Anda di halaman 1dari 5

I.

NOMOR SAMPEL
Nomor 10 (Eritromisin)

II. TUJUAN
Mahasiswa mampu untuk:
1. Mengetahui metode pemisahan analit dari matriksnya pada sediaan farmasi.
2. Menentukan kadar eritromisin dengan menggunakan metode gravimetri.

III. DASAR TEORI


Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah
menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dapat dihitung
berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur – unsur atau senyawa yang
dikandung dilakukan dengan berbagai cara, seperti : metode pengendapan; metode
penguapan; metode elektroanalisis; atau berbagai macam cara lainya. Pada
prakteknya 2 metode pertama adalah yang terpenting, metode gravimetri memakan
waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu
faktor – faktor pengoreksi dapat digunakan (Khopkar, 2002).
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang
paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Analisis
gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstannya).
Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah
bahan yang dianalisis. Bagian terbesar analisis gravimetri menyangkut perubahan
unsur atau gugus senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan
mantap (stabil), sehingga dapat diketahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus
yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa serta berat atom
penyusunnya (Gandjar, 2007).
Keuntungan dalam menggunakan analisis gravimetri adalah:
a. Akurat dan tepat ketika menggunakan kesetimbangan analitik modern.
b. Kemungkinan sumber kesalahan yang diperiksa, karena filtrate dapat diuji
untuk kelengkapan pengendapan dan endapan untuk mengetahui keberadaan
pengotor.
c. Memiliki keuntungan penting menjadi metode absolute, yaitu melibatkan
pengukuran langsung tanpa bentuk kalibrasi yang diperlukan.
d. Penentuan dapat dilakukan dengan peralatan yang relative murah.
Dua aplikasi umum pada analisis gravimetri adalah:
a. Analisis standar yang akan digunakan untuk pengujian dan kalibrasi teknik
instrumental.
b. Analisis yang membutuhkan akurasi tinggi, meskipun sifat gravimetri yang
memakan waktu membatasi aplikasi ini untuk sejumlah kecil penentuan (Vogel,
1989)

IV. PRINSIP PERCOBAAN


Prinsip dari metode gravimetric yaitu penimbangan bobot sampel dari hasil
isolasi yang diuapkan dan dikeringkan untuk mendapatkan kadar eritromisin dalam
bentuk senyawa murninya hingga didapatkan bobot yang konstan. Eritromisin dapat
dianalisis secara kuantitatif dengan metode gravimetri karena eritromisin memiliki
bobot molekul (BM) yang besar yakni sebesar 733,94.

V. REAKSI
-

VI. MONOGRAFI BAHAN


 Erythromycin (FI ed. V; 382 – 385)
Nama Analit Erythromycin.
Abboticine; Ak-Mycin; Akne-Mycin; ATS;
Del-Mycin; E-Base; E/Gel; Emgel; Emu-
Nama Paten V; E-Mycin; Eratrex; Eromycin; Eryacne;
Eryc; Erycen; Erycette;
Erycinum;Eryderm; Erygel; Erymax; Ery-
Tab; Erythrocin; Erythromid; Ilosone;
Ilotycin; Novo-Rythro; PCE; Retcin;
Robimycin; Rommix; Ronmix; Staticin;
Stiemycin; Theramycin Z; Toloryth; T-
Stat.

Rumus Molekul C37H67NO13


H C CH3
H CH33 O
H
H OH

CH3
HO H
O H CH3
O

HO O H N(CH3)2

CH3 CH3
H O
H O
CH2CH3 OH
Struktur OH O

CH3

OCH3

CH3

(FI ed. V; 382)


Bobot Molekul (BM) 733,94 (FI ed. V; 382)
Serbuk hablur; putih atau agak kuning;
Pemerian tidak berbau atau praktis tidak berbau (FI
ed. V; 382).
 Sukar larut dalam air; larut dalam
etanol, dalam kloroform dan dalam
eter (FI ed. V; 382).
 Sangat larut dalam N,N-
Kelarutan dimethylformamide, mudah larut
dalam methanol dan etanol, sangat
sedikit larut dalam air (Japanese
Pharmacopoeia, 7th edition; 885).
 Soluble 1 in 1000 of water, kurang
larut pada suhu yang lebih tinggi,
soluble 1 in 5 ethanol; mudah larut
dalam aseton, kloroform,
acetonitrile, dan etil asetat (Clarke’s
Analysis of Drug and Poisons 4th
edition; 1345).
Marquis Test – Cokelat (Clarke’s Analysis
Tes Warna
of Drugs and Poisons).
pH Antara 8,0 dan 10,5 (FI ed. V; 383).
Dalam wadah tertutup rapat (FI ed. V;
Wadah dan Penyimpanan
385).
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Kemenkes RI.


Florey, Klaus. 1994. Analytical Profiles of Drug Subtances and Excipients Volume 8.
California: Academic Press.
Moffat, AC., et. al. 2005. Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons Third edition.
London: Pharmaceutical Press.
Moffat, AC., et. al. 2011. Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons Fourth edition.
London: Pharmaceutical Press.
Gandjar, Ibnu G. dan Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai