Aplikasi Dioda Sebagai Penyearah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

Nama : Ikhwan Zuhri

Kelas : LT-2D

No. : 11

APLIKASI DIODA SEBAGAI


PENYEARAH/RECTIFIER
1) RANGKAIAN PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG (HALF WAVE)
Dioda berfungsi menyearahkan/merubah tegangan input ac (bolak-balik) menjadi dc
(searah). Tegangan ac merupakan gelombang sinus bolak-balik, yang akan berganti dari
gelombang positif ke negative secara terus menerus.
Gambar di bawah ini merupakan rangkaian penyearah setengah gelombang dengan
menggunakan satu buah dioda. Resistor dipasang sebagai tahanan beban rangkaian agar arus
yang melewati dioda tidak terlalu besar sehingga dapat merusak dioda

Gambar 1. Rangkaian penyearah setengah gelombang menggunakan satu dioda


Prinsip kerja rangkaian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negatif (-), Dioda dalam kondisi bias
maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif. Karena diode dalam kondisi On,
maka Arus akan mengalir dari titik A – Dioda – R dan kembali ketitik B-. karena arus
mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan output (Vout) sebesar Vin x
0.386.
2. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-) dan B positif (+), Dioda dalam kondisi
bias mundur karena kaki anoda mendapat tegangan negatif. Sehingga dioda dalam
kondisi off, maka tidak ada Arus yang mengalir. Kondisi ini menyebakan tegangan
output (Vout) sama dengan 0/tidak ada.

Gambar di bawah ini merupakan hasil penyearahan oleh diode dengan rangkaian
setengah gelombang. Terlihat bahwa setengah gelombang dari gelombang ac (sinus) seperti
ditahan sehingga hanya ada gelombang positif.

Gambar 2. Bentuk gelombang input dan output penyearah setengah gelombang

Karena hanya setengah gelombang yang baru bisa digunakan rangkaian semacam ini
disebut penyearah setengah gelombang. Sehingga pada rangkaian ini tegangan output (Vout)
masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan tegangan inputnya (Vin). Untuk meningkatkan
efektifitas keluaran tegangan dc hasil penyearah dapat menggunakan tapis (Filter) yang bisa
bersifat kapasitif maupun induktif.
Jika menggunakan kapasitor maka filter dipasang seri, kapasitor ini sangat efektif sebagai
tapis karena sifatnya yang dapat menyimpan dan melepas muatan. Sedangkan apabila
menggunakan inductor maka bisa dipasang seri maupun parallel tetapi umumnya seri. Karena
inductor berasal dari lilitan (coil) yang punya sifat menyimpan muatan maka ketika
menggunakan tapis ini harus dilengkapi dengan diode flywheel yang mampu men-short-kan
muatan yang ada dalam coil sehingga tidak menyebabkan gangguan arus. Berikut gambar
rangkaian penyearah setengah gelombang menggunakan tapis beserta tegangan hasil keluaran
(Vout).

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


Gambar 3. Rangkaian penyearah setengah gelombang mengunakan tapis beserta bentuk
gelombang input dan outputnya

Dengan menambahkan kapasitor paralel dengan beban R pada rangkaian penyearah


setengah gelombang, maka riak tegangan akan sangat ditekan. Sebagaimana kita ketahui,
kapasitor dapat menyimpan energi. Pada saat tegangan sumber naik, kapasitor akan terisi sampai
mencapai tegangan maksimum. Pada saat tegangan sumber menurun, kapasitor akan melepaskan
energi yang disimpannnya melalui beban (karena pada saat ini dioda tidak konduksi). Dengan
demikian beban akan tetap memperoleh aliran energi walaupun dioda tidak konduksi.
Selanjutnya bila dioda konduksi lagi, kapasitor akan terisi dan energi yang tersimpan ini akan
dilepaskan lagi pada waktu dioda tidak konduksi, dan demikian seterusnya. Berikut gelombang
Filter semacam ini tentu saja dapat pula digunakan pada penyearah gelombang penuh.

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


1. RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG PENUH (FULL WAVE)
a. Dengan 2 buah diode
Penyearah tegangan dengan menggunakan 2 buah diode memerlukan transformator/trafo
yang mempunyai terminal CT (center tep/titik tengah). Dioda akan bekerja secara bergantian.
Sehingga tegangan pada output akan selalu ada. Prinsip kerja rangkaian bias dijelaskan sebagai
berikut:
1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negatif (-), Dioda D1 dalam
kondisi bias maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif dan D2 dalam kondisi
bias mundur (off). Karena dioda D1 dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari
titik A – D1 – R dan kembali ketitik CT. Karena arus mengalir melewati R, maka
pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R
merupakan tegangan output (Vout).

Gambar 4. Alur arus setengah gelombang pada penyearah gelombang penuh menggunakan trafo CT.

2. Saat titik A mendapatkan tegangan negatif (-) dan B positif (+), Dioda D2 dalam
kondisi bias maju (On) karena kaki anoda mendapat tegangan Positif dan D1 dalam
kondisi bias mundur (Off). Karena dioda D2 dalam kondisi On, maka Arus akan
mengalir dari titik B – D2 – R dan kembali ketitik CT. Karena arus mengalir melewati
R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul
pada R merupakan tegangan output (Vout).

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


Gambar 5. Alur arus setengah gelombang berikutnya pada penyearah gelombang penuh menggunakan
trafo CT.

Gambar berikut merupakan hasil penyearahan gelombang penuh menggunakan trafo CT.
terlihat bahwa semua gelombang dapat disearahkan tidak seperti pada penyearah setengah
gelombang dengan satu buah diode, sehingga tegangan DC hasil penyearahan nilainya lebih
besar.

Gambar 6. Hasil gelombang output rangkaian penyearah menggunakan trafo CT.

Sama seperti pada rangkaian setengah gelombang, pada rangkaian penyearah gelombang
penuh menggunakan tranformator CT juga dapat dipasang tapis sebagai berikut.

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


Gambar 6. Rangkaian dan hasil gelombang output rangkaian penyearah menggunakan trafo CT ditambah
tapis berupa kapasitor.

Prinsipnya sama dengan penggunaan tapis pada penyearah setengah gelombang


menggunakan satu diode. Dengan adanya tapis berupa kapasitor dapat memperkecil riak yang
terjadi sehingga semakin memperhalus gelombang dan sifat gelombnag dc hasil penyearahan
pun semakin baik. Besarnya nilai tegangan keluaran (Vout) juga semakin tinggi, tergantung
bearnya kapasitas penyimpanan kapasitor.

b. Dengan 4 buah diode (bridge/jembatan)


Prinsip kerja penyearah dengan 4 buah diode sama dengan penyearah gelombang penuh
menggunakan 2 buah dioda, hanya pada penyearah sistem bridge ini transformator yang
digunakan tidak harus CT. Dioda akan bekerja secara berpasangan, jika D1 &D3 On, D2 & D3
off, begitu juga sebaliknya.
1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negative (-), Dioda D1 & D3
dalam kondisi bias maju (on) karena kaki anoda mendapat tegangan positif dan D2
&D4 dalam kondisi bias mundur (off). Karena dioda D1 & D3 dalam kondisi On,
maka Arus akan mengalir dari titik A – D1 – R- D3 dan kembali ketitik B-. Karena
arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan output (Vout) sebesar
Vin x 0.636.

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


Gambar 7. Alur arus setengah gelombang pada penyearah gelombang penuh menggunakan rangkaian
jembatan.

2. Saat titik A mendapatkan tegangan negatif (-) dan B positif (+),Dioda D2 &D4 dalam
kondisi bias maju (on) karena kaki anoda mendapat tegangan positif dan D1 & D3
dalam kondisi bias mundur (Off). Karena dioda D2 & D4 dalam kondisi On, maka
Arus akan mengalir dari titik B – D2 – R- D4 dan kembali ketitik A-. Karena arus
mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan output (Vout) sebesar Vin x
0.636.

Gambar 8. Alur arus setengah gelombang berikutnya pada penyearah gelombang penuh menggunakan
rangkaian jembatan.

Gambar berikut merupakan hasil penyearahan gelombang penuh menggunakan rangkaian


jembatan menggunakan 4 dioda. Hasilnya hampir sama dengan penyearah gelombang penuh

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


menggunakan trafo CT hanya tegangan output pada rangkaian ini lebih kecil diakibatkan pada
rangkaian ini terdapat diode sehingga rugi tegangan akibat tegangan lutut diode semakin besar,
tetapi secara konsep hasilnya tidak terpaut jauh.

Gambar 9. Hasil gelombang output rangkaian penyearah menggunakan rangkaian jembatan.

Sama dengan rangkaian penyearah gelombang penuh menggunakan trafo CT, pada
penyearah gelombang penuh ini juga dapat dipasang tapis yang bekerja seperti sebelumnya.
Berikut rangkaian dan hasil gelombnagnya.

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


Gambar 10. Rangkaian dan hasil gelombang output rangkaian penyearah menggunakan rangkaian
jembatan ditambah tapis berupa kapasitor.

Selain menambah tapis (filter), untuk mengurangi riak gelombang juga dapat dengan
memperbanyak fasa sehingga gelombang yag dihasilkan semakin rapat sehingga kualitas
gelombang keluaran dc semakin baik.

3. RANGKAIAN PENYEARAH TIGA FASA MENGGUNAKAN DIODA


A. Penyearah Dioda Setengah Gelombang Tiga Phasa
Rangkaian penyearah Dioda tiga phasa menggunakan tiga Dioda penyearah R1, R2 dan
R3 ketika katodanya disatukan menjadi terminal positif gambar-10.24. Tegangan DC yang
dihasilkan melalui beban resistif RL. Masing-masing Dioda akan konduksi ketika ada tegangan
positif, sedangkan tegangan yang negatif akan diblok. Diode R1, R2 dan R3 anak konduksi

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


secara bergantian sesuai dengan siklus gelombang saat nilainya lebih positif. Arus searah negatif
kembali ke sekunder trafo melalui kawat N. Tegangan DC yang dihasilkan tidak benar-benar
rata, masih mengandung riak (ripple).

Gambar 11. Penyearah Diode ½ Gelombang 3 Phasa

Rangkaian penyearah Diode setengah gelombang dengan ketiga Diode R1, R2 dan R3
dipasang terbalik, ketiga anodenya disatukan sebagai terminal positif. Diode hanya konduksi
ketika tegangan anode lebih positif dibandingkan tegangan katode. Tegangan DC yang
dihasilkan negatif gambar 12.

Gambar 12. Penyearah ½ Gelombang 3 Phasa Diode Terbalik

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


Urutan konduksi masing-masing Diode R1, R2 dan R3 pada penyearah setengah
gelombang dapat diperiksa pada gambar 13.

 Diode R1 mulai konduksi setelah melewati 30 ° , sampai sudut 150 ° , atau

sepanjang 120 ° .

 Diode R2 mulai konduksi pada sudut 150 ° , sampai 270 ° , R2 juga konduksi

sepanjang 120 ° .

 Diode R3 mulai konduksi pada sudut 270 ° , sampai 390 ° juga sepanjang 120 °

Dapat disimpulkan ketiga Diode memiliki sudut konduksi 120 ° .

Gambar 13. Urutan Kerja Penyearah Diode 3 Phasa ½ Gelombang

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


Persamaan tegangan dan arus penyearah setengah gelombang:

B. Penyearah Diode Gelombang Penuh Tiga Phasa


Penyearah Dioda gelombang penuh tiga phasa menggunakan sistem jembatan dengan
enam buah Dioda R1, R3 dan R5 katodanya disatukan sebagai terminal positif. Diode R4, R6
dan R2 anodanya yang disatukan sebagai terminal negatif gambar 10.27. Tegangan DC yang
dihasilkan memiliki enam pulsa yang dihasilkan oleh masing-masing Dioda tsb. Tegangan DC
yang dihasilkan halus karena tegangan riak (ripple) kecil dan lebih rata.

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


Gambar 14 Penyearah Jembatan Gelombang Penuh 3 Phasa
Urutan konduksi dari keenam Diode dapat dilihat dari siklus gelombang sinusoida,
dimana konduksi secara bergantian. Konduksi dimulai dari Dioda R1+R6 sepanjang sudut

komutasi 60 ° . Berturut-turut disusul Dioda R1+R2, lanjutnya Dioda R3+R2, urutan keempat

R3+R4, kelima R5+R4 dan terakhir R5+R6 gambar 14. Jelas dalam satu siklus gelombang tiga
phasa terjadi enam kali komutasi dari keenam Diode secara bergantian dan bersama-sama.

Gambar 10.28 : Bentuk Gelombang Penyearah Penuh 3 Phasa

Persamaan tegangan dan arus penyearah Diode gelombang penuh:

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


Sedikit ringkasan tambahan untuk berbagai penjelasan di atas sebagai berikut.

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah


Referensi :

https://kibogowonto.wordpress.com/2010/10/14/dioda-sebagai-penyearah-rectifier-dioda/

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/filter-tapis-dalam-penyearah-gelombang-
rectifier/

http://basukidwiputranto.blogspot.com/2013/10/dioda-sebagai-penyearah-
gelombang.html

http://blog.umy.ac.id/ezar/2012/06/29/elektronika-bab-8/

https://accurations.wordpress.com/2012/08/21/penyearah-diode-gelombang-penuh-tiga-
phasa/

Aplikasi Dioda SebagaiPenyearah

Anda mungkin juga menyukai