Disusun oleh :
1
menyederhanakan judul kolomdalam proses entry data (memasukan atau
tabulasi data). Oleh karena itu, agar penelitia tidak kehilangan informasi
lengkap substansi pertanyaan diperlukan buku kode (code book). Buku
kode merupakan suatu dokumen yang menggambarkan lokasi variabel
dan deskripsi lengkap dari setiap kode
2
konsumen, kepuasan pelanggan preferensi, kesetiaan, sikap, dan lain-
lain. Dengan adanya kuantifikasi data dan analisis kuantitatif lebih
memastikan digunakan dalam pengambilan keputusan.
Contoh data
1) Data Kuantitatif
• Probability sampling.
• Database yang sifatnya open-source di website.
• Kuesioner atau survei.
• Tools analytics, misalnya Google Analytics.
a) Continous data
3
Data berkelanjutan atau continuous data adalah data yang
bisa dipecah menjadi bagian-bagian lebih kecil. Artinya,
pengukuran data tidak ditentukan antara dua titik realistis dan
hasilnya tidak harus 6 bilangan bulat. Jenis data ini umumnya
dipakai di skala pengukuran. Misalnya, kamu mengukur panjang
tongkat dan hasilnya adalah 50,67 cm. Ada kemungkinan angka-
angka lain lebih banyak setelah tanda koma. Angka-angka yang
muncul dalam continuous data kebanyakan tidak rapi/bersih.
Variabel di kumpulan data ini sering mengarah ke titik desimal.
b) Discreate data
4
Sehingga data jenis ini punya tantangan tersendiri karena
menghasilkan interpretasi yang multitafsir.
2) Data Kualitatif
5
Jenis-jenis data kualitatif
1. Wawancara
Wawancara one-to-one merupakan teknik
pengumpulan data jenis in yang paling umum, sebab
teknik ini menerapkan pendekatan personal sehingga
hasil yang didapat pun akurat. Dalam wawancara one-
toone, peneliti mengumpulkan data dari responden
secara langsung. Alur wawancara pun bebas ditentukan
peneliti, bisa informal dan mengalir seperti percakapan
biasa atau bisa juga dibuat lebih terstruktur dan
sistematis. Tidak menutup kemungkinan juga, pertanyaan
wawancara diberikan secara spontan mengikuti suasana
saat pengambilan data.
2. Focus group discussion Teknik pengambilan data ini
dilakukan dalam format diskusi kelompok. Biasanya, peneliti akan mengelompokkan
6-10 orang dalam satu grup sesuai dengan karakteristik tertentu. Jalannya diskusi
akan dipandu oleh moderator. Agar data yang didapat relevan, peneliti memilih
peserta diskusi yang sesuai dengan topik penelitian. Katakanlah Anda sedang
meneliti tentang perilaku belanja online. Maka, Anda bisa memilih responden yang
sering berbelanja melalui eCommerce atau website toko online.
3. Pencatatan Teknik ini memanfaatkan dokumen yang
memang relevan dan sumber datanya bisa dipastikan. Informasi dari dokumen
tersebut bisa digunakan untuk meneliti hal baru yang masih berkaitan.
4. Observasi Dalam teknik observasi, peneliti terjun langsung
ke lingkungan yang diteliti, seolah-olah menjadi bagian dari lingkungan tersebut.
Peneliti memperhatikan dan mencatat objek penelitian hingga diperoleh data yang
diinginkan. Selain mencatat, peneliti juga biasanya
6
melakukan dokumentasi seperti memotret dan merekam
video atau audio
5. Studi Longitudinal Disebut longitudinal karena teknik ini
meneliti sumber data yang sama berulang kali dalam periode waktu yang
diperpanjang. Teknik pengumpulan data yang satu ini bisa berlangsung selama
beberapa tahun, bahkan beberapa dekade. Tujuannya adalah untuk menemukan
hubungan antar subjek yang memiliki kesamaan karakteristik.
6. Studi kasus Dalam teknik ini, data diperoleh dari analisis
mendalam terhadap beberapa studi kasus. Bisa dibilang, studi kasus merupakan
teknik pengumpulan data yang fleksibel karena bisa digunakan untuk menganalisis
subjek yang sederhana maupun kompleks. Menariknya lagi, teknik ini bisa
dikombinasikan dengan teknik lain untuk menarik kesimpulan yang tepat
B. Skala Pengukuran
1) Ramli
7
alat ukur. Baik digunakan untuk dijadikan sebagai acuan
ataupun sebagai tolak ukur untuk memperoleh data.
2) Sugiyono
3) Agus Irianto
1) Skala Nominal
8
tidak memiliki aturan yang terstruktur, dengan kata lain
aturannya abstrak.
Berikut ini ciri dari skala nominal adalah tidak dijumlah bilangan
pecahan, tidak memiliki rangking, tidak memiliki nol mutlak,
angka hanya sebagai label saja, tidak memiliki ukuran yang
baru, dan menggunakan statistika no parametric.
Contohnya
9
Ciri-ciri dari skala ordinal adalah data saling memisah, data
bersifat logis dan kategori data ditentukan oleh skala yang
didasarkan pada jumlah karakteristik yang dimiliki.
Angka 0 sampai 10 berikut ini dimaksudkan untuk menunjukkan
tingkatan merek sabun mandi biore lebih tinggi dari nuvo dan
nuvo lebih tinggi dari lux
3) Skala Interval
<5<6<7<8<9
10
Pengertian skala interval merupakan skala pengukuran yang
sering digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar
tingkatan. Pada skala interval tidak memiliki nilai nol. Nilai nol
yang dimaksud hanya menggambarkan satu titik dalam skala
saja.
Pada kolom A benar karena jarak antara preferensi lux dan nuvo
adalah 1. Sedangkan jarak antara preferensi nuvo dan biore
adalah
4.
11
Pada kolom B salah karena jarak antara preferensi lux dan
nuvo adalah 2.
4) Skala Rasio
3 ≠ 4 ≠ 5≠ 6≠ 7≠ 8≠ 9≠ 0≠ 1
4 : 2 = 6 : 3 = 8 : 4\
12
Angka-angka berikut digunakan sebagai skala rasio untuk
mengukur frekuensi mahasiswa dalam menggunakan laptop.
Frekuensi A B C
mahasiswa
1 hari 10 jam 7 jam 3 jam
2 hari 20 jam 14 jam 6 jam
3 hari 30 jam 21 jam 9 jam
C. Skala Pengukuran
Dalam kuantifikasi data dimana data yang bersifat
kualitatif dirubah menjadi kuantitatif, untuk merubah dilakukan
dengan memberikan angka-angka pada data kualitatif tersebut.
Pemberian angka-angka dengan menggunakan Teknik skala
pengukuran yang sesuai dengan Teknik Analisa data yang akan
dipergunakan.
13
hasil data kuantitatif. Misalnya alat ukur panjang adalah meter,
berat adalah kg, ton, kuintal dan sebagainya.
Sebagai Contoh, berat emas 19 gram, berat besi 100 kg, suhu
badan orang yang sehat 37 derajat Celsius, IQ seseorang 150.
14
menggambarkan dengan gamblang ciri- ciri apa yang kita
ukur. Aturan-aturan pemetaan disusun oleh peneliti untuk
tujuan studi.
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang paling sederhana disusun
menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan. Dengan kata
lain skala nominal yaitu angka yang tidak mempunyai arti
15
hitung. Angka yang diterapkan hanya merupakan
simbol/tanda dari objek yang akan dianalisis.
Sebuah data dikatakan memiliki skala nominal, apabila
angka-angka dalam rentangan skala pengukuran hanya
berfungsi sebagai pengganti nama (label) atau kategori, tidak
menunjukkan suatu kuantitas, maka skala pengukurannya
disebut nominal. Angka-angka pada skala nominal tidak
merupakan urutan dalam suatu kontinum, melainkan
menunjukkan kategori-kategori yang terlepas satu dengan
yang lain.
Ciri-ciri data berskala nominal antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Hanya bersifat membedakan, tidak mengurutkan mana kategori
yang lebih tinggi, mana kategori yang lebih rendah.
2. Memiliki kategori yang bersifat homogen, mutually exclusive
dan exchaustive. Mutually exclusive dan exchaustive artinya setiap individu harus
dapat dikategorikan hanya pada satu kategori saja dan setiap kategori harus
mengakomodasi seluruh data.
16
pengkategorian, pemberian nama, atau penghitungan fakta-
fakta.
17
1. Sekelompok subjek disusun berturut-turut mulai dari yang
paling tinggi (besar, kuat, baik) sampai kepada yang paling rendah (kecil, lemah, jelek)
dalam hal atribut yang diukur.
2. Angka-angka tidak menunjukkan seberapa besar (kuantitas)
dalam arti absolut (titik nol tidak mutlak).
3. Tidak ada kepastian tentang sama atau tidaknya jarak-jarak
(perbedaan-perbedaan) antara angka-angka yang berurutan.
1. Tingkat pendidikan:
• Sangat cantik = 4
• Cantik = 3
• ukup Cantik = 2
• Kurang Cantik = 1
18
Terhadap data ordinal berlaku perbandingan dengan
menggunakan fungsi pembeda yaitu > dan <. Walaupun
data ordinal dapat disusun dalam suatu urutan, namun
belum dapat dilakukan operasi matematika ( +, – , x , : ).
C. Skala Interval
19
perbedaan bilangan 120 dan 130 dalam skala IQ menunjukkan
perbedaan kuantitas inteligensi yang sama. Apabila seorang
peneliti mengembangkan sebuah skala sikap dan prosedur
penerapannya dengan cara tertentu sehingga dapat diyakini
bahwa perbedaan (interval) antar angka yang berurutan
menunjukkan perbedaan kuantitas sikap yang sama, maka
skala tersebut dapat dianggap interval.
D. Skala Rasio
20
skala rasio memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
21
D. Sistem Bilangan
Ciri Pertama :
1 ≠ 2 ≠ 3 ≠ 4 ≠ 5≠ 6≠ 7≠ 8≠ 9≠ 0≠ 1 dst
Ciri Kedua :
Ciri Ketiga :
1 - 2 = 2 - 3 = 3 - 4 = 4 - 5 = 5 - 6 = 6 - 7 = 7 -
8 dst
Ciri Keempat :
2 : 1 = 4 : 2 = 6 : 3 = 8 : 4 dst
22
JAWABAN KUIS
Y = a + bX
JAWAB :
1) Penentuan tujuan
Memprediksi jumlah kesediaan konsumen dalam meningkatkan
pesanan pada masing-masing penurunan harga
2 2
4) Menghitung X , Y , XY dan totalnya:
23
Rencana Kenaika
Penuruna n
2 2
No X Y XY
n Harga Pesana
(X) n (X)
= (∑ ) (∑ 2) − (∑ ) (∑ ) (∑ 2) − (∑ )2
Menghitung konstanta b
= (∑ ) − (∑ ) (∑ ) (∑ 2) − (∑ )2
24
= -9
Y = a+bX
Y = 1 + (-9)X
Responden 1
(X) (Y)
A, B, C, D, E, F, G - Sangat Menarik
- - Menarik
- - Kurang Menarik
- - Membosankan
2. Data tsb bersifat kualitatif sehingga sebelum dilakukan Analisa
data harus dilakukan kuantifikasi data shg data menjadi kuantitatif
Jawab :
Sangat menarik :4
Menarik :3
Kurang Menarik :2
Membosankan :1
25
x y
26
Jenis Saluran A B C D E
Rumah makan 3 1 5 6 8
Toko 5 2 7 8 8
Apotik 6 5 7 9 7
Supermarket 4 4 3 3 2
Saluran lain 3 0 2 2 3
Yang benar:
Jenis Saluran A B C D E
Rumah makan 7 1 5 6 1
Toko 5 2 7 8 8
Apotik 6 5 6 9 7
Supermarket 4 4 3 3 2
Saluran lain 3 0 2 2 3
Jenis pekerjaan A B C D
Peg. Negeri 3 0 5 3
Peg. BUMN 5 2 5 8
Peg Swasta 0 5 4 2
Wiraswasta 4 2 8 7
27
Jenis pekerjaan A B C D E
Peg. Negeri 3 0 5 3 8
Peg. BUMN 5 2 7 8 9
Peg Swasta 0 5 4 2 10
Wiraswasta 4 2 8 7 2
4. Skala Ordinal
Soal:
Jenis pekerjaan A B C D E F
Peg. Negeri 3 4 5 0 8 0
Peg. BUMN 5 5 7 8 9 1
Peg Swasta 6 3 9 10 4 2
Jawaban:
Jenis pekerjaan A B C D E
Peg. Negeri 3 4 5 1 8
Peg. BUMN 8 5 7 8 9
Peg Swasta 6 3 9 10 4
28
5 . (Skala interval)
Merek A B C D E
A 0 0 1 1 1
B 1 2 3 2 3
C 4 10 4 5 9
Jawaban:
Merek A B C D E
A 0 0 1 1 1
B 1 2 3 2 3
C 4 8 9 5 9
29