Anda di halaman 1dari 41

ALKANA DAN SIKLOALKANA

(HIDROKARBON JENUH)
Budi Arifin, SSi

Bagian Kimia Organik


Departemen Kimia FMIPA IPB
TATA NAMA ALKANA

1. Alkana tanpa cabang (alkana normal)  deret homolog


dengan pertambahan 1 gugus metilena (-CH2-): CnH2n+2.
metana propana pentana heptana nonana
etana butana heksana oktana dekana
(lihat Tabel 2.1)

2. Alkana dengan cabang:


pilihlah rantai lurus atom-C terpanjang sebagai nama dasar.
TATA NAMA ALKANA

A C C C C
C C C C bukan C C C C

Jika ada 2 rantai lurus terpanjang yang sama, pilihlah rantai


yang paling banyak cabangnya.

B C C C C
C C C C C C bukan C C C C C C
C C
TATA NAMA ALKANA
3. Gugus yang melekat pada rantai utama disebut substituen:
alkil, halogen.
Alkana Substituen alkil Nama
CH4 (metana) CH3– metil (Me-)
CH3CH3 (etana) CH3CH2– etil (Et-)
CH3CH2CH3 (propana) CH3CH2CH2– propil (Pr-)
CH3 CH isopropil (i-Pr-) atau 1-
CH3 metiletil

CH3CH2CH2CH3 (butana) CH3CH2CH2CH2– butil (Bu-)


CH3CH2 CH sec-butil (s-Bu-) atau 1-
CH3 metilpropil
TATA NAMA ALKANA

Alkana Substituen alkil Nama


(CH3)3CH (isobutana) CH3 CH CH2 isobutil (i-Bu) atau 2-
CH3 metilpropil
CH3
tert-butil (t-Bu) atau
CH3 C
1,1-dimetiletil
CH3

CH3 F- = fluoro
CH3 C CH2 Cl- = kloro
substituen halogen
CH3 Br- = bromo
neopentil I- = iodo
TATA NAMA ALKANA

4. Rantai utama dinomori sehingga substituen pertama yang


dijumpai di sepanjang rantai memperoleh nomor terendah.
C C C C C
C C C C C C bukan C C C C C C
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6

Jika ada cabang yang jaraknya sama dari setiap ujung rantai
terpanjang, mulailah menomori dari yang terdekat dengan
cabang ketiga:
TATA NAMA ALKANA

D C C C C C C
C C C C C C C bukan C C C C C C C
1 2 3 4 5 6 7 7 6 5 4 3 2 1

Jika tidak ada cabang ketiga, nomor dimulai dari substituen


terdekat yang namanya memiliki prioritas dari segi abjad:

E C C C C C C
C C C C C C C bukan C C C C C C C
1 2 3 4 5 6 7 7 6 5 4 3 2 1
TATA NAMA ALKANA

5. Bila 2 atau lebih gugus yang identik melekat pada rantai


utama, digunakan awalan di-, tri-, tetra-, penta-, dst.

6. Bila terdapat 2 atau lebih jenis substituen, urutkan sesuai


abjad Inggris; abaikan awalan di-, tri-, … atau iso-, sec-, …

7. (a) Nama IUPAC untuk hidrokarbon ditulis sebagai satu kata.


(b) Antarnomor dipisahkan dengan tanda koma sementara
nomor dan huruf dipisahkan oleh tanda hubung.
TATA NAMA ALKANA

(c) Tidak ada spasi di antara substituen yang dinamai terakhir


dan nama alkana induk yang mengikutinya.

Contoh:
Untuk senyawa A–E di muka, nama IUPAC-nya berturut-turut
A 3-metilpentana D 2,3,6-trimetilheptana

B 3-etil-2-metilheksana E 3-etil-5-metilheptana

C 2,4-dimetilheksana
TATA NAMA ALKANA

Latihan:
1. Berilah nama IUPAC untuk struktur-struktur berikut:
a. CH3 CH3 d.
CH3 CH CH CH2 CH3

b. (CH3)3CCH2CHClCH3

c. ClCH2CH2CHBrCH3

2. Tulislah struktur untuk (a) 2,2,4-trimetilpentana


dan (b) isobutil bromida.
SIFAT FISIS

Alkana bersifat nonpolar, maka tidak larut dalam


air yang bersifat polar (kaidah like dissolves like).

Ikatan hidrogen antarmolekul air tidak dapat


digantikan oleh interaksi tarik-menarik alkana-air
yang setara kekuatannya.

Pergerakan molekul alkana menyebabkan elektron mengalami


polarisasi sementara:
SIFAT FISIS

Akibatnya molekul-molekul alkana secara lemah tertarik satu


sama lain. Gaya tarik lemah antarmolekul ini disebut gaya van
der Waals.
1. Semakin panjang rantai alkana, semakin luas bidang singgung
tempat tarik-menarik dapat terjadi, maka gaya van der Waals
semakin kuat  titik leleh dan titik didih meningkat.

2. Semakin bercabang rantai alkana, molekul semakin membulat


(bidang singgung berkurang), maka gaya van der Waals
semakin lemah  titik leleh dan titik didih menurun.
SIFAT FISIS

Fraksionasi minyak bumi:


C1 – C4 : gas
C5 – C17 : cairan
> C17 : padatan
TATA NAMA SIKLOALKANA

siklopropana siklobutana siklopentana sikloheksana sikloheptana siklooktana


td. 32,7 oC td. 12 oC td. 49,3 oC td. 80,7 oC td. 118,5 oC td. 149 oC

Perhatikan contoh-contoh berikut.


CH3
Jika hanya ada satu substituen, nomor tidak diperlukan.
 metilsiklopentana (bukan 1-metilsiklopentana)
TATA NAMA SIKLOALKANA

CH3 Jika ada beberapa substituen, 1 substituen selalu


CH3 terikat di atom C-1, dan sisa karbon cincin
1
5 2 dinomori berurutan sehingga substituen lainnya
4 3
mendapat no. serendah-rendahnya.

 1,2-dimetilsiklopentana (bukan 1,5-dimetilsiklopentana)

CH3 Jika jenis substituennya berbeda, prioritas abjad

2 CH2CH3 Inggris tertinggi diberikan pada atom C-1.


3 1  1-etil-2-metilsiklopentana
4 5
(bukan 2-etil-1-metilsiklopentana)
TATA NAMA SIKLOALKANA

Latihan:
1. Berilah nama IUPAC untuk struktur-struktur berikut:
Br
a. CH2CH3 b. Cl c.
Cl
H3C

2. Tulislah struktur untuk (a) 1,3-dimetilsikloheksana


dan (b) 1,2,3-triklorosiklopropana.
ISOMER GEOMETRI PADA SIKLOALKANA

Molekul 1,2-dimetilsiklopentana dapat digambarkan dengan 2 cara:


H H
H H H H
H H
CH3 CH3 CH3 H
H H H H

H H H CH3

cis-1,2-dimetilsiklopentana trans-1,2-dimetilsiklopentana
td. 99 oC td. 92 oC

Kedua gugus metil dikatakan cis jika berada pada sisi yang sama
dari bidang cincin, atau trans jika pada sisi yang berlawanan.
ISOMER GEOMETRI PADA SIKLOALKANA

Meskipun isomer cis-trans hanya berbeda posisi atom/gugusnya


dalam ruangan, sifat fisis dan kimia mereka berbeda sehingga
dapat dipisahkan satu dengan lainnya.

Struktur siklik membatasi rotasi pada ikatan cincin sehingga


interkonversi di antara isomer cis-trans hasil pemisahan tidak
mudah terjadi pada suhu kamar.

Latihan:
Mana sajakah dari sikloalkana pada soal latihan sebelumnya
yang memiliki isomerisme cis-trans, dan gambarkan.
KONFORMASI ALKANA
Rotasi ikatan C–C pada etana  konformasi yang tak terhingga
banyaknya. Dua konformer yang ekstrem: 0o
H H H
Konformasi H H H
tindih (eklips): H H H
H H
ekstrem takstabil H H H H H H
H
60o
H
Konformasi H H H H H H
H
silang (anti): H
H H
ekstrem stabil H H H H H H
H
KONFORMASI ALKANA

Gambar kiri: model pasak pasak penuh  menuju pembaca


pasak arsir  menjauhi pembaca

Gambar tengah: model kuda-kuda tukang-kayu (sawhorse)

Gambar kanan: proyeksi Newman


Posisikan ikatan C–C etana agar hanya terlihat satu atom C,
menghalangi atom C yang lain tepat di belakangnya.
KONFORMASI ALKANA

Masing-masing konformer dapat dikonversi menjadi yang lainnya


melalui rotasi ikatan C–C.

Namun, karena tolakan antaratom H lebih kecil, konformasi


silang pada hakikatnya merupakan satu-satunya konformer pada
suhu kamar.
Contoh lain: CH3
H CH3
H H
H propana
H H H H
H H
KONFORMASI ALKANA
CH2CH3
H CH2CH3
H H
H
H H H H
H butana H
(C1–C2)

CH3 H CH3 CH3 H3C CH3


H H H 3C H
H H
H H H H H H H H
CH3 H3C H H
butana
(C2–C3)
KONFORMASI SIKLOALKANA

SIKLOPROPANA

Cincin ‘dipaksa’ berbentuk segitiga-beraturan planar:


• Sudut 60o (idealnya 109,5o)  REGANGAN SUDUT
• Semua atom H saling tindih  REGANGAN TORSIONAL
H H H
1,510 Å C H
C H
H
H 60 o
C CH2
5o

H
11

C H C C H
1,089 Å H H H H
H
H
tumpang-tindih tidak efektif
KONFORMASI SIKLOALKANA
SIKLOBUTANA

1. Jika segiempat-beraturan planar, sudut 90o & semua atom H


saling tindih  regangan sudut & torsional besar

2. Dengan sedikit membengkok, sudut menjadi 88o, tetapi semua


atom H tidak lagi berkonformasi tindih  regangan sudut
sedikit bertambah, regangan torsional jauh menurun
H H
H
H H
H
H
H
KONFORMASI SIKLOALKANA

SIKLOPENTANA

1. Sudut segilima beraturan 108o 


regangan sudut kecil H
H H
2. Agar kesepuluh atom H tidak saling H
H
H
tindih, seperti siklobutana, struktur H
agak membengkok  regangan H H H

torsional kecil
KONFORMASI SIKLOALKANA
SIKLOHEKSANA

Konformasi kursi paling stabil:


1. Sudut ikatan 109,5o  tak ada regangan sudut

2. Semua atom H saling-silang pada proyeksi Newman


sepanjang C1–C2 dan C4–C5  tak ada regangan torsional
H H(a) = aksial H
H H H2 H
H H
H H H H H C H
H H(e) = ekuatorial H H(e)
H H H C H
H H
H2
H H H
H H
(a)
H H
H
KONFORMASI SIKLOALKANA
Konformasi perahu jauh kurang stabil:
1. Meskipun sudut ikatan 109,5o (tak ada regangan sudut),
delapan atom H saling tindih (regangan torsional besar)
H H
HH HH
H H H
H
H H H H
H C H
H H C
H2
H H H2

2. Berdekatannya jarak antara atom H1 dan H4 sehingga terjadi


tolakan van der Waals: INTERAKSI TIANG BENDERA.
KONFORMASI SIKLOALKANA

Dengan melentur menjadi konformasi biduk-belit, regangan


torsional dan interaksi tiang bendera pada konformasi perahu
dapat dikurangi.

Gerakan mengikuti anak panah


menghasilkan konformasi perahu

Urutan meningkatnya stabilitas konformasi sikloheksana:

Setengah-kursi Perahu Biduk-belit Kursi


KONFORMASI SIKLOALKANA
SIKLOHEKSANA TERSUBSTITUSI

Pertukaran posisi aksial menjadi


ekuatorial pada sikloheksana tidak
berpengaruh pada kestabilan.

Tidak demikian halnya jika terdapat substituen:


CH3 (aksial)
5 1 4 6
6 5 (ekuatorial)
H
CH3
4 3 2 2
3 1
KONFORMASI SIKLOALKANA
Ketiga hidrogen aksial pada muka cincin yang
sama nyaris bersentuhan satu dengan lainnya
(interaksi 1,3-diaksial).

Gugus CH3– pada posisi aksial akan memperparah interaksi ini:


interaksi 1,3-diaksial
melibatkan gugus CH3-
H
(KURANG STABIL)
H H
H C H H
H H1 H H
3 3
H H H H
H H H CH3
5
H H 5 H H1
H H H H
KONFORMASI SIKLOALKANA
1,2-dimetilsikloheksana
cis: CH3
CH3
H
CH3 CH3
H
H H
(a,e) (e,a)
trans: CH3
H
H
H CH3
CH3
CH3 H
(a,a) (e,e)
KONFORMASI SIKLOALKANA
1,3-dimetilsikloheksana
cis:
CH3
CH3 CH3
H H3 C
H H
(a,a) (e,e)
trans: CH3
H
H
H CH3
H3C
CH3 H
(a,e) (e,a)
KONFORMASI SIKLOALKANA
1,4-dimetilsikloheksana
cis: CH3 CH3

H H
H3C CH3

H H
(a,e) (e,a)
trans: CH3
H
H H3C
H
CH3
CH3
(a,a) (e,e) H
REAKSI ALKANA
I. Reaksi Oksidasi (Pembakaran)
Reaksi pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O.
Dihasilkan banyak kalor (reaksi eksotermik):

CnH2n+2 + (3n+1)/2 O2  n CO2 + (n+1) H2O

Contoh: CH4 + 2 O2  CO2 + 2 H2O + 212,8 kkal mol-1


C4H10 + 13/2 O2  4 CO2 + 5 H2O + 688,0 kkal mol-1

Reaksi pembakaran taksempurna (oksidasi parsial) dapat


menghasilkan CO, C, HCHO, atau CH3CO2H:
REAKSI ALKANA

2 CH4 + 3 O2  2 CO + 4 H2O

CH4 + O2  C + 2 H2O

CH4 + O2  HCHO + H2O

2 C2H6 + 3 O2  2 CH3CO2H + 2 H2O


II. Reaksi Substitusi Radikal-Bebas (Halogenasi)

(250400)oC
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
atau cahaya
metana klorin klorometana
(metil klorida)
td. –24,2 oC
REAKSI ALKANA
Cl2 Cl2 Cl2
CH3Cl CH2Cl2 CHCl3 CCl4
h h h
diklorometana triklorometana tetraklorometana
(metilena klorida) (kloroform) (karbon tetraklorida)
td. 40 oC td. 61,7 oC td. 76,5 oC

Reaksi dengan gas klorin ini disebut klorinasi, dan tergolong


reaksi substitusi (penggantian 1 atom/gugus dengan
atom/gugus lain).
Reaksi brominasi juga mungkin terjadi, sedangkan fluorinasi
terlalu eksotermik sehingga eksplosif, dan iodinasi justru
endotermik sehingga reversibel.
REAKSI ALKANA

Bila alkana yang lebih besar dihalogenasi, dihasilkan campuran


produk yang sulit dipisahkan menjadi senyawa murni.
Contoh:
CH3CH2CH2Cl
cahaya
CH3CH2CH3 + Cl2 + + HCl
atau kalor
CH3CHClCH3
(+ produk-produk lain dengan > 1 Cl)

Karena itu, halogenasi cenderung tidak bermanfaat untuk


mensintesis alkil halida spesifik.
REAKSI ALKANA

Halogenasi sikloalkana akan menghasilkan produk tunggal.


Contoh: H Br
cahaya
+ Br Br + H Br

bromosiklopentana
(siklopentil bromida)

Reaksi halogenasi tidak berlangsung jika campuran alkana dan


gas klorin atau bromin disimpan pada suhu rendah di dalam
gelap  mekanisme reaksi rantai radikal-bebas
REAKSI ALKANA

 Inisiasi (pemulaan-rantai): bukan radikal  radikal


Cl Cl h
2 Cl

1. Ikatan Cl–Cl lebih lemah daripada C–H atau C–C, maka


paling mudah diputus bila ada pasokan energi cahaya/kalor.

2. Radikal-bebas sangat reaktif karena merupakan spesies


dengan jumlah elektron bebas yang gasal (terdapat elektron
tak berpasangan).
REAKSI ALKANA

 Propagasi (perambatan-rantai): radikal 1  radikal 2


Cl + CH4 HCl + CH3
CH3 + Cl2 CH3Cl + Cl

Jika kedua persamaan tersebut dijumlahkan, akan diperoleh


persamaan reaksi keseluruhan.

 Terminasi (penamatan-rantai): radikal  bukan radikal


CH3 + Cl CH3Cl
CH3 + CH3 CH3 CH3
REAKSI ALKANA
Reaksi terminasi yang melibatkan penggabungan 2 Cl sukar
terjadi karena tolak-menolak antaratom yang elektronegatif ini.

Mekanisme reaksi radikal-bebas digambarkan dengan panah


lengkung dengan setengah mata panah (mata kail): tidak
diajarkan di sini.

Anda mungkin juga menyukai