Anda di halaman 1dari 29

PRAKATA

Bahan ajar Sistem Peredaran Darah ini disusun dengan tujuan membantu para siswa
kelas XI Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Bahan ajar ini membahas tentang
komponen darah, cara pembekuan darah, macam-macam golongan darah, jaringan penyusun
alat-alat peredaran darah dan mekanisme kerjanya, serta gangguan fungsi sistem oeredaran
darah. Berdasarkan kurikulum 2013 materi sistem peredaran darah tingkat SMA/MA
mencakup semua materi , sehingga penyusunan bahan ajar ini diupayakan sesuai dengan
kurikulum 2013 yang mengacu pada silabus.. Bahan ajar ini juga disertai soal-soal latihan
untuk memantabkan pemahaman siswa. Materi yang ada di bahan ajar ini tidak mencangkup
keseluruhan. Oleh karena itu, siswa dianjurkan untuk membaca buku penunjang lai,
menelusuri artikel maupun jurnal lewat internet baik berupa kajian literatur maupun hasil
penelitian, sehingga memperoleh banyak wawasan dan pengetahuan tentang sistem peredaran
darah manusia.
Bahan ajar ini disusun dengan memadukan berbagai sumber baik buku teks, buku ajar,
jurnal, dan media pembelajaran. Buku ini merupakan karya pertama darri penulis dan telah
diupayakan semaksimal mungkin dam hal ketikan kata, arti kalimat. Namun demikian,
penulis menyadari masih banyak kelemahan bahan ajar ini, oleh karenanya penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang menggunakan atau sempat menilai bahan
ajar ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimakasih pada Dosen Pengelolaan
Pembelajaran Biologi Unnes Rombel 2 Tahun 2015 yang telah membimbing penulis untuk
menyusun bahan ajar ini. Semoga bahan ajar ini dapat menanbah wawasan serta membantu
siswa dalam membelajarkan biologi dunia tumbuhan.
Semarang, Juni 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI
A. Komponen Darah................................................................................................................9

B.ProsesPembekuan Darah......................................................................................................13

C. Macam Golongan Darah.....................................................................................................14

D. Alat-Alat Peredaran Darah.................................................................................................16

E. Sirkulasi Darah...................................................................................................................22

F.Gangguan Sistem Peredaran Darah.....................................................................................24

3
DAFTAR GAMBAR

Sel Darah Merah.........................................................................................................................9

Macam-macam Sel Darah Putih...............................................................................................11

Pembekuan darah.....................................................................................................................13

Jaringan penyusun jantung...................................................................................................... 16

Katup-katup jantung yang mencegah aliran darah di dalam jantung ......................................17

Siklus Jantung..........................................................................................................................19

Struktur Pembuluh Darah ........................................................................................................20

Pengukuran Tekanan Darah.....................................................................................................22

Aliran Darah dalam Vena........................................................................................................23

Sistem Cardiovascular..............................................................................................................24

4
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Komposisi Plasma darah...............................................................................................9

Tabel 2 Macam Leukosit Agranulosit......................................................................................11

Tabel 3 Macam Leukosit Granulosit........................................................................................12

Tabel 4 Penggolongan Darah...................................................................................................15

Tabel 5 Aglutinigen dan Aglutinin...........................................................................................15

5
PETA KONSEP

Sistem Peredaran Darah

tersusun atas memiliki

Mekanisme
Darah Alat-Alat Peredaran Darah
Peredaran Darah

Dapat mengalami Peredaran


Darah
Kelainan Terdiri atas
Terbuka

Pembuluh Jantung Peredaran


darah Darah
Tertutup
Arteri

Vena

Kapiler

memiliki Terdiri atas

Golongan Darah
Sistem ABO Plasma Darah Sel-sel darah

Eritrosit

Leukosit
Gol. Darah B
Gol. Darah AB
Trombosit

Gol. Darah A Gol. Darah O

6
K.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

K.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

K.3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,


dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

K.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pada oragan sistem
sirkulasidan mengkaitkan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah
serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sitem sirkulasi manusia melalui study literatur
pengamatan, percobaan, dan simulasi

Tujuan Pembelajaran
Indikator 1. Siswa dapat memahami bagian-bagian
1. Mengetahui bagian- bagian darah darah melalui studi literatur dan
2. Menganalisis golongan darah pengamatan
3. Menjelaskan cara pembekuan darah 2. Siswa dapat menganalisis golongan darah
4. Menjelaskan alat-alat peredarah melalui eksperimen
darah 3. Siswa dapat menjelaskan cara kerja alat-
5. Menganalisis hubungan struktur alat peredaran darah
jaringan penyusun pada sistem 4. Siswa dapat memahami proses
organ sistem sirkulasi dan pembekuan darah
mengkaitkan bioprosesnya 5. Siswa mampu menganalisis hubungan
6. Menjelaskan mekanisme peredaran struktur jaringan penyusun pada sistem
darah serta gangguan fungsi organ sistem sirkulasi dan mengkaitkan
bioprosesnya
6. Siswa mampu menjelaskan mekanisme
sistem peredaran darah dan gangguan
fungsi

7
Apa yang akan di pelajari?
- Komponen darah
- Cara pembekuan darah
- Macam-macam golongan darah
- Jaringan penyusun alat-alat
peredaran darah dan cara kerjanya
- Mekanisme peredaran darah
- Gangguan fungsi peredaran darah

Pada waktu bagian tubuh kita terluka, maka bagian yang terluka akan
mengeluarkan darah. Mengapa? Karena seluruh tubuh kita dialiri oleh darah
yang dipompa dari jantung kita. Oleh sebab itu, jika ada seseorang yang
mengalami kecelakaan dan mengeluarkan banyak darah, harus segera
ditolong dengan transfusi darah. Transfusi darah adalah proses pemasukan
darah/ pemberian darah bagi seseorang yang sudah banyak kehilangan darah
Dinamakan sistem transportasi karena darah berfungsi mengangkut zat-zat
makanan dan mengedarkan gas-gas pernapasan ke seluruh tubuh.
Sebagai manusia, sudah sepantasnya kita bersyukur telah diberi Tuhan
darah.

8
SISTEM PEREDARAN DARAH
MANUSIA
A. KOMPONEN DARAH

Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Agar darah dapat
mengalir ke seluruh tubuh, maka perlu didukung oleh alat-alat peredaran darah, yaitu jantung
dan pembuluh darah. Darah selalu beredar di dalam pembuluh darah yaitu pembuluh nadi dan
pembuluh balik sehingga disebut dengan peredaran tertutup. Komposisi darah antara lain.
1. Cairan darah (Plasma darah)
Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuning-kuningan yang mengandung 90%
air dan zat-zat terlarut.Plasma darah berfungsi untuk mengatur tekanan osmosis darah,
membawa zat-zat makanan ke seluruh tubuh,dan mengangkut zatzat metabolism dari jaringan
tubuh.didalam plasm darah terdapat fibrinogen yang berperan dalam pembekuan darah.
Tabel 1 Komposisi Plasma darah

Komponen Persen (%)


H2O 90
Garam Organik <1
Proteim 7
Bahan lainnya 2

Sumber Reni Diastuti,2009

2. Bagian yang padat dari darah (Sel-sel Darah)


Sel-sel darah dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :

a. Sel Darah merah (Eritrosit)


Sel darah merah berbentuk pipih,tidak berinti,dan cekung dibagiantengahnya.sel
darah merah berwarna merah karena mengandung hemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat
oksigen (O2).Sel darah merah merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria
dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Jumlah eritrosit
bervariasi tergantung pada jenis kelamin dan usia. Eritrosit berbentuk cakram bikonkaf,
berdiameter kira-kira 8 􀁺m, dan tidak mempunyai nukleus. Warna merah disebabkan oleh
hemoglobin (Hb) yang berwarna merah tua. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen.
Setiap hemoglobin terdiri atas protein yang disebut globin dan pigmen non protein yang
disebut heme. Setiap heme berikatan dengan rantai polipeptida yang mengandung besi
(Fe2+). Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan patokan dalam menentukan penyakit anemia.
Fungsi utama hemoglobin adalah mengangkut oksigen dari paru-paru membentuk
oksihemoglobin yang beredar ke seluruh jaringan-jaringan tubuh. Jika kadar oksigen dalam
jaringan tubuh lebih rendah daripada dalam paru-paru maka oksihemoglobin dibebaskan dan

9
oksigen digunakan dalam proses metabolisme sel. Hemoglobin juga penting dalam
pengangkutan karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Selain itu, hemoglobin berperan
dalam menjaga keseimbangan asam basa (penyangga asam basa).
Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoeisis yang terjadi di sumsum tulang dan
diatur oleh hormon glikoprotein yang disebut eritropoietin. Eritrosit berusia sekitar 120 hari.
Sel yang telah tua dihancurkan di limpa atau hati, dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel
darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati. Hemoglobin dirombak kemudian
dijadikan pigmen bilirubin ( pigmen empedu) yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu
diekskresikan oleh hati ke dalam empedu. Zat besi dari hemoglobin tidak diekskresikan tetapi
digunakan kembali untuk membuat eritrosit baru.

Gambar 1 Sel Darah Merah

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit


adalah: MORE INFO
a) Jenis Kelamin - Sel-sel darah merah
Pada laki-laki normal jumlah (konsentrasi) eritrosit mempunyai usia ± 120
mencapai 5,1 – 5,8 juta per mililiter kubik darah. hari. Setiap detik ada 3
Pada wanita normal 4,3 – 5,2 juta per mililiter juta sel darah merah
kubik darah. yang mati dan dibersihkan
b) Usia oleh hati dan limpa.
Orang dewasa memiliki jumlah eritrosit lebih - Sumsum tulang dapat
banyak dibanding anakanak. menghasilkan 4-5 kali
c) Tempat Ketinggian laju kerusakan sel darah
Orang yang hidup di dataran tinggi cenderung merah.
memiliki jumlah ertrosit lebih banyak.
d) Kondisi Tubuh
Seseorang Sakit dan luka yang mengeluarkan banyak darah dapat mengurangi jumlah
ertrosit dalam darah.

b. Sel Darah Putih(Leukosit)


Sel darah putih tidak mengandung pigmen ,berinti ,bentuk tidak tetap/berubahubah
dan dapat bergerak bebas.sel darah putih berfungsi untuk melawan kuman yang masuk
kedalam tubuh dan membentuk zat antibody.
Sel darah putih ibarat serdadu penjaga tubuh dari serangan musuh. Jika kita terluka,
maka sel darah putih ini akan berkumpul di bagian tubuh yang terkena luka, agar tidak ada

10
kuman penyakit yang masuk melalui luka itu. Jika ada kuman yang masuk, maka dia akan
segera melawannya. Dapat digambarkan, bahwa akan terjadi pertarungan antara kuman
dengan sel darah putih. Timbulnya nanah pada luka itu merupakan gabungan dari sel darah
putih yang mati, kuman, selsel tubuh, dan cairan tubuh. Sel darah putih mempunyai nukleus
dengan bentuk yang bervariasi. Ukurannya berkisar antara 10 nm–25 nm.
Fungsi sel darah putih ini adalah untuk melindungi badan dari infeksi penyakit serta
pembentukan antibodi di dalam tubuh Jumlah sel darah putih lebih sedikit daripada sel darah
merah dengan perbandingan 1:700. Pada tubuh manusia, jumlah sel darah putih berkisar
antara 6 ribu–9 ribu butir/mm3 namun jumlah ini bisa naik atau turun. Faktor penyebab
turunnya sel darah putih, antara lain karena infeksi kuman penyakit. Pada tubuh seseorang
yang menderita penyakit tifus, sel darah putihnya hanya berjumlah 3 ribu butir/mm 3 .

Gambar 2 Macam-macam Sel darah putih


Sumber Wikipedia.com

Sel darah putih dibuat di dalam sumsum tulang, limfe, dan kelenjar limfe. Sel darah
putih terdiri atas agranulosit dan granulosit. Agranulosit bila plasmanya tidak bergranuler,
sedangkan granulosit bila plasmanya bergranuler.

Tabel 2 Macam Leukosit Agranulosit

Sumber Endang Sri,2009

11
Tabel 3 Macam Leukosit Granulosit

Sumber Endang Sri,2009

Granulasit dan monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan


terhadap kuman-kuman penyakit. Dengan kemampuannya sebagai fagosit mereka memakan
bakteri-bakteri hidup yang masuk ke peredaran darah. Pada waktu menjalankan fungsi ini
mereka disebut fagosit. Dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas di
dalam mengitari seluruh bagian tubuh. Dengan cara ini ia dapat: 1) mengepung daerah yang
terkena infeksi 2) menangkap kuman-kuman penyakit hidup 3) menyingkirkan bahan lain
seperti kotoran-kotoran. Granulosit juga mempunyai enzim yang dapat memecah protein
yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan, dan membuangnya. Dengan
cara ini jaringan yang rusak atau terluka dapat dibuang dan memungkinkan untuk
penyembuhan. Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, yaitu peradangan dapat
dihentikan sama sekali. Bila kegiatan sel darah putih tersebut tidak berhasil dengan baik,
maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi kuman-kuman yang sudah mati.

c. Keping Darah(Trombosit)

Trombosit bentuknya tidak teratur dan tidak berinti . trombosit berfungsi pembekuan
darah karena mengeluarkan trombokinase yang memacu perubahan protombin menjadi
thrombin.trombin memacu perubahan fibrinogen menjadi fibrin(benang-benang penutup
luka)

Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Diproduksi pada
sumsum merah, serta berperan penting pada proses pembekuan darah. Trombosit disebut juga
sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 - 500.000 sel/cc. Di dalam
trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII
(Anti Haemophilic Factor). Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung
faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili.

12
Tugas Mandiri!

Tuliskan Perbedaan Macam-macam Darah!

No. Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit

B. PROSES PEMBEKUAN DARAH

Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan
pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin). Enzim ini akan mengubah
protrombin menjadi trobin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Protrombin
merupakan protein yang tidak stabil yang dibentuk di
hati dan dengan mudah dapat pecah menjadi
senyawasenyawa yang lebih kecil, salah satunya
adalah trombin. Selanjutnya, trombin mengubah
fibrinogen (larut dalam plasma darah) menjadi fibrin
(tidak larut dalam plasma darah) yang berbentuk
benang-benang halus. Benang-benang halus ini
menjerat sel-sel darah merah dan membentuk
gumpalan sehingga darah membeku. Jika luka
seseorang hanya di permukan otot, biasanya darah
cepat membeku. Tetapi, bila luka lebih dalam,
diperlukan waktu yang lebih lama agar darah
membeku.

Gambar 3 Skema Pembekuan Darah


Sumber Endang Sri 2009

13
Keterangan proses pembekuan darah Gambar 3:
1. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga
bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan
trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase.
2. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin
menjadi enzim aktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium
(Ca 2+ ) di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam
darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang
dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
3. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi benangbenang fibrin.
Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah
tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah.

C. MACAM GOLONGAN DARAH

Golongan darah manusia dibagi menjadi beberapa macam. Hal ini dapat dilihat dari
aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung dalam darah seseorang.
Penggolongan darah ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Lendsteiner dan Donath. Di dalam
darah manusia terdapat aglutinogen (antigen) pada eritrosit dan aglutinin (antibodi) yang
terdapat di dalam plasma darah. Penemuan Karl Landsteiner diawali dari penelitiannya, yaitu
ketika eritrosit seseorang dicampur dengan serum darah orang lain, maka terjadi
penggumpalan (aglutinasi). Tetapi pada orang lain, campuran itu tidak menyebabkan
penggumpalan darah. Aglutinogen (aglutinin) yang terdapat pada eritrosit orang tertentu
dapat bereaksi dengan zat aglutinin (antibodi) yang terdapat pada serum darah.
Aglutinogen dibedakan menjadi dua yaitu:
Aglutinogen A : memiliki enzim glikosil transferase yang mengandung glutiasetil glukosamin
pada rangka glikoproteinnya.
Aglutinogen B : memiliki enzim galaktose pada rangka glikoproteinnya. Aglutinin dibedakan
menjadi aglutinin α dan β .
Darah seseorang memungkinkan dapat mengandung aglutinogen A saja atau aglutinogen
B saja. Tetapi kemungkinan juga dapat mengandung aglutinogen A dan B. Ada juga yang
tidak mengandung aglutinogen sama sekali. Adanya aglutinogen dan aglutinin inilah yang
menjadi dasar penggolongan darah manusia berdasarkan sistem ABO.
Menurut sistem ABO, golongan darah manusia dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai.

Tabel 4 Penggolongan Darah

Sumber
Diastuti Reni,2009

14
Tabel 5. Aglutinigen dan Aglutinin

Sumber Diastuti Reni, 2009

Aglutinin α akan menggumpalkan darah yang mengandung aglutinogen A, dan


aglutinin β akan menggumpalkan darah yang mengandung aglutinogen B. Bila seseorang
yang bergolongan darah A mentransfusikan darahnya kepada seseorang yang bergolongan
darah B maka akan terjadi penggumpalan. Hal ini disebabkan karena resipien yang
bergolongan darah B memiliki aglutinin α. Aglutinin β merupakan zat anti A (anti
aglutinogen A). Padahal aglutinogen A dimiliki oleh donor yang bergolongan darah A,
sehingga aglutinin 􀁄 resipien akan menggumpalkan aglutinogen A donor.
Jadi, jika aglutinogen dan aglutinin yang sesuai bercampur maka terjadi reaksi
aglutinasi. Golongan Darah O merupakan donor universal, karena golongan darah O dapat
memberikan darahnya pada semua jenis golongan darah yang lain. Sedangkan golongan
darah AB merupakan resipien universal karena golongan darah AB dapat menerima darah
dari semua jenis golongan darah yang lain.
Transfusi darah yang terbaik adalah tranfusi dari golongan darah yang sejenis. Jika
transfusi dilakukan dengan jenis golongan darah yang berbeda, meskipun itu memungkinkan,
misalnya golongan darah O ditransfusikan ke golongan darah A, B, atau AB masih mungkin
terjadi penggumpalan meskipun sedikit. Alasan terbanyak dilakukan transfusi darah adalah
karena penurunan volume darah. Transfusi juga sering digunakan untuk mengobati anemia
atau untuk memberi resipien beberapa unsur lain dari darah misalnya orang yang menderita
demam berdarah membutuhkan trombosit karena turunnya jumlah trombosit.

Pada penelitiannya, Leindsteiner juga menemukan aglutinogen yang terdapat pada


darah kera, Maccacus rhesus, sehingga diberi nama aglutinogen rhesus. Dari fakta ini,
kemudian golongan darah dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Golongan darah Rh + , jika di dalam sel darah
seseorang terdapat aglutinogen rhesus. Golongan darah Rh –
, jika di dalam sel darah seseorang tidak terdapat aglutinogen
rhesus. Sistem rhesus ini dalam tranfusi darah juga harus Sekitar 99% penduduk
diperhatikan. Apabila golongan darah Rh + maka tidak boleh Benua Asia
memiliki faktor Rh
digunakan sebagai donor untuk golongan darah Rh - , karena
positif.
bisa terjadi aglutinasi (penggumpalan). Pada kasus lain, jika • 85% dari bangsa kulit
seorang ibu yang memiliki golongan darah Rh – kemudian putih memiliki Rh
mengandung bayi dengan golongan darah Rh + , maka sel negatif.
darah bayi akan rusak dan menyebabkan penyakit bawaan,

15
yaitu penyakit kuning atau eritroblastosis fetalis.

D. Alat-alat Peredaran Darah

Agar darah tetap beredar di dalam tubuh, diperlukan alat-alat peredaran darah. Ada dua
macam alat-alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah.
1. Jantung
a. Struktur Jantung
Jantung terletak di rongga dada sebelah kiri dan terdiri atas tiga lapisan, yaitu
perikardium (lapisan luar), miokardium (lapisan tengah/otot jantung), dan endokardium
(lapisan dalam). Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah. Oleh karena itu, jantung
mempunyai otot yang kuat. Jantung juga merupakan pusat peredaran darah pada tubuh kita,
karena dari jantunglah darah dialirkan ke seluruh bagian tubuh.
Perikardium adalah selaput pembungkus jantung. Perikardium terdiri dari 2 bagian,
yaitu sebelah dalam dan luar. Di antara kedua lapisan perikardium di pisahkan oleh sedikit
cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan yang disebabkan oleh gerakan memompa
dari jantung itu sendiri. Miokardium adalah otot jantung, adapun endokardium adalah selaput
yang membatasi ruangan jantung. Antara ruangan jantung terdapat klep (katup) yang
berfungsi untuk mengatur aliran darah agar tetap searah.

Gambar 4 Jaringan Penyusun Jantung


Sumber Campbell,2009

Klep pada ruangan jantung tersebut, antara lain:


a. Valvula trikuspidalis dan valvula mitral Klep (katup) ini terdapat antara serambi kanan dan
bilik kanan.
b. Valvula bikuspidalis Letak klep (katup) ini terdapat antara serambi kiri dan bilik kiri.
c. Valvula semilunaris Klep (katup) ini terdapat pada pangkal nadi besar.
Di dalam miokardium ada jalan-jalan penghantaran khusus yang berfungsi menjamin
irama dan impuls serta kontraksi otot jantung, yang dikendalikan oleh sistem saraf tak sadar.
Sistem saraf yang bekerja pada jantung adalah sebagai berikut.

16
a. Simpul Keith – Flack (nodus sino aurikularis), terdapat pada dinding serambi di antara
vena yang masuk ke serambi kanan.
b. Simpul Tawara (nodus atrioventrikularis), terdapat pada sekat serambi dengan bilik.
c. Berkas His, yang terdapat pada sekat antara bilik jantung. Simpul saraf ini bercabang-
cabang ke otot serambi jantung.

Gambar 5 Katup-katup dalam jantung yang mencegah aliran darah jantung


Sumber Campbell,2009

Urutan normal jalannya impuls melalui sistem saraf dimulai dari nodus aurikularis.
Karena itu nodus aurikularis disebut sebagai pemacu alami dari jantung. Impuls dari jantung
ini kemudian menyebar dari nodus sino aurikularis menuju sistem penghantar khusus dan
kemudian sampai ke otototot serambi. Impuls ini kemudian sampai ke nodus
atriobentrikularis.
Dari nodus atriobentrikularis impuls diteruskan ke berkas His. Berkas His ini
bercabang menjadi cabang berkas sebelah kanan dan cabang berkas sebelah kiri, yang
menjulur ke bawah pada sisi yang berlawanan dari sekat antara bilik. Berkas cabang ini
merupakan asal dari suatu jalinan cabang serabut yang kompleks yang disebut dengan sistem
Purkinje, yang menyebar ke seluruh permukaan sebelah dalam kedua bilik jantung.
Penyebaran impuls melalui serabut Purkinje ini berjalan cepat sekali. Dengan adanya sistem
saraf di atas akan dapat menghasilkan suatu kontraksi dan kegiatan simultan dari sel-sel
miokardium.

b. Cara Kerja Jantung


Jantung bekerja dengan melakukan kontraksi otot dengan gerakan mengembang dan
mengempis secara bergantian. Denyutan jantung tersebut dapat dirasakan pembuluh nadi
pada tubuh kita. Kedua atrium memiliki dinding-dinding yang relatif tipis dan berperan
sebagai ruang-ruang pengumpul darah yang kembali ke jantung. Kebanyakan darah yang
memasuki atrium mengalir ke dalam ventrikel sewaktu semua ruang jantung berelaksasi.
Kontraksi atrium-atrium mentransfer sisa darah sebelum ventrikel mulai berkontraksi jauh
lebih kuat daripada atrium-atrium terutama ventrikel kiri yang memompa darah keseluruh

17
organ-organ tubuh melalui sirkuit sistemik. Walaupun ventrikel kiri berkontraksi dengan
dengan kekuatan yang lebih besar daripada ventrikel kanan, ventrikel tersebut memompa
darah dalam volume yang sama dengan ventrikel kanan pada setiap kontraksi.
Jantung berkontraksi dan berelaksasi dalam suatu siklus ritmis. Ketika kontraksi,
jantung memompa darah, ketika berelaksasi ruang-ruang jantung terisi dengan darah. Satu
rangkaian pemompaan dan pengisian jantung yang lengkap disebut siklus jantung (cardiac
cycle). Fase kontraksi dari siklus itu disebut sistol (systol), dan fase relaksasi disebut diastol
(diastole). Volume yang dipompa oleh setiap ventrikel menit disebut keluaran jantung (
cardiac output). Ada dua faktor yang menentukan keluaran jantung : laju kontraksi, atau laju
detak jantung (heart rate, jumlah detak jantung per menit), dan volume darah terpompa
(stroke volume), volume darah yang terpompa dalam satu kontraksi.
Darah diperas masuk ke dalam pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) lewat
katup (klep) pulmonalis. Di dalam jaringan paru-paru (alveoli) cadangan oksigen darah
diperbaharui kemudian kembali ke serambi kiri melalui pembuluh balik pulmonal. Proses ini
diulangi terus menerus dengan frekuensi 75 kali per menit. Periode dari suatu akhir kontraksi
hingga akhir kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.

Siklus jantung dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.

1) Periode Relaksasi Pada saat ini serambi jantung menguncup dan bilik jantung
mengembang maksimal. Darah masuk ke jantung. Kondisi ini dinamakan diastol.
2) Periode Kontraksi Pada saat ini otot bilik jantung menguncup. Darah dalam bilik di pompa
ke pembuluh nadi paru-paru atau ke aorta secara bersama. Kondisi ini dinamakan sistol.

Gambar 6 Siklus jantung


Sumber Campbell,2009

Pada gambar dapat dilihat satu siklus jantung yang lengkap membutuhkan waktu0,8 detik.

18
1. Selama fase relaksasi ( semua atrium dan ventrikel dalam kondisi diastol ), darah yang
kembali dari vena besar mengalir ke atrium dan ventrikel melalui katup AV.
2. Periode sistol atrium yang singkat kemudian medorong semua darah yang tersisa dalam
atrium ke dalam ventrikel.
3. Selama siswa siklus, sistol ventrikel memompa darah ke arteri-arteri besar melalui katup-
katup semilunar. Perhatikan bahwa sepanjang waktu, kecuali o,1 detik dari siklus
jantung, atrium berelaksasi dan terisi oleh darah yang kembali melalui vena

Empat katup dalam jantung mencegah aliran kembali darah dan menjaga agar darah
bergerak ke arah yang benar. Terbuat dari kelepak-kelepak jaringan ikat, katup-katup
membuka ketika terdorong dari satu sisi dan menutup ketika terdorong dari sisi yang lain.
Katup antriventrikular (atrioventricular valve,AV) terletak di antara setiap atrium dan
ventrikel. Katup AV ditambatkan oleh serat-serat kokoh yang mencegah katup tersebut
terbalik. Tekanan yang dihasilkan oleh kontraksi ventrikel yang kuat menutup katup AV,
menjaga agar darah tidak mengalir kedalam atrium. Katup semilunar (semilunar valve)
terletak di kedua jalan keluar jantung : tempat aorta meninggalka ventrikel kiri dan tempat
arteri pulmoner meninggalkan ventrikel kanan. Katup-katup ini terdorong hingga terbuka
oleh tekanan yang dihasilkan selama kontraksi ventrikel-ventrikel. Ketika ventrikel-ventrikel
berelaksasi , tekanan yang terkumpul didalam aorta menutup katup-katup semilunar dan
mencegah aliran kembali yang besar.

2. Pembuluh Darah
a. Struktur dan Fungsi Pembuluh Darah
Pembuluh darah memiliki lumen (rongga) tengah yang dilapisi oleh endotelium, sel-sel
epitelia pipih. Permukaan endotelium yang halus meminimalkan resistensi terhadap aliran
darah. Di sekelilingendotelium terdapat lapisan-lapisan dan jaringan-jaringan yang berbeda di
antara kapiler, arteri dan vena.
Kapiler adalah pembuluh darah terkecil yang memiliki diameter hanya sedikit lebih
besar dan memiliki dinding yang sangat tipis. Dinding arteri dan vena memiliki organisai
yang lebih kompleks dari dinding-dinding kapiler.baik arteri ataupun vena mempunyai dua
jaringan yang mengelilingi endotelium yaitu lapisan luar jaringan ikat yang mengandung
serat elastis yang memungkinkan pembuluh terlentang dan kembali ke bentuk semula , serta
lapisan tengah yang mengandung otot-polos dan serat yang relatif lebih banyak. Dinding
arteri sangatlah tebal sehingga dapat menampung darah yang bertekanan tinggi yang
dipompakan oleh jantung , dan kemampuannya melenting kembali ke bentuk semula
membantu mempertahankan tekanan darah ketika jantung berkontraksi dan berelaksasi.
Sinyal-sinyal dari sistem saraf dan hormon-hormon bersirkulasi di dalam darah bekerja pada
otot-otot polos dalam arteri , sehingga mengontrol aliran darah ke bagian-bagian tubuh yang
berbeda .Vena-vena yang berdinding lebih tipis membawa darah kembali ke jantung pada
kecepatan dan tekanan yang lebih rendah. Katup-katup didalam vena mempertahankan aliran
darah searah dengan pembuluh-pembuluh.

19
Gambar 7 Sruktur pembuluh darah
Sumber Campbell, 2009

Macam pembuluh darah adalah sebagai berikut.


a. Pembuluh Nadi/Arteri
Pembuluh ini merupakan pembuluh yang keluar dari jantung. Pembuluh ini memiliki 1
buah katup/klep berbentuk bulan sabit yang disebut valvula semilunaris. Fungsi pembuluh ini
adalah untuk menjaga aliran darah tetap searah. Pembuluh ini dibedakan menjadi tiga.
2. Pembuluh Nadi Besar
Pembuluh nadi besar disebut juga aorta. Pembuluh ini berhubungan langsung dengan bilik
kiri, sehingga membawa darah kaya O2 yang akan dibawa ke seluruh tubuh, bagian kepala
maupun bagian bawah dari organ tubuh. Pembuluh nadi lain yang berhubungan dengan bilik
kanan adalah arteri pulmonales, yaitu mengangkut darah yang kaya CO2. Pembuluh ini
menghubungkan darah menuju organ paru-paru kiri dan kanan. Gas CO2 di dalam paru-paru
akan dilepaskan dan diganti dengan O2 yang kemudian dibawa menuju jantung.
3. Pembuluh Aorta
Pembuluh arteri merupakan cabang dari aorta.
4.Arteriola
Pembuluh ini merupakan cabang arteri yang berhubungan langsung dengan kapiler.
Pada kapiler ini akan terjadi pertukaran gas, kemudian dari kapiler ini darah akan kembali ke
jantung melalui venula dan dibawa ke pembuluh balik (vena).
Pembuluh balik disebut juga vena, yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari
seluruh tubuh ke jantung. Masuknya darah ke ruangan serambi kanan dari jantung. Pembuluh
ini dibedakan menjadi tiga. Pembuluh ini mengangkut darah dari bagian atas (kepala) yang

20
disebut vena cava superior dan dari bagian bawah, misalnya kaki, ginjal, hati, dan lain-lain
yang disebut vena cava inferior. Contoh pembuluh vena, yaitu vena pulmonalis. Pembuluh
ini mengangkut darah yang kaya O2 dari paru-paru menuju ke serambi kiri. Pembuluh venula
merupakan pembuluh balik yang langsung berhubungan dengan kapiler.
Tekanan Darah
Darah seperti semua cairan mengalir dari daerah-daerah yang berbeda tekanan yaitu dari
tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang rendah. Kontraksi ventrikel jantung menghasilkan
tekanan darah, yang memberikan gaya kesemua arah. Gaya yang terarah memanjang dalam
suatu arteri menyebabkan darah mengalir dari jantung, tempat yang bertekanan paling tinggi.
Gaya yang diberikan terhadap dinding arteri yang elastis akan merentangkan dinding
tersebut, pelentingan kembali dinding0dinding arteri memainkan peranyang penting pada
aliran darah, diseluruh siklus jantung.
Pada pengukuran tekanan darah yang diukur adalah sistol dan diastol ini. Pada
seorang dewasa sehat tekanan darahnya 120/80 mm Hg. Artinya adalah tekanan
sistol 120 mmHg dan diastol 80 mmHg. Alat untuk mengukur tekanan darah ini
disebut dengan tensimeter (sphygmomanometer)

Gambar 10 Pengukuran Tekanan Darah


Sumber Campbell,2009

Dari gambar di atas dapat terlihat pengukuran tekanan darah


1. Sfigmamonometer, lilitan karet yang bisadi gembungkan dan tersambung ke pengukur
tekanan, mengukur tekanan dalam arteri. Lilitan karet di gembungkan hingga tekanan
yang dihasilkan menutup arteri, sehingga tidak ada darah yang mengalir melewati
lilitan tersebut. Ketika ini terjadi, tekanan yang diberikan oleh lilitan karet melebihi
tekanan dalam arteri.
2. Lilitan karet dibiarkan mengempis secara perlahan. Ketika tekanan yang diberikan
oleh lilitan karet turun tepat di bawah tekanan di dalam arteri, darah berdenyut
kedalam lengan atas, menghasilkan suara yang dapat di dengar dengan stetoskop.
Tekanan yang diukur pada titik ini adalah sistolik.
3. Lilitan karet dibiarkan semakin mengempis, tepat sampai darah mengalir bebas
melalui arteri darah dan suara dalam lilitan karet menghilang. Tekanan pada titik ini
disebut diastolik.

21
Gravitasi juga mempengaruhi aliran darah dalam vena, terutama di dalam kaki. Walaupun
tekanan di vena relatif rendah, beberapa mekanisme membantu pengembalian darah vena
ke jantung. Pertama, kontraksi ritmis otot-otot polos pada dinding-dinding venula dan
vena membantu pergerakan darah. Kedua, dan yang lebih penting kontraksi otot-otot
rangka selama pergerakan menekan darah melalui vena menuju jantung. Ketiga,
perubahan tekanan di dalam ronggatoraks (dada) selama inhalasi menyebabkan vena kava
dan vena-vena besatr yang lain di dekat jantung mengembang dan terisi dengan darah.

Gambar 11 aliran darah dalam vena.

Kontraksi otot rangka menekan dan menyempitkan vena, kelepak jaringan di dalam vena berperan sebagai katup searah yang
menjaga agar darah bergerak hanya kearah jantung. Jija anda duduk atau berdiri terlalu lama, kurangnya aktivitas otot akan
memnyebabkan kaku membengkak seiring terkumpulnya darah dalam vena,
Sumber Campbel,2009

E. Sirkulasi Darah
Manusia
Jantung merupakan organ utama peredaran darah. Darah beredar selalu berada di
dalam pembuluh darah. Peredaran darah seperti ini disebut peredaran darah tertutup. Jika kita
cermati penjelasan tersebut, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa darah beredar ke
seluruh tubuh. Dalam satu kali beredar, darah melewati jantung sebanyak dua kali. Peredaran
darah seperti ini disebut peredaran darah ganda. Ada dua macam peredaran darah ganda,
yaitu sebagai berikut.

a. Peredaran darah besar, yaitu peredaran darah yang membawa darah dari bilik kiri ke
seluruh tubuh dan kembali ke serambi kanan

b. Peredaran darah kecil, adalah peredaran darah yang membawa darah dari bilik kanan
menuju paru-paru, kemudian kembali ke serambi kiri.

22
Mekanisme sistem sirkulasi besar atau yang biasa di sebut sistem peredaran darah tertutup
manusia dimulai dari sirkuuit pulmoner. 1. Kontraksi ventrikel kananmemompa darah ke
paru-paru melalui 2. Arteri pulmoner. Saat darah mengalir melalui 3.bantalan-bantalan
kapiler di dalam paru-paru kiri dan kanan darah mengambil oksigen dan melepaskan Karbon
dioksida. Darah kaya oksigen kembali ke paru-paru melalui vena pulmoner ke 4. atrium kiri
jantung. Selanjutnya darah akan oksigen mengalir dalam 5. Ventrikel kiri, yang memompa
darah kaya oksigen keluar jaringan-jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. Darah
meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta, yang mengantarkan darah ke arteri-arteri yang
menuju ke suluruh tubuh. Cabang-cabang pertama dari 6. aorta adalah arteri koroner (tidak
ditunjukkan) yang menyuplai darah ke otot jantung sendiri. Cabang-cabang kemudian
mengarah ke 7. Bantalan-bantalan kapiler dalam kepala dan lengan. Aorta kemudia turun ke
dalam abdomen, menyuplai darah oksigen ke arteri-arteri yang menuju ke 8. bantalan-
bantalan kapiler dalam rongga-rongga abdominal dan kaki (tungkai belakang). Di dalam
kapiler, terjadi difusi neto oksigen dari darah ke jaringan-jaringan dan karbon dioksida yang
dihasilkan respirasi selular ke dalam darah. Kapiler-kapiler bergabung kembali, membentuk
venula-venula yang mengantarkan darah ke
vena. Darah miskin oksigen dari kepala, leher
dan tungkai depan disalurkan kedalam suatu
vena besa 9. vena kava superior. Vena besar
lain 10. vena kava inferior, mengalirkan darah
dari batang tubuh dan tungkai kaki belakang .
kedua vena kava ini mengosongkan darahnya
ke dalam 11. Atrium kanan, tempat darah
miskin oksigen mengalir ke ventrikel kanan.
Gambar 12 sistem kardiovaskular mamalia
:gambaran umum. Perhatikan bahwa sirkuit
bekerja secara simultan tidak secara berurutan
seperti seolah-olah ditunjukan oleh diagram.
Kedua ventrikel nyaris bebarengan sewaktu
sebagian darah mengalir di dalam sirkuit
pulmoner, sebagian darah lai mengalir ke dalam
sirkuit sistemik

Sumber Campbel,2008

23
F.Gangguan Sistem Peredaran Darah

Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah sering kita jumpai pada seseorang.
Kelainan dan penyakit tersebut dapat disebabkan oleh faktor keturunan (genetik), adanya
kerusakan pada sistem peredaran darah, dan faktor-faktor lain yang belum diketahui.
Kelainan dan penyakit tersebut antara lain:
a. Anemia
Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. Kurang darah terjadi karena kandungan
hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah rendah atau berkurangnya sel darah merah.
Berkurangnya kandungan Hb dapat disebabkan makanan yang kurang mengandung zat besi.
Berkurangnya sel darah merah sering terjadi pada penderita penyakit malaria. Hal ini karena
plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria memakan sel darah merah. Demikian pula
penderita penyakit cacing tambang sering mengalami anemia.

b. Talasemia
Talasemia merupakan penyakit yang diturunkan. Talasemia sering terdapat pada bayi dan
anak-anak. Pada penderita talasemia, daya ikat sel darah merahnya terhadap oksigen rendah
karena kegagalan pembentukan hemoglobin. Penderita talasemia berat membutuhkan
transfusi darah setiap bulan.
c. Hemofli
Hemofli merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka.
Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan ( genetik). Kelainan tidak dapat diobati, tetapi
dapat dicegah. Penderita harus menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir
terus.

d. Leukemia
Leukemia atau kanker darah adalah penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak
terkendali. Beberapa gejala leukemia yaitu:
1) Demam, kedinginan, dan gejala seperti flu.
2) Badan lemah dan sakit kepala.
3) Sering mengalami infeksi.
4) Kehilangan berat badan.
5) Berkeringat, terutama malam hari.
6) Nyeri tulang atau sendi.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab leukemia. Namun, para peneliti
menduga penyebab leukemia antara lain radiasi energi tinggi, misalnya bom nuklir, bahan
kimia benzena yang mengenai seseorang dalam jangka waktu lama, dan keadaan genetik
seseorang, misalnya penderita sindrom Down lebih banyak menderita leukemia dibanding
orang normal.

e. Hipertensi
Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri. Hipertensi atau tekanan
darah tinggi terjadi bila nilai ambang tekanan sistolik antara 140 – 200 mmHg atau lebih dan

24
nilai ambang tekanan ambang diastolik antara 90 – 110 mmHg atau lebih. Beberapa penderita
tidak menunjukkan gejala-gejala akibat tekanan darah tinggi. Namun, beberapa orang ada
yang mengalami gejala-gejala, yaitu sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur.
Penyebab hipertensi berkaitan dengan umur, kegemukan, dan keturunan.

f. Koronariasis
Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk (arteri koronari) pada
jantung. Melalui nadi tajuk tersebut, jantung mendapat makan dan oksigen. Nadi tajuk
berukuran kecil sehingga bila tersumbat, denyut jantung dapat terganggu atau terhenti.
Penderita yang terkena koronariasis akan merasakan sakit di bagian dada (jantung).
Koronariasis disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri
koronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di dalam dinding arteri.

25
LATIHAN SOAL

I. Pilihlah jawaban yang benar!

1. Berikut ini fungsi darah:


(1) Menghindarkan tubuh dari infeksi
(2) Melakukan proses pembekuan darah
(3) Menjaga keseimbangan suhu tubuh
(4) Mengedarkan O2 dari paru-paru ke seluruh tubuh
(5) Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh
Fungsi eritrosit ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1 dan 3 d. 4 dan 5
b. 2 dan 3 e. 2 dan 4
c. 1 dan 2

2. Sel darah putih pada tubuh kita yang mempunyai peranan dalam
keadaan alergi adalah ....
a. granulosit d. bosofil
b. limfosit e. eosinofil
c. neutrofil

3. Hemoglobin sebagai senyawa protein penyusun eritrosit mempunyai


kemampuan mengikat ....
a. oksigen
b. oksigen dan zat lemas
c. oksigen dan karbon dioksida
d. oksigen dan karbon monoksida
e. oksigen, karbon dioksida dan karbon monoksida

4. Komponen darah yang dijumpai di dalam plasma, antara lain ....


a. air, serum, leukosit, dan zat organik
b. air, serum, zat organik, dan eritrosit
c. air, serum, zat organik, dan zat anorganik
d. serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat organik
e. serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat organik
5. Jantung manusia dilapisi oleh lapisan otot ....
a. eksokardium d. miokardium
b. endokardium e. epikardium
c. perikardium

6. Katup jantung yang memisahkan serambi kiri dengan blik kiri


disebut ....
a. septum apikularis d. valvula semilunaris
b. foramen ovale e. valvula bikuspidalis
c. valvula trikuspidalis

7. Urutan jalannya darah pada sistem peredaran darah besar pada


tubuh kita adalah sebagai berikut.
1. aorta 5. jantung

26
2. Venula 6. kapiler
3. vena 7. arteriola
4. arteri
Urutan yang benar adalah ....

a. 1 -4 -7 -5 -6 -2 -3 d. 5 -4 -1 -6 -2 -3 -7

b. 5 -1 -4 -2 -7 -3 -6 e. 6 -1 -4 -3 -2 -5

c. 5 -1 -4 -7 -6 -2 -3

8. Tekanan sistole adalah tekanan yang terjadi pada saat darah ....
a. keluar dari bilik jantung
b. masuk ke bilik jantung
c. keluar dari jantung
d. masuk ke serambi jantung
e. keluar dari serambi jantung

9. Limfosit berperan dalam kekebalan tubuh dengan cara ....


a. memakan kuman penyakit atau benda-benda asing yang ada di dalam tubuh
b. menghasilkan antibodi yang sesuai dengan antigen yang dilawannya
c. menghasilkan zat asam yang dapat menyebabkan terjadinya lisis sel bakteri atau virus
d. menghancurkan kuman dan benda asing dengan menggunakan sekret dari lisosom
e. menghasilkan enzim yang akan menguraikan kuman dan benda asing yang ada di dalam
tubuh

10. Gangguan peredaran darah yang berupa pengerasan pembuluh nadi yang disebabkan
karena adanya endapan kapur disebut ....
a. hemofili d. miokarditis
b. artherosklerosis e. embolus
c. arterirosklerosis

11. Dalam keadaan normal pembuluh darah pada manusia tidak akan mengandung ….
a. trombin d. trombosit
b. albumin e. eritrosit
c. fibrinogen

12. Salah satu fungsi darah pada manusia adalah untuk mengangkut ....
a. oksigen dari jaringan tubuh ke paru-paru
b. CO2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh
c. hormon dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu
d. sari makanan dari jaringan tubuh ke jonjot
e. sampah ekskresi dari ginjal ke seluruh jaringan

13. Setelah makanan menjadi sari makanan, zat tersebut akan diserap oleh darah dan dialirkan
ke vena portahepatika. Sari makanan yang tidak terdapat dalam vena portahepatika adalah
....
a. glukosa d. asam lemak
b. asam amino e. mineral
c. vitamin

27
14. Tekanan darah Pak Ahmad yang ditunjukkan oleh tensimeter adalah 140/80 mm Hg.
Ukuran 140 mm Hg menunjukkan ....
a. sistolis
b. diatolis
c. darah yang keluar dari jantung
d. otot jantung waktu mengembang
e. jantung waktu mengisap darah dari pembuluh balik

15 Limfosit berperan dalam kekebalan tubuh dengan cara ....


a. menghasilkan antibodi yang sesuai dengan antigen yang akan dilawannya
b. memakan kuman penyakit atau benda-benda asing yang ada di dalam tubuh
c. menghasilkan enzim yang akan menguraikan kuman dan benda asing yang ada di dalam
tubuh
d. menghasilkan zat asam yang dapat menyebabkan terjadinya lisis sel bakteri atau virus
e. menghancurkan kuman dan benda asing dengan menggunakan sekret dari lisosom

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Organ apa saja yang termasuk dalam sistem peredaran darah?
2. Sebutkan dan jelaskan struktur sel darah pada manusia!
3. Bagaimana urutan proses pembekuan darah?
4. Apa arti arterosklerosis dan aterosklerosis
5. Bagaimana mekanisme peredaran darah kecil dan peredaran darah besar?

III. Lengkapi Gambar di bawah

28
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece.2008.Biologi Jilid 3.Jakarta.Erlangga

Diastuti,Reni.2009.Buku Sekolah Elektronik Biologi.Jakarta.Departemen Pendidikan


Nasional

Lestari, Endang Sri.2009.Buku Sekolah Elektronik Biologi 2.Jakarta.Departemen Pendidikan


Nasional

www.wikipedia/anatomijantung.com diakses tanggal 12 Juni 2015

29

Anda mungkin juga menyukai