Teofillin Vial Kel.4 Steril
Teofillin Vial Kel.4 Steril
Disusun oleh:
II. Pendahuluan
Teofilin adalah bronkodilator yang digunakan untuk asma dan untuk mengatasi
penyakit paru obstruksi kronik yang stabil, secara umum tidak efektif untuk eksaserbasi
penyakit paru obstruksi kronik. Bronkodilator adalah sebuah substansi yang dapat
memperlebar luas permukaan bronkus dan bronkiolus pada paru-paru, dan membuat
kapasitas serapan oksigen paru-paru meningkat.Teofilin mungkin menimbulkan efek aditif
bila digunakan bersama dengan agonis beta-2 dosis kecil, kombinasi kedua obat tersebut
dapat meningkatkan resiko terjadinya efek samping termasuk hypokalemia (IONI 2008,
halaman 188.)
Teofilin isomerik dengan theobromin, dan membentuk garam dengan asam dan
turunan metal alkali dan amin yang larut dalam air (Martindale ed.28 hal. 349). Teofilin
merupakan zat yang sukar larut dalam air, beberapa turunan dari teofilin (aminofilin,
oxtrifilin, dan teofilin sodium glisinat) dibuat untuk meningkatkan kelarutannya dalam air
(DI 88 hal.2080).
Teofilin di metabolisme dihati, kadar teofilin dalam plasma bervariasi terutama pada
perokok, pasien dengan gangguan hati dan gagal jantung, atau jika diberikan bersama
dengan obat-obat tertentu. Kadar teofilin dalam plasma meningkat pada gagal jantung,
sirosis, infeksi virus, pada lanjut usia dan jika ada obat yang menghambat metabolisme
teofilin. Kadar teofilin dalam plasma menurun pada perokok, dan alkoholisme kronik dan
oleh obat yang menginduksi metabolismenya seperti fenitoin, karbamazepin, rifampisin,
dan barbiturate (IONI 2008, halaman 188.)
Perbedaan waktu paruh antar pasien sangat penting karena teofilin mempunyai
rentang terapi yang sempit, yaitu dosis toksiknya dekat dengan dosis terapinya. Pada
kebanyakan pasien, diperlukan kadar 10-20 meg/ml dalam plasma untuk efek
bronkodilatasi yang memuaskan walaupun pada kadar plasma 10 meg/ml (atau kurang)
mungkin sudah efektif. Efek samping dapat timbul pada kadar 10-20 meg/ml, dan efek
samping akan semakin sering dan semakin berat pada kadar diatas 20 meg/ml (IONI 2008,
halaman 188.)
Teofilin dapat diberikan secara injeksi sebagai aminofilin, suatu campuran teofilin
dengan etilendiamin, yang 20 kali lebih larut dibanding dengan teofilin sendiri. Injeksi
aminofilin jarang dibutuhkan untuk asma berat. Aminofilin harus diberikan sebagai injeksi
intravena sangat lambat paling cepat (20 menit). Tidak dapat diberikan intramuscular
karena sangat iritatif. Pemantauan kadar teofilin dalam plasma akan membantu dan perlu
sekali jika pasien telah mendapat teofilin peroral, karena efek samping serius seperti
konvulsi dan aritmia dapat terjadi sebelum munculnya gejala toksisitas yang lain (IONI
2008, halaman 188.)
Sediaan vial adalah sediaan parenteral dengan wadah untuk dosis ganda, sehingga jika
tidak dinyatakan lain dalam monograf, obat suntik dosis berganda diharusnkan
mengandung zat pengawet antimikroba. Karena tidak mungkin dalam prakteknya
memindahkan seluruh ke dalam alat suntik, maka diperbolehkan dilebihkan sesuai
ketentuan yang berlaku (Ansel, halaman 434).
III. Data Preformulasi
a. Preformulasi
Zat aktif
Nama Zat Sifat fisika dan kimia Khasiat Dosis Cara Cara
Aktif Sterilisasi Penggunaan
pH Teofilin: 3,5-6,5
(Injectable ed.14 hal.
1534).
pH injeksi Aminofilin
(Teofilin:Etilendiamin=
2:1):
8,8 – 10 (Martindale 28
hal.345)
Penyimpanan: Dalam
wadah tertutup baik (FI
V hal. 1251).
Zat tambahan
Nama Zat Fungsi Zat Sifat fisika dan kimia Konsentrasi Cara
sterilisasi
Kelarutan:
Bercampur dengan air
dan alkohol; larut 1
dalam 130 bagian
kloroform; agak larut
dalam eter (Martindale
28 hal.43).
Stabilitas:
Etilendiamin dapat
dipengaruhi oleh
cahaya (Martindale 28
hal.43).
Penyimpanan:
Disimpan dalam wadah
kedap udara dan
terlindung dari cahaya
(Martindale 28 hal.43).
Benzalkonium Sebagai Pemerian: 0,01% Autoklaf
Klorida pengawet Serbuk amorf berwarna (Martindale (Martindale
putih atau putih 28 hal.549) 28 hal 549).
(Handbook of kekuningan, gel kental
Pharmaceutical atau potongan
Excipients 6th gelatin,berbau aromatik
edition hal 56) lemah dan berasa
sangat pahit
(Martindale 28 hal.549)
Kelarutan:
Sangat mudah larut
dalam air, etanol, dan
aseton; praktis tidak
larut dalam eter
(Martindale 28 hal.549)
Stabilitas:
Benzalkonium klorida
bersifat higroskopis dan
dapat dipengaruhi oleh
cahaya. Larutan stabil
pada rentang pH dan
suhu yang luas dan
dapat disterilisasi
dengan autoklaf (HOPE
ed 6, hal 57).
pH:
5 – 8 (HOPE ed 6, hal
57)
OTT:
Alumunium, sitrat,
kapas, fluorescein,
hidrogen peroksida,
hypromellose, iodida,
kaolin, lanolin, nitrat
dan surfaktan non-ionik
dalam konsentrasi yang
tinggi (HOPE ed 6, hal
57).
Penyimpanan:
Disimpan dalam wadah
kedap udara, terlindung
dari cahaya, kontak
dengan logam, tempat
sejuk dan kering.
(HOPE ed. 6, hal. 57)
f. Farmakologi
Teofilin menghambat fosfodiesterase secara kompetitif, fosfodiesterase adalah enzim
yang mendegradasi cAMP, sehingga meningkatkan konsentrasi intraselular cAMP.
Teofilin merelaksasi otot polos di saluran pernafasan secara langsung, dan
meningkatkan laju aliran dan kapasitas udara yang masuk ke saluran pernafasan.
Teofilin juga mendilatasi arteriol pulmonari, menurunkan tekanan yang tinggi pada
pulmonari, dan meningkatkan aliran darah pada pulmonari (DI 88 Hlm.2081).
g. Farmakokinetik
Teofilin didistribusikan melalui cairan ekstraseluler, jaringan tubuh dan mencapai
keseimbangan 1 jam setelah pemberian secara intravena. Obat ini dapat mempenetrasi
eritrosit dan dapat menembus plasenta. Teofilin dimetabolisme di hati menjadi asam-
1,3-dimetilerik, asam-1-metilurik dan 3-metilxhantin. Teofilin dan metabolitnya
umumnya diekskresi di ginjal, jumlah yang sedikit diekskresi melalui feses (DI 88
Hlm.2081).
h. Indikasi
Obstruksi saluran napas reversibel, asma akut berat (IONI 2014 hal. 212).
i. Kontraindikasi
Hati-hati penggunaan pada pasien dengan penyakit jantung, hipertensi, hipertiroid,
ulkus lambung, epilepsi, lanjut usia, gangguan hati, kehamilan dan menyusui (IONI
2014 hal. 212).
j. Efek Samping
Takikardia, palpitasi, mual, dan gangguan saluran cerna yang lain, sakit kepala,
stimulasi SSP, insomnia, aritmia, dan konvulsi terutama jika diberikan melalui injeksi
intravena cepat (IONI 2014 hal. 212).
k. Peringatan
Penyakit jantung, hipertensi, hipertiroidisme, tukak lambung, gangguan fungsi hati,
epilepsi, kehamilan, ibu menyusui, lansia, demam, hindari pada porfiria (IONI 2014
hal. 212).
l. Interaksi Obat
Teofilin meningkatkan ekskresi lithium dan dapat mengurangi efektivitas
terapetik. Efek stimulasi langsung teofilin terhadap miokardium dapat meningkatkan
sensitivitas dan toksisitas dari glikosida jantung. Teofilin dapat meningkatkan toksisitas
dengan epinefrin dan simpatomimetik lain dan saat diberikan bersamaan dapat
menyebabkan pasien mengalami aritmia jantung (DI 88 hal. 2083).
Teofilin dapat meningkatkan efek antikoagulan oral dengan meningkatkan
protrombin plasma dan faktor V, tetapi dosis terapetik teofilin menyebabkan sedikit
atau tidak berefek pada respon antikoagulan. Simetidin, allopurinol dosis tinggi,
propanolol, eritromisin, dan troleandomisin dapat meningkatkan konsentrasi serum
teofilin dengan menurunkan klirens teofilin di hati (DI 88 hal. 2083).
IV. Formula
A. Formula Rujukan
1) Injectable ed.14 hal.99
25mg/ml Aminofilin dalam 10 ml larutan untuk injeksi vial intravena (25mg
aminofilin setara dengan 19,7mg teofilin)
2) DI 88 hal.2084
20 mg Teofilin ( 25 mg Aminofilin ) per ml (Aminophylline injection)
B. Formula Jadi
Dibuat 5 vial, volume masing-masing vial: 10 ml.
Tiap vial mengandung :
Teofilin 200 mg
Etilendiamin 100 mg
Benzalkonium klorida 0.01%
Aqua pi. ad 10 ml
B. Perhitungan
𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 ∶ 𝑉𝑖 = 𝑉 + [(10 − 30%) 𝑥 𝑉)]
𝑉𝑖 = volume total
𝑉 = volume tiap vial (10mL)
Dibuat 5 vial, dipilih kelebihan 30%
Volume tambahan untuk vial 10ml yang berisi larutan encer adalah 0.5ml (FI
IV hal.1044)
Dibuat 5 vial @ 10 ml
Volume total = (5 x 10,5 ml) + 30% (5 x 10,5 ml)
= 52,5 ml + 15,75 ml
= 68,25 ml ~ 70 ml
Penimbangan
Teofilin = 200 mg/10mL x 70 ml = 1400 mg
Etilendiamin = 100 mg/10mL x 70 ml = 700 mg
Benzalkonium klorida = 0,01% x 70 mL = 7 x 10-3 g = 7 mg
Aqua p.i ad 70 mL
Sisa air = 70 ml – (1,4 + 0,7 + 0,007 ) = 67,8930 ml
VII. Evaluasi
1. Cara Evaluasi
B. QC (Quality Control)
1. Uji Sterilitas (FI edisi IV, hal 861)
Metode uji sterilisasi :
a. Inokulasi langsung kepada media uji
Volume tertentu spesimen + volume tertentu media uji diinkubasi selama
tidak kurang dari 14 hari, kemudian amati pertumbuhan secara visual
sesering mungkin, sekurang-kurangnya pada hari ketiga, keempat, kelima,
ketujuh atau kedelapan atau pada hari terakhir pada masa uji.
(Tidak dilaksanakan)
b. Menggunakan teknik penyaringan membran :
Bersihkan permukaan luar botol, tutup botol dengan bahan dekontaminasi
yang sesuai, ambil isi secara aseptik. Pindahkan secara aseptik seluruh isi
tidak kurang dari 10 wadah melalui tiap penyaring dari 2 rakitan
penyaring. Lewatkan segera tiap spesimen melalui penyaring dengan
bantuan pompa vakum/tekanan. Secara aseptik, pindahkan membran dari
alat pemegang, potong menjadi setengah bagian (jika hanya menggunakan
satu). Celupkan membran atau setengah bagian membran ke dalam 100
ml media inkubasi selama tidak kurang dari 7 hari. Lakukan penafsiran
hasil uji sterilitas.
(Tidak dilaksanakan)
- Syarat : Steril.
2. Uji Kejernihan ( Lachman Teori dan Praktek Farmasi Industri hal 1355 )
- Cara : Memeriksa wadah bersih dari dari luar di bawah penerangan
cahaya yang baik terhalang terhadap refleksi ke dalam matanya dan
menggunakan latar belakang hitam putih dengan rangkaian isi dijalankan
dengan suatu aksi memutar.
- Syarat : Semua wadah diperiksa secara visual dan tiap partikel yang
terlihat dibuang dari wadah, batas 50 partikel 10ųm dan lebih besar 5 partikel
≥25 ųm/ml
- Cara : Pilih 1 atau lebih wadah bila volume 10 ml atau lebih. Isi alat suntik
dapat dipindahkan kedalam gelas piala kering yang telah ditara, volume dalam
ml diperoleh dari hasil perhitungan berat dalam g dibagi bobot jenis cairan.
Isi dari wadah 10 ml atau lebih dapat ditentukan dengan membuka wadah,
memindahkan isi secara langsung ke dalam gelas ukur atau gelas piala yang
telah ditara.
- Syarat : Volume tidak kurang dari volume yang tertera pada wadah bila
diuji satu persatu atau bila wadah volume 1 ml dan 2 ml, tidak kurang dari
jumlah volume wadah yang tertera pada etiket bila isi digabung.
Wadah : Vial 10 mL
Brosur : Terlampir