Anda di halaman 1dari 32

ANALISA PERUSAHAAN RETAIL DI BIDANG COFFEE SHOP DALAM

DISTINCTIVE STRATEGY MANAGEMENT

MAKALAH/TUGAS AKHIR

Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai


gelar Magister Jurusan Manajemen Jenjang Strata Dua
Fakultas Manajemen Universitas Mercu Buana

Nama : Melly Nursyifa


NIM : 55114120329
Jurusan : Manajemen
Dosen : Dr. Ir. Agustinus Hariadi

FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
DEPOK
2016
ABSTRAKSI

Melly Nursyifa. 55114120329


ANALISA PERUSAHAAN RETAIL DIBIDANG COFFEE SHOP DALAM
DISTINCTIVE STRATEGY MANAGEMENT
TA. Jurusan Manajemen Pemasaran. Fakultas Manajemen. Universitas Mercu
Buana. 2016.
Kata kunci : Analisa perusahaan retail, coffee shop, distinctive strategy
management.

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana perusahaan retail
dibidang coffee shop dalam Distinctive Strategy Management, dan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Penulis dalam mengikuti mata kuliah
tersebut.
Kesimpulan yang diperoleh dari tugas ini adalah berdasarkan Manajemen Strategi,
CSR, Lingkungan Eksternal, Analisa Internal, Tujuan Jangka Panjang, Strategi
Utama, Strategi Multi Bisnis, Tujuan Jangka Pendek, dan Implementasi Strategi
Melalui Taktik yaitu bahwa perusahaan retail dibidang coffee shop ini bisa
berkembang dengan sangat cepat dikarenakan strategi yang tepat dan terarah.
Namun bisa juga pailit dikarenakan kesalahan strategi atau penempatan strategi
yang tidak semestinya sehingga itu menjadi bumerang bagi si perusahaan sendiri.

ABSTRACT

An object from this research is to find out how the company's retail coffee shop in
the field of Distinctive Strategy Management, and to determine how much
influence the writer in following that course.
The conclusion of this assignment is based on Strategy Management, CSR,
External Environment, Internal Analysis, Long-Term Objectives, Key Strategies,
Strategy Multi Business, Short-Term Objectives and Implementation Strategy
Through Tactic is that the retail companies in the field of coffee shop can be
developed maybe growing very quickly because the right strategy and direction.
But it could also bankrupt because of errors or placement strategy un-due strategy
so that it backfired for the company itself.

Key word : Analysis retail companies, coffee shop, distinctive strategy


management.

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WrWb.
Bismillahirrahmanirrahim, dengan mengucap syukur alhamdulillah atas
kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya
kepada Penulis sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Tugas yang berjudul “Analisa Perusahaan Retail Dibidang Coffee Shop
Dalam Distinctive Strategy Management”, merupakan salah satu syarat untuk
mencapai gelar Magister Jurusan Manajemen Pemasaran jenjang Strata Dua (S2)
Fakultas Manajemen Universitas Mercu Buana.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada pihak yang memberikan bantuan moril dan material sehingga
terlaksananya tugas ini, khususnya terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Dr. Agustinus Hariadi, selaku Dosen DSM Universitas Mercu
Buana Depok.
2. Yang tercinta dan tersayang Mama thanks for showering me with your
unconditional love, for giving me the privilege of free-thinking, the
opportunity to explore the world, and the freedom to make mistakes and learn.
3. Abang-abang saya Reza dan Mezi for being the best brother anyone could
ever have.
4. Teman-teman seperjuangan di UMB, Bu Ayu, Bu Arta, Bu Elis, Bu Lisa,
Bu Ratri, Kak Maureen, Kak Siska, Kak Anggi, Pak Hadian, Pak Agung, Pak
Hend, Pak Didi, Pak Erwan, Pak Amir, Pak Yogi, Pak Yandri, Mas Tommy,
Mas Tito, dan Pak Zakaria selalu memberikan dorongan semangat dan
bantuannya.
Saya sadar bahwa dalam tugas ini masih terdapat kekurangan. Saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari siapa saja yang membaca
ini. Semoga tugas ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

Depok, 8 Januari 2016


(Melly Nursyifa)

3
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ............................................................................... 1
Abstraksi ......................................................................................... 2
Kata Pengantar .............................................................................. 3
Daftar Isi ......................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN ................................................. 6


1.1 Latar Belakang Masalah .............................. 6
1.2 Rumusan Masalah ....................................... 7
1.3 Batasan Masalah .......................................... 7
\ 1.4 Tujuan Penulisan ......................................... 7
1.5 Manfaat Penulisan ....................................... 8
1.6 Metode Penulisan ........................................ 8
1.61 Objek Penulisan ............................... 3
1.62 Data/Variabel ................................... 8
1.7 Alat Analisis Data ....................................... 9

BAB II PEMBAHASAN.................................................... 10
2.1 Pengertian DSM (Distinctive Strategy
Management) .............................................. 10
2.2 Manajemen Strategi .................................... 10
2.3 CSR (Corporate Social Responsibility) ...... 11
2.4 Lingkungan Eksternal ................................. 15
2.5 Analisa Internal ........................................... 19
2.6 Tujuan Jangka Panjang ............................... 20
2.7 Strategi Utama ............................................ 21
2.8 Strategi Multi Bisnis ................................... 23
2.9 Tujuan Jangka Pendek ................................ 26
2.10 Implementasi Strategi Melalui Taktik ........ 26

4
BAB III PENUTUP ............................................................. 28
4.1 Kesimpulan .................................................. 28
4.2 Saran ............................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 29


LAMPIRAN

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam persaingan di dunia bisnis sekarang ini Indonesia dituntut untuk
melakukan pembangunan usaha dagang seperti coffee shop guna
meningkatkan pendapatan perusahaan dan memenuhi selera atau gaya hidup
masyarakat yang saat ini kian marak, seperti coffee shop lainnya yang ada di
Indonesia bersaing dengan nilai jual atau karakteristik kopi itu sendiri dari
masing-masing coffee shop yang jumlahnya tidak terhitung lagi. Kopi-kopi di
jaman sekarang tidak hanya bersaing dengan lokal saja melainkan juga dengan
perkebunan asing.
Pentingnya DSM dalam suatu perusahaan didasarkan pada bagaimana
suatu perusahaan dapat mengetahui tingkat kematangan strategi yang nantinya
dilihat oleh para Investor yang ingin menanamkan modalnya di coffee shop
tersebut. Adanya DSM pemilik perusahaan juga dapat mengetahui tingkat
produktifitas store tersebut.
Pada mulanya DSM bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat patokan
yang terfokus dari pekerjaan bagian marketing, tetapi untuk selanjutnya DSM
digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai kinerja cofee shop
tersebut, dimana dengan analisa tersebut pihak yang berkepentingan
mengambil suatu keputusan. Jadi, untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan
serta hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya DSM dari
perusahaan yang bersangkutan. DSM pada dasarnya digunakan sebagai alat
untuk berkomunikasi antara data marketing atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan
tersebut.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap DSM adalah para Pemilik
perusahaan itu sendiri, Manajer perusahaan yang bersangkutan, para Kreditur,

6
Bankers, para Investor, dan Pemerintah dimana coffee shop tersebut
berdomisili, Karyawan serta Pihak-pihak lainnya.
Berbagai alternatif mengukur strategi untuk menjaga kontinuitas
perusahaan. Kekuatan yang ada dalam perusahaan harus dipahami, agar dapat
dimanfaatkan dan kelemahan perusahaan harus diketahui agar dapat dilakukan
perbaikan. Pentingnya masalah strategi yang baik dalam menghasilkan laba
perusahaan yang maksimal maka Penulis tertarik mengangkat masalah ini
untuk menjadi tugas yang berjudul “ANALISA PERUSAHAAN RETAIL
DIBIDANG COFFEE SHOP DALAM DISTINCTIVE STRATEGY
MANAGEMENT”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang
menjadi pokok permasalahan pada tugas ini adalah :
Apakah mata kuliah DSM ini bisa membuat coffee shop menjadi lebih
berkembang? Dan bagaimana pembahasannya?

1.3 Batasan Masalah


Penulis membatasi masalah untuk tugas yang dilaksanakan dengan
menggunakan mata kuliah DSM. Data ini menggunakan beberapa modul dari
dosen yang bersangkutan, jurnal, dan beberapa sumber internet.
Analisanya meliputi Manajemen Strategi, CSR, Lingkungan Eksternal,
Analisa Internal, Tujuan Jangka Panjang, Strategi Utama, Strategi Multi
Bisnis, Tujuan Jangka Pendek, dan Implementasi Strategi Melalui Taktik.

1.4 Tujuan Penulisan


Dari rumusan dan kalimat pertanyaan di atas, maka tujuan dari tugas ini
adalah :
Mengetahui apakah mata kuliah DSM ini bisa membuat coffee shop menjadi
lebih berkembang? Dan bagaimana pembahasannya?.

7
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah :
a. Bagi Perusahaan
Diharapkan hasil dari tugas ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan dalam melakukan investasi dan
mengembangkan usaha selanjutnya agar menjadi lebih baik.
b. Bagi Penulis
Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat, menambah pengetahuan,
memperluas wawasan, menerapkan ilmu-ilmu yang didapat, serta
bahan perbandingan bagi usahanya.
c. Bagi Pembaca
Diharapkan Pembaca dapat mengetahui sejauh mana perkembangan
coffee shop di Indonesia, juga bisa membandingkan strategi coffee
shop lainnya.

1.6 Metode Penulisan


1.61 Objek Penulisan
Caribou Coffee Indonesia, berdiri di Jakarta baru pada bulan
Desember kemarin tepatnya 9 Desember 2015. Ini bergerak dibidang
food & beverages. Sebelumnya Caribou Coffee adalah franchise yang
berasal dari Minnesota, Minneapolis.
Tiga brand yang juga berada di bawah TMT Group seperti
Caribou Coffee ini, adalah Loka (lifestyle supermarket), Carl’s Junior,
dan Wings Stop.

1.62 Data / Variabel


Dalam penyusunan tugas ini, Penulis memerlukan sumber-
sumber data yang erat kaitannya dengan judul tugas ini. Data yang
digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan relevan, maka
Penulis mengambil sumber data sekunder berupa modul-modul dari
dosen.

8
1.7 Alat Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam tugas ini adalah:
a. Manajemen Strategi
b. CSR (Corporate Social Responsibility)
c. Lingkungan Eksternal
d. Analisa Internal
e. Tujuan Jangka Panjang
f. Strategi Utama
g. Strategi Multi Bisnis
h. Tujuan Jangka Pendek, dan
i. Implementasi Strategi Melalui Taktik.

9
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian DSM (Distinctive Strategy Management)


Mata kuliah DSM adalah dimana mahasiswa mampu menganalisa
dan mendiagnosa lingkungan usaha dan keunggulan sumberdaya suatu
perusahaan, mampu memformulasikan strategi korporat serta strategi
fungsional suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan, mampu
memahami dan mengimplementasikan strategi yang berkaitan dengan
alokasi sumberdaya, organisasi dan sistem perencanaan, serta kebijakan
fungsional dan proses kepemimpinan di dalam suatu perusahaan, mampu
memahami dan mengevaluasi strategi yang berfokus pada evaluasi dan
pengendalian strategik suatu perusahaan, mahasiswa mampu
menggunakan kemampuannya secara multidisipliner baik etika, ekologi,
teknologi dalam keilmuan manajemen sehingga mampu menjadikan
perusahaan yang tangguh bersaing global.

2.2 Manajemen Strategi


Manajemen strategi mencakup beberapa, diantaranya:
a. Target market peritel, maksudnya target dari pasar si coffee shop. Contoh
Caribou Coffee target marketnya adalah masyarakat-masyarakat menengah
ke atas, masyarakat-masyarakat yang bekerja di perkantoran SCBD, ibu-ibu
yang menghabiskan waktu sambil menunggu anaknya jam pulang sekolah,
dan masih banyak lagi.
b. Strategi peritel, untuk memuaskan atau mencukupi kebutuhan pasar Caribou
Coffee. Jadi apa yang kurang atau harus dievaluasi demi memajukan coffee
shop yang baru buka ini. Jangan sampai imagenya menjadi buruk.
c. Dasar peritel, untuk menciptakan competitive advantage (keunggulan atas
kompetisi yang tidak bisa dilakukan kompetitor manapun, dan diterapkan
dalam jangka waktu yang sangat lama).
d. Format peritel, bagaimana Caribou Coffee mampu melakukan strategi retail
mix atau strategi bauran yaitu berupa type merchandise, pelayanan yang

10
diberikan, strategi harga, strategi promosi dan advertising, strategi lay out
and design, tipikal lokasi dan customer services.
Ada tujuh peluang penting untuk membangun competitive advantage,
yaitu:
a. Customer loyal, mereka adalah orang-orang yang datang setiap hari ke
Caribou Coffee, saya sendiri sampai hafal nama-nama mereka dan kebiasaan
menu apa yang dipesan. Contoh Mr. George dari Amerika memesan Large
Americano dan itu selalu terjadi setiap pagi. Atau Mr. Ghano yang memesan
Medium Hot Americano. Atau Bu Tiara yang selalu open bill karena banyak
pesanannya, dalam sehari beliau bisa order lebih dari lima ratus ribu rupiah.
b. Lokasi, beruntunglah Caribou Coffee memiliki lokasi yang sangat bagus,
strategis, dan lumayan bisa di rekomendasikan karena dekat dari SCBD,
Jalan Tendean, Mampang, Santa, atau Jalan Gunawarman. Tempatnyapun di
pinggir jalan raya, dimana orang-orang dengan mudahnya parkir mobil dan
masuk ke store.
c. Manajemen SDM, Caribou Coffee memiliki kriteria tersendiri dalam
menerima para Baristanya. Yang utama harus bisa berbahasa inggris, dan
mau belajar.
d. Sistem informasi dan distribusi, komunikasi antara sistem informasi Caribou
Coffee dengan pendistribusiannya.
e. Merchandise yang unik, hadiah-hadiah yang terbatas yang tidak dimiliki
kompetitor lain. Bisa juga karena Caribou Coffee menjual Tumblr dan itu
unik.
f. Hubungan dengan supplier, Caribou Coffee menjalin baik hubungan dengan
para suppliernya, terutama bagian dimana ada yang mau supply Sandwich
atau air mineral Equil.
g. Customer services.

2.3 CSR (Corporate Social Responsibility)


CSR dalam pengertian luas adalah berkaitan dengan tujuan mencapai
kegiatan ekonomi berkelanjutan. Keberlanjutan kegiatan ekonomi bukan
hanya terkait soal tanggungjawab sosial tetapi juga menyangkut
akuntabilitas (accountability) perusahaan terhadap masyarakat dan bangsa

11
serta dunia internasional. CSR dalam pengertian sempit dapat dipahami
dari beberapa peraturan dan pendapat ahli berikut:
a. Menurut (Widjaja & Yeremia, 2008) CSR merupakan bentuk
kerjasama antara perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas)
dengan segala hal (stake-holders) yang secara langsung maupun
tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan untuk tetap
menjamin keberadaan dan kelangsungan hidup usaha
(sustainability) perusahaan tersebut.
Pengertian tersebut sama dengan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan, yaitu merupakan komitmen Perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya (Widjaja & Yani, 2006).

b. Menurut (Kotler & Nance, 2005) mendefinisikannya sebagai


komitmen korporasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar melalui kebijakan praktik bisnis dan pemberian kontribusi
sumber daya korporasi.

Dari pengertian tersebut tampak bahwa CSR merupakan social


responsibility dan perusahaan dalam hubungannya dengan pihak internal
dan eksternal perusahaan.
Arti Pentingnya CSR: Berbagai macam faktor yang menjadi penyebab
mengapa tanggung jawab sosial menjadi begitu penting dalam lingkup
organisasi, diantaranya adalah (Sulistyaningtyas, 2006):
a. Adanya arus globalisasi, yang memberikan gambaran tentang
hilangnya garis pembatas diantara berbagai wilayah di dunia sehingga
menhadirkan universalitas. Dengan demikian menjadi sangat mungkin
perusahaan multi-nasional dapat berkembang dimana saja sebagai
mata rantai globalisasi.

12
b. Konsumen dan investor sebagai public primer organisasi profit
membutuhkan gambaran mengenai tanggung jawab organisasi
terhadap isu sosial dan lingkungannya.
c. Sebagai bagian dalam etika berorganisasi, maka dibutuhkan tanggung
jawab organisasi untuk dapat mengelola organisasi dengan baik (lebih
layak dikenal dengan good corporate governance).
d. Masyarakat pada beberapa negara menganggap bahwa organisasi
sudah memenuhi standard etika berorganisasi, ketika organisasi
tersebut peduli pada lingkungan dan masalah social.
e. Tanggung jawab sosial setidaknya dapat mereduksi krisis yang
berpotensi terjadi pada organisasi.
f. Tanggung jawab sosial dianggap dapat meningkatkan reputasi
organisasi.

Demikian penjabaran singkat mengenai CSR yang diterapkan di


dalam perusahaan-perusahaan. Salah satu perusahaan yang menerapkan
program CSR adalah Caribou Coffee yang bergerak di bidang ritel.
CSR Caribou Coffee adalah suatu komitmen berkesinambungan yang
dibangun dengan berlandaskan pada prinsip ekonomi, sosial dan
lingkungan, sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat serta turut
berkontribusi pada pembangunan nasional sebagai implementasi dari good
corporate governance.
Tujuan dari CSR Caribou Coffee adalah yakni :
a. Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas pada umumnya,
tak terbatas pada lingkungan SCBD.
b. Membentuk reputasi yang baik dan brand storming bagi perusahaan
serta membangun simpati masyarakat kepada kopi sehingga
menunjang terbentuknya citra positif Caribou Coffee dimata publik.
c. Mendorong kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan serta
mendorong pelaksanaan bisnis yang bersih dan bertanggungjawab.

13
Berikut enam program dasar CSR yang diterapkan Caribou Coffee:
a. Usaha Menengah
Pada program SMEs Smart ini membantu para pewirausahawan untuk
membuka peluang usaha dengan dibantu oleh pemerintah lokal dan
suplier. Caribou Coffee telah membina lebih dari 50 peritel menengah
atas.
b. Bidang Pendidikan
Program Caribou Coffee dikhususkan untuk membantu anak-anak dari
para petani kopi yang tidak mampu dalam bidang pendidikan. Seperti
beasiswa dan membuka peluang untuk magang atau praktek kerja.
c. Kegiatan Sosial
Kegiatan sosial yang diberikan Caribou Coffee seperti memberikan
sumbangan untuk anak Yatim Piatu yang ada di Panti Asuhan.
Program ini diharapkan dapat meringankan beban mereka yang
membutuhkan.
d. Kegiatan Olahraga
Program Basketan Bareng mengadakan pertandingan-pertandingan
olahraga basket di seluruh perusahaan dibawah nama TMT Group.
Tujuan dari program ini adalah untuk tetap membangkitkan semangat
para crew dalam berolahraga dan hidup sehat.
e. Kegiatan peduli lingkungan
Caribou Coffee juga memliki program gerakan menanam pohon untuk
membantu dalam proses menghambat pemanasan global yang kini
menjadi wacana perbincangan dunia/

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ritel, Caribou Coffee kian


mengukuhkan posisinya sebagai jaringan distribusi ritel premium di
Indonesia yang peka terhadap perubahan dan perkembangan jaman. Pada
program CSR yang diterapkan ini, diharapkan dapat terus berkembang
lebih baik lagi.

14
2.4 Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal terdiri dari beberapa diantaranya:
a. Lingkungan jauh
Adalah faktor-faktor yang berasal dari luar, dan biasanya tidak terkait
dengan situasi suatu perusahaan. Lingkungan ini memberikan peluang,
ancaman, dan batasan bagi perusahaan, tetapi jarang sekali ada
perusahaan yang dapat memberikan pengaruh timbal balik yang cukup
besar:
a. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah
perekonomian dimana suatu perusahaan beroperasi. Karena pola
konsumsi dipengaruhi oleh kemakmuran relatif dari berbagai
segmen pasar, setiap perusahaan harus mempertimbangan tren
ekonomi pada segmen yang mempengaruhi industrinya. Baik pada
tingkatan nasional maupun internasional, manajer harus
mempertimbangkan ketersediaan kredit, tingkat pendapatan bersih
sesudah pajak, dan kecenderungan konsumsi. Suku bunga utama,
inflasi, dan tren pertumbuhan penduduk nasional bruto merupakan
faktor-faktor ekonomi lainnya yang harus dipantau.
Caribou coffee, store managernya harus mempertimbangkan semua
yang disebutkan di atas tadi. Terutama kecenderungan
konsumsinya.
b. Faktor sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan
meliputi kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup
masyarakat dalam lingkungan eksternal perusahaan, yang
berkembang dari kondisi budaya, ekologi, denografi, agama,
pendidikan, dan etnis. Ketika sikap sosial berubah, permintaan
akan berbagai jenis kopi, makanan, pakaian, buku, aktivitas, waktu
luang, dan seterusnya pun berubah. Sama seperti kekuatan lain
dalam lingkungan eksternal jauh, kekuatan sosial bersifat dinamis,

15
dengan perubahan konstan yang berasal dari usaha-usaha para
individu untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan mengendalikan dan beradaptasi dengan faktor lingkungan.
Teresa Iglesias-Solomon berharap akan mendapat
keuntungan dari perubahan sosial melalui Ninos, katalog produk
anak-anak yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Teresa
Iglesias-Solomon memiliki alasan untuk bersikap positif mengenai
masa depan Ninos karena populasi Hispanik tumbuh lima kali lebih
cepat dibandingkan populasi umum di AS dan menjadi minoritas
terbesar di negara tersebut.
c. Faktor politik
Arah dan stabilitas faktor politik merupakan pertimbangan
utama manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor
politik menentukan parameter-parameter hukum dan aturan dimana
perusahaan harus beroprasi. Batasan politik yang dikenakan pada
perusahaan biasanya diberlakukan melalui keputusan perdagangan
yang adil, undang-undang anti monopoli, program pajak, aturan
upah minimum, kebijakan polusi dan penentuan harga,
penambahan administrasi, dan berbagai tindakan lain yang
ditujukan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat
umum, dan lingkungan. Karena undang-undang dan peraturan
semacam itu biasanya bersifat membatasi. Kedua hal tersebut
cederung mengurangi potensi laba perusahaan. Namun, beberapa
tindakan politik dirancang untuk menguntungkan dan melindungi
perusahaan. Beberapa tindakan yang demikian mencakup hukum
paten, subsidi pemerintah, dan hibah penelitian produk. Biasanya
pemangku kepentingan yang berbeda memiliki kepentingan yang
berbeda atas isu-isu yang penting yang mempengaruhi kegiatan
operasi perusahaan, kemudian mereka berusaha untuk
mempengaruhi legislator sesuai dengan kepentingannya masing-
masing.

16
d. Faktor teknologi
Faktor keempat dalam lingkungan jauh melibatkan
perubahan teknologi. Untuk menghindari keusangan dan
meningkatkan inovasi, suatu perusahaan harus menyadari
perubahan teknologi yang mempengaruhi industrinya. Adaptasi
teknologi yang kreatif dapat menciptakan kemungkinan akan
produk atau akan perbaikan pada produk yang sudah ada atau pada
teknik manufakturing dan pemasaran.
Terobosan teknologi dapat menimbulkan dampak yang
dramatis dan seketika terhadap lingkungan suatu perusahaan.
Terobosan ini dapat menciptakan pasar dan produk baru yang
canggih atau secara signifikan memperpendek umur dari fasilitas
manufakturing. Dengan demikian, semua perusahaan, terutama
perusahaan yang berada dalam industri yang bertumbuh dengan
cepat, harus berusaha memahami kemajuan teknologi saat ini dan
kemungkinan kemajuan pada masa depan yang dapat
mempengaruhi produk dan jasanya. Kuasai ilmu pengetahuan yang
mencoba meramalkan kemajuan dan memperkirakan dampaknya
terhadap operasi suatu organisasi dikenal sebagai peramalan
teknologi (technological forecasting).
Kunci dari peramalan teknologi yang bermanfaat terletak
pada pemprediksian kapabilitas teknologi masa depan serta
dampak yang mungkin ditimbulkannya secara akurat. Analisis
komprehensif mengenai dampak perubahan teknologi melibatkan
studi mengenai perkiraan dampak teknologi baru terhadap
hubungan antara perusahaan dan komunitas. Selama beberapa
tahun belakangan ini, peramalan dalam bidang yang terakhir patut
mendapatkan perhatian khusus.
e. Faktor ekologi
Faktor yang paling penting dalam lingkungan jauh adalah
hubungan timbal balik antara perusahaan dan ekologi. Istilah

17
Ekologi mengacu pada hubungan antara manusia dan makhluk
hidup lainnya serta air, udara, dan tanah. Ancaman terhadap
ekologi yang mendukung kehidupan manusia, yang tertutama
disebabkan oleh aktivitas manusia dalam komunitas industri secara
umum disebut polusi. Perhatian spesifik mencakup pemanasan
global, hilangnya habitat dan keberagaman biologi serta polusi air,
udara ,dan tanah.
Sebagaimana penyumbang utama terhadap polusi ekologi,
saat ini perusahaan-perusahaan dianggap bertanggung jawab untuk
menghilangkan racun yang dihasilkan dari proses
manufakturingnya dan membersihkan kerusakan lingkungan yang
ditimbulkan sebelumnya. Manajer semakin diwajibkan oleh
pemerintah atau diharapkan oleh publik untuk mempertimbangkan
keprihatinan ekologis dalam pengambilan keputusan. Peraturan
lingkungan hidup mempengaruhi strategi perusahaan di seluruh
dunia. Banyak perusahaan mengkhawatirkan konsekuensi dari
undang-undang lingkungan hidup yang mahal dan sangat
membatasi. Akan tetapi, beberapa produsen memandang
pengendalian baru ini sebagai peluang, menangkap pasar dengan
produk yang membantu pelanggan untuk memenuhi standar
hukumnya sendiri. Produsen lain berpendapat bahwa biaya yang
dihabiskan untuk lingkungan hidup menghambat pertumbuhan dan
produktivitas operasinya.

b. Lingkungan Internasional
Memonitor lingkungan internasional, yang mungkin lebih baik
dianggap sebagai dimensi internasional dari lingkungan global,
mencakup penilaian setiap pasar non-domestik menggunakan faktor-
faktor sama dengan yang digunakan untuk menilai pasar domestik.
Meskipun tingkat kepentingan faktor tersebut berbeda, sekelompok
kepentingan yang sama dapat digunakan untuk setiap negara.

18
Misalnya, Fakta Strategi Global, memuat daftar dari faktor ekonomi,
politik, hukum, dan sosial yang digunakan untuk menilai lingkungan
internasional. Tetapi, terdapat satu komplikasi dalam proses ini, yaitu
bahwa keterkaitan antarpasar internasional harus dipertimbangkan.
Misalnya, selama beberapa tahun belakangan ini, konflik di Timur
Tengah telah menyebabkan strategi bisnis kolaboratif antarperusahaan
yang berasal dari negara yang salin bertentangan sangat sulit
diterapkan.

c. Lingkungan Industri
Professor Harvard, Michael E. Porter, mengajukan konsep
lingkungan industri sebagai landasan pemikiran strategis dan
perencanaan bisnis. Inti pemikirannya ini pertama kali diterbitkan
dalam Harvard Business Review, dimana Porter menjelaskan lima
kekuatan yang membentuk persaingan pada suatu industri. Kerangka
analitisnya yang didefinisikan dengan baik membantu para manajer
strategis untuk mengaitkan faktor lingkungan jauh dengan dampaknya
terhadap linkungan operasi perusahaan.

2.5 Analisa Internal


Analisis strengths, weaknesses, opportunities, dan threats atau yang
disingkat SWOT, sangat mutlak diperlukan oleh semua perusahaan untuk
menentukan perencanaan strategi usaha agar mendapatkan hasil yang
maksimal. Adapun analisis SWOT tersebut dibagi menjadi dua
berdasarkan lingkungannya yaitu analisis lingkungan internal yang
mencakup kekuatan dan kelemahan perusahaan serta analisis lingkungan
eksternal yang termasuk di dalamnya ada peluang dan ancaman bagi
perusahaan. Analisis SWOT berorientasi pada masa depan dalam
menemukan strategi yang efektif bagi perusahaan.
contoh pada Caribou Coffee di Indonesia yang baru buka pada tanggal 9
Desember kemarin,

19
Peluang:
Dengan pelayanan buka lebih pagi yaitu jam 6.30-23.00 WIB,
Caribou Coffee mengusung konsep baru dalam dunia coffee shop yaitu
sebagai tempat ngopi yang nyaman selain itu menyediakan produk
kebutuhan makanan dengan pelayanan yang cepat dan ramah dan Caribou
Coffee siap mengakomodasi permintaan pasar yang semakin meningkat
dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Pelayanan yang ramah
dan tempat yang bersih juga merupakan ciri khas dari tempat ngopi yang
dapat dibilang berbeda dari tempat ngopi lainnya ini.

Ancaman:
Di Indonesia saat ini, sudah banyak bisnis-bisnis coffee shop
bermunculan yang ditakutkan merupakan salah satu ancaman bagi Caribou
Coffee itu sendiri. Seiring dengan permintaan pasar yang semakin
beragam bisnis coffee shop yang muncul berkembang cukup pesat di
indonesia dan menjadi pesaing Caribou Coffee antara lain contohnya
Starbucks, Maxx Coffee, The Coffee Bean, dan lain-lain yang mampu
menjadi ancama serius bagi Caribou Coffee.

2.6 Tujuan Jangka Panjang


Tujuan dari Caribou Coffee baik Caribou Coffee Internasional
maupun Caribou Coffee Indonesia adalah :
1. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa minuman dan
makanan tidak lebih dari 3 menit.
2. Brand Caribou Coffee menyentuh siapa saja, kapan saja, dan di
mana saja saat kita melakukan pertemuan bisnis.
3. Caribou Coffee sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk
setiap orang yang ada di seluruh dunia.
4. Coffee shop dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa
spesial.

20
5. Minuman yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang
cepat dan menu makanan pastry yang beragam.
Untuk tujuan jangka panjang sendiri dari Caribou Coffee yaitu ingin
mengembangkan banyak cabang dan membuka dua toko di setiap
bulannya.

2.7 Strategi Utama


Caribou Coffee akan menawarkan pada residen dan pengunjung
sebuah kedai kopi yang sepenuhnya baru – salah satu yang menawarkan
minuman kopi bercita rasa unik dan lingkungan nyaman dan berkelas
sebagai tempat untuk bersosialisasi, bersantai atau bekerja.
Tidak ada kedai kopi lain di daerah selatan yang akan menawarkan
beragam minuman kopi, teh, cokelat, smoothies, and produk lain selain
yang dilakukan Caribou Coffee.
Caribou Coffee akan ditempatkan pada bagian utama pusat kota
Jakarta di jantung selatan perkantoran dan kawasan komersil. Lokasi
Caribou Cofee didesain untuk kegiatan sepanjang tahun, dengan
pendapatan dan keuntungan yang sesuai.
Jika gerai ini sukses, ini akan menjadi jaringan kedai kopi Caribou Cofee
yang pertama yang memiliki profil demografis yang serupa, kepadatan
toko yang penting, kegiatan wisatawan sepanjang tahun, dan populasi
mahasiswa yang besar.

a. Start-up Summary
Pengeluaran awal sejalan dengan jaringan kedai kopi yang lain.
Sebagai contoh, Starbucks mengeluarkan sekitar $380,000 untuk
membangun lokasi gerai yang baru. Biaya Caribou Coffee
diperkirakan $400,000 dan $50,000 untuk membuka inventaris dan
menjalankan modal. Gerai-gerai yang baru harus berbiaya tidak lebih
dari $175,000 untuk pembangunannya karena biaya yang didapatkan
di sini tidak perlu dikeluarkan lagi.

21
b. Products
Caribou Cofee menjual minuman kopi specialty yang berkualitas
tinggi, teh, jus, air putih, soft drink, pastry, cokelat, dan item hadiah.
Meski merupakan kedai kopi berkelas tinggi, harga kami sama dengan
jaringan nasional yang utama.
c. Vendors
a. Pemanggangan kopi disediakan oleh Caribou Cofee sendiri,
Minneapolis, Minnesota.
b. Teh disediakan oleh Caribou Cofee sendiri, Minneapolis,
Minnesota.
c. Penjual air kami adalah Equil.
Pastry disediakan oleh perusahaan dibawah naungan TMT Group
juga, Jakarta seperti Central Kitchen.
d. Cokelat disediakan oleh Caribou Cofee sendiri, Minneapolis,
Minnesota.
e. Merchandise juga disediakan oleh Caribou Cofee sendiri,
Minneapolis, Minnesota.
f. RTD atau Ready To Drink berasal dari Granini.
d. Menu
Caribou Coffee membedakan kami dari kedai kopi yang lain, dan
memberikan kami batas kompetisi.
Kami menawarkan enam kelompok minuman – kopi, teh, sparkling,
smoothies, snowdrift, dan cocoa – dengan beberapa pilihan untuk
masing-masing kelompok. Ini memungkinkan kami memberikan lebih
banyak jenis daripada pesaing kami sementara tetap menjaga penyajian
minuman mudah dilakukan.
e. Harga
Harga-harga ditentukan setelah melalui analisis mendalam
mengenai semua biaya makanan untuk setiap item dalam setiap
minuman. Pada beberapa contoh, harga rata-rata telah dikalkulasikan

22
dan diberlakukan untuk semua minuman yang sejenis untuk menjaga
agar menu tidak membingungkan pelanggan.
f. Market Analysis Summary
Caribou Coffee meluncurkan konsep kedai kopi baru yang
mengejutkan dalam segmen pasar yang reseptif dan yang tumbuh
dengan mantap – bisnis ritel kopi specialty.

Meskipun terjadi penurunan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir,


bisnis kopi menjadi titik terang. Sementara secara harfiah ratusan bisnis
dalam banyak kategori mengalami penjualan yang memprihatinkan, arus
kas negatif, dan bahkan kebangkrutan, jaringan kopi tetap menunjukkan
pertumbuhan yang kuat.
Jelas bahwa kecintaan warga Amerika terhadap kopi yang enak tetap
ada selama masa-masa menyenangkan dan masa sulit.
Jakarta: The Perfect Launch Market
Dengan meluncurkan Java Café di pasar Jakarta, kami memaksimalkan
potensi kesuksesan kami karena beberapa faktor:
a. Populasi lokal yang sangat berkelas
b. Kegiatan wisatawan sepanjang tahun
c. Populasi mahasiswa berkelas yang selalu berubah.
d. Lalu lintas pedestrian dan mobil yang padat di lokasi kami
e. Biaya media yang murah.
f. Jumlah event khusus lokal yang tinggi
g. Lokasi situs utama

2.8 Strategi Multi Bisnis


Terimakasih terutama pada Starbucks, dalam kurun waktu 20 tahun
terakhir kedai kopi telah akrab dalam kehidupan orang Amerika. Setiap
hari, jutaan warga Amerika mampir untuk secangkir kopi berbahan
espresso.

23
Orang yang tidak akan bermimpi menghabiskan lebih dari 50 sen untuk
secangkir kopi beberapa tahun lalu sekarang dengan senang hati
mengeluarkan 3 hingga 5 dolar untuk secangkir cappuccino, mocha latte,
atau vanilla-ice-blended.
Bisnis kopi specialty berkembang dengan kecepatan yang baik.
Selama 20 tahun terakhir, tidak dalam satu tahun pun, walaupun dalam
keadaan perang dan resesi, penjualan kopi specialty tidak berkembang.
Selama bertahun-tahun, peningkatannya mencapai dua kali lipat. Sebagai
tambahan, tidak ada jaringan kedai kopi yang bangkrut selama periode ini,
meskipun daftar kesalahan dalam industri yang lain cukup panjang.
Starbucks, The Coffee Bean, Peet’s, Diedrich’s, dan jaringan besar lain
memberikan minuman berkualitas rata-rata yang memiliki tampilan desain
generik yang sama dalam perkembangannya. Bahkan, Starbucks dan The
Coffee Bean sering dianggap sebagai kedai kopi “fastfood” karena desain
“cookie cutte (pemotong kue)” mereka. Karena pilihan kopi warga
Amerika telah bertambah dan matang, banyak yang menuntut lebih kepada
kedai kopi mereka.
Sebuah niche hadir untuk diisi dengan kedai kopi yang ramai,
berkelas, berkualitas dengan atmosfir yang hangat dan mengundang.
Caribou Coffee memenuhi kebutuhan ini dan mengisi niche ini. Kami
menawarkan produk berkualitas dalam lingkungan yang berkelas. Terlebih
lagi, lokasi berkelas tinggi kami di Jakarta menawarkan basis pelanggan
campuran yang akan mempertahankan level bisnis tetap tinggi dalam
setiap musim, setiap jam dalam sehari, setiap hari dalam seminggu.
Perusahaan mengantisipasi penerimaan yang segera dari konsep
Caribou Coffee di Jakarta, dengan asumsi pendapatan $600.000 pada
tahun fiskal pertama, meningkat hingga lebih dari $1.000.000+ pada tahun
fiskal ke-tiga. Laba bersih diproyeksikan hingga rata-rata $99.000 pada
tahun pertama, berkembang dengan rata-rata $265.000 pada tahun ke-tiga.
Setelah dengan seksama melacak kinerja toko Jakarta melalui sistem
point-of-sale yang sangat mendetail dan dapat diperluas, kami akan

24
menggunakan ini sebagai “cetak biru” untuk perluasan. Misalnya,
penjualan harian ditelusuri dan dianalisis berdasar item, periode, dan harga
barang. Persyaratan pekerja disesuaikan dengan penjualan di toko
terproyeksi berdasar kinerja yang sebelumnya demi efisiensi yang
maksimal. Bahkan setelah membayar lebih tinggi dari gaji rata-rata, kami
berharap mengalokasikan lebih dari 25% untuk biaya pekerja.
Tujuan kami adalah menjadi pilihan kedai kopi komunitas Jakarta,
pekerja bisnis di pusat kota, wisatawan yang berkunjung, dan mahasiswa,
dengan menyediakan pengalaman berkualitas yang lebih tinggi dari
pesaing manapun. Hasilnya, kami bermaksud menciptakan kedai kopi
yang dengan cepat mencapai keuntungan dan mempertahankan tingkat
pengembalian yang atraktif (20% atau lebih setiap tahun) bagi investor
kami.
Kami juga ingin berkontribusi pada kesejahteraan komunitas lokal
dengan melakukan amal dan kegiatan sosial. Kami akan membantu petani
yang mengembangkan kopi kami dengan menggunakan Fair Trade,
produksi berkelanjutan, dan produk organik kapanpun memungkinkan.
Caribou Coffee juga memberikan bisnisnya kepada sebanyak mungkin
penyedia lokal, untuk tetap mendekatkan bisnisnya dengan komunitas
atau, setidaknya, di negara bagian.
Keys to Success
Faktor kesuksesan kami adalah:
a. Produk bercita rasa tinggi yang didukung oleh toko berkualitas unik
b. Desain interior yang rileks dan berkelas tinggi
c. Pemilihan lokasi utama dengan populasi kelas atas yang kaya, kegiatan
wisatawan sepanjang tahun, lalu lintas pejalan kaki yang padat di
wilayah tersebut, populasi pekerja yang dinamis, dan pusat bisnis
lokal.
d. A market that exposes Caribou Coffee to high-profile “trend-setters”
and “key influencers” Sebuah pasar yang mengekspos Caribou Coffee
menjadi “trend-setter” dan “key influence” yang high-profile.

25
e. Pemasaran yang terus berlangsung, yang agresif
f. Crew yang sangat terlatih dan ramah
g. Aliran Pendapatan multiple yang meliputi item hadiah, keranjang
hadiah, dan hadiah kopi/kartu frekuensi sebagai tambahan kopi, pastry,
cokelat, teh, jus, air putih, dan RTD.
h. Website dinamis dengan kemampuan penjualan online.

2.9 Tujuan Jangka Pendek


Tahun 1 promosi usaha.
Bulan 1-3 promo melalui media cetak, memberikan harga khusus bagi
Pelanggan.
Uji produk, masih dalam tahap promo.
Bulan 4-5 diversifikasi produk dari hasil pengujian.
Bulan 6-12 mengambangkan pemasaran, dengan melakukan target
pemasaran yang telah ada.

2.10 Implementasi Strategi Melalui Taktik


Strategi yang jelas dan pendukung yang matang mungkin
tidak akan bermanfaat, jika perusahaan gagal melaksanakannya
dengan cermat. Menurut McKinsey Consulting Firm, strategi
hanyalah satu dari tujuh unsur yang ditunjukkan oleh perusahaaan
yang dikelola dengan baik. Kerangka keberhasilan usaha 7-S dari
McKinsey. Tiga unsur pertama strategi (strategy), struktur
(structure), dan sistem (systems) dianggap sebagai “perangkat
keras” keberhasilan. Empat unsur selanjutnya gaya
(style), staf (crew) ketrampilan (skill) dan nilai bersama (shared
value) adalah perangkat lunaknya.”
Unsur lunak pertama, gaya, artinya perusahaan memiliki cara
berpikir dan bersikap yang sama. Sehingga semua karyawan
Caribou Coffee tersenyum pada pelanggan dan karyawan Caribou

26
Coffee sangat profesional dalam berhubungan dengan pelanggan.
Yang kedua, staf-crew, artinya perusahaan telah memperkerjakan
orang yang cakap, melatih mereka dengan baik, dan menugaskan
mereka pada tugas yang sesuai.
Yang ketiga, kemampuan, berarti semua karyawan memiliki
kemampuan untuk menjalanjkan strategi perusahaan.
Yang keempat, nilai bersama, berarti semua karyawan memiliki
nilai-nilai panduan yang sama. Kala unsur “lunak” inin ada,
perusahaan biasanya lebih berhasil dalam pelaksanaan strategi.

27
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data Caribou Coffee, DSM ternyata sangatlah penting
dalam majunya Caribou Coffee itu sendiri. Mulai dari manajemen strategi
yang terarah, hingga implementasinya. Mulai dari perencanaan dan
analisa, hingga ke tujuannya. Padahal DSM pun bisa berpengaruh buruk
apabila strateginya salah atau kurang tepat. Karena pembelajaran dalam
satu semester ini, ditambah pemahaman-pemahaman yang berasal dari
modul yang ada. Caribou Coffee berhasil menaikkan angka target pada
periode 9 Desember 2015 – 9 Januari 2016 (satu bulan) Dimana target
setiap harinya Rp. 25.000.000,- sampai Rp. 28.000.000,-.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka Penulis memberikan saran
sebagai berikut :
a. Caribou Coffee sebaiknya membatasi jumlah orderan pada
pastry untuk mengurangi cost yang terbuang.
b. Penggunaan sumber modal yang berimbas pada financial
leverage juga akan turut berpengaruh pada tingkat pendapatan
(return) perusahaan berupa laba yang pada akhirnya akan
mempengaruhi tingkat rentabilitas modal khususnya modal
sendiri. Bagi para kreditur, untuk memberikan pinjamannya
hendaknya memperhatikan laba sebagai bahan pertimbangan
bagi keputusan memberikan pinjamannya. Salah satu faktor
yang mempengaruhi laba adalah kinerja dari perusahaan yang
bersangkutan. Selain kinerja perusahaan sebaiknya kreditur
juga memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi laba.

28
DAFTAR PUSTAKA

Pearce dan Robinson. (2008). Manajemen strategis: Formulasi, Implementasi,

dan Pengendalian. Edisi 10, Salemba Empat.

Pearce dan Robinson. (2013). Manajemen strategis: Formulasi, Implementasi

dan Pengendalian. Edisi 12. Salemba Empat.

Buchari, Alma (2002). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.

David, FR. (2013). Strategic Management: concepts and cases. 14th edition.

Pearson.

Wheelan TL, Hunger JD. (2010). Strategic Management and Business Policy:

achieving sustainability. 12th edition. Pearson.

Harvard Business Review on Corporate Responsibility. (2003). Harvard Business

School Press.

29
LAMPIRAN

Lampiran I – Caribou Coffee Senopati, Jakarta, Indonesia

Lampiran II – Minnesota, Minneapolis, Canada

30
Lampiran III – Caribou Coffee United States, America

Lampiran IV – Caribou ternyata adalah Rusa Salju / Reindeer

31
Lampiran V – Maxx Coffee, Slipi, Jakarta Barat, Indonesia

Lampiran VI – Starbucks

32

Anda mungkin juga menyukai