Kalazion Referat
Kalazion Referat
Kalazion awalnya dapat berupa radang ringan dan nyeri tekan mirip
Hordeolum, yang membedakannya yaitu tidak ada tanda-tanda peradangan
akut.7Kalazion akan memberi gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak
hiperemi, tidak ada nyeri tekan, adanya pseudoptosis, dan kalau palpebra dibalik,
konjungtiva pada tempat kalazion menonjol merah. Pada ujung kelenjar Meibom
terdapat masa kuning dari sekresi yang tertahan. Kelenjar preaurikuler tidak
membesar. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat
tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.2 Kadang-kadang
Kalazion dapatsembuh atau hilang dengan sendirinya akibat absorpsi.5
1
Pengobatan Kalazion yaitu dengan memberikan kompres hangat selama
10-20 menit 4 kali sehari dengan pijatan ringan diatas lesi. Berikan antibiotika
topikal dan steroid disertai kompres hangat. Jika kalazion tidak bisa sembuh
setelah 3-4 minggu melalui terapi medis yang tepat dan pasien ingin kalazion
dihilangkan maka dilakukan insisi dan kuretase.Kalazion dapat hilang beberapa
bulan atau diserap setelah beberapa tahun. Bila kecil dapatdisuntik steroid dan
yang besar dilakukan pengeluaran isi. Dan bila terdapat sisa dapat diberikan
kompres hangat.2,8
Prognosis biasanya baik. Jika lesi baru sering terjadi, drainage yang
kurang adekuat mungkin mengikatkan lokal rekurensi ini. Kalazion yang tidak
diobati kadang-kadang terdrainase secara spontan, namun biasanya lebih sering
persisten menjadi inflamasi akut intermitten. 6
2
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Benjolan pada kelopak mata kanan bawah dialami penderita sejak 4 bulan yang
lalu. Sebelumnya penderita merasa tidak nyaman pada kelopak mata kanan bawah, terasa
mengganjal, seperti ada benjolan. Pada awalnya benjolan tersebut kecil kemudian
membesar, disertai gatal dan rasa sakit.
Sekarang benjolan tesebut tidak sakit, tidak gatal, pada perabaan keras,
tidak ada nyeri pada penekanan, dan tidak ada penurunan ketajaman penglihatan.
Penderita mengaku tidak memiliki riwayat alergi dan riwayat penyakit yang sama
pada keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 74 x/menit, pernapasan 22x/menit,
suhu badan 36.4 °C. Jantung dan paru tidak dievaluasi, perut
datar dan lemas, nyeri tekan tidak ada, hati dan lien tidak
dievaluasi, ekstremitas tidak ada kelainan.
Status Psikiatri : Sikap penderita koperatif, ekspresi wajar dan respon baik.
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Objektif:
Pemeriksaan Inspeksi:
- Pada okulus dekstra didapatkan adanya benjolan pada palpebra superior
bagian lateral, tidak ada hiperemis , injeksi konjungtiva tidak ada, sklera
normal, kalau palpebra dibalik pada ujung kelenjar Meibom terdapat masa
3
yang kuning, kornea jernih, bilik mata depan normal, iris normal, pupil
bulat, refleks cahaya positif, lensa jernih.
- Pada okulus sinistra benjolan tidak ada, hiperemi palpebra tidak ada,
injeksi konjungtiva tidak ada, sklera normal, kornea jernih, bilik mata
depan normal, iris normal, pupil bulat, refleks cahaya positif, lensa jernih.
Pemeriksaan Palpasi:
- Pada okulus dekstra ada benjolan yang menonjol pada tarsus, tidak nyer
pada penekanan dan keras.
- Pada okulus sinistra tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Pemeriksaan Subjektif
Dengan Snellen Card didapatkan visus oculus dekstra 6/6 dan oculus sinistra
6/6, PD 63/61 mm.
Resume Masuk
Seorang penderita perempuan, umur 18 tahun datang ke poli klinik mata RSUD
Prof. Dr. R. D Kandou pada tanggal 21 Juni 2011 dengan keluhan utama benjolan
dimata kanan. Benjolan pada kelopak mata kanan bawah dialami penderita sejak
4 bulan yang lalu. Benjolan tesebut tidak sakit, tidak gatal, pada perabaan keras,
tidak ada nyeri pada penekanan, dan tidak ada penurunan penglihatan.
Pemeriksaan fisik : Status Oftalmologis OD: Benjolan di palperbra inferior bagian
medial, benjolannya keras, melekat pada tarsus akan tetapi lepas dari kulit, tidak
hiperemis, nyeri tekan (-), dan pada ujung kelenjar meibom terdapat masa kuning
dari sekresi yang tertahan.
4
DISKUSI
5
PENUTUP
6
DAFTAR PUSTAKA