Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan6.

Hidrokarbon Aromatik

TIU : Mahasiswa mampu memahami  dan menjelasakan tentang : Hidrokarbon Aromatik


TIK : Mahasiswa mampu memahami  dan menjelasakan tentang : 1. Siklo Alkana. 2. Sifat fisika
dan kimia. 3. Senyawa-senyawa hidrokarbon aromatik. 4. Benzen. 5. Sifat-sifat benzen.

3.1. Pendahuluan
Sebuah hidrokarbon aromatik atau arena ( kadang juga disebut hidrokarbon aril)
adalah hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan atau ikatan ganda di antara atom-atom karbonnya.
Konfigurasi 6 atom karbon pada senyawa aromatik dikenal dengan cincin benzena.

3.2. Siklo Alkana (Siklo-parafin, pokli-metilena) = CnH2n


Siklo-alkana berisomer dengan olefin, tetapi mempunyai lingkar yang jenuh. Senyawaan-
senyawaan ini disebut alisiklik. Karena mempunyai lingkar dan dalam banyak hal menyerupai
senyawaan-senyawaan alifatik. Dengan menambahkan awalan siklo ke nama alkana, yang memiliki sama
banyak atom karbon.

Siklopentana Sikloheksana Siklooktana

Siklo parafin dengan 5 dan 6 atom C disebut naftena, terdapat dalam minyak bumi. Suatu cincin
dianggap sebagai induk kecuali bila terdapat suatu rantai yang lebih panjang, yang dalam hal ini
akan dianggap sebagai induk.

CH2CH2CH3 CH2(CH2)5CH3

1-sikloheksilheptana
Propilsikloheksana
Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki sekurang-kurangnya 1 cincin
atom karbon, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana paling sederhana adalah siklopropana
yang memiliki 3 atom C dengan konformasi berbentuk planar. Sedangkan pada sikloalkana
dengan jumlah atom C penyusun cincin lebih dari 3 memiliki bentuk yang tidak planar dan
melekuk, membentuk suatu konformasi yang paling stabil (memiliki energi paling rendah), ingat
bentuk molekul gula yang berbentuk segi enam, berupa pelana kuda dan bentuk kursi adalah
bentuk yang stabil.

Sifat – sifat
1. Perbandingan dengan Alkena dan Alkuna
a) Reaksi dengan halogen dan asam halogenida
 Siklo-alkana dengan lingkar kecil menyerupai alkena.
Misal :
Siklo – propana + Br2 Br – C – C – C – Br
Siklo – propana + HJ C–C–C–J
Catatan : tidak bereaksi dengan KMnO4 dan O3
 Siklo-butana dan yang lebih tinggi :
Dengan Br2 terjadi reaksi substitusi.
Dengan HJ tidak bereaksi.
Ini menyerupai alkana.

b) Penghidrogenan

Ni

+ H2 80oC C–C–C

Ni
+ H2 C–C–C–C
120oC

Ni

+ H2 300oC C–C–C- C–C


Mengenai kestabilan lingkar pada senyawaan-senyawaan alisiklik dikenal 3 macam
tegangan :
 Tegangan sudut karena sudut dalam lingkar berbeda 109o28’ (= Sudut antara 2 tangan
valensi pada atom C)
 Tegangan karena ada penplakan antara atom-atom H yang letaknya berdekatan dan
berhadapan.
 Tegangan karena ada penolakan antara atom-atom C yang letaknya berdekatan dan
berhadapan. Ini terdapat pada lingkar besar.
2. Tegangan Sudut
Menurut teori tegangan yang dikemukakan oleh Von Baeyer dan kemudian diperbaiki oleh
Sachse adalah lingkar 5 kebawah dari siklo-alkana planer (atom-atom C pada satu bidang) akibat
dari tangan-tangan valensi yang harus dibengkokkan sehingga dalam molekul ada tegangan. Lebih
banyak yang dibengkokkan maka lebih besar tegangan dalam molekul dan lebih tak stabil (reaktif).
Senyawaan Tiap sudut Pembengkokkan dari tiap tangan valensi

C=C 0o

C C 60o

C C
90o

C C

108o

Menurut teori tersebut paling reaktif ialah etena dan siklopentana hampir bebas dari
tegangan sudut sehingga stabil. Lingkar 6 ke atas tidak planer tetapi berombak untuk
mendapat bentuk tanpa tegangan.
Lingkar enam terdapat dua bentuk :

sumbu
B

A C

Bentuk kursi Bentuk perahu

Catatan :
- Bentuk kursi lebih stabil dari bentuk perahu
- Ikatan-ikatan yang sejajar dengan sumbu bidang A, B, C, D, disebut ikatan-ikatan
aksial dan ikatan-ikatan yang terletak dalam cincin disebut ikatan-ikatan ekuatorial.

3.3. Senyawa Hidrokarbon Aromatik.


Senyawaan-senyawaan ini disebut Arena (dari aromatik dan akhiran –ena) dan inti dari
senyawaan-senyawaan ini disebut aril.
Suatu senyawa aromatik adalah suatu type senyawa yang memperoleh penstabilan cukup banyak
oleh delokalisasi elektron-pi. Agar bersifat aromatik, suatu senyawa haruslah siklik dan datar.
Tiap atom cincin harus memiliki orbital p tegak lurus bidang cincin, dan orbital-orbital p harus
mengandung (4n + 2) elektron pi (aturan Huckel). Hidrokarbon aromatik biasanya dirujuk oleh
nama trivial pada tabel dibawah ini.

Nama untuk beberapa arena dan gugus aril.


Struktur Nama Struktur Nama
Arena Gugus aril

Benzena C6H5 ― fenil

8 1
7 2
Naftalena C6H5CH2 ― Benzyl
6 3
5 4

8 9 1
7 2 antrasena ρ-tolil-
CH3
6 3
5 10 4

9 10
8
1 fenantrena 1-naftil-
7 2 (α-naftil-)

6 5 4 3

CH3 Toluena

CH(CH3)2 Kumena

CH = CH2 Stirena

CH3
o-xilena

CH3
CH3

CH3

Mesitilena
CH3
Sistem-sistem yang terdiri dari lima cincin benzena atau lebih, yang terpadu secara linier, diberi
nama dengan suatu awalan bilangan-yunani yang diikuti oleh –sena (Inggris : -cene). Awalan ini
menyatakan banyaknya cincin terpadu.
Pentasena

Sistem aromatik dianggap sebagai induk kecuali bila terlekat suatu rantai yang lebih panjang.
C6H5CH2CH2CH3 C6H5CH2CH2CH3
Propilbenzena 1-fenilpropana
Jika hanya terdapat dua substituen pada suatu cincin benzena, posisi mereka dapat dinyatakan
baik dengan nomor awalan atau dengan o-, m-, atau p- (orto-, meta-, atau para-). Jika terdapat lebih
dari dua substituen, harus digunakan angka (bilangan).

Br Br

Br
Br

o-di-bromo-benzena
m-di-bromo-benzena

CH3CH2
Br Br CH2CH3

CH2CH3
-
p di-bromo-benzena 1,2,3-tri-etil-benzena

Gugus utama, atau suatu gugus yang merupakan bagian dari induk (misalnya CH 3 dalam
toluena), selalu dianggap terlekat pada posisi 1 pada cincin. Nomor-nomor substituen dipilih agar
serendah mungkin dan preferensi diberikan pada gugus yang berprioritas tatanama tertinggi.
Titik didih dan titik leleh hidrokarbon aromatik (dipaparkan pada tabel dibawah ini) bersifat khas
uintuk senyawa organik nonpolar.

Titik Leleh dan Titik Didih Beberapa Hidrokarbon Aromatik


Nama Struktur Tl, oC Td, oC

5,5 80
Benzena

-95 111
Toluena CH3
CH3
o-xilena -25 144
CH3

CH3
m-xilena -48 139
CH3

p-xilena 13 138
CH3 CH3

3.4. Benzen.
Benzena merupakan senyawa aromatik sederhana, dibuat dari batubara dan dari minyak bumi.
Untuk pertama kalinya benzena diisolasi pada tahun 1825 oleh Michael Faraday dari residu
minyak yang tertimbun dalam pipa gas di London. Sampai tahun 1940, ter batubara merupakan
sumber utama. Senyawa Aromatik yang diperoleh dari sumber-sumber ini adalah hidrokarbon,
fenol, dan senyawa heterosiklik aromatik, senyawa aromatik lain adalah petroleum.

3.4.1. Sifat-sifat
Fisika : cairan, t.d. 80oC t.l. 5,5oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut
dalam kebanyakan pelarut organik (seperti dietil eter, karbon
tetraklorida atau heksena), bersifat toksik dan agak karsinogenik,
mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan berwarna (karena
kadar C tinggi ).
Kimia : sangat stabil tak bereaksi dengan KOH pekat, panas, HCl pekat,
bereaksi sangat lambat dengan KMnO4 atau asam khromat,
menunjukkan beberapa reaksi adisi dan substitusi.
3.4.2. Struktur Benzena

(1) Benzena menunjukkan reaksi-reaksi adisi


O
C
H2O H
c. C6H6 + 3 O3 triozonida 3 glioksal
Zn O
C
H
(2). Benzena menunjukkan reaksi-reaksi substitusi, dikenal :
Macam senyawaan mono-substitusi, Isomer senyawaan di-substitusi dan Isomer senyawaan
tri-substitusi.
X x x
1 1 1
x x
2
4 x

x
3 orto meta para
(1,2) (1,3) (1,4)

X x x
1 1 1
x x
2

4 3 x x x
5 3
x
visinal asimetrik simetrik
(1,2,3) (1,2,4) (1,3,5)

H
3.4.3. Rumus benzena
H H

H H

(3). Pemeriksaan dengan sinar rontgen menghasilkan :


Jarak-jarak antara 2 atom C berdampingan sama panjangnya yakni : 1.39 Å sedangkan
panjangnya ikatan C = C sejati ialah : 1.34 Å dan panjang ikatan C – C sejati adalah : 1.54
Å
(4). Menurut teori resonansi :
Benzena adalah hibrida resonansi dari kedua rumus dibawah ini :

H H

H H H H

H H H H

H H

(5). Perumusan terakhir

H
Disini dianggap elektron-elektron valensi
H H
lingkaran enam terbagi sama rata antara ke-
enam atom C, sehingga ikatan antara 2 atom
H H
C berdampingan bukan ikatan kembar sejati
H dan juga bukan ikatan tunggal sejati.

Anda mungkin juga menyukai