METODOLOGI PENELITIAN
78
3.3 Jenis dan Sumber Data
79
b. Data kontinum adalah data dalam bentuk
angka ataubilangan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengukuran.
Data kontinum dapat berbentuk bilangan
pecahan. Contoh data kontinum misalnya
umur.
Untuk mencapai kelengkapan,
ketelitian, dan kejelasan data, pencatatan data
harus dilengkapi dengan:
a. Nama pengumpul data
b. Nama peserta yang datanya diambil
c. Tanggal dan waktu pengumpulan data.
d. Lokasi pengumpulan data
e. Keterangan-keterangan tambahan data.
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara
yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk
suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui
angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi, dan
sebagainya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dipilih instrumen
pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Kuesioner dipilih karena bersifat objektif dan jujur. Hal
tersebut karena kuesioner berasal dari sumber data, yaitu responden
secara langsung, dan diharapkan dapat lebih mendengar tujuan-
tujuan, perasaan, pendapat dari responden secara langsung sehingga
tercipta hubungan yang baik antara pewawancara dan responden.
Selain itu, dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam lingkup
yang luas, serta cukup efisien dalam penggunaan waktu untuk
mengumpulkan data. Cara pengumpulan data melalui pengamatan
80
langsung (observasi) untuk mengetahui dan melihat langsung kondisi
dan keadaan rumah disetiap keluarga.
81
Instrumen pengumpulan data merupakan suatu
yang amat penting dan strategis kedudukannya di
dalam keseluruhan kegiatan pengumpulan data atau
suatu penelitian. Dengan instrumen akan diperoleh data
yang merupakan bahan penting untuk menjawab
permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan dan untuk membuktikan
hipotesis.
82
Checklist sering dipresentasikan dalam
bentuk daftar tugas dengan checkboxes di
sebelah kiri daftar tugastersebut, kemudian
tanda centang diberikan dalam checkboxes
tersebut setelah tiap-tiap daftar tugas tersebut
selesai dilaksanakan.
Banyak hazard dapat diidentifikasi dengan
menggunakan checklist. Prosedur umum untuk
membuat checklist adalah sebagai berikut
1. Identifikasi cakupan wilayah keahlian yang
diperlukan dalam checklist, dan pilih orang-
orang yang berkompetensi dalam masing-
masing bidang.
2. Mulailah kembangkan checklist. Kemudian
bagilah project tersebut ke dalam beberapa
subsistem untuk memudahkan analisis
3. Ambillah penilaian independen dari manajer
atau project engineer berpengalaman.
Langkah ini sangat penting untuk
mengidentifikasi kemungkinan kelebihan
prediksi atau bahkan kelalaian menentukan
prediksi.
4. Perbaharui checklist jika diperlukan, ketika
informasi-informasi tambahan tersebut
diperoleh.
Namun checklist juga memiliki
kekurangan:
83
pengetahuan dan pengalaman para
penyusun. Oleh karena itu, pemilihan
penyusun checklist sangat menentukan
keberhasilan.
2. Checklist hanya merupakan
“pertanyaan dengan jawaban ya atau
tidak” sehingga tidak dapat
menggambarkan secara detail efisiensi
dari suatu subsistem dalam kegiatan
yang dilaksanakan.
84
suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan
dibuat dengan bahasa sederhana yang
mudah dimengerti dan kalimat-kalimat
pendek dengan maksud yang dibandingkan
dengan jawaban secara lisan, serta
pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat
dan seragam.
1. Macam Kuesioner
a. Kuesioner tertutup.
Setiap pertanyaan telah disertai
sejumlah pilihan jawaban. Responden
hanya memilih jawaban yang paling
sesuai.
b. Kuesioner terbuka.
Dimana tidak terdapat
pilihanjawaban sehingga responden
harus memformulasikan jawabannya
sendiri.
c. Kuesioner kombinasi terbuka dan
tertutup.
Dimana pertanyaan tertutup kemudian
disusul dengan pertanyaan terbuka.
d. Kuesioner semi terbuka.
Pertanyaan yang jawabannya telah
tersusun rapi, tetapi masih ada
kemungkinan tambahan jawaban.
85
2. Keuntungan Metode Kuesioner
a. Dalam waktu singkat diperoleh banyak
keterangan.
b. Pengisiannya dapat dilakukan di
tempat, tanpa dipengaruhi oleh
orang lain.
c. Bila lokasi responden jaraknya
cukup jauh, metode pengumpulan
data yang paling mudah adalah
dengan angket.
d. Pertanyaan-pertanyan yang sudah
disiapkan adalah merupakan waktu
yang efisien untuk menjangkau
responden dalam jumlah banyak.
e. Dengan angket akan memberi
kesempatan mudah pada responden
untuk mendiskusikan dengan
temannya apabila menemui
pertanyaan yang sukar dijawab.
f. Dengan angket responden dapat
lebih leluasa menjawabnya dimana
saja, kapan saja, tanpa terkesan
terpaksa.
86
b. Dapat menjawab tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya
jika dia menghendaki demikian.
c. Jawaban hanya mengungkap
keadaan pada saat angket diisi.
d. Apabila penelitian membutuhkan
reaksi yang sifatnya spontan dengan
metode ini adalah kurang tepat.
e. Metode ini kurang fleksibel,
kejadiannya hanya terpancang pada
pertanyaan yang ada.
f. Jawaban yang diberikan oleh
responden akan terpengaruh oleh
keadaan global dari pertanyaan.
Sangat mungkin jawaban yang
sudah diberikan di atas secara
spontan dapat berubah setelah
melihat pertanyaan di lain nomor.
g. Sulit bagi peneliti untuk mengetahui
maksud dari apakah sudah
responden sudah terjawab atau
belum.
h. Ada kemungkinan terjadi respons
yang salah dari responden. Hal ini
terjadi karena kurang kejelasan
pertanyaan atau karena keraguan
responden menjawab. Hal-hal yang
boleh dan tidak boleh dilakukan
dalam teknik kuesioner.
87
4. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah
sekumpulan berkas berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.
Data yang diperoleh dapat berupa data
primer, sekunder dan tersier. Data primer
didapatkan dari pengamatan langsung ke
keluarga binaan di Desa Pangkalan, data
sekunder diperoleh dari Profil Kesehatan
Puskesmas Tegal Angus tahun 2017,
sedangkan data tersier diperoleh dari
penelusuran tinjauan pustaka.
Pengumpulan data dilakukan di
empat keluarga binaan terpilih yang
terletak di RT 002/ RW 004, Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Pengumpulan data ini
dilakukan selama sepuluh hari, mulai dari
tanggal 24 April 2018 - 5 Mei 2018
dengan menggunakan metode checklist
dan pengisian kuisioner. Pengamatan
langsung dilakukan terhadap 4 keluarga
binaan yang telah ditentukan oleh kader
pengurus Puskesmas Tegal Angus.
Berikut ini adalah jadwal kegiatan
pengumpulan data yang dilakukan
Pengumpulan data ini dilakukan selama
sepuluh hari, mulai dari tanggal 24 April
88
2018 - 5 Mei 2018 dengan menggunakan
metode checklist dan pengisian kuisioner.
Pengamatan langsung
dilakukan terhadap 4 keluarga binaan
yang telah ditentukan oleh kader
pengurus Puskesmas Tegal Angus.
Berikut ini adalah jadwal kegiatan
pengumpulan data yang dilakukan.
Penggunaan kuesioner sebagai
metode pengumpulan data terdapat
beberapa keuntungan, diantaranya adalah
pertanyaan yang akan diajukan pada
responden dapat distandarkan, responden
dapat menjawab kuesioner pada waktu
luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat
dipikirkan terlebih dahulu sehingga
jawabannya dapat dipercaya.
89
binaan masing-masing dengan pengisian kuesioner
pre-survey.
c. Diskusi kelompok menentukan area permasalahan,
yaitu “Pengetahuan Mengenai Pengelolaan Tempat
Perindukan Vektor DBD di Desa Pangkalan RT
002/RW 004, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang Periode 24 April 2018 – 5 Mei 2018”
Jumat, 27 a. Diskusi kelompok untuk membuat latar belakang
April 2018
Sabtu, 28 a. Diskusi kelompok untuk membuat tinjauan pustaka,
April 2018 kerangka teori dan kerangka konsep, serta definisi
operasional
b. Membuat checklist dan kuesioner pre-survey dan
survey
Minggu, 29 a. Diskusi kelompok untuk membuat tinjauan pustaka,
April 2018 kerangka teori dan kerangka konsep, serta definisi
operasional
b. Membuat checklist dan kuesioner survey
Senin, 30 a. Mengunjungi keluarga binaan untuk melakukan
April 2018 survey menggunakan metode checklist dan kuesioner.
b. Mengunjungi keluarga binaan untuk pengamatan
langsung.
Selasa, 1 Mei . a. Mengolah data yang diperoleh dari pengamatan
2018 langsung keluarga binaan
Rabu, 2 Mei a. Menganalisis data dan menarik kesimpulan dari hasil
2018 checklist dan kuesioner
b. Membuat laporan
c. Bimbingan Diagonosis dan Intervensi Komunitas
dengan Perseptor Lapangan
Kamis, 3 Mei a. Mengunjungi keluarga binaan untuk keperluan
2018 dokumentasi
b. Mengolah data yang diperoleh dari pengamatan
langsung dan melanjutkan pembuatan laporan.
Jumat, 4 Mei a. Menganalisis data dan menarik kesimpulan hasil
2018 checklist dan kuesioner
b. Menyelesaikan laporan dan analisis data
c. Diskusi Diagnosis dan Intervensi Komunitas dengan
Perseptor Lapangan
Sabtu, 5 Mei Meninggalkan Puskesmas Tegal Angus dan kembali ke
2018 Jakarta
90
Teluk Naga, KabupatenTangerang, Provinsi
Banten Periode 24 April 2018 – 5 Mei 2018”
digunakan cara manual dan bantuan software
pengolahan data menggunakan Microsoft Word dan
Microsoft Excel. Untuk menganalisa data-data yang
sudah didapat adalah dengan menggunakan analisa
univariat.
Analisa Univariat adalah analisa yang
dilakukan untuk mengenali setiap variabel dari hasil
penelitian. Analisa univariat berfungsi untuk
meringkas kumpulan data sedemikian rupa sehingga
kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi
yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berupa
ukuran statistik, tabel, grafik.
Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini,
variabel yang diukur adalah :
Pengetahuan responden mengenai
pengelolaan tempat perindukan vektor DBD.
Serta beberapa faktor yang mendasari
pengetahuan mengenai pengelolaan tempat
perindukan vektor DBD tersebut, yaitu
a. Pendidikan responden
b. Usia responden
c. Pekerjaan responden
d. Paparan Informasi responden
e. Ekonomi responden
91
92