(3). ALKUNA
Alkuna : merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh, yang mempunyai ikatan rangkap tiga
diantara atom karbon pada rantai pokoknya.
Rumus Umum Molekul :
CnH2n −2
* Yang Tidak Berisomer : hanya mempunyai satu rumus bangun atau struktur
Contoh : (1).
Contoh : (2)
Untuk senyawa : CH2CCH3CH2C(CH3)( C2H5)( CH2)2CH3
Dirubah dulu menjadi rumus bangun( Struktur) berikut :
CATATAN:
Beberapa senyawa alkuna mempunyai ikatan rangkap tiga lebih dari satu buah;
1. Jika jumlah ikatan rangkap dua sebanyak 2 buah disebut alkadiuna.
2. Jika jumlah ikatan rangkap dua sebanyak 3 buah disebut alkatriuna.
Contoh : (1)
CH3 →cabang metil di nomor 4
1 2 3 4│ 5 6 7
HC≡ C─CH─ C─C ≡ C ─CH3 → rantai pokok dengan 7 atom C (heptadiuna)
│ │
CH3 C2H5 →cabang etil di nomor 4
→cabang metil di nomor 3
* Ikatan rangkap terletak diantara atom C nomor 1 dan 2, diambil yang nomor 1.
* Ikatan rangkap terletak diantara atom C nomor 5 dan 6, diambil yang nomor 5.
Jadi : Nama (IUPAC) senyawa tersebut adalah 4-etil – 3,4- dimetil -1, 5- heptadiuna.
Contoh : (2)
* Ikatan rangkap terletak diantara atom C nomor 1 dan 2, diambil yang nomor 1
* Ikatan rangkap terletak diantara atom C nomor 4 dan 5, diambil yang nomor 4
* Ikatan rangkap terletak diantara atom C nomor 6 dan 7, diambil yang nomor 6
Jadi : Nama (IUPAC) senyawa tersebut adalah 3- etil-3-metil-1, 4, 6 -oktatriuna.
Latihan Soal !
b. Isomer Rantai pada alkuna disebabkan oleh perbedaan rantai karbon, yaitu rantai lurus
dan rantai bercabang.
Contoh :
Rumus molekul : C5H8
Rmus bangun ( Struktur ) : HC ≡ C─CH2─CH2─CH3 dan HC ≡ C─CH─CH3
1- pentuna │
CH3
3-metil- 1-butuna
* SIFAT ALKUNA *
a. Sifat Fisika.
1. Titik didih dan titik lebur beberapa senyawa alkuna :
2. Makin banyak jumlah atom C, maka makin banyak jumlah isomer senyawa tersebut dan makin
besar massa rumus relatifnya (Mr) sehingga makin tinggi titik didih dan titik leburnya.
3. Untuk jumlah atom C yang sama, rantai lurus mempunyai titik didih dan titik lebur lebih tinggi
dari pada rantai bercabang.
4. Untuk jumlah atom C yang sama, makin banyak cabang, maka makin rendah titik didih dan titik
leburnya.
5. Semakin panjang rantai karbon, titik didih dan titik leburnya makin tinggi.
b. Sifat Kimia.
1. Dengan halogen ( F2, Cl2, Br2, I2 ) maupun hidrogen ( H2) dapat mengalami reaksi adisi.
* Reaksi adisi: adalah reaksi pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan yang lebih
sederhana.
* Satu kali adisi hanya satu ikatan kovalen yang diputuskan.
21.
Adisi Adisi
Alkuna → Alkena → Alkana
H H
Pt/Ni │ │
H─ C≡C ─H + H ─H → C═C
│ │
H H
Etuna Etena
2. Adisi asam halogen ( HF, HBr, HCl, dan HI ) pada alkuna mengikuti aturan Markovnikov
dan Saytzeff – Wagner.
Catatan :
a. Aturan Markovnikov
Jika atom C diantara ikatan rangkap mengikat atom H yang tidak sama banyak, maka
atom halogen akan masuk pada atom C diantara ikatan rangkap yang mengikat atom H
lebih sedikit.
H Cl
Contoh : │ │
HC ≡ C─CH2─CH3 + H─Cl → HC ═ C─CH2─CH3
1 2 3 4 1 2 3 4
22.
3. Pada pembakaran sempurna menghasilkan gas CO2 dan H2O, sedang pada pembakaran
tidak sempurna menghasilkan gas CO dan H2O.
Contoh : * Pembakaran Sempurna
2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2O(l)
* KEGUNAAN ALKUNA *
Seperti halnya alkena, senyawa alkuna juga digunakan dalam industri ;
Misalnya : * etuna dikenal sebagai gas asetilen digunakan sebagai bahan bakar untuk
pengelasan.
* etuna atau gas asetilen merupakan gas yang dihasilkan jika kalsium karbida
(karbid) direaksikan dengan air.
CaC2(s) + 2H2O(l) → C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)
Karbid etuna
(kalsium karbida) (gas asetilen)
Latihan !
1. Tuliskan reaksiberikut dan sebutkan nama senyawa yang dihasilkan menurut IUPAC !
a. H2C ≡ C─CH2─CH3 + Cl─Cl →
b. H3C─H2C─C≡ C─CH─CH3 + H─Cl →
│
CH3
c. adisi 3-metil-1-butuna dengan gas H2 !
d. pembakaran sempurna propuna