan kapasitas dan berlangsung Top-Down yaitu Aliran informasi dari
mulai dari hitungan menit hingga memori jangka panjang menuju penyim-
selamanya. panan sensoris.
JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No. 2, Edisi Desember 2014 5
tidak sama sekali. Aktivitas yang pertama usaha. Pemrosesan otomatis seharusnya
atau proses yang membutuhkan usaha tidak terpengaruh oleh kondisi emosi.
meliputi bermacam strategi untuk mening- e. Tren perkembangan: Pemrosesan otoma-
katkan memori, seperti imagery visual, tis menunjukkan sedikit perubahan pada
elaborasi, pengorganisasian, dan mengulang usia.
secara verbal; Pemrosesan otomatis yang Jika Hasher dan Zacks (1979) benar,
mendukung pembelajaran incidental maka ingatan akan informasi frekuensi,
(incidental Learning), yaitu ketika secara temporal dan spasial tidak akan terpengaruh
tidak sadar berusaha mempelajari sesuatu. oleh pembelajaran disengaja versus tidak
Hasher dan Zacks menyatakan bahwa kita sengaja atau incidental, latihan, gangguan
dapat secara otomatis merekam informasi tugas, rendah tingginya semangat, dan tren
frekuensi, spasial, dan temporal tanpa perkembangan. Salah satu keterampilan
sengaja menyimpan jejak informasi ini. kognitif yang paling banyak dihadapi anak
Infornasi Frekuensi adalah data yang kecil adalah belajar membaca. Belajar
mengkhususkan pada seberapa sering suatu membaca memerlukan banyak komponen
stimulus berbeda terjadi. keterampilan. Anak-anak harus menganali-
Klaim bahwa ketiga jenis informasi sis ciri-ciri huruf, mngombinasikan ciri-ciri
tersebut dapat direkam secara otomatis tersebut untuk mengidentifikasi huruf,
dalam memori tidak dapat diuji kecuali kita mengubah huruf ke dalam suara untuk
menetapkan implikasi pemrosesan otomatis. mengucapkan kata, memahami makna kata
Hasher dan Zacks mengajukan lima criteria secara tersendiri, dan mengombinasikan
yang membedakan antara pemrosesan makna kata untuk memahami bacaan.
otomatis dan pemrosesan yang membu- Menurut sebuah teori yang diajukan oleh
tuhkan usaha. Prediksi tersebut, yaitu: LaBerge dan Samuels (1974), kemampuan
a. Pembelajaran disengaja versus pembel- memproleh keterampilan yang kompleks
ajaran incidental: Pembelajaran disengaja dan multikomponen seperti kemampuan
terjadi ketika seseorang secara bebas membaca tergantung pada kapabilitas
mencoba belajar sesuatu; Pembelajaran pemrosesan otomatis.
incidental terjadi ketika seseorang tidak
mencoba untuk mempelajari sesuatu. Teori Memori
Pembelajaran incidental dapat seefektif Sebuah teori memori yang diusulkan
pembelajatan yang disengaja untuk oelh Atkinson danShiffrin(1968, 1971)yang
memprosesan otomatis, namun kurang menekankan pada interaksi antara penyim-
efektif untuk pemrosesan yang panan sensoris, memori jangka pendek, dan
membutuhkan usaha. jangka panjang (LTM). Memori Jangka
b. Efek dari instruksi dan latihan: Instruksi pendek sebagai komponen dasar kedua
mengenai cara dalam melaksanakan suatu dalam sistem Atkinson dan Shiffrin adalah
tugas dan latihan dalam melakukan suatu bersifat terbatas baik dalam kapasitas
tugas pastinya tidak berdampak pada maupun durasi. Informasi akan hilang dalam
pemrosesan otomatis karena dapat waktu 20-30 detik jika tidak diulang.
dilakukan secara efisien. Memori jangka panjang memiliki kapasitas
c. Gangguan tugas: Pemrosesan otomatis yang tidak terbatas dan dapat menahan
seharusnya tidak saling mengganggu informasi dalam jangka waktu yang lebih
karena hanya membutuhkan sedkit lama, namun sering kali memerlukan usaha
kapasitas atau tidak sama sekali. yang keras agar dapat memasukkan
d. Semangat yang rendah atau tinggi: informasi ke memori ini. Fakta bahwa STM
Kondisi emosi seperti semangat yang di butuhkan ketika kita menyelesaikan
rendah atau tinggi dapat menurunkan sebagian besar tugas-tugas kognitif mencer-
keefektifan pemrosesan yang butuh minkan peran penting STM sebagai sebuah
Aminah Rehalat, Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi 10
Waugh dan Norman (1965) mendemons- ujian kelihatannya kurang mendesak, namun
trasikan pengaruh interferensi retroatif, bahkan dalam kasus ini, memori yang bagus
yaitu jumlah angka yang mengikuti angka tetap dapat menguntungkan.
pemeriksaan mempengaruhi sejauh mana
angka tersebut dapat diingat dengan baik. APLIKASI MODEL PENGAJARAN
b. interferensi proaktif (proactive inter- PEMROSESAN INFORMASI DALAM
ference)disebabkan oleh kejadian- KEGIATAN PEMBELAJARAN
kejadian yang terjadi sebelum peristiwa Menurut Robert M. Gagne mengemu-
di mana seseorang berusaha untuk kakan ada delapan fase proses pembelajaran.
mengingat kembali. Keppel dan Under- Kedelapan fase itu sebagai berikut.
wood (1962) sebelumnya telah 1. Motivasi yaitu fase awal memulai
mendemonstrasikan pengaruh interferensi pembelajaran dengan adanya dorongan
proaktif dalam tugas STM dari Peterson untuk melakukan suatu tindakan dalam
dan Peterson. mencapai tujuan tententu (motivasi
Berkurangnya interferensi disebut intrinsik dan ekstrinsik).
sebagai lepas dari interferensi proaktif (from 2. Pemahaman, yaitu individu menerima
proactive interference) (D.D. Wickens, dan memahami Informasi yang diperoleh
Born, &Allen, 1963). Penelitian yang dari pembelajaran. Pemahaman didapat
dilakukan oleh Wickens dan koleganya melalui perhatian.
merupakan yang pertama dari banyak 3. Pemerolehan, yaitu individu memberikan
penelitian yang menunjukkan bahwa makna/mempersepsi segala Informasi
mengingat kembali item berikutnya dapat yang sampai pada dirinya sehingga
ditingkatkan dengan membuatnya berbeda terjadi proses penyimpanan dalam
dengan item sebelumya. Lepas dari memori peserta didik.
interferensi proaktif juga terjadi ketika orang 4. Penahanan, yaitu menahan informasi/
diminta untuk mengingat kejadian yang hasil belajar agar dapat digunakan untuk
lebih kompleks (Gunter, Clifford, &Berry, jangka panjang. Hal ini merupakan
1980). Salah satu cara terbaik untuk proses mengingat jangka panjang.
mengingat materi sepanjang hidup kita 5. Ingatan kembali, yaitu mengeluarkan
adalah dengan meluangkan waktu untuk kembali informasi yang telah disimpan,
mempelajarinya (Bahrick&Hall, 1991). bila ada rangsangan
Engle dan Oransky (1999) menyatakan 6. Generalisasi, yaitu menggunakan hasil
perbedaan individu dalam mengukur pembelajaran untuk keperluan tertentu.
kapasitas memori kerja mencerminkan 7. Perlakuan, yaitu perwujudan perubahan
perbedaan dalam perhatian terkontrol dan perilaku individu sebagai hasil
bahwa perbedaan-perbedaan tersebut akan pembelajaran
dicerminkan hanya dalam situasi yang 8. Umpan balik, yaitu individu memperoleh
mendorong maupun menuntun perhatian feedback dari perilaku yang telah
terkontrol. Meskipun sulit bagi kita untuk dilakukannya.
membayangkan perjuangan seseorang yang Selain itu ada sembilan langkah yang
mengalami kerusakan memori, kita semua harus diperhatikan guru di kelas dalam
iri pada seseorang yang memiliki memori kaitannya dengan pembelajaran pemrosesan
eksternal yang sangat bagus dan berharap informasi.
kita dapat meningkatkan memori kita a. Melakukan tindakan untuk menarik
sendiri. Bagi siswa, harapan ini terutama perhatian peserta didik.
ditujukan saat mereka menghadapi ujian. b. Memberikan informasi mengenai tujuan
Jika saja kita dapat mengingat segala pembelajaran dan topik yang dibahas.
sesuatu yang telah dipelajari, kita dapat c. Merangsang peserta didik untuk memulai
melakukannya dengan jauh lebih baik. aktivitas pembelajaran.
Kebutuhan untuk mengingat materi setelah
Aminah Rehalat, Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi 10