Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Tn. M datang dengan keluarganya ke IDG RSUD Mardi Waluyo, Blitar dengan
keluhan nyeri punggung bagian bawah disertai nyeri pada kaki kanan kiri kurang
lebih sejak 2 bulan. Keluhan dirasakan semakin bertambah terutama saat bangun tidur
dan beraktivitas, dan berkurang ketika istirahat.
Pemeriksaan penunjang foto x-ray lumbosacral AP / Lateral didapatkan kompresi
pada corpus vertebra lumbalis 3,4,5 dengan kurva yang melurus dan adanya
penyempitan spatium vertebralis pada level VL 2-3, 3-4, 4-5. Tampak gambaran
osteophyte pada corpus VL 2,3,4,5.
Berdasarkan anamnessis pasien, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
pasien dapat disimpulkan diagnose yaitu spondylosis lumbalis.
Faktor faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami spondylosis yaitu:
1. Usia
Penelitian tentang osteoarthritis menunjukkan bahwa proses penuaan menjadi
factor tertinggi untuk degenerasi tulang, terutama tulang belakang. Penuaan
memiliki hubungan dengan pembentukan osteofit, tetapi tidak dapat
mengukur derajat dari penyempitan celah diskus intervertebral.
2. Efek aktivitas dan pekerjaan
Generasi diskus intervertreba telah lama dilakukan penelitian tentang
hubungannya dengan Body Mass Index (BMI), trauma tulang belakang ,
aktivitas sehari hari dan getaran tubuh misalkan pada aktivitas mengemudi
kendaraan. Hal ini memungkinkan adanya resiko yang lebih parah pada
spondylosis.

22
23

3. Faktor genetic
Faktor genetic memungkinkan terjadinya pembentukan osteofit dan
degenerasi diskus.

Kebanyakan ahli setuju pada teori yang menjelaskan stenosis spinalis lumbalis
terjadi melalui perubahan degenerative yang menimbulkan ketidak stabilan dan
penekanan pada akar saraf. Hal inilah yang memunculkan adanya keluhan pada
pasien bila anatomi canalis spinalis tidak baik.
Faktor perkembangan dan kongenital termasuk beberapa variasi anatomi yang
memberikan ruang lebih sempit untuk jalannya saraf, sehingga adanya perubahan
pada osseus minor dapat berkembang menjadi penekanan akar saraf, canalis spinalis
yang dangkal, canalis bentuk trefoil atau anomaly dari akar saraf.
24

Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan untuk melihat gambaran yang mungkin


dapat terlihat, seperti:
1. Penyempitan ruang discus intervertebrlis
2. Perubaha kelengkungan vertebrae dan penekanan saraf
3. Osteofit di anterior maupun posterior vertebrae
4. Pemadatan corpus vertebrae
5. Parotik (lubang pada tulang
6. Sendi sacroiliaca tampak kabur
7. Celah sendi menghilang
Dasar pemeriksaan pada low back pain :
25

Tatalaksana farmakologi pada penderita low back pain karena


spondylosis pada dasarnya untuk menghilangkan keluhan pasien. Pemberian
NSAID dianggap sebagai langkah pertama yang tepat dalam menangani kasus
nyeri punggung bawah yang memberikan efek analgesik dan anti-inflamasi.
Selain itu , pemberian muscle relaxant dalam bentuk obat
antispasmodik dan antipastisitas dapat memberikan manfaat pada nyeri
punggung bawah yang berkaitan dengan kondisi degeneratif. Obat yang dapat
diberikan yaitu baclofen.
Selain terapi farmakologi , rehabilitasi medik juga dpat dilakukan
untuk memperbaiki abnormalita tulang belakang. Terapi orthosis dengan
penggunaan lumba support membantu mengembalikan tulang belakang pada
posisi yang benar. Selain itu dapat ditambahakan dengan exercise yang sudah
ditentukan untuk mengembalikan posisi dan meringankan gejala pada nyeri
punggung belakang.
26

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien
didiagnosis mengalami LBP et causa spondilosis. Penatalakasanaan secara
farmakologi dan konservatif berguna untuk mengurangi nyeri, memperbaiki kualitas
hidup pasien, dan mencegah komplikasi.

5.2 Saran
Perlu dilakukan literature review yang lebih mendalam sehingga laporan kasus
ini dapat menyajikan informasi yang lebih komprehensif dan dapat menjadi tambahan
wawasan bagi pembaca dan penulis.

Anda mungkin juga menyukai