Anda di halaman 1dari 88

1|DOKUM EN UKL-UPL IUP EKSPLORASI BATU AN PT.

B BAG
2|DOKUM EN UKL-UPL IUP EKSPLORASI BATU AN PT.B BAG
3|DOKUM EN UKL-UPL IUP EKSPLORASI BATU AN PT.B BAG
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi

A IDENTITAS PEMRAKARSA 1
1 Identitas Pemrakarsa 1

B RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN 2


1 Nama Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan 2
2 Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan 2
3 Skala Besaran Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan 4
a. Luas Lahan 4
b. Jumlah Cadangan 5
c. Kualitas Bahan Tambang 7
d. Mobilisasi Peralatan 7
4 Garis Besar Komponen Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan 8
a. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Tata Ruang 8
b. Penjelasan Mengenai Persetujuan Prinsip Atas Rencana 9
Kegiatan
c. Tahapan Mengenai Komponen Rencana Kegiatan Yang 10
Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan

C DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN 12


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
1 Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Rencana Usaha 12
Dan/Atau Kegiatan
1.1 Tahap Pra Konstruksi 12
1.1.1 Sosialisasi 12
1.1.2 Survey Lokasi dan Pengukuran 12
1.1.3 Pembebasan Lahan 13
1.2 Tahap Konstruksi 14
1.2.1 Rekruitmen Tenaga Kerja 14
1.2.2 Pembuatan Akses Jalan Tambang (Pemasangan Rambu Jalan) 14
1.2.3 Kegiatan Pembukaan Lahan 15
1.2.4 Pembangunan Gedung Kantor dan Basecamp 15

1.2.5 Mobilisasi Peralatan dan Material 16


1.2.6 Pembangunan Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher) 16
1.2.7 Pembangunan Sarana dan Prasarana Bengkel (Warehouse) 17
1.2.8 Pembangunan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana 18

4|DOKUM EN UKL-UPL IUP EKSPLORASI BATU AN PT.B BAG


Longsor

1.3 Tahap Operasi 17


1.3.1 Penggalian/Penambangan Bahan Galian Batuan 17
1.3.2 Kegiatan Pembukaan Lahan 18
1.3.3 Pengangkutan Material Hasil Produksi 18
1.3.4 Pengoperasian Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher) 19
1.3.5 Pemeliharaan Pabrik dan Peralatan lainnya 21
1.3.6 Perawatan Sarana dan Prasarana Bengkel (Warehouse) 22
1.3.7 Perawatan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana 23
Longsor

1.4 Tahap Pasca Operasi 22


1.4.1 Reklamasi dan Pasca Tambang Lahan Lokasi Penambangan 22
(Penghijauan Lahan)
1.4.2 Pemanfaatan Asset Perusahaan dan Pembongkaran Basecamp 22
Serta Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher)
1.4.3 Demobilisasi Peralatan dan Material 23
1.4.4 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 23

2 Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 24


2.1 Tahap Pra Konstruksi 24
2.1.1 Sosialisasi 24
2.1.2 Survey Lokasi dan Pengukuran 24
2.1.3 Pembebasan Lahan 25
2.2 Tahap Konstruksi 25
2.2.1 Rekruitmen Tenaga Kerja 25
2.2.2 Pembuatan Akses Jalan Tambang (Pemasangan Rambu Jalan) 26
2.2.3 Kegiatan Pembukaan Lahan
2.2.4 Pembangunan Gedung Kantor dan Basecamp 27
2.2.5 Mobilisasi Peralatan dan Material 27
2.2.6 Pembangunan Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher) 28
2.2.7 Pembangunan Sarana dan Prasarana Bengkel (Warehouse) 28
2.2.8 Pembangunan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana 28
Longsor

2.3 Tahap Operasi 30


2.3.1 Penggalian/Penambangan Bahan Galian Batuan 30
2.3.2 Kegiatan Pembukaan Lahan 31
2.3.3 Pengangkutan Material Hasil Produksi 32
2.3.4 Pengoperasian Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher) 32
2.3.5 Pemeliharaan Pabrik dan Peralatan lainnya 32
2.3.6 Perawatan Sarana dan Prasarana Bengkel (Warehouse) 33
2.3.7 Perawatan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana 33
Longsor

5|DOKUM EN UKL-UPL IUP EKSPLORASI BATU AN PT.B BAG


2.4 Tahap Pasca Operasi
2.4.1 Reklamasi dan Pasca Tambang Lahan Lokasi Penambangan
(Penghijauan Lahan)
2.4.2 Pemanfaatan Asset Perusahaan dan Pembongkaran Basecamp
Serta Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher)
2.4.3 Demobilisasi Peralatan dan Material 34
2.4.4 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 34

3 Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 24


3.1 Tahap Pra Konstruksi 24
3.1.1 Sosialisasi
3.1.2 Survey Lokasi dan Pengukuran 34
3.1.3 Pembebasan Lahan 34
3.2 Tahap Konstruksi 34
3.2.1 Rekruitmen Tenaga Kerja 34
3.2.2 Pembuatan Akses Jalan Tambang (Pemasangan Rambu Jalan) 35
3.2.3 Kegiatan Pembukaan Lahan
3.2.4 Pembangunan Gedung Kantor dan Basecamp 35
3.2.5 Mobilisasi Peralatan dan Material 35
3.2.6 Pembangunan Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher) 36
3.2.7 Pembangunan Sarana dan Prasarana Bengkel (Warehouse) 36
3.2.8 Pembangunan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana 37
Longsor
37
3.3 Tahap Operasi 38
3.3.1 Penggalian/Penambangan Bahan Galian Batuan 38
3.3.2 Kegiatan Pembukaan Lahan 38
3.3.3 Pengangkutan Material Hasil Produksi 39
3.3.4 Pengoperasian Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher) 40
3.3.5 Pemeliharaan Pabrik dan Peralatan lainnya 40
3.3.6 Perawatan Sarana dan Prasarana Bengkel (Warehouse) 41
3.3.7 Perawatan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana 41
Longsor
41
3.4 Tahap Pasca Operasi 42
3.4.1 Reklamasi dan Pasca Tambang Lahan Lokasi Penambangan 42
(Penghijauan Lahan)
3.4.2 Pemanfaatan Asset Perusahaan dan Pembongkaran Basecamp
Serta Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher)
3.4.3 Demobilisasi Peralatan dan Material
3.4.4 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

3.5 Matriks Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 43


dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

6|DOKUM EN UKL-UPL IUP EKSPLORASI BATU AN PT.B BAG


D JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN 61

E SURAT PERNYATAAN 62

F DAFTAR PUSTAKA 64

G RONA LINGKUNGAN AWAL 66

H LAMPIRAN 78
- Rekomendasi Dinas Terkait
- Peta Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
- Layout Sarana dan Prasarana Kegiatan Pengolahan Batuan
- Layout Sarana dan Prasarana Kegiatan Pertambangan Bahan
Galian Batuan
- Hasil Uji Sampel Air Tanah, Air Laut, Udara/Debu dan
Kualitas Batuan
- Profil Usaha
- Profil Perusahaan dan Dokumen Pendirian Perusahaan
- Profil Penyusun / Identitas Penyusun Formulir UKL-UPL
- Berita Acara Rapat Pembahasan Formulir UKL-UPL dari
Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu.

7|DOKUM EN UKL-UPL IUP EKSPLORASI BATU AN PT.B BAG


DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Daftar Koordinat Lokasi IUP Eksplorasi Batuan PT. BBAG 2

1.2 Daftar Peralatan Perusahaan PT. Bahtera Berkah Abadi Grup 7

4.1 Keadaan Iklim per bulan di Kecamatan Ulujadi Kota Palu, 2016 66

4.2 Hasil pemeriksaan laboratorium kadar debu dan partikel lainnya di 67


udara yang berada di loksi PT. BAHTERA BERKAH ABADI
GRUP

4.3 Hasil pemeriksaan laboratorium untuk tingkat kebisingan di lokasi 68


PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP

4.4 Bentuk Permukaan Daratan Di Kelurahan Watusampu, Kecamatan 69


Ulujadi, Kota Palu

4.5 Hasil pemeriksaan laboratorium untuk tingkat kualitas tanah di 70


lokasi PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP

4.6 Hasil pemeriksaan laboratorium untuk tingkat kualitas Air Tanah di 71


lokasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup

4.7 Jumlah Penduduk Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi Kota 73


Palu Provinsi Sulawesi Tengah, tahun 2016

4.8 Jenis Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Watusampu 73


Kecamatan Ulujadi Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah

4.9 Jenis – jenis flora yang tumbuh disekitar lokasi PT. Bahtera Berkah 74
Abadi Grup

4.10 Jenis – jenis fauna yang hidup disekitar lokasi PT. Bahtera Berkah 76
Abadi Grup

4.11 Derajat Kesehatan Prevalansi Penyakit di Kelurahan Watusampu 77


Kecamatan Ulujadi Kota Palu tahun 2016

8|DOKUM EN UKL-UPL IUP EKSPLORASI BATU AN PT.B BAG


DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1.1 Peta Lokasi IUP Eksplorasi Bahan Galian Batuan Blok Watusampu 3
Kec. Ulujadi Kota Palu milik PT. BBAG

9|DOKUM EN UKL-UPL IUP EKSPLORASI BATU AN PT.B BAG


UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN
BAHAN GALIAN BATUAN

PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012


tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Lampiran IV, bahwa
isi formulir Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL/UPL) kegiatan Pertambangan Bahan Galian Batuan PT. Bahtera Berkah
Abadi Grup dapat diuraikan sebagai berikut :

A. IDENTITAS PEMRAKARSA

Nama Perusahaan : PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP


Alamat Kantor : Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 37 Kramat Pela,
Kebayoran Baru Jakarta Pusat
Lokasi Penambangan :
- Kelurahan : Watusampu
- Kecamatan : Ulujadi
- Kota : Palu
- Provinsi : Sulawesi Tengah
Penanggung Jawab : RAJIV (Direktur)
Luas Lokasi Kegiatan : 9.5 Ha

10 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
B. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
1. Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan
pertambangan bahan galian batuan.
2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan :
Rencana kegiatan pertambangan bahan galian batuan dilakukan pada
daerah pegunungan tepatnya berada di Kelurahan Watusampu,
Kecamatan Ulujadi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Adapun lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan Penambangan Bahan
Galian Batuan di Kelurahan Watusampu, Kecamatan Ulujadi, Provinsi
Sulawesi Tengah, dengan batas – batas :
 Sebelah Utara Berbatasan dengan : Loli Tasiburi Kota
Palu
 Sebelah Timur Berbatasan dengan : Kelurahan Watusampu dan
Teluk Palu
 Sebelah Selatan Berbatasan dengan : Desa Buluri Kecamatan Ulujadi
 Sebelah Barat Berbatasan dengan : Wilayah Kabupaten Donggala
Dan secara geografis lokasi pertambangan bahan galian batuan
PT. Bahtera Berkah Abadi Grup terletak pada titik koordinat, sebagai
berikut :

Tabel. 1.1 Daftar Koordinat Lokasi IUP Eksplorasi Batuan PT. BBAG
Titik Koordinat Bujur Timur(BT) Koordinat Lintang Selatan
(LS)
1 119o 47’ 46.41” 0o 49’ 59.30”
2 119o 47’ 52.16” 0o 49’ 59.30”
3 119o 47’ 52.16” 0o 49’ 57.11”
4 119o 47’ 54.00” 0o 49’ 57.11”
5 119o 47’ 54.00” 0o 49’ 54.91”
6 119o 47’ 58.33” 0o 49’ 54.91”
7 119o 47’ 58.33” 0o 49’ 53.43”
8 119o 47’ 59.02” 0o 49’ 53.43”
9 119o 47’ 59.02” 0o 49’ 52.70”
10 119o 47’ 58.60” 0o 49’ 52.70”

11 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
11 119o 47’ 58.60” 0o 49’ 52.23”
12 119o 47’ 58.21” 0o 49’ 52.23”
13 119o 47’ 58.21” 0o 49’ 51.52”
14 119o 48’ 01.13” 0o 49’ 51.52
15 119o 48’ 01.13” 0o 50’ 0.7”
16 119o 48’ 0.04” 0o 50’ 0.7”
17 119o 48’ 0.04” 0o 50’ 1.46”
18 119o 47’ 58.84” 0o 50’ 1.46”
19 119o 47’ 58.84” 0o 50’ 2.11”
20 119o 47’ 57.51” 0o 50’ 2.11”
21 119o 47’ 57.51” 0o 50’ 2.63”
22 119o 47’ 56.93” 0o 50’ 2.63”
23 119o 47’ 56.93” 0o 50’ 3.53”
24 119o 47’ 56.31” 0o 50’ 3.53”
25 119o 47’ 56.31” 0o 50’ 3.96”
26 119o 47’ 47.91” 0o 50’ 3.96”
27 119o 47’ 47.91” 0o 50’ 2.28”
28 119o 47’ 46.41” 0o 50’ 2.28”

Gambar 1.1 Peta Lokasi IUP Eksplorasi Bahan Galian Batuan Blok
Watusampu Kec. Ulujadi Kota Palu milik PT. BBAG

12 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
3. Skala / Besaran Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
a. Luas Lahan
Luas lahan keseluruhan yang digunakan untuk kegiatan pertambangan
9.5 Ha dengan rincian sebagai berikut :
 Luas lahan untuk penambangan : 7,5 Ha
 Luas lahan pabrik Pengelolaan , stockpile, perkantoran dan
bengkel : 0,5 Ha
 Jalan Tambang :
Panjang jalan dari lokasi ke TUKS
- Jalan Tambang I (sebelah utara) sejauh 3,8 Km.
- Jalan Tambang II (sebelah timur) sejauh 2,2 Km.
Lebar Jalan : 8-12 meter
 Tinggi Bance Cuttingan Penambangan : 3-4 m
 Lebar Bance Cuttingan Pertambangan : (6-7) m.
Jalan Desa yang dilintasi : Tidak ada, karena lokasi
penambangan cukup jauh dari pemukiman dan fasilitas
umum lainnya.
 Jarak lokasi penambangan dari bangunan penting :
 Pemukiman : 800 m dari rencana lokasi
Penambangan : 850 m dari rencana dari lokasi TUKS.
 Jembatan :-
 Jalan Umum/Desa : 800 m dari rencana lokasi
Penambangan dan 50 m dari rencana lokasi TUKS
 Luas lahan yang akan di Reklamasi :
 Luas lokasi IUP Operasi Produksi 7.5 Ha, dilakukan
reklamasi secara bertahap selama waktu yang ditetapkan
pada IUP Operasi Produksi.

13 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
b. Jumlah Cadangan Rata – rata Terukur
Jumlah cadangan komposit bahan galian batuan yang terdapat terukur
dalam area seluas 9.5 Ha, dapat diasumsikan sebagai berikut :

Cadangan = Ketebalan x Luas area terukur x C. Mining (Cofessien Mining)

Dimana :
 Ketebalan adalah ketinggian Top of Reservoir ( T.O.R) rata – rata
dari permukaan air laut, dikurangi dengan ketinggian ambang batas
tambang rata – rata dari permukaan air laut.
 Luas area terukur adalah luas berdasarkan peta yang ditetapkan
dalam kegiatan eksploitasi, dikurang dengan luas daerah yang tidak
berpotensi.
 C. Mining (Cofessien Mining) adalah angka perbandingan antara
deposit layak terhadap total profile cadangan.

Cadangan = Ketebalan x Luas area terukur x C Mining

Ketebalan = T.O.R – Ketinggian A.B.T

Luas Area Terukur = Luas WIUP – Luas daerah buangan

C. Mining = 0,6 %

Penyelesaian Perhitungan :

Ketebalan = 850 m – 600 m = 200 m

L.A.T = 9.5 ha – 2 ha

= 7.5 ha = 75.000 m2

Cadangan = 200 x 75.000 x 0,6

Cadangan Rata – rata Terukur = 9.000.000 m3

14 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
A

Keterangan :

A = Ketinggian Maximum
B = Ketinggian Top of Reservior (TOR)
C = Ketinggian Ambang Batas Tambang
D = Luas Area Terukur
Perkiraan kapasitas produksi pertahun berdasarkan hasil kerja pabrik yang
akan direncanakan sesuai dengan dokumen RKAR produksi dengan kapasitas
produksi pertahunnya sebagai berikut :
Jumlah Kapasitas Produksi : 100 m3/ jam x 8 jam = 800 m3/hari

800 m3/hari x 26 hari Kerja = 20.800 m3/bulan

20.800 m3/bulan x 12 bulan = 249.600 m3/tahun

Rumus Perhitungan Umur Tambang :

= Jumlah Cadangan Rata – rata Terukur


Kapasitas Produksi

Maka Umur Tambang = 9.000.000


249.600

= 36,05 tahun

= 36 tahun umur tambang (angka pembulatan)

15 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
c. Kualitas Bahan Tambang

Dikarenakan wilayah penambangan berada pada daerah pegunungan,


maka diyakini kualitas bahan tambang ( Bahan Galian Batuan ) tersebut
berkualitas baik serta dapat ditinjau berdasarkan data Peta Geologi Lembar
Palu (Rab Sukamto, 1973), bahwa disekitar wilayah kawasan rencana
penambangan bahan galian batuan tersebut memiliki pembentukan batuan
andesit dan batuan metamorf (phyllite dan metaandesit) serta memiliki
kandungan mineral kuarsa yang terdapat pada jalur sesar dan/atau intrusi yang
menerobos Formasi Tinombo.
Material dari rencana kegiatan penambangan bahan galian batuan tersebut
sudah dilakukan pengujian sampel batuan melalui badan pengujian UPT Lab.
Pengujian Bahan Bina Marga Palu.
( Hasil Uji Sampling Terlampir).

d. Mobilitas Peralatan

Tabel 1.2 Daftar Peralatan Perusahaan PT. Bahtera Berkah Abadi Grup

No. Nama Peralatan Jumlah Keterangan


Peralatan

1. Kendaraan Pengangkutan Material Bahan


Galian Batuan :
- Dump Truck, Nissan CWB 10 Roda 4 unit Bekas

- Mobil Tangki Air, Rino 125 HT 6 Roda 1 unit Bekas

- Mobil Pick-Up Isuzu Panter 4 Roda 1 unit Bekas


2. Alat Angkut Mekanis
- Excavator 5 unit Bekas
- Greder Merk Komatsu 1 unit Bekas

16 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
3. Mesin – mesin
- Stone Cruisher 1 unit Baru

- Generator 250 KVA 1 unit Bekas

Sumber : PT. Bahtera Berkah Abadi Grup, 2017

4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


a. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Tata
Ruang Wilayah :
Berdasarkan Surat Rekomendasi Dinas Penataan Ruang dan
Pertanahan Kota Palu dengan No. Surat : 650/526/XI/TR-
15/DPRP/2017 Tanggal 15 Desember 2017 Tentang Keterangan
Rencana Kota, maka Status lahan yang akan digunakan PT. Bahtera
Berkah Abadi Grup merupakan daerah pegunungan, serta
berdasarkan hasil pengamatan dan telah disesuaikan dengan rencana
tata ruang wilayah (RT/RW) Kota Palu dapat diuraikan sebagai
berikut :
 Lokasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup berdasarkan arahan
dari Dinas Kehutanan Propinsi Sulawesi Tengah berada
diluar Kawasan Hutan Lindung atau Area Penggunaan
Lain (APL)
 Berdasarkan Arahan Pola Ruang Dalam Peraturan Daerah
Kota Palu Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palu, tahun 2010-2030,
bahwa lokasi IUP Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi
Grup, merupakan Kawasan Rawan Bencana Alam Jenis
Rawan Longsor sehingga kegiatan diperbolehkan dengan
syarat untuk pengurangan resiko bencana alam diwajibkan
melakukan kegiatan meliputi penghijauan, pembangunan
prasarana dan sarana penanggulangan tanah longsor.

17 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
 Lokasi tersebut juga tidak langsung berhubungan dengan
jaringan – jaringan Negara dan jalan Desa.

Berdasarkan peta administrasi Kota Palu lokasi penambangan bahan


galian batuan tersebut terletak di wilayah Kelurahan Watusampu,
Kecamatan Ulujadi, Provinsi Sulawesi Tengah dengan batas – batas
wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara Berbatasan dengan : Desa Loli Tasiburi dan


Kabupaten Donggala
 Sebelah Timur Berbatasan dengan : Kelurahan Watusampu
dan Teluk Palu
 Sebelah Selatan Berbatasan dengan : Kelurahan Buluri
Kecamatan Ulujadi
 Sebelah Barat Berbatasan dengan : Wilayah Kabupaten
Donggala

b. Penjelasan Mengenai Persetujuan Prinsip Atas


Rencana Kegiatan
1) Berdasarkan Rekomendasi Kelurahan Watusampu, Kecamatan
Ulujadi, Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah dengan No. Surat
: 545/05.41.a/KW/IV/2017 Tanggal 04 April 2017, Perihal
Rekomendasi Kegiatan Eksplorasi Tambang Bahan Galian
Batuan oleh PT. Bahtera Berkah Abadi Grup ;
2) Berdasarkan Rekomendasi Kecamatan Ulujadi dengan No. Surat :
545/104.11/UJ/IV/2017 Tanggal 25 April 2017, Perihal
Permohonan Rekomendasi Tentang Kegiatan Eksplorasi
Pertambangan Bahan Galian Batuan oleh PT. Bahtera Berkah
Abadi Grup ;
3) Berdasarkan Rekomendasi, Dinas Penataan Ruang dan
Pertanahan Kota Palu dengan No. Surat : 650/526/XI/TR-

18 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
15/DPRP/2017 Tanggal 15 Desember 2017 Tentang Keterangan
Rencana Kota ;
4) Berdasarkan Rekomendasi Dinas Kehutanan Propinsi Sulawesi
Tengah No. Surat : 522/38.03/Bid.P2H
Tanggal 11 Desember 2017
Perihal Permohonan Rekomendasi Status Kawasan Calon Lokasi
Tambang PT. Bahtera Berkah Abadi Grup .

c. Tahapan Rencana Kegiatan Dapat Menimbulkan


Dampak Lingkungan
Secara Deskriptif pelaksanaan rencana kegiatan dibagi menjadi 4
(empat) Tahapan yaitu :
1.1 Tahap Pra Konstruksi
1.2 Tahap Konstruksi
1.3 Tahap Operasi
1.4 Tahap Pasca Operasi
Berikut penjelasan masing-masing tahapan :
1.1 Tahap Pra Kontruksi
Kegiatan pada tahap pra Konstruksi yang diperkirakan
memberikan dampak terhadap komponen lingkungan adalah :
1.1.1 Sosialisasi
1.1.2 Survey Lokasi dan Pengukuran
1.1.3 Pembebasan Lahan
1.2 Tahap Konstruksi
Kegiatan pada tahap Konstruksi yang diperkirakan memberikan
dampak terhadap komponen lingkungan adalah :
1.2.1 Rekruitmen Tenaga Kerja
1.2.2 Pembuatan Akses Jalan Tambang
1.2.3 Pembangunan Base Camp
1.2.4 Mobilisasi Material
1.2.5 Pembangunan Pabrik dan Pemecah Batu
19 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
1.3 Tahap Operasi
Kegiatan pada tahap Konstruksi yang diperkirakan memberikan
dampak terhadap komponen lingkungan adalah :
1.3.1 Penggalian/Penambangan Bahan Galian Batuan
1.3.2 Pengangkutan Material Hasil Produksi
1.3.3 Pengoperasian Pabrik Pemecah Batu ( Stone Cruiser)
1.3.4 Pengapalan Material Hasil Produksi
1.3.5 Pemeliharaan pabrik dan peralatan lainnya
1.4 Tahap Pasca Operasi
Kegiatan pada tahap pra operasi yang diperkirakan memberikan
dampak terhadap komponen lingkungan adalah :
1.4.1 Reklamasi dan Pasca Tambang Lahan Lokasi
Penambangan
1.4.2 Pemanfaatan Asset Perusahaan dan Pembongkaran
Base Camp serta Pabrik Pemecah Batu ( Stone
Cruiser )
1.4.3 Demobilisasi Peralatan dan Material
1.4.4 Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )

20 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-
UPL)
1. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan :
1.1 Tahap Pra Konstruksi meliputi :
1.1.1 Sosialisasi
a) Sumber Dampak
Sosialisasi
b) Jenis Dampak
- Persepsi masyarakat baik yang menerima maupun yang menolak
tentang rencana kegiatan pertambangan bahan galian batuan ;
- Keresahan masyarakat tentang kegiatan yang akan menimbulkan
dampak yang negatif dari rencana kegiatan pertambangan bahan
galian batuan ;
c) Besaran Dampak
Besaran dampak diukur dari jumlah masyarakat yang
menerima atau pun yang menolak terhadap rencana kegiatan
pertambangan bahan galian batuan yang berada di Kelurahan
Watusampu.
1.1.2 Survey dan Pengukuran
a) Sumber Dampak
Survey dan Pengukuran
b) Jenis Dampak
- Persepsi masyarakat tentang kehadiran tim di lokasi kegiatan
rencana pertambangan bahan galian batuan ;
- Keresahan serta harapan – harapan masyarakat pada saat
dilakukan pengukuran dan survey dari rencana kegiatan
pertambangan bahan galian batuan dikarenakan sebagian lahan
dari masyarakat tidak masuk atau diluar dari lokasi pengukuran ;

21 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
c) Besaran Dampak
Survey pengukuran berdasarkan luasan peta kawasan
pertambangan yang telah dikeluarkan oleh dinas ESDM Propinsi
Sulawesi Tengah, sedangkan hasil survey pemantauan persepsi
masyarakat dimana sebagian dari jumlah masyarakat akan
menerima atau menolak dari kegiatan tersebut.

1.1.3 Pembebasan Lahan


a) Sumber Dampak
Pembebasan dan Pengadaan Lahan
b) Jenis Dampak
- Persepsi masyarakat tentang harga jual/beli lahan di lokasi
kegiatan rencana pertambangan bahan galian batuan ;
- Keresahan serta harapan – harapan masyarakat pada saat
dilakukan pembebasan dan pengadaan lahan dari rencana
kegiatan pertambangan bahan galian batuan agar kiranya lahan
yang akan dibebaskan dari masyarakat masuk atau diluar dari
lokasi rencana kegiatan pertambangan dapat disetarakan untuk
harga jual/beli lahan tersebut.
c) Besaran Dampak
Pembebasan dan pengadaan lahan lokasi areal
penambangan bahan galian batuan disesuaikan dengan kebutuhan
lokasi rencana pertambangan bahan galian batuan yang akan
dikelola, mencakup lokasi areal penambangan, jalan tambang,
lokasi pengelolaan batuan, area pembangunan basecamp serta
fasilitas penunjang lainnya. Keseluruhan lokasi yang akan
digunakan sebagai areal pertambangan bahan galian batuan.

22 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
1.2 Tahap Konstruksi meliputi :
1.2.1 Rekruitmen Tenaga Kerja

a) Sumber Dampak

Rekruitmen Tenaga Kerja

b) Jenis Dampak

- Peluang Kerja bagi masyarakat lokal khususnya ;


- Keresahan masyarakat apabila spesifikasi dari penerimaan tenaga
kerja yang dibutuhkan oleh pihak pemrakarsa tidak sesuai buat
masyarakat lokal khususnya di Kelurahan Watusampu Kecamatan
Ulujadi.

c) Besaran Dampak

- Penerimaan tenaga kerja akan memberikan peluang kerja dan


peluang kerja dan peluang buat usaha mikro kepada masyarakat
sekitar, besaran dampak berdasarkan indikator banyaknya tenaga
kerja lokal yang akan diterima sebagai karyawan ;
- Keluhan yang timbul bila tenaga kerja yang akan diterima tidak
masuk dalam kriteria tenaga kerja lokal atau setempat ;
- Jumlah tenaga kerja pada tahap konstruksi yang akan di butuhkan
diperkirakan ± 20 orang berdasarkan kebutuhan pada tahap pra
konstruksi.

1.2.2 Pembuatan Akses Jalan Tambang Dari lokasi TUKS ke Lokasi


Penambangan

a) Sumber Dampak
Pembuatan Akses jalan Tambang dari Lokasi TUKS Ke
Penambangan

23 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
b) Jenis Dampak
- Terganggunya struktur tanah pada saat pembuatan akses jalan
tambang ;
- Peningkatan derajat kebisingan berdasarkan baku mutu tingkat
kebisingan ;
- Perubahan/ peningkatan kualitas udara berdasarkan baku mutu
udara.

c) Besaran Dampak

- Peningkatan kebisingan, di nilai berdasarkan KepMen LH


NO.48/MENJLH/XI/1996 tentang Baku Mutu Tingkat
Kebisingan (>70 dB) untuk kawasan industri penambangan ;
- Penurunan kualitas udara, kadar debu dan gas buangan di udara di
nilai berdasarkan PPRI No. 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara ;
- Indeks bahaya erosi di saat pembuatan akses jalan tambang
diperkirakan tidak berdampak penting dikarenakan jalan tersebut
berada di sepanjang pesisir pantai.

1.2.3 Pembangunan Base Camp

a) Sumber Dampak
Pembangunan Base Camp
b) Jenis Dampak
- Terganggunya struktur tanah pada saat pembuatan akses jalan
tambang ;
- Peningkatan derajat kebisingan berdasarkan baku mutu tingkat
kebisingan.
c) Besaran Dampak
- Perubahan bentang alam dan perubahan morfometri sungai,
besaran dampak didasarkan pada KEPMEN LH No. KEP –

24 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
43/MENLH/1996 tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi
Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Bahan Galian Batuan ;
- Peningkatan kebisingan, dinilai berdasarkan KepMen LH No.
48/MENLH/XI/1996 tentang Batu Mutu Tingkat Kebisingan (<70
dB) untuk kawasan industri pertambangan ;
- Peningkatan limbah domestic pada setiap blok base camp masing
– masing.

1.2.4 Mobilisasi Peralatan dan Material

a) Sumber Dampak
Mobilisasi Peralatan dan Material
b) Jenis Dampak
- Peningkatan derajat kebisingan berdasarkan baku mutu tingkat
kebisingan ;
- Perubahan/ peningkatan kualitas udara berdasarkan baku mutu
udara.
c) Besaran Dampak
- Peningkatan kebisingan, di nilai berdasarkan KepMen LH No. 48/
MENLH/ XI/ 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan (<70
dB) untuk kawasan industri pertambangan ;
- Penurunan kualitas udara, kadar debu dan gas buangan di udara di
nilai berdasarkan PP RI No. 41 tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.

1.2.5 Pembangunan Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher)

a) Sumber Dampak
Pembangunan Pabrik Pemecah Batu
b) Jenis Dampak
- Peningkatan derajat kebisingan berdasarkan baku mutu tingkat
kebisingan ;

25 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
- Perubahan/ peningkatan kualitas udara berdasarkan baku mutu
udara ;
- Gangguan terhadap aliran air dan penurunan kualitas air.
c) Besaran Dampak
- Peningkatan kebisingan, di nilai berdasarkan KepMen LH No.
48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan
(<70 dB) untuk kawasan industri pertambangan ;
- Penurunan kualitas udara, kadar debu dan gas buangan di udara di
nilai berdasarkan PPRI No. 41 tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara ;
- Penurunan kualitas air sungai (kekeruhan dan TSS) di nilai
berdasarkan : PP No.82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas
air dan pengendalian pencemaran air, KEPMEN kependudukan
dan lingkungan hidup No. 02/ MENLH/ 1998 Tentang baku mutu
lingkungan, permen LH No. 03 tahun 2010 tentang baku mutu air
limbah bagi kawasan industri.

1.3 Tahap Operasi Meliputi:

1.3.1 Pengggalian/ Penambangan Bahan Galian Batuan


a) Sumber Dampak
Penggalian / Penambangan Bahan Galian Batuan
b) Jenis Dampak
- Terganggunya struktur tanah
- Peningkatan derajat kebisingan berdasarkan baku mutu tingkat
kebisingan
- Perubahan / peningkatan kualitas udara berdasarkan baku mutu
udara
- Gangguan terhadap aliran air dan penurunan kualitas air
- Terjadinya Kecelakaan Kerja

26 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
c) Besaran Dampak
- Perubahan bentang alam dan perubahan morfometri sungai, besar
dampak di dasarkan pada KEPMEN LH No. KEP-
43/MENLH/1996 tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi
Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Bahan Galian Batuan
- Peningkatan kebisingan, di nilai berdasarkan KepMen LH No.
48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan (<70
dB) untuk kawasan industri penambangan
- Penurunan kualitas udara, kadar debu daan gas buangan di udara di
nilai berdasarkan PPRI No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
- Penurunan kualitas air sungai (kekeruhan dan TSS) di nilai
berdasarkan : PP No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas
air dan pengendalian pencemaran air, KEPMEN kependudukan dan
lingkungan hidup No. 02/MENLH/1998 Tentang baku mutu
lingkungan, permen LH No. 03 tahun 2010 tentang baku mutu air
limbah bagi kawasan industri.
- Meningkatnya data kecelakaan kerja.

1.3.2 Pengangkutan Material Hasil Produksi


a) Sumber Dampak
Pengangkutan Material Hasil Produksi
b) Jenis Dampak
- Terganggunya struktur tanah
- Peningkatan derajat kebisingan berdasarkan baku mutu tingkat
kebisingan ;
- Perubahan / peningkatan kualitas udara berdasarkan baku mutu
udara ;
- Gangguan terhadap aliran air sungai dan penurunan kualitas air
sungai.

27 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
c) Besaran Dampak
- Peningkatan kebisingan, di nilai berdasarkan KepMen LH No.
48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan
(<70 dB) untuk kawasan industri penambangan
- Penurunan kualitas udara, kadar debu daan gas buangan di udara
di nilai berdasarkan PPRI No. 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara
- Penurunan kualitas air sungai (kekeruhan dan TSS) di nilai
berdasarkan : PP No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas
air dan pengendalian pencemaran air, KEPMEN kependudukan
dan lingkungan hidup No. 02/MENLH/1998 Tentang baku mutu
lingkungan, permen LH No. 03 tahun 2010 tentang baku mutu air
limbah bagi kawasan industri.

1.3.3 Pengoperasian Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher)


a) Sumber Dampak
Pengoperasian Pabrik Pemecah Batu
b) Jenis Dampak
- Terganggunya struktur tanah
- Peningkatan derajat kebisingan berdasarkan baku mutu tingkat
kebisingan
- Perubahan / peningkatan kualitas udara berdasarkan baku mutu
udara
- Gangguan terhadap aliran air sungai dan penurunan kualitas air
sungai
- Terjadinya Kecelakaan Kerja
c) Besaran Dampak
- Peningkatan kebisingan, di nilai berdasarkan KepMen LH No.
48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan
(<70 dB) untuk kawasan industri penambangan

28 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
- Penurunan kualitas udara, kadar debu dan gas buangan di udara di
nilai berdasarkan PPRI No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
- Penurunan kualitas air sungai (kekeruhan dan TSS) di nilai
berdasarkan : PP No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas
air dan pengendalian pencemaran air, KEPMEN kependudukan
dan lingkungan hidup No. 02/MENLH/1998 Tentang baku mutu
lingkungan, permen LH No. 03 tahun 2010 tentang baku mutu air
limbah bagi kawasan industri.
- Meningkatnya data kecelakaan kerja.

1.3.4 Pengapalan Material Hasil Produksi

a) Sumber Dampak
Pengapalan Material Hasil Produksi
b) Jenis Dampak
- Terganggunya kualitas biota laut
- Peningkatan derajat kebisingan berdasarkan baku mutu tingkat
kebisingan
- Perubahan / peningkatan kualitas udara berdasarkan baku mutu
udara
- Terjadinya Kecelakaan Kerja.
c) Besaran Dampak
- Penurunan kualitas air laut (kekeruhan) di nilai berdasarkan
KepMen LH No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut
untuk Biota Laut
- Penurunan kualitas biota laut berdasarkan PP. RI No. 19 Tahun
1999, Tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan
Laut.

29 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
- Peningkatan kebisingan, di nilai berdasarkan KepMen LH No.
48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan
(<70 dB) untuk kawasan industri penambangan
- Penurunan kualitas udara, kadar debu daan gas buangan di udara
di nilai berdasarkan PPRI No. 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara
- Meningkatnya data kecelakaan kerja.

1.3.5 Pemeliharaan Pabrik dan Peralatan Lainnya


a) Sumber Dampak
Pemeliharaan Pabrik dan Peralatan Lainnya
b) Jenis Dampak
- Gangguan terhadap kualitas tanah
- Gangguan terhadap penurunan kualitas air tanah
- Terganggunya pertumbuhan vegetasi darat
- Terjadinya Kecelakaan Kerja.
c) Besaran Dampak
- Penurunan kualitas tanah berdasarkan PP RI, No. 150 Tahun
2000, Tentang pengendalian kerusakan tanah
- Penurunan kualitas air sungai (kekeruhan dan TSS) di nilai
berdasarkan : PP No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas
air dan pengendalian pencemaran air, KEPMEN kependudukan
dan lingkungan hidup No. 02/MENLH/1998 Tentang baku mutu
lingkungan, permen LH No. 03 tahun 2010 tentang baku mutu air
limbah bagi kawasan industri
- Peraturan Pemerintahan No. 101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan limbah B3
- Meningkatnya data kecelakaan kerja.

30 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
1.4 Tahapan Pasca Operasi Meliputi:

1.4.1 Reklamasi dan Pasca Tambang Lahan Lokasi Penambangaan


a) Sumber Dampak
Reklamasi dan Pasca Tambang Lahan Lokasi Penambangan
b) Jenis Dampak
- Munculnya persepsi masyarakat
- Pemulihan kondisi lingkungan
- Terjadinya kecelakaan kerja
c) Besaran Dampak
- Keresahan yang akan timbulnya dari kegiatan penutupan lokasi
pertambangan bahan galian batuan
- Pulihnya kondisi lingkungan tidak mencapai pemulihan
keseluruhan saat sebelum dilakukan kegiatan pertambangan
bahan galian batuan dilakukan
- Meningkatnya data kecelakaan kerja.
1.4.2 Pemanfaatan Asset Perusahaan dan Pembongkaran Base Camp
Serta Alat Pemecah Batu (Stone Crusher)
a) Sumber Dampak
Pemanfaatan Asset Perusahaan dan Pembongkaran Base Camp
Serta Alat Pemecah Batu (Stone Crusher)
b) Jenis Dampak
- Munculnya persepsi masyarakat
- Penggunaan aset secara bersama
- Terjadinya kecelakaan kerja
c) Besaran Dampak
- Dampak yang akan timbulnya dari kegiatan tersebut adalah
munculnya keresahan yang bersifat negatif dari masyarakat
tentang akan dikembalikan kepada siapa lahan yang telah
dibebaskan
- Meningkatnya data kecelakaan kerja

31 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
1.4.3 Demobilisasi peralatan

a) Sumber Dampak
Demobilisasi peralatan
b) Jenis Dampak
- Peningkat derajat kebisingan berdasarkan bakumutu tingkat
keseimbangan.
- Perubahan/peningkatan kualitas udara berdassarkan baku mutu
udara
- Terjadinya kecelakaan kerja
c) Besaran dampak
- Peningkatan keseimbangan,di nilai berdasarkan KepMen LH
No.48/MENLH/XIL1996 tentang Baku Mutu Tngkat
keseimbangan ( ˂ 70 dB ) untuk kawasan industri pertambangan.
- Penurunan kualitas udara,kadar debu dan gasbuangan di udara di
nilai berdasarkan PPRI No.41 tahun 1999 Tentang pengendalian
Pencemaran Udara
- Meningkatnya data kecelakaan kerja.

1.4.4 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

a) Sumber Dampak
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
b) Jenis Dampak
- Munculnya keresahan karyawan
- Menurunnya pendapatan masyarat setempat khususnya dibidang
usaha mikro
- Terjadinya penganguran.
c) Besaran Dampak
- Dampak yang akan ditimbulkan dari keresahan karyawan
pendapatan dan /atau penghasilan bulanan karyawan yang tidak
lagi menetap dalam setiap bulannya.

32 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
- Munculnya persepsi dari sebagian masyarakat khsusnya di
bidang mikro tentang berkurangnya pendapatan untuk usaha
mikro.
- Berdasarkan data pengganguran di Kelurahan Watusampu
Kecamatan Ulujadi Kota Palu.

2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


2.1 Tahap Pra Konstruksi Meliputi :
2.1.1 Sosialisasi
a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat setempat
melalui sosialisasi dengan bekerjasama bersama aparat kelurahan.
- Melakukan pendekatan terhadap masyarakat dan Lurah serta
pemuka adat.
b) Lokasi Pengolaaan Lingkungan Hidup
- Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi Kota Palu
- Mencakup masyarakat yang bermukim radius 100 m dari area
lokasi rencana kegiatan penambangan khususnya yang lahannya
bersentuhan langsung.
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal pra Konstruksi sampai dengan sosialisasi
selesai dilakukan.
2.1.3 Survey Dan Pengukuran
a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat setempat
tentang keberadaan tim survey dan pengukuran.
- Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat terutama
lokasi proyek.
- Melakukan pendekatan terhadap masyarakat dan Lurah serta
pemuka adat.

33 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi Kota Palu
- Mencakup masyarakat yang bermukim radius 100 m dari area
lokasi recana kegiatan penambangan khususnya yang lahannya
bersangkutan
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal tahap pra Konstruksi sampai dengan survey
dan pengukuran sampai selesai dilakukan.

2.1.3 Pembebasan Lahan

a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


- Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat setempat
tentang jual beli lahan
- Melakukan negosiasi sesuai dengan harga jual yang merata
kepada setiap pemilik lahan melalui desa
- Pemasangan tanda batas dilakukan secara musyawarah kepada
masyarakat yang berbatasan langsung dengan lokasi yang telah di
bebaskan
b) Lokasi Pegelolaan Lingkungan Hidup
- Mencakup seluruh pemilik lahan yang berada di lokasi rencana
kegiatan pertambangan bahan galian batuan .
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal tahap pra konstruksi sampai dengan selesai
dilakukannya pembayaran pembebasan lahan.

2.2 Tahap Konstruksi Meliputi:


2.2.1 Rekruitmen Tenaga Kerja
a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Mengrekrut tenaga kerja harus dilakukan secara proposional dengan
prioritas utama masyarakat di sekitar lokasi tapak kegiatan
penambangaan

34 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
- Masyarakat pendatang yang bekerja di proyek tersebut hendaknya
dapat berpartisipasi dan dengan berinteraksi dengan masyarakat
setempat, dengan membuat kegiatan yang menimbulkan keakraban
di antara mereka.
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh Warga Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada seluruh siklus kegiatan tahap penambangan bahan
galian batuan

2.2.2 Pembuatan Jalan Akses Dari TUKS ke Lokasi Penambangan


a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Menggunakan kendaran opresional yang memenuhi standar kualitas
emisi ;
- Membuat sudut lereng tidak lebih dari 35º pada jalan akses yang
akan melintasi di sisi bukit untuk menghindari terjadi longsor ;
- Membuat drainase pada sisi punggung bukit untuk menghindari
terjadinya debit laju air limpasan saat musim penghujan ;
- Memperhatikan keselamatan dan kesehatan para pekerja misalnya
dengan memberi masker ;
- Melakukan penyiraman pada akses sepanjang jalan tambang setiap 3
(satu) jam sekali dalam setiap lintasan pada saat musim kemarau ;
- Menggunakan peralatan yang tidak mudah menimbulkan bising di
saat jam peribadatan atau waktu istirahat penduduk.
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh lahan yang berada dilokasi rencana pembangunan
akses jalan tambang
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal tahap konstruksi sampai dengan selesai
dilakukannya pembangunan akses jalan dari TUKS ke lokasi
penambangan .

35 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
2.2.3 Pembangunan Base Camp
a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Melibatkan masyarakat terdekat dalam pembangunan Base Camp
- Pembangunan fasilitas sanitasi pada Base Camp.
- Penempatan Base Camp tidak mengganggu ketenteraman
pemukiman warga terdekat
- Memperhatikan keselamatan dan kesehatan para pekerja saat
pembangunan Base Camp.
b) Lokasi Upaya Penglolahan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh area lahan rencana pembangunan Base Camp
c) Preode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal kegiatan konstruksi sampai dengan kegiatan
pembangunan Base Camp

2.2.4 Mobilisasi Material


a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Menggunakan kendaraan operasional yang memenuhi standar
kualitas emisi
- Memperhatikan kesehatan dan keselamatan para pekerja misalnya
dengan memberikan masker
- Melakukan penyiraman pada akses sepanjang jalan tambang
setiap 3 (satu) jam sekali setiap lintasan pada saat musim kemarau
- Sebaiknya menggunakan peralatan yang tidak menimbulkan suara
bising di saat jam peribadatan atau waktu istirahat penduduk
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh area jalan yang akan dilalui kendaraan
pengangkut material.
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada seluruh siklus kegiatan tahap mobilisasi material.

36 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
2.2.5 Pembangunan Pabrik Pemecah batu
a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Menggunakan kendaraan operasional yang memenuhi standar
emisi
- Penggalian pondasi dilakukan berdasarkan yang sudah ditetapkan
hingga tidak keluar dengan batas atau masuk ke tanah masyarakat
- Material bekas galian tidak di buang keluar lokasi tapak proyek
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas tentang keluar masuk
kendaraan proyek
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup suatu lahan yang berada di lokasi rencana kegiatan
pembangunan pabrik
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal tahap konstruksi sampai dengan selesai di
lakukannya pembangun pabrik pemecah batu

2.3 Tahap Operasi Meliputi:


2.3.1 Pengalian /Penambangan Bahan Galian Batuan
a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Pengambilan material bahan galian batuan Menggunakan metode
Open Cut (Tambang Terbuka) dengan sistem Meliputi bance , yang
dilakukan secara bertahap dari bagain bawah bukit hingga puncak
bukit
- Pembentukan bance dengan ketinggian bance 3-4 m, dan lebar bance
6-7 m dan membentuk sudut kemiringan 35°
- Menggunakan kendaraan operasional yang memenuhi standar kualitas
emisi
- Lapisan penutup (Top Soil) material galian tidak dibuang keluar lokasi
tampak proyek melainkan disimpan atau ditimbun pada lembah di
sekitar tampak proyek yang nantinya akan digunakan kembali sebagai
lapisan tanah penutup untuk kegiatan reklamasi

37 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
- Lokasi rencana penambangan yang tidak lagi memiliki deposit segera
dilakukan reklamasi terhadap lahan tersebut
- Membuat drainase pada sisi cattingan atau bance untuk mencengah
terjadinya erosi atau memperlambat laju debit air di saat musim
penghujan tiba
- Tidak mengoperasikan sejumlah peralatan yang dapat menimbulkan
kebisingan di saat waktu istirahat dan waktu ibadah keagamaan baik
siang maupun malam hari
- Selalu menggunakan sarana dan prasarana K3.
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh lahan IUP Operasi Produksi di lokasi rencana kegiatan
penggalian bahan galian batuan.
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap operasi produksi sampai dengan selesai di
lakukannya kegiatan penggalian bahan galian batuan.

2.3.2 Pengangkutan Material Hasil Produksi


a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Menggunakan kendaraan pengangkut yang lulus uji emisi
- Mencakup material yang di angkut tidak tercecer selama proses
pengangkutan dari stok file menuju TUKS atau kapal tongkang
- Melakukan penyiraman dilakukan, mulai dari lokasi penambangan
sampai dengan TUKS (khususnya jalan akses keluar masuk lokasi
kegiatan yang tidak beraspal)
- Selalu menggunakan sarana dan prasarana K3
- Meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh area jalan pengangkutan hasil operasi produksi
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap operasi produksi sampai dengan selesai di
lakukannya kegiatan operasi produksi

38 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
2.3.3 Pengoperasian Pabrik Pemecah Batu
a) Bentuk Upaya Pengelolhan Lingkungan Hidup
- Mengoptimalkan waktu pengoperasian pabrik pemecah batu dan tidak
mengoperasikan pabrik pemecah batu di saat jam istirahat serta waktu
ibadah baik siang maupun malam hari
- Melakukan penanaman pohon di sekitar pabrik pemecah batu sebagai
pelindung dan penahan peningkatan kadar abu di udara yang di
hasilkan dari kegiatan pengoperasian pabrik pemecah batu serta
meminimalisir peningkatan derajat kebisingan di lokasi kegiatan
- Mengatur tumpukan material cadangan pada lokasi srategis sehingga
tidak terlalu tinggi tumpukannya
- Menggunakan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
- Meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh lokasi pabrik pemecah batu
c) Periode Pengelolaan Lingungan Hidup
Dilakukan pada tahap operasi produksi sampai dengan selesai di
lakukannya kegiatan operasi produksi.

` 2.3.4 Pengapalan Material Hasil Produksi


a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Memperhatikan dan meminimalisir tercecernya material saat
pemuatan ke kapal tongkang
- Menggunakan kendaraan operasional yang memenuhi standar kualitas
emisi
- Material yang di angkut ke kapal tidak dapat ditempatkan pada TUKS
baik sifatnya hanya sementara.
- Melakukan pelaporan setiap 6 (enam) bulan sekali tentang penurunan
dan peningkatan pencemaran, Air Tanah, Air Laut, Udara, Tanah.

39 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh lahan yang berada di lokasi TUKS dan pengapalan
hasil produksi.
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap operasi sampai dengan selesai dilakukannya
pengapalan hasil produksi.

2.3.5 Pemeliharaan Pabrik Dan Peralatan Lainnya


a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Memperhatikan keselamatan dan kesehatan para pekerja misalnya,
dengan memberi topi helm dan masker saat pemeliharaan
berlangsung
- Pemeriksaan setiap bagian mesin yang berpotensi menimbulkan
dampak lebih luas akibat kerusakan salah satu dari bagian mesin
- Pengoperasian mesin secara bergantian
- Mengganti suku cadang mesin yang sudah mengalami kerusakan dan
yang sudah berumur.
- Tidak membuang langsung limbah cair di hasilkan ke badan air atau
air tanah, tapi di simpan pada tempat penyimpanan sementara
khususnya limbah B3, yaitu menyediakan fasilitas penyimpanan
limbah B3.
- Melakukan pelaporan setiap 6 (enam) bulan sekali tentang penurunan
dan peningkatan pencemaran, Air Tanah, Air Laut, Udara, Tanah.
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh lahan yang berada di lokasi pemeliharaan pabrik dan
peralatan lainnya.
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap operasi sampai dengan selesai dilakukannya
pemeliharan pabrik dan peralatan lainnya.

40 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
2.4 Tahapan Pasca Operasi Meliputi:
2.4.1 Reklamasi Dan Pasca Tambang Lahan Operasi Penambangan
a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Melakukan sosialisasi pada masyarakat tentang rencana reklamasi
lahan lokasi penambangan
- Melibatkan masyarakat bersama-sama mereka untuk memperbaiki
lahan lokasi penambangan pasca penambangan, yaitu stbilitas dan
nomalitas lahan
- Menghijaukan kembali (menanam pohon) bekas lokasi Penambangan
dan base camp
- Pemanfaatan lahan pasca tambang harus memperhatikan RT/RW Kota
Palu.
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup area seluruh Wilayah Izin Usaha Pertambangan Bahan Galian
Batuan.
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal pasca operasi sampai dengan selesai di lakukannya
reklamasi dan pasca tanbang
2.4.2 Pemanfaatan Aset Perusahaan Dan Pembongkaran Base Camp Serta
Alat Pemecah Batu (Stone Cruiser)
a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Melakukan pembokaran kepada seluruh aset perusahaan yang
Meliputi Base Camp, Kantor di lokasi Penambangan Bahan Galian
Batuan, Tempat Peralatan, Pabrik Pemecah Batu.
- Menyimpan atau tidak membongkar asset perusahaan yang dapat
berfungsi buat masyarakat setempat, seperti jalan tambang untuk
memudahkan masyarakat menuju lahan perkebunan yang berada di
setiap lokasi TUKS menuju lokasi proyek, tempat ibadah, dan lain
sebagainya.

41 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hindup
Mencakup seluruh area Wilayah Izin Usaha Pertambangan Bahan Galian
Batuan.
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap pasca operasi sampai dengan selesai dilakukannya
reklamasi dan pasca tambang.

2.4.3 Demobilisasi Peralatan


a) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Meminta bantuan aparat berwenang untuk melakukan
pengawalan/pemanduan pada saat mobilisasi berjalan baik sifatnya di
darat maupun di laut.
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dikarenakan mobilisasi peralatan tidak menggunakan jalan desa atau
lintas provinsi maka yang dilakukan pengelolaan hanya bersifat teknis
oleh dinas perhubungan laut setempat .
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada saat pasca operasi sampai dengan selesai dilakukannya
demobilisasi peralatan.

2.4.4 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)


a) Bentuk upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Memberi pesangon yang memadai sesuai standar perundang-undangan
yang berlaku.
- Membantu para eks. karyawan untuk mendapat baru yang sesuai.
b) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh karyawan yang terdaftar sebagai karyawan tetap dan
kontrak.
c) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada pasca operasi sampai dengan selesai dilakukannya
pemutusan hubungan kerja.

42 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
3. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
3.1 Tahap Pra Konstruksi Meliputi:
3.1.1 Sosialisasi
a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau banyaknya jumlah penduduk yang merasa resah dengan
cara mendata keresahan masyarakat
- Memantau perkembangan harapan-harapan masyarakat tentang
keberadaan tim dengan cara mendata keresahan masyarakat.
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
- Kantor Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi
- Mencakup masyarakat yang bermukim di sekitar area lokasi rencana
kegiatan penambangan khususnya yang lahannya bersangkutan
langsung
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan di awal tahap pra konstruksi sampai dengan perizinan dan
sosialisasi selesai dilakukan

3.1.2 Survei Dan Pengukuran

a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


- Memantau persepsi masyarakat terhadap keadaan tim dengan cara
mendata beberapa jumlah masyarakat yang merasa resah dan
menerima kehadiran tim.
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
- Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi
- Mencakup yang bermukim di sekitar area lokasi rencana kegiatan
penambangan khususnya yang lahannya bersentuhan langsung
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal pra konstruksi sampai dengan survey dengan
pengukuran selesai dilakukan.

43 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
3.1.3 Pembebasan Lahan
a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau banyaknya jumlah penduduk yang merasa resah dengan
cara mendata keresahan masyarakat
- Memantau perkembangan harapan-harapan masyarakat tentang
keberadaan tim dengan cara mendata keresahan masyarakat
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
- Mencakup seluruh pemilik lahan yang berada di lokasi rencana jalan
tambang dan di sekitar kegiatan penambangan bahan galian batuan
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal tahap pra konstruksi sampai dengan dilakukannya
pembayaran pembebasan lahan.

3.2 Tahap Konstruksi Meliputi :


3.2.1 Rekruitmen Tenaga Kerja
a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau jumlah dan jenis usaha sektor informal yang muncul akibat
menerima tenaga kerja
- Memantau tiingkat pemadatan penduduk setempat
- Memantau perkembangan kantibmas selama dan setelah kegiatan
berlangsung
- Memantau rekruitmen tenaga kerja lokal.
b) Lokasi pemantauan Lingkungan Hidup
- Mencakup seluruh Wilayah Kelurahan Watusampu Kecamatan
Ulujadi
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada seluruh siklus kegiatan tahap penambangan bahan galian
batuan.

44 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
3.2.2 Pembuatan Akses Jalan Tambang Dari Lokasi TUKS Ke Lokasi
Pertambangan
a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau pertumbuhan pohon mangrove yang berada di sisi dari
jalan yang akan dilalui
- Memantau pelaksanaan pembuatan akses jalan menuju ke lokasi
tambang
- Memantau pembuatan drainase pada akses jalan menuju lokasi
tambang TUKS menuju lokasi tambang
- Memantau kadar debu dan gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen dan
oksida sulfur di udara
- Memantau tersedianya sarana dan prasarana.
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh lahan yang berada di lokasi rencana pembangunan
akses jalan tambang
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal tahap Konstruksi sampai dengan selesai di
lakukannya pembangunan akses jalan ke lokasi pertambangan

3.2.3 Pembangunan Base Camp


a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan Base
Camp
- Memantau bangunan Base Camp tidak mengganggu atau
mengakibatkan adanya keluhan dari masyarakat setempat
- Memantau jenis fasilitas Pengelolaan limbah yang tersedia di Base
Camp
- Memantau penggunaan material lokal untuk pembangunan Base
Camp
- Memantau terjadinya sarana dan prasarana P3K pada Base Camp

45 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
- Memantau penanganan dan pencegahan dari dari peningkatan limbah
domestic pada masing-masing blok Base Camp
- Memantau pelaksanaan uji sampling dari limbah domestik
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh area lahan rencana pembangunan Base Camp
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal tahap kegiatan Konstruksi sampai dengan kegiatan
konstruksi sampai dengan kegiatan pembangunan Base Camp selesai

3.2.4 Mobilisasi Material


a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau penggunaan kendaraan operasional yang memenuhi
standar kualitas emisi
- Memantau penggunaan alat dan peralatan keselamatan kerja.
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh area jalan yang akan dilalui kendaraan pengangkutan
material.
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada seluruh siklus kegiatan tahap mobilisasi material.

3.2.5 Pembangunan Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher)


a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau peningkatan derajat kebisingan berdasarkan baku mutu
tingkat kebisingan
- Memantau perubahan kualitas udara dan air berdasarkan baku mutu
lingkungan
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh lahan yang berada dilokasi rencana kegiatan
pembangunan pabrik pemecah batu.

46 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap konstruksi sampai dengan selesai dilakukannya
pembangunan pabrik pemecah batu.

3.3 Tahap Operasi Meliputi:


3.3.1 Penggalian / Pembangunan Bahan Galian Batuan
a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau teknik penggalian dan/atau desain tambang Menggunakan
metode Open Cut dengan sistem Meliputi Bance
- Memantau jumlah kecelakaan yang terjadi akibat aktifitas
penambangan
- Memantau keluhan dari masyarakat di sekitar lokasi tapak kegiatan di
karenakan terjadinya peningkatan kadar debu di udara dan
peningkatan kebisingan
- Memantau jenis penyakit yang muncul dan jumlah penduduk yang
menderita sakit akibat kegiatan penambangan.
- Melakukan pelaporan setiap 6 (enam) bulan sekali tentang batas baku
mutu kualitas Air, Udara, Tanah..
b) Lokasi Pemantauaan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh bahan IUP Operasi Produksi di lokasi rencana
kegiatan pengalian bahan galian batuan .
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap operasi produksi sampai dengan selesai
dilakukannya kegiatan pengalian bahan galian batuan.

3.3.2 Pengangkutan Material Hasil Produksi


a) Bentuk upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau material yang tercecer di sepanjang akses jalan di saat
pengangkutan hasil produksi ke lokasi TUKS .
- Memantau jumlah kecelakaan yang terjadi akibat aktifitas
pengangkutan hasil operasi produksi

47 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
- Memantau keluhan dari masyarakat di sekitar jalur akses lintas
pengangkutan hasil operasi produksi yang di karenakan terjadinya
peningkatan kadar debu
- Memantau jenis penyakit yang muncul dan jumlah penduduk yang
menderita sakit akibat kegiatan pengangkutan berlangsung
- Memantau pelaporan setiap 6 (enam) bulan sekali tentang batas baku
mutu kualitas Air,Udara,Tanah
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh area jalan pengangkutan hasil produksi
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap operasi produksi sampai dengan selesai
dilakukannya kegiatan operasi produksi.

3.3.3 Pengoperasian Pabrik Pemecah Batu


a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau operasi pabrik pemecah batu di saat jam kerja dan di saat
jam istirahat serta secara keagamaan
- Memantau penanaman pohon di sekitar pabrik pe mecah batu untuk
meminimalisir peningkatan kadar abu dan peningkatan derajat
kebisingan yang di hasilkan dari oprasional pabrik pemecah batu
- Memantau keluhan dari masyarakat di sekitar lokasi tampak kegiatan
di karenakan terjadinya peningkatan kadar debu dan peningkatan
derajat kebisingan
- Memantau jenis penyakit yang muncul dan jumlah penduduk yang
menderita penyakit ISPA di karenakan pengoperasian pabrik pemecah
batu
b) Lokasi pemantau Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh lokasi pabrik pemecah batu
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap operasi produksi sampai dengan selesai
dilakukannya kegiatan operasi produksi.

48 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
3.3.4 Pengapalan Material Hasil Produksi
a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau proses pemuatan ke kapal sehingga sirtukil tidak tercecer
ke laut
- Memantau proses pengangkutan dari lokasi penambangan ke lokasi
TUKS bertujuan agar tidak terjadi ceceran material selama perjalanan
- Memantau pencemaran kekeruhan air laut di karenakan material yang
tercecer ke laut
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh lahan yang berada di lokasi TUKS dan pengapalan
hasil produksi.
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap operasi produksi sampai dengan selesai
dilakukannya pengapalan hasil produksi.

3.3.5 Pemeliharaan Pabrik Dan Peralatan Lainnya


a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau penggunaan alat keselamatan dan kesehatan kerja di saat
pemeliharaan pabrik dan peralatan lain misalnya, dengan memberikan
topi dan masker
- Memantau penempatan/penyimpanan barang bekas tidak terpakai
serta peralaatan yang sudah di perbaiki
- Memantau pencemaran dan penurunan kualitas air dan tanah di sekitar
lokasi perbaikan dan pemeliharaan
- Memantau pelaporan setiap 6 (enam) bulan sekali tentang
pemantauan kualitas udara, air, tanah dan tingkat kebisingan
b) Lokasi Pematauan Lingkungan Hidup
Mencakup selurah lahan yang berada di lokasi pemeliharaan pabrik dan
peralatan lainnya

49 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada tahap operasi produksi sampai dengan selesai
dilakukannya pemeliharaan Pabrik dan peralatan lainnya.

3.4 Tahapan Pasca Operasi Meliputi:


3.4.1 Reklamasi Dan Pasca Tambang Lahan Lokasi Penambangan
a) Bentuk Upaya Pemantaun Lingkungn Hidup
- Memantau kembalinya kondisi lingkungan yang baik, sama seperti
sebelum dilakukan kegiatan penambangan .
- Memantau persepsi masyarakat terhadap kegiatan pelaksanan
reklamasi lahan lokasi pertambangan memantau perkembangan
harap-harapan masyarakat setelah kegiatan reklamasi dan pasca
tambang
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh area wilayah Izin Usaha Pertambangan bahan galian
batuan.
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal tahap pasca operasi sampai dengan selesai
dilakukannya reklamasi dan pasca tambang.

3.4.2 Pemanfaatan Asset Perusahaan Dan Pembongkaran Base Camp


Serta Alat Pemecah Batu (Stone Cruiser)
a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Memantau penggunaan dan pemanfaatan dari aset perusahaan yang di
serahkan kepada masyarakat umum.
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh area Wilayah Izin Usaha Pertambangan Bahan Galian
Batuan.
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukannya pada awal tahap pasca operasi sampai dengan selesai
dilakukannya reklamasi pasca tambang.

50 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
3.4.3 Demobilisasi Material
a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau kecelakaan kerja saat demobilisasi material
- Memantau muatan kendaraan saat demobilisasi material
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Mencangku seluruh area jalan yang akan dilalui saat demobilisasi
material dari lokasi pertambangan
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal tahap pasca operasi sampai dengan selesai
dilakukannya demobilisasi peralatan.

3.4.4 Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )


a) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau pembayaran kecukupan pesangon yang di berikan sebelum
Eks.Karyawan mendapatkan pekerjaan yang baru.
- Memantau jumlah bekas karyawan tertampung dalam jenis pekerjaan
yang baru.
- Memantau Eks Karyawan untuk mendapatkan pekerjaan yang baru.
b) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Mencakup seluruh karyawan yang terdaftar sebagai karyawan yang tetap
dan kontrak.
c) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada awal tahap pasca operasi sampai dengan selesai
dilakukannya pemutusan hubungan kerja.

51 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
3.5

MATRIKS

DAMPAK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
(UKL – UPL )

KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUAN


PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP
2018

52 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
53 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
54 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
55 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
56 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
57 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
58 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
D. Jumlah dan Jenis Izin PPLH Yang Dibutuhkan.
1. Izin Pembangunan Limbah cair

2. Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3

59 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RAJIV
Jabatan : Direktur Utama

Selaku pimpinan perusahaan sekaligus bertindak sebagai penanggung jawab atas


kegiatan perusahaan termaksud pengolahan lingkungan dari proyek atau kegiatan
Pertambangan Bahan Galian Batuan sebagai mana tercantum dalam dokumen
Upaya pengolahan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan ( UKL – UPL )
ini.
Nama Perusahaan : PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP
Lokasi Kegiatan : Kelurahan Watusampu, Kecamatan Ulujadi,
Kota Palu, Povinsi Sulawesi Tengah
Jenis kegiatan : Pertambangan Bahan Galian Batuan
Luas Lokasi Kegiatan : 9,5 Ha
Dengan ini mengatakan bahwa :
1. Melakukan pengolahan dan pemetaan lingkungan dari pra konstruksi
sampai dengan pasca operasi produksi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku sebagaimana yang tercantum pada dokumen UKL – UPL
kegiatan pertambangan bahan galian Batuan dan fasilitas
penduduknya.
2. Bersedia di pantau untuk limbah cair, limbah padat, kebisingan, udar,
debu, oleh pihak yang berwenang sesuai yang dianjurkan dalam
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan – upaya Pemantauan
lingkungan ( UKL – UPL ) ini.
3. Menyediakan area prasarana umum (pasum) minimal 15% dari luas
area.
4. Melakukan kegiatan pertambangan Bahan Galian Batuan dengan
besaran volume maksimal 249.600M³/ tahun ( Dua Ratus Empat Puluh
Sembilan Enam Ratus Meter Kubik Per Tahun ) dan jangka waktu
sesuai masa berlakunya SIUP yang diterbitkan.
5. Melakukan penanaman pohon Penghijauan di Sekitar Tempat
Usaha/Kegiatan Penambangan.
6. Menjaga keberhasilan dan keindahan lingkungan serta menyediakan
tempat pemilahan Sampah ( TPS ) di lokasi kegiatan.
7. Memantau dampak akibat aktivitas kegiatan Pertambangan Bahan
Galian Batuan Dan Fasilitas penduduknya termaksud keluhan
masyarakat dan jenis jenis penyakit.
8. Meningkatkan partisipasi/berperan serta dalam pembangunan dan
menjaga keharmonisan masyarakat sekitar wilayah usaha Kegiatan.
9. Mengutamakan pemakaian tenaga kerja lokal dalam kegiatan usaha
dan melakukan perlindungan kesehatan dan kesejahteraan bagi tenaga
kerja sesuai peraturan yang berlaku.

60 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
10. Apabila terjadi pencemaran maupun kerusakan lingkungan akibat dari
kegiatan usaha maka harus segera mengatasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
11. Bersedia menyusun kembali dokumen pengolahan dan pemantauan
lingkungan hidup setiap terjadi perubahan perluasan
lokasi/pengembangan usaha, dan kegiatan oprasional lainya yang
belum dimasukan dalam dokumen awal.
12. Melaporkan hasil pengolahan dan pemantauan lingkungan kepada
Walikota Palu, Cq. Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu dan Dinas
Lingkungan Hidup Propinsi Sulawesi Tengah serta Kepada Instansi
Terkait lainya setiap 6 (enam) bulan sekali.
13. Apabila kami lalai untuk melaksanakan pernyataan pada angka 1
sampai 12 diatas, kami bersedia bertanggung jawab sesuai dengan
peraturan Perundang- Undangan yang berlaku.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palu, Desember 2017

Pemrakarsa,
PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP

RAJIV
Direktur Utama

61 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
DAFTAR PUSTAKA

Antonim, 2012. Peraturan Materi Negara Lingkungan Hidup Republik Nomor 16


Tahun 2012, tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Anonim, 2010. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2009 & PPRI Tahun 2010,
Tentang Pertambangan Citra Umbawa Bandung,

----------, 2009, Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup. Himpunan


Peraturan Perundang-undangan. FM Fokusmedia. Bandung 40613

----------, Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-43/MENLH/10/1996


tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Pertambangan
Galian Golongan C jenis Lepas di Daratan.

----------, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 485/KTPS/1986 tentang


ketentuan Pengamanan Sungai Dalam Hubungan Dengan Pertambangan Bahan
Galian Golongan C.

----------, Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 103.K/008/MPE/1994


tentang pengawasan plaksanaan Rencana Pengolahan dan Rencana Pemantauan
Lingkungan dalam bidang Pertabangan dan energi.

----------, Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No.


1453.k/29/MEM/2000 Tentang pedoman Teknis Penyusun Upaya Pengolahan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) untuk kegiatan
Pertambangan Umum.

----------, Keputusan Gubernur Kepada Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah No.


18844/1443/RO.BKLH/1993 tentang baku mutu lingkungan di profensi Sulawesi
tengah.

----------, Gambaran Umum Pekerjaan jalan dan Dampaknya. Direktorat Bina


teknik, Direktorat Bina Marga Depertemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Amien ,Le Istiqlal, fahmudin Agus, dan Djaenudin 2000 Sumberdaya Lahan
Indonesia dan Pengolahanya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Depertemen Pertanian.

Achmad Thabri Akhma, H,..’’ Sistem Penambangan Tambang Terbuka ‘’, DJPU
PPTP, Bandung 1995.

Anda Sjaepudin,M, ‘’ Tambang terbuka II’’, Bandung , 1994.

62 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
Partanto. P, ‘’Metode Penambangan ‘’, ITB Bandung, 1994.

Peuritoy, RL, ‘contruction planning, equipment and Method’’, thirt edition,


Internasional Studen Mc Graw Hill Book Co, Inc, New York N.Y. 1995.

Pfeirder, Eguane P. ‘’ Surface Mining ‘’ First Edition, Muld Series The America
Institud of Mining Metal Urgical and Petrolium Engginer, Inc, New York 1968.

Suratmo, F. Gunarwa. 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadhah


Mada University Press. Yogyakarta.

Soemartowo, Otto.1998. ‘’AnalisisDampak Lingkungan ‘’, Pusat Penelitian


Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup UNPAD, Bandung 1989.

Soedjito, Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Peesaan ‘’, Tiara Wacana
Press 1987.

Tjasyono, Bayong ‘’Iklim dan Lingkungan ‘’, Penerbitan Candekia Jaya Utama,
Bandung 1989

Anonim, PERDA No. 1 Tahun 2012 Tentang RT/RW Kota Palu Tahun 2011-
2013.

----------, PERPES No.122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi Di wilayah pesisir dan
Pulau pulau Kecil.

63 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
G. RONA LINGKUNGAN AWAL
A. Geografis Dan Iklim

1. Letak Geografis

Lokasi atau wilayah Izin Usaha Pertambangan PT. BAHTERA BERKAH


ABADI GRUP secara geografis terletak pada bagian Baratlaut Wilayah
Kota Palu dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara Berbatasan dengan : Desa Loli Tasiburi


Kabupaten
Donggala
 Sebelah Timur Berbatasan dengan : Kelurahan Watusampu dan
Teluk Palu
 Sebelah Selatan Berbatasan dengan : Kelurahan Buluri
Kecamatan Ulujadi

 Sebelah Barat Berbatasan dengan : Kabupaten Donggala

2. Keadaan Iklim
Keadaan iklim di wilayah Kecamatan Ulujadi selama tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1. Keadaan Iklim per bulan di Kecamatan Ulujadi Kota Palu, 2016

Bulan Suhu Tekanan Udara Kelembapan


Mounth Udara (mb) Udara
(temperature(ᵒC) (%)
Januari 23,5 1 012,0 78,8
Februari 23,3 1 012,4 77,9
Maret 23,3 1 012,8 77,9
April 23,1 1 011,4 75,2
Mei 23,1 1 012,0 74,0
Juni 24,1 1 011,7 78,8
Juli 23,0 1 012,2 69,6
Agustus 23,1 1 012,3 67,2
September 23,6 1 012,2 64,7
Oktober 23,8 1 012,4 65,0
64 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
November 24,4 1 010,1 72,6
Desember 24,2 1 009,4 68,4
Sumber : BPS Kec. Ulujadi Dalam Angka 2016.

3. Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan


Hasil pemeriksaan laboratorium dari besarnya kandungan debu dan
partikel lainya di udara serta kebisingan pada lokasi penambangan Bahan
Galian Batuan milik PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP Di
Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi Kota Palu adalah sebagai
berikut :

Tabel 4.2. Hasil pemeriksaan laboratorium kadar debu dan partikel lainnya di
udara yang berada di loksi PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP.

( Dokumen Asli Hasil Uji Lab. Terlampir ).

Sumber : Laboratorium analisis sumberdaya alam dan lingkungan


Fakultas
Pertanian Universitas Tadulako 2016

Dari pengukuran yang telah dilakukan di sekitar lokasi


penambangan bahan galian batuan pada saat kondisi cuaca cerah, semua
parameter indikator kimia kualitas udara yang terdeteksi ternyata
seluruhnya mempunyai nilai konsentrasi masih di bawah baku mutu
kingkungan ( BML ) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
1999 tentang pengendalian pencemaran udara.

65 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
Tabel 4.3 Hasil pemeriksaan laboratorium untuk tingkat kebisingan di lokasi
PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP

Sumber : Laboratorium analisis sumberdaya alam dan Lingkungan Universitas


Tadulako 2016.

Sedangkan intestas kebisingan di lokasi pengambilan bahan galian


batuan milik PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP dan sekitarnya
pada saat pengukuran umumnya masih cukup baik. Hal tersebut sesuai
dengan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
48/MENLH/11/1996 Tentang baku tingkat kebisingan.

B. Topografi Geologi
1. Topografi

66 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
Kondisi topografi disekitar lokasi rencana penambangan bahan galian
batuan PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP yang terletak pada
Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi Kota Palu secara umum adalah
sebagian besar terdiri dari daratan tinggi yang berupa pegunungan , yaitu pada
bagian Selatan Menenggara , Barat Daya ,Barat, Barat Laut, sementara di
bagian Utara sekitarnya dan Timur Merupakan wilayah daerah perairan
dan/atau disebut Teluk Palu. Kelurahan Watusampu merupakan salah satu
wilayah dari Kecamatan Ulujadi Kota Palu yang berada pada wilayah
topografi dengan ketinggian 0-800 meter dari permukaan laut dengan
kemiringan pegunungan rata – rata ± 45ᵒ, sedangkan pada dataran rendah yang
berada di sisi pesisir pantai bagian Teluk Palu saat ini difungsikan sebagai
pusat pemukiman penduduk setempat yang telah lama mendiami Kelurahan
Watusampu, khusus Kelurahan Watusampu sendiri mempunyai bentuk
permukaan tanah sebagai berikut :

Tabel 4.4 . Bentuk Permukaan Daratan Di Kelurahan Watusampu,


Kecamatan Ulujadi, Kota Palu

Bentuk Permukaan Tanah Besaran

Dataran Rendah 15%

Perbukitan 45%

Pegunugan 40%

Ketinggian Permukaan Rata-rata (0 – 800) m dpl

Sumber : Hasil Data Pengukuran Tim Teknis PT. BBAG, 2017.

67 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
2. Kondisi Tanah

Keadaan struktur tanahnya bervariasi dari struktur tanah yang bertekstur


halus, sebagian bertekstur sedang dan sampai bertekstur kasar. Untuk lebih
jelasnya struktur, tekstur, dan komposisi hara tanah pada lokasi kegiatan dapat di
lihat pada lampiran hasil pemeriksaan laboratorium.

Tabel 4.5. Hasil pemeriksaan laboratorium untuk tingkat kualitas tanah di lokasi
PT. BAHTERA BERKAH ABADI GRUP

Sumber : Laboratorium Analisis sumberdaya alam dan lingkungan Universitas


Tadulako 2016.

68 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
C. Hidrologi
1. Kualitas Air Tanah

Data kualitas air di dapat melalui serangkaian pengukuran di lapangan


dan analisis labolatorium. Data ini di pakai sebagai data dasar untuk
menentukan kondisi lingkungan dan proyeksi kualitas air bersih.
Air yang menjadi target untuk dianalisis kualitasnya adalah air tanah
di sekitar lokasi tapak kegiatan. Pengambilan sampel air untuk keperluan
penentuan kualitas air pada rencana penambangan bahan galian batuan milik
PT. Bahtera Berkah Abadi Grup dilakukan pada 1 titik contoh air.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada saat survey lapangan dapat di lihat
pada tabel 4.6.

69 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
Tabel 4.6 Hasil pemeriksaan laboratorium untuk tingkat kualitas Air Tanah
di lokasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup

UNIVERSITAS TADULAKO

Sumber : Laboratorium analisis sumberdaya alam dan lingkungan Universitas


Tadulako 2016

D. Lingkungan Hidup dan Hayati


Lokasi kegiatan Penambangan Bahan Galian Batuan milik PT. Bahtera
Berkah Abadi Grup, yang terletak di Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi
Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah.
a. Penduduk
Data penduduk Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi Kota Palu
berdasarkan survey data di Kelurahan Watusampu tersebut yaitu :

Tabel 4.7 Jumlah Penduduk Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi Kota


Palu Provinsi Sulawesi Tengah, tahun 2016

70 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
Jenis Kelamin (jiwa)

No. Kelompok Umur L P Ket.

1 0–4 1.277 1.222


2 5–9 1.074 994
3 10 – 14 1.135 1.091
4 15 – 19 1.543 1.630
5 20 – 24 1.656 1.615
6 25 – 29 1.247 1.185
7 30 – 34 1.148 1.113
8 35 – 39 1.024 1.048
9 40 – 44 949 970
10 45 – 49 795 760
11 50 – 54 626 571
12 55 – 59 445 417
13 60 – 64 280 274
14 65 – 69 171 190
15 70 – 74 91 119
16 75 + 83 140

Jumlah 13.544 14.430 27.974


Jiwa
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu, Kec. Ulujadi Dalam Angka 2016

Tabel 4.8 . Jenis Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Watusampu


Kecamatan Ulujadi Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah

No. Mata Pencaharian Jumlah (org) Keterangan


1 PNS/POLRI/TNI 65
2 Karyawan Swasta 214
3 Pedagang 62
4 Wiraswasta 44
5 Petani 128
6 Nelayan 8
7 Buruh 311
8 Supir 10
9 URT 444
10 Mahasiswa / Pelajar 576
11 Pengrajin 5
12 Pensiunan 4
71 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
13 Tukang Ojek 6
14 Tukang Batu 2
15 Honorer 46
16 Perawat 6
17 Lainnya 41
18 Tidak Bekerja 467
Jumlah

Sumber : Data Monografi Kelurahan Watusampu, Kota Palu, 2016

b. Flora

Untuk jenis flora yang umum terdapat didalam dan sekitar lokasi baik
di lokasi rencana penambangan maupun di lokasi TUKS, yang sebagian besar
di tumbuhi tanaman liar maupun tanaman yang bersifat dilindungi, dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9 Jenis – jenis flora yang tumbuh disekitar lokasi


PT. Bahtera Berkah Abadi Grup

No. Jenis Tanaman Nama Latin Keterangan

1 Mangga Mangivera indica 20 pohon


2 Jarak Ricinus comunis -
3 Putri Malu Mimosa pudical -
4 Rumput Teki Ciperus rotundus -
5 Alang-alang Imperata cilindrica -
6 Gamal Gllyricidiassepium -
7 Pisang Musa paradicial -
8 Kelapa Coconucifera -
9 Ketapang Terminalia capata 35 pohon
10 Bambu Bambuseae -
11 Ubi jalar Ipomoea batatas -
12 Jagung Zea mays -
13 Padi Oryza sativa -
14 Ubi kayu Manihot esculenta -
15 Kacang tanah Arachis hypogaea -
Sumber : Data lapangan Tim Survey PT. BBAG, 2017

72 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa di sekitar lokasi
dermaga atau tterminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) terdapat
lingkungan hayati pohon mangrove, sehingga pada kegiatan usaha
pertambangan bahan galian batuan oleh PT. Bahtera Berkah Abadi Grup akan
selalu melakukan pengelolaan serta penanaman dan pelestariaan dari pohon
mangrove itu sendiri, serta dari pihak pemrakarsa melakukan pembuatan
lokasi khusus pencadangan dari pohon mangrove.

C. Fauna

Untuk jenis fauna yang umum terdapat di dalam dan sekitar lokasi
kegiatan diketahui tidak terdapat satwa liar ataupun satwa yang di lindungi.
Hasil pengamatan pada lokasi kegiatan, jenis fauna yang umum terdapat pada
lokasi kegiatan terdapat pada tabel berikut :

73 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
Tabel . 4.10 Jenis – jenis fauna yang hidup disekitar lokasi
PT. Bahtera Berkah Abadi Grup

No. Jenis Fauna Nama Latin

1. Sapi Bossendacus
2. Kambing Capra lurcus
3. Itik Cairina moschata
4. Ayam Galus galus
5. Burung pipit Amandova sp.
6. Burung Welet Apus - apus
7. Kupu – kupu Papilio sp.
8. Tikus Raticus neverticus
9. Cacing tanah Lumbricus terestris
10. Capung Annax sp.
11. Belalang Valange sp.
12. Lalat Musca domesticus
13. Kadal Maboya mulifasciara
14. Biawak Varanus sp.

Sumber : Hasil Survey Data Tim Lapangan, PT. BBAG, 2017

E. Kondisi Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Sesuai dengan kondisi atau rona lingkungan berupa kualitas


lingkungan seperti tanah, air dan udara yang akan menjadi salah satu
komponen / parameter fisik di Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi
Kota Palu yang di ukur, diamati dan dikelolah oleh perusahaan pertambangan
bahan galian batuan sebagai kewajiban perusahaan, maka data kondisi
tentang lingkungan serta kesehatan baik berupa tanah, air dan udara harus
tetap dalam lingkaran standarisasi Baku Mutu Lingkungan (BML), untuk
mengantisipasi sebagai kemungkinan dampak yang akan di timbulkan oleh
kegiatan penambangan ini seperti : pencemaran lingkungan baik tanah, air,
serta udara, sehingga dapat mengakibatkan banjir, dan tanah longsor,
gangguan lain yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan kesehatan
masyarakat berupa kebisingan sehingga pihak perusahaan wajib menjaga
serta mengantisipasi dan meminimalisir kegiatan penambangan bahan galian

74 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
batuan sehingga tidak terjadi dampak penting terhadap kesehatan dan
lingkungan.

Tabel 4.11 Derajat Kesehatan Prevalansi Penyakit di Kelurahan Watusampu


Kecamatan Ulujadi Kota Palu tahun 2016

No. Jumlah Penyakit Yang Dominan Penyebab Utama Ket


Penduduk

1. 29.974 Jiwa -, ISPA 57 Jiwa -, Gangguan Pernapasan

-, Diare 351 Jiwa -, Bakteri

-, Penyakit Kulit 453 Jiwa -, Alergi

Sumber : Data Profil Puskesmas Kelurahan Watusampu Kecamatan Ulujadi,

75 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
LAMPIRAN

1. IZIN LINGKUNGAN
2. PETA-PETA
3. DOKUMEN LAINNYA

76 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
77 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
78 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
79 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
80 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
81 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
82 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
PETA LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUAN

83 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
84 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
85 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
86 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
87 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G
88 | D O K U M E N U K L - U P L I U P E K S P L O R A S I B A T U A N P T . B B A G

Anda mungkin juga menyukai