Anda di halaman 1dari 16

MAYANG

Ketentuan mengenai Anti Strategic Lawsuit Against Public Participation


(Anti-SLAPP) terdapat dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Selanjutnya akan disingkat
menjadi UU PPLH). Pasal 66 UU PPLH menyebutkan bahwa “Setiap orang yang
memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat
dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata.” Ketentuan ini
dimaksudkan untuk melindungi korban dan/atau pelapor yang menempuh jalan
hukum akibat pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup, perlindungan ini Commented [RT1]: Apakah hanya melalui jalan hukum
saja? Maksudnya menempuh jalan hukum untuk
bertujuan untuk mencegah tindakan pembalasan dari terlapor melalui pemidanaan memerjuangkan lingkungan kann, apakah semua aktivis
menempuh jalan hukum untuk memperjuangkan
dan/atau gugatan perdata.1 lingkungan?
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
UU PPLH mengatur hak dan akses masyarakat untuk lebih berperan aktif
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan.2 Pasal 66 UU PPLH memberikan Commented [RT2]: Ini mending djadiin pembuka kajian
lo, Mayang, kaya “UU PPLH mengatur hak dan akses
perlindungan pada masyarakat yang ingin aktif dalam melindungi lingkungan. blablabla, hal ini tercermin dari ketentuan mengentai anti
slapp blablabla”
Pasal ini belum cukup menjelaskan definisi SLAPP, kriteria SLAPP, arah
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
jangkauan SLAPP, dan operasional anti-SLAPP di dalam sistem hukum acara
Commented [RT3]: Kepada (Pada menunjukan
perdata maupun pidana.3 keterangan waktu)
Formatted: Font: (Default) Times New Roman

Definisi SLAPP yang belum dijelaskan dalam perundang-undangan Commented [RT4]: Antara kalimat ‘Pasa; 66’ sama
kalimat ‘Pasal ini’ agak jumpy, kaya kalimat sebelumnya lo
Indonesia menjadikan ketidaktahuan bagi masyarakat awam yang berperan dalam ngejelasin kalo Pasal 66 ngasih perlindungan trs ngejelasin
pasal ini belum cukup mendefinisikan slapp, coba kasih
perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Ketidaktahuan masyarakat tersebut penghubung

dapat memengaruhi mudahnya kriminalisasi masyarakat yang menegakan Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Commented [RT5]: Parafrase menjadi kalimat kayaa
perlindungan terhadap lingkungan. Selain itu, ketidaktahuan masyarakat mengenai ‘Definisi SLAPP yang belum dijelaskan dalam perudg-udgan
indonesia menyebabkan masyarakat awam tidak tahu
definisi SLAPP dapat menjadikan ketidaktahuan terhadap UU PPLH Pasal 66 yang
bahwa hak-hak mereka dalam blablabla dilindungi’
membahas mengenai anti-SLAPP. Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Commented [RT6]: Ketidaktahuan menyebabkan
ketidaktahuan?
Mungkin coba diubah
1 Ketidaktahuan  menyebabkan  Tidak sadarnya
Indonesia, Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, masyarakat akan pasal anti slapp
Penjelasan atas UU No. 32 tahun 2009, Ps. 66.
2
Indonesian Center for Environmental Law, “Terbitkan Peraturan Anti-SLAPP” Formatted: Font: (Default) Times New Roman
https://icel.or.id/terbitkan-peraturan-anti-slapp/ diakses 14 November 2018 Commented [RT7]: Sumber?
3
Masyarakat Pemantau Perdilan Indonesia, “Diskusi Indonesian Center for Environment
Law (ICEL) ‘Anti SLAPP dan Perlindungan Terhadap Kriminalisasi Aktivis’.” Formatted: Font: (Default) Times New Roman
http://mappifhui.org/2018/02/13/diskusi-indonesian-center-environment-law-icel-anti-slapp-dan-
perlindungan-terhadap-kriminaliasi-aktivis/ diakses 13 November 2018
Kriteria SLAPP yang belum dijelaskan dalam perundang-undangan
Indonesia berdampak kepada sulitnya mengidentifikasi tindakan SLAPP. Pring dan
Canan menyebutkan empat kriteria tuntutan yang termasuk ke dalam konsep
SLAPP, yaitu:4

1. Adanya keluhan, pengaduan dan tuntutan dari masyarakat;

2. Adanya komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah


atau pejabat yang berwenang atas keluhan, pengaduan dan tuntutan
tersebut;

3. Keluhan, pengaduan dan tuntuan tersebut dilakukan berdasarkan isu yang


menyangkut kepentingan umum atau perhatian publik; dan

4. (SLAPP) diajukan terhadap individu non-pemerintah atau kelompok.

Dwight H. Merrian dan Jeffrey A. Benson menambahkan kriteria kelima, yaitu


SLAPP dilakukan tanpa dasar yang kuat dan mengandung motif tertentu seperti
motif politik atau ekonomi secara tersembunyi.5 Commented [RT8]: Gua tahu maksud lo kalo definisi
SLAPP belum diatur di Indonesia padahal udh ada ahli-ahli
yang nyebutin slapp itu apa aja, cuman kurang kalimat yang
UU PPLH Pasal 66 memang sudah memiliki tujuan untuk melindungi ngehubungin penjelasin slapp itu (THIS SECTION) sama
kalimat sebelumnya.
korban dan/atau pelapor perlindungan dan pengelolaan lingkungan dari tindakan
Coba dibikin: Kriteria SLAPP yang belum dijelaskan [...]
kriminalisasi yang dapat dilakukan oleh terlapor dalam pemindanaan maupun sulitnya mengidentifikasi tindakan SLAPP, namun sudah ada
beberapa ahli yang mendefinisikan apa itu SLAPP”
gugatan perdata. Tetapi pasal ini bisa tidak akan bekerja secara efektif jika tidak
Commented [RT9R8]: BTWW ini udah dibahas di bagian
dimasukan kedalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) filosofis cuy wkwk

ataupun Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata (KUHAPer). Tidak Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Commented [RT10]: Indonesia ga punya KUHAPer,
dijelaskan mengenai mekanisme mengenai anti-SLAPP dalam KUHAP dan adanya H.I.R. Ganti yaaa
KUHAPer dapat mempersulit hakim dalam memutuskan hasil perkara mengenai Formatted: Font: (Default) Times New Roman

SLAPP.

4
Dwight H.Merriam and Jeffrey A.Benson, “Identifying and Beating a Strategic Lawsuit Formatted: Space After: 0 pt
Against Public Participation” (19 Oktober 2011), hlm. 18.

5
Josi Khatarina, “SLAPP in Indonesia: How It Takes Its Forms And How To Beat It”,
Melbourne Law Masters Paper, 25 September 2008, hlm. 6.
Formatted: Justified
DIVA

Selain dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, di dalam Surat Keputusan Ketua
Mahkamah Agung Nomor 36/KMA/SK/II/2013 Tentang Pemberlakuan Pedoman
Penanganan Perkara Lingkungan Hidup dibahas pula perlindungan hukum bagi
pejuang lingkungan hidup atau “Anti SLAPP” dengan dasar hukum Pasal 66 Commented [RT11]: Ini lebih ke preference aja sih, tapi
gua lebih prefer struktur penyusunannya kaya gini “Selain
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dalam Undang-Undang Nomor 32 [...], perlindungan hukum
bagi pejuang lingkungan juga dibahas dalam [...]”
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Gugatan SLAPP dapat berupa gugatan balik
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
atau gugatan rekonvensi, gugatan biasa, atau berupa pelaporan telah melakukan
Commented [RT12]: Langsung aja disingkat menjadi UU
tindak pidana bagi pejuang lingkungan hidup, seperti dianggap telah melakukan PPLH
Commented [RT13]: Kurang bridging antara kalimat ini
perbuatan “penghinaan” sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum dengan kalimat sebelumnya. Coba dibikin kaya misalnya
Acara Pidana yang selanjutnya disebut KUHAP.6 “Dalam SKMA blablabla, disebut bahwa gugatan SLAPP
blablabla”

Penerapan tentang “ANTI SLAPP” belum diatur dalam hukum acara Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
perdata dan hukum acara pidana, serta belum pula ditemukan dalam praktik
peradilan. Untuk memutuskan sebagaimana dalam Pasal 66 Undang-Undang Commented [RT14]: Sebutin belum diaturnya gimana,
bahas kalo KUHAP dan H.I.R tidak mengenal Anti Slapp
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Commented [RT15]: Tentang apa disebut
Lingkungan Hidup bahwa gugatan penggugat dan/atau pelaporan tindak pidana dari Formatted: Font: (Default) Times New Roman
pemohon adalah SLAPP yang diajukan baik dalam provisi (permohonan kepada Formatted: Font: (Default) Times New Roman
hakim agar ada tindakan sementara mengenai hal yang tidak termasuk dalam pokok Commented [RT16]: Langsung aja UU PPLH

perkara), eksepsi (bantahan yang ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut syarat Formatted: Font: (Default) Times New Roman

atau formalitas gugatan yang menyebabkan gugatan tidak dapat diterima), maupun
dalam gugatan rekonvensi atau gugatan balik tergugat kepada penggugat (dalam
perkara perdata) dan/atau pembelaan (dalam perkara pidana) dan harus diputuskan
terlebih dahulu di dalam putusan sela.7 Putusan sela sendiri merupakan putusan
yang telah dijatuhkan oleh hakim untuk memutuskan suatu pokok perkara dengan
tujuan mempermudah kelanjutan pemeriksaan perkara.8

Meskipun telah diatur bahwa pembela lingkungan tidak dapat terjerat


hukum pidana maupun perdata, implementasinya masih sangat lemah karena

6
Ketua MA Nomor: 36/KMA/SK/II/2013 tentang Pemberlakuan Pedoman Penanganan
Perkara Lingkungan Hidup, hlm. 23.
7
Ibid.
8
Damang Averroes Al-Khawarizmi, “Putusan Sela”
http://www.negarahukum.com/hukum/putusan-sela.html diakses 14 November 2018
adanya keterbatasan penjelasan yang belum dijabarkan secara teknis sehingga
masih banyak aktivis lingkungan yang dijerat hukum.9 Keterbatasan dalam
penjelasan tersebut terlihat pada penanganan perkara SLAPP pada perkara pidana.
Dalam kasus perdata, MA memberikan opsi bagi tergugat untuk mengajukan
eksepsi bahwa ia mendapatkan SLAPP, namun tidak sama halnya dengan
penanganan perkara pidana. SK KMA Nomor 36 Tahun 2013 ini memiliki
keterbatasan karena hanya dapat melindungi tersangka atau terdakwa SLAPP
setelah perkara tersebut diproses di pengadilan karena dalam penanganan perkara
pidana, tersangka atau terdakwa SLAPP telah melalui serangkaian proses panjang
yang dimulai dari penyidikan. Meskipun telah memberikan perlindungan bagi hak
masyarakat untuk berperan serta, tetap dibutuhkan komitmen dari instansi
penegakan hukum seperti Kementrian Lingkungan Hidup dan Ketuhanan,
Kepolisian Republik Indonesia, dan Kejaksaan Agung untuk memberikan
penafsiran atas penjelasan Pasal 66 dalam mengimplementasikan konsep Anti
SLAPP, khususnya perlindungan terhadap hak masyarakat untuk berperan serta.10

VITO

Permasalahan tentang Anti SLAPP (Anti Strategic Lawsuit Against Public


Partisipation) yang ada di Indonesia dapat dilihat dalam pasal 66 UU 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Pasal yang Commented [RT17]: Permasalahan tentang anti slapp
atau permasalahan regulasi anti slapp?
mengatur Anti SLAPP tersebut masih belum menjelaskan secara lebih lanjut apa
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
itu SLAPP maupun Anti SLAPP. Pasal tersebut hanya berbunyi, “Setiap orang Commented [RT18]: Mending diganti jadi ‘yang
yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dimaksud sebagai’
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata” dan belum ada penjelasan
lebih lanjut perihal Anti SLAPP itu11. Dengan demikian, dalam praktiknya Anti Commented [RT19]: Redundant, udah dijelasin di bagian
sebelumnya
Commented [RT20]: koma
9
Mimin Dwi Hartono, “Perlindungan Pembela Lingkungan (Hari Lingkungan Hidup se-
Dunia 5 Juni 2016” https://www.komnasham.go.id/index.php/rekam- Formatted: Font: (Default) Times New Roman
media/2016/06/06/12/perlindungan-pembela-lingkungan-hari-lingkungan-hidup-se-dunia-5-juni- Formatted: Font: (Default) Times New Roman
2016.html diakses 14 November 2018.
10
Raynaldo Sembiring, “Menyoal Pengaturan Anti Eco-SLAPP dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009” Jurnal Hukum Lingkungan Vol. 3 Issue 2, Maret 2017, hlm. 15
11
Indonesia, Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU Formatted: Justified
No.32 Tahun 2009, LN No.140 Tahun 2009, Ps. 66.
SLAPP masih belum bisa diterapkan di Indonesia, sehingga masih banyak aktivis-
aktivis maupun pemerhati lingkungan yang terkena SLAPP, baik secara pidana
maupun perdata. Salah satu contoh nyata adalah kasus Bambang Hero Saharjo yang
digugat secara perdata oleh PT Jatim Jaya Perkasa (JJP) karena memberikan
keterangan yang merugikan JJP dalam persidangan.

Bambang Saharjo adalah guru besar IPB yang menjadi saksi ahli Commented [RT21]: Guru Besar di bidang apaan?

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam persidangan yang Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Commented [RT22]: Hapus saja ‘yang’ nya
melawan pihak JJP. JJP dituntut karena membakar lahan gambut 1.000 hektar di
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Rokan Hilir, Riau. Bambang yang menjadi saksi ahli KLHK memberikan
Commented [RT23]: Tuntut pasal brp, jelasin dikit aja
keterangan dalam persidangan yang mengakibatkan JJP kalah dalam persidangan
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
tersebut dan menderita kerugian Rp. 1 Miliar.12 Merasa dirugikan, pihak JJP Commented [RT24]: Bukan mengakibatkan langsung
kan? Tapi turut mengakibatkan?
menggugat Bambang secara perdata atas dasar laboratorium kebakaran hutan dan
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
lahan IPB belum terakreditasi. Gugatan JJP terhadap bambang mengacu pada
Commented [RT25]: Jangan lupa Ngegugat perdata
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 6 Tahun 2009.13 Dalam peraturan secara Perbuatan melawan hukum atau wanpres tuch
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
tersebut, diatur dalam pasal 4 bahwa untuk mendapatkan pengakuan sebagai
laboratorium lingkungan, sebuah laboratorium lingkungan harus memiliki sertifikat
akreditasi yang diterbitkan oleh lembaga akreditasi yang berwenang. Selain itu,
laboratorium lingkungan harus memenuhi ISO/IEC 17025.14

Gugatan JJP terhadap Bambang dinilai kurang memiliki dasar hukum yang
kuat karena mengacu pada Peraturan Menteri.15 Dengan demikian gugatan tersebut
cenderung dipaksakan untuk membuat Bambang sebagai aktivis dan pemerhati
lingkungan untuk diam. Hal ini menunjukan aktivis lingkungan atau pemerhati Commented [RT26]: Yakin nihh? Ini dia supaya dia diem
atau bales dendam? Dia digugat sebelum putusan KLHK v
lingkungan masih dapat terkena SLAPP. JJP inkracht atau sesudah??
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Kasus Bambang Saharjo adalah salah satu kasus yang membuktikan bahwa
peraturan tentang Anti SLAPP masih memerlukan banyak perbaikan. Pasal 66 UU

12
ICEL, “Saksi Ahli Tergugat Hukum, Preseden Buruk dan Ancaman Pelestarian
Lingkungan”, https://icel.or.id/saksi-ahli-tergugat-hukum-preseden-buruk-dan-ancaman-
pelestarian-lingkungan/, diakses 13 November 2018
13
Ibid Formatted: Justified, Line spacing: single
14
Indonesia, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan,
Permen No. 06 Tahun 2009, Ps. 4. Formatted: Justified
15
ICEL, “Saksi Ahli Tergugat Hukum, Preseden Buruk dan Ancaman Pelestarian
Lingkungan”, https://icel.or.id/saksi-ahli-tergugat-hukum-preseden-buruk-dan-ancaman-
pelestarian-lingkungan/, diakses 13 November 2018
32 tahun 2009 tidak berhasil melindungi Bambang dari gugatan perdata yang
dilayangkan oleh JJP. Hal ini dikarenakan pasal tersebut masih terlalu bersifat
abstrak dan kurang dalam pengaturannya. Pasal yang seharusnya menjadi Anti
SLAPP bagi Bambang Saharjo, menjadi tidak berguna karena peraturan tersebut Commented [RT27]: Melindungi Bambang Saharjo
dengan Anti-SLAPP
masih kurang terperinci.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
AGNES
Penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepada 5 Mahasiswa Universitas Commented [RT28]: Tambahin introduction kaya
“Adapun kasus lain yang menunjukan inefektivitas Pasal 66
Muhammadiyah Surakarta didasarkan pada hasil penyelidikan dan penyidikan UU PLH adalah blablablablablablabla”

kepolisian yang menganggap pelaku telah melanggar Pasal 170 KUHP yang Formatted: Font: (Default) Times New Roman
16
kemudian aparat ganti dengan menggunakan Pasal 406 KUHP. Pasal 406 KUHP
memang menyatakan bahwa

" Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, Formatted: Indent: Left: 0.59"

merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang


sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain,
diancam dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun 8 (delapan)
bulan atau denda paling banyak Rp 4.500,- (empat ribu lima ratus
rupiah)“.

Terdapat rumusan delik „barangsiapa“ dan kata „dengan sengaja“, sehingga dapat
kita tarik kesimpulan bahwa memang tindakan yang dilakukan oleh dua mahasiswa
ini memenuhi rumusan delik dari Pasal 406 KUHP. Commented [RT29]: Tidak semudah itu menganalisis
kasus pidana hahahahahaha
Meskipun begitu, para mahasiswa tersebut melakukan suatu tindakan untuk Formatted: Font: (Default) Times New Roman
menyuwarakan pendapat mereka yang kemudian dilanjutkan dengan tindakan fisik Commented [RT30]: Salah ejaan

dikarenakan tidak adanya tindak konkret dari pihak perusahaan maupun Formatted: Font: (Default) Times New Roman

pemerintah. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 Bab I Pasal I ayat 16 yang Commented [RT31]: Kronologi kasusnya lo taruh di awal
biar pembaca juga ngeh sama analisis lo
menyatakan bahwa „ Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia,
dan/atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup. „ selanjutnya ayat 23 „Bahan berbahaya dan beracun yang

16
Imam Yuda Saputra, “Kasus PT RUM Sukoharjo, Mahasiswa UMS Dihukum 2 Tahun
Penjara”, http://news.solopos.com/read/20180807/496/932539/kasus-pt-rum-sukoharjo-
mahasiswa-ums-dihukum-2-tahun-penjara, diakes pada tanggal 14 November 2018
selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena
sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lain“. Dapat dikatakan bahwa tindakan P.T. RUM yang Commented [RT32]: Liat MPPH kalo naro pasal
aturannya gimana, udh gua contohin di atas
menimbulkan bau tidak sedap berdasarkan limbah yang dihasilkan mampu
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
menggangu kehidupan sehari-hari masyarakat, serta kebutuhan mendesak akan
pasokan udara bersih. Selain itu, dengan adanya perubahan lingkungan Commented [RT33]: Sumber?

menyebabkan kerusakan perlahan namun merusak serta berkelanjutan bagi Formatted: Font: (Default) Times New Roman

kelangsungan biodiversitas, sehingga dapat disimpulkan berbahaya. Commented [RT34]: Idem


Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Adanya bukti mengenai beberapa ibu hamil yang akhirnya keguguran
kandungannya akibat menghirup udara limbah yang tercemar menyebabkan para
17
mahasiswa menyuwarakan keresahan masyarakat sekitar . Meskipun begitu, Commented [RT35]: Kronologisnya ditaro di awal yaa,
kaya bikin partnya gini
pemerintah daerah tidak cepat tanggap dalam menanggapi keluhan mahasiswa, 1. Kronologis
2. Masalah hukum
sehingga masiswa memutuskan untuk menutup pabrik secara sepihak. Menurut 3. Peraturan
4. Analisis
UUD 1945 Pasal 28 E ayat 3 “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, 5. Kesimpulan
Ini namanya struktur FIRAC dan akan lo gunakan terus
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Masyarakat secara tidak langsung
terusan sebagai kerangka penulisan hukum lo kalo
diharapkan untuk menerima apa yang telah diberikan dan terus menunggu. nganalisis kasus
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Memang, para mahasiswa yang melakukan tindak vandalisme memenuhi rumusan
Commented [RT36]: Sumber?
delik Pasal 406 KUHP, akan tetapi tindakan yang mereka lakukan adalah guna
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
memperjuankan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagaimana telah Commented [RT37]: Gak lo jelasin relevansinya sama
kasus ini, sama hindari UUD dalam bahasn lo karena UUD
diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009 Pasal 66 yang menyatakan bahwa „Setiap lebih jatuh ke filosofis
orang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat Formatted: Font: (Default) Times New Roman

dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata“ Oleh karena itu, adanya Commented [RT38]: Tau darimana nehhh

tindakan tegas terhadap anti-SLAPP diharapkan segera terlaksana sebab dapat Formatted: Font: (Default) Times New Roman

disimpulkan bahwa apabila tidak secepatnya ada, besar kemungkinan bagi


masyarakat untuk takut menyuarakan pendapat maupun aspirasi sebab dapat
dipidanakan.

AMANDA

17
Ibid, hlm 2 Formatted: Justified
Seperti diketahui oleh ilmu hukum, orang yang tidak memiliki kesalahan
tidak bisa dipertanggungjawabkan atau dipidana, terlebih orang tersebut berbuat
demi kepentingan umum.18 Namun, baru-baru ini, terjadi salah satu kasus dimana Commented [RT39]: Jangan dijadiin pembuka section lo,
opneing lo enaknya ngebridge dari bagian sebelumnya kaya
seorang dengan nama Heri Budiawan ditahan oleh Kejaksaan Negeri tepatnya ‘Kasus lain yang menunjukan tidak bekerjanya Pasal 66
adalah blablabla’
tanggal 4 September 2017 akibat aksi penolakan terhadap tambang emas di hutan
Commented [RT40]: Bedakan ya dimana sama di mana
Tumpang Pitu, Banyuwangi.19 Padahal, penolakan yang ia lakukan adalah semata- And jangan lupa, di mana itu menunjukan tempat

mata untuk kesehatan penduduk setempat. Dikatakan bahwa Heri khawatir akan Formatted: Font: (Default) Times New Roman

20 Commented [RT41]: Seseorang kali


ekspolitasi emas terhadap lingkungan sekitar khususnya ketersediaan air bersih.
Commented [RT42]: Enakan ‘bernama’ gak sih?
Semua berawal pada saat Heri Budiawan atau yang biasa dipanggil dengan Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Budi Pego melakukan aksi dengan sebagian warga dalam memperjuangkan Hak Formatted: Font: (Default) Times New Roman

Asasi mereka. 21
Tambang emas yang dioperasikan PT Bumi Sukses Indo Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Commented [RT43]: Huruf kecil
merupakan salah satu bagian penting untuk Indonesia. PT Bumi Suksesindo adalah
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
perusahaan pertambangan emas yang berdomisili di Banyuwangi.22 Namun,
Commented [RT44]: Tau darimana? Btw menurut gua ini
dengan adanya eksploitasi emas dapat membahayakan lingkungan, khususnya lebih enak di taro di bagian kalimat selanjutnya
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
terhadap ketersediaan air bersih. Dalam keberlangsungan penambangan emas,
Commented [RT45]: Nih, kalimat sebelumnya lo masukin
dibutuhkan Merkuri sebagai pemisah bijih emas dengan bijih logam lain.23 dan gabungin ke kalimat ini aja

Sedangkan, Merkuri sangatlah berbahaya karena Merkuri adalah salah satu logam Formatted: Font: (Default) Times New Roman
24
berat yang berbahaya karena bersifat racun dan resisten. Maka dari itu, Budi Pego Commented [RT46]: Eksploitasi emas oleh siapa?
Commented [RT47]: Lingkungan di mana?
dan beberapa masyarakat melakukan aksi penolakan terhadap tambang emas yang
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
ada di lingkungan sekitarnya. Terlihat pada pelaksanaan aksi, Budi Pego dan
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
beberapa masyarakat memakai spanduk berlogo palu arit yang memicu adanya Commented [RT48]: Untuk masyarakat mana?
tuduhan.25 Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Commented [RT49]: Bukan kata depan kalimat
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
18
Sari Mandiana, “Konsepsi Pertanggung jawaban Pidana Sebagai Sistem Normatif”
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 5 No. 2 (2016), Hlm. 135-136
19
Selamatkan Bumi, “Kronologi Sidang Pejuang Lingkungan Tumpang Pitu (Heri
Budiawan)yang Ditunda” http://selamatkanbumi.com/id/kronologi-sidang-pejuang-lingkungan-
tumpang-pitu-heri-budiawan-yang-ditunda/ diakses pada 14 November 2018
20
BBC, “Aktivis Penolak Tambang Emas Ditahan, ‘Kriminalisasi Pembela HAM Terus
Terjadi” https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41112170 diakses pada 14 November 2018
21
Ibid.
22
PT Bumi Suksesindo, “Tentang Bumi Suksesindo” https://bumisuksesindo.com diakses
pada 15 November 2018
23
Mutiara Soprima, Haryoto Kusnoputranto, Inswiasri, “Kajian Risiko Kesehatan
Masyarakat Akibat Pajanan Merkuri Pada Pertambangan Emas Rakyat Di Kabupaten Lebak,
Banten” Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No. 4 (Desember 2015), Hlm. 297
24
Ibid.
25
BBC, “Aktivis Penolak Tambang Emas Ditahan, ‘Kriminalisasi Pembela HAM Terus
Terjadi” https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41112170 diakses pada 14 November 2018
Melalui aksi yang dilakukan Budi Pego, Ia dituduh sebagai koordinator
penyebaran paham komunisme, marxisme-leninisme di depan publik dengan
membawa spanduk berlogo palu arit.26 Menurut, Hosnan, kuasa hukum Budi Pego
dari Lembaga Bantuan Hukum Surabaya, menjelaskan bahwa tidak seharusnya
Heri ditahan karena selama ini Heri bersifat kooperatif terhadap keberlangsungan
hukum di Indonesia. Namun, terdapat bukti dan juga saksi bahwa Budi Pego dan Commented [RT50]: Sumbernya dari mana?

para warga yang melakukan aksi tidak membuat spanduk berlogo palu arit sekali Formatted: Font: (Default) Times New Roman

pun, bahkan pada saat pengerjakan spanduk pihak polisi juga menyaksikan dan
mengawai proses pembuatan spanduk.27 Spanduk berlogo palu arit muncul secara
tiba-tiba dari seseorang yang para warga tak kenal pada saat pelaksanaan aksi.28
Lucunya, spanduk berlogo palu arit tersebut tidak diketahui keberadaanya dan Commented [RT51]: Hapus.

hanya tersisa dalam bukti video. 29 Formatted: Font: (Default) Times New Roman

Dengan ini, Budi Pego dianggap ancaman dan ditetapkan sebagai tersangka Commented [RT52]: Ancaman apaan? Elaborasiin dikit
lagi aja satu dua kata
penyebar paham komunis dengan pasal 107a Undang-Undang No. 27 Tahun
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
1999.30 Pada pasal tersebut menjelaskan bahwa, barangsiapa yang secara melawan
hukum di muka umum dengan lisan, tulisan atau media apapun dalam menyebarkan
atau mengembangkan paham komunisme/ marxisme-leninisme dalam segala
bentuk, akan dipidana dengan penjara paling lama 12 tahun.31 Dalam hal ini,
sebenarnya putusan tidak memiliki bukti yang kuat dalam memidanakan Budi Pego
sebagai alasan ancaman karena terdapat bukti dan saksi bahwa mereka tidak
memproduksi spanduk berlogo palu arit. Meskipun, terdapat bukti video bahwa
salah satu masyarakat membawa spanduk teersebut, tetapi pada saat pembuatan
spanduk dengan diawasi oleh pihak kepolisian tidak ada satupun spanduk berlogo

26
Ibid.
27
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Darurat Kriminalisasi: Bebaskan Budi
Pego. Pengadilan Tinggi Surabaya Harus Mengubah Putusan Yang Tidak Berdasar Terhadap Budi
Pego” https://ylbhi.or.id/2018/02/23/darurat-kriminalisasi-bebaskan-budi-pego-pengadilan-tinggi-
surabaya-harus-mengubah-putusan-yang-tidak-berdasar-terhadap-budi-pego/ diakses pada 14
November 2018
28
Ibid.
29
Ibid.
30
BBC, “Aktivis Penolak Tambang Emas Ditahan, ‘Kriminalisasi Pembela HAM Terus
Terjadi” https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41112170 diakses pada 14 November 2018
31
Indonesia, Undang-Undang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Yang
Berkaitan Dengan Kejahatan Terhadap Keamanan Negara, UU No. 27 Tahun 1999, LN No.
74/1999, TLN No. 3850, Ps. 107a
palu arit. Kalaupun memang terdapat spanduk berlogo palu arit seharusnya pihak Commented [RT53]: Sumber?

polisi yang mengawasi akan menyadari hal tersebut. Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Commented [RT54]: Sumber?
Tuduhan Budi Pego terbukti lebih berpihak terhadap kepentingan tambang
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
emas PT Bumi Sukses Indo sebagaimana menjadi salah satu objek vital Indonesia.
Padahal, menurut pasal 66 UU No. 32 Tahun 2009, menjelaskan bahwa setiap orang
yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat
dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata.32 Maka dari itu, tidak
seharusnya Budi Pego digugat dengan alasan sebagai ancaman keamanan negara
dengan sedikitnya bukti yang ditemukan. Namun, sebagai bentuk perjuangan untuk
keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.

Kasus Budi Pego ini merupakan salah satu bukti bahwa Anti-SLAPP
sangatlah minim di Indonesia, meskipun sudah ada peraturan yang mengaturnya.
Nyatanya, Budi Pego mendapatkan perlakuan SLAPP dimana seharusnya pasal 66
UU No. 32 Tahun 2009 dapat membantunya. Tidak seharusnya Budi Pego
dipertanggungjawabkan atas perlakuan yang mementingkan kepentingan umum.
Apalagi, Budi Pego dituduh sebagai ancaman yang sebenarnya minim bukti yang
ditemukan sehingga belum tentu benar. Ini membuktikan bahwa Indonesia belum
bisa melaksanakan Anti-SLAPP dengan maksimal sebagaimana pada kasus Budi
Pego, pemerintah masih memihak terhadap nama baik tambang emas PT Bumi
Suksesindo. Commented [RT55]: Jadi si Budi Pego ini akhirnya
diputus apa sama PN nya? Gak lo jelasinn mann
ALDA & RARA Formatted: Font: (Default) Times New Roman

Mengingat bahwa peraturan anti-SLAPP di Indonesia di bidang lingkungan Commented [RT56]: Di bidang apaa

hidup belum dapat diaplikasikan dengan baik, tercermin pada Pasal 66 Undang- Commented [TMI57R56]: Udeh

Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup di mana dalamnya, batasan-batasan tindakan yang dilindungi tidak diatur
secara jelas sehingga ada beberapa aktivis lingkungan hidup yang ditangkap, maka Commented [RT58]: Dan kasus-kasusnya, bukan pasalnya
aja soalnya kita juga ngebahas kasusnya di Indo gmn
ada baiknya dilakukan perbandingan dengan negara yang telah memiliki peraturan
yang lebih jelas mengenai perlindungan bagi pihak-pihak yang memperjuangkan
kepentingan publik, utamanya yang bergerak di dalam bidang lingkungan hidup. Commented [RT59]: Kepentingan publik dalam hal apa?
Dirinci lagi kaya ‘dalam hal ini kesehatan lingkungan’ or
smthg like that
32
Indonesia, Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU No. Commented [TMI60R59]: Udeh 2
32 Tahun 2009, LN No. 140/2009, TLN No. 5059, Ps. 66
Sebagai contoh adalah California, Amerika Serikat sebagai salah satu negara bagian
yang paling pertama menetapkan regulasi mengenai anti-SLAPP.33 California
mengeluarkan peraturan mengenai perlindungan partisipasi publik yang termaktub
dalam California Statute of Anti-SLAPP pada tahun 1992 yang dapat ditemukan di
Code of Civil Procedure bagian 425.16 sampai dengan 425.18.34

Mengingat bahwa peraturan anti-SL Peraturan mengenai anti-SLAPP di Formatted: Font: (Default) Times New Roman

Indonesia di dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup masih


belum efektif. Hal ini mengingat dalam praktiknya, Pasal 66 Undang-Undang No.
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup belum
dapat diaplikasikan di dalam kasus-kasus yang telah ada dengan baik. APP di
Indonesia belum dapat diaplikasikan dengan baik, tercermin pada Pasal 66 Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup di mana dalamnya, Hal ini dikarenakan batasan-batasan tindakan yang
dilindungi tidak diatur secara jelas. , Mmaka, ada baiknya jika dilakukan Commented [RT61]: Dan kasus-kasusnya, bukan pasalnya
aja soalnya kita juga ngebahas kasusnya di Indo gmn
perbandingan dengan negara yang telah memiliki peraturan yang lebih jelas
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
mengenai perlindungan bagi pihak-pihak yang memperjuangkan kepentingan
publik, yaitu dalam konteks ini ialah berkaitan dengan kondisi lingkungan . Commented [RT62]: Kepentingan publik dalam hal apa?
Dirinci lagi kaya ‘dalam hal ini kesehatan lingkungan’ or
Sebagai contoh adalah California, Amerika Serikat sebagai salah satu negara bagian smthg like that

yang paling pertama menetapkan regulasi mengenai anti-SLAPP.35 California Formatted: Font: (Default) Times New Roman

mengeluarkan peraturan yang mengenai perlindungan partisipasi publik yang Commented [RT63]: Yang mengenai? Kayaknya salah
deh, lgsg aja mengenai atau yang melindungi or smthg like
termaktub dalam California Statute of Anti-SLAPP pada tahun 1992 yang dapat that

ditemukan di Code of Civil Procedure bagian 425.16 sampai dengan 425.18.36 Di Formatted: Font: (Default) Times New Roman

dalam bagian 425.16 dikatakan bahwa Undang-Undang Anti-SLAPP di California


menyediakan mosi khusus untuk membatalkan komplain keluhan yang berasal dari
aktivitas yang menggunakan hak untuk petisi dan kebebasan berbicara.37

33
Ryan Stahl, “California’s Anti-Slapp Statute”,
https://www.sfbar.org/forms/sfam/q22016/anti-slapp.pdf, diakses 13 November 2018.
34
Ibid.
35
Ryan Stahl, “California’s Anti-Slapp Statute”,
https://www.sfbar.org/forms/sfam/q22016/anti-slapp.pdf, diakses 13 November 2018.
36
Ibid.
37
California Anti-SLAPP Project, “California’s Anti-SLAPP Law and Related State
Statutes”, http://www.casp.net/california-anti-slapp-first-amendment-law-resources/statutes/,
diakses 13 November 2018.
Dalam kasus ini, substansi yang penting untuk diperhatikan adalah bagian
425.16. Bagian 425.16 ini melindungi lebih dari apa yang dicakup dalam peraturan
anti-SLAPP terdahulu yang hanya memfokuskan pada perlindungan hak untuk
mengajukan petisi.38 Namun, badan legislatif California telah menyatakan secara
jelas bahwa sebagai tambahan dari perlindungan hak untuk mengajukan petisi,
perlindungan terhadap kebebasan berbicara mengenai isu publik yang terjadi
berkaitan ketika membuat petisi juga merupakan cakupan dari bagian ini.39 Di
Secara khusus, yang digunakan sebagai salah satu dasar pembenaran dalam kasus
Resolute Forest Product dengan Greenpeace tercantum dalam bagian 425.16(e).
dDalam bagian ini, secara spesifik 425.16(e)i, membagi, perilaku yang dilindungi
dibagi menjadi dalam empat kategori yaitu:

“Dua kategori pertama meliputi kebebasan berbicara atau aktivitas


membuat petisi yang timbul atau dibuat “dalam hubungannya” dengan
legislatif, eksekutif atau proses yuridis. Kategori ketiga, pernyataan lisan
atau tertulis atau tulisan yang dibuat di tempat yang terbuka untuk publik
sehubungan dengan hal-hal kepentingan publik, atau kategori keempat yang
merupakan tindakan lainnya sebagai bentuk pelaksanaan hak petisi atau hak
kebebasan berpendapat sehubungan dengan hal-hal kepentingan publik."40

Salah satu kasus di mana yang menggunakanpenggunaan peraturan Anti-


SLAPP dapat dilihat secara jelas adalah kasus yang melibatkan Resolute Forest
Products dan Greenpeace pada tahun 2012. Resolute Forest Products (d.h. Bowater)
sebagai penggugat adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan
produk yang menggunakan kayu dari pepohonan seperti bubur kertas (pulp) dan
produk lainnya.41 Adapun tergugat Greenpeace adalah suatu organisasi nonprofit
yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan dan cukup aktif dalam

38
Kathryn W. Tate, “California’s Anti-Slapp Legislation: A Summary of and Commentary
on Its Operation and Scope”,
https://digitalcommons.lmu.edu/cgi/viewcontent.cgi?referer=https://www.google.com/&httpsredir
=1&article=2214&context=llr, diakses 15 November 2018
39
Ibid.
40
California Anti-SLAPP Project, “Code of Civil Procedure – Section 425.16 California
Anti-SLAPP Law”, http://www.casp.net/california-anti-slapp-first-amendment-law-
resources/statutes/c-c-p-section-425-16/, diakses 15 November 2018.
41
Resolute Forest Products, “About Us”, https://www.pfresolu.com/About_Us/, diakses 15
November 2018
menyuarakan serta mengampanyekan upaya-upaya pelestarian lingkungan,
termasuk di dalamnya adalah memprotes tindakan-tindakan yang dilakukan
perusahaan-perusahaan yang membahayakan lingkungan.42 Kasus tersebut diproses
di Pengadilan Distrik California Utara, Amerika Serikat.43 Formatted: English (United States)

Menurut penggugat, yakni Resolute Forest Products, pada awal tahun 2012
Greenpeace telah melancarkan kampanye-kampanye yang dinilai menyesatkan
mengenai dampak buruk dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan
tersebut. Salah satu bagian dari kampanye tersebut adalah laporan dari tergugat Commented [RT64]: Dampak buruk perusahaannya atau
kegiatannya
bahwa penggugat telah melanggar Canadian Boreal Forest Agreement (CBFA)
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
yang mengatur tentang hubungan antara industri kehutanan dan organisasi-
organisasi yang bergerak di bidang lingkungan. Dalam laporan tersebut, penggugat
dituduh telah melakukan penebangan di area-area yang seharusnya dilindungi di
dalam perjanjian tersebut. Lebih lanjut, Greenpeace menggunakan istilah seperti
“forest destroyer” atau “penghancur hutan” dalam kampanye-kampanyenya,
melantaskan kritik mengenai hubungan penggugat dengan masyarakat adat yang
ada di kawasan Hutan Boreal, dan bahkan membuat petisi yang ditandatangani oleh
61.000 orang dalam usaha permohonan untuk menjaga hutan kepada penggugat.
Bagi penggugat, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh tergugat tidak hanya
menimbulkan kerugian secara finansial sebesar 100 juta dolar Kanada, namun juga
mencemarkan nama baik perusahaan.44

Tindakan serta kampanye yang dilakukan oleh penggugat pada dasarnya


dilindungi pada California Statute of Anti-SLAPP sebagaimana yang telah
disebutkan sebelumnya mengenai kategori tindakan terlindungi pada bagian
425.16(e). Di dalam bagian 425.16 dikatakan pula bahwa Undang-Undang Anti-
SLAPP di California menyediakan mosi khusus untuk membatalkan gugatan yang
berasal dari aktivitas yang menggunakan hak untuk petisi dan kebebasan

42
Greenpeace, “Who We Are”, https://www.greenpeace.org/international/about/, diakses
15 November 2018
43
Resolute Forest Prods. v. Greenpeace Int'l, 302 F. Supp. 3d 1005, 2017 U.S. Dist. LEXIS
170927, 2017 WL 4618676
44
Ibid.
berbicara.45 Karena adanya peraturan tersebut, mosi pembatalan pengadilan yang
diajukan oleh tergugat dikabulkan oleh hakim karena penggugat tidak dapat
membuktikan apa yang dituduhkan secara lengkap dan seluruh gugatan yang
diajukan pun ditolak. Apabila dibandingkan dengan peraturan anti-SLAPP yang
berlaku di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pasal 66 Undang-Undang No.
32 tahun 2009 yang berbunyi: “Setiap orang yang memperjuangkan hak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun
digugat secara perdata.” Maka dapat dikatakan bahwa batasan tindakan yang
dilindungi oleh hukum Indonesia tidak spesifik. Ketidakjelasan yang dimaksud
terdapat dalam kata “memperjuangkan” itu sendiri karena dalam konteks ini
parameternya tidak jelas; apakah memperjuangkan yang dimaksud adalah dengan
cara membuat petisi, berdemonstrasi, atau hal lainnya yang tidak disebutkan. Hal
ini tentu bertentangan dengan hukum di California yang mana pengkategorian
tindakan yang dilindungi sudah jelas. Bagian 425.16 sendiri telah dibagi menjadi
beberapa penjelasan mulai dari 425.16(a) hingga 425.16(j). Tidak hanya itu,
bahkan dalam bagian 425.16(e) ada pengkategorian tindakan-tindakan seperti apa
yang dilindungi, yaitu misalnya melindungi hak untuk membuat petisi hingga hak
kebebasan berbicara atau mendiskusikan mengenai isi dari petisi tersebut dalam
ranah publik. Tindakan serta kampanye yang dilakukan oleh penggugat pada
dasarnya dilindungi pada California Statute of Anti-SLAPP sebagaimana yang telah
disebutkan sebelumnya mengenai kategori tindakan terlindungi pada bagian
425.16(e).46 Pengadilan di California mengakui bahwa tindakan-tindakan yang
membahayakan lingkungan adalah masalah kepentingan publik yang termasuk ke
dalam perkara SLAPP.47 Apabila dibandingkan dengan peraturan anti-SLAPP yang Commented [RT65]: Jadi kepentingan publik adalah
perkara SLAPP? Coba di parafrase dehh
berlaku di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pasal 66 Undang-Undang No.
Commented [RT66]: Jadi putusan courtnya gimana?
32 tahun 2009 yang berbunyi: “Setiap orang yang memperjuangkan hak atas Coba dijelasin sedikit

lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Formatted: Font: (Default) Times New Roman

45
California Anti-SLAPP Project, “California’s Anti-SLAPP Law and Related State
Statutes”, http://www.casp.net/california-anti-slapp-first-amendment-law-resources/statutes/,
diakses 13 November 2018.
46
California Anti-SLAPP Project, “California’s Anti-SLAPP Law and Related State
Statutes”, http://www.casp.net/california-anti-slapp-first-amendment-law-resources/statutes/,
diakses 13 November 2018.
47
Resolute Forest Prods. v. Greenpeace Int'l, 302 F. Supp. 3d 1005, 2017 U.S. Dist. LEXIS
170927, 2017 WL 4618676
digugat secara perdata.”48 Maka dapat dikatakan bahwa batasan tindakan yang
dilindungi oleh hukum Indonesia tidak spesifik. Ketidakjelasan yang dimaksud
terdapat dalam kata “memperjuangkan”, k itu sendiri karena dalam konteks ini
parameternya tidak jelas; apakah memperjuangkan yang dimaksud adalah dengan
cara membuat petisi, berdemonstrasi, atau hal lainnya yang tidak disebutkan. Pun
adanya ketidakjelasan dalam mengartikan “baik dan sehat”, karena tidak diberikan
contoh aktivitas seperti apakah yang tergolong baik dan sehat. Hal ini tentu
bertentangan dengan hukum di California yang mana pengkategorian tindakan yang
dilindungi sudah jelas. Bagian 425.16 sendiri telah dibagi menjadi beberapa
penjelasan mulai dari 425.16(a) hingga 425.16(j).49 Tidak hanya itu, bahkan dalam
bagian 425.16(e) ada disebutkan pengkategorian tindakan-tindakan seperti apa
yang dilindungi, yaitu misalnya melindungi hak untuk membuat petisi hingga hak
kebebasan berbicara atau mendiskusikan mengenai isi dari petisi tersebut dalam
ranah publik.50 Commented [RT67]: Jadi kesimpulannya?
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Maka itu dari penjelasan yang sudah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
Formatted: Font color: Auto
penerapan peraturan mengenai anti-SLAPP dalam kasus-kasus di Indonesia belum
Formatted: Indent: First line: 0"
efektif. Definisi “memperjuangkan” yang ditulis dalam Pasal 66 Undang-Undang
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
belum dijabarkan secara rinci. Sehingga ketika ada seorang aktivis atau orang-
orang yang mencoba mengadvokasikan untuk kelestarian lingkungan hidup, masih
mudah bagi mereka untuk di kriminalisasi oleh pihak yang memiliki kepentingan
bertentangan. Sebab, aktivitas atau cara yang ditempuh untuk dalam rangka
mengavokasikan perlindungan terhadap lingkungan belum di kategorikan secara
jelas sebagaimana telah tercantum dalam California Statute of Anti-SLAPP bagian
425.16 dari Code of Civil Procedure.

48
Indonesia, Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
UU No. 32 tahun 2009, Ps. 66
49
California Legislative Information, “Code of Civil Procedure: Part 2, Title 6, Chapter 2,
Article 1 Cal. Code Civ. Proc. §§ 425.16 – 425.18”,
https://leginfo.legislature.ca.gov/faces/codes_displaySection.xhtml?lawCode=CCP&sectionNum=
425.16, diakses 15 November 2018.
50
Ryan Stahl, “California’s Anti-Slapp Statute”,
https://www.sfbar.org/forms/sfam/q22016/anti-slapp.pdf, diakses 13 November 2018.
Formatted: Justified
Hal ini tentu menjadi sebuah problematika mengingat apabila usaha aktivis
atau orang-orang untuk mengadvokasikan perlindungan lingkungan tidak
dilindungi oleh pemerintah, maka tidak menutup kemungkinan akan berkurangnya
jumlah orang yang peduli dan berupaya untuk melindungi lingkungan. Oleh sebab
itu, Pasal 66 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup sudah seharusnya di revisi sehingga dapat
mengakomodasi kebutuhan aktivis dan orang-orang yang memperjuangkan
perlindungan lingkunan hidup. Formatted: English (United States)

Formatted: Font: (Default) Times New Roman

Anda mungkin juga menyukai