Sumardi359 366 PDF
Sumardi359 366 PDF
Sumardi
Pendidikan Matematika, FKIP UMS
e-mail : s_mardi115@yahoo.co.id
Abstrak
Beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran adalah pelaksanaan penilaian yang harus
dilakukan oleh seorag guru. Salah satu faktor yang menjadi kendala pelaksanaan kurikulum 2013
adalah guru merasa terbebani dengan banyaknya perangkat dalam penilaian tersebut. Selain itu
adalah bagaimana guru melaksanakan penilaian autentik yang terdiri dari kognitif, afektif dan
psikomotorik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik dalam
pembelajaran matematika berbasis lesson study, khusunya untuk mendeskripsikan pengelolaan
pelaksanaan penilaian autentik pada pembelajaran matematika. Pendekatan yang digunakan adalah
penelitian dan pengembangan, dengan metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimen. Subjek
penelitian adalah para guru, kepala sekolah, dan siswa SMP Muhammadiyah Se-Kabupaten
Sukoharjo Jawa Tengah. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,
dokumentasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan hampir semua guru matematika di SMP atau
M.Ts Muhammadiyah Sukoharjo belum melakukan penilaian autentik secara utuh, sebagian guru
baru melakukan pada jenis penilaian portofolio dan sebagian lagi melaksanakan dengan proses
penilaian proyek, sedangkan pelaksanaan lesson study baru menjadi pengalaman guru saat mengikuti
penelitian lain.
pengembangan adalah suatu proses untuk dirumuskan pada bagian latar belakang.
mengembangkan produk yang telah ada dan Penyajian data merupakan sekumpulan
dapat dipertanggung jawabkan (Sutama, 2012: informasi tersusun untuk memberikan
183). Pelaksanaan penelitian ini menggunakan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
metode deskriptif dan metode evaluatif. Tempat pengambilan tindakan. Penyajian data ini
penelitian merupakan tempat diperolehnya berbentuk teks naratif yang disusun, diatur,
informasi tentang maslah yang dibahas dalam diringkas dalam kategori-kategori, sehingga
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di mudah dipahami dan dapat memberikan
SMP/MTs Se Sukoharjo dengan Subjek kesimpulan.
penelitian,para guru, dan siswa SMP
Muhammadiyah Se-Kabupaten Sukoharjo Jawa HASIL DAN PEMBAHASAN
Tengah.Tiga SMP sebagai tempat ujicoba dan Lokasi Penelitian
enam SMP lainnya sebagai tempa timplementasi
model pembelajaran yang dikembangkan. Sukoharjo merupakan suatu wilayah
Subjek penenelitian lainnya, yaitu ahli kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan
pendidikan, ahli Penilaian dan pengambil dengan daerah Surakarta, Daerah Karanganyar
kebijakan. Penentuan subjek penelitian dan Daerah Klaten, kabupaten Sukoharjo terdiri
dilakukan dengan memperhatikan tujuan dari 12 kecamatan, hampir disetiap Kecamatan
penelitian. terdapat sekolah SMP atau MTs Muhammadiyah
yang semuanya berjumlah 15 sekolahan.
Sekolah-sekolah SMP Muhammadiyah dan
Metode pengumpulan data MTs Muhammadiyah Se Sukoharjo tersebut
Metode pengumpulan data penelitian, adalah:
menggunakan observasi, wawancara, a. SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo alamat :
dokumentasi, tes, dan angket (Sugiyono, 2006). Pokakan Jetis Sukoharjo, dengan kepala
Metode observasi peneliti digunakan untuk sekolah Tri Sarjoko.
memperoleh data model penilaian guru terhadap b. SMP Muhammadiyah 1 Kartasura alamat:
siswa di SMP/MTs Muhammadiyah di Jl. Ahmad Yani 160, dengan kepala sekolah
Sukoharjo. Observasi dimaksudkan untuk Wahyu Sofiani.
memperoleh data yang berhubungan dengan c. SMP Muhammadiyah 1 Gatak alamat:
validasi model penilaian guru terhadap siswa di Serongan Mayang Gatak - Sukoharjo,
SMP/MTs Se-Sukoharjo. Wawancara atau dengan kepala sekolah Ari Kurniawan,
interviu (interview) adalah suatu metode atau M.Pd.
cara yang digunakan untuk mendapatkan d. SMP Muhamadiyah 2 Gatak alamat:
jawaban dari responden dengan jalan tanya- Blimbing Gatak, dengan kepala sekolah
jawab sepihak. Dokumentasi yang diperoleh dari Sumarno.
observasi, lembar wawancara, dan foto-foto e. SMP Muhammadiyah Mojolaban alamat: Jl.
selama penelitian berlangsung. Mayor Ahmadi Mojolaban, dengan kepala
Teknik analisis data pada penelitian ini, sekolah Darmadi.
menggunakan analisis deskriptif kualitatif f. SMP Muhammadiyah Watukelir alamat:
(Miles dan A. Michael Huberman, 1992: 15-17). Kauman watukelir, dengan kepala sekolah
Analisis deskriptif kualitatif terdiri dari tiga alur Samingan.
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: g. SMP Muhammadiyah Wonorejo alamat:
reduksi data, penyajian data, dan penarikan Wonorejo Polokarto, dengan kepala sekolah
kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992: 15-21). Muhammad Setiaji.
Reduksi data adalah proses pemilihan, h. Smp Muhammadiyah AL-Kautsar PK
pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan alamat: Jl. Cendana II Gumpang Rt 02/V
transformasi data kasar yang muncul dari catatan Kartasura, dengan kepala sekolah
lapangan, dalam hal ini peneliti mencatat hasil Mujibudakwah.
observasi dan wawancara dengan informan
berkaitan dengan permasalahan penelitian yang
i. MTs Muhammadiyah Waru alamat: Waru ceramah yang terpusat pada guru. Penilaian yang
RT 04/V Baki, dengan kepala sekolah Drs. digunakan masih dengan penilaian umum yaitu
Juwadi. hanya menilai hasil akhir dari siswa, namun guru
j. MTs Muhammadiyah Tawangsari alamat: pernah menerapkan salah satu penilaian dari
Namengan Krajan Weru Jl. Raya Watukelir- autentik yaitu portofolio. Tetapi dalam penilaian
Semin Km 2, dengan kepala sekolah Drs. tersebut guru belum sepenuhnya menerapkan
Satibi. penilaian portofolio dengan rubrik penilaian
k. SMP Muhammadiyah 2 Kartasura alamat: yang benar seperti rubrik ada dalam penilaian
Makam Haji RT.03/XII Kartasura, dengan portofolio. Guru juga belum pernah
kepala Sekolah Mulat Umi Naimah, S.Ag. menggunakan model pembelajaran lesson study,
l. SMP Muhammadiyah Grogol alamat : Jl. sampai saat ini guru masih banyak menggunakan
Watu Kelir-Cawas Mlaran Grogol Weru, metode ceramah meskipun ada beberapa
dengan kepala sekolah Ramto, S.Ag. pertemuan guru menerapkan metode diskusi
m. MTs Muhammadiyah Sangen alamat: kelompok.
Namengan Kraja Weru Jl. Raya Wtklr-
Semin Km 2, dengan kepala sekolah Drs. b. SMP Al Kautsar Kartasura PK
Satibi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
n. MTs Muhammadiyah Blimbing alamat: Jl. di SMP Al Kautsar Kartasura dengan metode
KH. Ahmad Dahlan No. 154 Wonorejo, wawancara, bahwa RPP yang dibuat masih
dengan kepala sekolah Muhammad Marlin, menggunakan kurikulum KTSP. Guru belum
S.Pd pernah menerapkan model pembelajaran lesson
o. MTs Muhamdiyah Grogol alamat: Sudimoro study, masih menerapkan metode ceramah pada
Parangjoro Grogol, dengan kepala sekolah proses pembelajaran. Penilaian yang digunakan
Supriyono, S.Pd juga masih menggunakan penilaian seperti biasa
yaitu hanya menilai dari hasil akhir siswa, guru
Dengan pertimbanganan geografis dan belum pernah menggunakan penilaian autentik.
waktu penelitian, peneliti hanya mengambil Guru tidak terlalu memperhatikan sistematika
sebagian dari sekolah sekolah tersebut, hal ini dari RPP, rubrik penilaian, dan model/metode
tidak mengurangi hasil dari gambaran sekolah pembelajaran.
sekolah di Sukoharjo,karena peneliti pandang
sudah mewakili daerah kota yang diwakili oleh c. MTs Muhammadiyah Waru Baki
SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo dan SMP Hasil dari penelitian di MTs
Muhammadiyah Kartasura dan lainnya Muhammadiyah Waru Baki bahwa sekolah
merupakan daerah kecamatan yang ada di tersebut masih menggunakan kurikulum KTSP.
sekeliling Sukoharjo. Pemahaman guru kurang terhadap model
Berikut hasil perolehan data setelah peneliti pembelajaran lesson study sehingga guru masih
melakukan wawancara dengan beberapa kepala menggunakan metode ceramah dan diskusi
sekolah dan guru-guru matematika yang tetapi metode diskusi kurang efektif jika
mengajar di sekolah tersebut. diterapkan tehadap siswa disekolah tersebut.
Selain itu guru juga belum paham dengan
Hasil penelitian penilaian autentik sehingga guru masih
a. SMP Muhammadiyah Mojolaban menggunakan penilaian umum yaitu hanya
Hasil dari wawancara yang telah dilakukan menilai hasil akhir dari siswa tanpa
di SMP Muhammadiyah Mojolaban, memperhatikan keaktifan dan cara kerja siswa
Pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam proses pembelajaran. Tetapi guru pernah
tersebut masih menggunakan Kurikulum KTSP menggunakan salah satu penilaian autentik yaitu
dengan penyusunan RPP menggunakan langkah portofolio, dengan memberikan soal-soal tes
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Model uraian kepada siswa untuk mengetahui
atau metode yang diterapkan dalam kemampuan siswa meskipun dalam penilaian
pembelajaran masih menggunakan metode tersebut kurang maksimal.
belajar siswa guru menerapkan kriteria yang Penilaian di SMP Al Kautsar Kartasura PK
berkaitan dengan pengetahuan, aktifitas menggunakan penilaian yang biasa sama dengan
mengamati, dan mencoba yang dilakukan siswa penilaian yang digunakan di SMP
namun guru di SMP/MTs se-Sukoharjo hanya Muhammadiyah Mojolaban. Tetapi disekolah
menerapkan kriteria pengetahuan tanpa meminta tersebut guru belum pernah menggunakan
siswa untuk mengamati maupun mencoba hal penilaian autentik diantaranya proyek, produk,
baru dalam proses pembelajaran. unjuk kerja, dan portofolio. Karena guru sendiri
Beberapa macam dari penilaian autentik, kurang memahami dari penilaian tersebut. Guru
diantara penilaian unjuk kerja, proyek, produk, juga tidak membuat rubrik penilaian untuk
dan portofolio. Bentuk penilaian dari unjuk kerja proses pembelajaran, sehingga guru hanya
adalah daftar cek, narasi, skala penilaian (rating langsung menilai secara keseluruhan dari
scale), memori atau ingatan. Penilaian proyek pekerjaan siswa tanpa adanya rubrik penilaian.
adalah menilai terhadap tugas yang terfokus Penilaian di MTs Muhammadiyah Waru
pada perencanaan, pengerjaaan dan produk Baki juga masih menggunakan penilaian yang
proyek. Penilaian produk meliputi kemampuan biasa, sama dengan sekolah lainnya. Guru
siswa dalam menghasilkan produk. Penilaian pernah menggunakan penilaian autentik yaitu
portofolio meliputi penilaian atas karya siswa portofolio, namun itu juga kurang efektif dalam
dari menyusun sampai membuat laporan. menilai siswa. Pemahaman guru tentang
Penilaian yang digunakan di SMP/MTs penilaian auntentik sangatlah kurang, terutama
Muhammadiyah se-Sukoharjo rata-rata belum pada penilaian proyek, produk, dan unjuk kerja.
pernah menggunakan penilaian autentik secara Dalam menggunakan penilain portofolio guru
kesuluruhan. Meskipun ada beberapa sekolah tidak membuat rubrik penialain, sehingga guru
yang menggunakan penilaian autentik yaitu langsung menilai hasil pekerjaan siswa. selain
produk dan portofolio belum sepenuhnya sesuai itu, dalam penilaian biasa guru juga tidak
dengan sistematika dari masing-masing membuat rubrik penilaian.
penilaian autentik. Sedangkan penilaian yang Penilaian di MTs Muhammadiyah Grogol
sering digunakan adalah penilaian yang hanya sudah menggunakan salah satu penilaian
menilai hasil akhir dari siswa tanpa melihat autentik yaitu portofolio. Dengan memberikan
aktifitas siswa. tugas kepada siswa berupa soal uraian. Namun
Rubrik yang dibuat oleh setiap guru dari dalam proses menilai hasil dari pekerjaan siswa
masing-masing sekolah masih terfokus pada guru belum menggunakan kriteria yang sesuai
penilaian biasa dalam hal ini terfokus pada tes sistematika di penilaian autentik portofolio.
tertulis dan uraian, dari masing-masing soal Metode pembelajaran yang digunakan adalah
belum ada kriteria yang dapat meningkatkan ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
aktifitas siswa dalam pembelajaran. Penilaian di SMP Muhammadiyah 1
Penilaian di SMP Muhammadiyah Kartasura sudah pernah menggunakan penilaian
Mojolaban masih menggunakan penilaian yang autentik yaitu penilaian portofolio dan proyek.
biasa yaitu hanya menilai hasil akhir siswa tanpa Bentuk penilaian portofolio di SMP tersbut
menilai kegiatan siswa. Guru kurang memahami dengan memberikan tugas rumah kepada siswa
penilaian autentik sehingga penilaian tersebut secara kelompok, tetapi dalam penilaian hasil
tidak pernah digunakan dalam pembelajaran, guru hanya melihat dari hasil akhir pekerjaan
tetapi guru pernah menggunakan salah satu siswa. Bentuk penilaian proyek hanya digunakan
penilaian autentik yaitu portofolio, dengan pada saat materi pembelajaran tertentu misalnya
memberikan soal-soal uraian kepada siswa. garis dan sudut. Dalam penilaian guru menilai
namun dalam penilaian guru masih kurang dari hasil pekerjaan siswa dan presentasi siswa
paham dengan rubrik penilaian portofolio itu di depan kelas. Sehingga guru juga menilai hari
sendiri. Rubrik penilaian yang dibuat guru sudah aktifitas siswa di penilaian proyek.
mencantum skor dari setiap soal, hanya saja guru
belum memberikan kriteria-kriteria untuk
mendapatkan skor tertentu.
Marsigit. 2009. “Promoting primary and Van deWalle, John A. 2007. Elementary and
secondary mathematical thinking through Middle School Mathematics (Alih Bahasa:
the series of school-based lesson study Suyono). Jakarta: Erlangga.
activities”.Mathematics Education
Yogyakarta:UNY.
Martini, dkk. 2006. “Meningkatkan Kemampuan
Aspek Psikomotr Melalui Pembelajaran
Berbasis Laboratorium pada siswa Kelas XI
IPA I SMA Negeri I Jombang.” Dalam
Jurnal Penelitian Kependidikan. Tahun 16
Nomor 2 Desember. Hal. 245-255.
Mulyono. 2006. Meningkatkan hasil belajar
matematika melalui Penggunaan Alat
Peraga Petak Persegi. Jurnal Garuda :
Jakarta
Roebyanto, Gunawan dkk. 2006. “Pembelajaran
Geometri yang Berorientasi pada Teori van
Hiele dalam Upaya Meningkatkan
Pemahaman Konsep Segiempat”. Dalam
Jurnal Penelitian Kependidikan. Tahun 16
Nomor 1 Juni.
Saylor J.G. dan kawan-kawan. 1981. Curriculum
Planning for Better Teaching and Learning.
Fourth Edition. Japan: Holt, Rinehart and
Winston.
Seller, Wayne & Miller, John P. 1985.
curriculum planning; Curriculum
evaluation. New York: Longman
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeda.
Sujono (1988). Pengajaran Matematika untuk
Sekolah Menengah. Jakarta: Proyek
Pengembangan LPTK, Depdikbud
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1988. Prinsip dan
Landasan Pengembangan Kurikulum.
Jakarta: Depdikbud
Susilo, Herawati, Husnul Chotimah, Ridwan
Joharmawan, Jumiati, Yuyun Dwita Sari,
dan Sunarjo. 2009. Lesson Study Berbasis
Sekolah. Malang: Bayumedia Publishing.
Sutama. 2011. ”Pengelolaan Pembelajaran
Matematika Berbasis Aptitude Treatment
Interaction”, Pidato Pengukuhan Guru
Besar, Disampaikan pada Sidang Senat
Terbuka UMS, Sabtu, 8 Januari 2011.
Sutama. 2010. ”Metode Penelitian Pendidikan
(Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D).
Surakarta: Fairuz Media.