Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS COMMUNICATION DAN LEADERSHIP PADA FILM “CAHAYA DARI

TIMUR: BETA MALUKU”

Dibuat oleh:
AULIA RIZKIANDARU
2001609511

Universitas Bina Nusantara


Jakarta
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita selalu
diberikan nikmat iman dan islam dan semoga selalu dalam lindungan-Nya.
Aamiin.
Pada kesempatan ini, berkat kuasa dan Ridho-Nya kami dapat meyelesaikan
makalah Pengembangan Diri tentang film “CAHAYA DARI TIMUR: BETA
MALUKU” dengan semaksimal mungkin.
Kami merasa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami memohon
adanya saran dan kritik dari Dosen dan teman-teman. Kami mohon maaf apabila ada
kekurangan atau kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Sekian dan terima kasih.

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 1

BAB II MATERI.................................................................................................. 2
A. Sipnosis Film Cahaya Dari Timur : Beta Maluku................................. 2
B. Analisis Communication dan Leadership............................................... 3
a. Unsur Komunikasi............................................................................ 3
b. Unsur Kepemimpinan....................................................................... 4

BAB III PENUTUP............................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 7

iii
BAB I

(PENDAHULUAN)

A. LATAR BELAKANG

Film di kesaharian sekarang ini telah menjadi cerminan realitas simbolik dalam
sebuah layar yang kadan kadang ceritanya bisa juga hadir dalam realitas kehidupan
sehari hari, didalamnya dapat menjadi sarana rekreasi dan edukasi, disisi lain dapat
pula berperan sebagai penyebar luasan nilai nilai budaya baru dan mengenali budaya
tersebut. Film dapat diartikan sebagai bagian dari sarana untuk komunikasi. Melalui
film, secara langsung maupun tidak langsung film dapat merubah pola pikir (mindset)
masyarakat.

Film “Cahaya Dari Timur : Beta Maluku “Film yang diangkat dari kisah nyata ini
menceritakan tentang perjuangan Sani Tawainella yang diperankan oleh Chico Jerikho,
seorang pesepakbola yang memutuskan untuk pulang ke kampung halaman setelah
gagal meniti karir menjadi pemain sepak bola profesional dan memilih untuk
mengihidupi keluarganya dengan bekerja sebagai tukang ojek. Di tengah situasi
konflik agama yang terjadi di Maluku, Sani berkeinginan untuk menyelamatkan anak-
anak di kampungnya melalui sepak bola.

Unsur lain dari film ini adalah kecerdasan sang sutradara dan produser
menggunakan opening dari film tersebut dengan menggunakan pemandangan alam di
titik wisata pesisir kota Ambon yang sempat sirna sepanjang konflik yang terjadi di
Kota tersebut

Konflik yang terjadi pada film tersebut menagajarkan banyak hal dalam pentingnya
kepemimpinan dan komunikasi yang dapat menyelesaikan konflik agama yang terjadi.
Dari film ini, dapat ditemukan begitu banyak unsur kepemimpinan yang efektif dan
bagaimana komunikasi diaplikasikan pada peneyelesaian konflik pada saat itu.

B. TUJUAN
a. Untuk menganalisis nilai komunikasi yang terkandung pada film “Cahaya dari Timur:
Beta Maluku”
b. Mengetahui pengaplikasian kepemimpinan dan komunikasi yang efektif digunakan
dalam organisasi atau perusahaan.

1
BAB II

(MATERI)

A. SINOPSIS FILM “CAHAYA DARI TIMUR : BETA MALUKU”

a) Produser : Glenn Fredly, Angga Dwimas Sasongko


b) Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
c) Durasi : 150 Menit
d) Tanggal Rilis : 19 Juni 2014 (Indonesia)

SINOPSIS :
Berdasar kisah nyata Sani Tawainela, mantan pemain sepak bola yang berasal
dari desa Tulehu, Ambon. Sani Tawainella sempat mewakili Indonesia pada Piala
Pelajar Asia tahun 1996 di Brunei Darussalam. Namun, ia gagal menjadi pemain
profesional. Sani Tawainella memutuskan untuk mundur dari sepak bola dan kembali
ke Tulehu bersama istrinya, dan kemudian menjadi seorang tukang ojek. .

Awal tahun 2000, Sani Tawainela, mantan pemain Tim Nasional U-15
Indonesia di Piala Pelajar Asia tahun 1996 yang gagal menjadi pemain professional
mengalami guncangan besar. Sani menyaksikan tertembaknya seorang anak dalam
sebuah kontak senjata di Ambon. Sani yang kembali ke Tulehu, desa kelahirannya yang
berjarak 25 kilometer dari kota Ambon dan menyambung hidup sebagai tukang ojek
menyaksikan keterlibatan anak-anak dalam konflik agama di Maluku.
Sani lalu mengadakan latihan sepak bola untuk mengalihkan perhatian anak-
anak atas konflik. Sani mengajak Hari Lestaluhu, mantan pemain sepak bola
professional yang pulang kampung akibat cidera. Sani mengajak Hari untuk
membentuk sebuah sekolah sepak bola sederhana berbekal pengetahuan mereka.
Di tengah situasi yang kacau dan dengan segala keterbatasan ekonomi, Sani
bertahan melatih anak-anak selama bertahun-tahun. Di tahun 2006 kondisi Maluku
mulai kondusif. Sekolah sepak bola yang dirintis Sani dan Hari masih berjalan. Anak-
anak yang mereka latih tumbuh menjadi pemain-pemain sepak bola muda berbakat.
Tapi, Sani dan Hari mengalami pecah kongsi, Hari mendaku bahwa sekolah sepak bola
itu adalah miliknya dan keluarganya, Sani marah besar dan mengundurkan diri.
Dalam sebuah kompetisi antar kampung Tim Sani berhadapan dengan Tim Hari
di babak final. Tim Hari berhasil keluar sebagai juara, namun Sani yang ditunjuk untuk
melatih kesebelasan Maluku. Setelah melewati sekelumit persoalan, tim akhirnya bisa
diberangkatkan mengikuti kompetisi nasional di Jakarta. Namun, keputusannya
membaurkan anak-anak yang berbeda agama dalam satu tim justru menyebabkan
perpecahan.

Sumber: http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-c025-14-112311_cahaya-dari-timur-
beta-maluku#.W-wWOe6FPIU

B. Analisis Communication dan Leadership

Di film “Cahaya dari Timur: Beta Maluku” Menunjukan bahwa adanya unsur

2
pemimpinan dan komunikasi. Film ini menceritakan bahwa komunkasi dan kepemimpinan
yang efektif sangat berpengaruh dalam segala hal terutama dalam menyelesaikan konflik
yang terjadi pada saat itu. Oleh sebab itu, unsur kepemimpinan dan komuniksi yang dapat
dianalisa pada film “Cahaya dari Timur: Beta Maluku” adalah:

A. Unsur Komunikasi

Kata Komunikasi atau communication dalam Bahasa inggris berasal dari kata latin
communis yang berarti sama, communico, comunicatio, atau communicare yang berarti
membuat sama (to make common) (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar: 2000;46)

Keith Davis: Communication is a process of passing information and understanding from


one person to another. (Davis, 1967)

Film “Cahaya dari Timur: Beta Maluku” Seringkali terjadi proses penyampaian
informasi untuk memberi pemahaman dari satu orang ke orang lain, pada film ini dapat di
analisa bahwa adanya komunikasi publik, komunikasi kelompok dan komunikasi massa
yang terjadi didalamnya, yaitu:

1. Komunikasi Publik

Komunikasi publik (Public Comunnication) adalah komunikasi antara seorang


pembicara dengan sejumlah besar orang, yang tidak bisa di kenali satu per satu.
Komunikasi ini sering disebut sebagai pidato, ceramah, atau kuliah umum.

Public communication campaigns can be defined as purposive attempts


to inform or influence behaviors in large audiences within a specified time
period using an organized set of communication activities and featuring an
array of mediated messages in multiple channels generally to produce
noncommercial benefits to individuals and society (Rice & Atkin, 2009;
Rogers & Storey, 1987).

Pada film ini unsur komunikasi publik yang terjadi adalah pada saat
pertandingan berlangsung, semua masyarakat berkumpul untuk
menyaksikan pertandingan melalui satu pihak yang menjelaskan
berjalannya pertandigan tersebut pada masyarakat sekitar.

2. Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan


kelompok kecil (Small Group Communication), bersifat tatap muka.

Group communication may be defined as the exchange of information


with those who are alike culturally, linguistically, and or geographically

Pada film ini komunikasi kelompok terjadi pada saat sosok Sani yang
diperankan oleh Chico Jerikho memotivasi anak – anak SSB Tulehu Putra
dengan berbicara kepada mereka agar semangat untuk menjadi orang yang
lebih baik. Disini ia berbicara secara tatap muka dengan anak – anak.

3. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah study ilmiah tentang media massa beserta pesan
yang dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton yang akan coba diraihnya, dan
efeknya terhadap mereka.

3
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (Media
cetak dan Elektronik).

Mass communication is characterized by the transmission of complex


messages to large and diverse audiences, using sophisticated technology of
communication.

Pada film ini komunikasi massa kerap terjadi pada penggunaan media massa
pada masa itu. Film “Cahaya dari Timur: Beta Maluku” yang mengangkat kisah
pada tahun 1999, pada masa itu masih sering menggunakan media cetak seperti
Koran sebagai sarana penyampaian informasi. Tetapi tidak menutup kemungkinan
tidak menggunakan media elektronik. Pada saat itu penggunaan TV, radio, telepon,
HP jadul sudah mulai digunakan.

B. Unsur Kepemimpinan

Pada dasarnya kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang


strategis, karena kepemimpinan dapat menggerakan, memberdayakan, dan
mengarahkan sumber daya secara efektif dan efisien kearah pencapaian tujuan.

Leadership has nothing to do with seniority or one’s position in the


hierarchy of a company. Too many talk about a company’s leadership referring
to the senior most executives in the organization. They are just that, senior
executives. Leadership doesn’t automatically happen when you reach a certain
pay grade. Hopefully you find it there, but there are no guarantees.

Leadership has nothing to do with personal attributes. Say the word


“leader” and most people thing of a domineering, take-charge charismatic
individual. We often think of icons from history like General Patton or
President Lincoln. But leadership isn’t an adjective. We don’t need extroverted
charismatic traits to practice leadership. And those with charisma don’t
automatically lead.

Pada film “Cahaya dari Timur: Beta Maluku” unsur kepemimpinan sering
digunakan dalam penyelesaian masalah yang terjadi pada saat itu. Kepemimpinan ini
sangat berpengaruh besar untuk menyatukan masyarakat Ambon ditengah kerusuhan
yang terjadi pada saat itu. Masalah yang terjadi pada saat itu dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan sosok Sani yang efektif dan ia mempunyai sifat – sifat kepemimpinan,
hal ini dapat di analisi yaitu:

1. Gaya kepemimpinan (Leadership Behavior)

Perilaku gaya kepemimpinan merupakan cara – cara berinteraksi seorang


pemimpin dalam melakukan kegiatan pekerjaannya. Dalam teori kepemimpinan
terdapat dua jenis gaya kepemimpinan yang utama yaitu:
a. Gaya berorientasi pada tugas (task oriented)
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan perhatiannya pada tugas, yaitu
penetapan dan menstruktur tugas.

b. Gaya berorientasi pada orang (people oriented)

Adalah aya pemimpin yang memusatkan perhatiannya pada orang, yaitu


hubungan antara pribadi. Dalam hal ini mencakup saling percaya, menghargai
gagasan bawahan, membangun kerjasama, peka terhadap kebutuhan dan
kesejahteraan bawahan.

4
leadership behavior was focused on explaining how leaders
influence the attitudes and performance of individual subordinates. In
the early survey research, factor analysis of leadership behavior
questionnaires found support for two broadly defined behavior
categories involving task-oriented and relations-oriented behaviors.

Pada film ini, gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh Sani adalah gaya
berorientasi pada orang. Sani dalam memimpin anak – anak SSB Tulehu Putra ia
menerapkan pembangunan kerjasama diantara anak – anak tersebut agar timbul
sebuah ikatan yang erat diantara mereka dan menjadi sebuah tim yang kompak.

2. Sifat kepemimpinan

Menurut Stephen P. Robbins teori sifat kepemimpinan adalah teori yang


mencari ciri kepribadian, sosial, visi atau intelektual yang memperbedakan
pemimpin dari bukan pemimpin.

Menurut L. Sank mengemukakan sifat yang pemimpin sebagai berikut:


a. Intelligence – kecerdasan
b. Supervisory ability – kemampuan mengawasi
c. Inisiative – inisiatif
d. Self assurance – ketenangan diri
e. Individuality – kepribadian

The traits theory approach to leadership was one of the earliest theories
of leadership. Although it is not a fully articulated theory with well-
developed hypotheses, the trait approach formed the basis of most early
leadership research. This approach focuses on the personal attributes (or
traits) of leaders, such as physical and personality characteristics,
competencies, and values. It views leadership solely from the perspective of
the individual leader. Implicit in this approach is the assumption that traits
produce patterns of behavior that are consistent across situations. That is,
leadership traits are considered to be enduring characteristics that people
are born with and that remain relatively stable over time.

Pada film ini dalam menerapkan kepemimpinan, Sani memiliki kelima


sifat tersebut, dimana ia menggabungkan kelima sifat tersebut hingga
menciptakan sebuah tim yang kompak dan membawa mereka ke
kemenangan.

5
BAB III

(PENUTUP)

Dari makalah penulis yang membahas film Cahaya Dari Timur. Pelajaran yang
bisa dipetik bahwa perbedaan bukan alasan untuk bermusuhan. Namun dari perbedaan
mengajarkan kita untuk toleransi terhadap antar umat manusia melalui sarana
komunikasi yang baik pasti semua konflik tidak akan terjadi.

Dari aspek kepemimpinan bisa kita ambil saat sedang dalam keterpurukan.
Tidaklah bijak jika saling menyalahkan satu sama lain. Maka, sebagai pemimpin kita
harus mengangkat motivasi satu tim untuk bangkit.

2 hal yang penulis bahas tentunya bisa kita praktekan dan jalani di kehidupan
sehari- hari bahwa untuk mencegah , menghilangkan konflik bisa dimulai dengan
komunikasi yang baik dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan meski di mulai dari hal
kecil.

Sekian dari makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Yukl, Gary. "Effective leadership behavior: What we know and what questions need
more attention." Academy of Management Perspectives 26.4 (2012): 66-85.

Rice, Ronald E., and Charles K. Atkin, eds. Public communication campaigns. Sage,
2012.

https://2012books.lardbucket.org/pdfs/an-introduction-to-group-communication/s04-
group-communication-theory.pdf

Kruse, Kevin. "What is leadership." Forbes Magazine 3 (2013).

Fleenor, John W. "Trait approach to leadership." Psychology37 (2006): 651-665.

McQuail, Denis. McQuail's mass communication theory. Sage publications, 2010.

http://faculty.buffalostate.edu/smithrd/uae%20communication/unit7.pdf

https://www.spit.ac.in/wp-content/uploads/2011/02/Communication.pdf

NURUDIN, M.Si.2009. PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA Kata Pengantar: Dr.


Dedy Nur Hidayat, M.Si (Pengantar Komunikasi Mass/Nurudin.-Ed. 1,-3.-Jakarta:
Rajawali Pers, 2009.)

Soekarso, Agus Sosro, Iskanndar Putong, dan Cecep Hidayat. 2010. TEORI
KEPEMIMPINAN. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010

Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. 2014. ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar

Maxwell, John C. 1995. Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Diri Anda

7
8

Anda mungkin juga menyukai