Anda di halaman 1dari 6

Contoh laporan Ekstrakulikuler

Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar jam
belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah
dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan
kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini
diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis
kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.
Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga,
pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-
siswi itu sendiri.
Pengertian ekstrakurikuler secara etimologi berasal dari dua kata yaitu “ekstra” yang
berarti tambahan dan “kurikuler” yang berarti rencana, susunan rencana pelajaran”. Dengan
demikian secara etimologi ekstra kurikuler diartikan sebagai rencana pelajaran yang berbentuk
tambahan. Adapun pengertian ekstrakulikuler menurut Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia
adalah “kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum
standar”.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan aplikasi dari fungsi pendidikan sebagaimana diatur
dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggungjawab”.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan (2008), kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah
satu jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh
siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan
memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan
pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap dan nilai-nilai.
Pengertian ekstrakurikuler menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) yaitu suatu
kegiatan yang berada di luar program yang tertulis didalam kurikulum seperti latihan
kepemimpinan dan pembinaan siswa.
Adapun pengertian ekstrakurikuler menurut Abdurrahman Saleh adalah “kegiatan
pembelajaran yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan siswa agar memiliki kemampuan dasar
panunjang”. Rumusan yang hampir sama tentang ekstrakulikuler didefinisikan oleh Departemen
Agama RI yaitu: “Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar
jam pelajaran untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki
oleh peserta didik baik berkenaan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatnya maupun
dalam pengertian khusus untuk membimbing siswa dalam mengembangkan potensi dan bakat
yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan”.
Berdasarkan beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan
ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan siswa
agar memiliki kemampuan dasar penunjang, melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun
pilihan di sekolah.
Ekstrakulikuler atau biasa yang disebut ekskul adalah suatu kegiatan diluar jam
pembelajaran sekolah dan bertujuan untuk menggali setiap potensi siswa dalam setiap ekskul
yang diikuti oleh siswa tersebut. Suatu sekolah mengadakan ekskul bukan tanpa tujuan. Tujuan
suatu sekolah mengadakan ekskul adalah untuk menghilangkan rasa jenuh para pelajar dari
kegiatan kurikuler biasa. Selain itu, ekskul juga dapt mengembangkan dan menyalurkan bakat
yang sudah dimiliki murid tersebut.
Ekskul juga memiliki manfaat yang banyak sekali. Di antaranya adalah menambah teman
yang belum kita kenal, mendapat pengalaman baru, mendapat ilmu dan juga keterampilan baru.
Ada beberapa jenis ekskul, diantaranya : akademis dan olahraga. Yang bersifat akademis
biasanya ekskul yang berhubungan dengan pelajaran - pelajaran yang ada di sekolah contohnya
English club. Yang bersifat olahraga contohnya ekskul sepak bola, basket, softball dll.
A. Kegiatan Ekstrakulikuler di SD Muhammadiyah Baturan.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan non akademik yang dilaksanakan setelah jam
sekolah berakhir. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan selama PPL di SD Muhammadiyah
Baturan adalah sebagai berikut:

1. Ekstrakurikuler Komputer

Ekstrakurikuler komputer dilaksanakan setiap hari senin pukul 16:00-17:00 WIB.


Kegiatan dalam ekstrakurikuler komputer adalah mengajarkan tentang komputer dari yang paling
dasar seperti nama-nama perangkat komputer beserta kegunaannya serta cara menjalankan
komputer dengan baik dan benar. Sejauh ini yang sudah dilakukan penulis pada saat kegiatan
ekstrakurikuler adalah pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi, nama-nama perangkat
komputer beserta kegunaannya, menggambar perangkat-perangkat komputer serta cara
menjalankan dan mematikan komputer yang benar. Kendala-kendala dalam kegiatan ini anatara
lain perangkat komputer yang sedikit sehingga ketika akan praktek harus bergantian jadi kurang
efektif. Kegiatan ini bermanfaat untuk mengajarkan siswa mengenal, memahami dan
mengoperasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik dan benar. Dengan memahami
teknologi informasi dan komunikasi diharapkan siswa kelak memiliki ketrampilan dalam bidang
tersebut yang nantinya akan berguna dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Ekstrakurikuler BTA (Baca Tulis Al-Qur’an)

Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tullis Al Qur’an (BTQ) adalah sebuah kegiatan membaca
Al Qur’an dengan tartil, artinya jelas, racak dan teratur, sedang menurut istilah ahli qiro`at ialah
membaca Al Qur`an dengan pelan-pelan dan tenang, beserta dengan memikirkan arti-arti Al
Qur`an yang sedang dibaca, semua hukum tajwid dan waqof terjaga dengan baik dan benar /
terpelihara dengan sempurna.
Ekstrakurikuler BTA dilaksanakan setiap hari rabu pukul 16:00-17:00 WIB. Kegiatan
ekstrakurikuler BTA adalah mengajarkan kepada siswa tentang membaca dan menulis Al-Qur’an
dengan baik dan benar. Sejauh ini penulis telah melakukan kegiatan dalam ekstrakurikuler BTA
antara lain mengenalkan huruf hijaiyah, cara melafalkan huruf hijaiyah, ilmu tajwid serta tanda
baca dalam Al-Qur’an. Kegiatan ini bermanfaat untuk mengajarkan siswa tentang cara membaca
dan menulis Al-Qur’an supaya siswa nantinya bisa membaca, menulis, memahami dan
mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

3. Ekstrakurikuler Hizbul Wathon

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (disingkat HW) adalah salah satu organisasi otonom
(ortom) di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Ortom Muhammadiyah lainnya adalah:
'Aisyiyah, Nasyiatul 'Aisyiyah (NA), Pemuda Muhammadiyah (PM), Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM), Tapak Suci Putera Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
(IPM).
HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH
Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat beliau selesai
memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan Pandu di alun-alun Mangkunegaran. Gerakan ini
kemudian meleburkan diri ke dalam Gerakan Pramuka pada 1961, dan dibangkitkan kembali
oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10
Sya'ban 1420 H (18 November 1999 M) dan dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003
tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003)
HW berasaskan Islam. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan
pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak
karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi
kader persyarikatan, umat, dan bangsa.
Di lingkungan sekolah dasar HW merupakan ekstrakulikuler yang kegiatannya mirip
dengan pramuka akan tetapi khusus di lingkungan organisasi Muhammadiyah. Hizbul Wathon
merupakan jenis kegiatan pengembangan diri yang sangat bermanfaat bagi siswa. Kegiatan ini
dilakukan setiap hari jum’at mulai pukul 14:00-16:00 WIB. Kegiatan-kegiatan yang pernah
diajarkan dalam ekstrakurikuler Hizbul Wathon antara lain adalah sebagai berikut:\

 Baris berbaris

 Permainan

 Pengenalan Hizbul Wathon secara dasar.


 Latihan upacara

 Mencari jejak

Selain itu kegiatan Hizbul Wathon juga mengajarkan banyak hal mulai dari kedisiplinan,
kekompakan, solidaritas dan kebersamaan.

4. Ekstrakurikuler MAPSI

Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) adalah lomba
yang dilaksanakan oleh kelompok kerja guru agama islam yang ada di kecamatan colomadu.
Untuk menghadapi lomba MAPSI maka pihak sekolah bimbingan peserta lomba MAPSI dengan
mengadakan Ekstrakurikuler MAPSI. Ekstrakurkuler ini dilaksanakan setiap hari senin –jum’at
dari tanggal 27 Agustus 2013 samapi tanggal 13 September 2013. Dalam ekstrakurkuler ini
penulis mendapat tugas untuk membimbing lomba kaligrafi. Dalam kegiatan ini, siswa yang
dibimbing bernama Rafli Hendri Yanto dan Christina Fitri Febiana kelas 6 SD Muhammadiyah
Baturan. Ungkapan kaligrafi diambil dari kata Latin “kalios” yang berarti indah, dan “graph”
yang berarti tulisan atau aksara. Dalam bahasa Arab tulisan indah berarti “khath” sedangkan
dalam bahasa Inggris disebut “calligraphy”.
Arti seutuhnya kata kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk
huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara penerapannya menjadi sebuah tulisan yang tersusun.
Atau apa-apa yang ditulis di atas garis-garis sebagaimana menulisnya dan membentuknya mana
yang tidak perlu ditulis, mengubah ejaan yang perlu diubah dan menentukan cara bagaimana
untuk mengubahnya.
Sedangkan pengertian kaligrafi menurut Situmorang yaitu suatu corak atau bentuk seni
menulis indah dan merupakan suatu bentuk keterampilan tangan serta dipadukan dengan rasa
seni yang terkandung dalam hati setiap penciptanya.
Kaligrafi merupakan seni arsitektur rohani, yang dalam proses penciptaannya melalui alat
jasmani. Kaligrafi atau khath, dilukiskan sebagai kecantikan rasa, penasehat pikiran, senjata
pengetahuan, penyimpan rahasia dan berbagai masalah kehidupan. Oleh sebagian ulama
disebutkan “khat itu ibarat ruh di dalam tubuh manusia”.
Padaawal kegiatan pembimbing menyeleksi siswa yang akan ikut lomba kaligrafi dengan
menggambar secara mandiri. Setelah menyeleksi siswa pembimbing selanjutnya memfokuskan
anak untuk menggambar kaligrafi dengan contoh dan penulisan yang bagus sesuai arahan
pembimbing. Siswa selanjutnya dilatih menulis kaligrafi tanpa melihat contoh kaligrafi yang
sudah ada. Setelah siswa mahir dalam menulis kaligrafi dilanjutkan dengan mewarnai gambar
tersebut menggunakan krayon. Pembimbing lebih memfokuskan ketelitian mewarnai dengan
krayon dan cara mencampur krayon atau (miks) pada gambar kaligrafi. Lomba kaligrafi
mendapat juara 5 atau harapan 2 pada lomba MAPSI untuk lomba putri sedangkan untuk laki-
laki tidak mendapatkan juara. Hal tersebut terjadi dikarenakan salah satunya adalah adanya
ketidak sesuaian antara informasi yang di dapat sebelum lomba. Dimana antara kegiatan lomba
dengan latihan mengalami perubahan yang banyak yaitu:

1. Ukuran kertas gambar lebih kecil saat lomba yaitu A3 sedangkan dalam informasi yang
telah didapat dan peserta lomba pada saat latihan menggunakan kertas yang lebih besar
yaitu A2.

2. Pada proses pewarnaan gambar kaligrafi ternyata boleh menggunakan beragam alat
warna sedangkan informasi yang diperoleh pembimbing menggunakan krayon dan cat air
sehingga peserta lomba dilatih hanya menggunakan krayon.

3. Pada saat lomba ternyata tidak hanya menggambar kaligrafi saja namun menulis sirat
pendek dengan empat bahasa yaitu B. Arab, B. Jawa, B. Inggris, B. Indonesia, sedangkan
dari informasi yang di dapat peserta lomba hanya menggambar kaligrafisehingga
padasaat lomba tidak ada persiapan sama sekali ketika peserta melaksanakan lomba
menulis dengan empat bahasa.

Anda mungkin juga menyukai