Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Senyawa-senyawa fenol bahan alam dapat dibedakan atas dua jenis utama,
yang berasal dari jalur sikimat dan yang berasal jalur asetat-malonat. Senyawa-
senyawa fenol dari kedua jenis ini disebut poliketida, yang sebagian besar dihasilkan
oleh mikroorganisme seperti bakteri dan lumut.
Senyawa poliketida dapat diklasifikasikan berdasarkan pola-pola struktur
tertentu yang berkaitan dengan jalur biogenetik dari masing-masing jenis.
Berdasarkan struktur molekul, poliketida dapat dibedakan atas beberapa jenis, antara
lain ialah turunan asilfloroglusinol, turunan kromon, turunan benzokuinon, turunan
naftakuinon, dan antrakuion (Arifin, 1986: 114).
Nama kuinon diturunkan dari anggota yang paling sederhana, p-benzoquinon,
yang ditemukan oleh Woskresnsky pada tahun 1838 sebagai hasil oksidasi asam
quinat. Struktumya terdapat dalam bagian pigmen, antibiotik, vitamin K, koenzim
(ubiquinon dan plastoquinon).
Senyawa-senyawa kuinon merupakan zat warna yang terdapat dalam tumbuh-
tumbuhan yang berasal dari turunan senyawa aromatik. Menurut Hart (1983: 273)
“Kuinon merupakan golongan senyawa karbonil yang unik. Senyawa ini merupakan
diketon terkonjugasi siklik. Contoh paling sederhana ialah 1,4-benzokuinon. Semua
kuinon berwarna dan banyak diantaranya berupa pigmen alami yang digunakan
sebagai zat warna”.
Warna pigmen kuinon alam beragam, mulai dari kuning pucat sampai ke
hampir hitam, dan struktur yang telah dikenal jumlahnya lebih dari 450. walaupun
mereka tersebar luas dan strukturnya sangat beragam, sumbangannya terhadap warna
tumbuhan tinggi nilai nisbi kecil. Jadi, pigmen ini sering terdapat dalam kulit, galih
atau akar, atau dalam jaringan lain (misalnya daun), tetapi pada jaringan tersebut
warnanya tertutupi pigmen lain.
Berdasarkan hal tersebut tim penulis mencoba menjelaskan tentang kuinon
secara lebih jelas yang merupakan salah satu metabolit sekunder yang dihasilkan dari
jalur poliketida.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut:

1. Bagaimana proses biosintesis senyawa kuinon?


2. Bagaimana distribusi senyawa kuinon pada tanaman?
3. Dari mana sumber senyawa kuinon dan fungsi/peranan pada tanaman
maupun manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1. Mengetahui bagaimana proses biosintesis dari senyawa kuinon.


2. Mengetahui cara pemisahan dan identifikasi dari senyawa kuinon.
3. Mengetahui sumber dan fungsi/peranan senyawa kuinon dalam kehidupan
sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biosintesis

Biosintesis kuinon dikarakteristik pada berbagai jalur metabolik yang terjadi


pada berbagai organisme untuk memperjelas jumlah beberapa prekursor mereka yang
terbatas : asetat dan malonat, mevalonat, dan fenilalanin.

Biosintesis kuinon menunjukkan gambaran sangat bervariasi. Biosintesis


sering berbeda dalam tanaman yang tinggi dan struktur senyawa sering memberikan
sedikit petunjuk tentang asal mula senyawa tersebut. Atom karbon dari cincin 1,4
kuinon kemungkinan berasal dari asam asetat, dari asam mevalonat, atau dari
glukosa, melalui jalur sikimat dan asam amino aromatik.

Biosintesis ubikuinon, plastokuinon, dan tokoferol telah dibuktikan dalam


beberapa tumbuhan berlangsung mulai dari asam sikimat Jalur ke ubikuinon melalui
asam p-kumarat dan asam p-hidroksibenzoat, tetapi ke plastokuinon dan tokoferol
senyawa antaranya ialah asam fenilpiruvat dan asam homogentisat. Satu gugus metil-
C ubikuinon dan tokoferol berasal dari C-3 tirosina. Rantai samping isoprenoid yang
panjang jelas ditambahkan sekaligus ke cincin romatik dan dapat berasal dari firol
sebagai hasil penguraian klorofil.

Jalur ke naftokuinon sangat berbeda-beda. Pada kenyataannya telah


ditemukan lima jalur yang berlainan, masing-masing berlangsung pada tumbuhan
yang berbeda. Tiga jalur mulai dari asam sikimat, senyawa antaranya asam p-
hidroksibenzoat, dan memperoleh karbon tambahan, berturut-turut dari asam
suksinat, gugus 1-isoprenil atau 2-isoprenil. Jalur keempat merupakan jalur
poliasetat, dan jalur kelima menggunakan siklisasi secara oksidasi dua satuan fenil
propane.

Kebanyakan quinon tinggi diperoleh dari jalan pintas poliketida atau dari
campuran beberapa reaksi pintas. Ubiquinon dan platoquinon keduanya mempunyai
biogenesis campuran dengan rantai samping poliprenoid, sedangkan inti
benzoquinon diturunkan dari asam shikimat.

3
Biosintesis ubiquinon terutama dielusidasi dengan cara isolasi metabolit
dalam fotosintetik bakteri Rhodospirillum rubrum dan dengan menggunakan mutan
Escherichia coli. Asam p-hidroksibenzoat dibentuk berdasarkan eliminasi asam
piruvat dari asam khorismat dalam bakteri atau berdasarkan degradasi fenilalanin
dalam tanaman dan mamalia. Kemudian dialkilasi oleh poliprenil fosfat. Asam
fenolat mengalami dekarboksilasi menjadi poliprenil fenol yang kemudian
mengalami hidroksilasi dan 0-metilasi pada posisi -6.

Berbeda dengan ubiquinon, maka plastoquinon diturunkan dan tirosin atau p-


hidroksipiruvat yang di oksidasi menjadi homogentisaf diikuti dengan prenilasi,
metilasi, dan dekarboksilasi.

Berikut ini adalah skema biosisntesis koinon:

O OH
*CH3 *CH3 H*3C *CH3
CH3COOH

*CH3 (Metionin)
O CH3 HO CH3
COOH COOH

OH OH
H*3C *CH3 H*3C *CH3

HO CH2OH HO CH2OH
OH OH
SHANORELIN

Gambar 6. Biosintesis benzokuinon dari shanorellin (Manitto, 1992: 207)

4
*CH3 *CH
3
*CH3 *CH *CH3 *CH
3 3
CH3
HO CH3 HO CH3
O
O O OH
* O O
H C
3 COOH H*3C *
HOOC
O OH O OH O

*CH3 *CH *CH3 *CH


3 3
CH3 HO CH3
O
SITRININ

* O * O
HOOC HOOC
OH OH

CH3 OH CH3
O OH CH3
O HO
O O O
O
O
O COOH HO O
O O
H3C
H3C
C5
CH3 FUSCIN
H+ CH3

Gambar 7. Biosintesis benzokuinon dari beberapa kuinometida (Manitto, 1992: 208)

H O O

COOH
O O

COOH
OH OH
O O

OH O O OH

PLUMBAGIN 7-METILJUGLON

5
Gambar 8. Biosintesis naftokuinon dari beberapa naftokuinon yang diproduksi oleh
tumbuhan (Manitto, 1992: 210)

O O O

O
COOH
O

OH O OH O O OH O

HO OH

HO OH HO OH OH

OH O OH O OH O
EKINOKROM A SPINOKROM A SPINOKROM B

Gambar 9. Biosintesis naftokuinon dari beberapa turunan naftalena dan naftokuinon


yang berasal dari poliketida dan diproduksi oleh fungi (Manitto, 1992: 209)

OH OH
OCH3 OCH3 OH O
HO OH

OH O

1,8 - DIHIDROKSI NAFTALENA 1,8- DIMETOKSINAFTALENA MOMPAIN


Dakdinia concentrica Helicobasidium mompa

OH OH OH O

OX

OH OH OH O
BINAFTIL 3,9- DIHIDROKSIPERILENA
3,10 KUINON

6
Gambar 10. Biosintesis naftokuinon dari beberapa pigmen yang berasal dari

O
organisme laut (Manitto, 1992: 210)
O O O

COOH
O O O

HO

COOH
- CO2 OH O OH

HO

COOH
OH O OH OH O OH
EMODIN-9-ANTRON ENDOKROSIN

O
OX
HO
O

HO
OX
O OH
O
COOH
OH O OH HO

EMODIN
COOH
OH O OH

SKIRIN

Gambar 11. Biosintesis dari antron dan antrakuinon yang berasal dari poliketida
(Manitto, 1992: 211)

(a)
COOH X (b)
O OH
dari CH2

COSKoA

dari CH3 - COSKoA


OH O OH
ISLANDISIN

HO O

X
HO
COOH
O

SITROMISETIN 7
Gambar 11. Skema dari perkiraan biosintesis islandisin dan sitromesitin (Manitto,
1992: 212)

O
COOH
O

O O O
COOH
O
O O O
O

O O O O

HO

O O O

COOH

OH O O

TETRANGOMISIN

OH O OH

HO OH

HO CH3 DENTIKULATOL

a b PROTOHIPERISIN, tidak ada ikatan a dan b

HO CH3 PROTOHIPERISIN II, tidak ada ikatan a, ada


ikatan pada b

HIPERISIN, ada ikatan pada a dan b

Gambar 13. Biosintesis kuinon polisiklik

8
2.2 Distribusi Kuinon Pada Tanaman
Kuinon merupakan senyawa yang mengandung oksigen khususnya
yang berasal dari turunan Homolog aromatic teroksidasi dan dikarakterisasi
dengan adanya bentuk 1,4-diketo-sikloheksana-2,5-dien ( para-quinon ) atau
mungkin dalam bentuk 1,2-diketo-siklohenksa-3,5-dien ( ortho-quinon ). Secara
alamiah quinon terbentuk melalui dione yang terkonjugasi menjadi inti aromatic (
benzoquinon ), terkonjugasi menjadi sebuah sistem aromatik polisiklik
terkondensasi, naftalen ( naftoquinon ), antrace ( antraquinon ), 1,2-benzantren
( antrasiklinon ), naftodiantren ( naftodianthron ), perylen, fenantren dan lain-
lain.
Lebih dari 1200 kuinon telah diterangkan, terutama dari kingdom
tumbuh-tumbuhan, pada Angiospermae, Gymnospermae, Fungi, Lumut dan
sangat jarang pada Filices. Kelompok ini jarang ditemukan pada kingdom hewan,
khusunya pada Echinodermata dan Arthopoda. Benzoquinon sederhana
merupakan karakteristik dari Arthopoda dan agak jarang pada tumbuhan tingkat
tinggi, dimana mereka tampaknya spesifik pada family tertentu : Myrsinaceae,
Primulaceae, dan Boraginaceae. Yang paling banyak tersebar adalah 2,6-
dimetoksi-1,4-benzoquinon yang mungkin merupakan produk degradasi dari
lignin.
Distribusi naftoquinon terbatas pada Fungi dan tersebar luas pada
Angiospermae. Dan Naftaquionon juga terdapat dalam beberapa family dalam
jumlah terbatas : Bignoniaceae, Ebebaceae, Droseraceae, Juglandaceae,
Plumbaginaceae, Boraginaceae, Lythracea, Proteaceae, Verbenaceae dan lainnya.
Anthraquinon tersebar secara luas : Fungi, Lumut dan sedikit Spermatophyta.
Mereka ditemukan melimpah pada sekelompok anggota Family Angiospermae :
Rubiaceae, Fbaceae, Plogyonaceae, Rhamnaceae, Liliaceae, Schophulariaceae,
dan lainnya dan sering ditemukan dalam bentuk glikosida.

9
2.3 Sumber Kuinon

Beberapa sumber dan kegunaan kuinon yang ada, adalah sebagai berikut:

a) Embelia ribes: dipakai di India sebagi obat antifertilitas, anti caci pita, dan
penyakit kulit.
b) Rubia oncotrichia: menstimulasi pementukan akar pada beberapa spesies.
c) Lithospermu sp.: zat warna.
d) Biji Cassia dan kulit Rhamnus: sebagai bahan pencahar.
e) Plumbago capensis; perdu hias di daerah tropis.
f) Streptomyces sp.: antibiotik
g) Akar Morinda citrifolia L: antikanker, antiseptik, antibakteri
h) Akar bunga Pulsatilla : antimikroba
i) Daun Terminalia catappa L : antioksidan

Beberapa sumber kuinon lainnya:

a) Dyospyros sp.
b) Hypericum hirsutum
c) Penicilium islandicum
d) Crotolaria uripata
e) Oidiodendrom fuscum
f) Hypericum perforatum
g) Paracentrotus livdus
(Manitto, 1992: 206-213)

Berikut ini beberapa gambar dari sumber kuinon yang terdapat di alam,
sebagai berikut:

10
Gambar 14. Lidah Buaya (Aloe vera L.) (Anonymous, 2013)

Gambar 14. Vitamin K (Anonymous, 2013)

Gambar 15. Daun ketapang (Terminalia catappa L) ( (Anonymous, 2013)

11
Gambar 16. Akar pohon mengkudu (Morinda citrifolia L) (Anonymous, 2013)

Gambar 17. Bawang sabrang (Eleutherine americana Merr) (Anonymous, 2013)

12
Gambar 18. Kumbang pengombang (Bombardier beetle) (Anonymous, 2013)

Komponen zat beracun kumbang pengebom itu dikenal sebagai 1,4-


benzokuinon, 2-metil-1,4-benzokuion, sama air. Zat ini dapat berada pada kumbang
pengebom dengan cara-cara berikut ini:

Pertama, kelenjar perut kumbang pengebom itu tersusun dari dua bilik. Bilik-
bilik itu saling berhubungan. Bilik-dalam kumbang mengandung 1,4-hidrokuinon, 2-
metil-1,4-hidrokuion, sama Hidrogen Peroksida (H 2O2) yang terlarut di air. Bilik-luar
kumbang mengandung larutan air dari enzim peroksidase sama katalase.

Kedua, bilik-dalam sama bilik-luar dihubungkan oleh sebuah tube. Di dalam


tube, katup satu arah berfungsi buat mencegah zat di kedua bilik bercampur kalau
katup dalam keadaan tertutup. Aliran bakal mengalir dari bilik-dalam ke bilik-luar
kalau katup dalam keadaan terbuka.

Ketiga, kalau kumbang pengebom ngerasa terancam, kumbang pengebom


ngebuka katup, jadinya isi bilik-dalam ngalir deh tuh ke bilik-luar. And here the
reaction starts: Enzim peroksidase nyebabin reaksi antara hidrogen peroksida sama
hidrokuinon, hasilnya kuinon. Kalau enzim katalase bisa ngubah hidrogen peroksida
jadi air sama oksigen. Reaksi ini bersifat eksotermal. Akhirnya keluarlah zat kuinon
sama air panas dengan tekanan tingginya berasal dari O 2 yang disemprot kumbang
plus bunyi ketupannya.

Persamaan reaksi yang terjadi:

13
Reference: Kimia Organik Kuliah Singkat Harold Hart-Leslie E.Craine-David J.Hart.

2.4 Fungsi dan Peranan Kuinon

Pada Manusia :

Vitamin, mineral, enzim dan hormon, dapat digunakan untuk mengatasi diabetes
(yang tidak tergantung insulin), Antioksidan berguna untuk mencegah penuaan dini,
serangan jantung, sembelit, kadar gula darah, penyuburan rambut, turunan senyawa
benzokuinon (alkilhidroksikuinon) berguna sebagai anti cacing, naftokuinon
digunakan sebagai bahan utama dari kutek.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Senyawa kuinon adalah suatu senyawa turunan dari senyawa aromatik
yang memiliki senyawa karbonil yang unik. Strukturnya siklik dan tergolong ke
dalam diketon yang berkonjugasi. Semua senyawa kuinon ini memiliki warna
sebagai sifat khasnya. Senyawa kuinon diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu,
Benzokuinon, Naftokuinon, dan Antrakuinon.
Senyawa-senyawa kuinon dapat diperoleh dengan melakukan biosintesis
seperti: biosintesis dari shanorellin, biosintesis dari beberapa kuinometida,
biosintesis dari beberapa turunan naftalena dan naftokuinon yang bersal dari
poliketida dan diproduksi oleh fungi, biosintesis dari beberapa pigmen yang berasal

15
dari organisme laut, dan biosintesis dari antro dan antrakuinon yang bersal dari
poliketida.

DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai