Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Latar belakang

Berpikir berarti menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan


memutuskan sesuatu, menimbang dalam ingatan. Proses berpikir merupakan proses
yang kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan
informasi diolah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh
bagian-bagian yang berfungsi secara khusus.

Teori belajar oleh Gagne (1988) disebut dengan “Information Processing


Learning Theory”. Teori ini merupakan gambaran atau model dari kegiatan di dalam
otak manusia di saat memroses suatu informasi. Karenanya teori belajar tadi disebut
juga Information-Processing Model oleh Lefrancois atau Model Pemrosesan
Informasi. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk
hasil belajar.

Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi


internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam
diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang
terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari
lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Asumsinya
adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan.
Perkembangan merupakan hasil komulatif dari pembelajaran. Dalam pembelajaran
terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian diolah sehingga menghasilkan
output dalam bentuk hasil belajar. Pembelajaran merupakan keluaran dari
pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia (human capitalities) yang
terdiri dari: informasi verbal, keca-kapan intelektual, strategi kognitif, sikap,
kecakapan motorik.
Bab 2
1. Konsep Teori Belajar Pemrosesan Informasi
Teori pemrosesan informasi /kognitif dipelopori oleh Robert Gagne (1985).
Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam
perkembangan. Pembelajaran merupakan keluaran pemrosesan informasi yang
berupa kecakapan manusia. Teori ini merupakan gambaran atau model dari kegiatan
di dalam otak manusia saat memproses suatu informasi. Menurut Putra (2014)
dalam teori pemrosesan informasi terdapat tiga komponen utama, yaitu komponen
penyimpanan informasi, komponen proses kognitif, dan komponen proses kontrol.
Ketiga komponen tersebut bekerja saling melengkapi. Ketiga komponen utama
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Komponen Penyimpanan Informasi
Komponen penyimpanan informasi merupakan tempat-tempat penyimpanan
informasi. Adapun komponen penyimpanan informasi yang bekerja saat
pemrosesan informasi adalah sensory register, short term memory, dan long
term memory
2. Komponen Proses Kognitif
Komponen proses kognitif merupakan komponen yang bekerja saat terjadinya
pemrosesan informasi. Komponen proses kognitif terdiri dari attention,
perception, retrieval, rehearsal, dan encoding.
3. Komponen Proses Kontrol
Fungsi utama dari komponen proses kontrol adalah menentukan proses
informasi tertentu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu tugas. Dengan
kata lain, untuk menentukan pendekatan dari individu untuk satu atau lebih
pemrosesan informasi tentang bagaimana mereka akan memilih dan
menyimpan informasi serta retrieving dan encoding informasi tersebut.
Dengan demikian, komponen proses kontrol dapat diartikan sebagai strategi
(metakognisi) seseorang dalam melakukan suatu pemrosesan informasi
Model pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget)
dan berorientasi pada kemampuan pesertadidik memproses informasi yang
dapatmemperbaiki kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara
mengumpu-lkan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data,
memecahkan masalah,menemukan konsep, dan menggunakan simbol verbal dan
visual. Ilmu kognisi(cognitive science) merupakan kajian mengenai inteligensi
manusia, program computer, dan teori abstrak dengan penekanan pada perilaku
cerdas, seperti perhitungan (Simon&Kaplan, 1989).

Teori pemrosesan informasi (information processing theory) memandang


aspek lingkungan memegang peranan penting dalam belajar. Teori pemrosesan
informasi sebagaimana dijelaskan oleh Byrnes (1996) dalam yaumi (2017)
memandang belajar sebagai suatu upaya untuk memproses, memperoleh, dan
menyimpan informasi melalui short term memory (memori jangka pendek) dan long
term memory (memori jangka panjang), dalam hal ini belajar terjadi secara internal
dalam diri peserta didik.

Pemrosesan informasi menunjuk kepada cara mengumpulkan/menerima


stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan
konsep-konsep, dan pemecahan masalah, serta menggunakan simbol-simbol verbal
dan non-verbal. Teori ini berkenaan dengan kemampuan memecahkan masalah dan
kemampuan berpikir produktif, serta berkenaan dengan kemampuan intelektual
umum (general intellectual ability).

Reverensi

Gagne, Ellen, D. 1985. The Cognitive Psychology of School Learning.Boston: Little,


Brown & Company.
Putra, D. B. P.dkk. (2017). Proses Berpikir Mahasiswa Teknik Informatika dalam
Menyelesaikan Statistika Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi.
Jombang: Universitas Hasyim Asy’ari.
Putra, D.B.P. Proses Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Persamaan Trigonometri
Sederhana Ditinjau dari Teori Pemrosesan Informasi . Tesis, Universitas
Negeri Malang, Malang, 2014.
Simon, H. A., and C. A. Kaplan. "In MI Posner (Ed), Foundations of cognitive
sciences (pp. 1-47)." (1989).
Yaumi, M. (2017). Prinsip-prinsip desain pembelajaran: Disesuaikan dengan
kurikulum 2013 edisi Kedua. Kencana.

Anda mungkin juga menyukai