HETEROSIKLIK AROMATIK
KIMIA ORGANIK 2
NAFTALENA?
Kegunaan :
pewangi, antiseptik dan pengusir ngengat.
Derivat naftalena digunakan sebagai bahan aditif pada bahan bakar motor
dan pelumas, seringkali pula digunakan sebagai zat antara dalam
pembuatan zat warna, plastik, dan pelarut.
Sumber Naftalena:
tar batu bara, minyak bumi.
sejenis rayap (digunakan sebagai penolak semut, jamur beracun, dan
cacing)
Tumbuhan Magnolia
Jamur endofitik (Muscodor albus)
BEBERAPA SENYAWA POLISIKLIS
O
O CH3
CH2-CH=C
CH2-C15H31
CH3
HO
O O
estron vitamin K1
OH
CH3
O
lawsona
OH
H3C OH HO CH3
OH
[7]sirkulena
CH3
KLASIFIKASI SENYAWA POLISIKLIS
SENYAWA
POLISIKLI
S
AROMATIS
KEAROMATISAN
NON
AROMATIS
HOMOSIKLIS
JENIS ATOM
PENYUSUN HETEROSIKLI
S ORTHO
TERPADU BERJEMB
CARA ATAN
SPIRO
PENGGABUNGAN
CINCIN JEMBATAN TANPA
TERPISAH ANGGOTA
JEMBATAN
BERANGGOTA
Contoh senyawa polisiklis aromatis dan nonaromatis
6 3 6 3
5 4 5 10 4
naftalena antrasena
6
9 8
5 7 10 7
4
8 6
3
1
2 9 2 5
1 10
3 4
f enantrena pirena
Pada naftalena monosubstitusi, posisi substituen dapat juga
dinyatakan oleh huruf Yunani. Posisi yang berdekatan dengan
karbon-karbon pertemuan cincin disebut posisi , sedangkan
pada posisi berikutnya adalah posisi .
SO 3H
NO 2
Cl
nitro naftalena
asam m-kloronaftalensulfonat
(m = meta )
CH 3 CH 3
CH 3
2-metil-9-vinilf enantrena
3-isobutil-1-metilnaftalena 9,10-dimetilantrasena
STRUKTUR NAFTALENA
10 atom C menggunakan orbital hibrida sp2.
Orbital sp2 membentuk struktur segitiga datar dengan
besar sudut sama, yaitu 120o, jadi stuktur naftalena
berupa cincin datar.
jumlah elektron pada naftalena adalah 10. Hal
tersebut memenuhi aturan Huckel untuk n = 2
H H
o
H 120
H
o
120 120o
H H
H H
Dalam benzena, semua panjang ikatan C-C sama, akibat proses
delokalisasi atau resonansi ikatan yang sempurna.
Dalam senyawa polisiklis aromatis, panjang ikatan karbon-karbon
tidak semuanya sama.
o
1,40 A
o
1,39 A
Br2, FeBr3
SUBSTITUSI ELEKTROFILIK
1-bromonaftalena
Pada naftalena, NO 2
substitusi elektrofilik HNO 3, H2SO4
dapat berlangsung
pada posisi (C-1) 1-nitronaftalena
atau (C-2),
SO3H
walaupun demikian,
sebagian besar H2SO4 berasap
80oC
reaksi berlangsung asam 1-naftalenasulfonat
pada posisi
O O CCH3
CH3CCl, AlCl3
1-asetilnaftalena
MEKANISME SUBSTITUSI ELEKTROFILIK
E
H E
+ E+
lambat + cepat
+ H+
elektrof il
zat antara
H E
E+ memerlukan 25 kkal untuk merusak sebagian
+
kearomatisan naftalena
SUBSTITUSI α ATAU β ? Jumlah struktur
resonansi zat antara
substitusi dan
Struktur-struktur resonansi zat antara untuk substitusi : sama.
H E H E H E Struktur resonansi
+ + zat antara yang
menghasilkan
+ substitusi pada posisi
keduany a masih mempertahankan struktur benzena,
sehingga merupakan peny umbang utama kestabilan zat antara mempunyai dua
H E
H E struktur benzenoid ,
+ dan jika substitusi
berlangsung pada
+
posisi , hanya
terdapat satu struktur
Struktur-struktur resonansi zat antara untuk substitusi : resonansi benzenoid.
Struktur zat antara
+ H H H substitusi lebih
E E E stabil dari substitusi
+ .
+
hany a terdapat satu y ang
mempertahankan struktur benzena substitusi naftalena
pada posisi lebih
H + H
disukai dari substitusi
E E pada posisi .
+
SULFONASI NAFTALENA
Pada temperatur tinggi (160oC), naftalena dapat disulfonasi pada posisi ,
sedangkan pada temperatur rendah, naftalena tersulfonasi pada posisi .
Asam 1-naftalenasulfonat merupakan produk kendali kinetika.
Asam 2-naftalensulfonat merupakan produk kendali termodinamika.
SO3H
SO3H
80 oC
91 % 9%
asam 1-naf talenasulf onat asam 2-naf talenasulf onat
+ SO3
SO3H
SO3H
160 oC
15 % 85 %
asam 1-naf talenasulf onat asam 2-naf talenasulf onat
SULFONASI NAFTALENA
o
pada 160 C reaksi lebih banyak yang mengikuti jalur ini
G ±
G ±
SO3H G
AlCl 3
CS 2
O
+ RCCl O
C
AlCl 3 R
PhNO 2
SUBSTITUSI ELEKTROFILIK KEDUA
Faktor yang dipertimbangkan :
sifat substituen yang telah terdapat pada naftalena.
Jenis gugus O- NH2, NHCOR, Ph, R F, Cl, CO2R, CO2H, NO2, NH3,
NHR, OCOR, Br, I CHO, COR, SO3H, NR3+
NR2, CN
OH,
OR
Jenis o, p
o,p o,p o,p o,p m m m
pengarah
substitusi
Substituen pertama : gugus pengaktivasi
posisi ortho,
lebih sesak
OH OH OH
NO 2
Posisi 1 HNO 3, H2SO 4 +
posisi para,
tidak sesak
NO 2
banyak sedikit
+ OH
NO 2 OH OH
+ + NO 2 NO 2
+
H NO 2 H NO 2 H NO 2 H H H
+ +
OH OH OH
+ OH
NO 2 OH
NO 2
+ + +
+ H
H
H NO 2 H NO 2 H NO 2
Posisi 2
Br
OH OH OH OH
Br 2, FeBr 3
+ +
Br Br
paling banyak sedikit sangat sedikit
Substituen pertama : gugus pendeaktivasi
Posisi 1
+ H NO 2 H NO 2 H NO 2 H NO 2
-
O O
NO2 NO2
tolak menolak +
NO2 H NO2 H NO2 NO2 H muatan positif N NO 2 NO 2
+
+ +
+
+ +
H NO 2 H NO 2 H NO 2
Posisi 2
Br
SO3H SO3H SO3H
Br2, FeBr3
+
banyak sedikit
SUBS. ELEKTROFILIK ANTRASENA DAN
FENANTRENA
Antrasena lebih reaktif terhadap substitusi elektrofilik daripada benzena dan
substitusi berlangsung paling banyak pada posisi 9. Alasan substitusi lebih
banyak berlangsung pada posisi 9 adalah karena elektron-elektron pada
struktur zat antaranya lebih terdelokalisasi daripada yang berlangsung pada
posisi lainnya,
Substitusi elektrofilik pada fenantrena juga paling banyak berlangsung pada
posisi 9. E
8 9 1
7 2
+ E+
6 3
5 10 4
1 10
E
2 9
3 + E+
8
4
5 7
6
REAKSI ADISI
Reaksi adisi pada senyawa polisiklis aromatis berlangsung
jauh lebih mudah daripada reaksi adisi pada benzena
Na, etanol tak ada reaksi
Na, etanol
Na, etanol
Pt
o
225 C, 35 atm
reaksi adisi pada antrasena dan fenantrena seringkali
ditemukan berlangsung pada posisi 9 dan 10.
Reaksi brominasi fenantrena
Br 2
Br
Br
O
O
+ O O
O O
maleat anhidrida
REAKSI OKSIDASI
reaksi oksidasi pada senyawa aromatis polisiklis lebih mudah berlangsung
daripada benzena. Reaktivitas yang lebih besar tersebut disebabkan oleh
senyawa polisiklis aromatis dapat bereaksi hanya pada salah satu cincin,
sehingga masih mempunyai setidaknya satu cincin benzena yang masih utuh,
baik dalam struktur zat antara maupun produknya.
Kation benzilik, anion benzilik, dan radikal bebas benzilik semuanya
terstabilkan secara resonansi dengan cincin benzena. Akibatnya posisi
benzilik merupakan letak kereaktivan dalam berbagai reaksi, termasuk
oksidasi. Semua senyawa polisiklik aromatis, apapun jenis alkilnya, dapat
dioksidasi pada posisi benzilik menghasilkan gugus karboksil.
O
O
COH
V2O5 -H2O
udara
O
kalor
COH
O
O
asam o-ftalat anhidrida asam ftalat
OKSIDASI NAFTALENA TERSUBSTITUSI
Naftalena tersubstitusi dapat dioksidasi pada bagian cincin yang
lebih aktif.
NO 2 O NO 2
CrO 3
CH 3CH 2OH
HOC
HOC
1-nitronaf talena
O
asam 3-nitro-1,2-f talat
NH 2 O
CrO 3
CH 3CH 2OH
COH
COH
1-naf tilamina
O
asam o-f talat
O
OH CrO 3
CH 3CH 2OH
COH
naf tol
COH
O
asam o-ftalat
OKSIDASI NAFTALENA TERSUBSTITUSI
Walaupun oksidasi pada umumnya berlangsung hingga tingkat oksidasi tertingginya (menjadi
gugus –COOH), tetapi bila kondisi reaksi dikendalikan (suhu dan tekanan diperendah), maka
oksidasi dapat berlangsung hingga pembentukan gugus karbonil (C=O). Misalnya, naftalena
dapat diubah menjadi 1,4-naftokuinon. Perhatikan bahwa posisi aktif reaksi tetap pada posisi
karbon benzilik.
Pengendalian kondisi reaksi hingga tercapai kondisi yang lunak, juga dapat mengoksidasi
gugus hidroksi yang terikat pada senyawa polisiklis aromatis menjadi gugus karbonil, sehingga
dihasilkan suatu kuinon OH
O O
CrO 3 OH
H2SO4
O
[O]
kondisi lunak
O
1,4-naftakuinon
OH O
O
CrO 3
H2SO 4 [O]
kondisi lunak
O O
OH
9,10-antrakuinon
OH O
CrO 3 [O]
H2SO 4 kondisi lunak
HO O
O
O
9,10-fenantrakuinon
PUSTAKA
1. ratnaningsih.staf.upi.edu/files/2011/08/POLISIKLIS.ppt
2. www.fch.vut.cz/~fiserova/down/pahs.ppt
3. blumberg-lab.bio.uci.edu/past%20teaching/bio2B-sp2005/pah_presentation.p
4. chemweb.ucc.ie/courses/DSV/.../Lecture%201-Course%20content,%20PAHs.ppt
What are PAHs?
group of organic compounds
two or more aromatic (benzene) rings are fused
together
potential health risk due to their inner chemical
stability, high reactivity to different types of
degradation and high toxicity to living organisms