Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 1 No 1, Hal 34 - 42, ISSN 2621-3001 (media

Mei 2018 online)


Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

PENGARUH REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP PENURUNAN TEKANAN


DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DESA PASURUHAN
KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Sigit Priyanto1
1
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang
email: sigit_priyanto@ummgl.ac.id

Abstrak

Latar Belakang: Lansia (lanjut usia) merupakan adalah kelompok orang yang mengalami suatu
proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu tertentu dan beresiko mengalami berbagai
masalah kesehatan. Masalah yang sering dialami lanjut usia adalah malnutrisi, gangguan
keseimbangan, dan sistem kardiovaskuler, yaitu hipertensi. Tujuan: Mengetahui pengaruh
rebusan daun sirih terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di desa Pasuruhan
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah quasi experiment menggunakan two group pre post test with control
group desain. Jumlah sampel berjumlah 36 untuk kelompok intervensi dan 36 untuk kelompok
kontrol. Analisis uji hipotesa menggunakan analisis uji wilcoxon. Hasil: Hasil uji statistik
menunjukkan pengaruh rebusan daun sirih terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
hipertensi di desa Pasuruhan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. nilai p-value =
0,000 (< 0,05), dengan rerata pre test 167/115 mmHg dan post test adalah 157/105 mmHg pada
kelompok intervensi. Kelompok kontrol rata-rata tekanan darah sebelum perlakuan adalah
169/119 mmHg dan setelah perlakuan adalah 162/113 mmHg. Kesimpulan: Terdapat pengaruh
rebusan daun sirih terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di desa Pasuruhan
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Saran: Rebusan daun sirih dapat diberikan
sebagai terapi pendukung pada penderita hipertensi.
Kata kunci: lansia, hipertensi, rebusan daun sirih.

sehingga fungsi dan daya tahan tubuh


PENDAHULUAN menurun serta faktor resiko terhadap
penyakit pun meningkat. Masalah yang
Lanjut usia adalah kelompok orang yang sering dialami lanjut usia adalah
sedang mengalami suatu proses malnutrisi, gangguan keseimbangan,
perubahan yang bertahap dalam jangka kebingungan mendadak, dan lain-lain.
waktu beberapa dekade (Notoadmojo, Selain itu, beberapa penyakit yang sering
2010), sedangkan menurut pasal 1 ayat terjadi pada lanjut usia adalah hipertensi
(2), (3), (4) Nomor 13 tahun 2013 tahun (Departemen Kesehatan RI, 2015).
1988 tentang kesehatan dikatakan bahwa
lanjut usia adalah seseorang yang telah Kurangnya pengetahuan akan
mencapai usia lebih dari 60 tahun. mempengaruhi pasien hipertensi untuk
Indonesia termasuk lima besar negara dapat mengatasi kekambuhan atau
dengan jumlah lanjut usia terbanyak di malakukan pencegahan agar tidak tejadi
dunia. Berdasarkan sensus penduduk komplikasi. Hal ini disebabkan sebagian
pada tahun tahun 2010 berjumlah 18,1 besar penderita hipertensi lansia
juta jiwa (7,6% dai total penduduk) bertempat tinggal di pedesaan dan
tahun 2014 sudah mencapai 18,781 juta pendidikannya sangat rendah.
jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025 Pendidikan yang rendah pada pasien
jumlah akan meningkat mencapai 36 juta hipertensi lansia ini mempengaruhi
jiwa. Masalah kesehatan pada lanjut usia tingkat pengalaman mengenai informasi
berawal dari kemunduran sel-sel tubuh,

1
baik informasi kesehatan mengenai Kabupaten Magelang dalam tiap tahun
penyakit hipertensi. selalu mengalami peningkatan. Pada
tahun 2013 mencapai 28.070 orang
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sedangkan pada tahun 2014 mencapai
darah persisten dimana tekanan sistolik 36.648 orang, penyebab peningkatan
diatas 160 mmHg dan tekanan diastolik jumlah penderita hipertensi salah
diatas 90 mmHg. Sekitar 20% populasi satunya adalah adanya perubahan pola
dewasa mengalami hipertensi dan lebih hidup dan banyaknya tersedia makan
dari 90% diantara mereka mengalami siap saji. Di Kecamatan Mertoyudan
hipertensi esensial (primer), dimana penderita hipertensi mengalami
tidak dapat ditentukan penyebab peningkatan. Pada 2015 mengalami
medisnya (Smeltzer, 2002). Penyakit peningkatan (Dinkes Magelang, 2013).
hipertensi telah membunuh 9,4 juta
warga di dunia setiap tahunnya. Badan Penanganan Hipertensi dapat dilakukan
Kesehatan Dunia (WHO) secara farmakologis dan
memperkirakan jumlah penderita nonfarmakologis. Pengobatan
hipertensi akan terus meningkat seiring farmakologis adalah pengobatan
dengan jumlah penduduk yang semakin hipertensi dengan menggunakan obat-
bertambah banyak. Pada tahun 2025 obatan kimiawi, seperti Diuretik,
mendatang diperkirakan sekitar 29% Antagonis kalsium, penghambat Enzim
warga dunia menderita hipertensi konversi angiostensin (penghambat
(Http:/health.kompas.com, diperoleh 23 ACE), dan lain-lain. Pengobatan
Februari 2014). nonfarmakologis dapat dilakukan dengan
cara mengontrol hipertensi seperti
Menurut Riskesdas (2013) prevalensi pengaturan pola makan, penggunaan
Hipertensi di Indonesia 31,7% tahun berbagai macam terapi seperti yoga,
2007 menjadi 25,8% tahun 2013. terapi akupresur, olahraga, meditasi dan
Asumsi bisa bermacam-macam mulai termasuk terapi herbal (Dalimartha,
dari alat pengukur tensi yang berbeda 2008). Terapi herbal merupakan terapi
sampai pada kemungkinan masyarakat dengan menggunakan obat bahan alam,
sudah mulai datang berobat ke fasilitas baik berupa herbal terstandar dalam
kesehatan. Hal ini menunjukkan adanya kegiatan pelayanan penelitian maupun
peningkatan prevalensi hipertensi pada berupa fitofarmaka (Depkes, 2007).
wawancara terkait didiagnosis tenaga
kesehatan dan minum obat hipertensi Pola hidup yang sedang dianjurkan saat
dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5 persen ini, termasuk menggunakan sumber daya
tahun 2013. Hal yang sama untuk stroke yang telah tersedia di alam sebagai obat
berdasarkan hasil wawancara dari tradisional. Pengobatan tradisional dan
responden yang pernah didiagnosis obat tradisional telah menyatu dengan
tenaga kesehatan dan gejala juga masyarakat, digunakan dalam mengatasi
meningkat dari 8,3 per 1000 pada tahun berbagai masalah kesehatan baik di desa
2007 menjadi 12,1 per 1000 pada tahun maupun di kota-kota besar. Pengetahuan
2013 (Rikesdas, 2013). tentang obat tradisional dan pemanfaatan
tanaman obat merupakan unsur
Prevalensi hipertensi di Jawa tengah memperoleh hidup sehat. Penggunaan
sekitar 16,9% masyarakat kurang sadar obat tradisional untuk pengobatan
atau tidak tahu bila mengalami penyakit harus mempunyai dasar-dasar
hipertensi. Penderita penyakit hipertensi yang kuat, sehingga penggunaan dan

2
anjuran untuk menggunakannya benar- intervensi pemberian rebusan daun sirih
benar dapat dipertanggungjawabkan. dan kelompok kontrol yang tidak
diberikan intervensi. Populasi dalam
Daun Sirih (Piper crocatum) merupakan penelitian ini adalah lansia di desa
salah satu tanaman obat potensial yang Pasuruhan Mertoyudan yang mengalami
diketahui secara empiris memiliki hipertensi ringan dan sedang yang
khasiat untuk menyembuhkan berbagai mengkonsumsi obat anti hipertensi.
jenis penyakit, di samping juga memiliki Jumlah sampel yang digunakan
nilai spritual yang tinggi. Daun Sirih sebanyak 72 responden meliputi 36
termasuk dalam satu elemen penting responden kelompok intervensi di dusun
yang harus disediakan dalam setiap Kedon dan Mlandi dan 36 responden
upacara adat. Tanaman ini termasuk kelompok kontrol di dusun Semampir
didalam famili Piperaceae dengan dan Gadungan. Tehnik pengambilan
penampakan daun yang berwarna merah sampling yang digunakan yaitu
keperakkan dan mengkilap saat terkena purposive sampling. Pemberian
cahaya. Pada tahun 1990-an daun sirih intervensi pada kelompok intervensi
difungsikan sebagai tanaman hias oleh berupa rebusan daun sirih pada
para pecinta hobi, karena penampilannya responden selama sekali perhari selama
yang menarik dengan Permukaan 3 hari. Rebusan daun sirih ini yang
daunnya merah keperakan dan membuat adalah peneliti. Dengan bahan
mengkilap. Pada tahun-tahun terakhir ini 6 gram (5 lembar daun sirih) dan gelas
ramai dibicarakan dan dimanfaatkan air ukuran 250 cc direbus dari 2 gelas
sebagai tanaman obat. Dari beberapa menjadi satu gelas. Setelah selesai
pengalaman, diketahui daun sirih penelitian kelompok kontrol juga
memiliki khasiat obat untuk beberapa diberikan rebusan daun sirih.
penyakit (Sudewo, 2005).
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kandungan senyawa yang terdapat pada
daun sirih yaitu flavonoid, polifenolat, Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi
tanin, alkaloid, saponin dan minyak atsiri Karakteristik Jenis Kelamin, Tingkat
(Sudewo, 2005). Senyawa fitokimia lain Pendidikan dan Usia Penderita
yang terkandung dalam tanaman ini Hipertensi di Desa Pasuruhan Kecamatan
meliputi hidroksikavicol, kavicol, Mertoyudan Kabupaten Magelang
Kelompok
kevibetol, allylprokatekol, karvakrol, No
Karak
Kategori
Intervensi Kontrol
Prese
teristik Presentase Freku
eugenol,pcymene, cineole, caryofelen, Frekuensi
(%) ensi
ntase
(%)
kadimen estragol, terpenena, dan 1 Jenis Laki-laki 13 33,3 16 44,4
. Kelamin Perempuan 23 66,7 20 55,6
fenilpropada. Oleh karena kandungan 2 Pendidi SD 21 55,6 23 63,9
. kan SMP 10 30,6 9 25,0
senyawa kimia yang dimiliki tanaman ini SMA 5 13,9 4 11,1
sangat banyak, maka daun sirih juga
mempunyai manfaat yang luas sebagai Kelompok
Kategori Usia
bahan obat (Manoi, 2008). Intervensi Kontrol
Mean 68,86 65,86
1. METODOLOGI PENELITIAN Standar Deviasi 5,25 4,48
Penelitian ini merupakan penelitian
quasy experimental dengan design Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rancangan yang digunakan adalah pre karakteristik responden menurut jenis
and post test with control group design kelamin pada kelompok intervensi
yaitu kelompok yang diberikan terbanyak dengan jenis kelamin

3
perempuan sejumlah 23 (66,7%) dan jantung akan menebal beserta elastisitas
untuk kelompok kontrol terbanyak pembuluh darah berkurang. Kondisi ini
dengan jenis kelamin perempuan yang membawa dampak peningkatan
sejumlah 21 lansia (55,6%). tekanan darah sistolik dan tekanan darah
Karakteristik responden menurut tingkat diastolik.
pendidikan pada kelompok intervensi
terbanyak dengan tingkat pendidikan SD Kedua kelompok menunjukkan jumlah
sejumlah 20 (55,6%) dan untuk jenis kelamin lebih banyak perempuan,
kelompok kontrol terbanyak dengan namun secara teoritis, laki-laki lebih
tingkat pendidikan SD sejumlah 23 beresiko terkena hipertensi dikarenakan
lansia (63,9%). Karakteristik responden banyaknya aktifitas fisik yang akan
berdasarkan usia yang menjadi mempengaruhi system kerja jantung.
responden adalah rata-rata usianya Black & Izzo (2000) dalam Rahayu
adalah kurang lebih 69 tahun pada (2012) menyebutkan bahwa kejadian
kelompok intervensi dan 66 tahun pada hipertensi lebih sering menyerang laki-
kelompok kontrol. laki dibandingkan perempuan pada usia
dibawah 55 tahun dan akan sebanding
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika menginjak usia 55-75 tahun.
karakteristik responden menurut jenis Tingkat pendidikan yang banyak
kelamin pada kelompok intervensi ditemukan adalah dengan tingkat
terbanyak dengan jenis kelamin pendidikan SD, hal tersebut dapat
perempuan dan untuk kelompok kontrol memicu terjadinya hipertensi melewati
terbanyak dengan jenis kelamin banyak mekanisme. Orang dengan
perempuan. Sedangkan karakteristik pendidikan rendah akan minimal
responden menurut tingkat pendidikan terpapar informasi, baik informasi
pada kelompok intervensi terbanyak kesehatan maupun informasi lainnya.
dengan tingkat pendidikan SD dan untuk Sedangkan orang dengan pendidikan
kelompok kontrol terbanyak dengan tinggi akan mendapatkan informasi lebih
tingkat pendidikan SD. Karakteristik luas mengenai keadaan kesehatan, cara
responden berdasarkan usia yang menanggulangi dan penetapan gaya
menjadi responden adalah rata-rata hidup. Namun, terlepas dari masalah
usianya adalah kurang lebih 69 tahun pendidikan rendah dan tinggi, keduanya
pada kelompok intervensi dan 66 tahun dapat beresiko terkena hipertensi dan
pada kelompok kontrol. Usia menjadi bahkan dapat menurunkannya dengan
penting dalam pengaruhnya terhadap melihat pengalaman pribadi, lingkungan
hipertensi dikarenakan bahwa semakin sekitar dan dari orang lain.
orang bertambah dewasa atau tua akan
terganggu dan mengalami perubahan di Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tekanan
beberapa system, missal system Darah pada Penderita Hipertensi pre dan
kardiovaskuler. Rahayu (2012), resiko post di Desa Pasuruhan Kecamatan
kejadian hipertensi meningkat seiring Mertoyudan Kabupaten Magelang
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
dengan bertambahnya umur, semakin Kara Pre Post Pre Post
bertambah umur seseorang, maka kteris
tik Dia
Sist Dias
Sistole stol Sistole Diastole Sistole Diastole
kejadian hipertensi semakin meningkat. e
ole tole
Mean 167 115 157 105 169 119 162 113
Hal ini dianalisis terjadi karena Std. 1,15 1,15 1,19 2,60
Devia 1,15 1,15 1,51 3,88
perubahan struktur dan fungsi si
kardiovaskuler. Seiring bertambahnya
umur, dinding ventrikel kiri dan katub

4
Distribusi tekanan darah pada kelompok ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa
intervensi rata-rata tekanan darah sebelum marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah)
perlakuan adalah 167/115 mmHg dan dapat merangsang kelenjar anak ginjal
setelah perlakuan adalah 157/105 mmHg. melepaskan hormon adrenalin dan memacu
Sedangkan tekanan darah pada kelompok jantung berdenyut lebih cepat serta lebih
kontrol rata-rata tekanan darah sebelum kuat, sehingga tekanan darah akan
perlakuan adalah 169/119 mmHg dan meningkat. Jika stress berlangsung lama,
setelah perlakuan adalah 162/113mmHg. tubuh akan berusaha mengadakan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian sehingga timbul kelainan
distribusi tekanan darah pada kelompok organis atau perubahan patologis. Gejala
intervensi rata-rata tekanan darah sebelum yang muncul dapat berupa hipertensi atau
perlakuan adalah 167/115 mmHg dan penyakit maag (Prasetyorini, dalam Yunus,
setelah perlakuan adalah 157/107 mmHg. 2015).
Sedangkan tekanan darah pada kelompok
kontrol rata-rata tekanan darah sebelum Tabel 4.3 Hasil Analisis Statistik
perlakuan adalah 169/119 mmHg dan Wilcoxon Test Pada Tekanan darah
setelah perlakuan adalah 162/113 mmHg. Pasien Hipertensi di Desa Pasuruhan
Kedua kelompok memiliki hubungan atau Kecamatan Mertoyudan Kabupaten
pengaruh yang erat, namun perbedaan rerata Magelang.
mean (penurunan tekanan darah) lebih tinggi Kelompok
Tekanan
darah N Mean
Perbedaan
p-value
Rerata
pada kelompok intervensi, yang berarti pada Penyakit
Intervensi Pre Intervensi 36 167/115 8,78/9,58 0,000
kelompok intervensi yang diberikan air Post Intervensi 36 157/105
Kontrol Pre 36 169/119 6,81/5,86 0,000
rebusan daun sirih lebih efektif dalam Post 36 162/113
menurunkan tekanan darah dibanding yang
tidak diberikan pada kelompok kontrol. Berdasar tabel diatas dapat diketahui bahwa
Tekanan darah baik pada kelompok rata-rata perubahan pada kelompok
intervensi maupun kelompok kontrol intervensi pemberian rebusan daun sirih
disebabkan karena berbagai factor antara adalah 8,78 pada sistole dan 9,58 pada
lain faktor keturunan, usia dan gen. Jika diastole berarti penurunan yang dihasilkan
orang tua kita mempunyai tekanan darah signifikan, dengan hasil uji Wilcoxon pada
tinggi maka kemungkinan besar kita sebagai kelompok intervensi dengan nilai p-value:
anak-anaknya akan mengalami pula. Selain 0,000 yang berarti terdapat pengaruh yang
itu, sering bertambahnya usia akan berisiko bermakna setelah pemberian rebusan daun
besar mengalami tekanan darah tinggi sirih dengan nilai rerata tekanan darah pre
karena sifat elastis pembuluh darah adalah 167/115 dan post 157/105.
mengalami siklus penyempitan di dalamnya, Sedangkan rata-rata perubahan pada
maka akan mengakibatkan darah meningkat. kelompok kontrol yang tidak dilakukan
pemberian rebusan daun sirih adalah 6,81
Lansia 45-65 tahun baik pria maupun wanita pada sistole dan 5,86 pada diastole berarti
akan berisiko besar mengalami tekanan penurunan yang lebih rendah dari kelompok
darah tinggi namun yang parah pada pihak intervensi, hasil uji Wilcoxon pada
wanita. Faktor tambahan lain juga kelompok kontrol dengan nilai p-value:
mepengaruhi tekanan darah tinggi. Tekanan 0,000 dengan nilai rerata tekanan darah pre
darah tinggi akan tumbuh jika mengalami adalah 169/119 dan post 162/113. Walaupun
stres yang tinggi. Selain itu kegemukan, kedua kelompok memiliki hubungan atau
kurang bergerak dan berolahraga, kebiasaan pengaruh yang erat, namun perbedaan rerata
merokok dan berlebihan dalam mean (penurunan tekanan darah) lebih tinggi
mengkonsumsi minuman beralkohol, garam pada kelompok intervensi, yang berarti pada
dan makanan yang mengandung lemak yang kelompok intervensi yang diberikan rebusan
tinggi akan menyebabkan tekanan darah daun sirih lebih efektif dalam menurunkan
tinggi. Kurangi untuk mengkonsumsi tekanan darah dibanding yang tidak
makanan yang berserat dan alternatif diet diberikan pada kelompok kontrol.
yang tidak stabil dan seimbang. Stress atau

5
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- bermanfaat sebagai tanaman yang manjur
rata perubahan pada kelompok intervensi dan berkhasiat mengobati penyakit
pemberian rebusan daun sirih adalah 8,78 hipertensi. Selain untuk mengobati
pada sistole dan 9,58 pada diastole berarti Hipertensi daun sirih juga telah banyak
penurunan yang dihasilkan sangat digunakan orang untuk mengobati beberapa
signifikan, dengan hasil uji Wilcoxon pada penyakit antara lain diabetes militus,
kelompok intervensi dengan nilai p-value: hepatitis, batu ginjal, menurunkan
0,000 yang berarti terdapat pengaruh yang kolesterol, mencegah stroke, asam urat,
bermakna setelah pemberian rebusan daun kanker, radang liver, radang prostat, radang
sirih. Hasil rerata penurunan kelompok mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri
intervensi lebih tinggi dibanding kelompok sendi dan memperhalus kulit . Daun sirih
kontrol yang dengan hasil 6,81 pada systolee merupakan obat tradisional yang sudah lama
dan 5,86 pada diastole. Kedua kelompok digunakan oleh masyarakat Indonesia,
memiliki hubungan atau pengaruh yang erat, masyarakat biasa menggunakan daun ini
namun perbedaan rerata mean (penurunan untuk mengatasi hipertensi pada zaman
tekanan darah) lebih tinggi pada kelompok dahulu.
intervensi, yang berarti pada kelompok
intervensi yang diberikan rebusan daun sirih Tanaman memproduksi berbagai macam
lebih efektif dalam menurunkan tekanan bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang
darah dibanding yang tidak diberikan pada disebut dengan metabolit sekunder.
kelompok kontrol. Hasil analisis Metabolit sekunder tanaman merupakan
menunjukkan bahwa penurunan secara bahan yang tidak esensial untuk kepentingan
signifikan ditunjukkan pada kelompok tanaman hidup tersebut, tetapi mempunyai
intervensi yang diberikan perlakuan fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk
pemberian rebusan daun sirih. Keefektifan hidup lainnya. Metabolit sekunder yang
daun sirih tidak hanya mengatasi masalah diproduksi tanaman bermacam-macam
hipertensi, namun berbagai macam penyakit seperti alkaloid, trepenoid, isoprenoid,
lainnya. Amalia (2002) mengemukakan flavonoid, cyanogenic, glucoside, glu-
bahwa kegunaan daun sirih di lingkungan cosinolate dan non protein amino acid.
masyarakat dalam menyembuhkan beberapa Alkaloid merupakan metabolit sekunder
penyakit seperti, hipertensi (tekanan darah yang baling banyak di produksi tanaman,
tinggi) diabetes mellitus, jantung koroner, termasuk daun sirih merah. Alkaloid adalah
demam berdarah dengue (DBD). Berfokus bahan organik yang mengandung nitrogen
pada penelitian bahwa rebusan daun sirih sebagai bagian dari sistem heterosiklik.
dapat menurunkan tekanan arah pada Kandungan kimia lainnya yang terdapat di
penderita hipertensi (Amalia, 2002). daun sirih merah adalah minyak astiri
hidroksikavinol, kavicol, kavibetol,
Tekanan darah tinggi adalah keadaan di allyprokatenol, karvakrol, eugenol, p-
mana tekanan darah meningkat secara kronis cymene, cineole, caryofelen, kadimen
dalam jangka waktu yang lama. Disebabkan estragol, ter-penena dan fenil propada.
karena pembuluh darah menyempit dan Karena banyaknya kandungan zat/senyawa
timbul tumpukan-tumpukan lemak serta zat- kimia bermanfaat ini, daun sirih memiliki
zat lain yang merugikan tubuh. Tekanan manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat
darah 120/80 mmHg dikatakan tekanan tidak terkecuali untuk penurunan tekanan
darah yang normal. Namun jika tekanan darah. Daun sirih mempunyai banyak
darah 140/90 mmHg atau lebih sudah manfaat dalam pengobatan tradisional,
didiagnosa mempunyai tekanan darah tinggi. mempunyai potensi menyembuhkan
Pembahasan mengenai pengaruh daun sirih berbagai jenis penyakit.
terhadap penurunan tekanan darah juga
dikemukakan oleh Susilo (2013) yang Terkait kandungan daun sirih terhadap
mengemukakan daun sirih (Piper betle L penurunan tekanan darah adalah bahwa daun
atau Chavica aurculata Miq) selain cantik sirih dapat memberikan manfaat untuk
sebagai tanaman yang eksotik juga kesehatan tubuh manusia seperti dapat

6
memberikan anti kanker alami, antioksidan, 5.7 Terdapat pengaruh rebusan daun sirih
sebagai tumbuhan anti-inflantasi anti septic, terhadap penurunan tekanan darah pada
dan antidiabetik. Daun sirih dapat lansia hipertensi di desa Pasuruhan
memberikan manfaat banyak dan besar Kecamatan Mertoyudan Kabupaten
karenakan tumbuhan sirih mengandung Zat Magelang dengan nilai p-value=0,000.
(Flavonoid polivenol). Untuk pengobatan
hipertensi dengan daun sirih dianjurkan 5. DAFTAR PUSTAKA
untuk merebus 6 gram (5 lembar) daun sirih
dengan dua gelas air. Daun sirih sering
digunakan sebagai obat pada klinik herbal
Azizah, Utiya dan Sukarmin. 2004. Polimer.
sebagai bahan terapi terhadap suatu
Jakarta : Direktorat Jenderal
penyakit, salah satunya hipertensi. Hal ini
Pendidikan Dasar dan Menengah
dimungkinkan relatif aman pada penderita
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset
penyakit yang tidak bisa disembuhkan
Kesehatan Dasar; RISKESDAS.
dengan obat kimia atau memang sengaja
Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
dilarang menggunakan obat kimia. Sejak
Connel, W. D. dan Miller, J. G. 1995. Kimia
zaman dahulu, sirih merah sudah dipercaya
dan Ekotoksikologi Pencemaran,
sebagai tanaman yang memiliki khasiat yang
Alih Bahasa; Yanti Koestori.
tinggi, bahkan sampai ada yang
Jakarta: Universitas Indonesia.
mempercayai bahwa tanaman ini
Dalimartha, Setiawan. 2008. Care Your Self
mempunyai nilai spiritual sehingga harus
Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus..
disediakan pada upacara adat. Selain
Darmojo RB, Mariono, HH (2004). Geriatri
banyaknya kandungan yang baik untuk
(Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).
kesehatan, daun sirih juga memiliki banyak
Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit
manfaat untuk menyembuhkan beberapa
FKUI.
penyakit (Susilo, 2013).
Depkes. 2007. Pengobatan Komplementer
Tradisional-Alternatif. Diunduh
5. SIMPULAN pada tanggal 26 April 2012
5.1 Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui http://buk.depkes.go.id/
karakteristik responden menurut jenis Endang, P. 2003. Pengaruh Beberapa
kelamin pada kelompok intervensi dan Tanaman Obat Tradisional
kelompok kontrol terbanyak dengan Terhadap Proses Spermatogenesis
jenis kelamin perempuan. dan Kualitas Spermatozoa. Jurnal
5.2 Karakteristik responden menurut tingkat Kedokteran Yarsi, 11 (3), 67-73.
pendidikan pada kelompok intervensi Haryana, Iman. 2009. Klasifikasi Hiertensi
terbanyak dengan tingkat pendidikan SD berdasarkan Joint National
dan untuk kelompok kontrol terbanyak Committee 7 (JNC 7). Tersedia:
dengan tingkat pendidikan SD. http://dokter-
5.3 Gambaran tekanan darah pada kelompok medis.blogspot.co.id/2009/09/klasi
intervensi rata-rata tekanan darah fikasi-hipertensi.html DIpostkan
sebelum perlakuan adalah 167/115 14 September 2009.
mmHg. Hermawan, Asep. 2005. Penelitian Bisnis
5.4 Gambaran tekanan darah pada kelompok Paradigma Kuantitatif. Jakarta:
intervensi rata-rata tekanan darah setelah Gramedia Media Sarana Indonesia.
perlakuan adalah 157/105 mmHg. Manoi, Feri. 2007. “Sirih Merah Sebagai
5.5 Gambaran tekanan darah pada kelompok Tanaman Multi Fungsi”. Warta
kontrol rata-rata tekanan darah sebelum Penelitian Dan Pengembangan
perlakuan adalah 169/119 mmHg. Tanaman Industri. Volume 13
5.6 Gambaran tekanan darah pada kelompok Nomor 2. Agustus 2007
kontrol rata-rata tekanan darah dan
setelah perlakuan adalah 162/113
mmHg.

7
Maryam, S. Dkk. 2010. Asuhan
Keperawatan Pada Lansia.
Jakarta: Trans Info Media
Maryam, S, Dkk. 2010. Posbindu lansia.
Jakarta: CV. Trans Info Media
Maryam, S, Dkk. 2008. Mengenal Usia
Lanjut Dan Perawatannya.
Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi
4 volume 1.EGC. Jakarta
Rajab, Wahyudin. (2009). Buku Ajar
Epidemimologi. Jakarta: EGC
Riadi, Muchlisin. 2014. Pengertian, Jenis
dan Penyebab Hipertensi.
Tersedia:
http://www.kajianpustaka.com/201
6/01/pengertian-jenis-dan-
penyebab-hipertensi.html
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Vol.2
Edisi 8. Jakarta: EGC).

Sudewo, B. 2010. Basmi Penyakit dengan


Sirih Merah: Sirih Merah
Pembasmi Aneka Penyakit.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Susilo, Pandji. 2013. Obat Hipertensi.
Tersedia:
http://www.obathip.com/2013/02/o
bat-hipertensi-sirih-merah.html
dipostkan: Jum'at, 01 Februari
2013
Yunus, Nur Faizin. 2015. Hipertensi
(Tekanan Darah Tinggi). Tersedia:
http://nurfaizinyunus.blogspot.co.i
d/2015/07/hipertensi-tekanan-
darah-tinggi.html dipostkan: Rabu,
01 Juli 2015

Http/depkes.go.id/article/view/15052700010
/pelayanan-dan-peningkatan-
kesehatan-usia-lanjut.html, 2015

Anda mungkin juga menyukai