Anda di halaman 1dari 7

MAKALA

Jaringan Penyusun Organ Hati

OLEH :

RAFDI FARHAN A TOGUBU

05171611045

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makala ini.
Makala ini telah saya susun dengan semaksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Makala ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Makala
ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporan ini. Atas
perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Kata Pengantar
Hati pada ikan hampir sama keberadaannya juga seperti hati pada manusia. Hati ikan
merupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan. Hati
berukuran besar lebih besar dari organ dalam lainnya. Organ ini merupakan suatu kelenjar
yang kompak berwarna merah kecoklatan. Posisi hati berada pada rongga tubuh bagian
bawah di belakang jantung dan di sekitar usus depan dan seperti tubuh organisme pada
umumnya tubuh ikan dari berbagai macam sel. Sel yang merupakan unit terkecil dari suatu
mahluk hidup. Sel-sel yang sejenis yang tersusun secara sistematis akan membentuk jaringan.
Jaringan yang satu akan tergabung dengan jaringan yang lain hingga membentuk
suatu organ dan organ akan tersusun bersama organ-organ yang lain membentuk suatu sistem.
Sistem yang bergabung dengan sistem lainnya secara terstruktur akan membentuk
suatu mahluk hidup. Contohnya: sel-sel epidermis pada ikan tersusun membentuk jaringan
epidermis. Jaringan epidermis bergabung dengan jaringan hipodermis membentuk suatu
organ yaitu kulit ikan. Kulit ikan bersama dengan otot daging dan tulang membentuk suatu
sistem yang berguna untuk pergerakan ikan dan juga sebagai pelindung organ dalam dari ikan
yang lunak.
Pada kondisi normal/ ikan sehat yang hidup di lingkungan yang mendukung, sel-sel,
jaringan, organ maupun sistem ini bekerja secara sinergis dan mempunyai fungsi tertentu.
Tetapi pada kondisi tertentu, misalnya serangan penyakit, kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan ataupun stress, fungsi sel, jaringan, organ ataupun sistem dalam tubuh ikan
itu tidak dapat bekerja dengan baik. Misalnya, bila sel tidak dapat bekerja dengan baik, maka
jaringan akan terganggu dan gangguan pada jaringan ini akan mempengaruhi kinerja dari
organ serta sistem pada tubuh ikan tersebut. Bila kinerja dari suatu sistem terganggu, maka
kondisi tubuh ikan akan menurun dan bahkan menimbulkan kematian.
1.2.Tujuan
Agar bagimana mahasiswa dapat mengetahui jaringan penyusun organ hati yang
terdiri dari beberapa jaringan penyusun yang dimana dapat menciptkan suatu organ terpenting
dari suatu mahluk hidup.
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1.Jaringan penyusun organ hati
A.Jaringan epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh,baik
permukaan luar maupun permukaan dalam.Jaringan epitel yang melapisi permukaan luar
tubuh di sebut epitelium.Adapun Jaringan yang terdapat di permukaan dalam tubuh disebut
jaringan endotelium.Jaringan epitel terdiri oleh satu atau banyak sel tersusun kompak dan
tidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi jaringan epitel antara lain:
Sebagai pelindung = Proteksi
Sebagai penyerap = Absobi
Sebagai pengatur = Gerbang lalu lintas
Sebagai prindra = Menerima rangsangan
Sebagai kelinjar = Terbagi atas eksokrin dan endokrin
B.Jaringan otot
Jaringan otot adalah jaringan terpenting bagi kehidupan ikan terutama dalam pergerakan
tubuh peredaran darah dan aktivitas tubuh. Kegiatan utama tubuh ikan, disebabkan karena
keaktifan otot yang dimilikinya. Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana jika
dibandingkan dengan jenis avertebrata lainya. Walaupun susunanya lebih sederhana ikan juga
didapatkan jenis otot polos (licin), otot bergaris dan otot jantung. Otot nampak merupakan
suatu kesatuan, tetapi sebenarnya tersusun dari blok urat daging (Buchar, 1991).
Namun, dibandingkan dengan hewan vertebrata lainnya ikan mempunyai susunan otot yang
relatif lebih sederhana.Sistem otot pada ikan tersebar hampir di seluruh tubuh sehingga setiap
sistem otot tersebut mempunyai peranan atau fungsi tersendiri sesuai dengan tempat dimana
dia terdapat.
Fungsi jaringan otot antara lain:
Sebagai menggerakkan bagian-bagian tertentu dari tubuh ikan sehingga secara
keseluruhan menyebabkan ikan mampu bergerak atau berenang.
C.Jaringan saraf
jaringan saraf adalah jaringan yang terdiri dari serabut dengan berbagai kandungan
sebagai penghantar impuls dari reseptor, saraf pusat, dan kembali pada efektor. Mahluk hidup
memiliki kemampuan untuk merasakan panas, dingin, tekanan, cahaya, bau, dan suara adalah
fungsi dari sistem indera sebagai reseptor yang saling bekerja sama dengan syaraf pusat
seperti sumsum tulang belakang dan otak kemudian ke efektor. Semua fungsi sistem panca
indera manusiatersebut dapat terjadi karena kerja sama dengan sistem saraf. Jaringan saraf
memiliki struktur yang berbeda dengan jaringan epitel, jaringan otot, dan jaringan ikan.
Fungsi jaringan saraf anatar lain:
Fungsi utama sistem saraf dalam tubuh adalah membentuk jalur komunikasi dengan medium
sinyal – sinyal elektrik berupa ion dalam saraf. Pada sistem saraf pusat (SSP) terdapat bagian
materi abu-abu (grey) dengan kandungan sinaps. Materi tersebut berfungsi untuk mengolah
berbagai informasi yang berasal dari lingkungan. Pada materi putih berisi akson yang
memiliki fungsi untuk menghubungkan antar jalur impuls pada saraf dengan materi abu – abu
yang berada dalam sistem saraf pusat. Pada sistem saraf perifer terdapat jaringan ganglion
yang terdiri dari struktur badan sel dan dendrit. Saraf tepi berfungsi untuk menyimpan titik
relay sebagai impuls. Berikut adalah beberapa fungsi utama sistem saraf.
1.Menerima rangsangan dari luar melalui saraf sensorik.
2.Mengintegrasikan sistem indera dan seluruh anggota tubuh dengan saraf pusat yakni
.otak dan sumsum tulang belakang.
3.Mengendalikan kinerja jaringan otot.
4.Mengontrol kinerja sekresi pada kelenjar.
5.Mengatur homeostasis atau keseimbangan pada tubuh.
6.Mengontrol dan mendukung perkembangan mental dalam tubuh.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai
dengan makalah “ Penyusun Jaringan Hati “ penulis menyimpulkan bahwa penyusun jaringan
Hati terbagi menjadi tiga jaringan antara lain Jaringan epitel,Jaringan otot dan jaringan saraf
yang dimana ketiga jaringan itun mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pembentukan jaringan hati.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber
yang lebih banyak yang tentu dapat di pertanggung jawabkan dan alangka bagus langsung di
adakan praktikum agar kami sebagai mahasiswa lebih paham dan lebih menggetahui struktur
pembentukan jaringan hati.
DAFTAR PUSTAKA

ADIMIHARJA, SYARIF A. & MULYANINGSIH, YAYAN. 2013. PenuntunPraktikum


Biologi Umum. Universitas Djuanda, Bogor. Halaman 1-4BAKHTIAR, SUAHA. 2011.
Biologi. Pusat Kurikulum dan PerbukuanKementrian Pendidikan Nasional, Jakarta. Halaman
141, dan Halaman 178FERDINAND, FICTOR P. & ARIEBOWO, MOEKTI. 2009. Praktis
BelajarBiologi 2. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.Halaman 40-49
dan Halaman 145DIASTUTI, RENNI. 2009. Biologi. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Halaman 142-151 dan Halaman 189-200

Anda mungkin juga menyukai