Anda di halaman 1dari 4

1.

Syarat sebuah surat berharga menurut HMN Purwosutjipto adalah sebagai bukti
tuntutan adanya hutang, Sebagai surat pembawa hak dan Mudah dialhikan. Maka
dari itu,surat sanggup telah memenuhi syarat untuk dapat disebut sebagai surat
berharga karena didalamnya terdapat bukti adanya hutang yang harus ditunaikan,
adanya pembawa hak dalam surat itu, dan mudah dialihkan karena berbentuk
“kepada pengganti”.
Medium Term Note PT DLP 03980101 secara yuridis merupakan surat berharga
dikarenakan MTN PT DLP merupakan surat sanggup yang karakteristiknya telah
memenuhi syarat materiil (substantive mandatory) dalam surat sanggup yang
diatur pada pasal 2 huruf a-f SK DIR BI no. 28/52/KEP/DIR tanggal 11 agustus
1995 jo. Pasal 174 Kitab Undang-Undang HUkum Dagang, karakterisktik surat
sanggup yang melekat pada MTN PT DLP 03980101 yaitu:
Klausula Sanggup dan kata-kata surat sanggup di dalam teksnya dan dinyatakan
dalam bahasa Indonesia. Dalam MTN PT DLP yaitu degan adanya tulisan “Surat
Sanggup Jangka Menengah” (medium term note);
Janji tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu, ya dicantumkan
dalam MTN dengan klausul “ dengan surat sanggup ini berjanji tanpa syarat untuk
membayar kepada” ;
a. penetapan hari bayarnya,yakni pada tanggal 19 maret 1999;
b. penetapan tempat di mana pembayaran harus dilakukan, dalam MTN
PT DLP tidak disebutkan tempat pembayaran namun tetap
memenuhi syarat sebagai surat sanggup karena menurut pasal 175
ayat 3 KUHD, tempat penandatangan surat itu dianggap sebagai
tempat pembayaran;
c. nama orang yang kepadanya atau kepada orang lain yang ditunjuk
olehnya, pembayaran itu harus dilakukan; yaitu kepada Deutsche
Bank AG atau pembawanya (or bearer);
d. tanggal dan tempat surat sanggup itu ditandatanganinya;
e. tanda tangan orang yang mengeluarkan surat itu (penanda tangan).
Yaitu PT DJAKARTA LLYOD (persero) atas nama Drs.
Muhammad Muntaqa sebagai presiden director.
2. MTN PT DLP secara yuridis berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dapat dikualifikasi sebagai Surat Sanggup. karena
Surat pengakuan hutang hanya berfungsi sebagai alat bukti saja terhadap
hutang yang ada. Lain halnya dengan surat berharga, sebab tujuan dari
pembuatan surat berharga itu bukanlah hanya sebagai alat bukti saja,
melainkan supaya surat tersebut dapat diperalihkan atau diperdagangkan.
Surat Sanggup adalah “kesanggupan” untuk membayar sejumlah uang tertentu
kepada kreditur” sesuai Pasal 174 (2) KUHD. Surat (akta) yang berisi
“kesanggupan” debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada
kreditur atau penggantinya.
Berdasarkan DIR BI tahun 1995 Jo pasal 174 KUHD
3. MTN PT DLP 03980101 surat sanggup jangka menengah merupakan suatu
surat sanggup yang secara yuridis diatur dalam pasal 174 sampai 177 KUHD
yang mengatur tentang surat sanggup sehingga tata cara dan prosedur
penerbitan MTN PT DLP 03980101 yaitu :
a. Surat sanggup diterbitkan berdasarkan pada suatu perjanjian atau
perikatan pokok;
b. Dalam perjanjian pihak penanda tangan berposisi sebagai debitur
dan pihak penerima atau pemegang berposisi sebagai kreditur;
c. Penerbit dalam surat sanggup wajib menyanggupi pembayaran;
d. Penerbitan surat sanggup tidak menjadi debitur regres tetapi debitur
surat sanggup
e. Penerbit surat sanggup merangkap sebagai akseptan (dalam wesel
yaitu mengikatkan diri untuk membayar)

Mekanisme penerbitan surat sanggup dapat dilakukan oleh bank atau


perusahan efek sebagai pengatur penerbitan (arranger). Jika MTN ingin
diterbitkan dengan jangka waktu lebih dari 270 hari, maka dapat menunjuk
perusahaan efek sebagai pengatur penerbitan (arranger), serta kustodian
sentral efek indonesia (KSEI) sebagai tempat pendistribusian efek tersebut
secara elektronik pada praktiknya, penerbitan MTN dengan menggunakan
jasa perusahaan efek sebagai arranger, juga menggunakan profesi dan juga
lembaga penunjang pasar modal lainnya yakni konsultan hukum, akuntan
publik, notaris, agen pemantau (wali amanat), pemeringkat efek, serta
dibentuk dalam sebuah info memo (sejenis prospectus).
Apabila menggunakan jasa bank,maka selain tunduk pada ketentuan pasal
174 sampai 177 KUHD juga harus mematuhi :
1. Surat keputusan direksi Bank Indonesia nomor 28/52/KEP/DIR tahun
1995 tentang persyaratan
2. Penerbitan dan perdagangan surat berharga komersial (commercial
paper) melalui bank umum di Indonesia
3. Surat edaran Bank Indonesia nomor 28/49/UPG 1995
4. Surat edaran Bank Indonesia Nomor 28/151/UPG 1996.
Salah satu batasan dari penggunaan jasa Bank dalam menerbitkan MTN ini
adalah jangka waktu yang tidak boleh lebih dari 270 (dua ratus tujuh
puluh) hari, sehingga MTN jenis ini menjadi produk pasar uang, dengan
konsekuensi tidak ada pembatasan jumlah pihak yak dapat memilikinya.
Surat sanggup mudah dialihkan. Sesuatu hak pada dasarnya akan dapat
dialihkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya dengan melalui cara karena
Hukum dan Pengalihan (“Cessie”). Dalam hal ini misalnya harus dipenuhi
beberapa syarat, yakni harus harus diberitahukan kepada pihak yang
berkewajiban dan pemberitahuan diterima dan disetujui.
Pengalihan secara fisik (dari tangan ke tangan) dapat dilakukan sesuai
dengan Pasal 613 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Pengalihan Surat Sanggup dikenal dengan istilah Endosemen yang dapat
kita lihat di Pasal 110 – 119 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Syarat-syarat endosemen (Pasal 111) adalah tak bersyarat dan harus penuh.
Kecuali diperjanjikan, endosan harus menangung pembayaran (Pasal 114).
Cara peralihan endosemen adalah peralihan surat yang dilakukan dengna
menuliskan disebalik surat tersebut dengan kalimat sederhana yang
menyatakan peralihan, yang kemudian ditandatangani oleh yang
mengalihkan dan dilanjutkan penyerahan surat itu. Dalam hal ini ada
empat macam endosemen, yaitu:
a. Endosemen biasa
b. Endosemen blanko
c. Endosemen jaminan
d. Endosemen incasso
Endosemen (indorsement) ini diperuntukan bagi Commercial Paper (CP)
yang diterbitkan atas nama dan dengan penyerahan secara fisik bagi CP
atas unjuk. Dalam hal ini CP atas nama dapat menjadi CP atas unjuk, bila
dilakukan endosemen blanko (blank indorsement) , dengan adanya
endosemen blanko, maka pemegang CP terakhir akan menjadi pihak yang
berhak atas pembayaran pada tanggal jatuh tempo CP, dan cukup hanya
dilakukan dengan penyerahan secara fisik.
4. Berdasarkan Pasal 145 KUHD, Jika dalam surat sanggup disebutkan klausula
“tanpa protes non-pembayaran” dan “tanpa biaya atau kata yang sepadan maka
hak regres boleh dilakukan tanpa harus membuat akta protes non-pembayaran.
Sehingga , tanpa akta protes non pembayaran pun deutsche bank AG dapat
melaksanakan hak regresnya kepada PT DLP.

5. Cara pembelian MTN PT DLP 03980101 dengan diskonto 50% dari par
valuenya yaitu dengan jual beli piutang sesuai pasal 1533 KUHPerdata dalam
bentuk berupa :
1. cessie (+subrogasi/novasi)
2. endosemen
3. penyerahan fisik
dengan pengalihan dengan akta otentik (cessie) lebih menjamin kedudukan para
pihak dalam jual beli ini dan mengurangi resiko yang terjadi dan penerbit dalam
hal ini dapat dimintai pertanggung jawaban sesaui dengan pasal 1534
KUHPerdata.
Pengalihan secara fisik (dari tangan ke tangan) dapat dilakukan sesuai dengan
Pasal 613 ayat 3 BW. Pengalihan Surat Sanggup dikenal dengan istilah
Endosemen yang dapat kita lihat di Pasal 110-119 KUHD. Syarat-syarat
endosemen (Pasal 111) adalah tak bersyarat dan harus penuh. Kecuali
diperjanjikan, endosan harus menanggung pembayaran (Pasal 114). Pasal 114 ayat
1 memuat ketentuan yang tidak sesuai dengan sifat surat sanggup karena pasal itu
adalah berhubungan dengan akseptasi pada wesel. Berdasarkan Pasal 114 ayat 1
itu, endosemen adalah wajib menjamin akseptasi. Karena askeptasi pada surat
sanggup tidak dikenal, maka kewajiban seperti itu tidak berlaku pada endosan
surat sanggup.
PT ABC secara yuridis berhak mendapatkan pembayaran secara PT LDP
03980101 secara penuh yaitu sesuai pasal 169 ayat 2 KUHD yakni terhitung dari
tanggal protes yang dilakukan pada saatnya atau dari jatuh temponya.

Anda mungkin juga menyukai