Anda di halaman 1dari 18

No.

Dokumen :

P.PDN.12/2017
UPTD PUSKESMAS BLABAK
Revisi : 00
KABUPATEN KEDIRI
Tgl.Berlaku : 11 Januari

2017

AKREDITASI
PEDOMAN PMKP
PUSKESMAS

KEDIRI
2019
BAB I

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 0


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin selektif dan


berpengetahuan mengharuskan Puskesmas selaku salah satu penyedia jasa
pelayanan kesehatan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk
dapat meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah
pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan/ pelanggan selama ini telah
sesuai dengan harapan pelanggan/ pelanggan atau belum.
Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan dii
Indonesia maka Puskesmas perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan
dengan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas sehingga dalam hal ini
Puskesmas terlebih pada Puskesmas yang dilengkapi dengan unit rawat inap
dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari pada Staf serta
meningkatkan fasilitas/ sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan
kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan.
Pelayanan bermutu adalah pelayanan yang profesional,merupakan
hakpelanggan. Dalam memberikan pelayanan yang bermutu berarti
memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Pelayanan yang bermutu memberi
peluang untuk memenangkan persaingan. Pelayanan yang diberikan melibatkan
berbagai pihak terkait. Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari
sebuah proses yang berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang
memuaskan. Dalam perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu
pelayanan Puskesmas tidak hanya disorot dari aspek klinis medisnya saja
namun juga dari aspek keselamatan pelanggan dan aspek pemberian
pelayanannya, karena muara dari pelayanan Puskesmas adalah pelayanan
jasa.
Kualitas Mutu dikaitkan dengan keselamatan pelanggan adalah tingkat
dimana pelayanan kesehatan untuk individu maupun populasi mampu
menghasilkan outcome pelayanan sesuai dengan yang diharapkan dan
konsisten dengan pengetahuan profesional terkini, atau secara singkat
berpedoman pada STRUKTUR, PROSES, OUTPUT, dan OUTCOME.
Peningkatan Mutu dan keselamatan pelanggan sebenarnya sudah ada
(tertanam) dalam kegiatan pekerjaan sehari-hari dari tenaga kesehatan
profesional dan tenaga lainnya. Pada waktu dokter dan perawat menilai
kebutuhan pelanggan dan upayanya mengurangi risiko. Bab ini dapat
membantu untuk melakukan perbaikan nyata dalam hal menolong pelanggan

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 1


dan mengurangi risiko. Demikian juga bagi para manajer, pendukung staf dan
lainnya, mereka dapat menerapkan standar pada pekerjaan sehari-hari untuk
menuju pada proses lebih efisien, penggunaan sumber daya lebih rasional dan
risiko fisik dikurangi.
Bab ini menekankan bahwa perencanaan, perancangan, monitor, analisis
dan perbaikan proses klinik serta manajemen harus di kelola dengan baik
dengan sifat kepemimpinan jelas agar tercapai hasil maksimal. Pendekatan ini
memberi arti bahwa sebagian besar proses pelayanan klinik terkait dengan satu
atau lebih unit pelayanan lainnya maupun dengan kegiatan dari individual
lainnya. Juga pendekatan ini memperhitungkan keterikatan antara mutu klinik
dan manajemen. Jadi, upaya untuk memperbaiki proses harus merujuk pada
pengelolaan manajemen mutu dari organisasi dengan kendali dari komite
perbaikan mutu dan keselamatan pelanggan.
Pembangunan kesehatan di Indonesia telah diarahkan guna tercapainya
kesadaran, kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Penyelenggaraan pembangunan
kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya yang harus dilakukan
secara terpadu dan berkesinambungan sehingga mencapai tujuan yang optimal
Keselamatan pelanggan merupakan isu utama akhir-akhir ini baik dii
Indonesia maupun di Luar Negeri. Diperlukan kepedulian pengambil kebijakan,
manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pelanggan.
Berbagai seminar, workshop, dan pelatihan banyak diadakan: patient safety,
risk management, clinical audit, patient safety indicators – dengan berbagai
motif. Error dalam pelayanan klinis umum terjadi dan berbiaya tinggi. 50 % KTD
disebabkan oleh “preventable medical errors,” yang berakibat 98.000 kematian
pertahun, dan menghabiskan biaya 29 milyar dollar setahun. Error dalam
pemberian obat (Medication errors) menunjukkan proporsi yang signifikan dari
kejadian tidak diharapkan (KTD) yang dapat dicegah. Preventable medication
errors berkontribusi kematian pada lebih dari 7,000 orang pertahun pelanggan
rawat inap dan puluhan ribu pada pelanggan rawat jalan.

Adapun 6 sasaran keselamatan pelanggan di UPTD Puskesmas Blabak


adalah sebagai berikut:

Sasaran I : Ketepatan identifikasi identitas pasien


Sasaran II : Peningkatan komunikasi efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
Sasaran IV : Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat operasi

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 2


Sasaran V : Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko jatuh.

Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan kesehatan :


1. Risiko yang terkait dengan pelayanan pelanggan.
2. Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis.
3. Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan yang lain.
4. Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan alat)

B. TUJUAN

1. Tujuan umum: meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di UPTD


Puskesmas Blabak.
2. Tujuan khusus:
a. Meningkatkan mutu pelayanan klinis.
b. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien.

C. SASARAN PEDOMAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian dan wawasan terkait peningkatan mutu klinis
dan keselamatan pasien
2. Terwujudnya keterpaduan dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu klinis
dan keselamatan pasien di UPTD Puskesmas Blabak.

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN


Ruang lingkup Pedoman PMKP UPTD Puskesmas Blabak Kabupaten Kediri meliputi
pengertian terkait dalam bidang mutu klinis dan keselamatan pasien, metode
pengumpulan data mutu klinis dan keselamatan pasien, metode pelaporan analisis
mutu klinis dan keselamatan pasien.

E. BATASAN OPERASIONAL
1. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) : setiap kejadian yang tidak disengaja
dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada
pasien. IKP terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), dan Kejadian Potensial Cedera
(KPC).
2. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) : adalah insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien cedera atau hasil yang tidak sesuai dengan harapan, yang
terjadi bukan karena kondisi pasien tetapi oleh karena penanganan klinis atau
karena ketidaksesuaian prosedur
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) : adalah insiden yang berpotensi
menimbulkan cedera pada pasien tapi yang belum sampai terpapar ke pasien
sehingga tidak ada cedera pada pasien.

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 3


4. Kejadian Tidak Cedera (KTC) : adalah insiden yang berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien dan sudah terpapar ke pasien, tetapi
ternyata tidak menimbulkan cedera pada pasien.
5. Kejadian Potensial Cedera (KPC) : adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tapi belum terjadi.
6. Kejadian Sentinel : adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan dan telah
mengakibatkan kematian atau cedera fisik / psikologi serius, atau kecacatan
pada pasien.
7. Termasuk di dalam kejadian sentinel antara lain : kematian yang tidak dapat
diantisipasi dan tidak berhubungan dengan penyebab alami dari penyakit
pasien atau kondisi medis dasar pasien; bunuh diri, kehilangan permanen dari
sebagian besar fungsi tubuh yang tidak berhubungan dengan penyakit dasar
pasien; pembedahan yang salah lokasi / salah prosedur / salah pasien;
penculikan bayi atau bayi yang dibawa pulang oleh orang tua yang salah.
8. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien : adalah suatu sistem yang
mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, menganalisa dan
mengantisipasi / mengelola / mengendalikan insiden secara
berkesinambungan.

BAB II
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN

A. PENGERTIAN
1. Peningkatan Mutu

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 4


Pendekatan pendidikan (edukasi) berkelanjutan dan perbaikan proses-proses
pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pelangga dan pihak-pihak
yang berkepentingan lainnya.

2. Keselamatan Pasien
Suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pelanggan lebih aman
yang meliputi akses risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pelanggan, pelaporan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

3. Insiden Keselamatan Pasien


Setiap kejadian yg tidak disengaja & kondisi yg mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri
dari Kejadian Tidak Diharapkan(KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial Cedera (KPC).

4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)


Suatu insiden yang mengakibatkan cedera pada PASIEN akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi
pelanggan. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan
kesalahan medis.

5. Kejadian Nyaris Cidera (KNC)


Suatu insiden yang tidak menyebabkan cidera pada pelanggan akibat
melaksanakan suatu tindakan (comission) atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil (omission), dapat terjadi karena keberuntungan
(misalnya pelanggan menerima suatu obat kontraindikasi tetap tidak timbul
reaksi obat), karena “pencegahan” (suatu obat dengan overdosis lethal akan
diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat
diberikan), atau “peringanan” (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan,
diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya).

6. Kejadian Potensial Cidera (KPC)


Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
terjadi insiden.

2. KTC ( Kejadian Tidak Cedera )


Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah
terpapar ke pelanggan, tetapi tidak timbul cedera.

3. Sentinel Event

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 5


Segala kejadian tidak diharapkan (KTD) yang berakibat pada kematian atau
kehilangan fungsi secara permanen baik sebagian maupun seluruh, yang
tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit dari pelanggan, dan juga
terjadinya kesalahan pembedahan (salah sisi, salah prosedur atau salah
pelanggan). Setiap sentinel event akan dilakukan analisa akar masalah (Root
Cause Analysis).

4. Medical Error
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pelanggan. Kesalahan termasuk
gagal melaksanakan sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan rencana
yang salah untuk mencapai tujuannya. Dapat akibat melaksanakan suatu
tindakan (commission) atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan (omission).

B. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Tim PMKP adalah petugas pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Blabak yang terdiri
dari dokter, perawat, dan bidan.

C. JADWAL KEGIATAN

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 6


PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 7
BAB III
TATA LAKSANA KEGIATAN

A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien berlingkup di area Unit
Kesehatan Perorangan UPTD Puskesmas Blabak.
1. Membangun budaya mutu klinis dan keselamatan pasien
2. Membangun sistem pelaporan kejadian
3. Mengimplementasikan solusi pencegahan cidera
4. Mengimplementasikan upaya peningkatan mutu klinis

B. Metode
Metoda pengumpulan data yang terdiri dari :
1. Survey Rekap Data
Didapat dari hasil mentah tiap unit yang direkap setiap bulan sekali.

2. Pelaporan / Surveillance
Goal dari metode pengumpulan data ini adalah tersedianya data, baik data
mentah maupun data yang telah diolah (misalkan indikator).

Metoda analisa data yang terdiri dari :


1. Audit / Investigasi
Adalah pengawasan yang dilakukan terhadap masukan (input), proses,
lingkungan dan keluaran (output), apakah dilaksanakan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan oleh UPTD Puskesmas Blabak.

2. Review
Merupakan penilaian terhadap perilaku mutu klinis dan keselamatan pasie di
UPTD Puskesmas Blabak. Penilaian dilakukan dengan menilai hasil survey
yang kemudian dirapatkan dan dibandingkan dengan standar/sistem yang
berlaku di UPTD Puskesmas Blabak. Yang kemudian bila terjadi
ketidaksesuaian dengan standar, maka diupayakan untuk mencari rencana
tindak lanjut.

BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 0


A. LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PELANGGAN
Pelaporan secara tertulis setiap kejadian nyaris cedera (KNC), kejadian tidak
diharapkan (KTD), kejadian potensi cedera (KPC), kejadian tidak cedera (KTC)
dan sentinel yang menimpa pelanggan selama menjalani proses pengobatan
oleh petugas kesehatan di UPTD Puskesmas Blabak.
Prinsip Pelaporan Insiden :
1. Fungsi utama pelaporan insiden adalah untuk meningkatkan keselamatan
pelanggan melalui pembelajaran dari kegagalan / kesalahan. Pelaporan
insiden harus aman. Staf tidak boleh dihukum karena melapor.
2. Pelaporan Insiden hanya akan bermanfaat kalau menghasilkan respons
yang konstruktif, minimal memberi umpan balik tentang data KTD dan
analisisnya. Idealnya, juga menghasilkan rekomendasi untuk perubahan
proses dan sistem. Analisis yang baik & proses pembelajaran yang
berharga memerlukan keahlian/keterampilan. Tim PMKP & MENRIS harus
menyebarkan informasi, pengembangan solusi dan rekomendasiperubahan.
3. Penilaian Matriks Grading Risiko
Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kuantitatif untuk
menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan
probabilitasnya.
a. Dampak/ consequences
Penilaian dampak akibat suatu kecelakaan berdasarkan jenis cederanya
dan kemampuan korban kembali ke pekerjaannya.

Tingkat Dampak
1 2 3 4 5
Insignificant Minor Moderate Major Catastropik
Cidera Tidak ada Dapat Berkurangnya
Cedera Kematian
cidera diatasi fungsi motorik/
luas,
dengan sensorik,kehilangan
pertolongan memperpanjang
fungsi
pertama perawatanutama
permanen
Pelayanan/ Terhenti < 8 Terhenti 8 - Terhenti > 24 Terhenti > Terhenti
Operasional jam 24 Jam jam - 68 jam 168 jam permanen
Biaya/ Kerugian Kerugian Kerugian Kurugian Kerugian
Keuangan sangat ringan sedang besar sangat

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 1


ringan besar/
< Rp. Rp. 100.000 > Rp. 1.000.000 >Rp. Extensive
100.000 – 1.000.000 – 10.000.000 10.000.000 > Rp.
– 100.000.0
100.000.000 00

b. Probabilitas/ likehood
Penilaian tingkat probabilitas risiko adalah seberapa seringnya insiden
tersebut terjadi.

Tingkat Probability

TINGKAT DESKRIPTIF
RESIKO
1 Sangat Jarang (>5th/kali)
2 Jarang (>2-5 th/kali)
3 Mungkin (1-2 th/kali)
4 Sering (Beberapa kali/th)
5 Sangat Sering (tiap minggu/bulan)

Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, dimasukkan dalam ke


Tabel Matriks Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari
warna bands risiko.
 SKOR RISIKO
SKOR RISIKO = Dampak x Probability
 BANDS RISIKO
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat
warna yaitu : Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna “bands” akan
menentukan Investigasi yang akan dilakukan:
 Bands BIRU dan HIJAU : Investigasi sederhana
 Bands KUNING dan MERAH : Investigasi Komprehensif / RCA.

Penilaian Matriks Resiko

Probabilitas Tidak Minor Moderat Mayor Katastropik


Signifikan
1 2 3 4 5
Sangat Sering MODERAT MODERAT TINGGI EKSTRIM EKSTRIM
Terjadi (Tiap
Minggu/Bulan)
5

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 2


Sering Terjadi MODERAT MODERAT TINGGI EKSTRIM EKSTRIM
(beberapa kali/th)
4

Mungkin Terjadi RENDAH MODERAT TINGGI EKSTRIM EKSTRIM


(1-<2th/kali)
3

Jarang Terjadi RENDAH RENDAH MODERAT TINGGI EKSTRIM


(>2-<5th/kali)
2

Sangat Jarang RENDAH RENDAH MODERAT TINGGI EKSTRIM


Terjadi (>5th/kali)
1

ALUR PELAPORAN KECELAKAAN

Unit tempat ATASAN LANGSUNG KETUA TIM KA.PUSKESMAS


kejadian (Koordinator/Supervisor) MUTU

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 3


Analisa Laporan/
Simple
Insiden Incident Investigation dan
Report Regrading

Tangani
1x24 JAM
Ciderake UGD
KerusakanAlatMed
ikkeMentenance
Medik Atasan RCA RCA
Kerusakansistemu langsung (Senior (Direksi)
tilitas (Air
&Listrik)
Manager)
keMentenance 1x24 JAM
Building
Masalahkeamanan
ke Dept. GA Grading
Masalah B3
keSanitasi
LAPORAN
Rekomendasi

Investigasi Investigasi
sederhana sederhana
(Supervisor/ (Manajer)
Koordinator)

1 minggu

1 MINGGU 2 MINGGU

REKOMENDASI
Feed
back ke
unit

FORMULIR LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

UPTD PUSKESMAS BLABAK

LAPORAN INSIDEN

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 4


RAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAKSIMAL 2x24 JAM

A. DATA PASIEN
Nama :
No. MR : Ruangan:
Umur :
Kelompok Umur :  0-1 bulan  > 1 bulan - 1 tahun
 > 1 tahun - 5 tahun  > 5 tahun - 15 tahun
 > 15 tahun - 30 tahun  > 30 tahun - 65 tahun
 > 65 tahun

Jenis Kelamin :  Laki-laki  Perempuan

Penanggung
Biaya pasien :  Pribadi  Asuransi Swasta
 BPJS  Lain-lain
Tanggal Masuk
Ke Puskesmas : Jam:

B. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal : Jam:
2. Insiden :
3. Kronologis Insiden:

4. Jenis Insiden* :
 Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
 Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel (Sentinel
Event)
RAHASIA
 Kejadian Tidak Cedera / KTC
 KPC
5. Orang Pertama yang Melaporkan Insiden*
 Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
 Pasien
 Keluarga / Pendamping pasien
 Pengunjung
 Lain-lain .......................................................................... (sebutkan)

6. Insiden Terjadi pada*


 Pasien
 Lain-lain ........................................................................................... (sebutkan)
Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien
7. Insiden Menyangkut Pasien :
 Pasien UGD
 Pasien Poli Umum
 Pasien Poli Gigi

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 5


 Pasien Poli KIA
 Lain-lain .......................................................................................... (sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian ................................................................ (sebutkan) (Tempat
pasien berada)
9. Akibat Insiden terhadap Pasien*
 Kematian
 Cedera Irreversibel / Cedera Berat
 Cedera Reversibel / Cedera Sedang
 Cedera Ringan
 Tidak ada cedera
10. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :

11. Tindakan dilakukan oleh*


 Tim : terdiri dari : ......................................
 Dokter
 Perawat
 Petugas lainnya ................................................................................
12. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
 Ya  Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja
tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?

Pembuat Laporan : Penerima Laporan :

Paraf : Paraf :

Tgl Lapor : Tgl Terima :

Grading Risiko Kejadian* (Diisi oleh atasan pelapor) :


BIRU HIJAU KUNING MERAH
NB. * = pilih satu jawaban.

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 6


BAB VIII
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi meliputi kegiatan pemantauan dampak resiko,


pengkajian efektifitas kegiatan yang dilakukan dan perubahan prioritas resiko pada
setiap tahapan :
1. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya.
2. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap
bulan sesuai dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang
dicapai pada bulan tersebut.
3. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan.
4. Monitoring dan evaluasi sensus harian indikator mutu dan pelaporan
dilakukan setiap bulan.
5. Dilakukan pencatatan dan pelaporan indikator pelayanan klinis dari tiap
ruang pelayanan.
6. Dilakukan pelaporan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis tiap
tiga bulan oleh ketua PMKP kepada Ketua Mutu dengan tembusan
kepada Kepala Puskesmas, dan didistribusikan kepada penanggung
jawab ruangan terkait untuk ditindak lanjut.
7. Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan
klinis oleh Ketua mutu kepada Kepala Puskesmas.

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 7


BAB IX
PENUTUP

Demikian telah disusun panduan peningkatan mutu dan keselamatan


pelanggan UPTD Puskesmas Blabak. Diharapkan dengan panduan ini, dapat
dipakai sebagai acuan kerja dalam meningkatkan mutu pelayanan.

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 8


DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 11 tahun 2017. 2017.


Keselamatan Pasien

Indikator Kinerja Berbasis Standar Pelayanan Minimal BLUD 2018

Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko Fasilitas Kesehatan Tingkat


Pertama. 2018. Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan: Jakarta

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Page 9

Anda mungkin juga menyukai