Sari
Busur vulkanik di kawasan Laut Maluku yang berderet memanjang dengan arah utara-selatan, di ujung lengan utara
Sulawesi terdiri atas Kepulauan Taguladang, Biaro, Bangka, Sangihe, dan di bagian barat Halmahera seperti Pulau
Ternate, Makian, Kayoa dan Pulau Tidore. Kedua gugusan kepulauan busur vulkanik tersebut pada bagian tengahnya
dipisahkan oleh deretan kepulauan non volkanik seperti Pulau Tifore dan Pulau Mayu yang tersusun oleh melange.
Anomali gaya berat di daerah ini menunjukkan pola lajur-lajur yang arahnya cenderung utara-selatan, se arah dengan pola
struktur geologi regional dengan nilai anomali antara -100 mGal hingga 260 mGal. Analisa pemodelan gaya berat
menunjukkan adanya subduksi di bawah Kepulauan Halmahera yang miring dengan curam ke timur, sedangkan di bagian
barat yaitu di bawah Lengan Utara Sulawesi tidak tampak. Pola struktur hasil analisis gaya berat menunjukkan bahwa
sesar-sesar mendatar di bagian barat dan sesar sesar naik di bagian timur mengontrol kegiatan vulkanisme di daerah ini.
Kata kunci : Anomali gaya berat, kegempaan, model struktur kerak, aktivitas Vulkanisme, Perairan laut Maluku
JS
Abstract
Volcanic arc in Maluku Sea area with relative north-south trend, in the North Arm of Sulawesi consists of Taguladong,
Biaro, Bangka, Sangihe islands, and west part of Halmahera are Ternate, Makian, Kayoa and Tidore islands. Bouguer
anomaly in this area shows the line patterns that trend to be north-south, in same direction of the pattern of the regional
geological structures with the anomaly value range (-100 mGal until 260 mGal). Gravity modelling analysis indicate the
presence of subduction beneath the islands of Halmahera is tilted to the east with a steep, while in the western part
which is below the north arm of Sulawesi is not visible. Structure pattern of gravity analysis show strike slip fault system
in the west part, and thrust fault in the east part that controlling volcanism activity in this area.
D
Keyword:
U
LEMPENG
FILIPINA
LEMPENG
LEMPENG SAMUDERA
ASIA 8 cm/th PASIFIK
12 cm/th
JS
5o
E
ANGIH
LEMPENG
KU
P. MOROTAI
MALU
KAROLIN
P. KALIMANTAN
LAUT
P. SULAWESI P. HALMAHERA
P. WAIGEO 0o
P. BACAN
Sesar naik
12 cm/th
G
Pergerakan Lempeng
Gambar 1. Lokasi daerah penelitian dan kedudukan unsur tektonik serta pergerakan lempeng Indonesia (diadobsi
dari Sudradjat, 1989 Hamilton, 1979, Katili, 1978, Cardwell dan Isack, 1979).
Ringkasan Geologi sepanjang penampang barat- ridge) di dominasi oleh batuan vulkanik Tersier,
timur ophiolit dan melange (Atmadja & Sukamto, 1979,
Sukamto & Suwarna, 1986) yang berasosiasi dengan
Penampang bawah permukaan gaya berat yang akan
pematang tengah samudera tholeitik yang
dibuat adalah arah AB (barat-timur). Penampang
materialnya berasal dari lempeng samudera atau
tersebut melintasi bagian utara P. Sulawesi (Lembar
mantel atas (Atmadja & Sukamto, 1979). Sedangkan
Manado), Pulau Mayu (Lembar Talaud) dan Pulau
Halmahera bagian utara di kuasai oleh batuan
Halmahera bagian utara. Daerah Manado dan
vulkanik, batuan ultrabasa, metamorf dan ofiolit
sekitarnya didominasi oleh batuan vulkanik Tersier
(Supriatna, 1980, Apandi & Sudana,
dan Kuarter (Effendi & Bawono, 1997, Silver, 1979,
1980).Ringkasan geologi di sekitar Laut Maluku
Hakim & Hall, 1991). Lembar Talaud (Talaud-Mayu
dapat dilihat pada Gambar 2.
o
124o 30’BT 125oBT 125o 30’BT
2o LU
P.Talise Morotai
0 50 100 km
A o
2 LU
Bunaken
MANADO
1o 30’LU
LAUT
P. Mayu
MALUKU
Terumbu koral
Batuan Vulkanik Taguladang
Kuarter
Batuan Vulkanik
Tersier
b
Jailolo
1o LU 0 15 30 km o
126 BT 15’
1oLU
P. Mayu
Ternate B
Tidore HALMAHERA
b
15’
0 15 25 km
Makian
JS
Batuan Sedimen Kayoa LEGENDA
Tersier Kuarter
Batuan vulkanik Aluvial
Tersier 0o Tufa, Ignimbrit
Batuan ultrabasa Kasiruta
PraTersier Tersier
1o LU Bat.Vulkanik Tersier
P.Gureda Sedimen Miosen :
P.Tifore batugamping
Andesit, basal, breksi
Bacan Paleozoikum
Bat. ultramafik
Gambar 2. Geologi daerah sekitar Laut Maluku (dikompilasi dari Effendi & Bawono, Kapur
ofiolit (basement)
1997, Sukamto & Suwarna, 1986, Supriatna, 1980, Apandi & Sudana, Batuan malihan
kontinen
1980).
D
124 30’ 125o 125o30’ 126o 126o30’ 127o 127o30’ 128o 128o30’BT 124o 30’ 125 o 125o30’ 128o30’BT
126o 126o30’ 127o 127o30’ 128o
2o30LU 2o30LU
0 MOROTAI Taguladang
20 Taguladang
b
0
100
MOROTAI
0
Biaro Biaro
b
10
o
2 LU 2oLU
Talisei LAUT MALUKU LAUT MALUKU
200 Bangka 0 25 50 75 100 Talisei
A Bangka
A (k.meter) 0 25 50 75 100
o mGal (k.meter)
1 30’ LU MANADO 1 30oLU
260 MANADO Mayu
Mayu meter
G
SULAWESI 220 550
0
210 SULAWESI
10
500
200 450
190
10
150
100
HALMAHERA
10
120 -750
o
0 30’LU Naik Tidore
-900
Makian 110 o
100 0 30’LU -1200
90 Arah Makian -1350
Kayoa
80 A B Pemodelan -1500
70 -1650
60 -1800
0o 0 0 Kayoa
20 10 50 -1950
40 0o -2100
30 -2250
10 -2400
200 0 -2550
-10 -2700
o -30
0 30’ LS BACAN -40 o
-2850
0 -3150
-10
0 100 -60 0 30 LS BACAN
0
-10
-3600
0 100 -80
10
0
Arah
1o LS A B Pemodelan
1oLS
Gambar 3. Peta anomali gaya berat Bouguer Laut Maluku dan Gambar 4. PetaTopografi Citra Laut Maluku dan sekitarnya (AB arah
sekitarnya (selang kontur 20 mGal,penarikanstruktur pemodelan gaya berat).
berdasarkan anomali gaya berat).
KETERANGAN
Gunung api
SAMUDERA aktif
PASIFIK
Gunung api
tidak aktif
KEDALAMAN PUSAT
5o GEMPA
0 - 60 KM
LAUT KEP. TALAUD
SULAWESI 60 - 100 KM
100 - 200 KM
E
ANGIH
KU
KEP. S
P. MOROTAI Daerah
MALU
Penelitian
L AUT
MANGKALIHAT
P. HALMAHERA
P. SULAWESI
0o
b
P. BACAN
Gambar 5. Peta kegempaan dan vulkanisme di sekitar Laut Maluku (McCaffrey & Silver, 1980 dan McCaffrey, et al., 1983).
mGal
= obs 220
= calc
180
KETERANGAN
A B 140
Air Laut
D
100 Batuan Vulkanik Tersier
60 Kuarter
20
Melange
2,8 gr/cc
-10.0
2,8 gr/cc 2,8 gr/cc Rapat massa rata-rata
3,1 gr/cc -14.0 batuan
-18.0
3,1 gr/cc 3,1 gr/cc
-22.0
-26.0
LAUT SULAWESI LAUT MALUKU Kedalaman
SULAWESI UTARA MAYU HALMAHERA (km)
+ - + - -2.0
Gambar 6. Model bawah permukaan
gaya berat arah AB daerah
-6.0 Laut Maluku dan sekitarnya
-10.0 (lokasi pemodelan lihat
Gambar 5)
-14.0
-18.0
-22.0
-26.0
T
MA
M
LE
Pematang Talaud-Mayu
Laut Maluku
Sangihe arc 0 200 Halmahera arc 400 km
-200
2,50
-33
b 3,40
Struktur rapat masa (Mg cm3)
-70
Kedalaman (km)
+0
20
0,
,20
+
3,34
+0
05
0,
,05
+
-200
Sumber Gempa
3,36 Kontras rapat
JS
+0,05
masa
-300
3,44
mGal
= obs 220
= calc
180
140
100
60
20
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
D
Depth km
c Distance km
2.0
1,04 gr/cc 1,04 gr/cc
1,04 gr/cc 1,04 gr/cc 1,04 gr/cc 1,04 gr/cc
2,0 gr/cc
2,0 gr/cc 2,0 gr/cc 2,0 gr/cc -2.0
2,0 gr/cc
2,0 gr/cc
2,8 gr/cc -6.0
2,8 gr/cc
2,8 gr/cc
-10.0
2,8 gr/cc
3,1 gr/cc -14.0
G
-18.0
3,1 gr/cc 3,1 gr/cc
-22.0
-26.0
LAUT SULAWESI LAUT MALUKU
SULAWESI UTARA MAYU HALMAHERA
-2.0
-6.0
-10.0
-14.0
-18.0
-22.0
-26.0
KETERANGAN Melange
Air Laut
Batuan Vulkanik Tersier Kerak Samudera
Kuarter Mantel atas
Gambar 7. Model litosfera bawah permukaan daerah Laut Maluku dan sekitarnya berdasarkan data seismik (Simanjuntak and Barber, 1996, Gambar a)
data kegempaan (McCaffrey & Silver, 1980, Gambar b.) dan berdasarkan analisa gaya berat (Gambar c.)
Acuan
Apandi, T dan Sudana, D., 1980. Peta geologi lembar Ternate, Maluku Utara. skala 1 : 250.000, PPPG,
Bandung.
Bowin, C.O., Warsi, C. and Milligan, J., 1981. Free Air Anomali Atlas of the world. Government Printing Office,
Washington DC, USA.
Cady, J.W., 1980. Calculation of gravity and magnetic anomalies of finite-length righ polygonal prism.
Geophysics, 45 (10), pp 1507-1512.