H2 H2
C C CH2
H3C C C
H2 H2
Alkana Sikloalkana
STRUKTUR ALKANA
◦ Alkana paling sederhana : CH4
◦ Bentuk molekul : tetrahidral
C C C CH2
H3C CH CH3
C
CH3
KEMUNGKINAN BENTUK ALKIL
isopropil t-butil
CH3 CH3
etil
CH2 - CH3 CH - CH3 CH3 - C - CH3
C - C - C - C - C - C - C - C - C - C - C - C - C - C - C - C - C - C rantai utama/induk
◦ Tidak larut dalam air, lebih mudah dalam pelarut non polar (dietil
eter, benzena)
◦ Senyawa non polar (gaya tarik antar molekul lemah sehingga titik
didih rendah)
◦ Pada suhu kamar : C1-C4 (gas), C5-C17M (cairan), > C17 (padat)
◦ Titik didih naik dengan bertambahnya jumlah atom C, (Mr semakin
besar) maka semakin tinggi titik leleh dan titik didihnya.
◦ Untuk isomer-isomer alkana, semakin banyak cabangnya semakin
rendah titik didihnya.
SIFAT KIMIA ALKANA
• Relatif tidak reaktif
• Tidak bereaksi dengan asam, basa, oksidator dan reduktor.
• Dapat digunakan sebagai pelarut
• Bereaksi dengan oksigen (pembakaran) dan halogen (halogenasi).
Pembakaran (Combustion)
a. Pembakaran sempurna
~ kcal
1307.5 ~ ~ ~
1306.3 kcal 1304.6 kcal 1303.0 kcal
~ ~ ~ ~
H H
H C H + Cl2 H C Cl + HCl
H H
Kereaktifan H sama
Cl
CH3 CH3
Bahan baku
premium
Sinar/kalor
Cl – Cl 2Cl.
Radikal bebas
2. Tahap perpanjangan/pengembangan rantai (propagasi): radikal
klor berinteraksi dengan molekul misal metana, radikal klor menarik
atom H dari metana membentuk hidrogen klorida dan radikal metil
(CH3.)
Sinar/kalor
CH3 – H + Cl. CH3Cl + CH3.
Br MgBr
2-bromo bromida 2-butil Mangnesium bromida n-butana
+ 2+
CH3 - CH2 - CH - CH3 + Zn + H CH3 - CH2 - CH - CH3 + Zn + Br -
Br
c. Reaksi Wartz
2RX + 2Na R–R + 2NaX
CH3 CH3
SUMBER HIDROKARBON
1. Gas Alam dan Minyak Bumi
• Gas alam : hasil peluruhan anaerobik tumbuhan. Contoh : metana ,
etana dan propana.
• Minyak bumi : peluruhan tumbuhan dan hewan dari laut.
• Minyak bumi = minyak mentah → campuran alkana, senyawa
aromatik, S dan N.
• Memisahkan komponen-komponen minyak bumi : refining (kilang).
• Tahap pertama : destilasi fraksional (destilasi bertingkat)
◦ Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas bensin dilakukan proses
pemecahan dengan panas (thermal cracking), pemecahan dengan
cara “catalytic cracking” dan reformasi (perubahan) katalitik “catalytic
reforming” fraksi-fraksi bertitik didih tinggi.
Catalytic cracking
C4H10 + C4H8
Cracking
C6H14 + C2H4
C8H18
500 – 700 oC C4H10 + CH4 + C2H2 + C
C8H16 + H2
Gasifikasi:
C + H2O CO + H2 H2, Ni CH4 + H2O
Pencairan :
C + H2O CO + H2 H2, Fe Alkana + H2O