Anda di halaman 1dari 11

JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No.

2, Edisi Desember 2014 1

MODEL PEMBELAJARAN PEMROSESAN INFORMASI


Aminah Rehalat, Prodi IPS FKIP Unpatti-Ambon

ABSTRAK

Berpikir dapat diartikan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan. Proses berpikir merupakan proses kompleks
dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi di olah.
Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang
berfungsi secara khusus. Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model
pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau
pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran.
Model pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi
pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki
kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli
dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep, dan
menggunakan simbol verbal dan visual.
Kata kunci: Proses berpikir, model pembelajaran pemrosesan informasi

PENDAHULUAN kan hasil pengamatan, dengan metode


Berpikir berarti menggunakan akal budi pembelajaran konvensional yang selama ini
untuk mempertimbangkan dan memutuskan diterapkan oleh guru, hasil pembelajaran
sesuatu, menimbang dalam ingatan. Proses yang diinginkan belum dapat tercapai secara
berpikir merupakan proses yang kompleks optimal, karena siswa belum diberi kesem-
dan tidak dapat dilihat secara langsung patan secara luas untuk mengembangkan
bagaimana otak bekerja dan informasi di minat, bakat, dan kemampuannya.
olah. Informasi yang diterima melalui alat Pembelajaran yang dilakukan terkesan
indera akan dipersepsikan oleh bagian- monoton dan tidak menggairahkan siswa
bagian yang berfungsi secara khusus. untuk belajar lebih aktif lagi. Hal itu
Berkaitan hal itu model pembelajaran dapat mengakibatkan siswa kurang berminat untuk
diartikan sebagai suatu perencanaan atau mengikuti dan melaksanakan proses belajar-
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman mengajar, sehingga tujuan pembelajaran
dalam merencanakan pembelajaran di kelas yang diinginkan tidak dapat tercapai secara
atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk optimal. Pada dasarnya metode pem-
menentukan perangkat pembelajaran terma- belajaran dapat dilihat melalui dua sudut
suk di dalamnya buku-buku, film, komputer, pandang yaitu pertama siswa dipandang
kurikulum, dan lain-lain (Joyce, 1992). sebagai objek belajar dalam hal ini
Dalam memilih metode mengajar guru pembelajaran menuntut keaktifan guru.
tidak boleh memilih secara asal. Metode Kedua siswa sebagai subjek dan obyek
yang digunakan haruslah metode yang belajar, siswa dituntut keaktifannya dalam
direncanakan berdasar pertimbangan perbe- proses belajar. Pendekatan adalah pola/cara
daan individu di antara siswa, yang dapat berpikir atau dasar pandangan terhadap
member feedback dan inisiatif murid untuk sesuatu. Pendekatan dapat diimplemen-
memecahkan masalah yang dihadapinya. tasikan dalam sejumlah strategi
Dapat dikatakan berhasil tidaknya kegiatan Selanjutnya Bruce Joyce menyatakan
pembelajaran, tergantung efektifitas metode bahwa setiap model pembelajaran mengarah
mengajar yang digunakan oleh guru dalam pada desain pembelajaran untuk membantu
proses belajar-mengajar. Namun berdasar- siswa sedemikian rupa sehingga tujuan
Aminah Rehalat, Model Pembelajaran Pemrosesan 1

pembelajaran tercapai dan mengetengahkan Informasi. Menurut Gagne bahwa dalam


empat kelompok model pembelajaran, yaitu: pembelajaran terjadi proses penerimaan
a. Model interaksi sosial; informasi, untuk kemudian diolah sehingga
b. Model pengolahan informasi; menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
c. Model personal-humanistik; belajar.
d. Model modifikasi tingkah laku. Dalam pemrosesan informasi terjadi
Model pembelajaran dapat dijadikan adanya interaksi antara kondisi-kondisi
pola pilihan, artinya para guru boleh internal dan kondisi-kondisi eksternal
memilih model pembelajaran yang sesuai individu. Kondisi internal yaitu keadaan
dan efesien untuk mencapai tujuan dalam diri individu yang diperlukan untuk
pendidikan. Sehingga model pembelajaran mencapai hasil belajar dan proses kognitif
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: yang terjadi dalam individu. Sedangkan
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori kondisi eksternal adalah rangsangan dari
belajar dari para ahli tertentu. Sebagai lingkungan yang mempengaruhi individu
contoh, model penelitian kelompok dalam proses pembelajaran. Asumsinya
disusun oleh Herbert Thelen dan adalah pembelajaran merupakan faktor yang
berdasarkan teori John Dewey. Model ini sangat penting dalam perkembangan.
dirancang untuk melatih partisipasi dalam Perkembangan merupakan hasil komulatif
kelompok secara demokratis. dari pembelajaran. Dalam pembelajaran
2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan terjadi proses penerimaan informasi yang
tertentu. Misalnya model berfikir induktif kemudian diolah sehingga menghasilkan
dirancang untuk mengembangkan proses output dalam bentuk hasil belajar..
berfikir induktif. Pembelajaran merupakan keluaran dari
3. Dapat dijadikan pedoman untuk per- pemrosesan informasi yang berupa
baikan kegiatan belajar mengajar di kelas. kecakapan manusia (human capitalities)
Misalnya model synectic dirancang untuk yang terdiri dari: informasi verbal, keca-
memperbaiki kreativitas dalam pelajaran kapan intelektual, strategi kognitif, sikap,
mengarang. kecakapan motorik.
4. Memiliki bagian-bagian model dalam Model pembelajaran pemrosesan infor-
pelaksanaan, yaitu: urutan langkah- masi adalah model pembelajaran yang
langkah pembelajaran(syntax); adanya menitikberatkan pada aktivitas yang terkait
prinsip-prinsip reaksi; sistem social; dengan kegiatan proses atau pengolahan
sistem pendukung. informasi untuk meningkatkan kapabilitas
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan siswa melalui proses pembelajaran. Model
model pembelajaran. Dampak tersebut ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif
meliputi: dampak pembelajaran, yaitu peserta didik. Model ini berdasarkan teori
hasil belajar yang dapat diukur, dan belajar kognitif sehingga model tersebut
dampak pengiring, yaitu hasil belajar berorientasi pada kemampaun siswa mem-
jangka panjang. proses informasi dan sistem-sistem yang
6. Membuat persiapan mengajar (desain dapat memperbaiki kemampuan tersebut.
instruksional) dengan pedomaan model Pemrosesan informasi menunjuk
pembelajaran yang dipilihnya. kepada cara mengumpulkan/menerima
Teori belajar oleh Gagne (1988) disebut stimuli dari lingkungan, mengorganisasi
dengan “Information Processing Learning data, memecahkan masalah, menemukan
Theory”. Teori ini merupakan gambaran konsep-konsep, dan pemecahan masalah,
atau model dari kegiatan di dalam otak serta menggunakan simbol-simbol verbal
manusia di saat memroses suatu informasi. dan non verbal. Model ini berkenaan dengan
Karenanya teori belajar tadi disebut juga kemampuan memecahkan masalah dan
Information-Processing Model oleh kemampuan berpikir produktif, serta
Lefrancois atau Model Pemrosesan
JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No. 2, Edisi Desember 2014 3

berkenaan dengan kemampuan intelektual konsentrasi pikiran dengan mengabaikan


umum (general intellectual ability). rangsangan lain yang tidak berkaitan.
Aktivitas ini menuntut pemusatan
PRINSIP & KARAKTERISTIK MODEL konsentrasi pikiran pada hal-hal yang
PEMBELAJARAN PEMROSESAN menonjol dari sebuah informasi dan
INFORMASI bekerja secara intens terhadap informasi
Menurut Suharnan (2005) persepsi tersebut dengan mengabaikan hal-hal
adalah suatu proses penggunaan penge- yang tidak terkait.
tahuan yang telah dimiliki (yang disimpan Ingatan atau memori merujuk pada
dalam ingatan) untuk mendeteksi atau proses penyimpanan atau pemeliharaan
memperoleh dan menginterpretasi stimulus informasi yang telah diperoleh seorang
(rangsangan) yang diterima oleh alat indera individu sepanjang masa. Hampir semua
seperti, mata, telinga dan hidung. aktivitas manusia baik yang bersifat
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat kognitif, afektif maupun psikomotor pasti
dikatakan bahwa persepsi adalah proses melibatkan ingatan. Oleh karena itu ingatan
penginterpretasian informasi yang diterima menjadi hal yang sangat penting dalam
menggunakan alat indera. berbagai proses yang dialami manusia.(Ellis
Kognisi biasanya di definisikan secara dan hunt, 1993; Matlin, 1989).
sederhana sebagai perolehan pengetahuan. Asumsi yang mendasari teori ini adalah
Ada tiga aspek yang relevan dalam persepsi bahwa pembelajaran merupakan faktor yang
yang berhubungan dengan kognisi manusia sangat penting dalam perkembangan. Per-
yaitu: kembangan merupakan hasil kumulatif dari
1. Pencatatan indera. Pencataan indera pembelajaran. Berdasarkan temuan riset
adalah sebuah sistem ingatan yang linguistik, psikologi, antropologi dan ilmu
dirancang untuk menyimpan sebuah komputer, dikembangkan model berpikir.
rekaman mengenai informasi yang Pusat kajiannya pada proses belajar dan
diterima oleh sel-sel reseptor. Pencatatan menggambarkan cara individu memani-
indera juga dikenal sebagai ingatan pulasi simbol dan memproses informasi.
sensory yang dibedakan menjadi dua Model belajar pemrosesan informasi
macam yaitu, iconic yaitu sistem ini sering pula disebut model kognitif
pencatatan indera terhadap informasi information processing, karena dalam proses
visual, gambar dan benda konkrit dan belajar ini tersedia tiga taraf struktural
echonic yaitu sistem pencatatan indera sistem informasi, yaitu:
terhadap informasi berupa suara. 1. Sensory atau intake register: informasi
2. Pengenalan pola. Pengenalan pola adalah masuk ke sistem melalui sensory
proses transformasi dan pengorganisasian register, tetapi hanya disimpan untuk
informasi yang masih kasar agar periode waktu terbatas. Agar tetap
mempunyai makna atau arti tertentu. dalam sistem, informasi masuk ke
Aspek ini lebih dalam dari hanya sekedar working memory yang digabungkan
menyimpan informasi yang masuk dengan informasi di long-term memory.
melalui reseptor, dengan kata lain dapat 2. Working memory: pengerjaan atau
pula dikatakan bahwa aspek pengenalan operasi informasi berlangsung di working
pola ini adalah sebuah upaya untuk memory, di sini berlangsung berpikir
menata informasi yang masuk sesuai yang sadar. Kelemahan working memory
dengan karakteristik yang menonjol sangat terbatas kapasitas isinya dan
untuk ditempatkan sesuai dengan memperhatikan sejumlah kecil informasi
jenisnya. secara serempak.
3. Perhatian. Perhatian adalah aspek yang 3. Long-term memory, yang secara potensial
ketiga, yang diartikan sebagai proses tidak terbatas kapasitas isinya sehingga
pemusatan aktivitas mental atau proses mampu menampung seluruh informasi
Aminah Rehalat, Model Pembelajaran Pemrosesan 1

yang sudah dimiliki siswa. Kelemahan- Hubungan antara pengenalan pola dan
nya adalah betapa sulit mengakses perhatian merupakan sebuah topic yang
informasi yang tersimpan di dalamnya. banyak diperdebatkan. Beberapa teoretikus
Fakta bahwa psikologi kognitif sering mengklaim bahwa kita hanya dapat
kali disebut sebagai pemrosesan informasi mengenali satu pola dalam satu waktu.
pada manusia (human information pro- Mereka berpendapat bahwa perhatian
cessing) mencerminkan bahwa pendekatan bertindak sebagai penyaring (filter) yang
pemrosesan informasi dominan dipakai oleh menentukan pola mana yang akan dikenali
para psikologi kognitif. Perolehan informasi, dan yang tidak ketika kita mendapati pola-
penyimpanan informasi, mendapatkan kem- pola yang datang bersamaan. Selain itu juga
bali informasi, dan penggunaan informasi beberapa teoritikus berpendapat bahwa pola
terdiri atas sejumlah tahapan yang terpisah. yang datang bersamaan dapat dikenali,
Pendekatan pemrosesan informasi mencaoba tetapi hanya beberapa saja pola pengenalan
mengidentifikasi apa yang terjadi tahapan yang akan diingat, sedangkan beberapa yang
ini (Haber, 1969). lain akan dilupakan segera. Oleh karena itu,
Pendekatan tahapan ini dipengaruhi pandangan ini menyatakan bahwa atensi
oleh metafora computer di mana seseorang menyeleksi pola-pola yang akan diingat.
memasukkan, menyimpan, dan mendapa- Karena pandangan yang paling popular
tkan kembali data dari komputer. adalah yang menyatakan bahwa kedua
Penyimpanan Sensoris (Sensory Store): pandangan di atas adalah benar tergantung
Bagian memori yang selama sepersekian situasinya.
detik memegang informasi sensori yang Penyaringan informasi membatasi
belum dianalisis dan memberi kesempatan jumlah materi yang akan dimasukan ke
bagi analisis tambahan yang mengikuti dalam memori. Memori disajikan dalam
terhentinya stimulus. Penyim-panan gambar Tahap-Tahap Model Pemrosesan
Sensoris (Sensory Store) jug menyediakan Informasi dalam bentuk memori jangka
penyimpanan singkat bagi informasi dalam pendek dan memori jangka panjang. Kita
bentuk sensori aslinya. Informasi pada menggunakan Memori Jangka Pendek atau
penyimpanan sensori akan hilang pada akhir Short Term Memory (STM), misalnya saat
jangka waktu tersebut kecuali informasi kita mengingat nomor telepon yang kita
tersebut dapat diiden-tifikasi selama tahap putar. Memori bentuk ini dibatasi baik
pengenalan pola (pattern recognition). dalam jumlah informasi yang dapat
Penyaring (Filter): Bagian dari ditangkap (kapasitas) maupun lamanya
perhatian dimana beberapa infomasi informasi tersebut dapat bertahan (durasi).
perceptual di halangi (disaring) dan tidak Durasi STM yang terbatas diilus-
dikenali, sedangkan beberapa informasi trasikan dalam kejadian dimana kita dengan
yang lain menerima perhatian dan kemudian mudah melupakan nomor telepon jika kita
dikenali. Tahap Seleksi: Tahap mengikuti tidak mengulang secara verbal. Memori
pengenalan pola dan menentukan informasi Jangka Panjang atau Long Term Memory
mana yang akan diingat oleh seseorang. (LTM) tidak memiliki dua keterbatasan yang
Memori Jangka Pendek (Short Term dimiliki STM. Jumlah informasi yang dapat
Memory atau STM): Memori yang memiliki ditangkap LTM tidak terbatas dan kasus
kapasitas terbatas dan hanya berlangsung melupakan kejadian yang relatif lambat.
selama 20-30 detik dalam keberadaannya. Pemrosesan Bottom-Up yaitu Aliran infor-
Memori Jangka Panjang (Long Term masi dari penyimpanan sensoris menuju
Memory atau LTM): Memori yang tidak memori jangka panjang dan Pemrosesan
memiliki batasan kapasitas dan berlangsung Top-Down yaitu Aliran informasi dari
mulai dari hitungan menit hingga memori jangka panjang menuju penyim-
selamanya. panan sensoris.
JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No. 2, Edisi Desember 2014 5

TEORI PEMBELAJARAN teori cirri terdapat Principle Of Preceptual


PEMROSESAN INFORMASI. Learning and Development dari Gibson
Teori Kognitif (1969). Teori Gibson menyebutkan bahwa
Model pemrosesan informasi ini epembelajaran perceptual terjadi melalui
didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) penemuan ciri-ciri yang membedakan satu
dan berorientasi pada kemampuan peserta pola dengan pola lainnya. Meskipun
didik memproses informasi yang dapat kebanyakan teoritikus pengenalan pola
memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan menggunakan konsep ciri, namun sering kali
Informasi merujuk pada cara mengumpu- untuk menemukan seperangkat ciri yang
lkan/menerima stimuli dari lingkungan, baik merupakan tugas yang menantang
mengorganisasi data, memecahkan masalah, Gibson (1969) mengajukan kriteria berikut
menemukan konsep, dan menggunakan sebagai dasar dalam menyeleksi seperangkat
simbol verbal dan visual. Ilmu kognisi ciri dari huruf besar, yaitu:
(cognitive science) merupakan kajian 1. Ciri haruslah merupakan cirri yang paling
mengenai inteligensi manusia, program penting sehingga terlihat berbeda.
computer, dan teori abstrak dengan 2. Identitas dari cirri tersebut harus tidak
penekanan pada perilaku cerdas, seperti berubah-ubah ketika terjadi perubahan
perhitungan (Simon&Kaplan, 1989). kecepatan keterangan, ukuran, dan
Teori pemrosesan informasi /kognitif perspektif.
dipelopori oleh Robert Gagne (1985). 3. Ciri tersebut harus menghasilkan pola
Asumsinya adalah pembelajaran merupakan yang unik untuk setiap huruf.
faktor yang sangat penting dalam 4. Jumlah ciri yang diajukan haruslah
perkembangan. Pembelajaran merupakan sedikit.
keluaran pemrosesan informasi yang berupa
kecakapan manusia. Teori Struktural (structural theory) :
Selain itu memori jangka panjang Suatu teori menentukan bagaimana ciri
manusia berisi gambaran-gambaran dari dari sebuah pola bergabung dengan ciri dari
berbagai macam pengenalan pola yang pola tersebut dan menekankan pada hubu-
menghasilkan beberapa teori, yaitu: ngan antar ciri menurut Clowes (1969).
Teori Struktural memperluas teori ciri-ciri
Teori Template dengan mengkhususkan bagaimana ciri-ciri
Teori Template mengusulkan bahwa tersebut berhubungan. Sutherland (1968)
pola-pola tidak “diuraikan”semua. Template adalah salah seorang yang pertama-tama
adalah suatu kesatuan yang holistic atau ber-pendapat bahwa jika kita ingin memiliki
tidak dapat dianalisis yang kita bandingkan kemampuan dalam pengenalan pola yang
dengan pola lainnya dengan mengukur sangat mengesankan, maka kita membu-
seberapa banyak kedua pola dapat tuhkan jenis bahasa deskriptif yang lebih
dicocokkan atau saling melengkapi. kuat yang terkandung dalam teori structural.
Kelemahan dari teori template membuat Eksperimen bagian ini menunjukkan bahwa
teori tersebut kurang menjanjikan untuk Sutherland benar.
dijadikan teori umum pengenalan pola
biasanya akan cepat hilang. Teori Teknik Penyebutan-Sebagian
1. Model Sperling
Teori Ciri Pada tahun 1963 Sperling mengajukan
Teori Ciri (Feature Theory) memung- model pemrosesan informasi atas performa
kinkan untuk menggambarkan sebuah pola tugas penyebutan visual dalam peneli-
dengan membuat bagian-bagiannya. Teori tiannya. Model Sperling adalah orang yang
Ciri tepat sekali untuk menggambarkan pertama-tama mengkonstruksi model awal
perceptual learning (pembelajaran percep- pemrosesan informasi pada pengenalan
tual) dan salah satu diskusi terbaik mengenai objek visual. Masalah umum dalam meng-
Aminah Rehalat, Model Pembelajaran Pemrosesan 1

konstruksi model pemrosesan informasi 3. Model Seleksi Memori dari Deutsh-


adalah mengidentifikasi penyebab keterba- Norman: Model ini berasumsi bahwa
tasan performa dalam pelaksanaan suatu kata-kata pada dua percakapan dapat
tugas. Model tersebut terdiri atas: dikenali, namun terlupakan dengan cepat,
a. penyimpanan informasi visual (visual kecuali kata-kata tersebut penting.
information store atau VIS) merupakan
penyimpanan sensori yang menjaga Teori Kapasitas
informasi selama waktu yang singkat dari Berasumsi bahwa seseorang memiliki
pecahan detik hingga satu detik, control atas alokasi penggunaan kapasitas
b. pengulangan (rehearsal), yaitu yang terbatas untuk melakukan tugas yang
mengatakan huruf-huruf pada diri berbeda, Misalnya Seseorang biasanya
sendiri) mengendarai sebuah mobil sambil bercakap
c. penyimpanan informasi auditori (auditor pada saat yang sama jika kedua aktivitas
information store), yaitu mengingat nama tersebut tidak melebihi kapasitas kita untuk
huruf. melakukan dua tugas yang berbeda.
2. Model Rumelhart Teori Pemrosesan Otomatis (Automatic
Tahun 1970, Rumelhart mengajukan Processing)
model matematis yang detail mengenai Beberapa teori berpendapat bahwa
performa pada tugas pemrosesan informasi kebanyakan hal yang kita lakukan tidak
yang memiliki jangkauan yang luas, ditentukan oleh pilihan-pilihan disengaja,
meliputi prosedur penyebutan-keseluruhan tetapi lebih ditentukan oleh ciri-ciri
dan prosedur penyebutan-sebagian yang lingkungan yang mengawali proses mental
diteliti oleh Sperling. Model Rumelhart yang berlangsung di luar kesadaran
dibangun dengan asumsi kunci model (Barg&Chatrand, 1999). Salah satu karak-
Sperling, seperti pentingnya penyimpanan teristik pemrosesan otomatis adalah terjadi
informasi visual dan penggunaan scan tanpa disadari. Akuisisi pemrosesan oto-
parallel untuk mengenali pola. matis sering kali menguntungkan karena
melakukan aktivitas rutin tanpa perlu
Teori Leher Botol banyak konsentrasi dan usaha mental.
Teori yang mencoba menjelaskan Walaupun demikian, pemrosesan otomatis
bagaimana orang menyeleksi informasi juga tidak menguntungkan, yaitu seseorang
ketika beberapa tahap pemrosesan informasi jadi kurang berfikir tentang apa yang
menjadi kelebihan beban dengan terlalu dilakukan, sehingga mungkin akan
banyak informasi. Teori Leher Botol dibagi melakukan kesalahan konyol atau gagal
menjadi beberapa model, yaitu: mengingat apa yang telah dilakukan. Posner
1. Model Penyaringan dari Broatbent, yaitu: dan Snyder (1975) telah menyatakan bahwa
Bahwa Sebuah Fenomena leher botol ada tiga criteria untuk menentukan apakah
terjadi: dalam tahap pengenalan pola dan suatu keterampilan bersifat otomatis. Suatu
bahwa perhatian menentukan informasi keterampilan disebut otomatis apabila :
mana yang akan mencapai tahap terjadi tanpa disengaja; tidak membangkit-
pengenalan pola. kan kesadaran; tidak terganggu aktivitas
2. Model Pelemahan dari Treisman, yaitu: mental yang lain.
Treisman (1960) menemukan efek Tahun 1979, Hasher dan Zacks
konstektual (contextual effect) bahasa mengajukan teori mengenai pengodean
yang dapat menyebabkan subjek otomatis yang memaparkan perbedaan
menyebutkan kata-kata pada saluran yang antara dua jenis aktivitas memori, yaitu :
diabaikan, sehingga membuat bayangan Yang membutuhkan banyak usaha atau
dengan tidak tepat. kapasitas, yang hanya membutuhkan usaha
atau kapasitas sedikit sekali atau bahkan
JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No. 2, Edisi Desember 2014 7

tidak sama sekali. Aktivitas yang pertama usaha. Pemrosesan otomatis seharusnya
atau proses yang membutuhkan usaha tidak terpengaruh oleh kondisi emosi.
meliputi bermacam strategi untuk mening- e. Tren perkembangan: Pemrosesan otoma-
katkan memori, seperti imagery visual, tis menunjukkan sedikit perubahan pada
elaborasi, pengorganisasian, dan mengulang usia.
secara verbal; Pemrosesan otomatis yang Jika Hasher dan Zacks (1979) benar,
mendukung pembelajaran incidental maka ingatan akan informasi frekuensi,
(incidental Learning), yaitu ketika secara temporal dan spasial tidak akan terpengaruh
tidak sadar berusaha mempelajari sesuatu. oleh pembelajaran disengaja versus tidak
Hasher dan Zacks menyatakan bahwa kita sengaja atau incidental, latihan, gangguan
dapat secara otomatis merekam informasi tugas, rendah tingginya semangat, dan tren
frekuensi, spasial, dan temporal tanpa perkembangan. Salah satu keterampilan
sengaja menyimpan jejak informasi ini. kognitif yang paling banyak dihadapi anak
Infornasi Frekuensi adalah data yang kecil adalah belajar membaca. Belajar
mengkhususkan pada seberapa sering suatu membaca memerlukan banyak komponen
stimulus berbeda terjadi. keterampilan. Anak-anak harus menganali-
Klaim bahwa ketiga jenis informasi sis ciri-ciri huruf, mngombinasikan ciri-ciri
tersebut dapat direkam secara otomatis tersebut untuk mengidentifikasi huruf,
dalam memori tidak dapat diuji kecuali kita mengubah huruf ke dalam suara untuk
menetapkan implikasi pemrosesan otomatis. mengucapkan kata, memahami makna kata
Hasher dan Zacks mengajukan lima criteria secara tersendiri, dan mengombinasikan
yang membedakan antara pemrosesan makna kata untuk memahami bacaan.
otomatis dan pemrosesan yang membu- Menurut sebuah teori yang diajukan oleh
tuhkan usaha. Prediksi tersebut, yaitu: LaBerge dan Samuels (1974), kemampuan
a. Pembelajaran disengaja versus pembel- memproleh keterampilan yang kompleks
ajaran incidental: Pembelajaran disengaja dan multikomponen seperti kemampuan
terjadi ketika seseorang secara bebas membaca tergantung pada kapabilitas
mencoba belajar sesuatu; Pembelajaran pemrosesan otomatis.
incidental terjadi ketika seseorang tidak
mencoba untuk mempelajari sesuatu. Teori Memori
Pembelajaran incidental dapat seefektif Sebuah teori memori yang diusulkan
pembelajatan yang disengaja untuk oelh Atkinson danShiffrin(1968, 1971)yang
memprosesan otomatis, namun kurang menekankan pada interaksi antara penyim-
efektif untuk pemrosesan yang panan sensoris, memori jangka pendek, dan
membutuhkan usaha. jangka panjang (LTM). Memori Jangka
b. Efek dari instruksi dan latihan: Instruksi pendek sebagai komponen dasar kedua
mengenai cara dalam melaksanakan suatu dalam sistem Atkinson dan Shiffrin adalah
tugas dan latihan dalam melakukan suatu bersifat terbatas baik dalam kapasitas
tugas pastinya tidak berdampak pada maupun durasi. Informasi akan hilang dalam
pemrosesan otomatis karena dapat waktu 20-30 detik jika tidak diulang.
dilakukan secara efisien. Memori jangka panjang memiliki kapasitas
c. Gangguan tugas: Pemrosesan otomatis yang tidak terbatas dan dapat menahan
seharusnya tidak saling mengganggu informasi dalam jangka waktu yang lebih
karena hanya membutuhkan sedkit lama, namun sering kali memerlukan usaha
kapasitas atau tidak sama sekali. yang keras agar dapat memasukkan
d. Semangat yang rendah atau tinggi: informasi ke memori ini. Fakta bahwa STM
Kondisi emosi seperti semangat yang di butuhkan ketika kita menyelesaikan
rendah atau tinggi dapat menurunkan sebagian besar tugas-tugas kognitif mencer-
keefektifan pemrosesan yang butuh minkan peran penting STM sebagai sebuah
Aminah Rehalat, Model Pembelajaran Pemrosesan 1

memori kerja (working memory)yang (1968) menuntun pembelajaran materi yang


menjaga dan memanipulasi informasi. abstrak dan tidak bermakna, sehingga
Teori yang diajukan oleh Atkinson san mendorong subjek untuk menggunakan
Shiffrin (1968, 1971) menekankan pada pengulangan.
interaksi antara STM dan LTM. Memori
jangka penjang memiliki dua manfaat Penyebab Lupa Yang Terjadi Pada
penting: Pertama, sebagaimana diketahui, Proses Teori Interferensi Dan Teori Aus
kecepatan lupa jauh lebih rendah untuk Informasi dalam memori jangka pendek
LTM. Beberapa psikologi bahkan menya- akan hilang dengan cepat kecuali dijaga
takan bahwa informasi dalam LTM tidak dengan pemanggilan kembali informasi
pernah hilang meskipun kita kehilangan tersebut. Peterson dan Peterson (1959) dari
kemampuan untuk memanggil kembali Universitas Indiana membuktikan tingkat
informasi tersebut; dan LTM memiliki kecepatan lupa dari STM. Mereke mengetes
kapasitas yang tidak terbatas. kemampuan mahasiswa dalam mengingat
Meskipun demikian, tidaklah selalu tiga konsonan dalam jangka angka, mulai
mudah memasukkan informasi baru ke dari sebuah angka yang jatuh setelah
dalam LTM. Atkinson dan Shiffrin konsonan. Teori-teori yang menyebabkan
mengajukan beberapa proses kontrol yang lupa, yaitu:
dapat digunakan sebagai usaha untuk 1. Teori Interferensi (Interference
mempelajari informasi baru. Proses kontrol theory)menyatakan bahwa mengingat
(control proses) adalah strategi yang hal-hal lain atau melakukan tugas lain
digunakan seseorang untuk memfasilitasi dapat mengganggu proses mengingat dan
perolehan pengetahuan. Strategi tersebut menyebabkan lupa.
meliputi strategi akuisisi terhadap: 2. Teori Aus (decay theory) menyatakan
a. Pengulangan (rehearsal) merupakan bahwa lupa akan tetap terjadi meskipun
repitisi informasi baik dengan keras subjek tidak diminta untuk melakukan
maupun lirih secara terus-menerus hingga hal-hal lain selama jangka waktu
informasi tersebut berhasil dipelajari. mengingat jika subjek tidak melatih
b. Pengodean (coding) berusaha informasi tersebut.Teori aus memprediksi
menempatkan informasi agar dapat bahwa performa subjek akan lebih baik
diingat dalam konteks informasi pada penyajian dengan kecepatan tinggi
tambahan yang mudah diingat, seperti karena lebih sedikit waktu bagi informasi
frase atau kalimat mnemonic. untuk aus dari memori.
c. Membuat gambaran (imaging) meliputi Penemuan Waugh dan Norman men-
menciptakan gambaran visual agar materi dukung pendapat bahwa interferensi
lebih mudah diingat. Strategi ini penyebab utama lupa, bukan factor aus.
merupakan trik memori lama bahkan trik Penemuan bahwa interferensi merupakan
ini direkomendasikan oleh Cicero di penyebab utama dari proses melupakan
Romawi Kuno untik mempelajari daftar kabar baik. Jika informasi secara spontan
yang panjang atau pidato. aus dari memori, maka kita akan mampu
Pengulangan verbal biasanya dianggap mencegah hilangnya informasi tersebut. Jika
sebagai suatu bentuk pembelajaran dengan informasi hilang dikarenakan oleh inter-
sistem hafal (rote learning) karena meli- ferensi, kita dapat meningkatkan ingatan
batkan pengulangan informasi secara terus- dengan menstrukturisasi pembelajaran agar
menerus sampai kita piker sudah berhasil dapat meminimalisasi interferensi. Selain itu
mempelajarinya. Pengulangan verbal bergu- para psikolog sudah membedakan antara dua
na ketika materi yang dipelajari agak abstrak jenis interferensi, yaitu:
yang sulit dengan menggunakan strategi a. interferensi retroaktif (retroactive inter-
pengodean atau membuat gambaran. Tugas ference) disebabkan oleh informasi yang
yang didesain oleh Atkinson dan Shiffrin terjadi setelah sebuah kejadian. Penelitian
JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No. 2, Edisi Desember 2014 9

Waugh dan Norman (1965) mendemons- ujian kelihatannya kurang mendesak, namun
trasikan pengaruh interferensi retroatif, bahkan dalam kasus ini, memori yang bagus
yaitu jumlah angka yang mengikuti angka tetap dapat menguntungkan.
pemeriksaan mempengaruhi sejauh mana
angka tersebut dapat diingat dengan baik. APLIKASI MODEL PENGAJARAN
b. interferensi proaktif (proactive inter- PEMROSESAN INFORMASI DALAM
ference)disebabkan oleh kejadian- KEGIATAN PEMBELAJARAN
kejadian yang terjadi sebelum peristiwa Menurut Robert M. Gagne mengemu-
di mana seseorang berusaha untuk kakan ada delapan fase proses pembelajaran.
mengingat kembali. Keppel dan Under- Kedelapan fase itu sebagai berikut.
wood (1962) sebelumnya telah 1. Motivasi yaitu fase awal memulai
mendemonstrasikan pengaruh interferensi pembelajaran dengan adanya dorongan
proaktif dalam tugas STM dari Peterson untuk melakukan suatu tindakan dalam
dan Peterson. mencapai tujuan tententu (motivasi
Berkurangnya interferensi disebut intrinsik dan ekstrinsik).
sebagai lepas dari interferensi proaktif (from 2. Pemahaman, yaitu individu menerima
proactive interference) (D.D. Wickens, dan memahami Informasi yang diperoleh
Born, &Allen, 1963). Penelitian yang dari pembelajaran. Pemahaman didapat
dilakukan oleh Wickens dan koleganya melalui perhatian.
merupakan yang pertama dari banyak 3. Pemerolehan, yaitu individu memberikan
penelitian yang menunjukkan bahwa makna/mempersepsi segala Informasi
mengingat kembali item berikutnya dapat yang sampai pada dirinya sehingga
ditingkatkan dengan membuatnya berbeda terjadi proses penyimpanan dalam
dengan item sebelumya. Lepas dari memori peserta didik.
interferensi proaktif juga terjadi ketika orang 4. Penahanan, yaitu menahan informasi/
diminta untuk mengingat kejadian yang hasil belajar agar dapat digunakan untuk
lebih kompleks (Gunter, Clifford, &Berry, jangka panjang. Hal ini merupakan
1980). Salah satu cara terbaik untuk proses mengingat jangka panjang.
mengingat materi sepanjang hidup kita 5. Ingatan kembali, yaitu mengeluarkan
adalah dengan meluangkan waktu untuk kembali informasi yang telah disimpan,
mempelajarinya (Bahrick&Hall, 1991). bila ada rangsangan
Engle dan Oransky (1999) menyatakan 6. Generalisasi, yaitu menggunakan hasil
perbedaan individu dalam mengukur pembelajaran untuk keperluan tertentu.
kapasitas memori kerja mencerminkan 7. Perlakuan, yaitu perwujudan perubahan
perbedaan dalam perhatian terkontrol dan perilaku individu sebagai hasil
bahwa perbedaan-perbedaan tersebut akan pembelajaran
dicerminkan hanya dalam situasi yang 8. Umpan balik, yaitu individu memperoleh
mendorong maupun menuntun perhatian feedback dari perilaku yang telah
terkontrol. Meskipun sulit bagi kita untuk dilakukannya.
membayangkan perjuangan seseorang yang Selain itu ada sembilan langkah yang
mengalami kerusakan memori, kita semua harus diperhatikan guru di kelas dalam
iri pada seseorang yang memiliki memori kaitannya dengan pembelajaran pemrosesan
eksternal yang sangat bagus dan berharap informasi.
kita dapat meningkatkan memori kita a. Melakukan tindakan untuk menarik
sendiri. Bagi siswa, harapan ini terutama perhatian peserta didik.
ditujukan saat mereka menghadapi ujian. b. Memberikan informasi mengenai tujuan
Jika saja kita dapat mengingat segala pembelajaran dan topik yang dibahas.
sesuatu yang telah dipelajari, kita dapat c. Merangsang peserta didik untuk memulai
melakukannya dengan jauh lebih baik. aktivitas pembelajaran.
Kebutuhan untuk mengingat materi setelah
Aminah Rehalat, Model Pembelajaran Pemrosesan 1

d. Menyampaikan isi pembelajaran sesuai DAFTAR PUSTAKA


dengan topik yang telah dirancang. Gagne, Ellen, D. 1985. The Cognitive
e. Memberikan bimbingan bagi aktivitas Psychology of School Learning.
peserta didik dalam pembelajaran. Boston: Little, Brown & Company.
f. Memberikan penguatan pada perilaku John W. Santrock. 2008. Educational
pembelajaran. Psychology 3rd ed. Boston : Mc. Graw
g. Memberikan feedback terhadap perilaku Hill.
yang ditunjukkan peserta didik. Joyce, Bruce; Weil, Marsha; and Calhoun,
h. Melaksanakan penilaian proses dan hasil. Emily. 2009. Models of Teaching.
i. Memberikan kesempatan kepada peserta Boston USA: Pearson Education, Inc.
didik untuk bertanya dan menjawab Eight Edition.
berdasarkan pengalamannya. Kodontie, J. Robert dan Syarif, Rostam.
2008. Tata Ruang Air. Yoyakarta : CV.
PENUTUP Andi Offset.
Model pembelajaran dapat diartikan PLKJ –Jilid 7. 2010. Lingkungan Sekolah.
sebagai suatu perencanaan atau suatu pola PT. Galaxy Puspa Mega
yang digunakan sebagai pedoman dalam Reed K.Stephen. 2007. Kognisi : Teori dan
merencanakan pembelajaran di kelas atau Aplikasi Edisi 7. Jakarta: Salemba
pembelajaran dalam tutorial dan untuk Humanika.
menentukan perangkat-perangkat pembel- Syihab, Umar. 2008. Mencerdasi Bencana.
ajaran termasuk di dalamnya buku-buku, Jakarta: Grasindo.
film, komputer, kurikulum, dan lain-lain
(Joyce, 1992).
Model pemrosesan informasi ini
didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget)
dan berorientasi pada kemampuan peserta
didik memproses informasi yang dapat
memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan
Informasi merujuk pada cara mengum-
pulkan/menerima stimuli dari lingkungan,
mengorganisasi data, memecahkan masalah,
menemukan konsep, dan menggunakan
simbol verbal dan visual.
JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No. 2, Edisi Desember 2014 11

Anda mungkin juga menyukai