Hidrokarbon Aromatik
3.1. Pendahuluan
Sebuah hidrokarbon aromatik atau arena ( kadang juga disebut hidrokarbon aril)
adalah hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan atau ikatan ganda di antara atom-atom karbonnya.
Konfigurasi 6 atom karbon pada senyawa aromatik dikenal dengan cincin benzena.
Siklo parafin dengan 5 dan 6 atom C disebut naftena, terdapat dalam minyak bumi. Suatu cincin
dianggap sebagai induk kecuali bila terdapat suatu rantai yang lebih panjang, yang dalam hal ini
akan dianggap sebagai induk.
CH2CH2CH3 CH2(CH2)5CH3
1-sikloheksilheptana
Propilsikloheksana
Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki sekurang-kurangnya 1 cincin
atom karbon, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana paling sederhana adalah siklopropana
yang memiliki 3 atom C dengan konformasi berbentuk planar. Sedangkan pada sikloalkana
dengan jumlah atom C penyusun cincin lebih dari 3 memiliki bentuk yang tidak planar dan
melekuk, membentuk suatu konformasi yang paling stabil (memiliki energi paling rendah), ingat
bentuk molekul gula yang berbentuk segi enam, berupa pelana kuda dan bentuk kursi adalah
bentuk yang stabil.
Sifat – sifat
1. Perbandingan dengan Alkena dan Alkuna
a) Reaksi dengan halogen dan asam halogenida
Siklo-alkana dengan lingkar kecil menyerupai alkena.
Misal :
Siklo – propana + Br2 Br – C – C – C – Br
Siklo – propana + HJ C–C–C–J
Catatan : tidak bereaksi dengan KMnO4 dan O3
Siklo-butana dan yang lebih tinggi :
Dengan Br2 terjadi reaksi substitusi.
Dengan HJ tidak bereaksi.
Ini menyerupai alkana.
b) Penghidrogenan
Ni
+ H2 80oC C–C–C
Ni
+ H2 C–C–C–C
120oC
Ni
C=C 0o
C C 60o
C C
90o
C C
108o
Menurut teori tersebut paling reaktif ialah etena dan siklopentana hampir bebas dari
tegangan sudut sehingga stabil. Lingkar 6 ke atas tidak planer tetapi berombak untuk
mendapat bentuk tanpa tegangan.
Lingkar enam terdapat dua bentuk :
sumbu
B
A C
Catatan :
- Bentuk kursi lebih stabil dari bentuk perahu
- Ikatan-ikatan yang sejajar dengan sumbu bidang A, B, C, D, disebut ikatan-ikatan
aksial dan ikatan-ikatan yang terletak dalam cincin disebut ikatan-ikatan ekuatorial.
8 1
7 2
Naftalena C6H5CH2 ― Benzyl
6 3
5 4
8 9 1
7 2 antrasena ρ-tolil-
CH3
6 3
5 10 4
9 10
8
1 fenantrena 1-naftil-
7 2 (α-naftil-)
6 5 4 3
CH3 Toluena
CH(CH3)2 Kumena
CH = CH2 Stirena
CH3
o-xilena
CH3
CH3
CH3
Mesitilena
CH3
Sistem-sistem yang terdiri dari lima cincin benzena atau lebih, yang terpadu secara linier, diberi
nama dengan suatu awalan bilangan-yunani yang diikuti oleh –sena (Inggris : -cene). Awalan ini
menyatakan banyaknya cincin terpadu.
Pentasena
Sistem aromatik dianggap sebagai induk kecuali bila terlekat suatu rantai yang lebih panjang.
C6H5CH2CH2CH3 C6H5CH2CH2CH3
Propilbenzena 1-fenilpropana
Jika hanya terdapat dua substituen pada suatu cincin benzena, posisi mereka dapat dinyatakan
baik dengan nomor awalan atau dengan o-, m-, atau p- (orto-, meta-, atau para-). Jika terdapat lebih
dari dua substituen, harus digunakan angka (bilangan).
Br Br
Br
Br
o-di-bromo-benzena
m-di-bromo-benzena
CH3CH2
Br Br CH2CH3
CH2CH3
-
p di-bromo-benzena 1,2,3-tri-etil-benzena
Gugus utama, atau suatu gugus yang merupakan bagian dari induk (misalnya CH 3 dalam
toluena), selalu dianggap terlekat pada posisi 1 pada cincin. Nomor-nomor substituen dipilih agar
serendah mungkin dan preferensi diberikan pada gugus yang berprioritas tatanama tertinggi.
Titik didih dan titik leleh hidrokarbon aromatik (dipaparkan pada tabel dibawah ini) bersifat khas
uintuk senyawa organik nonpolar.
5,5 80
Benzena
-95 111
Toluena CH3
CH3
o-xilena -25 144
CH3
CH3
m-xilena -48 139
CH3
p-xilena 13 138
CH3 CH3
3.4. Benzen.
Benzena merupakan senyawa aromatik sederhana, dibuat dari batubara dan dari minyak bumi.
Untuk pertama kalinya benzena diisolasi pada tahun 1825 oleh Michael Faraday dari residu
minyak yang tertimbun dalam pipa gas di London. Sampai tahun 1940, ter batubara merupakan
sumber utama. Senyawa Aromatik yang diperoleh dari sumber-sumber ini adalah hidrokarbon,
fenol, dan senyawa heterosiklik aromatik, senyawa aromatik lain adalah petroleum.
3.4.1. Sifat-sifat
Fisika : cairan, t.d. 80oC t.l. 5,5oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut
dalam kebanyakan pelarut organik (seperti dietil eter, karbon
tetraklorida atau heksena), bersifat toksik dan agak karsinogenik,
mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan berwarna (karena
kadar C tinggi ).
Kimia : sangat stabil tak bereaksi dengan KOH pekat, panas, HCl pekat,
bereaksi sangat lambat dengan KMnO4 atau asam khromat,
menunjukkan beberapa reaksi adisi dan substitusi.
3.4.2. Struktur Benzena
x
3 orto meta para
(1,2) (1,3) (1,4)
X x x
1 1 1
x x
2
4 3 x x x
5 3
x
visinal asimetrik simetrik
(1,2,3) (1,2,4) (1,3,5)
H
3.4.3. Rumus benzena
H H
H H
H H
H H H H
H H H H
H H
H
Disini dianggap elektron-elektron valensi
H H
lingkaran enam terbagi sama rata antara ke-
enam atom C, sehingga ikatan antara 2 atom
H H
C berdampingan bukan ikatan kembar sejati
H dan juga bukan ikatan tunggal sejati.