Oleh:
AUDITING
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Memahami dan Mengevaluasi Pengendalian Internal,
Mengkomunikasikan Kelemahan Pengendalian Internal dan Kasus
Evaluasi Pengendalian Internal
Berikut ini terjemahan beberapa alinea dari ISA 315 mengenai kewajiban auditor
sehubungan dengan evalasi pengendalian intern, dan pendokumentasian hasilnya.
ISA 315.13:
Dalam memperoleh pemahaman mengenai pengendalian yang relevan dengan audit, auditor
wajib mengevaluasi rancangan dari pengendalian tersebut dan menentukan apakah
pengendalian tersebut sudah diimplementasikan,dengan melaksanakan prosedur tambahan
disamping bertanya kepada pegawai entitas.(lihat alinea A66-A68)
ISA 315.29
Tinjauan umum
Amati atau inspeksi operasi pwngwndalian internal yang relevan untuk memastikan bahwa
pengendalian intern tersebut sudah diimplementasikan. Perhatikan,prosedur bertanya
(inquiry) saja tidak cukup. Auditor harus memastikan apakah pengendalian internal yang
relevan memang diimplementasikan.
Langkah ini dapat terdiri atas penjelasan narativ sederhana (dibuat oleh manajemen atau
auditor) mengenai proses-proses utama, yang menggambarkan operasi pengendalian intern
yang relevan.
Deskripsi rinci tentang proses bisnis atau arus dokumen dalam entitas;atau
Pengendalian internal yang mungkin ada,tetapi tidak relevan untuk audit.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan kemudian menilai faktor resiko yang
signifikan dan faktor resiko lain yang ada. Kalau tidak,evaluasi atas pengendalian internal
dilakukan tanpa memahami risiko apa yang harus dimitigasi atau ditanggulangu dengan
pengendalian internal.
Berikut 23_2 mengikhtisarkan beberapa sumber resiko yang sering ditemukan dan jenis
pengendalian yang dapat memitigasi risiko tersebut.sumber risiko dan resiko yang bersifat
pervasif maupun yang bersifat spesifik. Berikt tabel yang akan difokuskan
Laporan keuangan yang Faktor industri/ eksternal Pengendalian dan proses pada
tidak andal (resiko sifat entitas tingkat entitas
pervasive)
Kebijakan akuntansi Pengendalian TI (teknologi
informasi) umum pengendalian
Tujuan dan sasaran entitas transaksional
Pengukuran kinerja
Kecurangan
Transaksi nonrutin
Journal entries,rekonsiliasi
Langkah 2 perlu dikaji untuk kelima unsur pengendalian ( control components) dalam
pengendalian internal. Apakah ada kelemahan signifikan dalam pengendalian ?
Dalam mengevaluasi apakah suatu pengendalian sudah dirancang dengan tepat oleh
manajemen,auditor menilai apakah pengendalian yang diidentifikasi (secara sendiri-sendiri
atau dikombinasikan dengan pengendalian lainya) benar benar akan menangkal atau
memitigasi fator resiko. Ini berarti,manajemen harus memperhatikan apakah pengendalian
apakah pengendalian itu efektif untuk:
Pada tahap ini, para auditor (khususnya mereka yang mengaudit entitas besar dan kompleks)
memandang perlu untukmemperoleh informasi,terutama yang dibuat oleh entitas
tersebut,yang menjelaskan proses bisnis,arus dokumen didalam entitas,dan dimana
pengendalian itu berada. Namun, ini bukanlah ketentuan yang ditetapkan oleh ISAs.
Beberapa pengendalian yang dapat dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen
untuk menangani pervasif risk ( resiko pervasif) ini, antara lain :
Tindakan Penjelasan
Tanya prosedur PI yang menangani resiko Tanya owner –manager atau penanggung
tersebut (periksa setiap faktor resiko,satu jawab, apakah ada prosedur PI di entitas itu
demi satu) untuk memitigasi setiap faktor resiko, satu
demi satu. Dokumentasi PI yang
diidentifikasi dengan menggunakan
bahasa/istilah yang digunakan oleh orang
yang diwawancarai.
Itu sebabnya, auditor perlu mengamati pengendalian yang sedang berjalan, observe internal
control in action! Alasanya adalah:
Proses dapat berubah dengan perubahan waktu,mungkin karena adanya produk jasa
baru, adanya efisiensi dalam operasi,pergantian pegawai,dan implementasi dari
aplikasi IT pendukung yang baru:
Pegawai entitas mungkin menjelaskan bagaimana suatu sistem seharusnya
berfungsi,dan bukan bagaimana sistem itu dalam kenyataanya berfungsi dan
Beberapa aspek dari suatu sistem secara tidak sengaja terabaikan dalam berupaya
memahami pengendalian intern
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memberikan informasi tentang beroperasinya
pengendalian yang relevan,yang diidentifikasi dalam langkah
Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern merupakan bagian yang penting dalam
proses pemeriksaan oleh akuntan publik.
Karena baik buruknya pengendalian intern akan memberikan pengaruh yang besar terhadap :
Flow chart menggambarkan arus dokumen dalam sistem dan prosedur disuatu
unit usaha,misalnya dalam flow chart untuk sistem dan prosedur pembelian,utang
dan pengeluaran kas menggambarkan arus dokumen mulai dari permintaan
pembelian (purchase requestion),order pembelian(purchase order) sampai dengan
perlunasan utang yang berasal dari pembelian tersebut.
Untuk auditor yang terlatih baik,penggunaan flow chart lebih disukai,karena
auditor bisa melihat lebih cepat apa saja kelemahan-kelemahan dan kebaikan-
kebaikan dari suatu sistem dan prosedur.
Untuk penugasan tahun-tahun berikutnya, auditor harus selalu memutakhirkan
(mengupdate) flow chart tersebut untuk mengetahui apakah terdapat perubahan
perubahan dalam sistem dan prosedur perusahaan.
Setelah flowchart dibuat,auditor harus melakukan walk though,yaitu
mengambildua atau tiga dokumen untuk mengets apakah prosedur yang dijalankan
sesuai dengan apa yang digambarkan flowchart. Misalanya ambli satu set dokumen
untuk perlunasan utang yang berasal dari pembelian persediaan secara kredit.
Periksa apakah semua dokumen (purchase requistion,purchase order,suplier
invoice,and cash payment voucher)sudah diproses sesuai dengan prosedur yang
digambarkan dalam flowchart pembelian utang dan pengeluaran kas.
3. Narrative
Dalam hal ini auditor menceritakan dalam bentuk memo,sistem dan prosedur
akuntansi yang berlaku diperusahaan,misalnya prosedur pengeluaran kas,cara ini
biasa digunakan untuk klien kecil yang pembukuanya sederhana.
Pengaruh audit internal sangat memiliki peran yang besar di dalam perusahaan untuk
mengendalikan dan mengevaluasi aktivitas kegiatan perusahaan terutama dalam pencegahan
fraud. Peran audit internal senantiasa mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian dan
memberikan rekomendasi intern perbaikan jika ditemukan kelemahan-kelemahan. Namun
demikian, sebagai fungsi pengawasan, audit internal dituntut juga untuk mendeteksi fraud
yang diyakini sedang atau telah terjadi. Di dalam perusahaan, audit internal tidak memiliki
wewenang untuk langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak dibenarkan untuk
melakukan tugas-tugas operasional dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan
pemeriksaan.Manajemen bagian audit internal, merupakan penanggung jawab atas seluruh
tugas pemeriksaan audit internal. Apabila semua indikator tersebut dapat dilaksanakan
dengan RISET & JURNAL AKUNTANSI e – ISSN : 2548 – 9224 Volume 1 Nomor 1,
Februari 2017 p – ISSN : 2548 - 7507 27 baik, maka peran audit internal dapat berjalan
dengan efektif. Hal ini sejalan dengan penelitian Cattrysse (2002) menyatakan bahwa Auditor
Internal yang baik dapat mencegah Kecurangan.Sejalan juga dengan penelitian yang
dilakukan oleh Gusnardi (2009) mengatakan bahwa internal Audit berpengaruh terhadap
pencegahan kecurangan. Penutup A. Kesimpulan 1. Berdasarkan rumusan masalah,
DAFTAR PUSTAKA