ETER
2
Pendahuluan
Merupakan senyawa dengan dua gugus organik berhubungan dengan satu
atom-OKSIGEN
Dua gugus yang terikat : alkil, aril, atau vinil
Dietil eter banyak digunakan industri sbg pelarut
Tetrahidrofuran (THF) contoh eter siklik, sbg pelarut
3
Tata Nama Eter
Diberi nama setiap gugus aklil atau arilnya dengan urutan
abjad, diikuti kata eter
Untuk eter-eter simetris diberi awalan di, seperti dialkil
atau diaril
C2H5 CH3 C2H5 CH2CH3 O
O O
5
Contoh
1 CH
3
3 Cl O CH2CH3
H3C O CH CH2CH2CH3
2
2-metoksipentana p-klorofenoksietana
5 3 1
6 2
4
O
CH2CH3
3-etoksiheksana
OH OCH3
OCH3
1
1 2 H3CO
2 OCH3
2-metoksipentana trans-2-metoksisikloheksanol
OCH3
1,3,5-trimetoksibenzena
6
Latihan
Berilah nama yang benar untuk struktur di bawah ini:
CH3
7
Sifat Fisik Eter
Eter : senyawa yang tidak berwarna, bau yang khas
Titik didih lebih rendah dari alkohol dengan jumlah atom karbon yang
sama dan Mr yang setara.
Pada kenyataannya, eter memiliki titik didih hampir sama dengan
hidrokarbon padanannya, karena ada gugus –CH2- (gugus metilena)
menggantikan oksigen eter.
8
Karena strukturnya (tidak ada ikatan O-H), molekul eter
tidak membentuk ikatan hidrogen antar sesamanya.
Eter mendidih pada suhu rendah dibanding alkohol
Eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan alkohol,
sehingga saling melarutkan
Eter bersifat polar dan mempunyai momen dipol.
Karena oksigen lebih elektronegatif dibanding H dan C,
maka ikatan antara O-H dan O-C bersifat polar
R O H O R O R O
R H R R
Kelarutan dalam Tidak membentuk
9
air ikatan Hidrogen
Oksigen memiliki pasangan elektron bebas, sehingga
eter bersifat basa Lewis yang dapat mendonorkan
pasangan elektron tersebut ke asam Lewis.
Eter membentuk kompleks molekul yang stabil dengan
BF
R 3O R' F B F R O R'
F B
Pemutusan Eter
F F
F
11
Jawaban
Isoflurana (1-kloro-2,2,2- Eflurana (2-1,1,2-trifluoroetl
trifluoroetil difluorometileter) difluorometileter)
Cl F F F
F Cl
F CH CH F CH
C O F C O F
H F
F
12
Eter sebagai Pelarut
Eter merupakan senyawa relatif lembam (inert),
mudah diperoleh kembali setelah digunakan.
Eter tidak bereaksi dengan logam natrium, sifat yg
membedakan dengan alkohol
Eter digunakan sebagai pengekstrak senyawa organik,
misal dietileter.
Titik didih yang rendah, mudah disingkirkan ketika
ekstraksi dan dipulihkan dengan penyulingan.
Mudah terbakar
13
Eter yang terlalu lama disimpan dapat mengandung peroksida organik
akibat reaksi oksidasi
O O
C2H5 C2H5 + O2 C2H5 C2H4
OOH
hidroperoksida eter
14
Pembuatan Eter
1. Reaksi antara Alkohol dengan H2SO4
Reaksi pembentukan eter merupakan reaksi Substitusi dengan melepaskan
air dan membutuhkan asam. Pada awal mekanisme reaksi, alkohol akan
terprotonasi menghasilkan ion oksonium.
Reaksi antara alkohol primer dengan Me-OH akan mengikuti
mekanisme SN2 yaitu
Terjadi protonasi oleh proton dari asam sulfat, reaksi serentak, membentuk
keadaan transisi, terakhir melepaskan air dan menghasilkan eter tak
simetris
15
Mekanisme reaksi: SN2
H2 H2 H
R C O + H R C O
H H
o
1
alkohol primer H CH3
O
metanol
R H2 H
O R H C O
H - H2O
+ H3C C O H
H2
H3C
eter tak simetris
keadaan transisi
16
Reaksi alkohol sekunder dan tersier mengikuti mekanisme reaksi SN1
yaitu
Protonasi alkohol oleh proton dari asam sulfat membentuk ion
alkiloksonium, diikuti pembentukan karbokation setelah melepaskan
H2O, terjadi bertahap, menghasilkan eter simetris
1. Protonasi
H
H H
R C O H R C O - H2O R CH
H + H
R R R
alkohol sekunder ion karbonium
(karbokation)
17
2. Karbokation bereaksi dengan alkohol yang lain
R' R
H
R C O + R CH
H
R' R O R
R
H
alkohol karbokation H
R' R
H +
R O R
H
eter simetris
18
2. Sintesis Williamson
Mereaksikan alkil halida dg alkali alkoksida (fenoksida). Ion alkoksida
terhadap ion halida melalui SN2 .
Ion alkoksida dan fenoksida merupakan basa kuat
R dan R’ dapat berbeda, namun R’ harus metil, primer, atau sekunder
R O R' X R O R' X
Ar O R' X Ar O R' X
20
Tuliskan persamaan untuk sintesis CH3OC3H7 menggunakan metode
Sintesis Williamson
Jawaban :
Terdapat dua kemungkinan, bergantung pada alkohol apa dan alkil halida
apa yang digunakan
2 CH3OH + 2 Na 2CH3O-Na+ + H 2
21
Perlu diingat urutan reaktivitas alkil halida terhadap basa yang
menghasilkan proses eliminasi adalah karbon 3 o > 2o >1o, sehingga
sintesis Williamson terbatas menggunakan gugus metil, primer dan
sekunder halida karena reaksinya substitusi, jika menggunakan tersier
akan terjadi eliminasi.
Pemutusan ikatan pada eter serupa dengan reaksi alkohol dengan
asam kuat (Alkohol tersier terdehidrasi melalui mekanisme E1).
Jika gugus alkil R dan/atau R’ primer atau sekunder, ikatan ke
oksigen dapat dipanaskan melalui reaksi dengan nukleofilik kuat
seperti I- atau Br- (melalui proses SN2)
Sedangkan R atau R’ tersier, nukleofili kuat tidak diperlukan karena
reaksi akan terjadi melalui mekanisme S N1 atau E1
22
23
24
HI I OH
O
OC(CH3)3 OH (CH3)3COH
Tugas 1
Buatlah mekanisme reaksi masing-masing eter di atas.
25
1.
CH3 CH3
H2 I
C CH H I
CH
H 3C O CH3 HO CH3
Mekanisme Reaksi:
CH3 CH3
H2 H2
C CH C CH I-
H3C O CH3 H I H3 C O CH3
Nu:
Protonasi H
ion alkiloksonium
I- CH3
CH3 I
CH2
H3C CH CH2 CH
O CH3 H3C O CH3
o
karbokation (1 )
H etil iodida H
26 isopropil alkohol