KIMIA ORGANIK 1
Br
Br
o-Dibromobensena m-Dibromobensena p-Dibromobensena
orto meta para
1
Cl Br Br
NO2
6 2
5 3
4
NO2
NO2 Br
1,39 Ao
CONTOH: NAFTALEN 6 3 1,40 Ao
5 4
Naftalena Tl 80o C panjang ikatan pada naftalen
4
8 Antrasena
3
9
2
1 10
Fenantrena
OKSIDASI PADA NAFTALEN
Karbon pertemuan cincin tidak diberi nomor karena karbon tersebut
tidak reaktif lagi. Bila menggunakan pereaksi yang besar maka lebih
stabil pada posisi β
alfa
8 alfa 1
2 beta Tetapi jika naftalen dioksidasi
7
akan terjadi reaksi pemaksa
beta
6 3 pisahan C α dan C β yaitu :
5 4 O
OH
[O]
OH
O
OKSIDASI PADA ANTRASENA
8 alfa
9 1
7 2
Jika suatu antra sena dioksidasi
6 3 maka dia tidak mengalami pemaksa
5 10 4 pisahan. Yang terjadi adalah
epoksidasi pada C9 dan C10 yaitu :
8 9 1 O
8 1
7 2
7 2
[O]
6 3
5 4 6 3
10
5 4
O
OKSIDASI PADA FENENTRENA
6
5 7
4
Yang paling reaktif adalah C9 dan C10 dan
8
3
tetap berkelakuan seperti pada alkena
9
alifatik. C9 dan C10 selain mudah
2
1 10
mengalami adisi juga mudah mengalami
oksidasi
6 6
5 7 5 7
4 4
8 8
3 [O]
3
9
2 2
1 10 1
O
SENYAWA AROMATIK HETEROSIKLIK
Biasanya di dalam molek. Terdapat N (PIRIDIN DAN PIROL)
4
3 4 3
5
2 5
6
N N1
2 Yang mengakibatkan sifat aromatik
1
dari piridin tidak = pirol. Piridin tidak
piridin pirol
melibatkan semua pasangan elektron
Pada pirol 4 elektron dari karbon dan bebas dari nitrogen (I e-). Karena
dua elektron dari nitrogen piridin tidak melibatkan semua
mennyebabkan sifat aromatik. Jadi elektron bebasnya maka piridin
pirol adalah senyawa yang bersifat dapat membentuk ikatan hidrogen
basah (basa lemah) tidak larut dalam dan dapat larut dalam air serta dapat
air dan tidak membentuk ik hidrogen. bereaksi dengan asam membentuk
Nitrogen menyumbang 2 elektronnya garam.
untuk menjadi 6 (aromatik).
LANJUTAN
Pada piridin terjadi subtitusi nukleofilik sedangkan
pada pirol terjadi subtitusi elektrofilik. Hal ini
disebabkan oleh piridin merupakan penarik elektron
terhadap cincin aromatik (aktifasi) artinya ada
elektron bebas yang tidak digunakan untuk
beresonansi, sebaliknya pada pirol bersifat sebagai
pendorong elektron terhadap cincin bensena maka
akan memperkecil atau mengurangi keasaman
(pendeaktifasi). Penarik elektron (piridin)
memperbesar keasaman
DIDALAM MOLEKUL TERDAPAT ATOM OKSIGEN
(PIRAN DAN FURAN)
sp3
Perlu diingat tidak ada heteroatom dengan O
untuk 6 anggota karena ada satu C dengan SP3
O
O
piran furan